Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BELLA - SEMASA KULIAH

BELLA SEMASA KULIAH - PART 4
PERUBAHAN BESAR DIRIKU


"Heeeei... Sayang kamu kenapa diam saja dari tadi, Mikirin apa sih?" Tanya Ruben pada Bella saat mereka sedang berada di kantin kampus

"Eeeeeh... Ngga gada kok..." Jawab Bella sambil sedikit gelagapan

Siang itu suasana di kantin kampus begitu ramai, saat itu memang sedang jam istirahat alhasil tempat itupun di serbu banyak orang. Bella yang awalnya lapar jadi tak nafsu makan karena suasana yang begitu panas dan penuh sesak.

"Ngga nggaa... Tapi tu makanan ga dimakan dari tadi" Ucap Ruben menjawab Bella

"Huuuuh... Ga tahu yah, jadi malas makan, panas banget hawanya..." Jawab Bella sambil mengusap keningnya yang berkeringat

"Habis gini mau kemana?" Tanya Ruben kepada Bella

"Gatahu... Malas ngapa-ngapain rasanya hari ini" Jawab Bella sambil manyun-manyun

Bella pun duduk melamun sambil menunggu ruben menghabiskan makanannya, dalam lamunannya Bella teringat kembali dengan kejadian dimalam itu Kejadian yang mungkin berbekas di pikirannya. Semenjak saat itu terkadang Bella tiba-tiba kehilangan mood seperti ada yang menganggunya, membuatnya tidak nyaman dan terkadang suka menghayal, bagaimana seandainya aku yang sedang bergumul dengan satpam tambun itu.

Tanpa terasa keringat mengumpul di kening Bella, bulir-bulir embun tubuh itupun mengalir lirih dari kening menuju pelipis hingga pipinya dan jatuh begitu saja.

"Duuuuh... ini keringetnya looh..." Ucap Ruben sambil mengusap kening Bella dengan tisu yang ada di atas meja

"Iiiih... Apaan siih... Sok romantis" Ekspresi Bella sambil tersenyum menahan tawa

"Loooh... hahaha... keringetnya udah kayak mata air dari pegunungan gini..." Canda Ruben sambil memperlihatkan tisu yang basah dengan keringat Bella

"Habis gini Aku mau ke ruang BEM dulu yaah..." Kata Ruben yang sudah menyelesaikan makan siangnya

"Oooh... ada apa?" Tanya Bella dengan penasaran

"Ada perlu sama Bagas bentar" Jawab Ruben singkat

Bagas adalah teman seangkatan Ruben, mereka sama-sama anggota BEM. Mereka sangat aktif di organisasi tersebut mengikuti berbagai kegiatan hingga dipercaya sebagai penyambung lidah mahasiswa.

"Ooh... Yaudah kalau gitu, setelah ini aku juga mau balik ke kelas masih ada matkul" Jawab Bella sambil menunggu Ruben

Setelah semua selesai merekapun berpisah menuju tempat tujuan masing-masing, ruang kelas Bella yang berada di ujung lorong membutanya harus sedikit mengeluarkan tenaga untuk bisa ke ruang tersebut.

"Yaah... kok sepi, belum ada orang pulaa..." Gerutu Bella sambil melihat jam ditangannya

Sambil berjalan perlahan menuju bangku di ruangan yang masih sepi itu, Bella mulai menyibukkan dirinya dengan membuka buku yang dibawanya. Ruangan yang sepi dan tanpa gangguan itu membuat dia dapat berkonsentrasi dengan baik, namun saat pikirannya dapat berkonsentrasi tiba-tiba bayangan akan kejadian malam itu teringat kembali membuyarkan konsentrasinya untuk membaca. Rasanya ada sebuah dorongan dalam diri Bella bagaimana rasa sebuah persetubuhan antara pria dan wanita.

Membayangkannya dalam ruangan yang sepi itu membuatnya mengalir dalam imajinasi yang kelabu, tanpa sadar tangan kirinya sudah berada di payudaranya dan meremasnya perlahan.

"Uuuuh... Eeeehmmmm..." Desah lirih yang keluar dari mulut Bella

Berulang kali ia meresapai ulahnya sendiri, menikmati setiap rabaan dan remasan pada kedua payudaranya membuat puting payudara Bella mengeras dan vaginanya berdenyut. Sepertinya gadis cantik itu ingin melakukan masturbasi singkat. Ia sudah tenggelam dalam imajinasinya dan imajinasi itu butuh pelampiasan. Untuk kesekian kalinya Bella mengamati keadaan ruangan untuk berjaga-jaga tahu-tahu ada yang datang. Setelah semua dirasa aman Bella pun melanjutkan aktifitasnya tadi. Dengan cekatan, ia lalu menurunkan tangannya kebawah. Menyelinap kedalam celana jeans dan mulai mengusap bibir vaginanya yang sudah membanjir basah dari dalam celana dalamnya.

"Uuuuuh.... Eeeeeehhhmmm... Apa iya begini yah rasanya..." Desah Bella sambil terus meremas puting payudaranya yang semakin mengeras dari balik kemeja

"Oooooh... Oooohhh...." Desah nikmat Bella yang larut dalam imajinasinya

Karena situasi yang kondusif dan dibarengi dengan nafsu yang sudah memuncak, hasrat Bella pun semakin menjadi-jadi. Buru-buru ia menurunkan celana jeans dan celana dalamnya setengah dari pahanya, menampakkan bibir vaginanya yang kemerahan dan ditumbuhi bulu-bulu tipis.

SEEET... SEEET... SEEET...

Dalam gerakan yang lincah, ia menaikkan baju kemeja yang dia kenakan dan branya keatas dadanya
seketika itupula tubuh Bella tempampang setengah telanjang di dalam ruangan kelas yang masih sepi itu,
Kegilaan yang Bella lakukan sudah diluar batas, jika ada siswa yang melewati ruangan itu tentu saja dia dapat melihat tubuh Bella yang bugil menantang.

"Uuuuh... Gila, kalau saja ada yang lewat pasti aku sudah digiring dan disetubuhi seperti gadis waktu itu, Eeeehhhmmmm..." Ucap Bella di tengah-tengah birahinya yang tak dapat terbendung

Sudah tanggung kepalang untuk kembali, lebi baik segera dituntaskan saja, itulah yang terbesit dalam pikiran Bella saat ini, karena tubuhnya sudah diselimuti nafsu yang membelenggu. Gerakan tangannya sungguh gemulai, terus menyerang bagian sensitif di tubuhnya. Punting dan vaginanya menjadi bulan bulanan jemarinya yang lentik, Merasa sesak dan kurang leluasa Bella menarik keluar BH yang dia kenakan dari bawah kemeja. Dan seketika itu, payudaranya yang putih dengan berukuran besar langsung menggelantung bebas.

"Uuuuh... Gilaaa... Kenapa aku jadi bisa begini yaah...." Ucap Bella setelah berhasil melepas branya.

Tak cukup sampai disana Bella mulai berani menurunkan celana jeans nya lagi hingga lututnya
Dengan semakin terbukanya tubuh Bella yang berisi itu, membuat si pemilik makin terbakar birahi.
Sambil kembali mengelusi payudaranya yang sudah polos tanpa penutup.

"Sssshhhhh... Aaaahh.... Aaaaah..." Perlahan tapi pasti, nafsu Bella semakin memanas dan darahnya pun mulai berdesir, hingga desahan dan erangan pun mulai keluar manja dari bibir mungilnya. Membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan tergoda.

ā€œOoouuuhhh... Remas susu ku pak, Gigit puting aku juga..." Ceracau Bella sambil membayangkan bersetubuh dengan satpam tambun itu

Sepertinya nafsu yang melanda Bella sudah terlalu tinggi sehingga ia lupa atau bahkan sudah tidak peduli jika ada orang lain melihatnya dalam kondisi seperti itu.

"Uuuughhh... Nikmat sekali... Aaaagh.... Eeeehmmm..." Desah Bella menjadi jadi

Disaat Bella larut dalam permainan birahinya sendiri ada sepasang mata tajam mengawasinya dari sudut yang tak terduga, sepasang mata yang lapar dan sama sekali tak berkedip saat menikmati keseksian tubuh setengah telanjang Bella. Mulutnya menganga dan tangannya mengocok batang penisnya yang telah tegang, sepertinya orang tersebut juga larut dalam birahi sang gadis pemuas.

"Hahaha... Akhirnya aku dapat menyaksikan tubuhmu yang aduhai itu, Uuuh... kocok terus sayang, nikmat sekali sepertinya tubuhmu itu..." Gumam pria misterius itu.

Tak lupa dia juga mengabadikan beberapa foto panas Bella yang sedang mestrubasi di dalam ruang kelas yang kosong itu

"Oooohh... Pak satpam hisep tetek ini pak... Ooooogh..." Gumam Bella lirih sambil meremas dan mencubiti puntingnya yang kemerahan

"Iyaa... Aku hisap sayang... Aku hisap yang kenceng... Uuugh... Nikmat yaa..." Kata pria misterius itu seolah-olah menjawab racuan Bella

"Sshhh Oooghhh... Terus sayang... Hisep teruuusss...." Erang Bella keenakan, seolah sedang melakukan persetubuhan yang sebenarnya

"Iyaaaah... Ooohhh kontol ku sudah ga tahan sayang... Eeeehmmm..." Sahut lagi pria misterius itu sambil mengocok panisnya

Pria misterius itu masih tak menyangka dengan apa yang dia saksikan, sambil menelan liur birahinya ia tak mengira bakal bisa melihat gadis idolanya memamerkan tubuh telanjangnya tepat dihadapannya.

"Uuugh... Itu tetekmu besar sekali mbak Bella... Saya remes terus yaah... Saya remes yang kenceng..." Kata pria misterius itu lirih sambil terus mengocok penisnya yang sudah keras menegang.

Panasnya gelombang birahi Bella benar-benar membuat wanita itu tak dapat berfikir jernih. Merasa kurang puas dengan apa yang ia lakukan, membuat dirinya semakin nekat. Tanpa ragu lagi Bella membuka semua kancing kemejanya dan membiarkan payudaranya menggelantung bebas. Dengan gemas, ia meremasi kedua payudara besarnya kuat-kuat.

"Sssssshhhh... Remas tetek aku pak... Remas yang kuat... Tarik punting ku sesukamu, tusuk vagina perawan ku sepuas mu Uuuughhh... Aaaaaghhh..." Ceracau Bella keenakan sambil membayangkan jika tubuhnya dinikmati oleh satpam waktu itu.

Karena tanggung kepalang dan ingin segera mendapatkan kepuasan Bella terus memilin dan mengobel vaginanya tanpa henti ia pun mengangkat kedua kakinya hingga mengangkang lebar dan mengusap klitorisnya.

"Iya gituu... Uuuughhh... Aaaaahhh... Gillaaa... Uuugh... Geliiii... Nikmat sekali..." Ucap Bella tak karuan sambil mulai menusuk-nusuk vagina dengan jemarinya yang lentik

"Ayo paak... Tusuk memekkuuu... Tusuk dengan batang besarmu itu uuuuggghhh..." Ucapnya larut dalam imajinasi liar

Pria misterius itu awalnya memandang Bella adalah gadis baik-baik. Seorang gadis yang menjaga kehormatannya dan sama sekali tak terlihat nakal atau murahan. Gadis santun yang tak pernah bisa membuat dirinya terlihat fulgar. Namun, sejak saat ini pikiran itupun lenyap seketika dengan perbuatan Bella yang dia lakukan dalam ruang kelas ini, saat itu juga Bella berubah menjelma menjadi seseorang gadis penggoda, genit dan suka mengumbar aurat. Melihat perubahan seperti itu, mau tak mau membuat pria misterius itu mulai membayangkan segala hal mesum kepada Bella, pikiran dan imajinasi liar yang belum pernah dia wujudkan dalam hidupnya.

Dengan cepat jari-jari gemulai itu masih bergrilya mengusap, mencubit dan memelintir di area sensitif Bella. Mengantarkan pemiliknya mencapai kenikmatan yang mulai meninggi. Cairan cinta kenikmatannya pun mulai membanjir basah, mengalir keluar tiada henti seiring kobelan jemari tangannya yang semakin cepat.

"CLAAP... CLAAAP... CLAAAP..."
Suara kobelan jemari nakal Bella pada vaginanya mulai terdengar nyaring.

"Uuuughhh... Sodok memek ku paaak... Ayo sodok... Ooooggghhhā€¦. Terus... Teruussss..." Semakin lama kocokan jemari tangannya semakin cepat.

"Kamu nakal juga mbak Bella... Kobel terus memek tembemmu itu mbaak..." Ucap pria itu sambil tangannya masih terus mengocok panisnya sendiri

"Puasin dirimu sayang... Kobel teruuuusss sampe puuaas... Karena taklama lagi kau pasti jatuh ketangan ku hehehehe..." Ucap pria itu kembali

CEKREEK... CEKREEEK... CEKREEEEK...!!
Saat pria misterius itu mnegambil foto Bella lagi yang sedang terbuai dengan nafsunya

Merasa gelombang orgasmenya mulai memuncak membuat gerakan tangan Bella semakin lincah. Jilatan lidah ke payudaranya semakin buas dan kocokan jemari lentik di vaginanya juga semakin cepat.

"Hooouuuuhhh... Sssshhhh... Iyyaahhh... Terus Oooggghhh... Sodok terus memek aku pak Ooohhh..." Desah Bella menjadi jadi

Dikobel-kobel seperti itu, membuat vagina Bella terlihat semakin merona. Vagina yang semula putih gemuk itu sekarang sudah berwarna kemerahan dan tembem. Cairan kewanitaannya juga mengalir begitu deras, hingga merembes kekursi tempatnya duduk.

"CLAAP... CLAAP... CLAAP..."

"Aaaagghh... Aiigh... Iyyyaaah... Iyaaaaaah.... Ssssshhhhh..." Desah Bella jejerita karena diterpa orgasme

Rasa itu meledak-ledak keluar dari dalam tubuhnya, desakannya terasa semakin kuat hingga membuat tubuh indahnya bergetar-getar dan menggeliat tidak karuan. Bibir basahnya terus mendesah menceracau. Nafasnya semakin cepat dan badannya menegang seolah tersengat listrik tegangan tinggi.

"Huuuuh... Uuuuuuuh.... Uuuuhhhmmmm..." Suara deru nafas Bella setelah dilanda orgasme

Disaat Bella sedang menikmati sensasi kelojotan didalam tubuhnya tiba-tiba pria misterius itu keluar dari tempat persembunyiannya dan menghampiri Bella yang masih dengan kondisi lemas dan tubuh yang setengah telanjang.

"Lagi ngapaian mbak... Hehehehe... Enak ya mbak sampai kelojotan begitu" Ucap pria misterius itu sambil berjalan mendekati Bella

"Kyaaaaaaaa...." Jerit Bella terkejut dengan kemunculan pria misterus dari balik pintu masuk

Bella kaget sekaget-kagetnya, saking kagetnya wajah Bella langsung memucat. Dengan gerakan yang cepat dan berantakan Bella berusaha menutupi tubuh telanjangnya yang sudah basah karena keringat.
Dengan buru-buru Bella membetulkan semua pakaiannya yang compang camping. Menutup kancing kemejanya yang terbuka dan mengangkat celana jeans nya yang terlepas.

"Sudaaah... Sudah... Nggak usah dibenerin bajunya mbak, saya sudah lihat semuanya kok hehehe..." Kata pria itu sambil mengisyaratkan tangannya kepada Bella

Pria itu berjalan mendekati Bella tanpa membetulkan celananya sama sekali sehingga panisnya yang sudah mengeras itupun dapat Bella lihat dengan seksama. Tatapan Bella nanar melihat batang yang begitu gagah menantang membuatnya menelan ludah. Baru kali ini Bella melihat panis tepat didepan matanya, sekalinya dapat melihat langsung dengan ukuran yang besar dan berurat. Setelah mengamati lebih seksama siapa pemilik panis itu ternyata dia adalah Pak Wawan, seorang tukang bersih-bersih di kampusnya. Yang dulu pernah membantu Bella saat pertama kali masuk kekampus ini.

"Saya bisa saja membantu mu untuk memuaskan hasrat mu itu mbak, tapi sepertinya tidak sekarang Hehehehe..." Ucap Pak Wawan sambil menonjolkan panisnya kehadapan Bella

Ngeeeeeek....
Suara resleting yang dinaikkan

"Mak... Maksud bapak apa?" Ucap Bella terbata-bata

"Hahaha... Sudah jangan belagak bodoh mbak, dari tadi saya melihat mu sedang mengobel memek mu sendiri" Terang Pak Wawan sambil menunjuk kemaluan Bella

"Saya juga punya beberapa foto bagus di sini hehehe... Mungkin saja saya dan mbak bisa saling mengerti" Ucap Pak Wawan sambil menunjukkan Hp nya dengan senyum sumringah

"Too.. Tolong ja.. Jangan pak, Saya mohon..." Ucap Bella memelas kepada Pak Wawan

"Hahahaha... itu bisa diatur, sepertinya kita akan lebih sering menghabiskan waktu bersama" Kata Pak Wawan penuh kemenangan

KRIIIING... KRIIIIING... KRIIIING...
Suara bell berbunyi tanda jam perkuliahan segera dimulai

"Kalau gitu saya pamit dulu ya mbak, jangan lupa itu bajunya dirapihin hahahaha..." Ucap Pak Wawan bahagia sambil berjalan menjauh dan keluar dari ruang kelas...

"Dasaar... BA***AT...!" Teriak Bella pada pria itu...

Bersambung.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd