Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Bad Company

Bimabet
ceritanya bagus-bagus.. hehe
 
Elo tahu apa yang udah mereka lakuin ke temen-temen kita? Demi Tuhan Komunis itu tempatnya di neraka brother. Nyawa dibayar nyawa . Seperti rencana kita , mereka mau teror? Mereka akan tahu apa itu teror . Kalo lu gak kuat, SANO! BALEK , KAU KACUKAN (ngentot ) SAMO LENI DI BUNKER! THREESOME SEKALIAN SAMO LONTE JEPANG ITU! KAMPANG KAU YE!”



Wadawww bahasanya keren suhu...
Sekalian suruh balek sambil ngirup cuko
 
Episode 5
Kami tiba di desa itu. Hanya satu jam perjalanan dari Bunker kami dan tidak terlalu banyak orang yang tinggal di sana. Mungkin hanya puluhan kepala keluarga. Ada beberapa orang komunis yang sedang duduk bersantai-santai di sebuah warung , dan kami membunuh mereka semua. Semua orang panik waktu mendengar suara tembakan , namun Rio menembakkan senapan bolt actionnya ke udara seraya berteriak dalam bahasa Inggris



“ SEMUANYA TENANG!!!! ATAU SAYA TEMBAK ANAK-ANAK KECIL INI “



Aku mengartikan apa yang Rio katakan ke bahasa Filipina dan mereka semua mengangkat tangan. Benny dan Togar mengumpulkan semua warga desa di lapangan sedangan aku dan Rio mengecuk tiap rumah , dari pintu ke pintu. Akhirnya kami tiba di rumah anggota partai komunis Filipina yang aku lihat di foto itu. Istrinya masih muda dan anaknya laki-laki dan masih bayi. Aku tak percaya aku akan melakukannya namun , apa yang mereka lakukan benar-benar tidak bisa diampuni. Ada satu pintu yang terkunci , dan ketika aku membukanya



“ Leni? “



“ David?”



Aku menemukan Leni. Kami langsung berpelukan . Leni menangis dan aku ikut menangis. Aku bertanya di mana yang lain namun ia menggeleng kepala dan menangis. Leni bilang mereka diperkosa di hutan namun dia , dia tidak diperkosa karena mereka ingin menjadikan Leni sebagai alat untuk menyebarkan berita-berita palsu ke dunia maya. Leni cantik , dan mereka ingin memanfaatkannya. Seperti yang mereka lakukan sebelumnya.



“ Bro... kita udah dapet Leni... apa gak sebaiknya , kita pulang? “ aku membujuk Rio untuk membatalkan rencana kami namun ia sangat tidak setuju



“ Elo tahu apa yang udah mereka lakuin ke temen-temen kita? Demi Tuhan Komunis itu tempatnya di neraka brother. Nyawa dibayar nyawa . Seperti rencana kita , mereka mau teror? Mereka akan tahu apa itu teror . Kalo lu gak kuat, SANO! BALEK , KAU KACUKAN (ngentot ) SAMO LENI DI BUNKER! THREESOME SEKALIAN SAMO LONTE JEPANG ITU! KAMPANG KAU YE!”



Dan dia justru memaki-makiku. Aku menggeleng kepala dan memutuskan untuk tidak ikut campur. Aku membatalkan keinginanku untuk menghukum orang-orang ini. Aku menghidupkan motorku dan berkendara pulang ke bunker. Tak lama aku mendengar suara tembakan dan hanya tuhan yang tahu , berapa orang yang mereka bunuh , berapa orang yang mereka perkosa.



Aku tiba di Bunker sebelum matahari terbenam , mereka semua terkejut waktu aku membawa Leni pulang. Dengan pulangnya Leni , maka kami semua sudah lengkap , mengingat sahabat-sahabat Leni diperkosa dan dibunuh di hutan oleh Markus dan kompotannya. Ketiga sahabatku pulang saat tengah malam , dan mereka berbisik kalau aku melewatkan pesta yang paling menyenangkan seumur hidup mereka.



Akhirnya hal terakhir yang harus aku lakukan adalah membawa mereka pergi dari pulau ini , dan kembali ke Mindanao. Aku berkendara sendiri , menuju resort yang jaraknya 64 kilometer atau kurang lebih satu setengah sampai dua jam berkendara dari posisi kami. Aku membawa uang kurang lebih 5000 peso. Dan saat aku berkendara , aku melihat desa yang terbakar , mayat-mayat yang dibariskan , dan orang tua yang menangisi anaknya



“ Anakku! ....... Ya Tuhan.... anakkuuuuuu “



Aku sangat prihatin dengan mereka semua. Aku lalu berpikir , seperti inilah perasaan orang tua teman-temanku ketika tahu anak mereka tewas dengan cara yang mengenaskan. Mereka menimang anak mereka , mengasuh dan membesarkan mereka , hanya untuk ditelanjangi , dikebiri , lalu dibunuh sehina-hinanya , dan dijadikan makan malam. Kejiwaanku semakin terguncang. Dan ditengah lamunanku , dua helikopter tiba-tiba melintas di atasku , helikopter milik angkatan bersenjata Filipina , yang menelantarkan kami di pulau ini



“ Perhatian-perhatian kepada seluruh Warga! Dihimbau untuk tidak berpergian sendirian pada malam hari , dan dihimbau untuk menyerahkan senjata masing-masing ke pos keamanan terdekat , atau kepada prajurit disekitar anda. Pembangkang dan pemberontak akan ditembak ditempat! Saya ulangi.... “



“ Huuuuuu ! Huuuuuu! “



“ Imperialis!! Pembunuh!!”



" LONTE AMERIKA KALIAN!"



“ Kontol!”



Mereka tidak begitu menyukai tentara-tentara ini. Aku hidupkan motorku dan kembali berkendara ke resort tujuanku ini. Satu jam kemudian , aku tiba di tepi pantai , di mana resort itu berada , dan aku melihatnya dari kejauhan.



Jauh dari pantai itu , aku melihat kapal induk milik Angkatan Laut Filipina , Tarlac class Landing Platform , yang dirakit oleh PT PAL Indonesia. Kapal induk itu pasti mengangkut dua helikopter yang aku lihat sebelumnya. Membuat mereka dapat meluncurkan air support ke seluruh penjuru pulau.



“ Hey Boi! Nyasar lu?! “



Resort itu sangat luas dan dijaga oleh belasan orang bersenjata AK-15. Aku harus membayar 1000 peso untuk masuk dan aku tidak mau berdebat dengan mereka. Aku parkirkan motorku , dan berjalan ke belakang resort , di mana dermaga seharusnya berada. Aku tidak melihat ada perahu di sana. Aku sadar aku telah menemui jalan buntu.



Aku duduk di pinggir kolam renang di dekat dermaga , dan melihat bajingan-bajingan tua bersenang-senang dengan gadis-gadis berbikini dengan tubuh dan muka seperti model. Bajingan-bajingan ini , mungkin pejabat lokal , pengusaha perkebunan dan peternakan lokal , atau perwira-perwira angkatan darat. Yang pasti dikala orang di luar sana saling membunuh satu sama lain , mereka bersenang-senang memuaskan nafsu mereka.



“ oi! Begundal yang di sana itu? Bisa kau usir saja? Menganggu pemandangan sekali!”



Salah satu bajingan itu ingin mengusirku. Geram , aku cabut pistolku dan kutodongkan ke kepalanya



“ Kau punya masalah denganku? “



Dan seluruh senjata langsung diacungkan ke arahku. Bajingan itu terdiam. Suasana seketika hening. Lalu seorang gadis tinggi dengan kimono mandi berwarna hitam menghampiri dan melerai kami.



“ Tenang , teman-teman. Dia temanku “



Tentara-tentara bayaran itu mendengarkan ucapannya. Ia raih tanganku , lalu menurunkan pistolku dan berbisik



“ ikut aku “



Aku menurutinya. Ia membawaku masuk ke resort itu , dan naik ke lantai dua menuju kamar yang sangat luas. Ia memintaku untuk menutup pintu kamar dan menguncinya. Ia mengambil sebuah teko , lalu menuangkan dua cangkir teh , kemudian ia kembali menghampiriku dan memberikan salah satu cangkir yang ia pegang



“ Kamu orang Indonesia itu kan? Aku Magdalena. Aku lihat kamu party sama temen-temen kami di pantai. Waktu itu , aku juga lagi party di yacht punya papa aku. “



Aku mengangguk. Ia pernah melihatku sebelumnya. Ia tersenyum lalu meneguk secangkir teh yang ia pegang sampai habis. Ia lalu duduk di atas kasur dan menyalakan tv.



“ duduk aja , santai aja “



Magdalena​


Ia duduk di sebuah sofa mini di dekat kasurnya. Ia kembali menoleh ke arahku dan kembali melayangkan pertanyaan.



“ Kamu mau apa di sini? Mana temen-temen kamu?”



Aku menceritakan semuanya padanya kalau kami ditangkap , dan disiksa sangat keji , sampai ke bagian di mana kami harus menyelamatkan teman-teman kami. Aku memberitahu dia kalau aku ke mari untuk menjari jalan keluar dari pulau ini.



“ Telat sayang. Gak ada yang bisa keluar dari pulau ini kecuali kalo kamu tentara atau pejabat. Dan itu pun tidak sembarangan. “



Lalu ia berdiri dari kasur menatapku dengan tatapan menantang , lalu ia angkat kakinya dan meletakkannya tepat di batang kemaluanku.



“ Tapi aku bisa bantu kamu kok. Tapi kamu , harus tidur sama aku “



Lalu ia melepaskan kimononya , memamerkan tubuh indahnya di depan mataku. Mataku seketika menjelit , dan penisku seketika mengajung sekeras-kerasnya. Aku tidak bisa menolak permintaannya karena siapapun pasti ingin tidur dengan gadis sesempurna Magdalena. Tapi setelah aku melihat foto Magdalena dengan seorang pria menyeramkan berkumis tebal , aku sadar kalau ia bisa saja istri muda pejabat , atau bahkan boss mafia , sehingga aku sadar aku bisa kena masalah yang lebih besar jika semua orang tahu aku tidur dengannya.



“ Sorry aku buru-bu...”



“Eiiitss! Kalau kamu berani keluar, aku bakal teriak kalau kamu mau perkosa aku “



Dan jika itu terjadi , aku bisa ditembak di tempat. Aku angkat kedua tanganku , lalu kuremas kedua buah dadanya dengan gemas , menandakan aku menerima tawarannya. Ia dudukkan tubuh indahnya itu ke pangkuanku , lalu kami pun bercumbu seliar-liarnya. Bibir kami saling mengecup , lidah kami saling melilit dan jemari kami saling meraba satu sama lain.



Ia lucuti pakaianku , lalu ia remas dan ia kocok penisku sekencang-kencangnya. Dengan ganasnya bibirnya terus melumat ganas bibirku , dan aku pun segera melepaskannya , lalu melahap lehernya dengan nafsu. Ia mendesah keenakan. Ia biairkan lidahku menjilat-jilat lehernya , dan sambil mendekap punggungku dengan tangan kanannya , ia mempercepat tempo kocokannya . Ia tuntun kepalaku ke telinganya dan aku pun mulai mencumbu , dan memainkan lidahku di sana. Aku susupkan jemariku ke lubang vaginanya , lalu aku masukkan dan mulai mencolok-coloknya dengan ganas.



“ ohhhhh ahhhh ahhh yeaaah oh yeaaahhh “



Ia mendongakkan kepalanya dan mendesah begitu keras. Ia jepit kedua tanganku dan tangannya mulai gemetar. Kocokannya semakin cepat , dan kami pun kembali bercumbu liar sambil memainkan jemari-jemari kami. Tak lama , kami berdua berdiri lalu ia mendorong tubuhku ke atas kasur. Ia menindih tubuhku lalu memborgol kedua tanganku di atas kasur. Ia borgol kedua kakiku dan ia tatap mataku dengan tatapan menantang



“ You’re mine..... “



Ia kembali mengocok-ngocok penisku dengan ganas. Ia hisap buah zakarku , dan menjilat-jilatnya dengan lidahnya. Lidahnya kemudian naik hingga bertemu dengan kepala penisku. Ia putar-putarkan lidahnya di kepala penisku , lalu ia mulai melahap dan mengulumnya. Ia hisap penisku dengan ganas sambil mengocok-ngocoknya liar.



Bibirnya bermain-main cukup lama , dan ia tampak sangat menikmatinya. Ia hisap setiap sisi penisku dengan liar , ganas , tanpa memberi ampun sedikit pun. Saat penisku rata dengan air liurnya , ia genggam penisku , lalu ia duduk tepat di atas selangkanganku. Ia tutup mataku dengan kain, lalu ia mulai memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan mulai menggenjotnya.



“ YESS!! YESS!! MMHHH YEAAAHHH!! AHHH!!! AHHH!NGGHHh”



Ia menggenjot penisku dengan kecepatan penuh. Aku tidak melihat apa yang terjadi , namun ia benar-benar memberiku kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Aku menikmati permainannya, sambil berusaha keras untuk tidak merusaknya. Bibirnya kembali menghisap bibirku , lalu menjelajah kesekujur tubuhku dan tak lama ia melolong panjang dan kami pun orgasme berbareng-barengan.



Ia lepaskan kain yang menutupi mataku lalu ia memijit-mijit dan kembali memainkan jemarinya di batang kemaluanku . Ia pasang sebuah cock-ring di buah zakarku sehingga kedua biji pelirku mengencang lalu dengan genitnya ia berbisik ia ingin memberikanku sensasi orgasme yang belum pernah aku rasakan. Lalu ia pasangkan satu cincin lagi di batang kemaluanku dan ia pun mengelus-ngelus kedua biji zakarku dengan gemas.



Ia kembali mengocok-ngocokku pelan , sambil meremas pelan kedua biji pelirku. Sentuhan jemarinya terpusat di kepala penisku dan ia seperti menikmati apa yang ia lakukan. Kedua tangannya lalu memompa-mompa pelan batang kemaluanku secara bergantian , dan sesekali jemarinya kembali menyentuh dan meremas biji pelirku. Penisku kembali memerah dan menegang sempurna , dan sambil mendesah-desah nakal , jemarinya memompa-mompa penisku dengan kecepatan penuh. Ia tekan buah zakarku dan tak lama penisku meledak untuk yang kedua kalinya.



Permainannya masih belum selesai. Sambil tertawa centil ia lahap penisku dan mengulumnya dengan perlahan-lahan. Ia cabut penisku dari mulutnya lalu ia guncang kembali dengan jemari lentiknya. Ia genggam buah zakarku dan sesekali ia gelitik kepala penisku , atau ia kecup dengan gemas. Jemarinya terus memompa naik turun membuatku merasakan seperti apa sensasi post orgasm torture. Ia lahap penisku lalu ia pompa hingga aku lemas dan pasrah dengan permainan liarnya. Tak lama , penisku meledak untuk yang ketiga kalinya dan ia menelan semuanya.



“ Kamu punya nyali juga ya.... aku suka main dengan kamu . Mau lagi? “



Aku menjawab ya dan ia tertawa genit. Ia memelukku erat dan membiarkanku mengambil nafas untuk ronde ke empat. Saat penisku sudah kembali berdiri di genggaman tangannya , ia menungging di atas kasur dan membiarkanku menyodok-nyodok kemaluannya dari belakang. Aku menggenjotnya dengan kecepatan penuh, dan sore itu menjadi sore yang penuh dengan siksa dan kenikmatan untuk kami berdua.



Sambil memelukku di atas kasur , ia lalu bercerita jika ia adalah istri muda dari bandar narkoba internasional dan ia kesepian karena suaminya meninggalkannya di pulau ini. Suaminya pulang ke Mexico enam bulan yang lalu , meninggalkan Magdela di resort ini . Resort ini milik suaminya dan merupakan tempat untuk menyimpan narkoba yang mereka jual. Tidak ada yang berani menyentuh atau tidur dengannya karena tidak ingin berurusan dengan suaminya. Aku menelan ludah karena aku mungkin akan terkana masalah saat keluar dari kamar ini. Ia menikahi Magdalena , perempuan cantik dari pulau ini , hanya untuk ditinggalkan di resort ini.



Namun sayangnya akhirnya ia mengaku kalau ia sebenarnya tidak tahu bagaimana cara keluar dari pulau ini. Ia hanya mengerjaiku demi ingin merasakan sensasi bagaimana rasanya bermain-main dengan remaja sepertiku. Namun ia memberitahuku kalau ia punya teman yang mungkin bisa membantuku keluar dari pulau ini. Seorang mantan tentara SAS , yang tiba di pulau ini dua tahun yang lalu. Lena memberitahuku di mana ia tinggal , dan aku pun segera mencatatnya sebelum pamit pulang.



“ sering-sering dong mampir ke sini. Supaya aku gak bosen “



Ia mengajakku untuk mampir sesekali jika aku punya waktu , dan aku berjanji akan datang kembali kalau aku punya waktu.
On the way
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
“ Mereka juga mengincar Nuklir ini , dan mereka tidak main-main. Jadi permisi , aku harus kembali ke hangarku sekarang juga!”

Henry lalu keluar meninggalkan gudang , lalu berjalan menuju hangarnya dan mengizinkan kami istirahat.
"lha...:matabelo: maen tinggal saja nich om nya.."
bisa pulang kampung nggak nich:bata:
 
Episode VI
Aku tiba kembali di bunker jam 2 dini hari. Aku membangunkan teman-temanku dan menceritakan apa yang aku temukan kemarin siang. Tidak ada kapal yang bisa membawa kami keluar dari pulau ini , namun ada seorang mantan prajurit SAS yang mungkin dapat membantu kami , tiga jam berkendara dari bunker ini. Kami setuju kami akan ke sana pagi ini , namun mereka menyuruhku tidur beberapa jam karena aku sudah terlalu lama berkendara. Pagi itu , dengan bahan bakar yang semakin menipis , kami berkendara ke sebuah kebun dimana mantan prajurit SAS ini seharusnya berada.

“Mana! Gak ada siapa-siapa di sini!!”

Kami tiba di sana lebih cepat , namun kami tidak melihat siapa-siapa di sana. Kami berjalan berkeliling namun tidak melihat siapa-siapa di sana. Namun ketika kami berada di tengah-tengah kebun itu , tiba-tiba speaker itu berbunyi

“ Kalian punya sepuluh detik untuk menjelaskan siapa kalian ! Sebelum aku tembak kalian semua ditempat! “

Ketiga temanku serentak mencabut senjata-senjata mereka namun aku mengangkat tangan ke atas seraya mengatakan.

“ Kami datang dengan damai! “ Teriakku

“ Tapi kalian punya senjata ! “

“3!2!”

“ Kami harus keluar dari pulau ini!!!!”

“ 900 meter! Timur laut!!!!! “

Kami segera tiarap mencari perlindungan dan

“DUAR!!”

Prajurit misterius itu menembaki kami dengan senapa runduk kaliber .50 . Rio membalas tembakan dengan senapa bolt actionnya tapi meleset. Togar dan Benny menembaki senjata mereka ke arah musuh dan aku merayap mendekati posisi musuh. Aku bersembunyi di balik pohon dan menunggu saat yang tepat untuk menembak.

“DUAR!!”

Dia menembak untuk yang kedua kalinya. Tembakannya kembali meleset namun kali ini nyaris membunuh Rio. Togar dan Benny kembali menghujani posisinya dengan peluru sehingga ia kembali berlindung , memberiku kesempatan untuk mendekat. Dan ketika ia keluar dari tempat persembunyian, aku menembaknya lima kali dengan AR-15 ku tepat di dadanya. Aku berlari ke posisi musuh , memastikan musuh berhasil dilumpuhkan.

Musuh tergeletak namun tidak tahu apakah masih hidup , atau sudah tewas. Aku acungkan senjataku , perlahan mendekati musuh. Namun tiba-tiba bajingan itu bangun , dan seketika menerbab lalu mengunci leherku.

“ Kau seharusnya membidik kepalaku. Tapi tidak buruk untuk amatir “

Dan ketika Benny dan Togar muncul, prajurit misterius itu langsung mengangkat kedua tangannya.

“ Namaku Henry “

Kami semua berkenalan. Peluruku tidak melukainya karena ia mengunakan rompi anti peluru generasi lanjut yang dikenal

“ Liquid armor , bajingan ini menyelamatkan nyawaku beberapa kali. Termasuk hari ini. Kalian luar biasa , tapi masih amatir. Mau go professional? Kalian harus belajar dari ahlinya. Kalian mau teh? “

Henry mengundang kami minum teh di rumahnya. Ia tinggal sendiri, dengan sebuah komputer , Xbox one , dan radio jarak jauh. Kami memperkenalkan diri satu persatu dan menceritakan apa yang kami alami dari awal hingga kami tiba di kebun ini. Namun kami tidak menceritakan jika ketiga sahabatku menyerang dan membantai seluruh desa. Kami menceritakan kalau kami menemuka Leni di hutan.

“ menarik sekali, jadi kalian melawan balik , menyelamatkan teman-teman kalian , dengan rongsokan-rongsokan ini? Luar biasa “

Lalu Henry berdiri dan mulai bicara serius

“ Tapi bercandanya cukup sampai di sini , kalian mau aku membantu kalian pergi dari pulau ini? Itu urusan gampang. Tapi jika kalian ingin urusan kalian menjadi urusanku , maka urusanku menjadi urusan kalian juga. Selain itu , maaf , aku tidak bisa membantu kalian “

Henry ingin kami terlibat dalam urusannya di pulau ini. Apapun itu , kami tidak bisa menolaknya jika kami ingin keluar dari pulau ini. Hanya dia yang mampu melalui celah blokade militer yang dilakukan oleh Militer Filipina. Kami tidak punya pilihan selain , menyetujuinya.

“ Bagus , tapi kalian semua , harus mulai dari awal “

Sesi minum teh itu selesai , dan lembar baru di hidup kami dimulai saat itu juga. Sebelumnya , bencana ini membuat kepribadian lama kembali perlahan memudar , dan menimbulkan sifat kami yang sebenarnya ke permukaan. Dendam , kejam dan tanpa ampun. Aku tidak menyangka ketiga temanku menyimpan ketiga sifat buruk itu . Dan aku takut , aku juga menyimpan sifat seperti itu.

Henry sangat menguasai pertempuran rimba , rawa , kota hingga padang pasir. Sore itu juga kami dibariskan di halamannya , dan apel militer pertama kami di mulai. Aku ingat apa yang ia katakan , tidak masalah berama lama seorang prajurit berlatih , namun yang paling penting adalah siapa yang melatihnya. Dulu kami ketakutan , namun kami harus membuang itu semua.

Henry bertanya bagaimana kami mendapatkan senjata-senjata rongsokan itu. Kami bilang kami memperbaiki senjata rusak , dan merakit senjata kami sendiri. Ia terkesan. Namun Henry menegaskan jika kami ingin menjadi tentara professional , kami harus belajar menggunakan senjata-senjata professional. Henry lalu menunjukkan sebuah brankas besar berisi segala jenis senjata di depan kami. Senjata yang ia koleksi seumur hidupnya. Tentu saja Henry hanya meminjamkan senjata-senjata itu pada kami.

Kami menjalani latihan Agility , latihan menembak , latihan ketahanan tubuh , hingga latihan bertahan hidup. Latihan dilakukan selama 14 hari dan selama latihan itu pula , Yumi , Leni dan teman-teman kami yang lain bertahan hidup di dalam Bunker. Angel yang membeli dan mengumpulkan persediaan untuk mereka semua. Latihan-latihan itu , tentu saja bukanlah piknik. Kami dilatih extra extra keras , dibentuk menjadi tentara siap tempur dalam hitungan hari. Latihan itu adalah latihan terkeras seumur hidupku. Dan membayangkannya saja , sudah sangat melelahkan.

Empat belas hari kemudian , meskipun belum sempurna , setidaknya kami sudah lebih baik. Henry mengumpulkan kami di gudang , karena kami sudah siap untuk misi pertama kami. Jika data dari opsor Frans menunjukkan tidak ada orang asing yang terlibat, Henry menyatakan paling tidak ada satu orang asing dibalik Partai Komunis Filipina.

Imran , seorang dealer pasar gelap asal Pakistan. Imran mempersenjatai tentara komunis dengan tiga nuklir mini , yang ia curi dari China berkat bantuan salah satu perusahaan besar Indonesia , Zion Technology atau Z-tech (dibaca zi tech ). Nuklir itu rencananya akan mereka ledakkan di Mindanao , Manila dan Los Angeles, dengan bantuan transportasi umum. Nuklir itu memiliki daya ledak hingga 1 Kiloton , sehingga jika meletus , puluhan ribu jiwa dapat musnah seketika. Salah satu nuklir diyakini masih berada di pulau ini , sebelum dipindahkan dan diledakkan di Mindanao . Bentuknya sangat kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam koper , dan dipindahkan dengan mudah.

“ Jadi kita akan mencuri nuklir? “

“ Apa pekerjaan ini melibatkan pembantaian dan penyiksaan?”

Henry tertawa mendengar celotehan Rio dan Benny.

“ Semuanya benar . Dan bukan cuma kita , tentara-tentara Filipina juga mengincar Bom ini. “ jawab Henry

“ Bagus , aku benci orang Filipin “ celetuk Rio

Penculikan dan pembantaian itu membuat ketiga temanku membenci orang-orang Filipina. Paling tidak , mereka membenci orang-orang dari pulau ini. Kami mulai mengambil senjata dan bersiap untuk misi pertama kami. Aku menggunakan HK416 , Rio barret m82a1 , Togar MP5 dan peluncur M79 dan Benny , FN MAG. Kami berkendara dengan motor menuju markas tentara Komunis , Benteng Moro , benteng Tentara AS abad 19 , peninggalan perang AS dan orang-orang moro.

Kami tiba di benteng itu dengan mengendarai jeep. Dikelilingi Palisade kayu dengan senapan mesin PKM berjejer di dindingnya. Ada penembak jitu , dan ada juga senjata yang tidak biasa, yang kami tidak percaya mereka masih menggunakannya di abad 21. Lantaka , meriam zaman majapahit , masih menggunakan serbuk hitam , dengan amunisi peluru meriam. Terlihat sepeleh namun saat tentara Filipina menyerbu benteng ini , kurang lebih lima prajurit tewas karena meriam ini.

“ Jadi berhati-hatilah kawan , jangan sampai kalian terbunuh di misi ini “

Kami bersiaga di tiga titik. Henry dan Rio sebagai penembak jitu , sedangkan Aku , Benny dan Togar sebagai penyergap. Kami menyerang dari barat. Henry dan Rio memulai tembakan dengan menembak musuh-musuh yang berdiri sendirian. Kami merayap mendekat , hingga mencapai jarak tembak untuk melubangi tembok kayu dengan Peluncur granad M79.

Henry dan Rio menembak dua lagi dan kali ini , tembakan mereka menarik perhatian musuh. Sesaat sebelum mereka membunyikan alarm, Togar menembakkan M79 , dan ledakan pun ternyaji. Peluru granad itu melubangi dinding kayu benteng yang sudah agak retak. Aku dan Benny menyerbu masuk dan menabur peluru ke segala penjuru.

Aku membunuh tiga orang dan Benny membunuh empat orang. Absennya penembak jitu membuat Rio dan Henry leluasa mengawal kami . Dua tewas , lalu menjadi empat , lalu enam dan seterusnya. Togar lalu menembakkan kembali M79 yang ia pegang dan ledakan kembali terjadi. Belasan mati. Musuh membalas tembakan namun tembakan mereka tidak terarah. Aku membunuh dua lagi dan Benny membunuh tiga.

Aku melihat bajingan itu , Markus. Berdiri dengan sebuah golok , di samping dua orang prajurit yang memanggul meriam lantaka di bahu mereka. Mereka membidik Benny yang sedang menembaki rekan-rekan mereka. Aku segera menyergap mereka , sehingga meriam itu terhempas dan menembak gudang amunisi. Dua prajurit mati seketika namun Markus hanya tertembak di perut dan kaki. Ledakan besar terjadi dan kami semua terhempas karena getarannya. Jika nuklir itu berada di ruang amunisi, maka kami semua mati. Markus bangkit kembali , dan melarikan diri ke bengkel.

Aku mengejarnya. Suara gemuruh terdengar dari langit . Dua helikopter serbu T-129 Atak , muncul dari balik kabut malam dan menghujani kami dengan ratusan peluru

“ BRRRRRRRTT!!!!!! “

Benny dan Togar berlindung namun aku masih tetap berlari ke garasi. Tembakan itu membunuh puluhan prajurit musuh. Aku masuk ke garasi dan ternyata markus tertembak dan ia tergeletak di lantai garasi , mandi darah berusaha marayap mencapai sebuah motor dan melarikan diri. Aku mengambil kapak yang berada di dekatku. Lalu aku dekati dia perlahan-lahan

“ Jangan! Jangan!!! Aku mohon “

Aku merogoh-rogoh mencari pistol di pinggang dan celananya namun ia tidak membawa pistol. Goloknya pun tergeletak jauh dari posisinya. Ia tidak mengenaliku karena aku menggunakan topeng hitam , dan masker gas. Aku hantamkan kapak itu tepat ke buah zakarnya dan ia menjerit sekeras-kerasnya.

“ Aaaaarrghhhhh!!!! Ampuuun!!! Jangaaan!!!”

Saat itu juga aku penggal dia hingga kepalanya menggelinding dan darah memuncrat mengotori bajuku.

“ BRRRRRTTTTT”

“ DUAR! DUAR!! “

Dua helikopter tentara Filipina masih menghujani posisi kami dengan rentetan peluru dan roket. Aku kembali terhempas dan garasi itu mulai terbakar. Aku melihat sebuah tas , terikat di sebuah motor dan ketika aku buka , aku melihat nuklir itu di dalamnya. Tak lama dari jendela , aku melihat tiga prajurit komunis , memanggul sebuah lantaka di bahu mereka , lalu menembak helikopter itu

“ Boom!!”

Helikopter itu oleng , lalu meledak menghantam dinding benteng. Helikopter yang lain menembaki mereka , membunuh mereka saat itu juga. Aku melihat Benny tergeletak terluka. Aku juga melihat V-22 Osprey , melintas di atas benteng dan sepertinya mendarat di luar benteng . Aku sadar aku tidak punya waktu banyak. Togar keluar dari persembunyiannya dan menembak Heli itu dengan peluncur granad M79

“ Duaar!!”

Granad itu meledak , dan helikopter oleng dan jatuh di luar benteng. Togar segera merangkul Benny dan membawanya ke dalam garasi. Aku membantu mereka naik ke sebuah motor dan saat kami hendak pergi, dari balik asap , aku melihat lima prajurit yang sangat asing di mataku. Mereka mengenakan seragam dan helm yang terbuat dari baja , dan mata mereka bercahaya. Salah satu dari mereka menentang meriam M61 Vulcan di tangan mereka, yang mana itu mustahil bagiku. Satu lagi menentang pelontar api yang sangat besar dan sisanya menenteng senjata api yang menyerupai Bushmaster ACR. Henry dan Rio menembak mereka tepat di kepala , memberi kami waktu untuk lari dengan nuklir itu.

Bahkan peluru kaliber .50 tidak mampu menembus pelindung dan membunug mereka. Mereka menghujani peluru dan api ke posisi Henry dan Rio , namun mereka berdua berhasil melarikan diri. Kami beruntung kami masih hidup. Melihat lima prajurit asing itu , sempat membuatku berpikir kami tidak akan selamat dari misi ini . Namun dua jam kemudian , kami kembali ke kebun , dengan sebuah bom nuklir di motor kami.

" Kita berhasil!!! Kerja bagus teman-teman!!! Haha!!”

Henry bersorak , seolah mengabaikan Benny hampir mati . Benny mengambil Tas itu , lalu melihat seperti apa nuklir yang ia incar selama ini.

“ Pak Henry! Pak!! Prajurit asing yang kami lihat itu, siapa mereka? “ aku berlari dan bertanya tentang prajurit asing yang kami lihat malam itu , dan Henry kembali mendekat lalu berbisik

“ Masuk ke gudang sekarang , aku jelaskan di sana “

Prajurit-prajurit yang aku lihat itu , mereka adalah marinir amerika serikat , dan yang aku lihat itu , adalah seragam TALOS , seragam EXO Skeleton tempur yang dikembangkan Militer AS. Henry pernah mendengar tentang seragam tempur itu , namun ia tak menyangka AS akan menggunakannya untuk menumpas komunis di filipina.

“ Mereka juga mengincar Nuklir ini , dan mereka tidak main-main. Jadi permisi , aku harus kembali ke hangarku sekarang juga!”

Henry lalu keluar meninggalkan gudang , lalu berjalan menuju hangarnya dan mengizinkan kami istirahat.
Ciri khas bos Freddy
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd