Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bengkel saksi bisu

Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terdengar diluar ruamh para pemuda sudah pulang dari masjid, akupun langsung menurunkan kembali kerudungku yang suda hampir sampai di dadaku leher bajuku yang lebar membuatku yakin pak Sano dapat melihat sedikit dari kulit putihku yang sangat mulus,


Dengan kesal pak Sano mengumpat sambil berlari keluar karna ketakutan mendengar orang suda banyak diluar,


Setelah aku menurunkan kerudungku segera aku suruh pak Sano cepat keluar dari dalam rumah sambil aku mengikutinya lalu mengunci pintuku,


Perasaanku sangat berdebar, aku baru pertama kali mengalami perasaan takut seperti ini,


Aku sangat mengutuk diriku sendiri atas apa yang aku lakukan, aku telah berbuat terlalu jauh sampai-sampai inginin memperlihatkan aurat ku didepan orang lain, aku juga membiarkan orang lain menyentuhku tanpa ada protes darikuu,


Tidak pernah aku bayangkan akan seperti ini dengan pak Sano, selama ini aku hanya meladeni pak Sano karna dia baik kepada kami, tetapi seiring berjalanya waktu aku malah tidak bisa mengendalikan diriku, aku terlalu naif memnggap semua yang aku lakukan selama ini bisa aku kendalikan sendiri, awalnya aku beranggapan dengan menanggapi pak Sano maka hubungan pekerjaan kami semakin baik sehingga usaha kami makin lancar dan perekonomian kamipun meningkat, memang betul perekonomian kami meningkat tetapi konsekuensinya adalah rumah tanggaku,


Aku pun membulatkan tekatku untuk tidak akan menggubris pak Sano lagi dan meyakinkan diriku kejadian ini adalah yang terakhir dengan dia,



Sekitar 10 menit kepulangan pak Sano suamiku pun datang dari masjid bersama anakku,


Aku lalu membukakan pintu setelah terdengar salam dari luar, ankku pun lang melompat kepadaku ingin di manja,

"Anak ganteng ku Uda pulang, gimna solat jumadnya adek gak ribut aja ka? Tanyaku ke anakku
"Aku tidak ribut ma jawab ankkku.
"Kalo gitu sini ganti bajunya, nanti baju solatnya kotor,
" Iya maaa..


Sambil menggnti baju anakku di dalam kamar, suamiku suda siap di meja makan dan sedikit berteriak,

"Mama Uda makan, kok tumben duluan sendiri? Tanya suamiku.
"Iya pah aku Uda makan, soalnya tadi aku lapar bangat,
Jawabku dengan berbohong sungguh betapa bodohnya diriku aku belum sempat merapikan piring pak Sano yang digunakannya tadi unutuk makan yang masih berceceran di meja makan membuat suamiku bertanya,


Selama berhubungan dengan pak Sano aku suda sering berbohong ke suamiku, padahal sebelumnya aku tak perna sekalipun berbohong, kebohongan pun yang ku lakukan seakan aku anggap hal biasa saja, demi melindungi nama pak Sano,


Selasia mengganti baju anaku aku keluar menuju meja makan,

"Pak piring kotoran tadi mana?
Tanyaku ke suamiku yang sedang makan.
"Ini yang aku pake makan
"Kok pake piring itu pah, itukan suda digunakan,
" Gak apa-apa ma kan bekas mama juga, lagian melihatnya seperti barusan digunakan,


Lagi-lagi aku mengutuk diriku sendiri telah melakukan kebodohan dibelkang suamiku, yang telah bekerja keras demi keluarganya dan sangat menyayangi kami,

Tetapi ada perasaan lain di dalam hatiku setelah mengetahui piring yang digunakan suamiku bukanlah bekas dariku tapi bekas pak Sano, ada rasa hasrat yang sulit di ungkapkan, sehingga aku membiaknya saja,


Akupun berpamitan ke suamiku untuk mandi,

Aku lalu kembali kekamar membuka bajuku menggantikanya dengan handuk yang dililitkan ke badan,

Aku kemudian berjalan melewati suamiku berharap ada respon darinya karena meliahtku berpenampilan seperti ini tetapi sesampainya aku di depan pintu kamar mandi tidak adapun suara yang aku dengar,


Perasaan jengkelpun merasuk kehatiku sehingga membuat aku kembali membandingkannya dengan pak Sano,
'coba jika pak Sano pasti akan memujiku, kataku didalam hati.


Aku lalu masuk ke dalam kamar mandi menguntungkan handuk membuka bh dan CD ku, aku melihat cedeku begitu basah seperti ada bekas-bekas kencing,
'apa ini masa aku ngmpol,kapan aku ngompol kok ada bekasnya di celanaku' kataku di dalam hati sambil berfikir-fikir penyebabnya,


Setalah membasuh tubuhku, menyabuni tubuhku sampai ke daerah sensitifku ketika aku menyentuhnya ada rasa aneh yang barusan aku rasakan, seperti rasa ngilu tapi nikmat, akupun mengulang-ngulangnya smapi begitu nikmat sektika langsung terlintas didalam hayalnku wajah pak Sano saat dia mengamati tubuhku ketika aku mengangkat kerudungku tadi, rasa nikmatnya pun bertamba sehingga ada rasa yang akan keluar, semakin cepat rasa itu semakin nikmat semakin pula aku merasakan akan kencing,

Cirrrrr......

Akupun kenjang-kejang dibuatnya,
' apa ini, apa yang barusan aku lakukan kenapa aku tiba-tiba mengingat pak Sano, terbesi dalam hatiku.

Akupun segera menyudahi semuanya dan melanjutkan mandiku yang sempat tertunda,

Selasia mandi aku keluar, tidak ada lagi suamiku di meja makan, Yap dia telah kedepan untuk membuka kembali bengkelnya,


Aku menuju kekamrku untuk menunaikan kewajibanku sebagai hamba,

Setelah beribadah aku memohon ampun atas apa yang kulakukan hari ini sambil meneteskan air mataku,penyesalanku seketika memenuhi hatiku hingga membuatku tersedu menangis, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagii, tekat di dalam hatiku,


Setelah selasai berdoa, mengganti baju dengan baju rumahan menggunakan rok lebar disertai dengan kudung lebar, lalu melangkah kedepan menuju kios kecilku,

Saat aku suda diluar aku kaget melihat pak Sano suda ada, dia duduk-duduk sambil bercerita dengan suamiku, terdengar apa yang mereka bicarakan tentang alasnya terlambat datang dengan alsan yang dibuat-buat, seandainya papa tau dia dari tadi datng dan sempat makan di dalam rumah kita dan juga hampir mengambil permatamu pah yang sangat berharga, lagi-lagi perasaan itu muncul jika aku suda melihat pak Sano dan membyangkan yang terjadi,


Akupun bersifat seolah-seolah tidak ada yang terjadi,

"Ehh ibu baru selasai mandi yaa, kelihatan banget segarnya, tanya sambil ingin menggantungkan jeketnya didekat kios ku,
Betul-betul suda berani ini orang bahkan dia suda berani menggodaku disaat suamiku ada di dekatnya,
"Iya,
Balasku dengan singkat,takut membuat suamiku curiga jika meladeninya, dan juga awal untuk menjauh darinya,


Diapun berlalu sambil senyum-senyum menuju ke motor yang akan dikerjakan, karena belum ada pelanggan bengkel juga belum terlalu sibuk aku menggendong anakku sambil bermain-main denganya,


Sambil bermain-main dengan anakku aku merasakan pak Sano mengamatiku dari tempatnya, kami pun kadang bertatapan jika aku juga melihat ke arahnya, dari sorot matanya seakan-akan ada yang dia akan ungkapkan tetapi jika mataku bertemu aku langsung memlingknya kembali,


Di perlakukan seperti itu membuatku manjadi gugup kembali dan hasrat itupun datng, 'kok hari-hari ini hasratku begitu cepat muncul, apa karna jarngnya suamiku menggauliku atau karna ada yang lain, apalgi tadi saat aku ingin mandi pengalaman baru yang aku rasakan membuatku semakin penasaran, bahkan disaat aku melakukan itu malah pak Sano yang ada di hayalnku,kenapa bukan suamiku, aduhh kenapa aku ini,

Jam suda menunjukan jam 17.00 menandakan aktifitas bengkel segera berakhir

Disaat ingin bersiap-siap masuk rumah, hpku berbunyi tanda andnya pesan, aku dibuat kaget karna ini adalh pesan dari pak Sano, aku seketika memandangnya ternyat dia sedang duduk-dudk sambil melihat suamiku menyusun perlengkapan bengkel,

"Kenapa dek kok cuek,
Aku tidak menggubrisnya, aku suda berusaha untuk menghindar darinya, akupun melanjutkan langkahku menuju kedalam rumah, tidak lama kemudian diapun mengirim pesan lagi
" Dek bantu ya bujuk Firaman agar dia mau jika aku lembur,
Aku begitu lemas membaca peasanya di lain sisi aku suda bertekat untuk menjauhinya tetapi dilain sisi pula semakin aku menjauhinya malah semakin membuatnya semakin berani, akupun langsung ternging-ngiang atas apa yang akan dilakukan jika dia lembur, membayangkanya saja membuatku berdesir dan hasrat seketika muncul ingin rasanya langsung menarik tangan suamiku untuk mengajaknya berhubngn,

Aku masih tidak membalasnya, aku diam kan sja karna ini adlah awalku untuk menjauhiku,peprngan batinpun membuatku pusing dibuatnya, karna tidak mau terbawa Susan aku tinggalkan hp ku dikamar lalu menyibukkan diri di dapur, tetapi bayangn-bayang tentang pak Sano tidak mau hilang dalam pikiranku dan kejadian tadi siang kembali terngiang,disaat dia menyentuh tanganku,disaat aku akan mngikuti permintanya untuk melihat payudaraku, disaat aku melihat tonjolan dicepnaya yang begitu besar, tak terasa dibawa sana mulai basah hanya dengan membyangkan itu ,akupun menghentikan cuci piringku, dan hendak mengambil sapu yang tergantung di pintu depan, samar-samar aku mendengar pak Sano berbicara kepda suamiku yang hendak mulai menutup bengkel,

"Gimna pak usulanku yang kemarin, apa aku bisa lembur,
ucap pak Sano kepada suamiku
"Gimna ya, harusnya sih gak usah pak Karena pekerjanya masih terkendali coba kalo suda kepepet mungkin bisa aja,
terang sumiku kepda pak Sano,
" Tapi motor yang ditinggal pelanggan semakin banyak pak nanti kalo semakin banyak ruangan semakin sempit pak untuk kerja,
jelasnya lagi, tetapi suamiku masih tetap juga di pendirinya untuk tidak menyetujui kalo pak Sano lembur, mendengar pak Sano Akan mengalah tiba-tiba timbul rasa di dalam hatiku agar pak Sano bisa lembur tidak tau keberanian dari mana dan baru pertama kalinya aku mencapuri urusan suamiku sehingga untuk menjelaskan kecurigaan suamiku nanti jika dia bertnya kepadaku tentang yang kuperbuat aku smapingkan,

Aku langsung keluar dari pintu rumah dan ikut bergabung bersama mereka,

" Gak apa kok pah kalo pak Sano mau lembur Kasikan aja, sapatau kan dia butuh tambahan, dia kan juga punya keluarga pah, lagian kan agar pekerjaan bapak lebih ringan lagii,
Terangku kepda suamiku, tidak tau alasan dari mana kenpa bisa muncul tiba-tiba di pikiranku, pak sanopun kelihatan sangat senang atas kehadiranku yang tiba-tiba dan membantunya agar bisa lembur, padahal aku sendri suda tahu betul niatnya untuk lembur, tetapi kenapa malah aku membantunya mewujudknya padahal aku suda bertekad untuk menghindarinya, aku dibuat panas dingin, terasa ingin jatuh tidak kuat menopang tubuhku karna telah senekat ini hanya untuk bisa berduaan lagi dengan pak Sano,

Mendengar penjlsanku, awalnya suamiku pun agak kaget melihatku ikut berbicara, takut jika suamiku mncurigaiku akupun langsung masuk kembali kedalam rumah sambil memegang sapu, tentu hal itu kulakukan karena alsan yang pertama hanya karena malu kepda pak Sano yang seakan-akan mberikan lampu hijau kepdanya untuk lebih berani,

"Yaasudah kalo gitu, kalo memng bapak mau lembur gak apa-apa, tapi pastikan ya pak pekerjaannya selsai dan maaf aku gak bisa bantu unutk ikut lembur,
Aku yang mendengarnya dari balik pintu rumah terasa gemetar dan bulu-bulu halus yang ada dikulitku ikut berdiri merinding atas apa yang kulakukan, apakah aku sudah pasrah atas apa yang akan dilakukan pak Sano kepadaku padahal tadi aku telah bertekat untuk tidak mengulanginya lagi, kenapa aku ini,...

"Jadi kapan mulai lemburnya?
Tanya suamiku
"Kalo sekarng aja pak, kan aku tadi masuk jam 12 jadi untuk hari ini gak terhitung lembur,
Aku yang mendengarnya langsung lari kedalam kamar dan langsung melompat keatas kasur dan menutup kepalaku dengan bantal, sungguh rasa yang sangat susah dijelaskan bercampur semua, ada rasa ,malu,nafsu,benci,marah,bahagia,sedih bercampur jadi satu, tetapi kenapa disaat rasa itu muncul dibawa sana malah lembab yang aku rasakan,

Aku sudah tidak mendengar jawaban apa yang diberikan ke suamiku, apakah mengizinkan untuk lembur hari ini atau tidak.




Bersambung.....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd