Ane memang percaya dengan teori bumi bulat, bumi berotasi, bulan punya garis edar, dll. Tapi terkadang ilmuwan terlalu menyetarakan logikanya dengan seluruh rahasia alam, yang membuat ane lebih bijak mengambil suatu kondisi akan ilmu.
Ada ilmu yang memang pantas kita dalami, kita hitung, dan prediksi. Tapi ada banyak sekali ilmu yang menurut ane "tidak pantas" untuk diduga-duga.
Dugaan-dugaan "sok tahu" seperti matahari itu membakar helium, bulan dan matahari punya gravitasi, bumi punya gaya sentrifugal, tinggal di mars, dsb, seolah-olah mencoba "menantang" ilmu Tuhan.
Ada rahasia besar yang kita sama sekali tidak tahu di dunia ini. Dan bagi ane, teori flat earth itu bukan hanya penghinaan terhadap ilmu manusia, tapi juga penghinaan terhadap ilmu Tuhan semesta alam.
Bagaimana bisa ilmu Tuhan dibanding-bandingkan dengan matematika dan logika cetek manusia???
***
Bukan karena bumi itu datar penyebab pesawat terbang itu bisa sampai di tujuan. Bumi itu memang bulat dan berotasi, dan pesawat terbang tetap sampai di tujuan "tepat waktu" tanpa adanya pengaruh rotasi itu. Bagaimana caranya? Itulah rahasia yang tidak kita tahu.
Itu bukan isapan jempol belaka. Ane sendiri pernah membuktikan hal itu tanpa disengaja.
Ane pernah dihinggapi seekor nyamuk di dalam sebuah angkot. Dia terbang dengan santai di dalam angkot yang ane tumpangi yang sedang bergerak dengan kecepatan sekitar 60 km/jam.
Coba pikir, berapa sih kecepatan terbang seekor nyamuk? Apakah dia saat itu sedang mengimbangi kecepatan angkot tsb? Jika logika cetek dan matematika kita diaplikasikan, bukankah angkot itu juga bisa kita umpamakan sebagai bumi yang sedang bergerak? Dan oleh karena itu, bukankah si nyamuk itu butuh meningkatkan kecepatan kepak sayapnya berkali-kali lipat lebih cepat lagi sehingga bisa mengimbangi kecepatan angkot itu agar tidak terhempas ke kaca belakang angkot?
Tapi, mungkinkah si nyamuk melakukannya? Jawabannya adalah TIDAK MUNGKIN. Kepak sayap serangga, lari manusia dan hewan, kecepatan terbang burung, semua ada standar dan batas maksimalnya. Tidak mungkin bisa meningkatkan kecepatan anggota tubuhnya berkali-kali lipat dari batas maksimal.
Contoh yang lain misalnya seorang pramugari di dalam pesawat terbang. Coba suruh pramugari itu melakukan lompatan di dalam pesawat terbang itu, bisa dipastikan dia tetap akan kembali ke posisi berdirinya yang semula. Dan kalau logika cetek dan matematika kita diaplikasikan, terkait dengan pesawat terbang yang punya kecepatan luar biasa jika sedang terbang di atas sana, bukankah seharusnya si pramugari sudah berada di buntut pesawat terbang ketika mendarat dari lompatannya?
Dari fenomena itu ane benar-benar bisa menyimpulkan bahwa ada suatu rahasia yang membuat kita bahkan benda-benda seperti pesawat terbang itu tidak merasakan pengaruh rotasi bumi yang begitu cepat. Dan apakah itu? Kita (manusia) belum tahu apa-apa.