Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERPEN Bocah Gila Yang Menggoda Birahi

Status
Please reply by conversation.

King_Lucifer777

Semprot Addict
Daftar
3 Dec 2019
Post
459
Like diterima
2.327
Bimabet
Setelah lama membuat akun disini, akhirnya aku berkeinginan mulai aktif di forum ini dan sedikit mencoba berbagi cerita kepada teman-teman disini.

Sebut saja namaku Lefi, seorang pemuda berumur 23 tahun, tapi diusiaku yang lumayan muda ini, aku termasuk orang yang beruntung karena sudah berkecukupan, aku tinggal disalah satu perumahan murah yang tidak terlalu laku karena berada dipinggir kota dan jauh dari mana-mana, aku memilih disini karena suasana-nya yang sepi ini sih, jadi aku tidak perlu berurusan dengan tetangga resek.

Nah cerita unik ini terjadi pada suatu hari ketika aku sedang asyik-asyiknya duduk ruang tamu sambil menikmati kopi dan diluar lumayan hujan, tapi tiba-tiba aku mendengar ada suara aneh dari depan rumahku sehingga aku buru-buru keluar karena takut ada apa-apa dan ternyata kudapati seorang bocah cewek sedang mengacak-acak tong sampah di dekat garasiku

Aku tentu saja langsung menghentikannya, tetapi dia malah lari ke tepi garasiku sambil memakan sisa makanan yang diambilnya di tong sampahku, jika kuperhatikan ini anak sepertinya gila, karena terlihat dari kelakuannya, selain itu pakaian yang dikenakannya serba berantakan dan kotor
Aku jadi kasian melihatnya, apalagi hujan gini dan sepertinya dia masih muda banget, 15 tahunan mungkin, apa dia dibuang oleh keluarganya ya setelah diketahui gila

Akupun kembali ke rumahku dan mengambil roti yang sebelumnya aku makan bareng Kopi-ku dan mencoba menawarkan kepadanya, awalnya dia terlihat takut tapi pelan-pelan dia bergerak kearahku dan mengambil roti ditanganku dan kembali ke pojokan garasiku

Lalu beberapa saat kemudian roti yang ditangannya pun habis dan dia terlihat kebingungan, sehingga aku coba menawarinya lagi, tapi kali ini dengan roti aku pancing dia kedalam rumahku, karena kasian juga dia kedinginan hujan-hujan gini

Dengan roti ditanganku, aku lihatin ke dia dan aku pancing terus kedalam rumah, “Nih,” kataku, anak itu kelihatan bingung, tetapi kemudian mengikutiku dengan pelan, hingga sampai kedalam ruang tengahku dan akupun berhenti, lalu diapun mengambil roti itu dari tanganku dan kini kami berdekatan, benar-benar dekat dan rupanya ia cukup jinak juga.

Rotinya pun segera dimakannya, ia makan roti itu sambung-menyambung, aku begitu bahagia melihat gadis itu menikmati roti yang ku berikan, tetapi mungkin karena melihat bajunya yang basah dan combang camping serta sedikit terlihat payudaranya yang ternyata lumayan ranum sehingga penisku bereaksi, berdenyut, dan mengeras.

Setan mulai membisikkan beberapa kalimat ke pikiranku, “Suasana bagus nih, bocah ini gila, dia tidak akan bisa lapor kalo kamu apa-apakan", dan “Gadis kecil ini pasti memiliki sangkar untuk burungmu", sebelum pikiranku menyadari, penisku telah lebih dulu mengajakku untuk mengikuti bisikan tersebut, yang akhirnya membuatku mengikut saja pada ajakan tersebut.

Aku pun mulai melancarkan seranganku, ketika bocah gila itu sedang asyik makan, tanganku mulai bergerilya, meski dengan jantung yang berdegup tidak beraturan dan tangan gemetar, aku mulai mengelus-elus bahunya dan ia tidak menunjukkan reaksi karena mungkin sedang asyik dengan makanannya.
Maka, tanganku pun mulai pindah menjamah payudaranya yang ranum dan ternyata lumayan juga, lalu agar tidak menggangu dia yang sedang fokus makan, akupun mengambil gunting dan memotong baju dan celananya yang basah hingga dia benar-benar bugil

Jika dilihat-lihat goresan wajahnya lumayan, apalagi dia masih muda banget sepertinya, kalau tidak dalam keadaan begini pasti cantik.
Turun ke bawah, kedua buah dadanya yang lumayan berisi dan kalo dia normal pasti bakal pake Bra ukuran 31C ini, dengan areola kecoklatan seukuran kacang.

Sebagai gambaran, seperti inilah kira-kira tampilan dari si gadis:
MfKiXxc.png


Turun lagi ke bawah, ke arah memeknya, kulihat bulu-bulu walau keriting tapi masih beberapa dong, meskipun kondisi tubuhnya basah kuyup tak menentu, namun sedap juga dipandang mata, apalagi bila sudah dibersihkan nanti.

Kembali aku mengelus payudaranya, pertama yang kanan kuelus-elus, putingnya kupilin-pilin hingga mencuat dari areolanya, lalu pindah ke yang kiri dan kemudian kedua-duanya, Kuremas-remas, Kupilin-pilin, hingga akhirnya bocah itu pun mulai menggelinjang dan mendesah-desah sedikit tapi tetap tidak peduli dan melanjutkan makannya.

Aku tidak lama menggarap tubuhnya karena tidak tahan dengan bau badannya yang luar biasa tidak nyaman, apalagi karena basah dan kebetulan dia sudah selesai makan, lalu bocah gila itu segera kutuntun, kubawa ke kemar mandi dan bagaikan kerbau yang dicocok hidung, ia hanya mengikuti saja, mungkin dia menurutiku karena sudah dikasih makan.

Kami pun sudah berada di kamar mandi, segera kubasahi seluruh tubuhnya, lalu kemudian kugosok-gosok dengan kedua tanganku untuk menghilangkan kotoran yang menempel, lumayan luntur juga daki-daki lengket itu dan sekarang tubuhnya mulai agak bersih dan wajahnya pun mulai kelihatan agak cantik.

Kuremas-remas lagi buah dadanya dengan posisi aku berada di belakangnya, lalu kuciumi leher dan bagian belakang telinganya, Ia merem melek, demikian juga aku karena baru kali ini aku melakukan hal seperti ini.

Setelah melihat sekitar, kulepas semua pakaianku, kutaruh di gantungan dan sekarang kami sama-sama dalam keadaan bugil, lalu kembali aku menggosok seluruh badannya supaya tambah bersih dan juga di bagian wajahnya, semakin bersih semakin kelihatan keindahannya dan semakin terangsang aku dibuatnya.

Batang penisku sudah lama mengeras, tegak mengacung sejak tadi, lalu aku memeluknya dari belakang dan kedua tanganku kembali meremas-remas kedua payudaranya sambil mulutku menciumi batang lehernya.

Sementara penisku menempel pada pantatnya dan ku gesekan sebentar, lalu kemudian aku berputar ke depannya dan mulutku langsung turun menjamah payudaranya yang sebelah kanan dan kumainkan puting susunya dengan lidahku, sementara tangan kananku mempermainkan payudaranya yang sebelah kiri, kemudian giliran payudara kirinya yang kuemut, yang kanannya kupermainkan.

Setelah itu, kupermainkan kedua payudaranya dari depan, kuremas-remas lagi, kupilin-pilin putingnya, kuemut juga, bocah ini hanya menggeliat-geliat dan mendesah menikmati permainanku ini.

Dari tadi batang penisku terus berdiri tegak dan kali ini untuk pertama kalinya aku ingin mencoba memasukkannya ke lubang yang namanya memek, maka segera kusenderkan si anak itu hingga sedikit menungging dan ia hanya pasrah seperti boneka.

Selanjutnya kucoba meraba-raba memeknya yang tembem dan rapet yang dihiasi bulu-bulu yang baru sedikit, akhirnya, aku dapat juga meraba belahan memeknya itu, lalu kuselipkan jari tengahku ke celah memeknya itu, lalu kucoba mencoloknya dengan ujung jariku itu, seperti halnya mencolok-colok lubang belut dan baru kali inilah aku dapat merasakan kekenyalan dan empuknya daging memek.

Lalu kududukkan dia di kloset dan ku renggangkan kedua pangkal paha anak itu, kuraba lagi memeknya dan kukuakkan supaya lubangnya agak terbuka dan terlihatlah isinya yang pink, kontras dengan kulit luarnya.

Segera batang penisku kuarahkan dan kumasukkan ke lubang kenikmatan tersebut, lumayan sulit karena lubangnya ternyata lumayan kecil, hingga akhirnya kupaksakan dan *Sleb!* masuk ujungnya dan perlahan kutekan, hingga perlahan masuk sedikit demi sedikit, agak seret awalnya, walau aku sepertinya tanpa hambatan dari selaput daranya, sepertinya dia pernah diperkosa atau pernah dipermainkan oleh orang sebelum ini, aku paksakan terus hingga *bles* masuk semua dan diapun berteriak sejenak lalu terdiam

Kudiamkan beberapa saat untuk menikmati bagaimana rasanya batang penisku berada dalam lubang vaginanya yang ketat, kemudian kutarik batang penisku secara perlahan, keluar setengahnya, lalu kumasukkan lagi, kutarik, kumasukkan lagi, hingga secara bertahap gerakan tarik tekan ini semakin lama semakin cepat dan semakin cepat dan terus semakin cepat, hingga si anak ini meregang-regang, menggeliat dan setengah menjerit yang terus saja aku hajar dengan penisku hingga kurasakan ada cairan licin yang merendam batang penisku di dalam memeknya dan ia tampak terkulai lemas.

Dia melenguh dengan sedikit mengangkat kepala, namun dengan tatapan kosong, lalu kutarik sedikit penisku dan kembali kudorong dengan tekanan yang lebih kuat, kuulang beberapa kali dan akhirnya lancer juga walau agak sesak, dengan penuh nafsu yang meracuniku telah kucumbu kujilat dan kusetubuhi tubuh anak ini, hingga akhirnya aku mencapai klimaks dan kutembakkan seluruh spermaku di memeknya.

Kukeluarkan batang kemaluanku dan kulihat spermaku meleleh dari memeknya yang terkuak dan spermaku menetes keluar, lalu kusiram bersih memeknya dan diangkat dia ke kamar, kemudian kududukkan anak itu dilantai dan kuangkat sedikit tubuhnya sehingga kepalanya mendongak keatas, kubuka mulutnya dan sangat kunikmati hangatnya mulut bocah Gila ini, ketika batang penisku masuk ke dalam mulutnya hingga hampir membuatnya tercekik tetapi dengan mata yang kosong tapi seakan menikmati juga kerasnya kemaluanku di dalam mulutnya membuatku semakin bernafsu

Puas melakukan oral di mulutnya, kembali kumasukan penisku ke memeknya, lalu segera kudorong dan kutarik maju mundur batang penisku itu di dalam memeknya, semakin cepat, semakin cepat dan semakin cepat, keteganganku mencapai puncaknya, hingga aku tak tahan lagi menahan dorongan yang kuat di dalam batang penisku dan akhirnya, *croooot.....!* untuk kedua kalinya.

Aku benar-benar merasakan kepuasan yang luar biasa, belum pernah aku merasakan hal seperti ini dan aku pun terkulai lemas, kudekap anak itu dari belakang, seolah-olah aku tak ingin kehilangan kenikmatan ini lagi, kurasakan kekenyalan dan kepadatan payudaranya yang ranum, serta kurasakan batang penisku yang kubiarkan saja di memeknya sambil menikmati pijatan di lubang kewanitaannya hingga akhirnya menurunkan ketengangannya secara perlahan.
Tak kusangka hari ini aku bisa sepuas ini, dan anak ini tentunya tak akan kusia-siakan, tinggal dikasih makan asal-asalan dia pasti nurut saja, lebih baik kupelihara daripada dia tak terurus dijalan, anggap saja win-win-solution bagi dirinya juga.

Versi Mature Women (Wanita Dewasa) ada dibawah Versi MILF
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Cerita yang serupa tapi tak sama, dengan Versi Mature Women (Wanita Tua), tapi tetap "mohon maaf" gangguan jiwa.

Sebut saja namaku Lefi, seorang pemuda berumur 23 tahun, sudah menjadi kebiasaanku, bila sedang libur aku selalu melakukan kegiatan bersepeda berkeliling kampung.
Rute yang kuambil biasanya menyusuri pinggiran irigasi, masuk ke pelosok kampung, dan menjelajahi daerah-daerah yang sebelumnya belum pernah kulalui, kali ini pun aku melakukan hal yang sama.

Aku berangkat dari rumah sekitar jam 8 pagi, dengan kayuhan yang santai aku menelusuri jalan desa.
Aku menuju Kampung Poris. Hanya dalam waktu 15 menit aku sampai di sana.
Kampung Poris adalah sebuah perkampungan yang masih alami.
Penduduknya mayoritas petani dan rumah-rumah pun masih berjarak satu sama lain.
Bahkan kebanyakan diselingi oleh lahan perkebunan atau lahan kosong.

Selebihnya, lahan persawahan menghampar di mana-mana, terutama di bagian utara kampung tersebut.
Di sebelah utara Kampung Poris mengalir air irigasi yang mengairi persawahan wilayah tersebut.
Di sisi kanan dan kirinya dibatasi oleh tanggul, tanggul sisi kiri merupakan jalan yang cukup lebar, bisa dilewati oleh kendaraan besar, sedangkan sisi kanannya hanyalah tanggul yang agak sempit, tapi masih cukup bisa dilewati oleh mobil colt buntung.

Sebuah jembatan membentang melintasi irigasi tersebut.
Di seberang jembatan ada dua-tiga warung makanan dan aku selalu mampir dulu di salah satu warung itu untuk mengisi perut dan menikmati suasana alam pedesaan dan kali ini pun aku sudah berada di salah warung yang kumaksud.

Aku minta es teh manis, segar rasanya saat kuteguk.
Diselingi dengan kudapan makanan lain: goreng pisang dan goreng ubi, Sambil tak henti-hentinya mataku memandang ke setiap penjuru alam yang terbentang di depan mata, dari kejauhan tampak pegunungan yang biru dengan awan-awan tipis seperti kapas yang tercerai berai.
Angin sepoi-sepoi berhembus menerpa tubuhku terasa begitu sejuk. Indah dan damai sekali rasanya.

Ketika aku sedang asyik-asyiknya memandang alam semesta, dari kejauhan lambat-laun aku melihat sesuatu yang bergerak mendekat, menyusuri tanggul irigasi sisi kanan.

Warnannya samar, lama-lama kecoklatan, ya jelas itu orang yang sedang berjalan, semakin mendekat semakin jelas.
Ternyata orang itu dalam keadaan telanjang, hanya saja aku belum tahu apakah laki-laki atau perempuan dan ketika jarak orang itu sekitar 200 meter dari posisiku, aku baru tahu kalau dia seorang perempuan.

Dia orang gila rupanya dan tiba-tiba saja berkelebat dalam pikiranku, aku ingin sekali melihat bentuk tubuh wanita telanjang secara nyata, karena selama ini aku hanya berkhayal saja tentang hal-hal itu.

Maka, segera kuputuskan untuk melihat wanita itu dari jarak dekat, setelah membayar dan membungkus beberapa makanan untuk bekal, aku segera naik sepeda lagi, Aku menggoes pedal sepeda, mengejar wanita itu

Hanya dalam tempo beberapa detik aku sudah berada di belakangnya.
Kesempatan ini kugunakan untuk menikmati lekuk tubuh wanita gila itu dari belakang.
Sepedaku kukayuh secara perlahan dan kuamati dari ujung rambut, pinggul, dan pantat.
Rambutnya ikal kusut, Pinggulnya berlekuk dan pantatnya padat montok.

Kupandangi terus dari belakang sampai puas, kemudian aku mempercepat kayuhanku melewati wanita gila itu hingga kurang lebih 100 meter.
Setelah itu aku berbalik, Kukayuh sepedaku dengan pelan, dalam keadaan berhadapan begini, aku melihat bentuk wanita telanjang itu dari depan.

Semakin dekat semakin jelas, semakin jelas dan semakin jelas. Kuamati mulai dari wajahnya.
Aku melihat goresan wajah yang lumayan, kuperhatikan sepertinya umurnya masih 25-an, kalau tidak dalam keadaan begini pasti cantik.
Turun ke bawah, kedua buah dadanya menggelayut dan kayaknya masih padat, Ukurannya lumayan gede, andai dia pake Bra mungkin ukurannya "41K" dengan areola coklat seukuran buah ranti dan puting yang sedikir bersembunyi.
Turun lagi ke bawah, ke arah memeknya, kulihat bulu-bulu hitam tumbuh lebat tidak beraturan, menutupi memeknya.
Meskipun kondisi tubuhnya kotor oleh debu, namun sedap juga dipandang mata, apalagi bila sudah dibersihkan.

Kira-kira seperti inilah body-nya:
qI6FbaG.png


Tidak hanya cukup sekali. Aku bolak-balik sampai tiga kali mengamati bagian depan tubuh wanita gila itu.
Kalau saja dia sadar, mungkin akan bertanya, mengapa aku bolak-balik terus melewatinya.

Tiba-tiba di suatu tempat, wanita gila itu berhenti, di situ ada rumpunan tanaman dan wanita itu berteduh di bawah rumpun tanaman tersebut.
Aku pun berhenti, bingung, apa lagi yang harus kulakukan?, Tiba-tiba saja timbul ide di otakku.

Aku menggoes lagi sepedaku. Ketika sampai di depan wanita gila itu, kusodorkan goreng pisang yang kubawa.
“Nih,” kataku, wanita itu kelihatan bingung, tetapi kemudian menerimanya dan terus memakannya.

Aku mengambil jarak sedikit ke belakang wanita itu, sepeda kubaringkan di rumput, lalu aku mengendap di balik rumpun, mengawasi perempuan itu.

Goreng pisang pun habis dilahapnya, kukeluarkan lagi goreng pisang berikutnya. “Lagi?” tanyaku.

Perempuan itu sedikit kaget rupanya, Ia menoleh dan memandangku.
Kuacungkan goreng pisang tadi dan perempuan itu menghampiriku, Ia mengambil goreng pisang itu dari tanganku dan kini kami berdekatan, benar-benar dekat dan rupanya ia cukup jinak.

Goreng pisang pun segera dimakannya, kesempatan ini tidak kusia-siakan.
Bungkusan gorengan segera kuletakkan di atas rumput supaya wanita itu dapat mengambil semaunya dan memang begitu, ia makan gorengan itu sambung-menyambung.

Sementara aku mulai melancarkan seranganku, ketika perempuan gila itu sedang asyik makan, tanganku mulai bergerilya.
Meski dengan jantung yang berdegup tidak beraturan dan tangan gemetar, aku mulai mengelus-elus bahunya.
Ia tidak menunjukkan reaksi karena mungkin sedang asyik dengan makanannya.
Maka, tanganku pun mulai pindah menjamah payudaranya yang mangkel.

Pertama yang kanan kuelus-elus, putingnya kupilin-pilin hingga mencuat dari areolanya, lalu pindah ke yang kiri dan kemudian kedua-duanya, Kuremas-remas., Kupilin-pilin, hingga akhirnya perempuan itu pun mulai menggelinjang dan mendesah-desah.

Tepat di samping rumpun ini adalah saluran air tersier, airnya tampak begitu jernih.
Perempuan gila itu segera kutuntun, kubawa turun ke saluran air itu dan bagaikan kerbau yang dicocok hidung, ia hanya mengikuti saja.

Kami pun sudah berada di air, segera kubasahi seluruh tubuhnya, lalu kemudian kugosok-gosok dengan kedua tanganku untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
Lumayan luntur juga daki-daki lengket itu dan sekarang tubuhnya mulai agak bersih dan wajahnya pun mulai kelihatan agak cantik.

Kuremas-remas lagi buah dadanya dengan posisi aku berada di belakangnya.
Kuciumi leher dan bagian belakang telinganya, Ia merem melek, demikian juga aku karena baru kali ini aku melakukan hal seperti ini.

Setelah melihat sekitar, kulepas semua pakaianku, kutaruh di tanggul dan sekarang kami sama-sama dalam keadaan bugil.
Kembali aku menggosok seluruh badannya supaya tambah bersih dan juga di bagian wajahnya, semakin bersih semakin kelihatan keindahannya dan semakin terangsang aku dibuatnya.

Batang penisku sudah lama mengeras, tegak mengacung sejak tadi.
Aku memeluknya dari belakang dan kedua tanganku kembali meremas-remas kedua payudaranya sambil mulutku menciumi batang lehernya.

Sementara penisku menempel pada pantatnya yang montok, lalu kemudian aku berputar ke depannya dan mulutku langsung turun menjamah payudaranya yang sebelah kanan, kumainkan puting susunya dengan lidahku.
Sementara tangan kananku mempermainkan payudaranya yang sebelah kiri, kemudian giliran payudara kirinya yang kuemut, yang kanannya kupermainkan.
Setelah itu, kupermainkan kedua payudaranya dari depan, kuremas-remas lagi, kupilin-pilin putingnya, kuemut juga.
Si perempuan itu hanya menggeliat-geliat dan mendesah menikmati permainanku ini.

Dari tadi batang penisku terus berdiri tegak dan kali ini untuk pertama kalinya aku ingin mencoba memasukkannya ke lubang yang namanya memek.
Maka, segera kusenderkan si wanita itu ke sisi tanggul dan ia hanya pasrah seperti boneka.

Selanjutnya, kucoba meraba-raba memeknya, bulu-bulunya lebat sekali, mungkin karena tidak tumbuh tidak terawat.
Akhirnya, aku dapat juga meraba belahan memeknya itu, lalu kuselipkan jari tengahku ke celah memeknya itu, lalu kucoba mencoloknya dengan ujung jariku itu, seperti halnya mencolok-colok lubang belut dan baru kali inilah aku dapat merasakan kekenyalan dan empuknya daging memek.

Kurenggangkan kedua pangkal paha wanita itu. Kuraba lagi memeknya dan kukuakkan supaya lubangnya agak terbuka dan terlihatlah isinya yang pink, kontras dengan kulit luarnya.

Segera batang penisku kuarahkan dan kumasukkan ke lubang kenikmatan tersebut. *Sleb!* Masuk ujungnya dan perlahan kutekan, hingga perlahan masuk sedikit demi sedikit, agak seret awalnya, tetapi kemudian *bles* masuk semua, memeknya lumayan sempit.
Kudiamkan beberapa saat untuk menikmati bagaimana rasanya batang penisku berada dalam lubang vagina.
Kupeluk erat wanita itu dan Buah dadanya menempel rapat di dadaku, Kenyal dan nikmat, kemudian kutarik batang penisku, keluar setengahnya, lalu kumasukkan lagi, kutarik, kumasukkan lagi, hingga secara bertahap gerakan tarik tekan ini semakin lama semakin cepat dan semakin cepat dan terus semakin cepat, hingga si wanita ini meregang-regang, menggeliat dan setengah menjerit ia memelukku dengan erat.

Kurasakan ada cairan licin yang merendam batang penisku di dalam memeknya dan ia tampak terkulai lemas.
Dia melenguh dengan sedikit mengangkat kepala, namun dengan tatapan kosong
Kutarik sedikit penisku dan kembali kudorong dengan tekanan yang lebih kuat, kuulang beberapa kali dan akhirnya lancer juga walau agak sesak.

Dengan penuh nafsu yang meracuniku telah kucumbu kujilat dan kusetubuhi tubuh wanita ini, hingga akhirnya aku mencapai klimaks dan kutembakkan seluruh spermaku di memeknya.

Kukeluarkan batang kemaluanku dan kulihat spermaku meleleh dari memeknya yang dikelilingin bulu tebal, lalu kududukkan wanita itu supaya posisinya lebih rendah dari yang tadi.
Ia duduk di batu yang ada di dasar kali dan posisi tubuhnya bersandar agak miring ke dinding tanggul, lalu kuangkat sedikit tubuhnya sehingga kepalanya mendongak keatas, kubuka mulutnya dan sangat kunikmati hangatnya mulut Wanita Gila ini, ketika batang penisku masuk ke dalam mulutnya hingga hampir membuatnya tercekik tetapi dengan mata yang kosong tapi seakan menikmati juga kerasnya kemaluanku di dalam mulutnya membuatku semakin bernafsu

Puas melakukan oral di mulutnya, kuletakkan batang penisku di antara kedua belah payudaranya dan kedua tanganku memegang kedua payudaranya itu supaya menghimpit batang penisku.
Setelah dalam keadaan terjepit, segera kudorong dan kutarik maju mundur batang penisku itu di dalam himpitan buah dadanya, semakin cepat, semakin cepat dan semakin cepat, keteganganku mencapai puncaknya, hingga aku tak tahan lagi menahan dorongan yang kuat di dalam batang penisku dan akhirnya, *croooot.....!* untuk kedua kalinya.
Cairan kental muncrat dari mulut penisku, menyembur ke wajah wanita itu hingga ia berlumuran lendir, nikmat sekali rasanya.

Aku benar-benar merasakan kepuasan yang luar biasa, belum pernah aku merasakan hal seperti ini dan aku pun terkulai lemas.
Kudekap wanita itu dari belakang, seolah-olah aku tak ingin kehilangan kenikmatan ini lagi, kurasakan kekenyalan dan kepadatan payudaranya menempel di dadaku.
Kurasakan batang penisku menempel bersentuhan dengan belahan pantatnya dan membuatnya kembali berdiri lagi dan langsung kuarahkan ke memeknya lagi, tapi kali ini kubiarkan saja di memeknya sambil menikmati pijatan di lubang kewanitaannya.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd