Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY BBCHALLENGE

So.... Who's the winner?

  • Layla

    Votes: 30 28,3%
  • Lisa

    Votes: 43 40,6%
  • Vivi

    Votes: 33 31,1%

  • Total voters
    106
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Rencana update kapan hu ? , udah gk sabar nunggu aksi vivi
Minggu depan gan, ane release update pelan2 biar ane punya waktu buat nulis dan istirahat juga. Soalnya klo pas lg niat bs nulis hampir 2 chapter, tp ya kadang perlu rehat jg buat baca2 cerita suhu2 lain, biar gk stress kalo harus nulis mulu. Mohon maklum ya gan :Peace:
 
Pak Juki tak bisa percaya dg keadaannya sekarang karena ia sakit2an saat ia sedang senang2nya bekerja, apa lg karena kerjaannya kini punya keuntungan lain selain uang yg ia dapat dr hasil sampah yg dikumpulkannya. Ia bs merasakan kontolnya gatal, kangen menyodok2 memek segar gadis muda yg tinggal sendiri di rumah kontrakan. Tapi badannya tak bs diajak kompromi, ia masih terlalu lemas untuk melakukan apapun, sudah hampir 3 hari ia sakit seperti ini tapi setidaknya ia sudah merasa kesembuhan tak jauh dr jangkauannya.
"Ayo pak, makan dulu, trus minum obat", kata istri pak Juki, mbok Nunung. Seperti artis di tv, istrinya itu tubuhnya cukup gemuk, dan hampir sama tuanya dg dirinya. Hubungannya dg istrinya memang tidaklah selalu mulus, yah tidak mengherankan karena keduanya dijodohkan saat dikampung sehingga cinta bukan hal yg mengikat keduanya, tp setidaknya istrinya tetap setia merawatnya dan sebagai balasan, pak Juki juga selalu berusaha memenuhi kebutuhan istrinya.
Pak Juki berusaha duduk dan makan dg dibantu suapan istrinya, "Si Jono mana buk?"
"Ya lagi kerja to pak", kata mbok Nunung mengambil sesuap nasi lg dan menyuapkan ke mulut suaminya.
"Owalah... Ya udah buk, bapak dah kenyang", kata pak Juki. Ia kemudian mengambil obat di dekatnya dan mulai menelan satu persatu pil obatnya.
"Ya udah istirahat dl aja pak", kata istrinya meninggalkan kamar.
Pak Juki mulai meraba2 kontolnya sendiri, ia sempat meminta istrinya melayaninya, tp seperti biasa istrinya menolak dan kali ini dg alasan menjaga kesehatan dirinya. Ia sudah tak sabar ingin segera sembuh dan menuju rumah Lisa. Tapi ia juga harus berpikir2 bagaimana caranya meyakinkan istrinya supaya mengijinkannya menikahi Lisa. Toh Lisa sepertinya benar2 sudah takluk oleh kontol supernya. Pak Juki tertawa kecil memikirkan itu.
Beberapa hari kemudian, pak Juki mulai enakan. Ia sudah bisa bergerak dg bebas dan badannya terasa jauh lebih segar sekarang. Ia dg semangat berangkat bekerja dan mulai mendorong gerobak sampahnya.
Meski ia sudah tak sabar ingin ke kontrakan Lisa, tp ia tetap harus mengumpulkan nafkah untuk keluarganya. Ia bersabar dan berharap gadis idamannya ada dirumah sehingga ia bs memuaskan nafsu bejatnya di tubuh indah Lisa.
Setelah hari menjelang siang, ia kini tiba di kompleks perumahan Lisa,

Ia mulai bergegas, tak semua sampah ia ambil, atau bahkan ada juga yg sengaja ia lewatkan kalau ia merasa terlalu repot untuk memilih2 isi tong sampah yg ia lewati.
Tak lama kemudian, pak Juki dan gerobaknya sudah tiba di depan rumah Lisa. Ia melirik ke kanan dan kiri, memastikan tak ada orang ataupun tetangga Lisa yg melihatnya. Tp selama ini ia tak perlu khawatir karena setidaknya di barisan perumahan ini biasanya cukup sepi di siang hari.
Pak Juki mulai melangkah menuju rumah gadis seksinya, tak sabar lg ingin segera masuk kerumah saat ia mengetuk pintu rumah.
"Neng Lisa"
"Sebentar...", balas suara dr dalam rumah.
Pak Juki sempat bingung karena suara itu tak ia kenali. Ia mulai agak was2, takutnya Lisa sudah tak lagi tinggal di kontrakan ini dan orang lain tinggal disini.
Begitu pintu dibuka, pak Juki terbelalak melihat gadis cantik dg aset yg luar biasa besar berdiri dihadapannya.
"O... Oh maaf neng, ini rumahnya neng Lisa kan?", tanya pak Juki memastikan ia tidak dirumah yg salah.
"Iya pak, bapak ini siapa ya?", tanya gadis cantik bohai itu.
Penampilan gadis ini yg memakai kaos yg ketat membuat bentuk tubuh gadis itu benar2 dipamerkan didepan pak Juki, membuat pak Juki sulit fokus. "O... Oh, anu neng, biasanya neng Lisa nitip sampah klo bapak dateng, jadi..."
"Oh gitu, bapak mau nunggu bentar? Td Lisa lg ke minimarket sih, takutnya klo aku gk tw juga sampahnya udah boleh dibawa sm bapak apa belum sih pak", kata gadis itu bersandar di bibir pintu, Pose gadis itu benar2 membuat tonjolan besar di dada gadis itu terpampang, membuat pak Juki makin nafsu.
"Bo... Boleh neng, hehe", kata pak Juki, Ia kemudian berusaha masuk kerumah melewati gadis yg bersandar di mibir pintu itu, dan saat ia hendak masuk, gadis itu tiba2 memajukan tubuhnya hingga payudaranya menyenggol lengan pak Juki.
"Aduh sorry pak, hehe", kata gadis itu.
"I... Iya neng, gk apa2", kata pak Juki tak bs menyembunyikan senyumannya. Ia benar2 makin horny, payudara itu terasa begitu empuk meski tertutupi bra.
"Ya udah duduk dl aja pak, mau minum?"
"Oh ndak usah neng, malah ngerepotin"
"Hmm gt, ya udah deh", kata gadis itu kemudian duduk di sofa. "Oh iya, bapak namanya siapa?"
"Juki neng, klo neng sendiri siapa ya?", tanya pak Juki.
"Saya Layla pak, temennya Lisa", kata Layla dg senyum manis.
"O... Oh gt, baru tinggal disini ya neng? Hehe, soalnya sebelum2nya gk pernah liat"
"Iya pak, hbs kost2an Layla ditutup, jd ya ikutan ngontrak sm Lisa aja deh", kata Layla. Ia membungkukkan badannya dan menumpukan wajahnya dg kedua tangannya diatas pahanya.
Pak Juki terbelalak melihat belahan payudara Layla yg begitu dalam dr lingkar kepala kaosnya, membuat pak Juki tergagap melihat pemandangan luar biasa itu,"W... Wah luar biasa... Eh, kasihan banget neng!"
"Hihi, Iya pak, untungnya si Lisa ngijinin Layla disini", kata Layla dg nada agak manja.
"O... Oh...", pak Juki benar2 fokus dg lembah indah itu, pak Juki berfantasi kenikmatan apa yg ia rasakan kalau kontolnya dijepit diantara tetek gedhe itu, pasti nikmat luar biasa.
Tapi lamunan pak Juki terganggu saat seseorang masuk kedalam rumah.
"Oh, pak Juki?", kata Lisa yg membawa sebungkus belanjaan ditangannya.
"Wah neng Lisa", kata pak Juki. Ia kagum melihat penampilan Lisa yg memakai baju berkerah seperti baju sekolah dg rok yg hampir mencapai dengkulnya. Tanpa disadari mulutnya sudah berliur membayangkan tubuh Lisa yg biasa ia nikmati dr balik baju indah itu.

28153948ae41730033d4d54efeaba42d4e5af520.png


"Nah, Lisanya dah dateng nih. Gw ke kamar dl ya Lis, ngantuk nih gw", kata Layla kemudian berdiri.
"Iya kak", kata Lisa.
Lisa kemudian menatap pak Juki, seolah agak gugup, tp pak Juki sudah biasa melihat gadis itu gugup. Ia tak keberatan, Lisa yg jual mahal membuat pak Juki makin bernafsu padanya. Meski begitu, melihat Layla yg berjalan masuk kedalam rumah membuat pak Juki berharap ia jg bs menikmati gadis itu juga.
"Oh iya, sampah rumah, Lisa ambil dl ya pak", kata Lisa kemudian pergi juga kedalam rumah.
Tak begitu lama, Lisa sudah kembali ke ruang tamu dg sekantong sampah ditangannya.
Begitu Lisa hendak menyerahkan kantung sampah itu, tangan Lisa di tarik oleh pak Juki dan Lisa yg terhuyung jatuh ditangkap dg sigapnya oleh pak Juki sehingga Lisa kini duduk di pangkuan pak Juki.
"P...Pak, bapak mau apa?", kata Lisa menatap pria tua itu.
"Udah kangen nih neng, mau ya neng", kata pak Juki mulai meraba2 tubuh Lisa. Tangan kanannya melingkar di punggung Lisa dan mencengkram lengan kanan gadis itu sedangkan tangan kirinya mulai mengelus2 paha Lisa setelah menyingkirkan kantung sampah dr tangan Lisa, jari2 kasarnya mulai masuk kebalik rok Lisa, menikmati mulusnya kulit gadis cantik itu.
"Ja... Jangan pak... Ada temen Lisa disini", kata Lisa berusaha menahan tangan kiri pak Juki. Ia bs merasakan jari2 pak Juki kini mengelus2 selangkangannya, memberikan sensasi geli2 nikmat pada dirinya.
"Mmmhhh gk apa2 neng, katanya kan mau tidur tadi, yg pntg gk berisik aja", kata pak Juki. Ia terus2an mengelus2 selangkangan Lisa, merasakan celah memek Lisa dr balik celana dalamnya. Ia bs merasakan jantungnya berdegup kencang saat jari2nya mulai merasakan rasa hangat diantara selangkangangan gadis itu.
"Ta... Tapi... Mmhhhh... Jangan paakkk...", kata Lisa seolah kehabisan alasan. Ia berkali2 menatap kearah lorong yg memisahkan ruang tamu dg kamarnya dan kamar Layla di lorong itu.
Pak Juki seolah tak mendengar kata2 Lisa mulai menarik tubuh Lisa sehingga wajahnya kini terbenam di dada Lisa. Pak Juki mencium dalam2 bau wangi gadis cantik itu, dan merasakan kedua payudara indah yg selalu membuatnya bernafsu oleh kekenyalan dan kemulusannya. Pak Juki kemudian mulai menggosok2an wajahnya di dada Lisa, membuat gadis itu mendesah2 pelan, berusaha menutup mulutnya sendiri dg tangannya. Pak Juki benar2 senang, gadis idamannya ini benar2 sudah takluk padanya, ia tak perlu lagi memaksa2 bahkan memakai kekerasan karena gadis ini meski menolak tetap akan mengalah padanya. Ia senang, karena ia juga tak terlalu mau memakai kekerasan, gadis secantik Lisa tak selayaknya mendapat kekerasan yg akan membuat cacat kecantikan dan keindahan tubuhnya.
"Neng, main yuk neng, udah gk nahan nih neeeennggg...", kata pak Juki makin mempercepat elusan jarinya di selangkangan Lisa. Ia sudah bs merasakan celana dalam Lisa mulai basah, menandakan Lisa pun mulai horny.
"Mmmhh paaak, nanti kak Layla banguunnn...", kata Lisa agak memelas.
"Ya klo bangun ntar ajak aja main bareng neng, hehe...", goda pak Juki. Ia sebenarnya agak takut jg kalau Layla memergoki mereka, tp ia sudah terlalu bernafsu, sudah berhari2 ia tak bertemu dg Lisa dan kontolnya rindu memek gadis itu.
"I... Ya udah pak, tp jangan buka baju ya pak... Plisss...", kata Lisa akhirnya mengalah. Hati pak Juki selalu berbunga2 tiap kali gadis cantik ini mengalah dan menuruti keinginannya.
"Assiiikkk, gitu donk neng. Ya udah berdiri dl neng", kata pak Juki dg nada girang.
"Ssssttt... jangan keras2 pak", kata Lisa terlihat panik dan kembali menatap lorong rumah.
"Oh hehe iya neng, maaf maaf", kata pak Juki dg suara lbh pelan. Ia tak peduli kalaupun ia harus berbisik2, selama kontolnya bs masuk kedalam memek Lisa.
Lisa berdiri setelah cengkraman tangan pak Juki terlepas dr lengannya, ia tak menunjukkan niat untuk melawan atau melarikan diri. Pak Juki pun tak perlu khawatir soal itu, toh Lisa sudah terlihat pasrah sejak ia entoti gadis itu berkali2 sejak mereka bertemu. Pak Juki mulai membuka kancing dan risletting celananya, hingga akhirnya kontol hitamnya menjulang tinggi.
Hampir bersamaan dg pak Juki yg sudah siap, Lisa juga sudah menurunkan celana dalamnya hingga akhirnya benda itu tergeletak dilantai diantara kaki Lisa.
"Ayo neng, naik ke atas bapak, hehehe", kata pak Juki mengulurkan kedua tangannya seolah meminta pelukan dr Lisa.
Lisa kemudian mendekati pak Juki, kedua dengkulnya naik ke sofa sehingga ia kedua kaki pak Juki kini ada diantara selangkangan Lisa. Pak Juki memajukkan dirinya supaya posisinya lebih pas untuk sex sambil duduk. Pak Juki agak gugup juga karena ini pertama kalinya ia akan melakukan hubungan intim diposisi duduk diatas sofa seperti ini. Tp ia menyingkirkan pikiran itu, dan yakin rasa nikmat yg akan ia rasakan pastilah nikmat.
Lisa dg perlahan mulai menurunkan tubuhnya, tapi kontol pak Juki tak mengenai memeknya sehingga ia harus menaikkan tubuhnya lg.
"Pegangin kontol bapak neng, biar pas", kata pak Juki dg senyum lebar diwajahnya.
Lisa menurut dan memegang kontol pak Juki, mengarahkan benda tumpul panjang itu kebibir memeknya. Wajah Lisa yg bereaksi saat kontolnya menyentuh sesuatu dibalik rok gadis itu menunjukkan bahwa Lisa sudah menemukan targetnya. Tak lama, Lisa mulai menurunkan tubuhnya dg perlahan, dan pak Juki bisa merasakan kehangatan mulai menyelimuti kontolnya. Pak Juki harus menahan dirinya supaya tidak melenguh saat merasakan kontolnya dijepit rapat didalam memek Lisa yg basah.
Lisa membuka mulutnya seolah ingin melenguh juga tapi tetap menahan suaranya sendiri, kedua tangannya kini berada di pundak pak Juki. Tubuhnya terus turun hingga akhirnya Lisa berhenti, pak Juki bs merasakan kontolnya sudah mentok menyentuh bibir rahim Lisa. Ia bs mendengar nafas Lisa yg mulai terengah2, dan tubuhnya sesekali mengejang.
"Mmhhh enak neng... Neng kangen gk sm kontol bapak?", kata pak Juki kini memegang pinggang Lisa.
"Hhhh... Hhh...", Lisa hanya mendesah kecil, tak mau menjawab pertanyaan pak Juki. Tp pak Juki tak peduli pertanyaannya tidak dijawab, ia tetap tersenyum karena bisa merasakan memek sempit Lisa lagi.
"Neng, bapak dicium donk, kan dah lama gk ketemu", kata pak Juki.
Lisa menatap pak Juki, seolah tak yakin akan menuruti permintaan pak Juki atau tidak. Tp pak Juki sudah menarik tubuh Lisa dg perlahan hingga akhirnya bibir gadis cantik itu bertemu dg bibirnya,"Mmhhh mmhhh cppphh"
Pak Juki mencium2 Lisa dg perlahan. Bibir kasarnya menikmati bibir lembut Lisa, mengecup bibir itu dg perlahan dan begitu mesranya.
"Hmmm neng Lisa cantik banget... Bener2 istri idaman, hehe", kata pak Juki kemudian mulai membelai wajah Lisa.
Lisa yg sedari td terdiam dan tak banyak bicara akhirnya membuka mulutnya,"B... Bapak beneran bakal tanggung jawab kan? Lisa nanti bapak nikahin kan?"
Pak Juki tak menyangka Lisa akan mengatakan hal itu, senyum lebar menghiasi wajahnya,"Ya jelas lah neng! Pasti bakal bapak kawinin, eh, nikahin! Hehe"
Lisa hanya mengangguk saja mendengar itu seolah jawaban itu sudah cukup baginya. Pak Juki jelas sumringah, ia benar2 bs mendapat istri daun muda. Lisa yg cantik benar2 sudah ada digenggaman tangannya.
"Nah neng, entotin bapak ya neng, kan bapak dah kyk calon suami neng Lisa", kata pak Juki mulia menggerakkan pinggulnya keatas yg dibalas dg desahan lirih Lisa.
Lisa mengangguk perlahan dan mulai menaik turunkan tubuhnya, matanya mulai tertutup seolah menikmati kenikmatan atau menahan rasa sakit dr kontol panjang pak Juki yg sudah menusuk begitu dalam dimemeknya.
"Nnngghhh mmmhhh hhhh", Lisa mendasah perlahan.
"Neng, goyang donk neng. Biar tambah enak", pinta pak Juki.
Lisa mengangguk dan mulai menggoyangkan pinggangnya perlahan tiap kali ia menurunkan tubuhnya.
Pak Juki merasakan rasa nikmat yg benar2 memabukkan, permainan pelan Lisa benar2 berbeda dg genjotan cepat yg biasa ia lakukan,"Hhh Hehe... Enak tenaaannn... Ayo neng, lanjutin teruuusss..."
Lisa terus menggerakkan tubuhnya, makin lama makin mempercepat goyangan dan genjotannya. Suara desahan keduanya benar2 mendekati bisikan dibandingkan jeritan kenikmatan yg biasanya terdengar dirumah itu. Keduanya makin terengah2, tak bs lagi menahan puncak kenikmatan dr persetubuhan keduanya.
"PPaakk... Lisa mau keluaarrrr... hhhh.. hhh... Mmmmhhhh", desah Lisa terus menggenjot kontol pak Juki.
"Iya neng, hhhh... Keluarin aja.... Ayo neng.... hhhh..."
Pak Juki bs merasakan jepitan memek Lisa makin terasa kencang dan genjotan Lisa terasa lebih cepat dan mantap dr sebelumnya. Pak Juki benar2 merasakan kenikmatan luar biasa, baru sekali ini ia dientot cewek dan rasanya benar2 tak kalah nikmat saat ia yg menggenjot cewek ini.
"Ahhh.. Aaaahhhh pak Jukiii... mmmhhh hhhhh"
Pak Juki bs merasakan rasa panas menyelimuti kontolnya yg mencapai bibir rahim Lisa yg begitu rapat. Tubuh Lisa mengejang2, memeluk tubuh tua pak Juki. Pak Juki tak perlu lagi menahan orgasmenya.
Croott... Crooott... Croottt...
Terjangan peju pak Juki, terjangan benih2 pria tua jelek sepertinya kini masuk dg sempurna didalam rahim gadis muda cantik seperti Lisa. Dan siapa yg tw, kali ini salah satu benihnya akan membuahi sel telur didalam gadis ini. Pak Juki sudah berfantasi betapa cantiknya nnti anak yg akan dilahirkan gadis cantik ini, garis keturunannya benar2 akan diperbaiki berkat Lisa.
Lisa lagi2 orgasme saat peju pak Juki memasukki rahimnya, wajah cantiknya menggambarkan rasa nikmat yg tak bs dipungkiri. Kali ini pak Juki tak perlu menarik tubuh Lisa karena gadis itu sendiri yg mendekati wajah jelek pak Juki dan mempertemukan bibir keduanya. Lisa mencium pria itu dg mesranya, kecupan2 lembut yg kemudian dibalas oleh pak Juki dg juluran lidahnya. Lisa dan pak Juki bersilat lidah, pemandangan yg pasti terlihat begitu erotis dg Lisa yg terlihat duduk diatas pangkuan pria tua. Dan mungkin hanya keduanya saja yg tahu bahwa dibalik rok Lisa, kontol pak Juki terbenam dalam memek Lisa.
Pak Juki mengakhiri ciumannya dan menjauhkan tubuh Lisa, ia masih terengah2 seperti Lisa meski gadis itu terlihat tak paham kenapa pak Juki tiba2 menjauhkan tubuhnya.
"Neng, bajunya dibuka donk neng", kata pak Juki kini mengelus2 dada Lisa dg tangan kanannya.
Lisa terlihat paham dg permintaan pak Juki kini dg perlahan membuka satu persatu kancing bajunya,"Ta... Tapi bentar aja ya pak..."
Kancing baju gadis itu tak terbuka semuanya, tp hanya sampai didadanya saja, menampilkan payudara kencang Lisa yg masih tertutup oleh bra warna pink yg imut.
"Iya neng, tenang aja, bapak cuman kangen nenen sm neng Lisa aja kok", kata pak Juki dg suara seperti anak kecil yg sudah tak sabar mendapat hadiah.
Lisa mengangguk dan melepaskan kancing bra yg ada dibagian depan, melihat itu pak Juki kagum, ia baru sekali ini melihat bra dg kancingan didepan. Tp rasa kagum itu berubah pada kedua puting Lisa yg menggiurkan setelah bra pink itu terbuka.
Pak Juki kini menatap Lisa, satu alisnya diangkat seolah menyuruh Lisa mengatakan sesuatu. Lisa seolah malu2 saat berkata,"A... Ayo pak, nenen sm Lisa"
"Hahaha, nah gt donk neng, masa' bapak mulu yg minta", kata pak Juki kemudian membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya.
Lisa hanya bs menatap saat puting susunya menghilang didalam mulut pak Juki, sementara putingnya yg satunya mulai di sentil2 oleh jari kasar pak Juki.
"Aaahhh... mmmhhh... ooohhhh..."
Pak Juki berganti-gantian menyedot2 dan menjilati kedua payudara Lisa, membuat gadis itu terus2 menerus mendesah. Pak Juki bs merasakan memek Lisa mulai merapat lg, dan rasanya begitu nikmat. Ia benar2 ketagihan menyusu saat kontolnya dijepit memek Lisa.
Setelah sekitar 15 menit, Lisa akhirnya orgasme lagi meski tak sehebat tadi,
"Ppp... Pak Juki... U.. Udah ya pak pleaseee... Layla nnti bangun..."
Pak Juki menyedot dg kencangnya hingga Lisa sedikit terkaget sehingga ia memekik.
"A... AAAaahhh!!!"
"Hehe, sorry neng, biar neng Lisa juga kangen sm bapak ya", kata pak Juki. Payudara Lisa kini dihiasi sebuah bekas merah, bekas cipongan pak Juki.
Lisa hanya mengangguk sambil mengancingkan bra nya lagi. Tak perlu waktu lama sebelum bajunya kembali terkancing dg rapi. Lisa baru hendak beridiri saat tiba2 pintu kamar Lisa terbuka. Lisa dg cepat kembali duduk, meski kali ini ia membelakangi pak Juki.
"A... aduh neng, jd masuk lg"
"Udah pak, Layla bangun!", kata Lisa terdengar panik.
Layla berjalan keluar kamarnya sedikit terhuyung2, wajahnya setengah bangun dr tidur dan tangannya menggaruk kepalanya. Layla melihat ke arah ruang tamu,"Lho Lis, lg apa?"
"I... Ini, td pundakku pegel, jd barusan dipijetin sm pak Juki", kata Lisa.
Pak Juki sempat merasa gugup juga, apa lg celana dalam Lisa masih tergeletak di lantai.
"Oh...", kata Layla seolah tak ambil pusing dan kemudian berjalan menuju dapur.
"Pak, tunggu bentar ya pak", bisik Lisa.
"Hehe, lama2 juga gk apa2 neng. Enak gini kok", kata pak Juki kemudian mulai meremas2 payudara Lisa lagi. Tapi kali ini Lisa mendorong tangan pak Juki.
"J... Jangan pak..."
Setelah sekitar 5 menit Layla kembali berjalan dilorong dan kemudian masuk kedalam kamarnya lagi disusul dg suara pintu kamar yg kembali tertutup.
Lisa merasa lega dan kemudian kembali berusaha berdiri lg, melepaskan kontol pak Juki yg meski sudah tak lagi sekeras tadi tp cukup menunjukkan stamina pak Juki yg masih bisa main beberapa ronde lg. Lisa hanya beberapa saat melihat kontol hitam yg sudah basah dg bercak cairan putih kental itu sebelum kemudian memakai celana dalamnya lg.
Pak Juki tersenyum, ia menganggap lirikan tadi menandakan Lisa sudah mulai ketagihan dg kontolnya dan masih ingin ia setubuhi. Meski ia juga masih ingin merasakan tubuh Lisa, tp ia mau bersabar, pasti ada waktunya ia bs menikmati tubuh indah itu kapanpun dan bahkan dimanapun ia mau.
Setelah ia memakai kembali celananya, pak Juki berdiri dan mengambil tas plastik berisi sampah2 yg tadi diserahkan padanya.
"Ya udah, bapak pamit dl ya neng", kata pak Juki mendekati Lisa.
"Iya pak"
Tp sebagai seorang pria yg sudah mendapatkan calon istri, pak Juki dg santainya mencium bibir Lisa sementara tangannya meremas pantat Lisa. Dan seperti tadi, Lisa sama sekali tak protes dan membalas ciuman pak Juki. Setelah itu pak Juki meninggalkan rumah Lisa dg hati riang.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd