BIRAHI BINAL LINDA part 4
=
=
Kantor pagi itu sedikit heboh, semua memberi ucapan selamat kepadaku, termasuk bos. Transaksi dengan perusahaan om Tikno sudah ditandatangani... Ya pria itu sudah memenuhi janjinya, kini tinggal aku membayarnya.. Kuberikan alamat rumahku kepada nya. Karena itu juga salah satu syaratnya ia ingin menggauliku dirumahku sendiri. Sepulang kantor aku langsung meminta surti menyiapkan makan malam, sementara aku mandi, sekitar jam 8 si om sudah sampai.
"wah rumahmu lumayan bagus juga, hasil jual memek ya.." katanya ketika sudah masuk kedalam..
"ini rumah dari mantan suami saya!.." jawabku, aku harus berusaha sabar menghadapi kata-kata kurangajar si om.
Si om menolak ketika ku tawarkan untuk makan malam dulu, ia malah menyuruhku telanjang diruang tamu itu..
"om dikamar aja ya, disini ada pembantuku nanti.." kataku menolak.
"kenapa mesti khawatir, cepat atau lambat juga pembantumu tahu kalau majikan nya cuma seorang lonte.." katanya lagi semakin meredahkanku, akhirnya kulucuti semua pakaianku hingga tubuhku bugil.
"ibu..." surti sedikit berteriak dibelakangku, ia yang hendak menyuguhkan minuman tampak terkejut..
"ha..ha..ha..." si kurangajar itu tertawa melihat keterkejutkan surti dan kegugupan aku..
"sini.. Taruh minuman nya dimeja.." surti masih terpaku, matanya menatapku, setelah kumengangguk baru ia berani mendekati si om dan meletakan minuman itu dimeja. Tiba-tiba siom menariknya hingga duduk di pangkuan nya. Surti berusaha melepaskan diri, kembali ia menatapku, kuberikan kode pada nya untuk diam, surti mengerti ia tidak lagi meronta..
"kamu tau ga, kalau majikanmu itu cuma seorang lonte, dia baru saja menjual lubang pantat nya, untuk sebuah tender proyek,.." kata-kata si om itu membuat surti tampak terkejut. Aku tidak memperdulikan kata-katanya itu, aku hanya menghawatirkan surti, karena surti cukup cantik jg, tubuhnya langsing dengan kulit yg jg putih..
"hey lonte jangan berdiri bengong disitu cepat nungging.." perintah nya.. Setelah itu ia kembali, "coba cek lobang majikan mu itu, sudah siap dimasuki belum.." perintahnya pada surti, dengan ragu surti mendekati dan berlutut disisiku yang sedang menungging di lantah.
"kamu colok itu lubang pantat, udah kebuka belum.." bentak si om yang tanpa aku sadari sudah melepas celana nya dan kontol nya sudah teracung tegak...
"bu.. kontolnya besar bnget.." bisik surti.
"iya.. Ga apa,.." jawabku.
Kurasakan benda hangat itu di celah lubang pantatku..
"tunggu tuan, biar saya jilati dulu kontol, biar gampang masuk nya.." kata surti yang cukup mengejutkanku.
Mulut mungil surti menjilati batang besar itu, namun rupa nya si om sudah tidak sabar karena tak lama kemudian kembali kurasakan anusku ditempel benda tumpul itu..
=
Ketika si om mulai berusaha melesakan batang nya, surti mendekapku dan "akhh sakiiitt..." aku menjerit keras, rasanya benar-bener sakit. Setelah terbenam semua si om mendiamkan sebentar kontol nya di lubang memekku, sebelum akhirnya kembali menggoyangku, jerit rintihan kesakitanku kembali terdengar. Surti yang mengetahui deritaku mencobaku membantu merangsangku, diremas-remas nya kedua buah dadaku, dan ia juga memasukan jemarinya kememek ku. Ini cukup membantuku aku mulai terangsang dan mulai dapat beradaptasi dengan sodokan kontol dipantatku. Sekitar lima belas menit kemudian, si om mulai mencapai tanda-tanda klimaks, aku sendiri sudah orgasme oleh jemari surti.
"arghhh..." teriak nya bersamaan dengan rasa hangat dilubang duburku.. Si om ambruk menindihku..
=
sejak kejadian itu hubunganku dengan surti tidak lagi seperti pembantu dan majikan, tapi sudah seperti adik kaka, ku masukan dia ke kursus-kursus dan kubelikan dia pakaian layak nya anak kota, dan tak hanya itu. Surti pun kerap ku ajak untuk menservis klien-klienku, walaupun ia masih suka ketakutan jika mendapati kontol yang berukuran besar...
=
tak ada yang tau apa akhir jalan hidup ini, aku sudah tidak pernah memikirkan lagi, aku hanya menjalani nya.. Dua tahun kemudian Surti menemukan jodoh seorang pengusaha muda yang sedang merintis usaha nya. Mereka menikah dengan pesta yang meriah.. Mas Pras juga datang karena memang surti pada awal nya kerja di rumah orang tua mas pras..
=
"kamu hebat bisa merubah surti jadi seperti sekarang.." mas Pras berkata padaku ketika pesta sudah usai,
"itu karena surti nya sendiri yang mau berusaha berubah.." jawabku..
"kamu kurusan, apalagi surti sudah ga ada, bisa tambah kurus lagi kamu ga da yang siapkan makan.." mas Pras berkata sambil menatapku. Ternyata rasa ini tak pernah pudar aku masih mencintai nya..
"ayo pulang.." mas Pras memegang tanganku dan aku hanya diam mengikuti langkahnya,...
.
## SEKIAN ##