Sanyu16
Semprot Baru
- Daftar
- 3 Oct 2021
- Post
- 40
- Like diterima
- 374
Sudah tak terhitung berapa kali aku dan Bu ikah melakukan hubungan layaknya suami istri. Sudah lebih dari setengah tahun, kita bercumbu dan saling memberi kepuasan. Dari Bu ikah, aku tahu bahwa suaminya sudah lebih dari 2 tahun tidak bisa memberinya kepuasaan. Akibat dari suaminya yang sudah tua dan sering pulang sore dengan keadaan yang lelah setelah bekerja sebagai kuli.
Maka dari itu, diusianya yang sudah tua yang kini sudah 45 tahun ia masih begitu liar bersetubuh. Seringkali Bu ikah memintaku supaya setiap kali ngentot, ia ingin di atas (WOT) dulu. Aku tak pernah menolak walaupun dengan posisi itu ia sering kelelahan dan orgasme. Tapi perlahan dan tanpa paksaan aku setubuhi ia dalam posisi berbaring miring, kadang telentang, kadang tengkurap, dan kadang kalau Bu ikah masih kuat ada sisa-sisa tenaga bisa bervariasi sampai ke dogystyle.
Dan walaupun Bu ikah kelelahan ia selalu bersedia memberikan tubuhnya untuk aku nikmati sampai aku mencapai orgasme dan puas. Memang, aku kecewa karena setelah aku duduk di kelas 3 SMP hubungan ngentotku dengan Bu ikah menjadi sulit terealisasi. Sebab, sekolahku masuk pagi. Tak ayal, aku seringkali sakit kepala menahan birahi yang membuat pusing bukan kepalang.
Namun, pada suatu hari ketika aku sudah di caturwulan 3 (maklum dulu masih caturwulan bukan semester) yaitu caturwulan terakhir keluargaku mendapat jatah liburan ke Pangandaran. Aku menolak ikut dengan alasan mau ikut pelatihan untuk persiapan ujian dan banyak tugas yang mesti dipenuhi sebagai syarat kelulusan.
Akhirnya keluarga membolehkan aku tinggal di rumah. Aku pun menyarankan kepada ibuku, untuk urusan makan, biar Bu ikah yang menyiapkan untukku dan mengurusku selama keluarga berlibur. Ibuku setuju tanpa banyak bertanya ini itu. Sebab, nenekku yang biasa diandalkan jika keluarga bepergian kini ikut berlibur ke Pangandaran menggantikan jatahku.
Sungguh senang hatiku. Artinya aku punya kesempatan untuk ngentot lagi dengan Bu ikah. Hari jumat pukul 7 malam keluargaku berangkat. Sambil bersantai di kursi dan nonton televisi, aku membayangkan ngentot dengan Bu ikah lagi. Teringat kembali kenangan-kenangan ngentotku yang liar bersamanya. Sungguh menjadi kenangan yang indah.
Sekitar pukul setengah 8, Bu ikah masuk ke rumahku. Dag dig dug jantungku. Bingung memulainya tapi aku pun sudah kebelet ingin segera ngentot. “dek tisna sama mama sudah dibuatkan makan malam?” tanyanya.
“belum, bu. Mama gak sempet masak soalnya sedari siang mama ribet ngurus perlengkapan dan barang yang akan dibawa berlibur untuk keluarga.” jawabku. “oh yaudah, biar ibu yang masakin buat kamu. Tadi sebelum berangkat mama ke rumah ibu memberikan uang untuk keperluan kamu selama mama berlibur.”ujarnya penuh perhatian.
Maka dari itu, diusianya yang sudah tua yang kini sudah 45 tahun ia masih begitu liar bersetubuh. Seringkali Bu ikah memintaku supaya setiap kali ngentot, ia ingin di atas (WOT) dulu. Aku tak pernah menolak walaupun dengan posisi itu ia sering kelelahan dan orgasme. Tapi perlahan dan tanpa paksaan aku setubuhi ia dalam posisi berbaring miring, kadang telentang, kadang tengkurap, dan kadang kalau Bu ikah masih kuat ada sisa-sisa tenaga bisa bervariasi sampai ke dogystyle.
Dan walaupun Bu ikah kelelahan ia selalu bersedia memberikan tubuhnya untuk aku nikmati sampai aku mencapai orgasme dan puas. Memang, aku kecewa karena setelah aku duduk di kelas 3 SMP hubungan ngentotku dengan Bu ikah menjadi sulit terealisasi. Sebab, sekolahku masuk pagi. Tak ayal, aku seringkali sakit kepala menahan birahi yang membuat pusing bukan kepalang.
Namun, pada suatu hari ketika aku sudah di caturwulan 3 (maklum dulu masih caturwulan bukan semester) yaitu caturwulan terakhir keluargaku mendapat jatah liburan ke Pangandaran. Aku menolak ikut dengan alasan mau ikut pelatihan untuk persiapan ujian dan banyak tugas yang mesti dipenuhi sebagai syarat kelulusan.
Akhirnya keluarga membolehkan aku tinggal di rumah. Aku pun menyarankan kepada ibuku, untuk urusan makan, biar Bu ikah yang menyiapkan untukku dan mengurusku selama keluarga berlibur. Ibuku setuju tanpa banyak bertanya ini itu. Sebab, nenekku yang biasa diandalkan jika keluarga bepergian kini ikut berlibur ke Pangandaran menggantikan jatahku.
Sungguh senang hatiku. Artinya aku punya kesempatan untuk ngentot lagi dengan Bu ikah. Hari jumat pukul 7 malam keluargaku berangkat. Sambil bersantai di kursi dan nonton televisi, aku membayangkan ngentot dengan Bu ikah lagi. Teringat kembali kenangan-kenangan ngentotku yang liar bersamanya. Sungguh menjadi kenangan yang indah.
Sekitar pukul setengah 8, Bu ikah masuk ke rumahku. Dag dig dug jantungku. Bingung memulainya tapi aku pun sudah kebelet ingin segera ngentot. “dek tisna sama mama sudah dibuatkan makan malam?” tanyanya.
“belum, bu. Mama gak sempet masak soalnya sedari siang mama ribet ngurus perlengkapan dan barang yang akan dibawa berlibur untuk keluarga.” jawabku. “oh yaudah, biar ibu yang masakin buat kamu. Tadi sebelum berangkat mama ke rumah ibu memberikan uang untuk keperluan kamu selama mama berlibur.”ujarnya penuh perhatian.