Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT BARA BIRAHI 🔥

...........

Lanjutan Episode 1.....


Acara rapat guru barusan saja selesai dimana waktupun telah menunjukkan pukul 3 sore.

Suasana kelas telah sepi hanya meninggalkan keriuhan para guru yang saling bercanda seiring sang kepala sekolah berpamitan.

Zaenal yang mengenakan setelan baju seragam PNS ketat nampak gagah berwibawa bak perwira muda TNI. Sementara 3 guru wanita di depannya asyik saling bercanda dengannya.

Ketiganya sama-sama guru muda meski sudah berumah tangga sementara yang satu masihlah seorang perawan nan cantik.

Zaskia Mirza sang guru perawan sekaligus paling muda terlihat paling pendiam dibanding Bu Siti Hanifah dan Bu Nanik Suryani yang kerap membanyol.

Zaenal yang ada di dekat mereka turut serta tertawa kecil terlebih melihat Bu Nanik yang putih montok bahenol memperagakan aksi goyang TikTok sembari direkam oleh Bu Hanifah diiringi musik asoy nan viral.

Goyangannya sungguh hot dan merangsang dibalik hijab dan busana rapat namun ketat yang ia pakai.

Mata Zaenal tak bisa lepas menikmati keindahan seorang Bu Guru Nanik bergoyang seksi persis di depan matanya.

Entah apa yang ada di pikiran Nanik hingga pede beraksi sedemikian rupa di muka seorang Zaenal Arifin.

Iyyahhh…terussss….terussss…masukinnn Bangggg…masukinnnn yanggg dalammm….ooohhhh…ooohhhh….!!”

“Hehehehe….hahahahaha…”

Tawa mereka yang hadir sontak pecah manakala Nanik yang berdiri di depannya mengakhiri aksinya dengan mengerang seksi sambil menghentakkan pantat besarnya ke atas berulangkali bak tengah beradegan panas.

Ooohhhh Yessss….Yesssss….!!”

“Hehehehe….hihihihi…..”

Zaskia nampak bersemu merah di balik hijabnya sambil sesekali mencuri pandang ke arah Zaenal yang gagah ganteng berwibawa.


Zaskia Mirza

“Kamu mau pulang Dik…? Aku antar ya...?”tanya Zaenal seusai mereka hendak pulang.

Zaskia menunduk malu.

“Makasih Mas, saya mau naik ojol saja…”
“...kebetulan motor masih diservis di bengkel. Baru besok jadinya…”jawabnya malu-malu.

Dara manis ini kerap dijodohkan dengan Zaenal karena memang menarik dan sama-sama masih menjomblo.

Zaskia bukannya tak suka.

Dalam hati ia malah sangat menginginkan hal itu.

Tapi sebagai wanita ia harus menjaga gengsinya dan tidak terkesan murahan.

Zaenal tak bisa memaksanya hanya bisa memandang nanar Zaskia yang terus melangkah menjauh setengah tertunduk melenggang lembut menyuratkan pesona indah dari tonjolan bukit kembar di dadanya dan sepasang buah pantatnya yang menggoda samar dari rok panjangnya.

“Dik…mumpung sepi…aku mau ajak kamu goyang duet yuk…!”ajak Bu Nanik, yang manis dan seksi cepat meraih tangan kekar Zaenal.

Bu Hanifah yang bertugas merekam hanya menahan nafas saat melihat aksi panas Nanik bergoyang hot sambil bergelayut manja di bahu sang jejaka tampan.

Zaenal yang semula rada jengah akhirnya terbawa hanyut meladeni goyangan liar Nanik


Bu Guru Nanik Suryani

Gila !! …aksi guru cantik dan muda beranak dua ini sungguh edan ndak ketulungan.

Dibalik seragam hijab ketat yang membungkus kemolekan tubuhnya yang montok bahenol ia beraksi layaknya penari striptis tengah melayani kliennya.

Tubuhnya yang hanya sebahu Zaenal yang jangkung tak membuatnya sulit melakukan genjotan dan sodokan vulgar selangkangannya ke arah alat vital Zaenal.

Desah manja dan erang merdunya menimpali musik hot yang lagi viral memperagakan aksi senggama dalam posisi berdiri masih lengkap dengan busana muslimnya.

Ooohhh…aaahhhh….masukin yanggg dalammm Sayyy….”
“...batanggg kamuuuh…mentokinn sayanggg…aaahhhh…aahhhh….”


Nanik terus mengerang merdu dan terus menyentuh-nyentuhkan pangkal pahanya yang ciut dari balik rok ketatnya ke arah selangkangan lawan mainnya ini semakin membabi buta.

Hingga akhirnya di ujung lagu Bu Nanik memekik manja dan seksi seraya menggenjotkan pangkal paha ciutnya ke arah alat vital Zaenal yang kini nampak menggembung besar dari balik celana kainnya.

Dan ini tak luput dari perhatian kedua guru akhwat cantik ini.

Hingga akhirnya sampailah di akhir lagu dan….

“aahhhh….KELUUUAR…Sayanggg….aaahhhh….”pekik manja Nanik seraya setengah terkejut mendapati jemari kekar Zaenal turut meremas bokong besarnya yang bulat indah.

Diremasnya kuat tanpa sadar hingga rok ketat yang dipakai Nanik tertarik sedikit ke atas sampai tercetak garis cawet mungilnya berikut bongkahan pantat indahnya.

"Hihihiiii…."

Kekeh Nanik manja berusaha melepaskan diri dari dekapan erat tangan kekar Zaenal.

Sesaat Bu Nanik memandang penuh arti dengan debar dadanya menguat saat jemari kekar pria gagah ini nampak jelas meremas bongkah pantatnya yang aduhai.

Dengusan panas Zaenal di kulit wajah putih mulus Nanik membuat wanita dewasa ini sadar bahwa Zaenal begitu terangsang akan aksinya tadi.

Nanik hanya menggigit bibirnya saat merasakan beberapa detik tonjolan besar di selangkangan pria gagah ini menempel ketat pangkal pahanya.

Owwww….kontan saja panas dinginlah tubuh seksi bahenol Bu Nanik menyadari hal ini.

Sekejap Nanik memejamkan matanya.

Terbayang saat itu ketika sejumlah guru wanita termasuk dirinya dan Bu Hanifah asyik bergosip ria tentang kedatangan guru baru seorang pria tampan flamboyan yang baru mengajar beberapa minggu.

Dia bukan lain, Zaenal Arifin.

“Zaenal bukan cuma ganteng dan keren lho…tapi itunya tuh…GILAAAK….gedeee siss….!”ucap Bu Guru Maemunah seraya melongo lucu.

“Apanya Bu yang besarrr…??”tanya seorang rekan wanita di samping.

“TONGKOLNYA atuuh…hehehehe….?”balas Bu Maemunah spontan sambil mengangkat sebelah tangannya bergaya panco.


Bu Guru Siti Maemunah

Mimiknya Bu Guru Maemunah yang meski rada berumur namun masih cukup cantik dengan sedikit polesan make up di sana sini terlihat terperangah dengan gaya lucu.

Ngawur Ah….yang bener tuh KONTOOOL..!!! KONTOL TAUUUU….!!!”balas seorang guru wanita yang lain.

"Hahahaha….. hihihi…..!!!!!

Pecahlah tawa empat guru yang ada di situ berbarengan ketika itu.

Usai mengenang saat itu Bu Nanik tersenyum malu menyadari Zaenal tiba-tiba membisikkan sesuatu di kupingnya yang rapat berhijab.

“Mbak Nanik memang hot banget…hahhh….”
…..
“Penasaran sekali aku melihat jika kamu melakukannya dalam kondisi telanjang tanpa pakaian lalu asyik menggoyang pantat semokmu dengan gaya WOT mengangkang liar di atasku, Nik…hahhh….
”ucap lirih guru tampan ini sambil mengecup kuping Bu Nanik yang masih tertutup hijabnya.

“Aahhh….”

Gemetarlah sekujur tubuh Bu Nanik mendengar ajakan seronok Zaenal yang hanya didengarnya secara intim ini.

Zaenal melepas dekapan panasnya sambil menatap Bu Nanik dengan senyuman manisnya yang menggoda.

Bu Nanik masih terpaku tak langsung bergerak meski Zaenal beranjak pergi bersama Bu Hanifah.

Sepertinya akhwat cantik bahenol ini tak mempercayai apa yang barusan ia dengar dari bibir sensual Zaenal yang dia anggap pria taat ibadah dan relijius.

“Mbak Nanik, .ayokkk…ntar kamu kesurupan lho…hehehe…”ajak Hanifah sembari menarik lembut tangan rekannya ini.

Ketiganya pun meninggalkan sekolah madrasah itu yang kini sepi meski mungkin tak lama lagi akan terjadi hal yang menghebohkan di dalamnya.

---------------

Sore itu kala gerimis mengundang dalam kamarnya Zaenal terlihat membuka folder galeri di kolom wa- nya.

Sebaris info undangan dari ikatan alumni universitas dimana dia dulu menuntut ilmu kepada seluruh alumni.

Zaenal tersenyum saat melihat daftar nama pengurus yang mengundang.

Salah satunya yang membuatnya tersenyum penuh arti dengan dada berdebar-debar.

Tertulis di sana…..

Sekretariis ; Ulfa Nayati Primasari
Bendahara : Azkalia Ramadani




Ustazh Ulfa-kiri, Ustzah Azka- knan

Yah, keduanya adalah mantan seteru kala memperebutkan cintanya semasa kuliah dulu.

Namun kini keduanya “berdamai” seiring makin matang usianya dan keduanya pun telah berkeluarga plus berprofesi sebagai sesama penceramah.

Entah apa yang terjadi bila ketiganya bertemu dengan berjuta romansa yang pernah tercipta di antara mereka…?


-----------


Sore itu selepas ashar hujan gerimis mengguyur desa tempat tinggal Zaenal.

Gerimis semakin deras bersamaan suara gemuruh menggema ke seantero cakrawala.

GELEGARRR…..

“Mas…Mas Zaenal…..assalamualaikum….”

Sayup terdengar suara gadis dari arah depan memanggilnya.

Zaenal yang tahu siapa yang bertamu cepat membuka pintu dan nampaklah sosok manis dan tinggi langsing Esih Trianing berdiri di hadapannya.


Esih Trianing


“Masuk Sih…”

“Iya Mas…. permisi….”

Selepas sang tuan rumah menyilakan masuk Esih bersiap untuk melakukan tugasnya.

Betul…

Esih yang sehari-hari merupakan terapis pijat urut profesional memang menyediakan waktu menerima panggilan pijat.

(Namun bukan pijat plus-plus lho ya…😁)

Tubuh Esih yang tinggi semampai sekitar 170 cm ternyata masih sedagu kokoh Zaenal yang 185 cm.

Mengenakan setelah rok daster two piece atas bawah sepanjang betis membuat penampilan dara manis berusia 25 tahun terlihat eksotis.

Wajah Esih tidaklah cantik sangat. Namun unik alias tidak membosankan buat dipandang.

Sekilas perpaduan Sunda Chinese atau lebih mirip cewek Manado. Meski Zaenal sendiri sebenarnya juga tidak tahu persis asli kampungnya si Esih ini.

Namun yang pasti kombinasi pakaian dan riasannya sore yang cukup dingin ini sungguh menarik hati…atau lebih tepatnya menggoda iman kaum lelaki tak terkecuali Zaenal.

“Satu jam ya Sih…??”

Esih tersenyum manis sambil menarik rambutnya ke atas lalu mengikat perlahan.

“Aslinya begitu Bang…tapi khusus buat Abang Zaenal, Esih kasih bonus setengah jam lagi deh…gratis.. hihihi….”jawab sang dara sembari melempar senyuman.

“Waduh…beneran nih Sih…?

“Kapan sih Esih pernah bohong ama Abang Zaenal yang kece abis…hehehe….”

Zaenal pun hanya tersenyum lebar sambik menjura.

Sebentar kemudian Zaenal pun berbaring sembari melepas kaosnya kemudian tengkurap di atas kasurnya.

Sementara Esih segera bersiap dengan minyak urut yang telah ia siapkan dari rumah.

Tak lama kemudian jemari lentik dan lembut Esih bergerilya di sekujur area punggung Zaenal yang kekar berisi.

“Aaahhh…pijatanmu memang mantap Sih…beruntung sekali laki yang kelak jadi suamimu..”
.......
“...bukan hanya dapet istri cantik dan baik tapi juga pintar memanjakan suami….”ucap Zainal yang masih tidur telungkup.

Tubuhnya yang bugil dari pinggang ke atas jelas memperlihatkan lekuk kekar tubuhnya yang berisi penuh otot pejal serta berkulit putih bersih.


Zaenal kala Nge-Gym


Esih yang duduk disampingnya hanya tersenyum sembari jemari lentiknya yang putih mulus memijat lembut namun mantap menelusuri lekuk kekar badan Zaenal dari leher pundak terus ke bawah punggungnya.

“Ah…biasa aja Bang. Dimana-mana semua perempuan yang telah bersuami pastinya berusaha menyenangkan suaminya apalagi….”

Esih tak melanjutkan kata-katanya.

Lama terdiam membuat Zaenal agak menoleh ke belakang sambil bersandar ke telapak tangan di wajahnya.

“Kok diem Sih…?”
“... apalagi apa Sih …?”

“Ehmmm…apalagi lakinya seperti Bang Zaenal…”ucap Esih lirih sambil menahan malu.

Esih menahan nafas ketika jemari tangannya sampe di bongkahan pantat Zainal.

Oooh…betapa keras dan kokoh pantat pria tampan gagah ini di jari lembutnya.

Berbeda dengan banyak pria lain terutama para pelanggannya yang mayoritas tepos alias tipis.

Pikirannya sekejap mengembara liar membayangkan bila pria gagah di depannya ini menindih dirinya kemudian menggagahinya dengan jantan dan perkasanya.

Uppsss....!
Esih sontak memejamkan mata sambil menepuk jidatnya.

Sekejap ia menggigit bibirnya sambil mendesah membayangkan bagian kelelakian Zaenal.

Sontak saja dadanya berdebar-debar.

“Balik badan Bang..”katanya yang dituruti Zainal.

Zainal ganti terlentang bersandar kepala di seonggok bantal sambil menatap Esih yang masih duduk di sampingnya. Persisnya di tepian ranjang.

Hmmm…begitu manis dan seksinya gadis ini.

Entah mengapa Zaenal seperti merasa Esih berdandan lain dari yang lain.

“Kamu dandan ya Sih ? …kok keliatan beda sekali dengan biasanya ketemu…kelihatan…tambah manis…”kata Zaenal dengan nada serius meski seutas senyuman nampak di bibir seksi pria ini.

Esih yang masih asyik melihat area kaki dan betis Zaenal hanya menatap sekilas dan nampak tersipu.

“Biasa kok Bang….”

Seperempat jam Esih memijat cuaca di luar justru makin deras.

Geluduk halilintar silih berganti terdengar hingga membuat dua sosok pria dan wanita yang asyik berdua di kamar tanpa siapapun ini kian tak karuan menyesak dalam dada masing-masing.

Bukan kenapa-kenapa !

Siapa sih yang tak geregetan bila melihat seorang gadis molek yang asyik khusyuk berdua bersama seorang lelaki muda setengah bugil di dalam kamarnya di tengah hujan deras nan dingin…dipijat lagi.

Ckckck….betul-betul ujian berat tengah dihadapi Zaenal yang notabene berdarah panas. Sangat panas malah….!

Zaenal yang seorang pria alim tak luput merasakan debaran itu.

Yah…debaran syahwat alias nafsu birahi.

Nafsu birahinya makin kuat menyergap selubung dirinya terlebih saat Esih mulai memijat area dadanya yang bidang berotot.

Dekat sekali dengan tubuh Esih yang harum lembut mewangi.

Dada Esih terbilang biasa saja alias tak terlalu menonjol karena dasarnya dia memang ramping cenderung kurus.

Tapi tetap saja keseksiannya tak diragukan lagi.

Zaenal nampak mulai menahan nafas terlebih Esih begitu telaten memijat area leher dan pundaknya.

Senyuman manisnya sesekali nampak meski Esih berusaha tetap berlaku wajar dan tidak seronok.

Sungguh sikap Esih ini membuat Zaenal sekejap berpikir liar.

“kamu sudah punya cowok Sih….?”tanya Zaenal berusaha menenangkan diri.

Esih yang kini berganti mengurut area perut sixpack Zaenal sesaat menghentikan aksinya lalu kembali melanjutkannya lagi tanpa memandang Zaenal.

“Menurut Abang gimana …?”tanyanya balik sambil tersenyum simpul.

“Yah…Abang sih ngerasa cewek semanis kamu pastilah udah punya laki…?”
.....
“..tul nggak Sih….?”kata Zaenal setengah menggoda.

“Ehmmm…bisa iya bisa tidak…tergantung keadaan Bang….”jawab enteng Esih kali ini sedikit bergaya centil seakan menggoda sang jejaka tampan ini.

Zaenal yang makin geregetan berusaha tak memikirkannya lagi.

Abisnya makin kesini tingkah Esih kian menjadi. Zaenal justru takut sendiri tak mampu menahan diri.

Setengah jam berlalu sampailah jemari lembut dan lentik Esih ke bagian paling berbahaya bagi kaum kaum lelaki.

Apalagi kalu bukan….area selangkangan dan paha bagian dalam.

“Ini sekalian Bang….??”ucap Esih setengah mengintip dari balik wajahnya yang menunduk.

Samar senyuman manisnya singgah di tepian mata Zaenal.

Zaenal yang serba tanggung hanya diam lalu mengiyakan dengan jantung berubah cepat.

Esih pun melajukan jemari tangannya ke area bagian paha Zaenal yang kokoh berisi dan berbulu cukup lebat.

Mata bening esih tak luput mulai menatap bagian intim lelaki gagah ini dan sontak bibir merahnya memekik kecil.

Namun buru-buru ditutupnya mulut dengan sebelah tangannya.

“Kenapa Sih….??”tanya Zaenal sambil setengah duduk bersandar ke bale-bale.

Esih menggeleng sambil menahan semburat malu.

Yah…gadis ini melihat sesuatu yang besar menonjol jelas sekali dibalik celana boxer tipis yang dikenakan Zaenal.

Benda itu membentuk seperti pipa atau mentimun berukuran besar dengan gemandul besar dibawahnya.

Besar sekali jika dibanding pacarnya si Anton yang seorang kepala security sebuah pabrik itu.

Anton pernah memaksa dirinya untuk melakukan handjob tapi Esih menolaknya mentah-mentah.

Kali ini giliran debar dada Esih menguat drastis.

Ia tak mampu menjawab pertanyaan Zaenal tapi entah mengapa jarinya menunjuk begitu saja ke arah kemaluan Zaenal.

“It..ituuu…besaar sekaliii Bang….”lirih sekali suara Esih yang terbilang merdu.

Zaenal yang sadar hanya tersenyum setengah malu setengah geli.

Entah bisikan darimana Zaenal mencoba menggoda Esih untuk kian dalam memijat bagian intimnya.

“kamu belum pernah lihat Sih….?”tanya Zaenal dengan suara tercekat dan jantung berdetak makin cepat.

Ia sendiri mati-matian menahan syahwatnya yang baru kali ini mendekati titik krusial.

Edaaan….mengapa ia yang rajin beribadah sampai mengatakan ini kepada seorang gadis yang bukan siapa-siapanya…

Namun nalar Zaenal tak mampu berpikir lebih jauh terlebih saat Esih menimpali pertanyaannya dengan jawaban yang mencengangkan.

“Kalu yang Bang Zaenal maksud…penis laki….esihhh…hmmmm…pernah lihat sih…tapi ndak sebesar kepunyaan Abang….”balasnya tersipu.

“Pasti laki kamu ya….? Tadi katanya belum punya pacar…?” Balas Zaenal makin tak sabar.

Sementara hujan di luar sana tak kunjung reda seakan ikut memacu ombak birahi yang makin membesar di antara biduk yang dinaiki Zaenal dan Esih di dalam kamarnya.

“Yah…khan tadi Esih nggak bilang begitu sama Abang….”
".........
“...Esihhh cumaaa….Aaakhhh….!!”pekiknya tiba-tiba saat jemari kekar Zaenal memegang pergelangannya lalu menariknya hingga jemari mulusnya hinggap tepat di atas tonjolan kemaluannya yang mengintip gagah.

“Abang pengin memuaskan penasaran kamu Sih…”
.....
“...buka saja Sih….”ucap Zaenal sambil tersenyum manis.

Sungguh tampan dan gagah pria di hadapannya ini. Sikapnya yang jantan maskulin serta sedikit nakal sungguh berbeda dengan pacarnya yang angin-anginan bahkan seenaknya sendiri.

Esih menatap nanar dengan tubuh merinding.

Untuk pertama kalinya seorang pria yang diam-diam sangat ia kagumi ini menyilakan dirinya untuk membuka bagian vital kelelakiannya.

Penis….!

Yah, penis Zaenal.

Penis pria yang begitu dikagumi banyak wanita di desanya.

Mulai dari ibu-ibu beranak sampai gadis remaja.

Dari yang janda sampai perawan ting-ting.

Apakah kesempatan “emas” ini akan ia lewatkan begitu saja…?

Berpikir sejenak Esih yang makin hanyut akan suntikan birahi yang coba ditusukkan Zaenal akhirnya menyerah.

Dengan tangan gemetar dan dada berdegup kencang Esih menyingkap perlahan celana boxer yang menutupi area viral cowok ganteng ini.

Dan….

Aakhhhh…upss..!!!”pekik Esih terdengar merdu dengan matanya membelalak.

Tak ia percaya apa yang dilihatnya persis di depan mata dengan hanya berjarak sekian centi saja.

Batang penis Zaenal menjuntai setengah keras di paha kekarnya.

Besar dan panjang dengan lingkar otot jantan mengelilingi batang pejal itu.

Besarnya hampir sama dengan lingkar pergelangan tangannya. Ujung penis besar Zaenal nampak tersunat penuh memperlihatkan bonggol bulatan kepala penisnya yang berukuran maksi.

Terbelah di ujungnya sebagai lubang kencing sekaligus lubang ejakulasi sperma terlihat mengeluarkan cairan madzi bening bak kristal menandakan sang jejaka matang nan tampan ini mulai menggeliat gairah seksualnya.

Ooohhh….indah dan betapa gagahnya batang kemaluan pria ganteng ini, batin Esih.

Jantung Esih bak tertikam sembilu mendapati pemandangan memukau tepat di pelupuk matanya.

Panorama paling indah yang pernah ia temui di sepanjang hidupnya.

Yaitu batang kemaluannya Zaenal Arifin.

Kewanitaannya pelan namun pasti meninggi dibarengi dengan nafasnya yang memburu dan kebasahan mulai menghinggapi organ vitalnya.

Puting susu di kedua buah dada tipisnya mengeras dan dibawahnya kelembaban makin nampak nyata di lubang vaginanya.

Liang cinta Esih yang rapat dan perawan mulai mengeluarkan lendir rangsang disertai bibir vagina yang tebal berwarna merah gelap terselubung darah syahwat sang dara manis itu.

Esih mengerang tanpa sadar apalagi dilihatnya dengan sangat jelas batang setengah matang berukuran besar di pangkal paha pria gagah ini menggeliat.

“”Aauuuwww….!!!”

Kembali Esih menjerit kecil setengah surut ke belakang sambil menutup bibirnya.

Batang kemaluan Zaenal kini mengeras sempurna tegak ngaceng begitu gagah tepat di hadapan sang dara.

Ukurannya dahsyat bak mentimun Jawa.



Besar…gemuk…keras…bersih…pejal berotot dengan kulit penis tebal bak kulit sapi.

Sepasang kantong zakarnya menggelembung besar dihiasi belukar jembut maskulin menambah aura kejantanan Zaenal ke titik maksimal.

Gemetarlah tubuh semampai Esih membuat gadis ini bahkan nyaris terkulai terjengkang ke bawah lantai.

Untung Zaenal sigap meraih pinggang ramping Esih dan spontan mendekapnya dekat ke arahnya.

Esih nampak gelagapan di tengah pelukan Zaenal yang mendekap erat.

“Kamu ndak papa Sih…?”tanya Zaenal datar saja malah sambil tersenyum simpul

Esih yang “sadar” dari rasa keterkejutannya buru-buru merapikan diri sambil menarik nafas dalam.

Gadis ini menunduk seakan berusaha menenangkan gejolak birahi seksualnya yang bak tersetrum listrik tegangan tinggi.

Ia menengadah memandang Zaenal tapi lagi-lagi benda menakjubkan di pangkal paha pria muda ini betul-betul membuatnya gila…!

Ia terbata-bata hendak beringsut berdiri namun justru jemari tangannya menyentuh penis ngaceng Zaenal.

“Kau jangan pergi dulu Sih….”
“...bukankah kau belum memijatku…”ucap Zaenal seraya berdiri persis di depan Esih yang masih terduduk di pinggiran ranjang.

Sungguh jantan dan machonya Zaenal yang tinggi tegap atletis bak seorang Bima.

Ia seperti sengaja mempertontonkan sekujur tubuh jantannya terlebih batang kemaluannya ke hadapan gadis manis ini

Hanya berjarak sejengkal dari wajah manis Esih yang kini nampak merona merah padam menahan gairahnya yang memuncak untuk yang pertama kali.

Berpacaran bertahun-tahun dengan Anton sang kekasih tak sedetikpun ia mengalami demikian.

Berapa hebat pesona seorang Zaenal di mata Esih yang memang diam-diam sangat mengidolakan sosok pria gagah ini.

Zaenal sendiri turut hanyut akan birahi yang tercipta di kamar itu.

Pria gagah ini seakan lupa akan semua keteguhan hati dan imannya.

Bagaikan magnet kutub negatif dan positif yang saling mengikat dan bilamana makin dekat efeknya semakin dahsyat.

Demikianlah yang terjadi antara insan muda ini, Zaenal Arifin dan Esih Trianing.

Dari yang semula memijat antara terapis dan klien sekarang berubah bak seorang budak kepada tuannya.

Dan itu bukanlah paksaan apalagi rekayasa.

Mata bening Esih menatap nanar penis Zaenal yang mengacung gagah persis di depan hidungnya.

Aroma lembut wangi terendus dari benda menakjubkan itu hingga masuk ke rongga hidung kecil tapi mancung sang perawan.

Tangannya gemetar manakala Esih memberanikan diri mengelus dan menyentuh batang pejal nan gemuk itu.

Hangat, keras dan berdenyut-denyut.

Aahhh….betapa besar dan perkasanya penis Zaenal si pemuda tampan idaman banyak wanita di desanya ini.

Zaenal yang masih tegak berdiri akhirnya tak bisa menahan diri lagi.

“Elus punyaku, sayanggg….”ucap Zaenal dengan suaranya yang berat berwibawa.

Suara Zaenal bak sihir yang menghipnotis sang dara perawan untuk memegang dan membelai batang pejal Zaenal.

Aaahhhh….aaahhhh….ennaakkk sekaliii Sih….jarimu…telapakmuuu begitu lembut dan hangat…aaahhhh….Esiihhhh….”

Erangan macho Zaenal yang spontan terbuai dengan ulah Esih justru berbuah manis.

Esih yang semula malu-malu seakan disengat gendang telinganya hingga tembus ke jantung sang gadis.

Sruuut..nyuut…nyuut….

Aauuuwww….Esiihhhh…. nikmatnyaaaa….!!! Kocokk…kocookkkk terussss peniskuuuu…sayangggg….!!”

“Esiiihhhh….kocokkkk yanggg kerassss….aahhhhh…ahhhhh…..”


Erangan macho Zaenal makin kuat bersamaan gairah seksual Esih kian meningkat.

Hahhhh….penismuuu…Banggg…. Penismuuu….BESSAAARR….ngacenggg bangeeet Bang..Bangg Zaenaaaal….hahhhh…hahhhhh…”

Dengus Esih makin kuat dengan nafas memburu.

Gadis manis ini kini menggenggam batang penis jantan Zaenal dengan kedua belah jemari tangannya dan….masih cukup…!!!

Edaaan….ukuran penis anak muda ini betul-betul di luar pikiran Esih yang paling liar sekalipun.

Birahi Esih makin memuncak dan kini tubuh rampingnya nampak menggelinjang pertanda syahwat telah memenuhi jiwa dan raganya.

Hahhh…penis…penismuuu Banggg…hahhh….!!”

Nyuut…nyuut…nyuuut….

Jemari lentik Esih yang putih mulus dan lembut begitu aktif mengocok batang kemaluan Zaenal membuat pemuda tampan ini menggeliat keenakan akan aksi si cantik satu ini.

“Kontol Sih…Esihhh…bilangg kontol…bilang KONTOL..sayang...!”ucap Zaenal yang makin menggebu sambil mulai memegang rambut lebar dan indah milik Esih sembari sesekali memejamkan matanya.

Esih yang awalnya sungkan akhirnya tak tahan untuk mengeluarkan kata-kata sakti pembangkit syahwat para lelaki.

KONTOOOL….KONTOLMUUU Bangg Zaenal….hahhhh…KONT…hukkkk…!!!

Ucapan Esih mendadak tersendat dan berganti suara mengorok seperti seseorang menelan sesuatu yang besar hingga menyumbat kerongkongannya.

Esiiihhhh….sayangggg….nikmat mulutmuu Esiihhhh….aahhhhh….aahhhh….ooohhhhh….!”

Erangan Zaenal kian menjadi ternyata…ternyata Esih telah menelan dan mengulum penis gemuk dan keras Zaenal ke dalam mulutnya yang berbibir tipis dan seksi itu.



“Goooghh…goooghhh….googhhhh….

“Aahhhhh….Esihhhhh….!!”

“Goooghh….googhhhh…Bangggg…Bangggg…hukkk..hukkkk..”

Zaenal turut meremas kepala Esih dan menggerakkannya maju mundur hingga separuh penis ngacengnya tertelan bulat-bulat.

“Wuuakkkk….!” Erang Esih seperti akan mengeluarkan isi lambungnya namun tak keluar apa-apa kecuali air liurnya yang memenuhi rongga mulutnya sendiri serta membasahi sepanjang penis Besar Zaenal.

Zaenal yang sedikit limbung memandang Esih yang masih duduk setengah gontai d tepian ranjang.

DUAAAR….!!!!

Bangggg…. IIYYYAAAAAAHHH….!!!”
Pekik tertahan Esih hampir bersamaan suara guntur memekakkan telinga.

Zaenal sontak merengkuh tubuh langsung Esih lalu sigap “membantingnya” tepat ke tengah-tengah kasur ranjangnya yang hanya cukup untuk seorang saja.

Yah, Zaenal yang telah telanjang bulat menindih tubuh ramping Esih.

Esih seakan tak bisa berbuat apa-apa dan membiarkan Zaenal mencumbu dirinya melalui serangkaian serangan bibir dan jemari tangannya menyusuri seluk-beluk tubuh indahnya yang berbalut daster.

Yyaaahhhh…ooohhhh…Banggg…Banggg Zae..naaallll…ooohhh….!!”

Pekik Esih kian menjadi manakala Zaenal cepat membuka kancing daster bagian atasnya sementara jemari satunya berusaha menyingkap dari sisi bawah.

Dada putih Esih terbuka gamblang bersamaan penampakan bra warna biru yang dipakainya.

Iyyahhh…ABANGGG…!!*

Sreeettt….

Bra warna biru itupun terbang bak tertiup angin terhempas jemari kekar sang jejaka.

Ooohhhh…aahhhhh…Banggg Zaeee…Naaaal…”rintih merdu Esih saat bibir tebal guru muda nan gagah ini mencaplok kedua puting payudaranya yang telah mengeras.

Zaenal menyedot puting susu Esih dengan birahi menggunung.

Dihisapnya keras puting cantik itu hingga tertarik berulangkali membuat Esih memekik keras penuh nikmat.

Sungguh tak sekalipun Esih melakukannya melainkan hanya menontonnya dari internet.

Rasanya sungguh membuat dara muda nan manis ini terbang melayang.

Jemari lentiknya meremasi rambut lebat dan indah di kepala Zaenal seakan meminta pria gagah ini untuk terus merangsangnya tanpa kompromi.

Hisaaaap…hisaaaapppp pentilkuuu Bangggg…aaaahhhh….”
.......
“....hisaaappp pentilkuuuu….jilaaaat pentil kepunyaan Essiihhh..Banggg Zaenaaaal….oooouuuggghhh….!!!”


Esih mengerang keras manakala lidah dan bibir tebal Zaenal mengolesi ujung pentil payudara Esih dengan air liurnya.

Ooohhhh…aaahhhh….”erang Esih makin syahdu ketika jemari bagian bawah Zaenal mulai bergerilya ke bagian paling pribadi milik Esih.

Gadis ini menggeliat manja sesekali menggelinjang saat dirasakan jemari tangan Zaenal membelai lembut paha mulusnya dan mengarahkan jarinya mencoba menembus ke balik cawet celana dalam mungilnya.

Esih terus menggelinjang memudahkan Zaenal menggusur daster yang dipakai Esih hingga akhirnya tergeletak di bawah lantai.

Sreeettt….

Zaenal bergerak reflek secara sigap dan cepat mencengkram tepian karet celana dalam Esih lalu menariknya kuat-kuat menyusul pekik tertahan Esih begitu legit di telinganya.

Breeet….

Iyyahhh….!!!!"

Mata Zaenal memandang nanar tubuh telanjang Esih yang kini polos tanpa sehelai kain.

Seumur-umur berteman baik dengan Esih baru kali inilah Zaenal melihat sang dara polos tanpa busana.

Di saat kematangannya sebagai wanita dewasa nampak jelas terlihat dari semua organ vitalnya.

Buah dadanya yang membusung padat dengan puting menegak kaku.

Pinggang ramping melebar di lingkar pinggulnya yang membesar.

Sepasang paha padat berisi serta sebuah lembah sempit dan gelap di pangkal paha gadis itu kian membuat jantung Zaenal berdegup tak karuan.

Sepetak bulu kemaluannya nampak tertata rapi di atas celah sempit berwarna gelap kemerahan di selangkangan gadis manis itu.


Esih

Celah sempit itu nampak berkilau karena lendir rangsang terus mengalir menandakan sang dara siap untuk melakukan persetubuhan.

Batang penis Zaenal kontan mendongak ke derajat tertinggi nyaris 90° menyaksikan pemandangan indah memukau yang baru kali ini ia saksikan.

“Esiiihhhh…..”

Bergetar suara Zaenal menatap Esih yang tepat berada dalam himpitan tubuh kekarnya.

Esih spontan merapatkan paha mulusnya namun Zaenal cepat mengambil posisi di tengah selangkangan gadis ini.

Jari kekar Zaenal membelai lembut wajah manis Esih yang merah merona menahan gejolak kewanitaannya.

Tiba-tiba….

Esiiihhhh….eehmmmmm…eehhmmmm….”

“Bangggg….ehhhmmm…ehhmmmm….”


Zaenal mencium bibir Esih dengan penuh nafsu dan semakin kuat melumat bibir itu.

Esih yang tak bisa berbuat apa-apa akhirnya larut dalam ciuman panas Zaenal hingga keduanya beradu bibir dan lidah saling bertaut bahkan melumat satu sama lain.

Area bawah lebih gila lagi.

Bersamaan bibir dan mulut mereka saling berlaga dengan panasnya pun demikian dengan kemaluan keduanya.

Zaenal dengan reflek menggesekan zakarnya yang telah menegang maksimal ke bibir ciut liang vagina milik Esih.

Terus ia gesekkan naik turun di sepanjang bibir cantik itu hingga membuat Esih tak tahan untuk mengerang nikmat serta membuka kedua paha indahnya lebar-lebar.

Oooohhhh….Terussss…terusss Bangggg…gesek….gesekkkk KONTOL ABANGGG ke memekkkk Esihhhh…ooohhh…ooohhhh….”

“Esiihhh tak tahannn Banggg….Esihhh tak tahaannn laggiii Bangggg…aaahhhhhh….”


Enaaak bangeeet Bangggg….aaaahhhh….aaahhhhh..."


Sreet…sreeettt…

Kamuuu pengin diapain Sih….hahhhh….”

“....Bangggg….Banggg Zaenaaaal…..”
".........
“..Esiihhhh pengin ngentot…ngentooot Banggg….ahhhh….Esihhhh pengin dieentoot KONTOL….KONTOLMUUU Bangg Zaenaalll...…”

“Esiiihhhh mau dikawin…”
.........
“...Esiiihhhh mau dikawin Ama kontol besar Bang Zaenal….aahhhh…aahhhh…”


Sreeettt.. sreeettt….

Memekmuuu Esihhhhh…aahhhhh…. memekmuuu pengin kumasuki…Esihhhhh….hahhh….”
“,...Abang pengin masuk ke tubuh indah kamuuu pake KONTOL sayanggg…..”


Erangan keduanya makin tak terkendali manakala Zaenal dan Esih saling mendesakkan kemaluan dan menggesekan alat kelamin masing-masing.

Pantat Zaenal yang kokoh berisi dan bokong padat membulat milik Esih saling menggenjot ke arah berlawanan berusaha menautkan organ seks mereka dalam sebuah perkawinan kelamin yang pertama kali dalam hidup mereka.

Aaahhhhh….KONTOL…”

“....KONTOLMUUU Banggg….”

“....masukkannnn KONTOLMUUU ke lubang Esihhhhh….masukkannnn KONTOLMUUU ke memek Esihhhhh…”

“….
Esiihhh tak tahannnn ….laggihh….Banggg…aaahhhh…Aaahhh…”erangan Esih begitu merdu sambil pantat kecilnya yang membulat indah naik turun membalas gocekan penis besar Zaenal di liang kenikmatannya.

Zaenal berkeringat panas seakan memuai terbakar birahinya yang hampir meledak sore jelang Maghrib ini.

Bersamaan erangan indah Esih, Zaenal meremas pantat bulat Esih menahannya supaya tak kemana-mana menyusul pantatnya sendiri terangkat tinggi.

Ujung penis gemuknya yang telah mengeras sempurna telah berada di ujung lubang kewanitaan Esih yang indah berjembut dan telah begitu basah oleh lendir cintanya.

Sekejap pria gagah ini akan menekan penisnya menembus liang perawan nan ciut itu sekonyong-konyong terdengar alunan murotal ayat-ayat suci terdengar jelas dari speaker musholla tak jauh dari rumahnya.

…..#&#&#&&#&&&#....

….#$&$#$&$&@#$$.....

“Aakhhhhh….!!!”pekik tertahan Zaenal begitu mendengarnya.

Wajahnya berubah pucat dan segera bangun dari atas tubuh bugil Esih yang mengangkang pasrah berlumuran keringat.

“Esihhhhh….!”

“...kenakan pakaianmuuu cepat…dan pulanglah…!!”
..........
“...….Abaangg…abanggg mau maghriban dulu….”kata Zaenal sembari bergegas mengambil pakaiannya yang tergeletak.

Tak ia hiraukan lagi sosok telanjang Esih yang ada di hadapannya melainkan segera bergegas keluar kamar.

“......Aaakhhh..…”
........
“Apa yang baru saja kau perbuat Zaenal Arifin….??!”
ucapnya kepada dirinya sendiri.

Matanya terpejam bilamana bayangan erotis bersama Esih tadi sempat berusaha masuk kembali ke dalam kepalanya.

“Hahhhhh….”erang Zaenal lalu cepat menuang gayung air berisi air dingin di dalam kamar mandinya.

Byuuur…byuuurrrr….

Air dingin itupun segera membasahi sekujur tubuh kekar dan indah telanjang pemuda gagah ini.

Berharap bara birahi yang semula menggelegak di dalam dirinya bisa terpadamkan seketika.

-----------


Di waktu yang hampir bersamaan.

Lima orang pria bertubuh tegap bertampang sangar terlihat di sebuah warung angkringan sembari menunggu hujan mereda.

Salah satunya bernama Anton yang bukan lain adalah kekasihnya Esih.

Wajahnya nampak membesi sembari mengambil secarik kertas foto yang di dalamnya terlihat seraut paras pria tampan tengah tersenyum.

“Namanya…. Zaenal Arifin..”
“...dia seorang guru di Madrasah Aliyah 09…”
“...tugas kalian khususnya yaitu kasih pelajaran kepada bangsat satu ini….”kata Anton sambil menunjuk foto bergambar wajah Zaenal ini.

Sementara sudut bibirnya asyik menghisap rokok kretek merek ternama.

“Kenapa tidak sekalian kita habisi saja , Bang…?tanya salah satu dari empat orang di depannya.

Anton terdiam.

“Bangsat satu ini berusaha dekat-dekat dengan Gadisku si Esih….”
.......
“Besar resikonya kalu dia kita habisi….”
........
“...nantilah aku pikirkan…yang penting bawa orang ini ke tempat yang sudah disepakati…aku akan segera datang begitu kalian selesai menangkapnya….”
“....biar nanti aku yang akan bertindak sendiri …kalian cukup awasi….”

“Sekarang…bubar…”
“...ingat lusa harus sudah beres…soal bayaran…sisanya akan kuberikan begitu hari H…”kata Anton dengan dingin sambil menyerahkan segepok tas kertas berisi uang 2 juta rupiah.

“Ok Pak Boss….hehehehe….semuanya pasti kelar….sampean ndak akan kecewa….”
.........
“...ayolkkk…cabuuut….!”ucap garang seorang yang bertubuh gempal berambut cepak penuh tato di lengannya penuh percaya diri.

Bruuummm…..bruummm….

Dua buah motor RX King legendaris itu pun berlalu diiringi kepulan asap dari mesin 2 taknya.

-----------

Ustazah Ulfa duduk berdiam diri di serambi rumahnya nan asri.

Rumah besar dan megah bertingkat seharga hampir 2 milyar hadiah dari sang suami sebagai mahar perkawinannya.


Ustazah Ulfa

Matanya menatap jauh ke halaman rumahnya yang asri penuh dengan keindahan bunga dan pepohonan perdu.

Ia sudah duduk termenung hampir setengah yang lalu. Seperti ada yang ia pikirkan.

Seperti halnya Zaenal, akhwat muda yang juga seorang ibu dari satu anak dan masih nampak begitu mempesona ini juga menerima undangan milad universitas dimana ia dulu menuntut ilmu.

Yah, Zaenal tak lain adalah teman seangkatannya dulu bersama-sama Azkalia Ramadani alias ustazah Azka yang kebetulan sama-sama berprofesi sebagai da'i wanita.

Ulfa begitu terpaku diam seakan terpatri akan kenangan yang mungkin takkan terlupakan sepanjang hayatnya.

Kenangan yang…mungkin dibilang sangat memalukan dan jelas tak seorangpun tahu soal ini. Baik sohib kentalnya, Ustazah Azka terlebih-lebih suaminya.

Samar-samar di pelupuk matanya yang bening dan berbulu mata indah peristiwa sore itu….

{{......”Nal….akuuu…akuuu sangat mencintai kamuuu. Aaakuh…aku rela menyerahkan apa yang kumiliki buat kamu, Nal….”

Selesai berucap Ulfa yang saat itu mengenakan hijab sontak berusaha melepas kerudungnya.

Nampaklah sekelebat rambutnya yang indah panjang tergerai menjelai punggung.

Disusul tangannya melepas kancing kemeja yang ia pakai sampai terlihat bra warna pink membungkus buah dadanya yang indah dan mengkal.

Area dadanya pun tak urung menampakkan pesona putih dan mulusnya bagian etalase depan sang akhwat aktifis kampus yang dikagumi banyak Ihwan ini.

Zaenal yang muda namun tampan menawan ini hanya memandang sebentar sebelum terhenyak kaget melihat Ulfa hendak melepas rok ketat bawahnya.

Ia segera mendatang gadis cantik ini sambil menahan lengan Ulfa.

“Sadar…sadar Fa….!”
…..
“...cinta itu tak bisa dipaksakan…satu sama lain…”
….
“Baik kamu dan Azka…kalian adalah kawan terbaikku saat ini dan mungkin selamanya….”
“...saat ini aku tak bisa disuruh memilih salah satu dari kalian sebagai…sebagai pacarku….”
“...pun dengan cewek lainnya…”

“Aku masih ingin sendiri dan…bergaul bebas dengan kalian sebagai teman…sebagai sahabat…tidak lebih…just that…titik…”ucao Zaenal muda seraya

“Percayalah…suatu hari nanti…kalian berdua akan menemukan seorang lelaki seorang Ikhwan yang baik hati, bertanggungjawab sekaligus menyayangi kalian sepenuh hati….”
“....
“Aku cuma anak desa…orang tak punya….”
“....
“Bukannya aku minder. Aku cuma tak ingin kalian hidup sengsara jika bersamaku…”

“Percayalah…meski begitu waktu bergulir jauh di depan sana….kalian masih kuanggap sahabatku yang terbaik…"
“...dan aku siap berada di sisi kalian di saat kalian membutuhkan bantuan maupun teman untuk berkeluh-kesah…”
“....
“Jangan menangis ya Fa….aku…aku paling tak tahan melihat seorang gadis menangis karena aku…”
......
“Yaaaa…”

Zaenal mengusap linang air mata Ulfa di pipi ranumnya.

Di dekapnya kembali keneja milik Ulfa di tubuh setengah telanjang sang dara sampai tangisnya reda.

Sekejap darah muda Zaenal tersentak melihat betapa seksinya seorang Ulfa Nayati Primasari.

Namun buru-buru ia mengambil nafas seraya memalingkan kepalanya...}}}


…..Assalamualaikum ya akhi ya ukhti…🎶🎵🎶🎵


Suara merdu Opick mendendangkan lagu mendadak muncul dari speaker hpnya membuyarkan memori syahdu saat bersama Zaenal Arifin. Cowok paling digilai para akhwat di kampusnya.

Seutas senyuman manis terkembang di wajah ayunya yang matang dan keibuan begitu melihat siapa yang menelponnya

“Abi….Abi mau pulang sore ini….? Ok, nanti biar dijemput di bandara ya Bi…”
........
“Umi jelas ikut dong…Khan suami tersayang…masak kagak ditemenin…hihihi….”

Selesai bercakap sebentar dengan sang suami di balik hpnya yang seharga hampir 10 juta itu, keduanya pun kemudian nampak mengakhiri pembicaraan.

“Zaenal…..kuharap pertemuan nanti akan berkesan terutama untukku….”
.......
“Bagaimanpun aku mencoba melupakanmu…rasanya tak mungkin kenangan itu hilang begitu saja….”
“.....
“Kaulah cinta pertamaku….meski kini aku telah bersuami dan memiliki anak….”
….
“....Ya Rabb….maafkan hambaMu ini….aahhhhh….”desah lirih sang ustazah cantik yang banyak diidolakan kaum muslimah ini sebelum kemudian melangkah masuk ke dalam rumahnya.

Sementar itu jauh ke sisi tepian cakrawala tabir senja nampak kian memayungi seantero pelosok Bumi.


Bersambung........
https://v1.semprot.com/threads/bara-birahi-🔥.1502391/page-17#post-1909656660

………
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd