Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ASIH PERAWAN YANG TERKOYAK

jadi ingat masa lalu....cuman cerita saya udah berahir kemaren 2017... ketika harus mengantarkan dia ke pelaminan...asih kau itu nyata dalam kehidupanku
 
Terakhir diubah:
Masih menunggu..

Semangat hu nulis ceritanya.
 
Kasian si asih hu:hua:
Jangan umpanin ke pak mandor hu
Umpanin ke ane aja :kangen:
 
" Hayuuu ,,,,, ". Seru pak mandor mengembalikan kesadaran ku .

" Hayuu kita pulang ,,,, ". Ajak nya lagi dengan tatapan bingung karena aku masih berdiri mematung dengan kain yang masih basah .

" Sok atuh ganti pakaian nya dulu ,,, kamu harus buru buru menyempurnakan ritual nya di rumah sama si kang ikin ,,,, ". Ujar nya memperingatkan ku .

" Ii ,,, iya pak ,,, ". Balas ku gelagapan dan menjadi bingung macam orang linglung .

" Menyempurnakan ritual tujuh bulanan itu harus di segerakan tidak boleh di tunda tunda ,,, ". Dengus nya seraya menyerahkan pakaian ku .

Dengan ragu aku menerima pakaian ku . Aku masih di landa rasa bingung karena tak tahu harus bagaimana dan dengan siapa aku harus menyempurnakan ritual tujuh bulanan ini karena dengan mang ikin jelas tak mungkin karena dia sudah tidak bisa lagi menggauli ku .

" Yeeehh ,,, Ai Asih malah bengong bukan nya buru ganti pakaian nya ,,, kamu bisa masuk angin juga kalau kelamaan pake kain basah gitu ,,, apa perlu saya bantuin kamu ganti pakaian nya ,,, ". Cerocos pak mandor terlihat kesal dan tanpa ku duga ia menarik lilitan kain di dada ku , dan dengan sekali tarikan kain itu terlepas mempertontonkan tubuh telanjang ku di hadapan nya .

Aku terpekik kaget dengan apa yang di lakukan pak mandor dan dengan refleks aku segera menutupi payudara dan gundukan memek ku dengan kedua tangan ku .

" Sok buruan ganti pakaian nya ,,, " . Ujar pak mandor mundur beberapa langkah dari hadapan ku .

Aku berjongkok dan kembali menarik kain basah yang teronggok di tanah untuk menutupi ketelanjangan tubuh ku . Pak mandor duduk di atas batu kecil , beberapa langkah di hadapan ku dan ku lihat ia menyulut rokok .

Dengan pikiran yang masih kalut dan perasaan campur aduk tak menentu aku segera mengganti pakaian ku tanpa mengeringkan tubuh terlebih dahulu sehingga butiran air masih tampak menghiasi kulit ku yang kuning langsat .

Dari sudut mata ku bisa ku lihat ekor mata pak mandor beberapa kali mencuri pandang ke arah ku yang sedang berganti pakaian membuat ku merasa malu namun coba tak ku hiraukan dan segera mengganti pakaian .

" Cuuuuurrrrrr ,,,,, ". Aku menoleh ke samping ketika indera pendengaran ku mendengar suara air mengucur dengan deras , dan mata ku di buat membelalak saat mendapati kucuran air itu berasal dari kontol hitam pak mandor yang tampak besar dan tebal meski tidak dalam keadaan ngaceng .

Darah ku kembali di buat berdesir membuat bulu di tubuh ku meremang saat mata ku seakan terkunci terus melihat ke samping memperhatikan pak mandor yang tanpa malu dan dengan santai nya berdiri menyamping dengan tangan kiri memegangi kontol besar nya yang terus mengucurkan cairan kuning dengan deras nya . Sementara tangan kanan masih setia memegangi rokok yang tengah ia sesap .

Pemandangan di depan ku membuat suhu tubuh ku naik tak karuan terserang demam birahi . Entah kenapa sejak di rahim ku terdapat janin , aku gampang sekali terserang birahi dan tanpa aku sadari memek ku terasa basah dengan nafas memburu karena mata ku tak bisa lepas dari kontol pak mandor yang masih mengucurkan air seni membuat bayangan saat kontol itu mengoyak memek bi nani sehingga bi nani menjerit jerit kembali melintasi pikiran kotor ku .

" Nempo naon Sih ,,, ( Lihat apa sih ) ,,,,,, ". Suara ngebas pak mandor membuat tubuh ku tersentak namun mata ku masih tak bisa lepas dari kontol pak mandor yang kini tengah mengangguk ngangguk karena di goyang goyang oleh tangan pak mandor meneteskan sisa sisa air kencing nya .

" Aaa ,,,, Aaa ,,, " . Aku gelagapan dan ku paksakan wajah ku berpaling dan segera mengemasi kain basah di atas batu dan ku masukan ke dalam ember seraya mengatur deru nafas ku .

" Hayuu pak pulang ,,,,, ". Aku bersuara dengan bibir bergetar dan kepala menunduk .

" Iyaa hayuu ,,, " . Balas nya membuang rokok nya yang tinggal setengah .

" Awas hati hati ,,,, ". Ujar pak mandor dengan tangan menarik bahu ku sehingga badan ku merapat ke tubuh nya membuat ku kembali di buat kikuk .

Sepanjang perjalanan kami sama sama diam membuat suasana hening . Entah apa yang sedang pak mandor pikirkan namun tangan nya tak lepas dari bahu ku . Sementara pikiran ku masih berkecamuk dan terus berfikir bagaimana menyempurnakan ritual tujuh bulanan ini .

" Sudah sampai di jalan kampung Sih ,,, ". Ujar pak mandor lirih melepaskan rangkulan nya di bahu ku membuat ku sedikit menjauhkan diri dari nya .

Tak sampai sepuluh menit aku sudah kembali ke rumah yang di sambut penuh senyum sukacita oleh Ambu dan juga Bi Nani .

" Gimana ritual nya ,,, lancar ? ". Tanya Ambu mengelus rambut ku yang basah .

" Alhamdulilah Ambu lancar ,,,, ". Balas ku dengan senyum yang ku paksakan karena pikiran ku masih tak menentu .

Aku kembali masuk ke dalam kamar sementara pak mandor yang berjalan di belakang kami kembali bergabung dengan mang ikin dan Abah di ruang tamu .

" Biar Asih saja Bi yang jemur nya ,,, ". Seru ku saat bibi hendak membawa ember yang penuh dengan kain basah bekas mandi tadi .

" Gak usah ,,,, kamu mah istirahat saja di kamar ,,, ". Tolak bibi .

" Gak apa apa kok bi ,,, Bosen juga di kamar terus mah ,,, ". Ujar ku mengambil ember dari tangan Bibi .

" Yawdah atuh kalau gitu mah ,,,, bibi mau bantu masak ,,, ".

Bibi meninggalkan kamar dengan senyum tersungging di bibir nya dan tak lama aku segera menyusul keluar kamar untuk menjemur kain melalui pintu belakang .

Satu persatu kain ku jemur di belakang rumah dan tubuh ku kembali meremang saat tangan ku memegang kain berbentuk segitiga yang tak lain adalah sempak pak mandor yang saat di mata air tadi ia lempar dan menyatu dengan tumpukan kain ku .

Kedua tangan ku terasa bergetar saat memegangi sempak pak mandor dan mata ku mendadak nanar ketika kilatan bayangan demi bayangan kontol pak mandor terasa nyata di pelupuk mata ku . Nafas ku kembali memburu saat ku pandangi sempak berukuran XL saat hendak aku sampirkan ke tambang .

" Ini sempak saya ya ,,, " . Sebuah suara di sertai remasan tangan yang menyentuh kulit tangan ku mengejutkan diri ku hingga sempak itu tak jadi aku sampirkan ke tambang .

" Eeehh ,,, Aaa ,,, " . Lagi lagi aku menjadi gelagapan .

" Sini Sih sempak saya ,,, maaf tadi ke bawa sama kain kamu ya ,,, " . Ujar pak mandor mengambil sempak nya dari genggaman tangan ku .

"Iii ,,,, iya pak ,,,, ". Lirih ku .

" Laaah ,,,, Atuh malah kamu yang jemur ,,,, bukan nya kamu segera selesain ritual nya Sih ,,, ". Tany pak mandor dengan wajah heran .

Aku mendongakan wajah menatap nya sehingga mata kami saling bertatapan satu sama lain .

" Kenapa sih ,,, ? ". Tanya pak mandor seakan menangkap keraguan di mata ku .

" Aaaa ,,,, nggg ,,, nggak apa apa kok ,,,,, ". Balas ku kembali menundukan wajah ku yang terasa memanas .

" Saya mau pulang dulu ,,,, mau nengok proyek rumah si hamid yang sedang di bangun ,,, ". Ucap nya memberitahu .

" Gak ada yang perlu saya bantu lagi kan ,,, semua nya sudah beres semua ,,, saya pulang dulu biar nanti sore saya ke sini lagi ,,,," . Tambah nya kemudian berlalu meninggalkan ku .

Pak mandor terus berjalan meninggalkan ku . Dan semakin jauh langkah nya pikiran ku semakin tak karuan memikirkan tentang penyempurnaan ritual tujuh bulanan ini dan aku tak mau terkena tulah jika ritual tujuh bulanan ini tidak sempurna .

" Pak Mandor ,,,,, ". Teriak ku menghentikan langkah nya dan menoleh ke arah ku .

Pak mandor menatap ku bingung dengan tatapan tajam .

" Ada apa Asih ,,,, ". Ujar nya .

Bibir ku terbuka namun lidah ku terasa kelu dan kaku sehingga tak ada suara yang keluar yang aku ucapkan . Justru keringat dingin yang keluar dari pori pori tubuh ku di saat keraguan dan sebuah keyakinan berperang dalam benak ku .

" Benarkah pak mandor orang yang tepat untuk membantu ku menyempurnakan ritual tujuh bulanan ini ,,,, ".

" Asiih ,,,, " . Tanya pak mandor yang sudah kembali berdiri di depan ku .

" Asiih ,,, ada apa ? ". Ulang nya melihat ku terus terdiam .

" Boo ,,,, boleh saya minta to ,,, tolong lagi pak ,,,, ". Ucap ku terasa berat .

" Tolong apa lagi ,,,, ? ".

" Rii ,,,, Ritual ,,, ". Ujar ku pelan dengan jantung tak karuan .

" Maksud nya Ritual apa lagi ,,, ". Tanya nya membuat ku semakin bingung untuk mengutarakan niat ku .

" Pe ,,,, penye ,,, penyempurnaan ritual ,,, " . Dengan terbata dan suara sangat pelan aku berusaha menyampaikan pada nya .

" Kamu yakin ,,,, " . Pak mandor mengangkat dagu ku membuat ku merasa malu sekali dengan diri ku sendiri sehingga tak berani menatap wajah nya dan hanya bisa mengangguk lesu .

Pak mandor menghela nafas berat seraya menatap sekitar seolah memeriksa keadaan di sekitar kami . Tanpa bersuara pak mandor menarik tangan ku , dan menuntun ku berjalan untuk mengikuti langkah nya yang aku sendiri tak tahu akan membawa ku kemana .

Tak ada percakapan lagi di antara kami sepanjang jalan , yang aku sendiri tak begitu memperhatikan jalan yang sedang aku lewati karena pikiran ku terasa kacau balau .

" Masuk Sih ,,, " . Ujar pak mandor kembali membuka suara ketika kami sampai di sebuah rumah yang belum selesai di bangun . Mungkin ini rumah mang hamid yang sedang di bangun yang tadi di maksud pak mandor . Namun suasana di sini tampak lengang menandakan tak ada orang di sini .

" Ayoo masuk ,,,, ". Ajak pak mandor lagi setelah kayu yang di jadikan penutup pintu tersibak .

Keraguan kembali menyelimuti diri ku saat ku lihat ke dalam yang tampak sunyi dengan suasana temaram . Pak mandor menarik kembali tangan ku dan dengan langkah ragu aku melangkahkan kaki mengikuti pak mandor masuk ke dalam rumah dan berhenti di sebuah ruangan yang berbentuk kamar .

Kamar yang temaram dengan bercahayakan sinar matahari yang menembus dari celah genteng membuat suasana begitu sunyi dan dingin . Di dalam kamar terdapat kasur tipis yang tergelar di lantai beralaskan tikar .

" Sini Sih ,,,, " . Ajak pak mandor yang sudah duduk di atas kasur .

Dengan pikiran masih tak karuan aku mendudukan pantat ku di atas kasur persis di samping pak mandor . Tangan pak mandor langsung merengkuh badan ku dan jemari tangan nya meremas gundukan payudara ku tak ayal tubuh ku bergetar dan meremang .

" Kalau butuh bantuan saya buat menyempurnakan ritual tujuh bulanan mu kenapa tidak bilang sejak di mata air ,,, " . Bisik nya menghembuskan nafas sehingga kulit leher ku terasa tersapu nafas panas nya yang sukses membuat badan ku bergidik .

" Eemmphhhh ,,,, " . Aku memejamkan mata dan membuang semua keraguan yang masih tersisa di benak ku dan meyakinkan sepenuh hati ku kalau pak mandor adalah orang yang tepat untuk menyempurnakan ritual tujub bulanan ini demi bayi ku agar terhindar dari tulah .

" Eemmphhhh ,,,, aaaahhhh ,,, " . Aku tak kuasa menahan desahan saat ku rasakan jilatan juga kecupan di leher ku yang begitu sensitif hingga kedua tangan ku meremas kasur .

" Aaakhhhhhh ,,,,, sssshhh ,,,, ". Nafas ku memburu dengan bibir mendesis lirih saat ku rasakan payudara ku di remas kuat .

" Aaoouuhhhh ,,,, " . Pekik ku saat gigitan nakal terasa mendarat di kulit leher ku beriringan dengan remasan di kedua payudara ku hingga tak pelak tubuh ku limbung dan jatuh terlentang di kasur tipis ini .

" Aaooouhhh ,,, aaaakhhhh ,,,, " . Semakin keras rintihan ku menerima gigitan demi gigitan nakal yang semakin buas mengerogoti kulit leherku di tambah dengan brewok kasar pak mandor yang menggesek kulit leher ku membuat tubuh ku semakin kelojotan di buat nya hingga cairan hangat semakin banyak merembes keluar dari sela memek ku yang berdenyut .

Mata ku terus terpejam karena bola mata ku seakan merasa malu jika harus terbuka dan mendapati pak mandor yang aku tahu sekarang menjadi selingkuhan bi nani tengah mencumbu leher ku dengan buas dan begitu agresif nya . Sehingga tubuh ku tak bisa lagi berbohong kalau cumbuan ini membuat ku merasakan nikmat yang begitu memabukan sehingga bibir mungil ku tak bisa lagi berdusta menahan rintih dan desahan yang terus meluncur merdu seakan sebuah nyanyian birahi .

" Aaakkhhh ,,,,, aaauuhhhh ,,,, " . Tubuh ku mengejang dan nafas ku memburu ketika puting susu ku merasakan jamahan tangan nakal dengan kombinasi ibu jari dan jari telunjuk yang seirama memainkan dan memelintir kedua puting susu ku .

Bukan hanya jamahan di payudara ku yang membuat ku semakin lupa diri jilatan dari lidah yang terasa kasar di daun telinga ku semakin mengombang ambing birahi ku hingga tubuh ku semakin menggelapar dan paha ku semakin licin karena cairan memek ku semakin banyak merembes keluar karena aku tak mengenakan celana dalam .

" Eeemppphhhhh ,,,,, " . Erangan ku tertahan ketika mulut ku tersumpal oleh bibir pak mandor yang begitu rakus nya melumat dan menyedoti lidah ku seakan ingin menghisap semua madu asmara ku .

Sementara tangan nakal yang tadi memelintir puting susu ku kini kedua nya kompak meremas kedua payudara ku membuat ku merasa kehabisan nafas karena bibir ku masih terus di lumat dengan ganas nya oleh pak mandor .

" Aaaahhhhhh ,,,, " . Desah ku panjang dan nafas ku ngos ngosan saat pak mandor melepaskan lumatan bibir nya dan kini bibir itu melata menciumi dan menjilati seluruh wajah ku hingga terasa basah oleh liur nya .

Begitu dahsyat sensasi yang aku rasakan dari cumbuan pak mandor . Apakah sedahsyat ini juga yang bi nani rasakan sehingga bi nani sampai menjerit jerit keenakan saat di entoti pak mandor . Membayangkan itu membuat pusara nafsu ku semakin bergemuruh .

" Aaakkhhh ,,,,, " . Pekik ku saat ku rasakan gigitan di puting susu ku yang sukses membuat badan ku menggelinjang .

" Aaaukkhhh ,,,,, " . Pekik ku semakin keras karena bukan hanya puting susu ku yang di gigit nya tapi juga kulit payudara ku dan tangan nakal pak mandor ku rasakan mulai mengelus kulit paha ku yang terasa dingin membuat ku membuka mata dan baru menyadari kalau pak mandor sudah menelanjangi tubuh ku dan pakaian ku sudah berserakan di sisi kasur .

Tak penting bagi ku kapan pakaian ku di lolosi karena elusan tangan dan jari jari nya di belahan memek ku membuat nafsu ku semakin memuncak dan memek ku terasa semakin gatal hingga tanpa sungkan aku melebarkan paha ku dan memberi ruang lebih pada pak mandor untuk lebih nakal lagi memainkan memek ku bukan hanya sekedar mengelus nya saja .

" Oouughhhhh ,,,, " . Erang ku saat sebuah jari yang terasa kasar mencolok dan menembus lubang memek ku yang sudah licin .

Bukan hanya mencolok lubang memek ku jari itu terasa mengorek dan berputar di dalam sana membuat ku semakin kepayahan berpacu dengan nafsu hingga pinggul ku terangkat tak kuasa menahan rasa nikmat bercampur gatal yang semakin menjadi saat bukan hanya satu jari tapi kini dua jari yang mengorek dan mengocok lorong memek ku hingga pantat ku terangkat ke kanan dan ke kiri .

Di atas sana bibir dan mulut pak mandor masih betah memainkan puting susu ku yang sudah mengeras . Pak mandor seakan begitu menikmati siksa birahi yang ia lakukan terhadap tubuh ku . Semakin keras erangan dan rintihan ku semakin keras pula kocokan jari nya di memek ku serta gigitan di area payudara ku hingga tangan ku tak cuma meremas kasur di bawah ku namun juga sesekali mengacak rambut pak mandor .

Payudara ku terbebas dari bulan bulanan kenakalan lidah dan bibir pak mandor karena kini wajah nya merangsek ke bawah menciumi perut buncit ku . Ia cium dan kecup lembut perut ku yang membuncit sementara di bawah sana jari nya tak se keras tadi mengocok memek ku yang sudah basah .

Kini pak mandor tak lagi di samping tubuh ku sudah berpindah ke bawah dan kepala nya tengah berada di selangkangan ku dimana kedua tangan nya memegangi kedua belah paha ku sehingga memek ku terbuka lebar hanya berjarak beberapa senti saja di depan wajah nya .

" Aaaakhhhh ,,,,, ". Pekik ku dengan badan menggelinjang ketika ku rasakan belahan memek ku yang terbuka terasa di sapu sesuatu yang terasa kasar dan hangat membuat ku mendongakan wajah ku ke bawah untuk melihat apa yang sedang di lakukan pak mandor .

Di bawah sana ku lihat lidah pak mandor tengah menjilati memek ku dengan begitu rakus nya . Persis seperti yang pernah kang Arif lakukan dulu . Namun jilatan pak mandor lebih terasa nikmat terlebih saat itil ku yang mencuat di sedot dan terasa di kunyah oleh mulut nya beberapa kali membuat ku meradang dan bendungan orgasme ku jebol hingga cairan ku menyemprot dan membasahi wajah dan bibir pak mandor yang terus saja menjilati memek ku bahkan beberapa mulut nya terdengar menyuruput seluruh cairan orgasme ku .

Pak mandor tak memperdulikan diri ku yang kelojotan dan menggelapar sampai tubuh ku melengkung dengan mulut megap megap merasakan nikmat nya orgasme setelah cukup lama aku tak lagi merasakan orgasme yang begitu dahsyat seperti sekarang ini .

" Aaarrrghhhhhhhh ,,,,,, ". Nafas ku ngos ngosan dan tubuh ku terasa lemas saat ambruk ke kasur beberap saat setelah badai orgasme menerjang tubuh ku .

" Aaahhh ,,, nikmat asih ,,, terus keluarin cairan nya ,,,, sslurrpp ,,, ". Dengus pak mandor masih saja menjilati memek dan sisa sisa cairan orgasme yang membuat memek ku basah kuyup bercampur ludah nya .

" Paak ,,,, Pak Mandor ,,,, ". Sebuah suara menghentikan aktifitas pak mandor . Dan suara itu membuat ku kaget bercampur takut .

" Paak ,,, pak mandoor ,,,, ". Ujar seseorang dari luar .

" Iyaa Diirr ,,, ". Balas pak mandor dan dengan enggan bangkit berdiri .

" Tunggu sebentar ,,, saya mau nemuin dulu si kodir ,,,, ". Ucap nya melihat raut ketakutan di wajah ku .

Pak mandor keluar kamar meninggalkan ku untuk menemui kodir salah satu anak buah nya . Dengan masih merasa lemas aku coba bangkit duduk dan menutupi tubuh telanjang ku dengan kain .

Dari dalam kamar terdengar suara pak mandor bercakap cakap namun tak jelas apa yang mereka obrolkan . Dan tak lama ku lihat pak mandor berjalan kembali masuk ke kamar tempat aku akan di gagahi sebentar lagi .

Dada ku kembali bergemuruh saat ku lihat pak mandor berjalan ke arah ku dengan celana menggembung besar menandakan isi di dalam nya sudah memberontak ingin segera keluar dan masuk sarang nya . Dan baru aku sadari ternyata pak mandor masih berpakaian lengkap dan hanya diri ku yang di telanjangi nya .

" Si kodir sama si ujang ,,,, minta duit tambahan buat beli semen ,,,, ". Ujar nya seolah membaca isi pikiran ku .

Aku masih tak bersuara dan hanya mematung duduk di kasur dengan kain batik menutupi tubuh telanjang ku . Sementara pak mandor berdiri persis di depan ku dan " Sreeett " . Ia menurunkan celana pangsi hitam nya setengah paha sehingga kontol nya yang hitam , besar dengan hiasan butiran butiran tasbih sebanyak dua biji dengan jembut lebat memenuhi pangkal kontol nya yang sudah mengacung tegak yang kini tersaji persis di depan wajah ku membuat mata ku terbelalak .

Pak mandor merengkuh kepala ku dan menarik ke arah selangkangan nya yang menebarkan aroma jantan . Aku gelagapan saat wajah ku terbenam di selangkangan nya dan kontol hitam nya bergesekan dengan kulit wajah ku .

" Momoy ( isep ) Sih ,,,, ". Pinta pak mandor .

" Momoy ,,,, ? ". Tanya ku bingung dan menjauhkan wajah ku dari selangkangan nya .

" Iya Momoy kanjut saya ,,, " . Balas nya seraya menyodorkan kontol nya ke depan mulut ku .

Aku gelagapan karena aku tak biasa menghisap kontol sebelum nya . Bahkan dulu saat di paksa kang arif pun aku sama sekali tak bisa sehingga aku merasa ragu untuk melakukan nya pada kontol pak mandor yang jauh lebih besar dari kontol mang ikin maupun kang arif .

" Sok atuh momoy ,,, ". Ujar nya lagi berusaha memasukan kontol nya ke dalam mulut ku .

Dengan ragu aku membuka mulut ku dan berusaha memasukan kontol pak mandor . Namun baru saja membuka mulut aku dan pak mandor sama sama terkejut dan menolehkan kepala ketika mendengar sesuatu yang jatuh .

" Praaangg ,,,, ". Suara itu cukup keras membuat kami sama sama terkejut .

" Saha etaa ,,, ( siapa itu ) ,,,, " . Seru pak mandor waspada dan menaikan kembali celana nya .

Kami saling berpandangan satu sama lain dengan jantung berdetak tak karuan . Bukan berdetak karena birahi yang menyerang namun karena rasa takut yang menghantui .
 
Kasian pak mandor
Lanjut suhu
Terimakasih up nya
Di tunggu kelanjutannya
Jgn lama lama up nya
 
Thx updatenya

Ekse pak mandor tertunda... :pandaketawa:
Keknya si ambu yang nyari Asih karena gak balik-balik dari jemur pakaian tuh
 
Tenang saja pak Mandor, blm saatnya asih di exe.
Hayuuu... Kita makan :kentang: dulu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd