Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT BARA CINTA DI UJUNG SENJA

meretas aksara cinta

pada sepertiga malam aku terjaga
mengulang mimpi yang berulang
aku mengtasbihkan dalam ratap
memuaikan tangis yang tak berkesudahan
mengiba pada malam yang pekat
memecahkan nestapa yang mendekat

takutku,
datang merayap
bertamu mendekap
bertalu talu menyergap
pada malamku yang gelap

mengapa malam ini begitu dingin?
mengapa dunia ini begitu kejam?
menenggelamku begitu dalam
membelenggu begitu erat

tanpa menyisakan ku,
untuk sekedar bernafas
untuk mengumpulkan butiran kecil

yang bernama cinta,
dari keping keping kisah
dari guratan aksara cerita

Sabtu,26 feb 2022
Ungaran,Semarang


thanks ya Subes Elkintong,cerita sangat saya apresiasi, meskipun belum tahu seperti apa endingnya,tapi memang kekecewaan karena cinta sering menghantui siapapun meski dalam mimpi sekalipun,,,



:bye::bye:
Hehehe puisinya apik tenan mbakyu @setyowati ....
 
DIECISEIS


BARA CINTA


Pagi hari, dengan hanya memakai kaos oblong milik Faldo, Maya lalu bangun dan turun ke dapur, di lantai bawah dan tidak lama diikuti oleh Faldo

“Nda, mau sarapan apa?” tanya Maya

“Oatmeal aja…”

Maya lalu membuka kulkas, dan dengan cekatan dari menyiapkan oatmeal, juga roti untuk dirinya. Roti dimasukkan ke pemanggang, lalu dioleskan selai, dan kemudian menyediakan oatmeal untuk disodorin ke meja makan, dimana Faldo sedang mengambil air di dispenser untuk mereka berdua.

Faldo tersenyum melihat kekasihnya yang hanya menggunakan kaos miliknya, tanpa bra dan bahkan memakai kolor milik Faldo. Dia mencolek pantat Maya dengan gemas

“Yanda…nakal ih…”

Pelukan dari belakang dan ciuman Faldo hinggap di loeher Maya… lalu mereka saling berciuman dan bibirnya saling menempel… tangan Faldo dengan nakal meremas buah dada Maya yang terlihat putingnya dari balik kaos itu.

“sarapan cintaku” ujar Maya

“iya Bun…”

Mobil Sport Ferari nampak keluar dari garasi depan rumah seberang,suaranya yang meraung sedikit menarik perhatian Faldo dan Maya….

“ferari yah?”

“Yup, kalo ngga salah anaknya yang punya tambang di Konawe…” jawab Faldo

“cakep juga mobilnya….”

“kalo artis, mobil itu mirip Monica Belluci…” jawab Faldo sambil menyendok oatmealnya.

“Apa?? Siapa tadi? Monica Belluci??” Maya bertolak pinggang mendengar ucapan Faldo

Faldo terkesiap, dia kaget melihat reaksi Maya… tapi dengan tenang dia bangkit, sambil mecoba memeluk Maya

“Bunda, masalahnya, insinyur hebat di pabrik Ferari, belum mampu membuat mobil yang secantik dirimu….” Rayuan maut nya keluar

Mendengar itu Maya langsung ngga bisa menahan tawanya….

“Playboy memang ada aja yah jalan keluarnya….”

Mereka menghabiskan sarapannya mereka

“yanda….’

“yah…”

“masih berasa kayak di dalam yah…’

“apa tuh…”

“itu….”tunjuk Maya dengan dagunya ke arah selangkangan Faldo

Faldo tertawa… lalu mencium pipi Maya.. dia memeluk kekashnya dengan mesra

“pesawat jam berapa?”

“jam 1 Bun”

“kita kerumah jam berapa?”

“abis makan mandi trus ke Bintaro”

“mobil taruh disana aja, nanti kita ke bandara pakai sopir Mami atau naik Grab” usul Maya

“boleh sayang”

“mandi yuk…” ajak Maya setelah selesai sarapan

Sambil membereskan, lalu mencuci piring kotor, Faldo membelakangi Maya, dan Maya isengnya muncul, tiba-tiba dia menarik celana pendek Faldo…

“bunda, awas yah…”

Maya langsung lari naik ke lantai 2….sambil leletkan lidahnya meledek Faldo…..

Mandi berdua rasanya menyegarkan sekali buat mereka berdua, bermain sabun dan saling menggosokkan badan masing-masing, membuat mereka menikmati sekali suasana mandi bersama di pagi hari.

Dan bisa ditebak, ujungnya dari mandi pagi, kembali lagi percintaan panas terjadi dipagi hari, meski sedang menegjar waktu untuk ke Bintaro sebelum ke Bandara, rasa dan birahi yang naik membuat faldo kembali mengajak Maya bertempus di medan birahi, sebelum lalu bersiap dan beres-beras untuk ke Bintaro.

Maya hanya menggunakan celana pendek Faldo yang terlihat kegedean buat dia, lalu memakai kaos faldo juga, lalu naik ke mobil, mereka menuju ke rumah Maya di Bintaro, sebelum meluncur ke Bandara.

“Bun, ngga apa2 gini?” tanya Faldo

“ngga lah,”

“kalo ditanya Mami?”

“bilang aja tidur ama yanda…” sahut Maya cuek

“bunda….”gemes lihat Maya

“ya iyalah, trus mau bilang apa?”

Faldo bisa malu jika ketahuan dia berani ajak Maya tidur dirumahnya, apalagi dengan tampang Maya yang pagi ini pakai bajunya Faldo.

Untungnya, saat mereka tiba Mami dan Papi masih di kamar mereka, dan Maya dengan cepat lari naik ke kamarnya. Selamat, bathin Faldo lega.

Beberapa saat kemudian….

“Bang Faldo?” sapa pak Jamaluddin saat melihat Faldo yang sedang duduk di ruang keluarga.

“pih…” Faldo bangun dan mencium tangannya, lalu menyalami mami yang juga muncul…

“Maya kemana? Masih tidur?”

“Lagi mandi Mi…” jawab faldo

“Ngga kerja dia?” tanya papi

“ngga kayaknya…”

Faldo hanya diam dan tidak menjuawab

“papi jalan dulu yah…. Ada rapat di Cilandak pagi ini”

Faldo kembali mecium tangan Jamaluddin.

“Ingat, tawaran Papi buat kamu masih terbuka lho…”

“iya Pi….”

“papi perlu tenaga dan otak muda yang bisa Papi percaya dan andalkan….” Sambil menepuk lengan Faldo

“Hati-hati yah Pih…” ujar Lyana

Segera sopir dan ajudannya mengambil tas milik Jamaluddin, masuk ke Mercedes sedannya, dan kemudian keluar dari halaman parkir rumah.

“Bang Faldo udah makan?” tanya Lyana ke Faldo

“sudah sih Mi….”

“mami buatkan pudding, cobain yah…”

Faldo lalu duduk di ruang makan, sambil menunggu Mami menyiapkan pudingnya

Tidak lama Maya turun dari atas tangga, sambil menenteng koper dan Tas nya dia

“Lho, mau kemana?” tanya Mami

Maya senyum….

“Nda…ditanya mami tuh…” bisik Maya ke Faldo

Mami meski sibuk tapi sedikit mendengar bisikan Maya ke Faldo, dia jadi merasa seperti ada yang aneh

“mau kemana? Baru datang kok udah mau bawa koper lagi…” tanya Mami sambil senyum

Maya mengambil pudding dari tangan mami, menyodorkan ke hadapan Faldo

“mau kopi, teh , atau air putih?” Tanya Maya ke Faldo

“air putih aja, Bun…” jawab Faldo pelan

Mami sambil menyimpan fla pudding ke dalam kulkas, diam-diam memperhatikan bahasa tubuh mereka berdua, yang kali ini tidak biasanya, karena dia tahu Maya paling suka membuli Faldo, tapi kali ini ada yang berbeda….

“pertanyaan mami ngga dijawab lho….” Tegas Mami, saat melihat Maya menghidangkan air putih untuk Faldo….

“Jawab tuh…ditanya mami…” ujar Maya…

Faldo senyum malu, dan kemudian…

“Mau ke Makasar Mi, saya minta ijin ajak Maya ke Makasar…” Ucap Faldo agak terbata

“Ke Makasar? Minta ijin?” bingung wajah mami….

“Aku udah ijin ke kantor Mi…”jawab Maya sambil menyomot kue di meja

“Trus?? Silahkan aja ke Makasar, kenapa kayaknya formil banget minta ijinnya?” goda Mami” berdua aja kan?”

“Iya iya Mi….berdua aja…..” jawab Faldo terbata bata

Mami tersenyum melihat gesture tubuh kedua anaknya ini

“kalian baik-baik saja khan?” tanya mami lagi dengan senyum dikulum…

“iya Mi…baik-baik saja kok, kebetulan mau pulang ke Makasar, jadi ajak maya….”

Melihat Faldo agak terbata bata dan tidak biasa, mami malah tersenyum, dia sedikit banyak sudah bisa membaca kemana arah mereka ini….

“tumben Maya mau diajak ke sana…” Goda mami lagi….

“Mami apaan sih….” Muka Maya agak malu diledek maminya

Dia lalu mecolek Faldo….

“ditanya tuh mami….”

“udah dijawab….”

“yang jelas bilangnya, ngapain ajak gue ke Makasar..” keluar lagi sifat bulian Maya…

Faldo hanya tersipu malu…melihat gaya Faldo yang menggemaskan karena malu dan bingung, cubitan Maya mendarat di lengannya…

“Sakit Bun…” tanpa sadar suara Faldo keluar

Mami mengernyitkan dahinya mendengar ada panggilan baru dan aneh….. dia hanya tersenyum melihat Maya yang dengan ekspresi manjanya mencubit lengan Faldo…

“bilang ke mami, ngapain ngajak gue ke Makasar…cepetan…” perintah Maya

“jangan dicubit dong….sakit…”

“makanya buruan…”

Mami masih tersenyum melihat mereka…

“apa ada yang Mami lewatkan ini…?”ujarnya sambil duduk di hadapn mereka…

Maya masih dengan mata galaknya…

Faldo melirik ke Maya, lalu berkata dengan pelan…

“Iya Mi, mau minta ijin aja ke Mami mau ajak Maya ke Makasar, ketemu Mama dan Papa juga disana….”

“Trus…??” Maya dengan gemes

“Trus…. “ Faldo agak lama….cubitan maya langsung masuk..” auh….sakit Bun….”

Hah…….???

“ya sudah, sanalah kalian berdua…hati-hati dijalan…. Jangan lupa wa Papi juga…” Mami menengahi..” Tapi kok tadi ada panggilan-panggilan baru yah mami dengar?” ledek Mami

Faldo langsung salah tingkah….Maya juga… Mami lalu tersenyum simpul

“Mau bawa mobil atau mau diantar Pak Tono?”

“diantar Pak Tono aja, mobilnya biar disini..” jawab Maya

“ya sudah, salam buat Mama dan Papa yah….”

“Iya Mi….”

Maya gemes dibuatnya….

Mereka lalu bersiap untuk jalan, Mami tersenyum melihat Maya yang merapikan belakang baju Faldo, lalu Faldo mengangkat kopernya Maya ke halaman, insting dia berkata ada yang lain sepertinya, tapi entah kenapa dia bahagia melihatnya, sebagai orangtua, dia merasa Maya ada di tangan yang aman….

Faldo dan Maya lalu pamitan….

“pesawat jam berapa?”

“Jam 1 Mi…”

“Garuda?”

“iya Mi….Maya ngga mau naik Lion Mi…”jawab Faldo santai

“Yanda, jangan mulai perang yah….” Sahut Maya dengan wajah disangar sangarin…

Mami tersenyum, lalu melambaikan tangan ke mereka berdua yang segera berlalu dengan mobilnya dia.

Lyana langsung menuju ke ruang makan lagi, mengambil ponselnya, lalu menelpon sebuah nomor, namu hingga berbunyi berkali kali, nomor tersebut tidak menjawab, dia segera masuk ke atas ke kamarnya, karena rumah besarnya langsung sepi.

Tiba-tiba bunyi ponselnya… melihat sebentar lalu dengan senyuman dia mengangkat ponselnya

“Halo jeung, apa kabar?”

“Halo Jeng Lya, maaf tadi lagi di ruangannya Pak Walikota, biasa lagi mau ajak kerjasama dengan pemkot…”

“wah makin sukses nih Jeung yah…”

“iya dong, buat jeung juga makin banyak proyeknya Bang Jamal ya…

Sejurus kemudian….

“Ini lho Jeng…. Tadi Faldo kesini..”

“bagus dong, biar ngga kemana mana dia, kan main disana biar dia tahu rumah orangtuanya…, kita mungkin setelah dia dari lokasi kerja lagi nanti baru mau ke Jakarta untuk selamatan rumah dia, Jeung”

“iya, tapi sudah ke bandara sekarang sudah berangkat lagi dia…’

“Berangkat? Ke Surabaya lagi?”

“bukan jeung…ke Makasar?”

“ke Makasar? Aih dia ngga bilang mau kesini lho….”

“iya…dan dia bareng sama Maya kesana…”

“sama Maya???” agak tinggi suara disebelah…

“aduh…sebentar-sebentar Jeung….. ini apa….ini yah…..” agak gagap suara disebelah sana

Lyana hanya tersenyum dan tertawa kecil…

“ini apa sama yang Jeung pikirkan dengan saya??”

“sepertinya jeung….”

Ketawa terdengar pecah diantara keduanya…

“saya harus jemput mereka berdua…”

“Iya jeung….”

Ada suara sedikit haru diujung sana…

“jeung, saya ngga tau harus bilang apa….. tapi jika ini benar adanya, segera saya dan papanya Rudolf akan ke Jakarta ketemu Jeung dan Abang….”

“iya Jeung….saya ikut senang juga….ngga kemana mana jadinya….”

“hadeuh….saya harus kasih tau Papanya, Rudolf dan juga Tiwi….kita harus makan malam bersama ini….”

Suara tertawa kembali terdengar…

“nanti jeung tanya aja dulu….saya sih belum dengar langsung, tapi melihat gelagat, dan bahasa tubuh mereka, sepertinya mereka serius…”

“Iya Jeung…. Saya senang sekali…

“selamat sore yah Jeung…”

“selamat sore jeung…”

Mamanya Faldo dengan cepat memerintahkan sopirnya untuk segera pulang, karena dia harus bersiap ke Bandara Hasanuddin menjemput anaknya dan calon mantunya, tidak lupa dia langsung menelpon anak-anaknya yang ada di Makasar untuk datang makan malam bersama nanti…

“khan biasa ada Bang Faldo, Ma….besok juga ketemu di meja makana…” jawab Pratiwi anaknya yang sedang jadi koas di salah satu rumah sakit di Makasar

“iya, tapi ada Maya yang ikut kali ini…”

“Ka Maya? Davina Maya?”

“ikut bareng Bang Faldo??”

“iya…”

“tumben…mau ngapain?”

“menurut kamu dia mo ngapain datang berdua??”

Pratiwi tertawa diujung sana….

“takluk juga tuh tomboy sama playboy??”

“hush…kakakmu itu teman-teman kamu aja banyak yang naksir….” Tukas mamanya membela Faldo…

“siap Ma, share loc aja nanti, Tiwi dari sini langsung ke sana yah, ngga pulang dulu…”

Semua kaget, meski Maya bukan orang baru di lingkungan mereka, tapi mendengar dia datang berdua dengan Faldo, lalu sering mereka mendengar dari Mama dan juga komen Tiwi bahwa Maya sering menggunggah foto dirinya dan Faldo di status wa nya dia, kini mereka mengerti bahwa ada sesuatu yang lain terjadi, dan anehnya mereka semua senang dengan itu…..​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd