Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Menurut pembaca siapa tokoh yang bakal MATI di episode akhir cerita 'Astaga Bapak' ?

  • Suhardi

    Votes: 92 16,4%
  • Dahlia

    Votes: 24 4,3%
  • Yuda

    Votes: 27 4,8%
  • Bayu

    Votes: 23 4,1%
  • Mang Ujang

    Votes: 394 70,4%

  • Total voters
    560
Status
Please reply by conversation.
oh baru ngeh ane, soalnya tadi bilang cerita ini masih panjang tp jg mendekati ending..
kirain mau end di next updates trus nyambung sequel baru
:ampun: :ampun:
 
Sekuelnya mah Mamaku Hamil 2 nanti...
Cerita ini tetep "Astaga Bapak" ada keterkaitan dengan Mamaku Hamil di dalamnya, bahkan Endingnya..

:ampun: ane selalu setia nungguin next updatenya suhu Gee13 semoga makin klimax nih ceritanya :jempol:
 
Update

"Maaf yaa bu sarni, dini hari gini saya ganggu nih....", Semilir angin dini hari yang berhembus bikin tubuh menggigil. Meskipun hujan, tidak turun semalaman. Lihat saja dahlia. Setelah turun dari taksi, dahlia yang tadinya mengenakan kaos lengan pendek, menambal tubuhnya dengan sweater lengan panjang berwarna merah. Kini, ia sedang duduk didampingi mang ujang tepatnya di teras rumah salah satu kenalan dahlia. Anehnya, semenjak duduk di teras rumah tersebut, dahlia memperhatikan mang ujang selalu menundukkan kepalanya. Dikira mengantuk berat, raut muka mang ujang begitu serius, gelagatnya sedikit gelisah, tampak ada masalah yang mengganggu dalam pikiran mang ujang ketika kedua bola matanya sesekali melihat ke arah dalam rumah bu sarni.

Setelah meninggalkan rumah pak usman, Dahlia dan mang ujang mampir ke sebuah rumah yang halaman perkarangannya begitu luas. Selain banyak ditumbuhi pepohonan yang rindang nan hijau, di sekitaran rumah itu sendiri berdiri bangunan-bangunan rumah yang ukurannya tak terlalu besar. Tiap teras depannya pun dihiasi nyala bola lampu.
"Iya gapapa mbak dahlia. Sesama temen saling membantu..."
"Boleh tahu, ini bapaknya mbak dahlia ya??".

Dia 'lah Bu Sarni. Wanita berusia sekitar 55 tahunan yang merupakan seseorang kenalan dahlia. Dulunya, bu sarni sempat mengontrak di komplek perumahan dahlia bersama suhardi tinggal. Namun, sejak dibelikan rumah dengan perkarangan besar oleh salah seorang anaknya, bu sarni tidak lagi tinggal mengontrak. Ia yang suaminya sudah lama wafat adalah seorang perantau dari kampung. Bu sarni diajak sang anak yang sudah menikah dan memiliki rumah ke Jakarta untuk tinggal bersama. Akan tetapi, karena konflik kecil dengan menantunya, bu sarni terpaksa hidup menepi. Sang anak tak mau durhaka. Ia kontrakkan sebuah rumah untuk sang ibu. Karena boros, ia lantas segera mencarikan rumah. Dan, akhirnya ketemulah sebuah rumah yang sudah harganya murah beserta tanahnya, terdapat pula beberapa bangunan rumah yang bisa dikontrakkan. Kiranya hal itu bisa menjadi penghasilan buat bu sarni.

Sambil terduduk mengobrol, bu sarni sedang mengucek-ngucek kelopak matanya. Jelas saja, ia yang sempat melempar senyum, sebelumnya sedang terlelap tidur. Namun, ia dibangunkan oleh dahlia yang mengetuk pintu rumahnya dini hari.

"Bukan bu..."
"Ini sodara bapak saya..."
"Kebetulan dia baru banget dari kampung..."
"Saya yang ngajak..."
"Ya mau gimana lagi yaa, suami ternyata baru pulang besok nih bu... Si yuda pantes nginep di rumah temennya...", menurut pengakuan dahlia yang mau tak mau berkelit, ia menyampaikan kepada bu sarni bahwasanya ia baru saja pulang dari kampung malam-malam usai menghadiri meninggalnya salah seorang kerabat dekat. Karena tidak bilang-bilang dulu ke mas suhardi mau pulang malam hari, jadinya mas suhardi polos saja dibujuk teman kantornya pergi cabang anak perusahaan yang berada di luar kota. Sedangkan, yuda sendiri sudah pamit menginap kepada bapaknya. Begitulah cerita bohong dahlia kepada bu sarni.

"Begitu yaa..."
"Yaudah, ini mbak dahlia kunci kontrakkannya.."
"Maaf ya saya gak bisa nemenin lama-lama..." bu sarni beranjak berdiri setelah menyerahkan sebuah kunci. Ternyata, dahlia hendak mengontrak rumah sehari di salah satu kontrakkan kepunyaan bu sarni dengan bermodalkan uang harian pemberian pak usman. "Adduh, ada juga saya yang mintaa maaf bu,..."
"Udah ngebangunin ibu dini hari gini..."
"Makasih ya bu sekali lagi...", pamit dahlia sekaligus ia berjalan beriringan bersama mang ujang yang berada di sampingnya.

Saat Bu sarni sudah masuk ke dalam rumahnya, dahlia bersama mang ujang terlihat berjalan kaki.
"Inget yaa mang..."
"Mamang besok langsung pulang..."
"Dan malam ini mamang tidurnya di ruang tamu..", ucap dahlia pelan-pelan memberitahu.

"Iya mbak....", angguk lemas mang ujang sembari berjalan. Beberapa detik kemudian ia bertanya balik, "itu teh siapa ya mbak??"

"Siapa??!! Bu sarni??", dahlia menatap heran.

"Iyaa mbak...."

"Kenapa memangnya mang??"
"Naksir yaa...."
"Nah gitu dong mang, mamang emang pantesnya sama wanita umuran segitu bukan sama yang seumuran dahliaa....", balas dahlia yang mengira mang ujang suka dengan bu sarni.

"Bukan itu maksud mamang atuh mbak...", malah tak tersenyum sama sekali mang ujang disindir oleh dahlia.

"Terus?"

"Gini loh mbak..."
"Di rumah bu sarni teh kayaknya ada yang gak beres menurut mamang..."

"Gak beres bagaimana maksud mamang???"

"Emm... di rumah itu teh sepertinya dulu pernah terjadi pembunuhan..."

"Pembunuhan?!! Ahh udah, udah, udah......!!"
"Mamang jangan ngaco...!"
"Mending mamang istirahat sekarang soalnya besok siang mamang udah harus balik lagi ke kampung..."
"Dahlia pokoknya gak mau tahu...", di depan kontrakkan yang akan jadi tempat rehat sejenak usai kabur dari rumah pak usman, dahlia memgomeli mang ujang. Ia pikir apa yang dikatakan mang ujang barusan terlalu mengada-ngada dan hendak bermaksud menakut-nakuti dahlia, sehingga dahlia bisa ditidurinya. Tak puas, sesampainya di dalam kontrakkan, dahlia kembali mencerca mang ujang.
"Satu lagi!!!"
"Jangan macam-macam di kontrakkan nanti ya mang!!"
"Mau udah tua digebukkin orang??!!" Ya, dahlia bakal satu kontrakkan bersama mang ujang dini hari ini. Meskipun sebetulnya ia benci dengan lelaki yang nyaris mencabulinya lagi, ia merasa tetap berhutang budi kepadanya. Tak sungkan dahlia memberi tumpangan sebentar ketimbang mang ujang terlantar tidur di jalanan menjelang kepulangan ke Tasikmalaya.

Mang ujang sendiri memilih diam ketika dahlia tak percaya ucapannya terkait pernah terjadi pembunuhan di rumah yang ditinggali bu sarni. Entah mengapa ia tak begitu ngotot. Padahal, mang ujang meski hanya lelaki sepuh, Ia dikenal di kampung memiliki pandangan mata batin. Cukup sampai disitu, ia bukan seorang dukun apalagi paranormal yang memiliki kesaktian sakti mandraguna. Kalaupun punya, tidak perlu repot-repot ia mengakali dahlia supaya mau bersetubuh dengannya.

Di dalam bangunan kontrakkan yang memiliki sebuah ruang tamu, sebuah kamar dan ranjang tidur beserta kamar mandi, dahlia langsung masuk ke bagian kamar. Ia lantas meletakkan barang bawaannya yang ringan, sekantong plastik berisi pakaian yang asal ia ambil saja dari lemari kamar pak usman, tempat ia menaruh baju. Sementara itu, mang ujang duduk melepas lelah di bangku memanjang ruang tamu tempat ia akan tidur. Di kamar, Dahlia yang tak ada aktivitas lain lagi, berencana pergi tidur. Akan tetapi sebelumnya ia hendak cuci muka dan buang air kecil terlebih dahulu. Selagi berjalan ke kamar mandi, ia sempat melihat mang ujang yang sedang berbaring mencoba memejamkan mata di bangku ruang tamu. Dalam pikir dahlia di kamar mandi, ia akan memberikan sarung sebagai selimut untuk lelaki paruh baya tersebut.

"Mang nih sarung.....!"
"Ntar mati kedinginan lagi...", setelah dari kamar mandi, dahlia menuju kamarnya sekaligus memgambilkan sarung untuk mang ujang. Ia lempar saja sarung tersebut ke arah mang ujang karena agak ngeri terlampau dekat dengannya. Terlebih dahlia sedang satu ruangan. "Makasih atuh mbak....", segera sarung pemberian dahlia dipakai mang ujang untuk menyelimuti tubuhnya.

Kemudian, dahlia masuk ke kamar, menutup, dan mengunci kamar tersebut supaya hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Sempat ia ingin berganti menjadi pakaian tidur, namun ia urung karena masih trauma. Alhasil setelahnya, karena merasa dirinya sudah aman dan nyaman, begitu mudah bagi dahlia terlelap.

Di sisi lain, mang ujang sedang berusaha memejamkan matanya, namun terlampau sulit. Pelan-pelan batang kelaminnya bangkit berdiri. Ya, kondisi kepalang tanggung di rumah pak usman yang membuat mang ujang demikian. Khayalan telah menyiksa dirinya.
"Mbak dahlia..."
"Mamang teh kepengen tidur satu kamar sama mbak..."
"Mamang pengen punya anak dari mbak..."
"supaya mamang gak kesepian di kampung..karena rido teh udah diambil sama adek mbak...", mang ujang bukannya tidur malah mengelus-ngelus penisnya yang berdiri.

Penghuni kontrakkan terlihat asyik sendiri, mulai dari mang ujang hingga dahlia. Sebaliknya, tidak dengan sang pemilik, bu sarni, yang dihantui ketakutan semenjak tinggal si rumah tersebut. Bu sarni, tiap malam selalu didatangi bayangan lelaki yang tak dikenalnya. Dengan kepala berlumur darah, bayangan tersebut seakan ingin bu sarni pergi dari rumahnya yang kini ditempati bu sarni. Cuma, Bu sarni tak bisa mengabulkan permohonan bayangan tersebut karena sang anak yang ia laporkan tak percaya dengan ucapan bu sarni. Alhasil, bu sarni tahan-tahan tinggal di rumah itu.

Nyatanya, apa yang dipikirkan mang ujang tampak ada benarnya. Malahan, isu yang berkembang di lingkungan sekitar, benar adanya rumah yang dibeli murah oleh anak bu sarni dahulunya pernah terjadi pembunuhan....

###​

Pada waktu dini hari jelang pagi, suhardi terbangun di rumah yang dulu penuh kehangatan anak dan istri, suhardi pun melamun dalam kesendirian, tak ada yang menemani di kasurnya. Sehabis bangun tidur, ia merokok di teras rumah sambil memperhatikan lingkungan rumah yang sunyi dan sepi. Malam tadi adalah malam minggu, malam akhir pekan dimana keluarga kerap berkumpul merayakan kebersamaan. Hanya saja, malam minggu sudah terlewat, persoalannya juga tak ada satu anggota keluarga di rumah suhardi. Kehangatan keluarga itu telah sirna akibat ulahnya di masa lalu. Sebuah konsekuensi yang sudah diterima oleh suhardi.

Penat pikirannya, bak hidup membujang. Anak yang menjadi salah satunya harapan sebagai teman, marah pada suhardi karena suhardi telah membohongi sang anak, yuda. Apa boleh buat rahasia yang dulu keukeuh ia jaga, pada akhirnya terbongkar bahwa yuda adalah anak suhardi dengan marni, bukan dahlia. Kemarahan yuda memuncak setelah tahu bapaknya berbuat gila. Ya, sejatinya suhardi menikahi dahlia. Nyatanya yang dihamili malah marni, yang bukan istri sahnya.
"Yudaaa, maafin bapak nak...."
"Kalau kamu terus giniin bapak, siapa yang bakal nemenin bapak di rumah, yud...", sesal suhardi.

Meskipun yuda membenci suhardi, tidak dengan suhardi sebagai bapak yang baik. Dia tetap menyayangi sang putra. Lihat saja, yuda yang kabur dari rumah biaya hidupnya masih ditanggung suhardi. Suhardi menitipkan sejumlah kepada linda yang tahu dimana keberadaan yuda. Terlebih menurut linda, yuda yang masih usia sekolah amat bergantung pada suhardi, belum bisa mandiri.

Di lain hal, kepulan asap yang meninggi, menyiratkan bahwa suhardi terbebani pikiran lain, yakni sebagai seorang lelaki, ia tidak bisa hidup tanpa seorang wanita. Syahwatnya masih suka meledak-ledak, sedangkan tak ada satu pun wanita di sisinya. Linda tak mau lagi melayani suhardi. Wanita yang amat ingin pisah dengan firman itu, memutuskan nyaman hidup tanpa pasangan. Justru, linda ingin mencomblangi suhardi dengan salah seorang kawannya yang merupakan janda satu anak. Anaknya pula lelaki seumuran demgan yuda. Menurut linda, kawannya tersebut merupakan tipe ideal suhardi yang suka wanita bertubuh sintal nan padat. Terlebih, sang kawan mempunyai nilai plus, yakni ia seorang pengusaha. Alhasil, Suhardi amat dibuat penasaran oleh linda. Ia ingin secepatnya dipertemukan dengan teman linda.


image album hosting
Nia, salah seorang kawan linda yang rencananya mau dijodohkan dengan suhardi.

Di lain hal, suhardi belum resmi benar bercerai dari dahlia, tak ada pula niatan dari dia untuk rujuk kembali. Oleh karena itu, suhardi harus sabar-sabar mengendalikan hawa nafsunya yang rentai naik. Ia bertaruh benih sperma yang kan terkumpul penuh ini ingin ia salurkan kepada seorang wanita yang akan menjadi istrinya nanti. Harapan suhardi, ia mengidamkan wanita yang sesekali waktu pernah dilihatnya di jalan. Hanya saja, suhardi tak tahu siapa wanita itu dan dimana tinggalnya.

"Hhhmmm???"
"Itu dahlia sama siapa? Kok terburu-buru sekali dia jalannya......", pikiran suhardi lantas teralihkan karena melihat dahlia bersama seorang lelaki yang tidak begitu jelas wajahnya, melintas depan rumah suhardi dengan langkah yang tergesa-gesa.

###​

"Yaah, kenapa lo gak setuju sih yud...???"
"Ckk....", bayu tampak frustasi mendengar jawabanku yang tak setuju untuk membuat film jav 'pemerkosaan' tentang tante linda.

"Kalau begitu jatuhnya, nanti yang ada tante linda jadi benci sama kita bay..."
"Ujungnya nanti juga dia bakal marah banget sama gue..."
"Lo juga, mau diaduin yang aneh-aneh ke nyokap lo?!", ucapku menakut-nakuti, tak menginginkan tante linda jadi korban kegilaan bayu.

Mendengar alasan penolakanku, Bayu menggaruk-garuk karut rambutnya. Ia terlihat gregetan karena aku tak setuju dengan ide yang sudah direncanakannya masak-masak. Galau sekali tampaknya bayu, entah mengapa. Wajahnya mendadak berubah pucat macam seorang remaja sedang cemas sekali, seakan jawabanku telah membebankan dirinya.
"Enggak sih, yudd..."
"Tapii......ckk"
"Adduhhh...."
"Gawat deh kalau gini jadinyaa, yudd!!",...

"Gawatt kenapa sihh bay?!!"
"Yang ada gawatnya kalau sampai kita ngelakuin itu tadii..."
"Kita nanti malah gak bisa threesome sama tante linda..."
"........"
"Adaa apaan siih sebenernya, bay..?!!"
"Lo kayaknya gelisah amatt..."

"Sorry yud, gue gak bisa cerita kalau yang ini...", bayu terlihat menyembunyikan sesuatu dariku. Ia tak seperti biasanya ketika kutanyai demikian. "Yaudah deh kalo lo gak mau kasih tahu...". Apa yang bayu rahasiakan dariku lantas mengubur antusiasmeku dari melihat tante linda yang sedang bugil mandi sore. Kini, rasanya aku justru lebih mantap membantu tante linda menyingkap apa yang sebenarnya tersembunyi di balik rumah kakek bayu, yang nampak bayu suka menutup-nutupi hal tersebut.

Sementara bayu masih bergairah memperhatikan tante linda mandi melalui layar laptopnya, aku meletakkan barang bawaanku di kamar tempat aku dan bayu kan beristirahat bersama. Selagi hal itu kulakukan, aku berpikir dari mana kiranya aku harus mulai memecahkan misteri yang belum kumengerti sama sekali sebetulnya misteri tentang apa. Sepertinya, aku memang harus mulai dari tante linda. Ia juga sudah janji kepadaku sebelum berangkat tadi pagi untuk menceritakan secara gamblang dan menyeluruh tentang alasan mengapa aku harus membantunya. Bahkan, sampai aku harus mendesak bayu untuk kembali ke rumah kakeknya. Oleh karena itu, malam ini, sesudah mandi, aku berencana menemui tante linda. Tentunya, hal itu harus kulakukan tanpa sepengetahuan bayu supaya ia tidak curiga. Jadi, jika aku sudah tahu misteri apa yang harus kuselidiki, aku tahu dari mana harus memulai.

"Bay...."
"Gue istirahat sebentar yaa..."
"Pengen tidur nih..."
"Cape banget soalnya mondar mandir di Tasik...", sambil menunggu tante linda selesai mandi, aku rebahan sejenak di kasur bayu. Sayangnya, bayu terlihat mengabaikan apa yang kuucapkan. Ia membisu, terkesan masih kecewa dengan apa yang aku katakan. Padahal, sejujurnya aku kepengen melihat tante linda disetubuhi oleh pak bejo, orang yang kulihat dipinggiran jalan sebelum tiba di rumah kakek bayu. Sekali-kali aku ingin melihat ekspresi wajah tante linda kala mau diperkosa seperti apa. Namun, aku tidak mau mengorbankan keintimanku dengan tante linda, bisa-bisanya aku tidak lagi dikasih jatah...

......................................................................................................

"Yudaaa nanti kamu ke kamar tante yaa...... "
"Ada yang mau tante ceritain...", sembari mengeringkan rambut sehabis keramas, tante linda menyapaku yang baru saja mandi setelah dirinya.

"Iyaa tante, yuda pakai baju dulu ya tapinya ya...", jawabku yang sedang menaruh handuk dipundak.

"Iyaaa..."

Sebelumnya, ketika hendak keluar kamar bayu untuk pergi mandi, selesai merehatkan tubuh, aku sempat berbincang dengan bayu yang tadinya mendiamkanku seolah-olah ia kesal aku tidak menuruti kemauannya. Bayu yang melihatku sedang menenteng handuk, bertanya bagaimana dengan kelanjutan rencana kami yang mau threesome dengan tante linda. Aku pun lantas menjawab bahwasanya selama rencana gila bayu tidak dilakukan, rencana threesome tersebut bisa jalan terus. Lalu, bayu balik bertanya bagaimana caraku membujuk tante linda agar mau diajak threesome. Aku berkata kepada bayu, untuk itu biar aku saja yang memikirkan. Bayu cukup sekedar mempersiapkan stamina dan mentalnya sendiri.

"Yud, rencana lo gimana?"
"Kasih tahu dong....", setibanya aku di kamar, bayu yang masih duduk di depan layar laptopnya kembali bertanya seakan kubuat penasaran. Lalu, aku yang ditagih terus mau tak mau menjelaskannya sambil mengenakan pakaian.
"Jadi, rencana gue sih bay..."
"Simpel ajaa..."

"Simpel bagaimana maksud lo???", alis bayu bekernyit.

"Iya simpel...."
"Nanti gue bakal bilang sama tante linda, kalo gue sama lo itu tuh kepengen threesome sama diaa....", ucapku seraya mengenakan kaos.

"Aaaaanjrrrittt lo!!!"
"Polos bangetttt!!! Emang tante linda bakal mau apaa?!!", terperanjat bayu, ia betul-betul tak percaya dengan apa yang aku sampaikan.

"Yaa maulah...."
"Masalah bagaimana nantinya...."
"Itu gue yang ngatur bay..."
"Lo tenang aje deh..", sambil mengenakan celana training panjang, kupinta bayu untuk duduk tenang supaya ia tidak ejakulasi dini ketika threesome nanti.

Bayu mendadak tersenyum,
"Hmmm yaudah, gue tunggu yaak..."
"Ngaceng habis soalnya nih penis gue, yud..."
"Habis lihat tante linda mandi tadi....", bayu mulai percaya padaku. Sementara aku selesai berpakaian pamit kepadanya untuk berbicara empat mata dengan tante linda terkait hal ini. Sebaliknya, bayu yang belum membersihkan dirinya seperti halnya aku dengan tante linda juga pamit hendak keluar rumah untuk mencarikan sekaligus membeli makan malam buat kami bertiga. Dengan demikian, aku bisa bebas mengobrol dengan tante linda terkait rencana threesome ini, terkait misteri ataupun masalah yang masih tak kupahami untuk diselidiki.

"Yaudah yud, gue keluar dulu..."
"Lo sama tante linda mau makan apa malamnya...?", tanya bayu beranjak berdiri seraya menutup layar laptop

"Hmmm... terserah lo bay.."
"Yang bikin stamina kuat kalo bisaa sih"
"Hehee...", candaku.

"Ckck..."
"Sate kuda maksud lo???"
"Haha...."
"Yang biasa aja yak..."
"Gue bawa duit juga gak banyak nih..."

"Yaudah, terserah lo deh pokoknya bay..."
"Gue yang dibeliin ngikut aja..", sempat bermasalah sedikit, hubunganku dengan bayu akur lagi. Tak sabar jadinya aku berduet dengan bayu 'mengerjai' tante linda malam ini.

Setelah berbincang sebentar, bayu lekas meninggalkanku. Lalu, kesempatan itu kumanfaatkan untuk menemui tante linda di kamarnya. Selangkah demi langkah aku berjalan menuju kamar tante linda seraya kupandangi seisi ruangan di rumah kakek bayu yang terlewati olehku. Betul-betul rumah ini kesan misterinya begitu mendalam seakan pernah terjadi sesuatu yang tak kuketahui di sini. Hening dan senyap itu yang semata-mata kurasakan. Pintu kamar tante linda ternyata tertutup rapat, aku terpaksa mengetuknya terlebih dahulu. Tak perlu waktu lama, tante linda yang membukakan pintu lantas menyuruhku masuk ke kamarnya. Karena malam di Garut berangsur-angsur dingin, Kulihat tante linda menutupi tubuhnya dengan t-shirt berlengan panjang dipadu bawahan mirip denganku, celana training panjang berwarna biru gelap.

"Bayu kemana??", tanya tante linda yang tampak tahu bayu keluar rumah.

"Beli makan malem...", jawabku berjalan lambat selagi mengikuti tante linda.

"Ohhh....".

"Tante, yuda mau nanya, sebetulnya yang mau kita cari tahu itu apa sih?"
"masih bingung aja..."
"Bayu memang ada kesan-kesan nutupin sesuatu sih..."
"Tapi akunya gak punya bayangan sama sekali yang ditutupinnya apa.."

"Ini baru mau tante jelasin ke kamu, yud.."
"duduk dulu sini....", tante linda mempersilahkanku duduk di tikar yang telah dibentangkan olehnya.

"Iyaa....".

Perutku belum diisi, sedangkan dingin kian menyelimuti, tanda kabut di luar sana telah turun. Berduaan dengan tante linda di kamarnya entah mengapa membuat rasa laparku hilang sesaat. Justru, aku yang sudah terlanjur ngeres 'ngebet' ingin dihangati oleh tante linda. Sayangnya, kedatanganku kemari bukan untuk minta dilayani, melainkan aku kepengen tahu apa kiranya yang membuat tante linda memintaku untuk membantunya, menyelidiki
sesuatu yang rasa-rasanya dirahasiakan oleh bayu. Di lain hal, aku berencana memberi informasi kepada tante linda bahwasanya kakek bayu dan pak bejo dulu pernah memperkosa ibunya bayu, yang juga temannya tante linda.

Sebaliknya, aku berharap tante linda memberi informasi berharga untukku, sesuatu yang belum kuketahui sama sekali, bekal bagiku untuk mencari informasi tambahan. "Hmmm jadi gini, yud..."
"Waktu tante ke sini itu, tante sempet mimpi beberapa kali, malahan mimpi sempet kebawa sampe ke rumah...."

"Hah? Mimpi? Mimpi apaan?"

"Iya, tante mimpi ada seorang kakek disiksa sama bapak-bapak di rumah ini, yud.."
"Awalnya sih tante kira itu mimpinya cuma kebetulan aja..."
"Tapi entah mengapa selama di sini tuh, tante jadi keseringan mimpi tentang hal itu, sedangkan tante gak ngerti sekali arti mimpi tersebut..."
"Anehnya lagi, yud..."
"Bapak-bapak yang nyiksa seorang kakek dalam mimpi tante itu, ternyata pak bejo..."
"Dan kakek-kakek yang disiksa itu ternyata kakeknya bayu...."

"Kakeknya bayu?!!!!"
"Hhmmm kok bisa yaa......"
"Oh ya, tante ada cerita sama bayu dan ibunya bayu terkait mimpi tante ini...??", tanyaku sambil menyimak cerita tante linda.

"Iya kakeknya bayu...., malahan kuburannya ada di deket sini, yud...."
"Kalo buat cerita ke bayu dan ibunya, enggak...."
"Tante sengaja ngerahasiain dari mereka..."
"Tante pikir mereka gak akan percaya juga sama mimpi tante...."
"Lagian cerita kayak begini sensitif banget, yud...."
"Tante takut mereka jatuhnya tersinggung nanti...."
"Ohh ya yud, kamu musti tahu kalo bapak-bapak yang kamu lihat tadi itu..."

"Siapa? Pak bejo?".

"Iya, pak bejo,..."
"Kamu musti tahu kalau pak bejo pernah juga hampir memperkosa tante selama liburan di sini, yud...", tante linda membuat sebuah pengakuan yang membuatku sangat terkejut.

"Hah?!! Pak bejo pernah hampir memperkosa tante?!!"
"Kok bisa? Memang waktu itu bayu sama ibunya kemana?", tanyaku terperanjat.

"Ada kok, gak kemana-mana, mereka lagi tidur"
"Malahan bayu bangun nyelametin tante..."
"Jadinya waktu itu tante lagi bangun tidur, dan tante langsung kaget banget lihat pak bejo kok bisa masuk ke dalam kamar tante. Padahal setahu tante, kamar tante itu tante kunci....."
"Udah gitu, dia ngomongnya mesum banget lagi di depan tante..."
"Untungnya aja sih yud, waktu itu ada bayu, pak bejo dipukulin deh sama bayu..."
"Tante selamet..."

"Heemmm begitu, kok aku ngerasa ada yang aneh yaa...."
"Ohh ya, aku juga mau kasih tahu ke tante, kalo sebetulnya ibunya bayu itu pernah diperkosa sama kakeknya bayu dan pak bejo..."

"Ibunya bayu pernah diperkosa sama pak bejo???"
"Masa sih??"
"Setahu tante, ibunya bayu itu cuma dihamili sama kakeknya bayu, yud..."
"Eh, satu lagi deng, sempet juga diperkosa sama bos almarhum suaminya...."
"Itu kamu info dapet dari mana???"

"Waduhh, Ibunya bayu dihamilin sama kakeknya bayu??!!
"Kalau aku sih dapetnya dari bayu, tante sendiri???", tidak menyangka aku kalau adik kecil yang kutemui di rumah bayu bukanlah ade kandung bayu.

"Tante sebagian dari bayu, sisanya tante cari tahu sendiri..."
"Iya yud, kalo ibunya bayu itu sempet dihamili sama kakeknya bayu..."
"Katanya bayu sih, adenya bayu yang namanya haris itu merupakan anak dari kakeknya bayu sama ibunya bayu...."

"Sumpah rumit banget ini masalah!!!!!!"
"Tante kayaknya musti tanya gih sama ibunya bayu...."
"Mumpung ibunya bayu itu temen tante..."
"Soalnya kalo gak gitu kita gak tahu mana informasi yang bener mana yang enggak nih..."

"Oke deh kalo gitu yud"
"Nanti tante usahain tanya..."
"Masalahnya, tante baru tahu juga dari kamu kalau ibunya bayu itu ternyata pernah diperkosa sama pak bejo..."...
"Jadinya kamu mau bantu tante 'kan?"

"Mau banget tante, aku jadi penasaran sama masalah ini...."
"Udah gitu, kalau dari mimpi yang tante ceritain, kesimpulan yang bisa aku ambil sekarang ini, kakeknya bayu itu meninggalnya dibunuh...", berdasarkan sambung menyambung cerita antara aku dan tante linda, kuat dugaanku bahwa kakeknya bayu itu meninggalnya karena dibunuh. Apalagi kuburan di dekat sini, bukan di pemakaman umum. Entahlah dibunuh siapa kakeknya bayu, bisa jadi pak bejo bila merujuk pada mimpi tante linda. Namun, entah mengapa kalau pak bejo itu sudah beberapa kali berbuat buruk, termasuk membunuh kakeknya bayu, bayu masih saja berhubungan dengannya. Padahal, lelaki itu sudah jelas-jelas pernah juga memperkosa ibunya. "Hmmmm.... benar-benar aneh..."
"Andai saja aku punya mesin waktu, aku ingin pergi ke masa lalu dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di rumah kakeknya bayu..."
"Tapi, itu sangat tidak mungkin ...."

"Ohhh ya tante, imbal jasanya tetep kan?"

Tante linda tersenyum menatapku, "tenang aja yud..."
"Tante gak bakalan langgar janji tante kok..."..

"Oke.."


Bersambung...

###

Maaf y gak terlalu banyak karena saya berniat segera mengakhiri cerita ini.
Sesi exe mohon sabar menunggu update selanjutnya
:ampun:
 
Terakhir diubah:
uuuggghhh walaupun update kagak ada adegan hotny.. tetep bikiin gregeeett bngt daah ni cerita
 
DAHLIA nasib mu, dimanfaatin lelaki tidak bertanggung jawab, apakah dahlia dan suhardi kembali rujuk?
ataukah suhardi jadj menikah sama nia,
makin ribet dan polemik jika suhardi menikah dengan nia, masa lalu mereka dan skandal nya makin menambah konflik cerita ini.

Penasaran menantikan update berikutnya dari suhu Gee13.
 
Status
Please reply by conversation.

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd