Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Awalnya Karena Nginap, Akhirnyaa...

Hot banget ceritanya suhu, makasih banyak :berbusa: :mantap:
Kalau nanti dilanjutin, kayanya mantep deh kalau sampai si linda sama sheilanya hamil :mantap::tepuktangan:
 
Lanjut bu dokter.. Aku rindu lendirmu 🥰🥰🥰
 
Ini update terakhir ya ?
udah lama sekali ternyata
"Wah sexy banget kamu Lin kalau lagi nunggu gini terus memek kamu udah basah banget lagi.. Mau dimasukin sekarang Lin? hehehe.." Kata om Adit, sambil tangannya mengelus-elus bibir vaginaku.

Aku hanya menoleh lemas kearah om Adit sambil mengangguk.

"Udah kepengen ditusuk yah Lin? hehehe.. Gimana kalau gini dulu?" Kata om Adit.

Tiba-tiba Aku rasakan benda hangat menyentuh vaginaku.

"Aaaaahhh.. Oomm..." Desahku. Ternyata om Adit sedang menjilati vaginaku.
"Memek kamu wangi Lin.. Hehehe.." Kata om Adit.
"Aaaaahhhh.. Hhhh.." Desahku ketika lidah om Adit menjilat dari vaginaku sampai ke anusku. Vaginaku semakin basah saja.

Dengan memegang kedua pantatku om Adit terus menjilati vaginaku bahkan anusku-pun tidak luput dari lidah om Adit. Lidah om Adit bergerak naik-turun dari vaginaku ke anusku begitu juga sebaliknya. Namun kadang lidah om Adit berhenti dianusku untuk menari-nari dianusku setelah puas gantian vaginakupun dapat giliran. Sampai-sampai tangan dan kakiku lemas dan badanku menimpa badan Sheila dengan pantatku masih dipegang oleh om Adit dan lidah om Adit masih bernari-nari divaginaku.

"Aahh.. Aahh.. Uu.. Uudahh om.." Desahku lemas.
"Udah?? Ini kamu udah gatel mau dimasukin yah Lin?? hehe.." Kata om Adit sambil jarinya menusuk-nusuk vaginaku.

Dengan sekuat tenaga Aku berusaha Untuk Bangun Dari tubuh Sheila sambil menoleh kearah om Adit.

"Hhhmm... mmmm..." Desahku sambil mengangguk.

Belum selesai Aku mengangguk kearah om Adit, tiba-tiba aku rasakan hangat dipayudaraku. Reflex Aku langsung melihat kearah payudaraku. Ternyata Sheila sedang mengulum payudara kiriku dan tangannya meremas payudara kananku sambil melihat kearahku.

"Aaaahhh.. Sheeiii..." Desahku. Sekarang Sheila mengulum payudaraku bergantian.
"Sedot terus sayang.. Emang pintar keponakan om hehehe.." Kata om Adit yang kemudian melanjutkan Aksi oralnya divaginaku.
"Aahhh.. Ahh.. Uuhh.. Uudaahh ooom.. mmmmhh.." Desahku.
"Hehehe.. Om masukin yah sayang.." Kata om Adit.
"Hhhmm.. Mmmm.." Jawabku mengangguk.

Om Adit langsung berdiri dibelakangku dan mengarahkan penisnya ke lubang vaginaku. Namun tidak langsung dimasukan. Om Adit mengelus-elus vaginaku dengan kepala penisnya. Dibawah saya Sheila tetap tidak menghentikan kulumannya ke kedua payudaraku.

"HHhhh.. HHhh...." Desahan napasku saat om Adit masih saja hanya menggesek-gesekan kepala penisnya ke bibir vaginaku.
"Aaaaahhhhh... Aahhh.. Hhh..." Tiba-tiba om Adit sambil memegang pinggangku dia memasukan semua penisnya sampai menyundul rahimku lagi.

Setelah om Adit memasukan seluruh penisnya ke vaginaku dia diamkan sebentar, kemudian tidak lama om Adit mulai menarik keluar sebatas kepala penisnya kemudian dimasukan kembali dengan perlahan. Om Adit lakukan itu beberapa kali.

Sementara itu Sheila masih saja menjilati kedua payudaraku secara bergantian. Sensasinya jauh lebih hebat lagi dari pada saat di setubuhi oleh om Ivan. Tangan om Adit bergerak pindah Dari pinggangku sekarang berada di kedua pantatku. Awalnya tangan om Adit hanya meremas-remas pantatku sambil memaju-mundurkan penisnya. Namun lama-lama jari-jari om Adit mulai meremas kedua pantatku dengan kencang. Aku yakin anusku terlihat jelas oleh om Adit. Kemudian tiba-tiba Aku rasakan jari om adit mengelus-elus anusku.

"Aaahhh.. Aaaaahh.. Oooomm..." Cuma itu yang bisa keluar Dari mulutku.

Jari om Adit terus saja mengelus-elus anusku, sampai-sampai aku rasakan ada yang menerobos masuk anusku.

"Aaaahhh.. Oooommm... Jaaa... Jaaannggaaannn.." Desahku.
"Hhh.. Hhh.. Tenang saja Lin.. Enak kok.." Kata om Adit.

Perlahan jari om Adit semakin dalam saja menerobos masuk ke anusku. Sambil tetap memaju-mundurkan penisnya didalam vaginaku.

"Ooooohhhh..." Desahku saat jari om Adit terus masuk kedalam anusku.

Aneh rasanya ada sesuatu didalam anusku. Belum lagi vaginaku sedang disumpal oleh penis besar om Adit. Rasanya sesak sekali di vagina dan anusku. 'Ánusku diperawanin sama jari om Adit.' Kataku dalam hati.

Om Adit mulai mempercepat mengeluar-masukan penisnya divaginaku. Dengan jarinya masih didalam anusku.

"Aaahhh.. Uuuuhh.." Desahku.

Mendengar aku mendesah-desah Sheila semakin semangat memainkan payudaraku. Remasannya semakin kuat dan jilatannya semakin gencar bahakan sampai menggigit-gigit kecil putingku. Dan juga tiba-tiba ada elusan diclitorisku, ternyata tangan Sheila yang satu mengarah ke clitorisku. Rasanya vaginaku semakin basah saja karena rangsangan disemua titik sensitif ditubuhku. Benar-benar semua titik sensitifku dirangsang oleh Om Adit dan Sheila, dari payudara, puting,clitoris, vagina sampai anusku tidak luput dari rangsangan mereka.

"Aahhh.. Aaaaaahhhh.." Desahku saat kurasakan cairan pelumas vaginaku keluar lagi,
"Hhh... Hhh.. Memek kamu makin becek aja Lin hehehe." Kata om Adit yang masih memompa vaginaku dari belakang dengan tangannya masih berada di dalam anusku.
"Aahh.. Aahh.. Aahh.. Aahh.." Desahku karena tiba-tiba om Adit mempercepat genjotannya di vaginaku.

Om Adit terus memompa vaginaku semakin lama semakin cepat. Dan Aku hanya bisa mendesah-desah saja sambil menahan badanku yang lemas agar tidak jatuh menimpa Sheila.

"Aahh.. Aahh.. Aahhh.. Aaahhh..." Desahanku mengikuti genjotan penis om Adit divaginaku.
"Hhh.. Hhh.. Hhh.. Gimana enak Lin? " Tanya om Adit sambil aku rasakan tangan om Adit semakin dalam saja masuk keanusku.

Sheila pun tidak mau kalah, sambil menghisap payudara kiriku tangannya juga memainkan puting kananku dan juga tangannya terus mengusap-usap clitorisku dengan lebih capat.

"Aaauuuhhh.. Eee... Eennakk ooom.. Aaaahhhh.. Aahh. Aahh.." Jawabku sambil mendesah.
"Hehehe.." Tawa om Adit.

Tiba-tiba om Adit menarik keluar penisnya dari vaginaku dan juga jarinya dari anusku.

"Ooohhhh... Hhh.. Hhh.." Desahku saat merasakan penisnya om Adit terlepas dari vaginaku. Rasanya aneh sekali vaginaku terasa kosong yang tadinya penuh disumpal oleh penis om Adit.

Lalu jari om Adit mengelus-elus vaginaku kemudian di oleskan ke anusku. Beberapa kali om Adit melakukan itu sepertinya om Adit mau membagi cairan vaginaku ke anusku. Setelah rasanya anusku mulai basah om Adit langsung menusuk vaginaku dengan penis besarnya lagi.

"Aaaaauuhhhh... Ooomm.." Desahku saat penis om Adit menyumpal vaginaku lagi. Setelah itu giliran jari om Adit mulai mencoba menerobos anusku lagi. Kali ini jari om Adit lebih gampang masuk keanusku karena ada pelumas dari vaginaku.

Setelah itu om Adit langsung memompa vaginaku dengan lumayan cepat. Bersamaan dengan jari om Adit bukan hanya menusuk anusku namun mulai dikeluar masukan jarinya dianusku. Seirama dengan pompaan penis om Adit. Begitu juga Sheila masih memainkan klitorisku sambil mengulum putingku secara bergantian. Aku baru sadar kalau badanku sudah keringetan dikamar Sheila yang lumayan dingin.

'Kalau seperti ini terus ga lama lagi aku bakal orgasme nih.' Gumamku dalam hati sambil mendesah-desah.

Makin lama makin cepat saja genjotan om Adit. Bikin aku semakin dekat dengan orgasmeku entah yang keberapa. Sheila juga mengikuti irama genjotan om Adit dengan mempercepat kulumannya di putingku dan elusannya di clitorisku.

Tidak lama benar saja Aku Sudah merasakan ada yang mau keluar Dari vaginaku.Namun tiba-tiba pintu kamar Sheila terbuka. Sontak om Adit dan Sheila langsung berhenti dan menengok kerah pintu. Aku pun dengan sekua tenaga berusaha untuk melihat kearah pintu juga.

"Berengsek loe Dit.. Pantesan Sheila sama Linda ga turun-turun ternyata lagi loe entot. Kenapa Sheila terlanjang juga? Loe entot Sheila juga? Berengsek Loe itu kan keponakan loe sendiri." Kata om Ivan dengan nada yang agak tinggi sambil langsung menutup pintu kamar Sheila.
"Hhh.. Hhh.. Bacot loe Van. Loe sendiri perawanin anak loe.. Udah turun sana Dari pada Bini Loe kepengen di entot juga gara-gara liat kontol gede gua lagi entot Linda hehehe..." Jawab om Adit.
"Berengsek loe.. Pertama Linda, terus Sheila Udah Loe entot. Loe masih mau entot bini gua juga?!!" Kata om Ivan masih dengan nada yang tinggi sambil Jalan mendekat kearah ranjang.
"Jangan salahin gua lah.. Mereka yang mau gua entot kok.. Loe liat Aja nih vagina Linda sampai basah gini.. Ngomong-ngomong ini lobang Linda yang satu lagi Udah gua perawanin pake jari gua Van hehehe.." Kata om Adit sambil meledek om Ivan dengan menusuk-nusukan jarinya kedalam anusku. Aku Hanya bisa mendesah saja.
“Emang berengsek loe Dit..” Jawab om Ivan sambil melihat kearah pantatku.
“Udah sana keluar loe Van.. Gua lagi seru.. hehehe” kata om Adit lagi.

Selagi mereka ngobrol om Adit berhenti memompa vaginaku walau penisnya masih ada didalam vaginaku. Sedangkan aku jadi nanggung karena tadi sebentar lagi sudah mau orgasme, rasanya nanggung banget sampai aku agak emosi.

"Ahh.. Ahh.. Iii.. Iiyyahh.. Keluar dulu om.. Aku dah mau orgasme tau.. Batal gara-gara om masuk.. Hhh.. Hh.." Kataku.
"Tooh denger Van.. Dah Elo keluar dulu sana.. Ayo Lin mohon Ama om buat kamu orgasme, bilang suruh om pejuin memek kamu biar si Ivan denger hehehe.." Kata om Adit sambil keluar-masukin penisnya perlahan
"Ahh.. Ahh.. Oo.. Om Adit ayo goyang yang cepat kontolnya bikin aku orgasme.. Abis itu om boleh pejuin memek aku.." Kataku nakal. Agar om Adit melanjutkan memompa vaginaku sampai aku orgasme.
“Hehehe..” Aku hanya bisa mendengar ketawa om Adit saja. Sambil mulai mempercepeat genjotan penisnya divagina ku.

Karena dorongan-dorongan om Adit dari belakang, badanku yang lemas tambah ambruk menimpa Sheila.

"Aahh.. Aahhh.. Aahhh..." Aku hanya bisa mendesah-desah saja.
"Hhh.. Hhh... Udah sana Van.. Jangan sampe Sherly naek entar gua entot juga loh.." Kata Om Adit.

Tidak lama terdengar suara pintu terbuka dan buru-buru ditutup. Sepertinya om Ivan sudah keluar dari kamar Sheila.

Stelah om Ivan keluar Dari Kamar, om Adit semakin memompa vaginaku. Jarinya pun mulai menusuk-nusuk anusku sambil tangannya merepas pantatku. Rasanya tangan om Adit lebih dalam lagi masuk keanusku.

"Enak banget Lin? Sampe mendesah-desah gitu hihihi.." Tanya Sheila tiba-tiba.

Aku tidak punya tenaga untuk menjawab Sheila. Yang bisa keluar Dari mulutku hanyalah desahanku.

"Hhh... hhhh... Enak lah.. Ini memeknya Linda sampai basah gini hehehe.." Kata om Adit.

Memang Aku rasakan vaginaku sangat basah. Sampai sepertinya cairan vaginaku meleleh keluar ke pahaku.

"Iyah om.. Ini jariku juga sampai ikutan basah sama cairan memek Linda hihihi." Kata Sheila yang jarinya Dari tadi mengelus-elus klitorisku.
"Hehehe.. Kayanya seru kalau kamu sama Linda ciuman sayang.." Kata om Adit.
"Haah??" Sheila kaget.
"Iyah Coba kamu cium bibir Linda.. Lin kalau mau om bikin kamu orgasme coba cium Sheila hehehe.." Kata om Adit tiba-tiba setop mempoma vaginaku.
"Iiihh.. Om Adit gila ahh.. Masa Aku ciuman sama Linda? Iiihh.." Kata Sheila.
"Aahhh.. Aahh.. Aaahhh.." Desahku.
"Iyaaa.. Ayoo Lin om tau kamu Udah mau orgasme kan hehehe.. Ayoo cium bibir Sheila dulu.." Kata om Adit sambil menggoyang-goyangkan sedikit penisnya divaginaku. Sambil tangan om Adit yang tadi meremas-remas pantatku, sekarang menarik badanku agar Aku tidak menimpa Badan Sheila lagi.

Dengan Napas yang masih tersengal-sengal dan juga agak ragu-ragu aku mendekatkan bibirku ke arah bibir Sheila.

"Lin..??" Cuma itu yang keluar Dari mulut Sheila.

Dengan perlahan aku dekatkan bibirku ke bibir Sheila sampai benar-benar kena.. Kemudian aku diamkan sebentar kemudian aku lepaskan ciumanku. Rasanya aneh cium bibir Sheila.

"Iihh.. Gila kamu Lin.." Kata Sheila sambil melap bibrinya.

"Masa cuma gitu doang Lin? Pake lidah dong.. Masukin lidah kamu ke mulut Sheila.. Kalau engga om cabut nih.." Kata om Adit sambil menarik penisnya sampai hampir keluar dari vaginaku. Sepertinya hanya menyisakan kepala penisnya saja yang ada di dalam vaginaku.
"Ah.. Ah.. Ahhh.." Desahku pelan.

Aku mulai menatap mata Sheila, Aku terlihat seperitnya Sheila agak ragu melihat kearahku. Sambil menatap mata Sheila perlahan aku mendekatkan lagi bibirku kearah bibir Sheila.

"Mmm..." Shiela menutup bibirnya.

Aku tetap mendekatkan bibirku ke bibir Sheila sambil tanganku memegang janggutnya. Sheila agak memalingkan mukanya. Tapi aku pegang lagi janggut Sheila kemudian aku arahkan muka Sheila kebibirku. Langsung saja bibirku bersetuhan dengan bibir Sheila.

Sheila masih menutup rapat bibirnya walaupun bibir kita sudah bertemu. Dengan perlahan aku mulai memainkan lidahku kebibir Sheila. Om Adit pun mulai memasukan lagi seluruh penisnya kevaginaku sampai mentok lagi kerahimku. Kemudian perlahan om Adit mulai menggenjot vaginaku lagi. Rasanya agak sedikit berbeda divaginaku, rasanya vaginaku lebih penuh dari pada Saat sebelom om Adit berhenti memopa vaginaku tadi.

Aku sudah tidak perduli kalau yang sedang aku cium Sekarang itu Sheila. Awalnya aku hanya berusaha Mencium Sheila dengan se-hot mungkin agar om Adit terus menggenjot vaginaku sampai aku orgasme. Namun setelah beberapa lama aku mencium bibir Sheila, lama-lama aku mulai menikmati mencium bibir Sheila. Sheila juga perlahan mulai membuka bibirnya. Tidak lama setelah itu lidah Sheila juga mulai mengenai bibirku. Sepertinya benar Sheila juga sudah mulai menikmatin ciumanku. Om Adit semakin kencang saja menggenjot vaginaku dari belakang. Tiba-tiba aku kepikiran gimana kalau aku juga mengelus-elus vagina Sheila, dari tadi Sheila yang mencoba memberikan kenikmatan dengan gesek-gesekan jarinya di clitorisku. Sepertinya tidak adil saja kalau aku yang menikmati sendiri saja. Dengan tangan kananku bertumpu pada ranjang aku arahkan tangan kiriku kevagina Sheila sampai jariku mengenai bibir vaginanya.

"Mmmhh..." Desah Sheila tertahan bibirku.

Benar-benar aneh rasanya memegang vagina yang Bukan miliku sendiri. Namun sekejap kemudian aku sudah tidak peduli, teralihkan dengan nikmat genjotan-genjotan om Adit dari belakang. Perlahan aku lidah Sheila sudah mulai membalas permainan lidahku dimulutnya dan tangannya pun sudah berada di clitorisku lagi. Vaginaku semakin banjir saja, begitu juga dengan vagina Sheila. Om Adit yang melihat aku dan Sheila semakin hot juga tidak mau kalah, om Adit semakin cepat menggenjot vaginaku.

"Mmmhhh.. Mmmhhh.." Desahku tersumpal dengan mulut Sheila.

Tiba-tiba om Adit sedikit menindi badanku dari belakang. Dengan masih menggenjot vaginaku dan juga tangannya masih didalam anusku. Om Adit menindih punggungku sambil Mencium punggungku dan tangan yang satunya meremas-remas payudaraku. Geli rasanya punggungku diciumin sama om Adit. Lengkaplah semua daerah sensitifku distimulasi oleh om Adit dan juga Sheila. Dari bibir, punggung, payudara, vagina, sampai anusku sedang "dikerjain" oleh om Adit dan Sheila, sensasinya sangat luar biasa. Rasanya vaginaku semakin membanjiri penis om Adit saja, sampai-sampai tanganku yang sedang berada divagina Sheila terkena tetesan cairan vaginaku.

Selagi aku menikmati genjontan om Adit, tiba-tiba pintu Kamar Sheila terbuka lagi dan masuk lah om Ivan dengan buru-buru. Aku yang kaget langsung saja melepas ciumanku dan menoleh kearah pintu.

"Anjing Loe Dit ngajarin anak gua dan Linda lesbi.. Minggir loe Dit.. Gantian.." Kata om Ivan sambil terburu-buru melepas celananya.
"Hhhh.. Hhh... Enak aja.. Loe sama anak Loe Aja toh.." Kata om Adit dengan sedikit memperlambat genjotannya kevaginaku.
"Ahh.. Ahh.. Papa masukin aku Aja Sini.." Kata Sheila sambil merubah posisi kearah om Ivan. Sambil melnarik jarinya dari vaginaku.
"Nungging sayang kaya Linda.." Kata om Ivan. Kemudian Sheila langsung mengikuti kata-kata om Ivan.

Dia merubah posisinya membelakangi om Ivan. Sekarang kepala Sheila berada disampingku. Sedetik kemudian aku langsung mendengar desahan Sheila.

"Aahh.. Aahh.. Aahh.." Desah Sheila cepat dibarengi dengan genjotan om Ivan dari belakang.

Tidak mau kalah om Adit pun semakin cepat menggenjot vaginaku dari belakang. Gairahku semakin menjadi-jadi saja. Mengingat disampingku Sheila sedang distubuhi oleh ayahnya yang juga bisa meliahat aku sedang di setubuhi sama om Adit. Sambil menggenjot vaginaku om Adit membungkukan lagi badannya hingga menindih tubuhku dari belakang. Sambil tangannya meremas-remas payudaraku. Tiba-tiba aku rasakan remasan juga dipayudara kiriku. Aku mencoba membuka mataku ternyata tangan Sheila sedang meremas payudaraku. Aku juga tidak mau kalah, langsung aku arahkan tanganku kearah payudara Sheila dan langsung meremas payudaranya.

"Aaahhh.. Aaahh... " Desahku karena penis om Adit semakin keras saja menyudul-nyundul rahimku. Begitu juga desahan Sheila yang sedang digenjot om Ivan.
"Hhh.. Hhh.. Hhh.. Lin liat Sheila tuh keenakan di entot ama papanya sendiri. Kamu ga mau cobain dientot sama papa kamu? Hehehe.." Kata om Adit.
"Haaa?? Aahh.. Aahh..." Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku.

Tapi bersamaan dengan itu aku juga langsung teringat dengan papaku. Tangan besarnya yang berbulu menjamah payudaraku dan vaginaku juga. Jantungku tambah berdebar-debar saja membayangkan tubuhku dijamah sama papaku sendiri. Langsung saja aku terbayang seperti apa penis papaku sepertinya besar, berbulu dan berurat seketika itu juga badanku langsung merinding dan tiba-tiba..

"Aakkuu... Aakkuuu.. Mmmhh... aaaaahhhhh.... Aaaaahhhhhh... Aaaahhh...." Desahku bersamaan dengan tubuhku langsung mengejang. Aku orgasme hebat.

Karena tau aku lagi orgasme om Adit sengaja menggenjot vaginaku dengan lebih cepat begitu juga dengan jarinya yang ada didalam anusku ditambah tangan yang satunya lagi langsung mengelus-elus klitorisku. Tangan Sheila juga tidak mau kalah, dia mencubit-cubit putingku dengan lebih keras. Aku semakin terbang melayang merasakan orgasme hebatku, yang entah berlangsung berapa detik. Aku rasakan vaginaku basah sekali sampai-sampai cairan vaginaku mengalir ke kedua pahaku.

Begitu selesai orgasme aku langsung ambruk keranjang bersamaan lepasnya penis om adit dari vaginaku dan jarinya dari anusku.

"Aaaahhh.. Aaahhh.. Aaahhh.." Napasku tidak beraturan. Badanku lemes sekali seperti tulang-tulangku rontok semua.
"Hhhh.. Hhhh.. Enak Lin? Memek kamu sampe banjir gini hehehe.." Kata om Adit sambiil berheti menggenjot vaginaku.

Aku tidak ada tenaga untuk menjawab pertanyaan om Adit. Aku hanya terdengar desahan napasku sambil mencoba mengatur napasku. Om Adit membiarkan aku untuk beristirahat sebentar. Mungkih setelah satu menit lebih om Adit bertanya.

“Lin mau cobain dimasukin kesini ga? Hehehe..” Tanya om Adit sambil jarinya menusuk-nusuk keanusku.
“Aahh.. Aahh... aahh.. Jaa.. Jangan om.. Mending pejuin rahim aku aja om.. Hihihi..” Jawabku.

Setelah menggoda om Adit aku juga langsung menggoda om Ivan dengan cara melirik ke arahnya sambil tersenyum nakal. Aku yakin om Ivan pasti ngiri dengan om Adit, om Ivan pasti mau menyetubuhiku juga.

"Hhh.. Hhh... Hahahaha.. Oke Lin, om bikin kamu hamil hahahaha.." Kata om Adit sambil membalik badanku hingga terlentang dan langsung saja memasukan penisnya kedalam vaginaku.
"Aahh.. Aahh.. Aaahh.. Iii.. Iiiyaahh om.. Haa.. Hamilin akuuhhh.." Jawabku sambil masih melirik menggoda ke om Ivan yang masih saja mengarahkan pandangannya kearah ku padahal dia lagi menyetubuhi anaknya sendiri.

'Gimana kalau aku beneran hamil sama om Adit?' Batinku.
'Mudah-mudahan saja sperma om Adit tidak subur Karena baru saja keluar beberapa jem tadi.' Lanjut batinku.

Sementara itu om Adit bernafsu sekali memompa vaginaku, dengan cepat om Adit mengeluar-masukan penisnya divaginaku dengan kedua tangannya meremas-remas payudaraku sebentar setelah itu kedua tangan om Adit beralih memegang pinggangku. Aku yang terbuai dengan permainan om Adit manjadi semakin nakal saja. Dengan cepat kedua tanganku langsung memegang kedua payudaraku sendiri, sambil meremas-remas dan memainkan putingku sendiri. Sambil melihat kearah mata om Adit yang semakin bersemangat memompa vaginaku yang semakin basah dengan cairan orgasme-ku tadi.

Setelah beberapa detik aku beralih melihat kearah om Ivan, Dan om Ivan masih saja memperhatikan aku. Dengan sengaja aku menggoda om Ivan, sambil mendesah dan memainkan kedua payudaraku aku melihat kearah om Ivan. Aku remas-remas payudaraku dan menyelipkan putingku disela-sela jariku, Dengan mataku masih menggoda om Adit Kadang aku memejamkan mataku menikmati sodokan penis besar om Adit divaginaku, kemudian aku membuka mataku lalu melihat kearah om Ivan lagi. Entah kenakalan ku berlanjut beberapa lama, tiba-tiba aku lihat om Ivan semakin cepat menggenjot Sheila.

"Hhhhh... Hhhh.. Hhhh..." Terdengar suara nafas om Ivan yang cepat. Diikuti dengan desahan Sheila juga sedetik kemudian badan om Ivan bergetar sambil mendorong badan Sheila.
"Aaaahhhhh.." Desah om Ivan dengan badan yang sedikit gemetar. Sepertinya om Ivan sudah keluar.
"Aaahh. Aahhh.. Aahhh.." Desah Sheila. Selama beberapa detik om Ivan tidak bergerak.

"Hahahaha.. Begitu Aja udah crot loe Van.. Cupuu.. Hhh.. Hhh.." Kata om Adit sambil memperlamat goyangannya.
"Nih gua bikin Linda orgasme sekali lagi sambil gua pejuin rahimnya." Kata om Adit lagi yang langsung menggenjot vaginaku lagi dengan cepat.

"Aahh.. Aahh.. Aahh..." Desahku saat jari om Adit mengelus-elus klitorisku, sambil penisnya memompa vaginaku dengan cepat.

Sambil memompa vaginaku tangan kiri om Adit memainkan klitorisku dan tangan kanannya memainkan putingku. Sepertinya om Adit memang mau membuat aku orgasme sekali lagi. Aku sudah tidak perduli dengan om Ivan dan Sheila. Sekarang aku hanya fokus menikmati permainan om Adit.

Sebentar saja om Adit mulai menggenjot vaginaku sepertinya aku sudah mau orgasme lagi, mungkin karena sisa-sisa orgasme ku yang tadi jadi vaginaku masih sangat-sangat sensitif. Sedetik kemudian tiba-tiba aku berasa seperti sudah mau orgasme lagi.

"Aaaahhh.. Ooo..oomm... Aaaahhh.." Desahku agak kencang.
Hhh.. Hhh.. Om juga mau keluar Lin.." Kata om Adit.
"Aahh.. aahh.. aahh.. aahh.. aaahh.." Desahku menikmati genjotan penis om Adit yang semakin cepat.
"Aaaaaaaaaa....aaaaahhhh.... Aaaaaaaaahhhhh.." Desahku dengan bandan yang sedikit bergetar bersamaan dengan om Adit membenamkan penisnya ke vaginaku dan terasa semburan panas di rahimku.

Untuk beberapa saat om Adit membenamkan penisnya divaginaku.

"Hhhh.. Hhhh... Hhh.. Enak banget yah orgasmenya Lin? Sampai memek kamu berasa banget mijit-mijit kontol om hehehe.." Kata om Adit.

Aku hanya Diam saja sambil menikmati sisa-sisa orgasmeku. Terasa vaginaku seperti berkedut-kedut menjepit penis Besar om Adit. Entah setelah beberapa detik tiba-tiba om Adit bergerak menarik keluar penisnya dari vaginaku dengan perlahan.

"Aaaahhh.." Desahku saat merasakan gesekan penis om Adit ditarik keluar dari jepitan vaginaku. Aku berasa ada yang cairan yang ikutan keluar dari vaginaku bersamaan dengan keluarnya penis om Adit. 'Pasti itu cairan vaginaku bercampur dengan sperma om Adit.' pikirku dalam hati. Kemudian om Adit bergerak mendekatiku, dan tiba-tiba menyodorkan penisnya kearah mulutku. Terlihat lah penis om Adit yang mengkilat basah.

"Ayo bersihkan Lin.. Masukin kontol om kemulut kamu.." Kata om Adit sambil menempelkan kepala penisnya kebibirku.

Aku yang sudah kehilangan akal sehatku langsung saja menuruti kemauan om Adit. Aku buka mulutku dan mengulum penis om Adit. Walaupun rasanya aneh perpaduan cairanku dan sperma om Adit. Aku tetap saja mengulum penis om Adit, Aku jilati benda yang baru saja membuat aku orgasme hebat. Pada saat itu aku sudah lupa kalau ada om Ivan dan Sheila yang sedang memperhatikanku.

"Iiyaaahh gitu Lin.." Kata om Adit.

Walaupun sperma dan cairan vaginaku bercampur di penis om Adit tanpa jijik aku terus mengulum penisnya yang masih sangat keras walaupun baru saja menembakan spermanya di vaginaku. Mungkin kira-kira satu menit kemudian penis om Adit Sudah mulai melemas dan om Adit menarik penisnya perlahan dari mulutku.

"Aahhh.. Hhh.. Hhhh.." Desah nafasku tidak beraturan sambil menelan sisa-sisa cairanku yang bercampur dengan sperma om Adit.
"Gitu cara puasin cewe Van.. Hahaha.." Kata om Adit sambil duduk disampingku.
"Iyah nih papah.. Aku tadi hampir Aja dapet lagi.. Eehh papah udah keluar duluan huuhh.." Kata Sheila tiba-tiba menanggapi kata-kata om Adit.
"Dah yuk turun nanti mama kamu nyariin keatas lagi. Sana beres-beres terus turun" Kata om Ivan ke Sheila sambil memakai kemabali celananya.

Begitu juga om Adit dia juga mencari baju dan Celanya yang tergeletak dilantai. Sedangkan aku hanya bisa tiduran lemas sambil mengatur napasku. Kemudian Sheila pun ikut Bangun dari ranjang.

"Duh sperma papa banyak banget.. Tuh sampai banyak yang meleleh keluar dari vaginaku. Segitu terangsangnya yah ngeliat Linda di entot om Adit? hihihi.." Kata Sheila sambil berjalan menuju wc.
"Hahaha.. Wahh Loe bisa Hamilin anak loe sendiri Van." Kata om Adit.

Om Ivan tidak menjawabnya hanya berjalan keluar dari kamar kemudian langsung menutup pintu kembali karena om Adit masih belum selesai berpakaian.

"Ayo sayang kita turun.. Biarin aja sperma om didalam vagina kamu siapa tau jadi hehehe.." Kata om Adit sambil berpakaian.
"Se.. Sebentar om aku masih lemes banget.. Om duluan aja.." Jawabku sambil masih mengatur napasku.
"Okee sayang.." Kata om Adit yang telah selesai memakai baju dan langsung keluar dari kamar.

Aku memeramkan mata sebentar sambil menunggu Sheila selesai dari kamar mandi. Selagi aku memejamkan mata aku merasakan divaginaku sperma om Adit keluar perlahan. Setelah beberapa menit Sheila pun keluar dari wc.

"Ayo Lin bersih-bersih dih.. Betah yahh sperma om Adit ada di vagina kamu? hehe.." Kata Sheila.
"Yeee.. Aku nungguin kamu keluar kamar mandi dulu lah.. Sama Badan aku lemes semua Shei.. Kaya tulang-tulangnya pada copot." Kataku sambil mengumpulkan tenaga untuk bangkit dari ranjang.

Pada saat aku berdiri semakin terasa sperma om Adit keluar dari vaginaku sampai menetes kelantai.

"Waduh sperma om Adit banyak banget.. Padahal tadi baru aja keluar.." Kataku sambil tanganku memegang vaginaku agar sperma om Adit tidak jatuh kelantai.
"Sepertinya kita musti minum pil KB deh Lin.. kalau engga kita bisa hamil nih hihihi.." Kata Sheila.
"Kalau Sekarang sih udah telat Shei.. Tapi kayanya emang kita harus minum deh buat kedepannya.. Kalau engga aku bisa hamil antara sama papa kamu atau om Adit nih.. Mana pacar aku aja belum pernah nyentuh badan aku masa tiba-tiba aku sudah hamil? Hihihi.." Kataku sambil berjalan ke WC.

Saat jalan ke WC aku melihat ada tetesan sperma juga 'pasti itu sperma om Ivan yang menetes dari vagina Sheila' batinku.

"Iyah entar Sebelum makan Malam kita musti minum obat KB Dulu hehe.." Jawab Sheila.
"Emangnya kamu punya?" Tanyaku diam di depan pintu WC.
"Ada tuh di lemari." Jawab Sheila sambil menunjuk kelemari bajunya.
"Wuah kamu sudah siap-siap yah takut dihamil papa kamu? hihihi.. Ngomong-ngomong kita udah kaya budak napsu papa kamu sama om Adit nih." Kataku lagi.
"Iyah habis si papa jarang banget mau keluar diluar Lin. Aahh bukan budak juga kali, kitanya juga keenakan kalau budak kan terpaksa. Mana ada kamu terpaksa tadi di entot sama om Adit hihihi.." Jawab Sheila.
"Hhhmm iyaahh juga siiihh.. Habis enaakkk.. Hihi.." Kataku lanjut jalan ke WC.

Sesampainya di WC aku langsung membersihkan vaginaku dengan air sambil mencoba mengeluarkan sperma om Adit dari dalam vaginaku sampai bersih. Agak sedikit perih saat menyenteh vaginaku. 'Mungkin penis om Adit terlalu lama menusuk-nusuk vaginaku. Biar bagai mana juga beberapa hari lalu vaginaku ini masih perawan, pantas lah masih perih habis ditusuk sama benda tumpul tapi gede itu hihihi..' Pikir nakalku.

'Binal banget aku Sekarang. Dari yang beberapa hari lalu aku masih polos tidan mengerti tentang sex Sekarang malah sudah dua pria yang Sudah pernah menikmati vaginaku. Dan tadi malah aku membantu membersihkan penis yang habis menembakan spermanya didalam vaginaku.' Pikirku.

Tiba-tiba aku juga teringat tadi kata-kata om Adit kalau aku tidak mau mencoba disetubuhi sama papaku sendiri? Sekejap setelah kepikiran kata-kata om Adit, tubuhku langsung merespon aku mulai deg-degan dan vaginaku juga agak membasah. Aku terangsang lagi karena ngebayangin kalau tubuhku dinikmati oleh ayahku sendiri.

Entah berapa menit aku duduk menghayal di toilet. Akupun langsung menyelesaikan bersih-bersih dan keluar dari WC. Setelah keluar dari WC aku lihat Sheila yang Sudah berpakaian sleeping tank top yang panjangnya hanya sepaha. Terlihat jeplakan putingnya dibalik tanktop berarti Sheila tidak memakai BH.

"Ayo Lin kita turun nanti mama tungguin." Kata Sheila.
"Shei kamu turun ga pake BH? Nanti mama kamu bingung lagi kan ada om Adit. Mana tank top kamu sexy begitu lagi" Kataku.
"Aaahh cuek aja Lin. Paling nanti aku bilang gerah.. Dah kamu juga ga usah pake BH dan pake tanktop kamu nih.." Kata Sheila sambil memberikan tanktopku.
"Waduh tanktop ini kan agak ngepas badan banget Shei.. Bakal ketara banget putingku. Nanti mama kamu pikir aku godain om Adit dan papa kamu loh.." Kataku.
"Udah tenang aja.. Mama aku bisa dibecandaiin kok.. Bilang ajah biar gampang nanti abis makan minta dipijitin payudara kamu hihihi.." Jawab Sheila.
"Ya udah.. Tapi kalau mama kamu marah sama aku kamu yang tanggung jawab yahh.." Kataku.

Aku yang masih terlanjang langsung mengambil tank top yang dikasih sama Sheila. Dan aku langsung memakainya. Setelah itu aku berjalan ke lemari bajuku untuk mencari celana dalam baru untuk aku pakai.

"Lin ga Usah.. Nih liat." Kata Sheila.

Aku pun langsung melihat kearah Sheila, Sheila tiba-tiba menarik bagian bawah tank topnya dan langsung saja nampak vagina Sheila yang ditumbuhi bulu. Ternyata Sheila tidak memakai celana dalam juga.

"Haa?? Gila kamu Shei?? Mau turun kaya gitu??" Tanyaku kaget.
"Iyaah.. Gapapa Lin kita kasih hadiah buat om Adit sama papa.. Pasti mereka langsung horny lagi pas tau kita ga pake apa-apa selain tank top.. Siapa tau kamu disodok lagi nanti sama om Adit hihihi.." Kata Sheila.
"Kalau cuma om Adit sama papa kamu doang sih gapapa.. Ini kan ada mama kamu Shei." Kataku lagi.
"Udaahh gapapa.. ga bakal ketauan kok.." Kata Sheila sambil langsung menarik tanganku dan keluar dari Kamar.
"Sheii.. Sheiii.." Teriakku saat Sheila menarik tanganku keluar dari kamar.
"Tenang aja Lin yang penting jangan sampai ketauan sama mama aja kita ga pake apa-apa lagi selain tank top ini hihii.." Jawab Sheila agak berbisik.

Aku hanya mengikuti tarikan tangan Sheila berjalan turun menuju ruang makan. Dadaku terasa deg-degan bukan karena aku hanya pakai tank top keruang makan dan dapat dilihat oleh om Adit dan om Ivan. Tapi gimana kalau ketahuan tante Sherly???
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd