[HIDE]
Tante linda
Malam telah larut, jelang dini hari aku masih meladeni bayu mengobrol seusai makan malam. Sementara tante linda tidak jadi makan. Setelah kuajak bicara cukup lama, ia memilih pergi tidur.
"Masa sih bay, lo temuin gue lagi pingsan di kamar lo...??"
"Seinget gue itu gue sempet dipukul orang kok dari belakang pas lagi diri di depan pintu rumah. Lalu, bangun-bangun gue sempet sadar kalo diri gue lagi diiket tangan maupun kaki di sebuah ruangan gelap banget bay..."
"Sayangnya habis itu gue ketiduran...."
"Eh, anehnya bangun-bangun tiba-tiba gue udah ada di ranjang kamar lo aja...."
"Bener-bener gak ngerti deh guee...."
"Masa sih lo sempet dipukulin, terus tangan sama kaki lo diiket gitu???"
"Gak mungkin aahh...."
"Perasaan gue, sepulang gue beli makanan yud, gue ngelihat lo tiduran di kamar gue yud..."
"Yaudah gue bangunin deh lo buat makan malam bareng..."
"Tapinya pas gue bangunin, lo malah gak bangun-bangun..."
"Gue jadi panik deh, makanya gue langsung bangunin tante linda...", balas bayu yang mengaku demikian.
"Emmhh gitu yaaa..??"
"...."
"Aneh bangett yaaak....", aku yakin apa yang aku alami bukanlah bunga tudur. Yang jelas aku sudah bisa menduga siapa di balik ini semua terlelas dari benar atau tidaknya. Bayu yang masih membiarkan aku berpikir tiba-tiba menyanggah semua pengakuanku. Justru, Ia menanyakan sesuatu hal yang lagi-lagi ia ungkit kembali. "Yud, plis jadi dong yud..., yang ide kita bikin film jav itu..."
"Gue mohon banget sama lo, yud..."
Mendengar permohonan tersebut, aku tetap kekeuh dengan pendirian awal, yakni menolak. Malahan, Bayu kupaksa berpikir ulang tentang ide gilanya itu. "Yaudah deh, kalo lo mau gue nurut, kita batalin aja rencana threesome kita, bagaimana?"
"Itu berarti juga lo harus siap diaduin ke nyokap lo bay...."
"Yahh jangan begitu dong, yudd..."...
"Yaa mau bagaimana lagi bay, sekarang lo tinggal pilih deh...."
"Intinya, gue udah ngomong sama tante linda. Dan, tante linda bilang dia mau diajak threesome sama kita.."
"Ehh seriusss lo??!! Yang benerr nih?!!", tak menyangka bayu dengan yang kuucapkan barusan. "Iyaa...", aku lantas langsung mengangguk. Alhasil, gara-gara apa yang kusampaikan, bayu tambah pusing. Kubiarkan terus ia begitu sampai pada akhirnya ia mengambil keputusan.
Harus kuakui, sangat sulit meyakinkan tante linda agar mau diajak threesome. Apalagi mulanya ia sudah menolak keras. Akan tetapi, janjiku untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di rumah kakek bayu dahulu dalam waktu dekat ini berhasil meyakinkan dan membujuk tante linda. Tante linda pun akhirnya mau besok melayani birahi aku dan bayu. Hanya saja, itu jika bayu tunduk kepada apa yang aku mau, membatalkan rencananya membuat film Jav. Semoga bayu mengambil keputusan yang tepat. Lagipula aku juga sudah kepengen mengerjai tante linda bersama teman mesumku tersebut.
"Jadi gimana nih bay? Lanjut atau batal aja?", desakku agar bayu segera mengambil keputusan.
"Hmmmm....."
"Hhuuhhh......."
"Yaudah deh, gue ngikut apa kata lo aja..."
"Intinya bener kan tante linda mau diajak threesome??", tanya bayu begitu pasrah.
"Benerlah...., masa gue bohong udah jalan jauh-jauh ke sini..."
"Ffuhhh..."
"Baguslah kalo begitu...", bayu membuang nafasnya yang sempat tertahan. Lalu, ia bertanya kembali, "terus, kapan kita bisa mulai nih, yud"
"Besok pagi bay, tante linda cape banget katanya malam ini..."
"Ohhh yaa mending kita sekarang istirahat juga, sekalian nyiapin stamina buat besok", balasku lekas berbaring.
"Bener yud...."
""Hoooaaaheeemmm....", bayu menguap. Ia juga ikut berbaring, tepat bersebelahan denganku. Sembari kami rebah menghadap langit-langit kamar bersama, kami berdua berandai-andai kiranya apa saja yang besok akan kami lakukan kepada tante linda. "Yud, besok gue pengen sodok memek tante linda duluan yaakk...."
"Lo nanti sodok mulutnyaa ajaa dulu...."
"Siipp bay..."
"Bareng-bareng bay nanti kalo bisa klimaksnya, siapa tahu aja lo bisa pejuin memek tante linda, gue mulut tante linda"
"Kan asoyy tuh mulut atas sama mulut bawah tante linda kena peju kita berdua..."
"Haha....."
"Musti banget itu yud,..."
"Gue juga kepengen lihat ekspresi muka tante linda nanti pas disodorin kontol kita berduaa..."
"Errghh"
"........."
"Duuhh, jadi ngaceng kan nih guee..", silih berganti aku dan bayu berfantasi kiranya apa yang terjadi besok. Namun, aku tak mau terlalu hanyut karena yang ada nanti malah ujungnya onani sebelum mengeksekusi tante linda. "Udah aah bay, mending kita tidur sekarang, mau lo ujungnya malam ini malah coli karena keasyikan ngayal?"
"Yaa enggaklah..."
"Oke deh, mending kita tidur sekarang...", jawab bayu yang lantas berbalik badan membelakangiku.
Menjelang kantuk datang, sembari berusaha menutup mata, kuperhatikan bayu tampak gelisah sekali. Posisi tidurnya menit demi menit berubah. Aku rasa ia susah tidur. Padahal, suasana dingin bercampur hangat di kamar dan tidak ada nyamuk pula bikin seseorang mudah tertidur, termasuk diriku yang kelopak matanya sudah amat berat. Barangkali bayu susah tertidur karena ada sesuatu yang mengganjal pikirannya. Bagaimanapun orang yang banyak pikiran ataupun beban di otaknya akan susah beristirahat, kecuali jika dia sudah tenang. Entah beban pikiran apa yang membuat bayu susah tidur, sedangkan besok tante linda sudah mau melayani nafsu kami berdua, bukankah hal tersebut yang paling ditunggu bayu???
"Hhoooaaaaahheeeeeemmm.......".......
..................
Matahari pagi telah naik separuh, sinarnya sudah mulai tampak panas dan menyilaukan daratan. Aku, bayu, dan tante linda telat bangun pagi. Aku pula yang membangun mereka berdua. Kalau saja tidak teringat mau threesome pagi ini, barangkali aku bangun paling akhir.
"Tante jadi gak enak nih yud, semalam gak jadi ikut makan malam bareng kalian......"
"Gapapa tante, lagian bayu semalam belinya cuma dua bungkus...", balasku yang sedang menunggu bayu pulang membelikan kami sarapan. Sekarang Aku yang duduk bersila di lantai sedang mengobrol dengan tante linda di kamarnya.
"Yuda...., hmmmm..."
"Bener gak ada ide yang lain lagi apa?"
"Tante gak mau nih sebenernya...", tante linda amat antusias menanti sarapan di atas ranjangnya. Terlebih, dia tidak sempat makan malam. Di lain hal, kupinta ia segera berganti daster seksi yang ia punya. Tujuannya tak lain adalah sehabis sarapan kami akan mulai bersebadan, bertiga bersama bayu tentunya. "Terserah tante deh...."
"Intinya kan aku dah bilang, setelah kita threesome nanti hasilnya bakal ketahuan kok...", ucapku yang sudah terangsang lebih dulu melihat tante linda, macam hidangan yang siap disantap di pagi hari. Apalagi birahiku pagi ini sedang berada di puncaknya.
"Gitu yaaa...."
"Awas yaa kalo yang kamu bilang itu gak kebukti...."...
"Iyyyyaa tante.......!!"
"........"
"Tante, tante.....yuda dah ngaceng aja nihh, kocokkin kontol yuda dong...", godaku karena tak tahan mengamati tante linda. Namun, tante linda tidak menggubris apa yang aku celetukkan. Mungkin, ia tidak mendengar. Lagipula perutnya masih kosong, belum terisi sehingga mungkin fokus perhatiannya sangat lemah. "Yuda, nanti sama bayu jangan lama-lama yaa...."
"Tante gak suka aja kalian ngerjain tante lama-lama...", tante linda tiba-tiba mengatakan demikian. Aku pun tersenyum. Barulah Kini aku bisa fokus terus merayu tante linda, terkait hubungan badan yang akan segera kami lakukan. "Gak janji ya tante, masalahnya bayu kepengen ngerasain dioral sama tante juga, gantian dong nanti sama aku..."
"Yaudah, intinya jangan lama-lama....!!", balas tante linda melotot sembari mengulur rambut hitam nan panjangnya. "Ohh ya, Tante linda pakai bra gak?", tanyaku penasaran.
"Mau tahu banget sih kamu...", balas tante linda begitu judes. Nyatanya pertanyaanku malah tidak dijawab. "Awas loh nanti tante linda!! Baru tahu rasa loh...", ancamku sinis karena juga teringat sepanjang perjalanan kemarin ia amat cerewet kepadaku.
Di atas kasur, tante linda sedang mengenakan selimut, menutupi bentuk pahanya yang kuyakin tidak tertutupi oleh daster yang sedang dipakai. Jadi, yang bisa kulihat dengan mata telanjang saat ini tak lain bagian atas tubuh tante linda, jenjang indah lehernya beserta bukit kembar yang tertangkup. Tali daster pun mengait tipis di dekat lingkar ketiaknya, mengundangku untuk lekas menyentuh... "Bay, lama banget sih lo...", begitulah batinku menyeru. Duduk di bawah sambil memperhatikan tante linda yang seakan sudah siap melayani aku dan bayu, rasanya ingin kujemput saja bayu pulang. Biarlah menu sarapannya tante linda seorang.
"Tante, yuda,.... sorri nih, sarapannya cuma ada sebungkus...",
"Untuk tante linda aja kayaknya nih ya... "
"Lagian tante linda semalam juga belum makan kan, tante?", panjang umur, bayu tiba-tiba muncul, berjalan dan menghentikan langkahnya di depan kamar tante linda sembari menenteng sebuah plastik. Tentu kehadiran bayu membuatku gembira. Namun mendengar jawaban bayu, aku justru kecewa karena jatah sarapanku nyatanya tak ada
"Iya nih, tante laper banget nih bayu....."
"Bayu tahu ajaa..."
"..."
"Yuda, sarapan inii..untuk tante aja dulu yaah...??", tante linda melirik ke arahku. "Iyaaa.....", lantas aku langsung mengangguk karena tak mau merusak suasana hatinya, bisa-bisa tante linda membatalkan semua rencanaku. Alhasil, Tante linda pun lekas turun dari ranjang, melangkahiku, menghampiri bayu untuk mengambil jatah sarapannya. "Weeww..." benarlah apa kataku tadi. Sewaktu menurunkan kaki ke lantai, kuamati bagian paha tante linda hingga ke ujung kaki betul dibiarkan tidak tertutup. Makin tegak saja penisku berdiri di balik celana.
"Bay, gimana sih, kok lo beli sarapannya buat tante linda doang...", protes diriku. Akan tetapi, bayu malah tersenyum menanggapi, mencolek pinggangku pula. Kemudian ia malah berbisik. "Tenang, jatah kita ada kok, yud, udah gue beli...."
"Sengaja aja gue gak kasih tahu lo.."
"Soalnya, rencana gue, kita sarapannya habis threesome sama tante linda aja..."
"Gimana? Setuju gak lo?"
"Boleh jugaaa ide lo...."
"Itu berarti sarapan kita sementara toketnya tante linda aja bay, gimana??"
"Hehe....", candaku seakan menangkap maksud bayu.
"Yoiii yuddd..."
"ohh iya, gue juga beli sesuatu tadi di pasar buat tante linda....."
"Bellii apaan?", tanyaku amat heran.
"Yaudah nanti aja gue kasih tahu..."
"yuk ah sekarang kita buru susul tante linda..", ajak bayu.
Ketika kami susul, Tante linda sedang memulai sarapannya di ruang tengah, dimana terdapat sebuah meja untuk menjamu tamu. Keempat kaki meja menyentuh lantai, namun tinggi meja amat rendah sehingga tante linda pun makan sambil duduk sendiri di lantai yang beralaskan tikar. Di sana, dari jauh aku dan bayu mengawasi tante linda yang sudah memulai sarapannya. Kita berdua hendak coba dekati dan duduk temani tante linda, memperhatikan wanita yang sebentar lagi jadi bahan pemuas nafsu kami. "Gimana tante, enak gak nasi bungkusnya?"
"Maaf ya, cuma adanya ini nih....", bayu mengambil posisi duduk di sebelah kanan tante linda.
"Iya gak apa-apa kok bayu.."
"Tante juga udah syukur banget nih dibeliin...", jawab tante linda sambil mengunyah makanannya.
"Berarti tante linda udah siap nih berarti yaa....", celetuk aku yang duduk di sebelah kiri tante linda, tengah memancing-mancing pembicaraan yang bersifat mesum, kiranya bisa merangsang libido tante linda. "Siap apa yud maksud lo?", bukannya tante linda yang membalas, malah bayu yang menyahut sambil cengengesan, paham maksudku. Alhasil, karena tante linda terlalu sibuk dengan sarapannya, sembari menunggu kami berdua curi-curi pandang ke arah tiap jengkal anggota tubuh tante linda. Kulit putih mulus pahanya yang memancar, bikin aku gelisah "eeuhhh, terasa penisku ingin menyeruak keluar"
"Kapan ini bisa dimulai..."
Bayu pun sudah mengisyaratkan kode tak sabarnya kepadaku "sssttt... yud, kapan nih??" Akan tetapi, aku belum bisa merespon balik, masih menanti menit demi menit tante linda memghabiskan sarapannuha. Sebaliknya, yang ada justru tante linda mengeluarkan sebuah petuah nasihat kepada kami. "Kalian berdua ini masih usia sekolah, seharusnya belajar yang bener..."
"Bukannya malah aneh-aneh..."
"Kasian kan, orang tua kalian sekolahin kalian cape-cape, tapi kaliannya malah begini..."
"Hmmm...."
"Aneh-aneh bagaimana sih maksud tante?", sambutku agak bingung
Singkat kata tante linda lekas berkata,
"Yaa...kalian lebih tahulah dari tante...."..
Sejujurnya aku mengerti betul apa yang barusan tante linda katakan kepadaku dan bayu. Sayangnya, birahi kami yang sudah diawang-awang tak bisa lagi dicegah. Aku tak akan biarkan mulut tante linda cerewet lagi sok menasehatiku. Alangkah lebih baik mulutnya itu dipakai untuk mengulum penisku dan bayu yang sudah tegang. Oleh karenanya, sebelum tante linda bicara lebih lanjut, posisi dudukku lantas berubah di belakang tante linda. Perlahan-lahan kedua tanganku menjalar bak aliran listrik, melewati perut, mendekap tubuh tante linda yang masih memakai daster mininya. Kuincar buah dada tante linda yang daritadi ingin sekali kuremas. "Heeeuppp", kedua bukit kembar itu berada dalam jamahan kedua telapak tanganku sekarang. Karena tak mengenakan bra, bisa kurasakan pentil susu tante linda. Selankanganku pula bergerak inisatif ke depan, bersentuhan dengan bokong tante linda, layaknya seseorang yang sedang membonceng.
"Kita berdua di sini bukan mau aneh-aneh kok tante...."
"Kita di sini mau nyenengin tante...."
"Iya gak bay....?", kuremas pelan-pelan payudara tante linda, tak peduli aku ia sudah menyudahi sarapannya atau belum. Tak heran, Tanteku itu lantas menggeliat. Tubuhnya kegelian bak seakan meminta agar aku menghentikan remasan di kedua payudaranya. Kedua tangannya pula tarik menarik dengan tanganku. Ia hendak melepaskan cakupan kuat kedua telapan tanganku di kedua payudaranya. Bayu pun yang melihat hal tersebut tak tinggal diam. "Ahhh yudaaa...."
"Aapaann sih inii...."
"Tante linda belum selesai sarapannyaa, yud..."
"Hsssshhhhh...."
Kuperhatikan bayu nyatanya malah mengurusi sarapan tante linda, bukannya ikut terlibat denganku. Aku bertanya-tanya ia serius atau tidak menginginkan threesome bersama tante linda. Berbeda dengan diriku, kelima jari tangan kanan bayu tengah menyapu sisa nasi dan lauk yang tersisa. Kukira ia mau menghabiskan makanan tante linda. Akan tetapi, aku sesaat salah menduga.
"Sini tante, bayu suapin..."
"Yang penting sekarang tante nikmatin aja dulu remasan tangan yudaa..."
"Kalau masalah mau habisin sarapan, bisa bayu bantu kok...."
"Ayo tante 'aaaaaa'.....", pinta bayu dengan sekepul nasi di tangannya, meminta tante linda agar membuka mulut. Namun, tante linda tak mengindahkan. Ia menutup mulutnya serapat mungkin. "Katanya tadi mau dihabisin sarapannya, gimana sih tante ini..."
"Yaudah deh kalau gak mau..."..
Bayu membuang begitu saja sekepul nasi di tangannya. Barangkali dia kecewa, sontak bibir bayu 'nyosor' memaksa berciuman dengan bibir tante linda. "Emmmmhhhhhh......" karena tante linda berusaha menutup, bayu memggodanya dengan menjulurkan lidah, melumuri ludah sela-sela bibir tanteku itu, kiranya akan terbujuk untuk membuka jalan saling berciuman. Di lain hal, Apa yang bayu lakukan, lantas kudukung dengan mulai meremas agak beringas payudara tante linda yang agak kenyal itu. Kucumbu pula tengkuknya naik turun tak peduli rambut panjangnya menghalangi atau tidak. Lalu menjalar ke daerah pundak yang harum dan amat terawat. Kini percakapan layaknya keponakan dan tantenya kemarin hari tak lagi terjadi. Sebaliknya bersama bayu, aku sedang menggerayangi tante linda seolah-olah kami berdua suaminya.
"Aaaaahhhhhh kaliannn berduaaa ini yaaahh...!!", tante linda mulai berani mengeluarkan suara karena bayu tak lagi melumat bibirnya.
"Kenapa emangnya tante?!! Heh?!"
"Enakkan kita giniin??!!"
"Uughh...", bayu kupersilahkan menjamah salah satu buah dada tante linda. Tak sama denganku, tangan bayu menyelinap ke dalam daster tanteku. Ia merengkuh susu tante linda, sesekali memilin putingnya "Tenang dong tante, bentar lagi tante bakal ngerasain penis kita berdua kok..."
"Dijamin puasss...."
"Hehe....." dengan bayu juga, aku berlomba mengeluarkan kata-kata yang diperkirakan bisa menaikkan birahi tante linda.
Bayu kulihat diam sejenak. Sembari meraba payudara tante linda, salah satu tangannya menyibak bagian bawah daster tanteku itu. Lantas, tak ambil jeda tangan bayu langsung menyentuh vagina tante linda. Geraknya tak teratur, kukira bayu mulai mengacak-ngacaknya. Lagipula tante linda mendadak mendesah, tubuhnya pun berguncang seperti tersetrum.
"......"
"Aaaaaahhhhh bayuuuuuuuu,...."
"Tangaaann kamuuu ohhhhhhsss...", kepala tante linda pun mendongak ke pundakku sebagai sandaran kala melepas desahan. Dengan demikian, Itu sebuah kesempatan untukku buat mencumbu leher tante linda. "Eeunnncchh...."
"Mmmmhhhhh....."
"Enaakkk yaa tantee.....", benar-benar tante linda telah menjadi milik kami berdua pagi ini.
"Erghhhh...."
"Yud, gue lagi masukkin dua jari ke memek tante lo nih..."
"Gue bikin becek yaak...?"
ucap bayu sambil melirik ke arahku. "Pantess tante linda meronta begini....."
"Tanya tante linda 'lah kalo yang itu...."
"Hehe.....", balasku yang masih memeluk tubuh tante linda dari belakang.
"Tante, bayu bikin becek yaaa.....?", ketika bayu bertanya seperti itu, Tante linda membisu, larut dalam desahnya. Karena heran diabaikan, Aku pun turut bertanya hal yang sama, "mau dibikin becek gak tante??heh?" Nyatanya apa yang kulakukan sama juga hasilnya. "Aaaaaahhhh.........". Tante linda tetap hanya mendesah. Pertanyaan kami tak dijawab. Namun, Bayu tak kehabisan akal, ia keluarkan sesuatu dari balik saku celananya. Aku duga itu benda yang ia beli dari pasar, sebuah mentimun. Kutebak pula bayu bahwasanya akan mengganti kerja kedua jarinya di dalam vagina tante linda dengan menggunakan mentimun tersebut. "Yud, kalo pakai jari gak mempan..."
"Pakai ini ajah...", sambil mengedipkan salah satu matanya kepadaku, bayu menunjukkan sebuah mentimun yang ia beli.
"Ohhhh shhh....bayu masukkin apa ke memek tante?", tanya tante linda coba melirik ke arah selangkangannya.
"Kenapa emangnya tante? Enak yaa?", bayu mengarahkan ujung mentimun yang dipegangnya ke arah lubang kemaluan tante linda. Ia masukkan sedikit demi sedikit. Tante linda pun mulai merespon, pinggulnya tak sengaja bergoyang menyambut mentimun yang sedang dimasukkan. "Addduhhh gedeee bangetttt bayuu....",
"jangan dimasukkin benda itu..." balas dendam atas apa yang tante linda lakukan tadi, bayu tak menggubris apa kata tante linda. Ia malah memasukkannya lebih dalam. Alhasil, tante tak kuasa menahan desahannya "Aaahhhhhh...." melihat tante linda seperti itu, aku tak mau kalah dengan bayu. Aku loloskan daster tante linda, menelanjanginya hingga aku bisa betul-betul menyentuh puting susunya. Lantas, kedua tanganku mulai bekerja. Kuremas kuat-kuat payudara tante linda. Bersamaan dengan itu, bayu memajumundurkan mentimun yang sudah menancap di vagina tante linda. "Aaaaahhhhhh... yuda, bayuu......"
"Enaaaaakkk...."
"Tante sukaaaaa...."
"Kalo sukaa, becekkin dong memeknya tante..."
"Eerrhh...", bisikku di telinga tante linda. Senada denganku Bayu pun berkata, "ayoo tante, mana memek beceknya...."
"Bayu pengen lihat...."
"Aaaaahhhhhhhhhhhh iniiiih....."
"Iniii memek becekkk tanteee...."
"Crrrrruuusssssssshhhhh.....", tante linda berhasil kami buat orgasme. Bayu lantas menarik mentimunnya, "yud, lihat...."
"banjir yud.....", bayu menunjukkan mentimun yang ia pegang terlumasi cairan vagina tante linda. "Giliran kita nih berarti bay..."
"Tante linda kan udah.....", balaskuku yang tak sabar dioral.
Setelah orgasme pertamanya, kami biarkan tante linda istirahat sebentar. Kami pula sembari menelanjangi diri sendiri dan juga mengambilkan minum untuk tante linda. Ketika semua sudah sama-sama bugil, kulihat ukuran penisku dan bayu sama tegaknya. Di hadapan kami, tante linda bersiap memgocok penis kami berdua. "Tante, ayo sini..."
"Kocokkin kontol kita tante....", ucap bayu
"Iyaa tante, kocokkin penis yang nanti mau entotin memek tante nih...", ucapku yang sudah dekat dengan tante linda. Lalu, tante linda yang selesai menenggak air minumnya duduk di tengah kami yang berdiri. Aku dan bayu kemudian berdiri menghimpit tante linda, menyodorkan batang penis kami agar dipegang olehnya.
"Heemmm... kalian masih SMA, tapi penisnya udah kayak orang dewasa aja yaa...", puji tante linda, usai menggenggam sebentar, kedua tangannya memijat-mijat penisku dan bayu, sambil mengurut-ngurut supaya kami bisa dibuatnya orgasme mengeluarkan sperma.
"Iyyyaaaa...."
"Ohhh enak tante, terusss....", aku lekas keenakan. Sambil dikocok kelamin jantanku, aku menyisir rambut tante linda. "Oughhhh... "
"Tante cantik, buru diisep dong...", bujuk bayu yang sudah mulai menikmati permainan.
"Iyaaa, sabar yaaa..."
"Punya kalian tante bakal isep dua-duanya kok..."
"Gak usah berebut..."
"Ohhh... tegang banget sih penis kaliaann berdua..."...
"Tante jadi takut nih dimasukkin..."
"Gimana gak tegang tantee..."
"Kita udah gak sabaran pengen entot tante nih...",...
"Ayoo buru diisep....", aku mendesak tante linda agar segera melahap penisku dan bayu. "Iyaa yuda.."
"Sabaaar..."
"Nih tante isep nih..."
"Aamm....Eeemmphh... hhmmmpphh..", maju mundur bibir tante linda mengulum penisku. Ludah yang berada dalam mulutnya pula turut melapisi setiap jengkal kelamin jantan yang pernah beberapa kali memyetubuhi tante linda. "Ohhhh tantee... terussshh.."
"Enakk banget nih...."
"Tante,... bayu juga diisep dong....", bayu terlihat iri denganku. Ia memohon agar tante linda silih bergantian menghisap penis kami berdua. "Iyaa bayu, gantian sama yuda yaah..."
"Sini mana punya kamu bayu...",...
"Aammm... cyopphhhh hemmmpphhh".
Tak mau buat bayu kecewa, tante linda mau tak mau menurutinya. Oleh karena itu, kuperhatikan bibir tante linda yang kerap beradu dengan penisku dan penis bayu bergantian memasukkan penis. "Enaaakk gak baayyy....??"
"Orghhhh...."
"Lebih cepet dong tanteee....", aku bimbing bibir tante linda maji mundur menghisap.
"Manteeeepp yudd sepongan tante lo..."
"Gak sabar gue pengen sodok memeknya nih..", dihadapanku, kulihat keringat bayu telah berjatuhan. Wajah lelah terpancar darinya. Kukira ia yang bakal pertama penetrasi ke dalam vagina tanteku. "Aaahhh....."
"Cape mulut tante ganti-gantianan isep penis kalian...."
"......"
"Bayu...."
"Kamu mending sini entot tante ajaa..."
"Tante pengen ngerasain kontol kamu nih....", tante linda tampak akan fokus mengulum penisku. Sementara bayu, selain dia sudah kepengen, tante linda juga sudah memintanya untuk penetrasi lebih dulu ke dalam vaginanya. Maka, bayu segera mencabut batang kemaluannya dari mulut tanteku. Hanya saja, bayu mengubah posisi Tante linda. Tante linda ditelentangkan oleh bayu di atas tikar, sehingga Aku terpaksa mencabut penisku sejenak, mengalah karena bayu ingin menikmati persetubuhan berdua dengan tante linda. "Ohhh tante..."
"Memeknya bayu jilatin dulu yaa tante....."
"Ergghhh...." Namun, bayu mengawali persetubuhannya dengan meletakkan kepalanya di antara dua paha tante linda. Ia tengah berusaha merasakan sekaligus melihat liang peranakan yang ia akan nikmati.
"Bayyu......, jangan dijilat lagi.., langsung aja ahhhhh....",
"Tante kan tadi udah keluar..."
"Duuhh Tante jadi grogi nih...", rengek tante linda. Karena kulihat belum bergumul, aku melanjutkan lagi aktivitasku yang tadi. "Ayoo tantee iseepp lagi punya yuda..."
"Errhhh....", kuangkat sedikit kepala tante linda supaya mulutnya bisa menggapai penisku. Tante linda pun tak sungkan membuka mulutnya, mengulum penisku kembali "Eempphhhh, cyoppphhhhh....." Akan tetapi, tiba-tiba tante linda mendesah kencang. "Aaaahhhhhhhhh......."
"Eemmmmrrhhh.......!!!", bibir bayu menerkam bibir vagina tante linda.
"Orhhh, Kenapa berhenti tante..?"
"Ayooo iseppp lagi punya yudaa....", pintaku heran.
"Sebeentaarrrr aaahhhhh yudd...."
"Bayu lagi jilatin memek tante nih...."
"Haddduuhh.....", tante linda menggeleng-geleng kepalanya karena tak kuasa merasakan bibir bayu yang sedang sibuk menjilati bibir vagina yang dari tadi sebetulnya sudah klimaks. "Slerrrpphh slrrruupphhhh"
"Yud, enakk yudd memek tante loo...."
"Udah becek lagi..."
"Udah cepet, buru lo entot..."
"Kalau gak, tante linda jadi gak mau kulum penis gue nih bay...", desakku. Tapi, bayu sengaja tidak mendengarkan. Ia masih terlalu asyik memgoral tante linda. Oleh karenanya, karena tak mau lama menunggu, kupaksa saja tante linda. Kujambak rambutnya sekaligus kudorong kepalanya agar melahap lagi penisku "Aayooo isepp tanteee!!!"
"Aaammmmmmphhhhh...emmmmmphhh......"
"Hheemmpphh...", sembari kembali menghisap, tante linda sempat melirik ke arah mataku. Lalu, Aku balas dengan sebuah lenguhan supaya ia mendengarkan. "Ohhhh gitu donggg tante...."
"Baru enak....."... Beberapa menit kunikmati kuluman tante linda, kulihat pinggul tanteku bergoyang hebat. Kedua kakinya gemetaran. Tangannya mengepal kuat. Ternyata Bayu berhasil membuat tante linda orgasme lagi. "Srrupppttttttttt......"
"......."
"Yudd, banjir lagi memek tante lo....!"
"Ckck..."
"Heeemmmmmmmppphhhhhhhh!!", kubiarkan mata tante linda merengek. Aku tahu ia ingin mendesah kuat, tetapi Aku tak mengizinkan dirinya berhenti mengulum penisku.
"Kenapa tante? Muncratt lagi yaahh?", ucapku meledek. Malahan, kulihat bayu sedang memegang buah mentimunnya lagi. Ia arahkan kembali mentimun tersebut ke liang senggama tante linda. Ketika bayu hendak berbuat demikian, barulah kucabut penisku dari mulut tanteku yang betul-betul luar biasa saat mengulum benda tumpul lelaki. "Aaahhhhh bayuuuu!!!"
"Jangann pakaii itu lagiiii...."
"Aaahhhh....."
"Teruss pakai apa dong tante? Heh?"
"Erhhhhh....", kemaluan tante linda kembali dijejali mentimun oleh bayu.
"Ohhhhhhss...."
"Puassinnn tante...."
"Pakai punya kamu bayu....", pinta tante linda sembari membuka pahanya lebar-lebar karena tak kuat menahan serangan buah mentimun yang terus disodorkan ke dalam vaginanya. Lantas, menuruti kata tante linda, buah mentimun itu langsung dijatuhkan oleh bayu. Sesuai dengan maunya dari awal, Bayu mulai mengarahkan batang penisnya ke dalam kemaluan tanteku itu.
"Bayuuuu....."
"Masukkinn sayaanggg...."
"....."
"Yuda ngalah dulu yaaa..."
"Punya bayu pengen duluan nikmatin punya tante nih...", aaku terpaksa mengalah, kuperhatikan tante linda memberi jalannya bagi penis bayu, menunjukki letak dimana bayu harus meletakkan penisnya. "Bayuuu...."
Masukkin ke siniii...."
"Mumpung masih becek...."
"Cepeett..."
Bayu mulai mengarahkan kepala penisnya ke liang peranakan tante linda. Namun, ia sejenak belum juga mau membenamkan, berharap tante linda yang meminta langsung. "Bayuuu, ayooo..."
"Entot tante sayangg...."
"Tante mau dipuasin sama kamu...", rayu tante linda, yang resah dipermainkan oleh bayu.
"Ohhhhh ini tantee....!!!"
"Bayu masukkin kontoll bayuuuu nih!!"
"Eeeeenghhhhhh...."
"Rassaaaaainnnn ohhhhhh!!
"Blleesssssssshhh......", karena tak tahan godaan, bayu berhasil menanam penisnya. Sementara Tante linda segera beradaptasi dengan kemaluan bayu, "ohhhhhhhhh bayuuu, pelen-peleenn...."
"Hmmmmhh......"
"......."
"Yudaaaaaa, penis bayu berhasil masuk nih yyuddd....!!"
"Jangann lupa janji kamu...."
"Aaddduhhhh...", tante linda tak sengaja menyebut namaku sekaligus telah mengingatkanku atas janji kepadanya. Ya, menurutku selepas persetubuhan ini akan terkuak sesuatu yang kiranya akan menjelaskan misteri yang ada di rumah bayu. Aku pun meyakini hal itu.
"Hayo tanteee, bersiap terima sodokan kontol bayyuuu..."
"Orgghhh..."
"Orgghh....
"Sleeepphhhh"
"Sleepphhh...", dengan gaya missionaris bayu mulai mengaduk-ngaduk vagina tanteku. Sementara aku dengan penis berdiri tegak justru asyik memperhatikan keduanya bergumul. Aku kira Tante linda yang tengah ditindih bayu sedang menikmati penis bayu yang sedang menggaruk-garuk klitorisnya. Bagaimana tidak, Mata tante linda berkedip-kedip tiap kali bayu menghentakkan penisnya.
"Aaahhhhhh bayyyuu"
"Enaakkk sayaannngggg...."
"Yuddd, manteeepp memek tante linda yyuddd.."
"Urghhhh..."
"Urghhh....", bayu tampak bersemangat. Pinggulnya begitu cepat naik turun. Keringatnya berjatuhan membasahi tubuh tante linda. Memandangi hal ini, aku tak mau ketertinggalan "buruan bay...."
"Gue juga kepengen nih..."
"Sabarrr yuddaaa...."
"Ohhh..."
"Ohhh
"Tante lagi nikmatin nih dientot sama bayu....", ucap tante linda yang mencegah dan menengok ke wajahku. "Tahu lo yud, udah tahu tante linda lagi enak-enaknya gue kontolin..."
"Iyaa gak, tante?"
"Aaaahhhh....."
"Iyaaaaaa...."
"....."
"Bayyuuu....."
"Keluarr barengg yukkk sayangg"
"Tante mau keluarr nih....", tante linda tiba-tiba merangkul bayu. Kedua kakinya pula memeluk pinggang kawanku itu. Kini, sebentar lagi kusaksikan keduanya akan orgasme bersama. Kurasa bayu tak kuat lama meladenin bersebadan dengan tante linda, "Iyaa tante, ayoo ini bayu cepetinn...."
"Urghhhhh....."
"Urgghhh....."
Tubuh tante linda cepat berayun, membimbing penis bayu agar segera klimaks. Sebaliknya bayu, terus menggempur kemaluan tante linda tanpa ampun. keduanya pula sempat berpagutan sebentar sebelum fokus lagi saling berlomba mencapai kepuasan. Sungguh, Bayu tak mau melewatkan kesempatan orgasme bersama dengan tanteku "Aaahhhhhhh bayyuuu, tante gak kuatttt lagiiiii nih.."
"Aaddduhhhhhhhhss....."
"Ohhhhh bayuuuuuu...."
"Ayooo buang sperma kamu di dalemmmm...."
"Tante keluarrrrrr,, ahhhhhhh!!"
"Crssssssshhhhhh cruusshshhhh". Menyadari tante linda telah klimaks, bayu segera memuntahkan lahar panasnya. Karena tahu tante linda sulit hamil, ia lepaskan di dalam.
"Aaaarrrggggggh..."
"Iyaaaaaa ini tante....!!!"
"Crrottt.... crottt..."
Meskipun aku tak diajak, aku sudah cukup senang melihat pemandangan tante linda klimaks bersama bayu. Maka, Aku lebih baik lekas kenakan pakaianku. Biarlah aku tak puas. Lagipula, aku bisa kapanpun menyebadani tante linda. Yang terpenting bagiku sekarang adalah misteri di rumah kakek bayu yang akan segera terungkap. Jadi begini ceritanya, saat semalam aku sempat berada di dalam ruang gelap pasca dipukuli, kudengar sebuah pembicaraan antara bayu dengan seseorang yang kukira pak bejo. Dalam percakapan itu, kudengar pak bejo mengancam bayu jika keinginannya tidak dipenuhi untuk menyetubuhi tante linda, ia akan melakukan sesuatu. Namun, bayu saat itu banyak diam tak bereaksi atas ancaman yang pak bejo berikan, walaupun pada awalnya kudengar bayu amat tidak menginginkan pak bejo menyetubuhi tante linda. Dengan sikap bayu tersebut, aku ingin tahu apa ancaman yang kiranya pak bejo berikan. Terlebih, aku berhasil mendesak bayu membatalkan niat membuat film jav.
Kini, kubiarkan tante linda sejenak bersama bayu melepas lelah sembari menanti hasil. Aku memilih pergi keluar. Barangkali ada sesuatu yang bisa kulihat sebagai penghibur. "
Lohhh! Kok ada mobil polisi ke sini?!!!!"
###
[/HIDE]