King_Lucifer777
Semprot Addict
- Daftar
- 3 Dec 2019
- Post
- 459
- Like diterima
- 2.327
Setelah lama membuat akun disini, akhirnya aku berkeinginan mulai aktif di forum ini dan sedikit mencoba berbagi cerita kepada teman-teman disini.
Sebut saja namaku Lefi, seorang pemuda berumur 23 tahun, tapi diusiaku yang lumayan muda ini, aku termasuk orang yang beruntung karena sudah berkecukupan, aku tinggal disalah satu perumahan murah yang tidak terlalu laku karena berada dipinggir kota dan jauh dari mana-mana, aku memilih disini karena suasana-nya yang sepi ini sih, jadi aku tidak perlu berurusan dengan tetangga resek.
Nah cerita unik ini terjadi pada suatu hari ketika aku sedang asyik-asyiknya duduk ruang tamu sambil menikmati kopi dan diluar lumayan hujan, tapi tiba-tiba aku mendengar ada suara aneh dari depan rumahku sehingga aku buru-buru keluar karena takut ada apa-apa dan ternyata kudapati seorang bocah cewek sedang mengacak-acak tong sampah di dekat garasiku
Aku tentu saja langsung menghentikannya, tetapi dia malah lari ke tepi garasiku sambil memakan sisa makanan yang diambilnya di tong sampahku, jika kuperhatikan ini anak sepertinya gila, karena terlihat dari kelakuannya, selain itu pakaian yang dikenakannya serba berantakan dan kotor
Aku jadi kasian melihatnya, apalagi hujan gini dan sepertinya dia masih muda banget, 15 tahunan mungkin, apa dia dibuang oleh keluarganya ya setelah diketahui gila
Akupun kembali ke rumahku dan mengambil roti yang sebelumnya aku makan bareng Kopi-ku dan mencoba menawarkan kepadanya, awalnya dia terlihat takut tapi pelan-pelan dia bergerak kearahku dan mengambil roti ditanganku dan kembali ke pojokan garasiku
Lalu beberapa saat kemudian roti yang ditangannya pun habis dan dia terlihat kebingungan, sehingga aku coba menawarinya lagi, tapi kali ini dengan roti aku pancing dia kedalam rumahku, karena kasian juga dia kedinginan hujan-hujan gini
Dengan roti ditanganku, aku lihatin ke dia dan aku pancing terus kedalam rumah, “Nih,” kataku, anak itu kelihatan bingung, tetapi kemudian mengikutiku dengan pelan, hingga sampai kedalam ruang tengahku dan akupun berhenti, lalu diapun mengambil roti itu dari tanganku dan kini kami berdekatan, benar-benar dekat dan rupanya ia cukup jinak juga.
Rotinya pun segera dimakannya, ia makan roti itu sambung-menyambung, aku begitu bahagia melihat gadis itu menikmati roti yang ku berikan, tetapi mungkin karena melihat bajunya yang basah dan combang camping serta sedikit terlihat payudaranya yang ternyata lumayan ranum sehingga penisku bereaksi, berdenyut, dan mengeras.
Setan mulai membisikkan beberapa kalimat ke pikiranku, “Suasana bagus nih, bocah ini gila, dia tidak akan bisa lapor kalo kamu apa-apakan", dan “Gadis kecil ini pasti memiliki sangkar untuk burungmu", sebelum pikiranku menyadari, penisku telah lebih dulu mengajakku untuk mengikuti bisikan tersebut, yang akhirnya membuatku mengikut saja pada ajakan tersebut.
Aku pun mulai melancarkan seranganku, ketika bocah gila itu sedang asyik makan, tanganku mulai bergerilya, meski dengan jantung yang berdegup tidak beraturan dan tangan gemetar, aku mulai mengelus-elus bahunya dan ia tidak menunjukkan reaksi karena mungkin sedang asyik dengan makanannya.
Maka, tanganku pun mulai pindah menjamah payudaranya yang ranum dan ternyata lumayan juga, lalu agar tidak menggangu dia yang sedang fokus makan, akupun mengambil gunting dan memotong baju dan celananya yang basah hingga dia benar-benar bugil
Jika dilihat-lihat goresan wajahnya lumayan, apalagi dia masih muda banget sepertinya, kalau tidak dalam keadaan begini pasti cantik.
Turun ke bawah, kedua buah dadanya yang lumayan berisi dan kalo dia normal pasti bakal pake Bra ukuran 31C ini, dengan areola kecoklatan seukuran kacang.
Sebagai gambaran, seperti inilah kira-kira tampilan dari si gadis:
Turun lagi ke bawah, ke arah memeknya, kulihat bulu-bulu walau keriting tapi masih beberapa dong, meskipun kondisi tubuhnya basah kuyup tak menentu, namun sedap juga dipandang mata, apalagi bila sudah dibersihkan nanti.
Kembali aku mengelus payudaranya, pertama yang kanan kuelus-elus, putingnya kupilin-pilin hingga mencuat dari areolanya, lalu pindah ke yang kiri dan kemudian kedua-duanya, Kuremas-remas, Kupilin-pilin, hingga akhirnya bocah itu pun mulai menggelinjang dan mendesah-desah sedikit tapi tetap tidak peduli dan melanjutkan makannya.
Aku tidak lama menggarap tubuhnya karena tidak tahan dengan bau badannya yang luar biasa tidak nyaman, apalagi karena basah dan kebetulan dia sudah selesai makan, lalu bocah gila itu segera kutuntun, kubawa ke kemar mandi dan bagaikan kerbau yang dicocok hidung, ia hanya mengikuti saja, mungkin dia menurutiku karena sudah dikasih makan.
Kami pun sudah berada di kamar mandi, segera kubasahi seluruh tubuhnya, lalu kemudian kugosok-gosok dengan kedua tanganku untuk menghilangkan kotoran yang menempel, lumayan luntur juga daki-daki lengket itu dan sekarang tubuhnya mulai agak bersih dan wajahnya pun mulai kelihatan agak cantik.
Kuremas-remas lagi buah dadanya dengan posisi aku berada di belakangnya, lalu kuciumi leher dan bagian belakang telinganya, Ia merem melek, demikian juga aku karena baru kali ini aku melakukan hal seperti ini.
Setelah melihat sekitar, kulepas semua pakaianku, kutaruh di gantungan dan sekarang kami sama-sama dalam keadaan bugil, lalu kembali aku menggosok seluruh badannya supaya tambah bersih dan juga di bagian wajahnya, semakin bersih semakin kelihatan keindahannya dan semakin terangsang aku dibuatnya.
Batang penisku sudah lama mengeras, tegak mengacung sejak tadi, lalu aku memeluknya dari belakang dan kedua tanganku kembali meremas-remas kedua payudaranya sambil mulutku menciumi batang lehernya.
Sementara penisku menempel pada pantatnya dan ku gesekan sebentar, lalu kemudian aku berputar ke depannya dan mulutku langsung turun menjamah payudaranya yang sebelah kanan dan kumainkan puting susunya dengan lidahku, sementara tangan kananku mempermainkan payudaranya yang sebelah kiri, kemudian giliran payudara kirinya yang kuemut, yang kanannya kupermainkan.
Setelah itu, kupermainkan kedua payudaranya dari depan, kuremas-remas lagi, kupilin-pilin putingnya, kuemut juga, bocah ini hanya menggeliat-geliat dan mendesah menikmati permainanku ini.
Dari tadi batang penisku terus berdiri tegak dan kali ini untuk pertama kalinya aku ingin mencoba memasukkannya ke lubang yang namanya memek, maka segera kusenderkan si anak itu hingga sedikit menungging dan ia hanya pasrah seperti boneka.
Selanjutnya kucoba meraba-raba memeknya yang tembem dan rapet yang dihiasi bulu-bulu yang baru sedikit, akhirnya, aku dapat juga meraba belahan memeknya itu, lalu kuselipkan jari tengahku ke celah memeknya itu, lalu kucoba mencoloknya dengan ujung jariku itu, seperti halnya mencolok-colok lubang belut dan baru kali inilah aku dapat merasakan kekenyalan dan empuknya daging memek.
Lalu kududukkan dia di kloset dan ku renggangkan kedua pangkal paha anak itu, kuraba lagi memeknya dan kukuakkan supaya lubangnya agak terbuka dan terlihatlah isinya yang pink, kontras dengan kulit luarnya.
Segera batang penisku kuarahkan dan kumasukkan ke lubang kenikmatan tersebut, lumayan sulit karena lubangnya ternyata lumayan kecil, hingga akhirnya kupaksakan dan *Sleb!* masuk ujungnya dan perlahan kutekan, hingga perlahan masuk sedikit demi sedikit, agak seret awalnya, walau aku sepertinya tanpa hambatan dari selaput daranya, sepertinya dia pernah diperkosa atau pernah dipermainkan oleh orang sebelum ini, aku paksakan terus hingga *bles* masuk semua dan diapun berteriak sejenak lalu terdiam
Kudiamkan beberapa saat untuk menikmati bagaimana rasanya batang penisku berada dalam lubang vaginanya yang ketat, kemudian kutarik batang penisku secara perlahan, keluar setengahnya, lalu kumasukkan lagi, kutarik, kumasukkan lagi, hingga secara bertahap gerakan tarik tekan ini semakin lama semakin cepat dan semakin cepat dan terus semakin cepat, hingga si anak ini meregang-regang, menggeliat dan setengah menjerit yang terus saja aku hajar dengan penisku hingga kurasakan ada cairan licin yang merendam batang penisku di dalam memeknya dan ia tampak terkulai lemas.
Dia melenguh dengan sedikit mengangkat kepala, namun dengan tatapan kosong, lalu kutarik sedikit penisku dan kembali kudorong dengan tekanan yang lebih kuat, kuulang beberapa kali dan akhirnya lancer juga walau agak sesak, dengan penuh nafsu yang meracuniku telah kucumbu kujilat dan kusetubuhi tubuh anak ini, hingga akhirnya aku mencapai klimaks dan kutembakkan seluruh spermaku di memeknya.
Kukeluarkan batang kemaluanku dan kulihat spermaku meleleh dari memeknya yang terkuak dan spermaku menetes keluar, lalu kusiram bersih memeknya dan diangkat dia ke kamar, kemudian kududukkan anak itu dilantai dan kuangkat sedikit tubuhnya sehingga kepalanya mendongak keatas, kubuka mulutnya dan sangat kunikmati hangatnya mulut bocah Gila ini, ketika batang penisku masuk ke dalam mulutnya hingga hampir membuatnya tercekik tetapi dengan mata yang kosong tapi seakan menikmati juga kerasnya kemaluanku di dalam mulutnya membuatku semakin bernafsu
Puas melakukan oral di mulutnya, kembali kumasukan penisku ke memeknya, lalu segera kudorong dan kutarik maju mundur batang penisku itu di dalam memeknya, semakin cepat, semakin cepat dan semakin cepat, keteganganku mencapai puncaknya, hingga aku tak tahan lagi menahan dorongan yang kuat di dalam batang penisku dan akhirnya, *croooot.....!* untuk kedua kalinya.
Aku benar-benar merasakan kepuasan yang luar biasa, belum pernah aku merasakan hal seperti ini dan aku pun terkulai lemas, kudekap anak itu dari belakang, seolah-olah aku tak ingin kehilangan kenikmatan ini lagi, kurasakan kekenyalan dan kepadatan payudaranya yang ranum, serta kurasakan batang penisku yang kubiarkan saja di memeknya sambil menikmati pijatan di lubang kewanitaannya hingga akhirnya menurunkan ketengangannya secara perlahan.
Tak kusangka hari ini aku bisa sepuas ini, dan anak ini tentunya tak akan kusia-siakan, tinggal dikasih makan asal-asalan dia pasti nurut saja, lebih baik kupelihara daripada dia tak terurus dijalan, anggap saja win-win-solution bagi dirinya juga.
Sebut saja namaku Lefi, seorang pemuda berumur 23 tahun, tapi diusiaku yang lumayan muda ini, aku termasuk orang yang beruntung karena sudah berkecukupan, aku tinggal disalah satu perumahan murah yang tidak terlalu laku karena berada dipinggir kota dan jauh dari mana-mana, aku memilih disini karena suasana-nya yang sepi ini sih, jadi aku tidak perlu berurusan dengan tetangga resek.
Nah cerita unik ini terjadi pada suatu hari ketika aku sedang asyik-asyiknya duduk ruang tamu sambil menikmati kopi dan diluar lumayan hujan, tapi tiba-tiba aku mendengar ada suara aneh dari depan rumahku sehingga aku buru-buru keluar karena takut ada apa-apa dan ternyata kudapati seorang bocah cewek sedang mengacak-acak tong sampah di dekat garasiku
Aku tentu saja langsung menghentikannya, tetapi dia malah lari ke tepi garasiku sambil memakan sisa makanan yang diambilnya di tong sampahku, jika kuperhatikan ini anak sepertinya gila, karena terlihat dari kelakuannya, selain itu pakaian yang dikenakannya serba berantakan dan kotor
Aku jadi kasian melihatnya, apalagi hujan gini dan sepertinya dia masih muda banget, 15 tahunan mungkin, apa dia dibuang oleh keluarganya ya setelah diketahui gila
Akupun kembali ke rumahku dan mengambil roti yang sebelumnya aku makan bareng Kopi-ku dan mencoba menawarkan kepadanya, awalnya dia terlihat takut tapi pelan-pelan dia bergerak kearahku dan mengambil roti ditanganku dan kembali ke pojokan garasiku
Lalu beberapa saat kemudian roti yang ditangannya pun habis dan dia terlihat kebingungan, sehingga aku coba menawarinya lagi, tapi kali ini dengan roti aku pancing dia kedalam rumahku, karena kasian juga dia kedinginan hujan-hujan gini
Dengan roti ditanganku, aku lihatin ke dia dan aku pancing terus kedalam rumah, “Nih,” kataku, anak itu kelihatan bingung, tetapi kemudian mengikutiku dengan pelan, hingga sampai kedalam ruang tengahku dan akupun berhenti, lalu diapun mengambil roti itu dari tanganku dan kini kami berdekatan, benar-benar dekat dan rupanya ia cukup jinak juga.
Rotinya pun segera dimakannya, ia makan roti itu sambung-menyambung, aku begitu bahagia melihat gadis itu menikmati roti yang ku berikan, tetapi mungkin karena melihat bajunya yang basah dan combang camping serta sedikit terlihat payudaranya yang ternyata lumayan ranum sehingga penisku bereaksi, berdenyut, dan mengeras.
Setan mulai membisikkan beberapa kalimat ke pikiranku, “Suasana bagus nih, bocah ini gila, dia tidak akan bisa lapor kalo kamu apa-apakan", dan “Gadis kecil ini pasti memiliki sangkar untuk burungmu", sebelum pikiranku menyadari, penisku telah lebih dulu mengajakku untuk mengikuti bisikan tersebut, yang akhirnya membuatku mengikut saja pada ajakan tersebut.
Aku pun mulai melancarkan seranganku, ketika bocah gila itu sedang asyik makan, tanganku mulai bergerilya, meski dengan jantung yang berdegup tidak beraturan dan tangan gemetar, aku mulai mengelus-elus bahunya dan ia tidak menunjukkan reaksi karena mungkin sedang asyik dengan makanannya.
Maka, tanganku pun mulai pindah menjamah payudaranya yang ranum dan ternyata lumayan juga, lalu agar tidak menggangu dia yang sedang fokus makan, akupun mengambil gunting dan memotong baju dan celananya yang basah hingga dia benar-benar bugil
Jika dilihat-lihat goresan wajahnya lumayan, apalagi dia masih muda banget sepertinya, kalau tidak dalam keadaan begini pasti cantik.
Turun ke bawah, kedua buah dadanya yang lumayan berisi dan kalo dia normal pasti bakal pake Bra ukuran 31C ini, dengan areola kecoklatan seukuran kacang.
Sebagai gambaran, seperti inilah kira-kira tampilan dari si gadis:
Turun lagi ke bawah, ke arah memeknya, kulihat bulu-bulu walau keriting tapi masih beberapa dong, meskipun kondisi tubuhnya basah kuyup tak menentu, namun sedap juga dipandang mata, apalagi bila sudah dibersihkan nanti.
Kembali aku mengelus payudaranya, pertama yang kanan kuelus-elus, putingnya kupilin-pilin hingga mencuat dari areolanya, lalu pindah ke yang kiri dan kemudian kedua-duanya, Kuremas-remas, Kupilin-pilin, hingga akhirnya bocah itu pun mulai menggelinjang dan mendesah-desah sedikit tapi tetap tidak peduli dan melanjutkan makannya.
Aku tidak lama menggarap tubuhnya karena tidak tahan dengan bau badannya yang luar biasa tidak nyaman, apalagi karena basah dan kebetulan dia sudah selesai makan, lalu bocah gila itu segera kutuntun, kubawa ke kemar mandi dan bagaikan kerbau yang dicocok hidung, ia hanya mengikuti saja, mungkin dia menurutiku karena sudah dikasih makan.
Kami pun sudah berada di kamar mandi, segera kubasahi seluruh tubuhnya, lalu kemudian kugosok-gosok dengan kedua tanganku untuk menghilangkan kotoran yang menempel, lumayan luntur juga daki-daki lengket itu dan sekarang tubuhnya mulai agak bersih dan wajahnya pun mulai kelihatan agak cantik.
Kuremas-remas lagi buah dadanya dengan posisi aku berada di belakangnya, lalu kuciumi leher dan bagian belakang telinganya, Ia merem melek, demikian juga aku karena baru kali ini aku melakukan hal seperti ini.
Setelah melihat sekitar, kulepas semua pakaianku, kutaruh di gantungan dan sekarang kami sama-sama dalam keadaan bugil, lalu kembali aku menggosok seluruh badannya supaya tambah bersih dan juga di bagian wajahnya, semakin bersih semakin kelihatan keindahannya dan semakin terangsang aku dibuatnya.
Batang penisku sudah lama mengeras, tegak mengacung sejak tadi, lalu aku memeluknya dari belakang dan kedua tanganku kembali meremas-remas kedua payudaranya sambil mulutku menciumi batang lehernya.
Sementara penisku menempel pada pantatnya dan ku gesekan sebentar, lalu kemudian aku berputar ke depannya dan mulutku langsung turun menjamah payudaranya yang sebelah kanan dan kumainkan puting susunya dengan lidahku, sementara tangan kananku mempermainkan payudaranya yang sebelah kiri, kemudian giliran payudara kirinya yang kuemut, yang kanannya kupermainkan.
Setelah itu, kupermainkan kedua payudaranya dari depan, kuremas-remas lagi, kupilin-pilin putingnya, kuemut juga, bocah ini hanya menggeliat-geliat dan mendesah menikmati permainanku ini.
Dari tadi batang penisku terus berdiri tegak dan kali ini untuk pertama kalinya aku ingin mencoba memasukkannya ke lubang yang namanya memek, maka segera kusenderkan si anak itu hingga sedikit menungging dan ia hanya pasrah seperti boneka.
Selanjutnya kucoba meraba-raba memeknya yang tembem dan rapet yang dihiasi bulu-bulu yang baru sedikit, akhirnya, aku dapat juga meraba belahan memeknya itu, lalu kuselipkan jari tengahku ke celah memeknya itu, lalu kucoba mencoloknya dengan ujung jariku itu, seperti halnya mencolok-colok lubang belut dan baru kali inilah aku dapat merasakan kekenyalan dan empuknya daging memek.
Lalu kududukkan dia di kloset dan ku renggangkan kedua pangkal paha anak itu, kuraba lagi memeknya dan kukuakkan supaya lubangnya agak terbuka dan terlihatlah isinya yang pink, kontras dengan kulit luarnya.
Segera batang penisku kuarahkan dan kumasukkan ke lubang kenikmatan tersebut, lumayan sulit karena lubangnya ternyata lumayan kecil, hingga akhirnya kupaksakan dan *Sleb!* masuk ujungnya dan perlahan kutekan, hingga perlahan masuk sedikit demi sedikit, agak seret awalnya, walau aku sepertinya tanpa hambatan dari selaput daranya, sepertinya dia pernah diperkosa atau pernah dipermainkan oleh orang sebelum ini, aku paksakan terus hingga *bles* masuk semua dan diapun berteriak sejenak lalu terdiam
Kudiamkan beberapa saat untuk menikmati bagaimana rasanya batang penisku berada dalam lubang vaginanya yang ketat, kemudian kutarik batang penisku secara perlahan, keluar setengahnya, lalu kumasukkan lagi, kutarik, kumasukkan lagi, hingga secara bertahap gerakan tarik tekan ini semakin lama semakin cepat dan semakin cepat dan terus semakin cepat, hingga si anak ini meregang-regang, menggeliat dan setengah menjerit yang terus saja aku hajar dengan penisku hingga kurasakan ada cairan licin yang merendam batang penisku di dalam memeknya dan ia tampak terkulai lemas.
Dia melenguh dengan sedikit mengangkat kepala, namun dengan tatapan kosong, lalu kutarik sedikit penisku dan kembali kudorong dengan tekanan yang lebih kuat, kuulang beberapa kali dan akhirnya lancer juga walau agak sesak, dengan penuh nafsu yang meracuniku telah kucumbu kujilat dan kusetubuhi tubuh anak ini, hingga akhirnya aku mencapai klimaks dan kutembakkan seluruh spermaku di memeknya.
Kukeluarkan batang kemaluanku dan kulihat spermaku meleleh dari memeknya yang terkuak dan spermaku menetes keluar, lalu kusiram bersih memeknya dan diangkat dia ke kamar, kemudian kududukkan anak itu dilantai dan kuangkat sedikit tubuhnya sehingga kepalanya mendongak keatas, kubuka mulutnya dan sangat kunikmati hangatnya mulut bocah Gila ini, ketika batang penisku masuk ke dalam mulutnya hingga hampir membuatnya tercekik tetapi dengan mata yang kosong tapi seakan menikmati juga kerasnya kemaluanku di dalam mulutnya membuatku semakin bernafsu
Puas melakukan oral di mulutnya, kembali kumasukan penisku ke memeknya, lalu segera kudorong dan kutarik maju mundur batang penisku itu di dalam memeknya, semakin cepat, semakin cepat dan semakin cepat, keteganganku mencapai puncaknya, hingga aku tak tahan lagi menahan dorongan yang kuat di dalam batang penisku dan akhirnya, *croooot.....!* untuk kedua kalinya.
Aku benar-benar merasakan kepuasan yang luar biasa, belum pernah aku merasakan hal seperti ini dan aku pun terkulai lemas, kudekap anak itu dari belakang, seolah-olah aku tak ingin kehilangan kenikmatan ini lagi, kurasakan kekenyalan dan kepadatan payudaranya yang ranum, serta kurasakan batang penisku yang kubiarkan saja di memeknya sambil menikmati pijatan di lubang kewanitaannya hingga akhirnya menurunkan ketengangannya secara perlahan.
Tak kusangka hari ini aku bisa sepuas ini, dan anak ini tentunya tak akan kusia-siakan, tinggal dikasih makan asal-asalan dia pasti nurut saja, lebih baik kupelihara daripada dia tak terurus dijalan, anggap saja win-win-solution bagi dirinya juga.
Versi Mature Women (Wanita Dewasa) ada dibawah Versi MILF
Terakhir diubah: