Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA [BASED ON TRUE STORY] Kenikmatan yang Kusembunyikan a.k.a The Night With My Hubby's Best Friend

Status
Please reply by conversation.
Kejadian ini menurut gw bukan secara tiba2 terjadi gitu aja karena nafsu teh dela sih menurut gw ,tp mereka udah kenal lama hampir tau sifat masing-masing dan secara tidak sadar alam pikiran mereka menuntun ke arah kejadian malam itu. Lanjutin ya plissa:beer::mantap:
 
Seru sekali suhu...jadi keingat kejadian masa lalu pas lebaran dan tidur rame2 bareng sodara
 
Kejadian ini menurut gw bukan secara tiba2 terjadi gitu aja karena nafsu teh dela sih menurut gw ,tp mereka udah kenal lama hampir tau sifat masing-masing dan secara tidak sadar alam pikiran mereka menuntun ke arah kejadian malam itu. Lanjutin ya plissa:beer::mantap:

bisa jadi hu, alam bawah sadar yg mengcreate bola nafsu. fisik yg eksekusi karena ditunjang waktu dan kesempatan..
cakileeeebhsa gue hahaha
 
Terimakasih semuanya sudah mampir dan ninggalin jejak komen.
Maaf sekali gabisa ane balesin satu-satu komennya.


Emang beras beda ternyata klo cerita yang dituangkan diambil dari pengalaman nyata, bukti kebanyakan komen-komen diatas bikin ane terharu (lebaayy !!).

Well, apa yang terjadi pagi harinya ?

oke, sebelum lanjut ada kesibukkan apa pagi hari di rumah Teh Della?
kita flashback dulu malam sebelumnya..

"Habis sudah energi terkuras dalam nikmat persetubuhan. Jarum jam menunjukkan angka 3 dinihari. Teh Della menyandarkan badannya dalam pelukan Oman untuk beberapa saat, sampai Oman mengingatkan untuk bersih-bersih badan.
Mereka berpakaian dengan tergesa. Sambil saling terus bertatapan, senyum sesekali tersungging. Setelah semua sudah menempel di badan. Oman memeluk Teh Della dengan mesra.


“makasih Dell, makasih banget”

Teh Della tidak menjawab ucapan terimaksihnya, dia melepaskan pelukan Oman lalu mencium bibir Oman dengan romantis dan penuh rasa. Setelah itu mereka pergi ke lantai dua, Teh Della ke kamarnya Oman ke Kamar anak teh Della.

Kamar dimana menjadi awal cerita ini tertulis."

----------------------------
“mah mah.. papah berangkat yahh!” suami teh Della mengecup kening Teh Della pamit pergi bekerja

“iya Pah.. hati-hati” jawab Teh Della dalam keadaan setengah sadar bercampur ngantuk yg amat sangat


Jam 6 pagi kurang 15 menit, seperti biasa suami Teh Della pergi bekerja, menembus tol menuju ibu kota. Setengah jam kemudian, anak-anaknya yg bersiap ke sekolah. Supir yang mengantar mereka, ditemani Babysitter supaya anak-anaknya pasti menghabiskan sarapannya. Sibungsu masih belum bangun, satu pembantu sedang sibuk beres-beres di lantai bawah. Oman dan teh Della masih nyenyak tidur dikamar yang terpisah, dalam nikmat tidur selepas senggama.

7.30, Si bungsu menangis merengek karena lapar yang menyebabkan dia bangun dari tidurnya. Teh Della pun sigap bangun, dan langsung memangkunya. Dibawanya ke lantai bawah lalu disiapkan makanan dll.

“semua udah pada pergi ya bi?” tanya Teh Della pada pembantunya yg sedang mengepel

“iya bu, ibu ga ngantor?”

“engga nih kyknya, saya kurang enak badan bi, nanti saya tolong bikinin jamu ya, racik sendiri aja, bibi kan udah jago”

“eh itu, bibi belum belanja bahan-bahannya bu”

“yasudah, nanti setelah selesai beres-beres, kamu belanja ya, nanti saya siapkan uangnya”

Obrolan singkat itu berakhir bersamaan dengan suapan lahap si bungsu. Teh Della masih belum sadar kalau Oman masih terlelap di kamar anaknya.

Lalu dia beranjak ke kamar mandi untuk memandikkan anaknya. Kamar mandi itu terlatak dikamarnya sendiri di lantai atas. Di kamar mandi pun dia ikut membuka dasternya, celana dalamnya yang basah akibat cairan birahinya, tercetak mengering. Ada senyuman kecil di bibirnya mengingat kejadian semalam.

Sambil terus memandikan anaknya, bayangan-bayangan kejadian semalam terus terulang dipikiran Teh Della, membuatnya tidak konsen dan sedikit bernafsu. ketika dia mulai memejamkan mata untuk menghayati lamunannya, tiba-tiba..

“buu, saya pergi belanja dulu” pamit si bibi, pembantu setianya di rumah

“iyaa bii” jawab teh Della dari lantai atas

Teh Della menggelengkan kepalanya untuk mengusir lamunannya.
"kenapa aku ini?" pikirnyaa..

Teh Della kemudian memangku anaknya dengan hanya memakai daster tanpa BH dan Celana Dalam, beranjak keluar kamar mandi lalu berjalan mengambil handuk anaknya, namun ketika akan masuk kamar anaknya, pintunya terbuka dan Teh Della menangkap sepintas telapa kaki di sana, jangan-jangan Oman masih tidur disini pikirnya.

Teh Della pun mengendap-endap mengintip untuk memastikan. Benar saja, Oman masih memakai Boxer semalam, bertelanjang dada masih pulas tidur. Ohhh satu lagi, penisnya sedang Ereksi !!


Teh Della jadi deg-degan, menggigit bibirnya, mengambil handuk berwarna kuning muda lalu kembali ke kamarnya. Mengenakkan pakaian untuk anaknya lalu meninabobokannya. Tiba-tiba terdengar suara flush dari kamar mandi anaknya. Oh Oman sudah bangun rupanya. Tapi tak ada apapun setelah itu, apa Oman kembali tidur? Pikirnya. Sambil mengutak-atik hp untuk meminta ijin bahwa dia tidak masuk kerja. 15 menit kemudian, anaknya sudah terlelap tidur.


Teh Della dengan jantungnya yg berdegup kencang, berlari kecil ke arah kamar dimana Oman berada. Ternyata dia tidur lagi, mungkin capek karena perjakanya sudah hilang semalem. Teh Della terkekeh dalam hati.


Setibanya di kamar Teh Della melihat Oman sudah memakai kaosnya lagi. Boxernya juga sudah tidak mengembang seperti tadi. Kemudian Teh Della duduk di tepi kasur yang di gelar di lantai itu.

“man, maan bangun udah siang” Teh Della coba membangunkan Oman

Digoyang-goyangkan badan Oman, namun tak berkutik. Entah beneran pulas atau dia pura-pura.

Mata Teh Della pun tak bisa jauh-jauh dari objek pangkal paha Oman. Rasanya gemas, ingin lagi merasakannya.

Tangannya pun mulai mengusap-usap penis Oman dari luar boxer. Pelan dan penuh rasa. Teh Della mengigit-gigit bibirnya. Saat itu dia hanya memakai daster dan cd hitam tanpa Bra. Semakin lama, penis oman bereaksi dengan perubahan ukuran. Semakin besar namun belum maksimal. Puting susu Teh Della sudah mulai mengeras, bagian bawahnya pun sudah mulai lembab dan berdenyut.


“eemmhh” Oman mendesah, tapi matanya masih terpejam

Maka Teh Della sisipkan tangannya kedalam boxernya kemudian menarik keluar batang penis yg panjang itu. Ereksinya sudah hampir maksimal, teh Della pun semakin bernafsu.


“maan, banguunnn” teh Della kembali membangunkan Oman, tapi kali ini tangannya tidak lepas dari Penis Oman

Kembali lirikannya berpindah ke kelamin Oman yang sedang ia kocok, Teh Della siap melahap memasukkan Penis itu ke mulutnya. Namun telapak tangan Oman menyergap bongkahan pantat Teh Della dan meremasnya.

Senyuman ramah dari teh della yang berbalik melihat wajah Oman. Oman pun membuka matanya.

“aku kira lagi mimpi Dell, ternyata beneran” Oman membalas senyuman teh Della

Tanpa melepaskan kocokkan tangan dipenis Oman, Teh Della menjawab.

“kamu pernah mimpiin aku ya?”

“sering, tiap aku nginep sebelum tidur aku bayangin kamu Dell”

“bayangin apa? Ngapain hayoo” makin cepat gerakkan tangan Teh Della mengocok-kocok penis Oman

“bayangin.. emmhh.. kyk yg semalem itu hehe”

Ada segurat keluguan dalam ekspresi muka Oman, Teh Della masih menyukai hal itu.

“akum mau lagi man”
Tiba-tiba Teh Della mengungkapkan keinginannya tanpa ragu, tanpa basa-basi. naluri birahi yang tercermin pada putingnya yang mengeras dan lembabnya bagian dalam vagina membuat Teh Della dengan lugas berkata seperti itu

“aku juga” jawab Oman, lalu memeluk dan mencium Teh Della

Mereka berciuman dengan buas, layaknya sepasang kekasih yang sedang melepas rindu. Teh Della tak melepaskan tangan dari Penis Oman, sementara Oman sudah pandai menjelajahi tubuh Teh Della dengan jari jemarinya.

“ahh mann sshhh” ketika Oman menyingkap daster dan langsung mencaplok puting susu Teh Della yang sudah keras

Teh Della hanya menyisakkan cd saja ketika Oman menarik dasternya melewati kepala Teh Della.

Mereka duduk berhadapan, Teh Della di tepian kasur dan Oman di tengah-tengah. Oman pun mengarahkan tanganya ke selangkangan Teh Della. Kini mereka berciuman, sementara tangan mereka sibuk dengan kelamin lawan mainnya.

“maan aah ahh kita ga punya banyak waktu”

“iya, yaudah yuk. Aku mau kyk semalem lagi Dell”

“aku juga man, puasin aku lagi”

Mereka mengambil posisi masing-masing, Oman telentang seperti malam tadi dengan penisnya yang keras berurat, mangacung tegak hampir melebihi pusarnya. Teh Della siap-siap membuka celana dalamnya, namun Oman mencegahnya.

“jangan dilepas Dell, yuk sini !”

Meskipun terheran, Teh Della gamau memikirkannya. Lalu dia naik mengangakangi tubuh Oman.

Cd tipisnya bergesekan dengan urat utama penis Oman. Dia pun terenguh nikmat.

“aahh iya dell, goyangin.. shhh”

Tehh Della mengoyangkan pinggulnya kedepan dan belakang. Tangannya bertumpu di dada Oman. Kain cd halus nan tipis itu memberi stimulan rangsangan besar pada kulit vaginanya yang berjembut lebat.

Teh Della melakukannya sembari memejamkan matanya, semakin lama semakin basah cd yg ia kenakan itu.

“man aku ga kuaat, emmghh.. masukkin ya man”

“iya Dell, masukkin sekarang”

Tanpa membuang waktu, Teh Della tak membuka celana dalamnya, dia hanya menarik karet cd bagian samping, memberi celah kepada Oman untuk memasukkan kelaminnya.

“dorong maaan.. aaahhhhh eemmmh”

Oman mendorong Penisnya masuk, kali ini tak susah, vagina Teh Della yang begitu basah memudahkan batang penis Oman menelusuk masuk hingga mentok.

“duh ! mentokk man”

“kamu yang gerak kyk semalem ya”

Teh Della menurut apa yang Oman katakan, bukan hanya menggoyang ke depan belakang, tapi Teh Della berjongkok, lalu kemudian memompa vagina sendiri dengan penis oman yang panjang dan keras itu. Mereka pun tak sungkan untuk mengeluarkan desahan-desahan menikmati persetubuhan pagi itu, karena mereka tau dirumah itu hanya mereka yang sadar.

“aaahh ahh ahhh uuuhhhhhh”

“sssssshhhhhhhhh eeeemmmmhhh maaann enak banget punyamu”

“aku boleh nanya Dell?” disela-sela pompaan mekinya

“gedean mana sama punya suami kamu?”

Teh Della membuka matanya, menggigit bibirnya lalu menatap Oman. Dia turunkan pinggulnya hingga seluruh batang Penis Oman tenggelam di Vaginya yang mengembang.

“punya kamu man?”

“enakan sama siapa kalo gitu?”

“sama kamu maan emmhhhh!!” diujung jawaban, Oman menghentakan pinggulnya

Teh Della roboh ke dada Oman, kemudian Oman pun memeluknya erat. Oman membuka kakinya lebar-lebar untuk memudahkan ia melakukan penetrasi.

PLok plok Plok Plok !!

“aduh adu aduuuuhh man enaakk bangettt ahhhh sshhh”

Teh Della mencium rakus bibir oman sementara vaginany terus digenjot penis Oman dari bawah.

“ssshhhhh Dell aku ga kuatt, ganti posisi yuk!”

“heemh yuuk man”

Oman membantu mengangkat pinggul Teh Della, lalu Teh Della ambruk disamping Oman. Tidur meringkuk membelakngi Oman.

“aku suka gaya ini man, ayok masukkin dari belakang”

Oman mengerti, walaupun dia gatau istilah ato nama gayanya. Tapi dia pernah melihatnya.

Posisi Spooning. Oman menarik Cd Teh Della sebelah kaki dan melepasnya, namun hanya sebelah saja, sebelah lubang kaki lainnya menyangkut di mata kaki teh Della.

Lalu Teh Della Sedikit mengangkat kaki kirinya. Oman dari belakang memegang penis dan mengarahkannya menuju liang senggama Teh Della.

Blessss !!

"Ahhhhhh emmmhhhhh" mata Teh Della terpejam menikmati tiap inchi dari panjang penis Oman yang memasuki rongga Vaginanya

Panjang Penis Oman membuat posisi ini jadi terasa lebih nikmat. Oman leluasa menggerakan pinggulnya menabrak pantat Teh Della yang empuk. Tangannya bergerilya meremas dan memilin puting dan toked yang bergoyang, sementara bibirnya bersatu padu dengan bibir Teh Della berciuman.

Plok Plok Plok plok..!!!

3 menit 5 menit 10 menit…

Teh Della melepaskan bibirnya lalu memandang Oman dengan sayau dan menggit bibirnya sendiri

“lebih keras man, aku uda mau dapet”

“iyaa Dell” jawabnya singkat

Tangan kirinya berpindah dari toked ke klitoris. Genjotannya semakin cepat. Teh Della menjerit keenakkan.

“aahhhhh iyaaaa teruusss maaannn aaahhh ahh iyaaa”
"lebih kencenghh ahh iyaa gitu maan.. emmhhh"

13 menit.. 15 menit..

“Deeeelll aku mauu keluarrrr”

“barengaaaann Maaaannnn!!”

“AAAHHHHHHHH SSSHHHHHH !!!”
Sperma hangat Oman sekali lagi menyemprot rahim Teh Della yang sedang hamil itu. tapi rasanya sungguh nikmat. Teh Della merasa itu persetubuhan paling nikmat. bahkan senyuman dari bibirnya tak sanggup ia bendung untuk mengekspresikan kenikmatan yang ia alami pagi itu.

Oman mendekap teh Della dengan erat, keduanyanya larut dalam nikmat. Mata mereka terpejam. Hanya ada detak jantung yang kian melemah seiring mengecilnya penis oman.

Cuph!
Oman mengecup pipi Teh Della, tanpa berkata apa-apa lagi. Namun dia merekatkan lagi lebih erat pelukannya.

“assalamu’alaikumm”

Pembantu rumah, si bibi telah pulang dari pasar.

Penis Oman yang mengecil pun ia cabut dari liang vagina Teh Della yang memerah dan basah. Sperma Oman yang jumlahnya lebih sedikit dari semalam menetes dari sana.

Teh Della hanya tertawa cekikikan dan mengelap vaginanya dengan celana dalamnya.

“mandi gih, abis itu sarapan ya, muaah”

“iyah”

“jangan sampe ga sarapan, kalau ga sarapan ga boleh pulang! Hehehe”

“heheh iya iyaa”

Teh Della pun melenggang tak berbusana keluar dari kamar. Oman hanya terdiam mematung.

Setelah kejadian itu, tak pernah sekalipun Oman datang berkunjung ke rumah Teh Della lagi. Kabarnya dia sibuk mencari uang dengan bekerja sebagai supir ojek online.
Mungkin juga dia ragu bertatap muka lagi dengan Teh Della atau suaminya, entahlah.


-T.A.M.A.T-
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd