Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Arum, Mahasiswi binal

Next Arum mau dimainin siapa lagi nih?

  • Pemulung (gangbang)

    Votes: 81 52,6%
  • Pengamen

    Votes: 13 8,4%
  • Bapak bapak Random dijalan

    Votes: 27 17,5%
  • Pedagang pasar

    Votes: 8 5,2%
  • Orang gila

    Votes: 25 16,2%

  • Total voters
    154
Bimabet
#2

Entah kenapa akhir² ini suasana nya sangat panas, terpaksa aku pergi ke kampus hanya memakai pakaian pakaian pendek saja.
"Rum, Heii" Sapa Sasa diujung koridor kampus memanggilku
"Hei Sa, tumben bisa ketemu" jawabku
Aku dan Sasa kenal waktu awal ospek di kampus dan menjadi teman, kita beda jurusan jadi jarang sekali ketemu.
"Rum selesai kelas jam berapa? temenin aku yuk ke Mall X, katanya ada pameran make up gitu deh" ajak Sasa
"Aku cuma 1 kelas aja sih, paling jam 2 selesai. Tapi panas banget Saa suerr" aku mengeluh
"Aduh kamu kuno banget sih, aku kan udah dibeliin mobil sama papi, naik mobil aku aja Rum"
"Hahaha kalo jarang ketemu ya gini Sa, sampe gatau udah punya mobil baru nih"
"Hehehe yaudah nanti aku kabarin deh ya"
"Okeee aku tunggu yaa"
Lalu aku melanjutkan perjalanan ku kelas, seperti biasa, banyak pasang mata yang memperhatikan ku. Lebih tepatnya payudaraku ya aku bungkus hanya dengan kaos V neck yang potongan nya sangat rendah hingga belahan ku jelas terlihat, Namun aku merasa bangga menjadi pusat perhatian cowok².
Sesampainya di kelas, ternyata teman² ku sudah mau pulang karena ternyata kelas hari ini kosong karena dosen nya ada urusan mendadak. Aku yang bingung akhirnya memutuskan untuk ke warung dibelakang kampus yang menjadi tempat nongkrong pegawai² kampus seperti Satpam, Petugas kebersihan, Tukang kebun. Yaa itung² sambil nungguin Sasa juga aku makan dulu.
Benar saja, saat aku sampai di warung itu, penghuni warung hanya berisi pegawai² kampus, saat itu ada Tukang kebun Mbah tono, dan 2 Satpam yaitu Didik dan Aryo. Mereka semua sudah tua, lebih tua dibandingkan Joko dan Mamat. Mbah Tono umurnya 74 sedangkan Didik dan Aryo aku taksir sekitar 50 sampai 55 tahun.
Aku pun langsung duduk dan memesan makan dan minum, saat kulihat, Mbah Tono sedang memperhatikan ku dengan tatapan mesum, memang Mbah Tono terkenal cabul di Kampus. Sudah banyak laporan masuk namun Kampus tidak memperdulikan nya.
"Mba kok maem nya sendirian aja, temen nya kemana?" tanya Mbah Tono dengan pengucapan nya yang kurang jelas karena sudah tidak punya gigi sama sekali.
Didik dan Aryo kaget melihat Mbah Tono yang langsung berani mengajak ku ngobrol
"Iya nih Mbah, lagi nunggu temen" jawabku pada Mbah Tono
"Yaudah Mba, gabung aja kesini masih ada kursi. Masa sendirian disitu" timpalnya dengan senyuman mesum
Lagi² fetish gila ku dengan kalangan bawah mulai muncul, aku langsung berpindah untuk gabung dengan mereka. Aku duduk disebelah Aryo dan berhadapan dengan Mbah Tono dan Didik.
"Mandi parfum ya Mba? wangi banget dah" Tanya Aryo kepadaku
Belum sempat menjawab, Mbah Tono langsung berucap
"Hah masa mandi parfum? coba² minggir Dik pindah sana deket Aryo, biar Mbah duduk sama Mbak ayu" perintah Mbah Tono pada Didik
*orang tua disini biasa memanggil gadis muda dengan panggilan ayu yang artinya anak perempuan
"Astaga Mbah, sampe segitunya hahaha.Yaudah Didik pindah" kata Didik
Aku pun bertukar tempat duduk dengan Didik
"Hmmm iyaa wanginya anak cantik ini" sambil Mbah Tono menempelkan hidung nya ke lengan bagian belakang ku dekat dengan ketiak ku
"Ih apa sih Mbah langsung nyosor aja" kagetku sambil memasang wajah cemberut
Didik dan Aryo terkaget melihat Mbah Tono berani menempelkan wajahnya ke badanku.
"Hehehehe" timpal Mbah Tono
"Namanya siapa Mba?" tanya Aryo
"Aruuuummm" jawabku dengan gemas
"Ah kamu pdkt nya cara kuno Yo" ejek Mbah Tono
"Nih, Mbah baru kenal udah pacaran sama Arum" Mbah Tono mengambil tangan kanan ku dan menciumi tangan ku lalu mengusapkan nya ke wajahnya yang bisa dibilang wajahnya sangat buruk rupa, hitam, ompong.
"Eh Mbah gaboleh kaya gitu, nanti dilaporin lagi" kata Didik tegas.
"Dilaporin? ngapain aku ngelaporin pacar aku sendiri pak? ya gak Mbah?" aku malah memeluk Mbah Tono dari samping yang otomatis payudaraku yang besar ke lengan Mbah Tono.
"Eh eh eh, waduh bisa juga nih cewek" jawab Didik.
Mbah Tono makin kegirangan aku peluk seperti itu, kepala kami saling bersandar satu sama lain, dan saat menoleh ke payudaraku, Mbah Tono langsung ngiler melihat belahan payudaraku yang terpampang jelas. Dengan sigap Mbah Tono malah menjilat iler nya yang menetes dibagian atas payudara ku alih alih membersihkan nya
"Astaga Mbah² mesum ketemu cewek mupeng, jadi deh itu" kata Aryo.
"Hahaha geli Mbah jangan gitu" aku tertawa.
"Maaf Yu, Mbah reflek ngeliat yang kotor langsung dibersihin" jawab Mbah Tono.
"Berarti mulut Mbah ini kotor yaa? hahaha" timpalku sambil tangan ku kumasukan ke mulut Mbah Tono yang hanya tersisa gusi nya saja. Mbah Tono otomatis mengemuti jari telunjuk ku.
"Udah Ah Mbah, Arum mau maem dulu, sampe lupa makanan nya udah dateng" kataku
Aryo dan Didik bertepuk tangan pelan melihat "kesaktian" Mbah Tono memikat Mahasiswi cantik berpayudara besar ini.
"Sumpah Yo, Dik jarinya manis banget, apalagi nenen nya yaa, Mbah jadi pengen nenen sama Arum" kata Mbah Tono.
"Aduh Mbah jangan bikin kita ngaceng deh, masih kerja lagi lo habis ini kita" jawab Didik
"Ya kalian aja kerja, Mbah mau ngentot aja sama pacar Mbah, Arum. Ya gak Rum?" timpal Mbah Tono.
Aku hanya diam saja tersenyum sambil menghabiskan makanan ku. Mereka terus saja melihatku makan dan Mbah Tono dari tadi hanya mendusel dusel ke badanku sambil menggosok gosok tonjolan di celana kolornya yang lusuh.
Sungguh sangat tidak pantas melihat pemandangan seperti itu seorang mahasiswi cantik dilecehkan tapi, hal itu membuat aku makin sange sampai CD ku lama² basah.
Setelah makan aku mengecek HP dan melihat Sasa sudah mengabariku dan menunggu di parkiran. Aku bergegas membayar dan berpamitan pada mereka bertiga, khususnya pada Mbah Tono. Aku mencium pipinya 3x dan langsung dia mencium bibirku, aku pun membalas ciuman nya dengan sangat mesra sampai² ludah nya menetes ke baju ku, Dagu ku pun basah kuyup dibuatnya tanpa kusadari.
"Kalo Mbah mau ke Kost Arum, mampir aja ke kost Arum, Kost A nomer 20. Arum tungu yaa nanti malam, Byeee" ucapku.
Aku pun buru² ke parkiran untuk menemui Sasa, aku lihat dia dari jauh membuka kaca sambil celingak celingkuk mencariku. Langsung aku membuka pintu mobil dan masuk kedalam karena sudah tidak tahan panas diluar.
"Arumm!! bikin kaget aja kamu" Kata Sasa dengan kaget.
"Sorry, hahaha panas banget diluar"
"Sepanas itu ya? sampe kehausan kamu? itu dagu, sama baju basah semua keburu buru minumnya? tanya Sasa.
Mampus aku lupa mengelap air liur Mbah Tono tadi, jadi semua orang tadi liat aku basah2 begini?
"Eh iya Sa, hehehe minta tisu dong" jawabku malu

Diperjalanan menuju mall, aku sempat berpikir ucapan ku tadi ke Mbah Tono, aku memberi tahu Kost ku. Aku lupa bahwa ada 2 pedagang keliling yang sekarang akan sering tinggal bersamaku, mampus lah aku akan dicap sebagai lacur murahan.
" ARUMMMM, kamu ini mikir apa si!?" bentak Sasa kepadaku yang memang dia cewek yang sedikit tegas.
Rupanya dia daritadi mengajak ngobrol namun aku tidak memperhatikan nya karena sedang memikirkan Joko, Mamat dan Mbah Tono
"Yaampun maaf Saa, aku ga perhatian"
"Kamu banyak pikiran? mau ngobrol aja gak? biar kamu lega? kita cari cofeeshop deket sini yaa?"
"Gapapa Saa, makasih yaa, lagian aku gasabar udah pengen beli make up baru, lipstik aku udah mau abiss"
"Okee kita meluncurrrr" semangat Sasa
"Hei pelan pelan sayangggg, Hahaha" aku sedikit panik

Kami pun sampai di parkiran Mall X. Karena baru pertama kali kesini, Sasa bertanya kepada satpam yang ada disana
"Permisi pak, parkiran untuk mobil ada dimana ya" karna memang Mall ini besar
"Astaga toket nya" Reflek si satpam itu walaupun dia sendiri kaget dengan ucapan nya.
"Hey ngomong apa kamu! yang sopan ya. Saya laporin ke bos kamu sekarang ya" amuk Sasa membela ku
"Udah Saa gapapa cuma gitu aja kok, udah udah" bujuk ke kepada Sasa
"Gabisa gitu Rum, dia udah kurang ajar ke kamu, masa kamu mau diem aja sih!?" Malahan Sasa yang marah kepada ku
"Iya iyaa udah ya Saa" aku membujuk lagi
"Pak awas ya kamu, siapa nama mu? saya ingat² nanti saya laporin ya kamu" lalu Sasa menutup kaca mobil dan jalan lagi mencari parkiran mobil sendiri.
Yaampun Sasa tau aku dilecehkan begitu saja dia marah nya bukan main, bagaimana kalo dia sampai tau apa yang dilakukan Joko, Mamat bahkan Mbah Tono kepadaku.
Sasa memang sosok cewek yang sangat tegas, dia tidak takut pada siapapun jika dia merasa benar, bisa dibilang Sasa ini lebih garang daripada cowok hahaha. Walaupun Sasa ini sebenarnya sedikit nakal karena memiliki beberapa tatoo di tangan dan lehernya, namun tidak seperti nakal yang kulakukan, tapi kalo aku kan binal xixixi.

Kami pun menemukan tempat parkir mobil, dan segera masuk kedalam Mall, kami langsung naik ke lantai 4 dan melihat make up yang memang sedang mengadakan diskon besar. Sasa sedang mencari foundation, dan terlihat sangat fokus mencari warna yang cocok. Fokus ku pun teralihkan pada lipstik yang warna nya sangat aku suka. Aku mengambil tester nya dan mengoleskan nya pada pergelangan tangan ku dan ternyata warna nya memang cocok buatku.
"Kalo aku beli ini, nanti malam aku pake terus kasih hadiah kecupan² mesra ke wajah suami² ku kayaknya lucu deh hehehe" batinku sambil sedikit sange. Tak terasa sudah 2 jam aku di Mall itu, setelah membeli make up, kita jalan jalan dan membeli makan karena kita berdua lapar. Sejauh ini di dalam Mall kondisi nya aman, enggak ada yang aneh aneh kepada ku. Kita pun membeli steak untuk makan kita kali ini, setelah menunggu 20 menitan, makanan kita datang. Namanya cewek ya biasalah, sebelum makan kita foto² dulu hahaha. Baru saja aku menyantap makanan, tiba tiba ada Cowok aku taksir umurnya sekitar 26 tahun menghampiri ku
"Permisi kak, aku Hansen boleh kenalan gak kak?"
"Eh aku Arum kak salam kenal ya"
"Salam kenal Kak Arum, maaf ya kak, aku ganggu gak?" tanya Hansen
"Ini kita mau makan sih kak, ada apa ya?"
"Oh gitu maaf deh kak, ini kebetulan aku liat kakak dari tadi tapi berani ngajak kenalan hehe, boleh gak kak aku minta akun IG nya?" tanya Hansen gugup sekali
"Emmm, IG aku yaa? aduh boleh gak nih Sa?" malah aku bertanya pada Sasa
"Loh kan yang diminta kamu Rum, hahaha. tapi sikat aja sih Rum HAHAHAHA" jawab Sasa
"Tuh temen nya aja udah ngizinin loh kak" timpal Hansen
"IG Kak Hansen aja deh aku follow nanti" jawabku
"Oke kak boleh deh, dicatet ya IG aku" dia pun menyodorkan HP nya memperlihatkan akun IG nya sambil aku mencatat nya di HP ku.
Dia pun kembali ke tempat duduknya dan ternyata dia bersama teman² nya yang semua nya sedang tertawa
"Sikat aja Rum, orangnya baik, sopan, ganteng juga, pasti kaya tuh Rum. Liat ga jam nya? itu 10M harganya Rum Hahahah." goda Sasa kepadaku
"Apasih kamu Saaa hahaha, makan dulu tuh steak muu" jawabku memerah
Kita pun baru mulai makan steak kita, dan terlintas dipikiran ku
"Aduh Mas maaf ya ga tertarik, kamu terlalu baik buat aku hahaha, kamu emang ganteng dan kaya Mas, tapi sayang ga seberuntung Joko, Mamat yang semalem meniduri ku dengan sangat nikmat" batinku
Setelah makan aku pergi ke Toilet, untuk membenarkan pakaian ku, aku kembali kaget saat ku lihat bagian atas tubuhku yang mana cupangan² bekas semalam masih terlihat sangat jelas.
"Udah yuk Sa kita pulang, aku udah capek nih, ngantuk" alasan ku karena sebenarnya aku sudah sange melihat bekas cupangan semalam, dan ingin segera menemui kedua suami baru ku xixixi.
"Iya yuk pulang, aku juga ada urusan habis ini."
Syukurlah dia ada urusan jadi aku ga harus bingung mencari alasan agar dia tidak mampir ke Kost ku, bisa gawat jika dia tau ada Joko dan Mamat.
Perjalanan begitu macet hingga aku tertidur dan tiba² sudah sampai di Kost ku.
"Rumm, bangun yuk sayang udah nyampe nih, aku gamau ya harus gendong kamu kedalem." ucap Sasa sambil membangunkan ku dengan lembut. Aku kaget ternyata Sasa juga bisa lembut hahaha
"Eh eh iya Sa, makasih ya udah dianterin dan nemenin aku"
"Aku yang terima kasih uda mau nemenin aku hehehe. Dadah Arumm"
"See You Sasaaaa"
Akhirnya aku pulang jugaaa, begitu masuk kedalam kamar, aku sedikit kecewa karena tidak ada siapapun didalam.
"Yahh kok sepi, padahal udah pengen disayang sayang lagi. Apa aku colmek aja yaa, eh tapi jangan deh gapapa aku tabung dulu sange nya" pikirku dalam hati.
Aku pun melanjutkan tidur ku tadi sampai jam 9 malam.
"Selamat Malam Arum kesayangan Mas" ucap Joko masuk kedalam kamarku seperti sudah lama tinggal disini.
"Mas Jokoo, Arum kangen sini peluk" aku berusaha bangun dan tidak sengaja tangan ku menindih badan seseorang disampingku yang ternyata itu adalah Mamat. Sejak kapan Mamat masuk ke kamarku, aku memang lupa untuk mengunci kamar. Bagaimana jika yang masuk bukan Mamat, bagaimana jika aku diperkosa tadi? tapi gapapa deh diperkosa aku suka kok, siapa tau nambah Suami lagi xixixi.
Joko langsung menghampiri ku di kasur dan menggendong tubuhku layaknya suami istri.
"Muachh, ih kok sayang bau asem, belum mandi ya dari pulang tadi?" tanya Joko
"Iyaa mas, Arum belum mandi, tadi kecapean pulang sore langsung bobo deh. Arum lupa hidupin AC loh mas tadi, untung ada Mas Mamat yang dateng hidupin AC, kalo enggak Arum tambah asem deh keringetan" jawabku
"Hmm kasian nya kesayangan Mas kecapean, yaudah yuk mandi Sayang, mas juga bau nih habis kerja" ajak Joko sambil menggendong ku masuk ke kamar mandi. Aku pun makin memeluk nya erat dan menyandarkan kepala ku ke dada Mas Joko.
Karena orang tua ku merupakan keluarga yang cukup berada. Jadi mereka memilihkan ku Kost yang terbaik dengan kamar mandi didalam, bathtub, AC, kamar yang luas. Walaupun aku sedikit membohongi mereka dengan tidak mengatakan jika ini kos campur antara cowok dan cewek.

"Sini yuk sayang kita berendam dulu pake air anget" ajak Joko yang sudah berendam terlebih dahulu di bathtub
Aku pun menyusulnya berendam, benar² aku sudah diluar batas melakukan ini semua.
Mas Joko melingkarkan tangan nya di perutku dan kepala nya disandarkan ke pundak ku. Aku benar benar merasa disayang olehnya (maklum aku sangat haus akan kasih sayang dari kecil)
Aku juga menceritakan kegiatan ku hari ini kepada Mas joko seperti anak kecil. Entah Joko mendengarkan atau tidak, dia kadang mencium pundak atau leherku dan rasanya dia sangat menikmati momen ini.
"Mas, tadi aku sama temen pergi ke Mall, beli lipstik terus maem steak, terus masa ada cowok datengin aku deh Mas, minta² ig segala Mas" ceritaku pada Joko.
"Oh ya? terus kamu kasih? gitu ya sekarang Arum udah ga sayang lagi sama Mas. Mas pulang aja deh kalo gitu, biar kamu sama dia." goda Joko kepadaku sambil melepas pelukan nya dariku dan berpura pura bangkit.
"Hmm Mass gak gituu, Arum Gak kasih kok beneran deh suer, Arum sayang sama Mas, Mas jangan pulang yaa" rengek ku seperti anak kecil sambil berbalik menghadap ke Joko mendekatkan badanku padanya berwajah melas seperti mau menangis.
Joko yang tak kuasa menahan perlakuan ku langsung memeluk ku dengan sangat erat, tangan nya mengusap usap punggung ku yang putih bersih nan mulus yang basah oleh air. Dan pinggang Joko mulai berputar untuk memposisikan kontol hitam nya mencari sarang nya yang hangat.
"Iya Arum sayang, Mas gak pulang dehh" Rayu Joko padaku.
Setelah beberapa menit kami memutuskan untuk menyudahi kemesraan ini. Betapa kagetnya aku, air sabun yang wangi tadi, berubah menjadi bau dan kotor akibat badan Joko yang seharian diluar. Melihat kondisi itu, aku mengulang mandi ku menggunakan shower dan Joko langsung keluar dari kamar mandi.
Setelah merasa cukup, aku menggunakan handuk menutupi badanku yang sebenarnya tidak perlu, dan mengeringkan rambutku menggunakan handuk lainnya. Aku keluar kamar mandi dan melihat Joko dan Mamat sedang merokok di Sofa sambil mengobrol
"Liat Jok, istri kita habis mandi pasti wangi, mana keramas lagi. Siap ngewe ya sayang?" celoteh Mamat
"Sayang dibiasain ya kalo mau pergi, baru pulang, atau habis mandi. Suaminya di kiss duluu" kata Joko
Tanpa menjawab aku menghampiri mereka berdua dan mereka mencium bibir ku secara bergantian.
"Mas Joko habis mandi kenapa kolor nya dipake lagi ih, jadi bau lagi dong Mas itunya" kataku
"Ini kolor favorit Mas Rum, liat pantat nya udah bolong" Joko berdiri dan berputar menunjukan kolornya yang bolong.
"HAHAHAHA ****** banget Joko" Mamat terbahak bahak
Saat sedang tertawa, pintu kamar ku ada yang mengetuk dengan tidak sabar.
"Mampus kalo itu temen aku gimana Mas, bisa gawat loh" aku panik
"Mas ngumpet dulu biar Arum yang buka" perintah ku pada kedua suami ku

Ternyata itu adalah Mbah Tono, saat aku membukakan pintu, dia langsung masuk kedalam sebelum aku berucap sepatah kata pun. Aku langsung menutup pintu dan mengunci kamar
"Mbah Tono Yaampun bikin kaget aja ih, Arum kira siapa malem² begini" kataku
"Ini siapa sayang? Mbah² jelek bau begini" kata Mamat
What? jelek? bau? kalian semua itu jelek dan bau tau gak? bisa bisanya ngatain orang lain jelek dan bau. padahal udah mandi bau kalian itu gak bisa ilang. Tapi lagi lagi aku sange sama kaliann>_<
"Ini Mbah Tono Mas, dia tukang kebun di Kampus Arum, tadi siang katanya Mbah Tono mau mampir, boleh kan Mas?" Tanya ku, padahal ini adalah Kost ku.
"Udah ngapain aja kamu sama dia? sampai mau mampir segala" tanya Mamat
"Maaf ya Mas, Mbah sama Arum ini udah pacaran, tadi kita udah ciuman mesra sampe netes² iler kita" jelas Mbah Tono bangga
"Pacaran? Ciuman? Sorry ya Mbah Tua, kita ini suami Arum, kita udah boboin Arum sampe nyenyak bobo nya semalem." jawab Joko lebih bangga
"Tidurin Arum? haha gausah menghayal deh kalian" ejek Mbah Tono
Seketika Mamat menghampiri ku dan memutar badanku hingga menghadap Mbah Tono dan langsung melepas kan handuk dibadanku hingga tersisa hanya handuk di kepala ku saja yang menempel di tubuhku.
"Liat nih Mbah cupangan² ini kalo bukan dari kita, dari siapa lagi" kata Mamat
Mbah Tono terbengong melihat tubuh mulusku yang putih bersih ini dan banyak cupangan di daerah payudara ku yang tetap kencang meski tidak pakai BH.
"Peduli setan kalian udah tidurin Arum, Mbah udah sange aja dari tadi siang pengen nenen sama Arum" langsung Mbah Tono memegangi nenen ku dan mengenyot nya seperti bayi. Rasannya geli sekali karena Mbah Tono sudah tidak punya gigi, apalagi saat Mbah Tono berusaha menggigit puting ku yang berwarna pink ini.
Aku pun hanyut dalam permainan Mbah Tono pada payudara ku sementara Joko dan Mamat tertawa melihat tingkah Mbah Tono.
Karena sudah mandi dan aku tidak mau membuat badanku bau lagi, aku mendorong Mbah Tono dan berkata
"Mbah udah ah, Arum udah mandi nanti bau lagi ah gamau."
"Yaampun Rum, baru juga nen dikit, tadi siang belum puas baru jilat dikit" pinta Mbah Tono
"Nahh kebetulan, Mas kan belum mandi, Mbah kan juga belum, mending kita mandi lagi yuk sayang, tanggung itu nen nya udah bau jigong Mbah Tua hahaha" ide Mamat
Tanpa kusadari, Mbah Tono sudah mendekap ku lagi kembali menyusu kepadaku.
"Hmmm yaudah deh, tapi ini terakhir ya malem ini Arum mandi" jawabku
"Iyaa sayangku Arum cantik" Mbah Tono ikut ikutan memanggil ku sayang.
Aku, Mbah Tono, Mamat masuk ke kamar mandi
Aku menyalakan shower dan berdiri dibawah kucuran air sambil Mbah Tono dan Mamat pastinya mencumbuiku.
"Udahan dulu cium cium nya, sabunan dulu yuk" ucapku
"Haduh ribet pake sabun², kalo mau berbusa pake ini aja, cuihh cuihh" Mbah Tono meludahi ku di bagian dada dan vagina ku
"Ihhhh gamau, harus pake sabun ya sayang sayangkuuuu muachh" bujuk ku sambil mencium mereka.
Mereka pun menuruti ku dan aku terpaksa menyabuni badan mereka yang malas pakai sabun, ternyata mereka kalau mandi hanya air saja tidak pakai sabun, pantes aja bau nya gak karuan.
Mereka sengaja melarangku untuk menyabuni kontolnya dan menyisakan untuk terakhir.
"Nah Rum sekarang tinggal kontol kan, bersihin dulu pake mulut kamu, sekalian kamu gosok gigi kan?" kata Mbah Tono seenaknya.
Dengan perasaan jijik dan sange berat aku mulai mengulum kontol Mamat karena aku tidak tahan dengan punya Mbah Tono, bentuknya udah gak karuan. Mamat ku langsung memegangi kepala ku sambil merem melek meresapi kontol nya yang masuk kedalam mulutku yang sexy ini.
Tak mau kalah, Mbah Tono menampar kan kontol nya berkali kali ke wajah ku sehingga lama² cukup sakit dan menganggu juga.
"Iya iyaa sayangkuu, ini gantian punya Mbah kokkk" ucapku dengan mendangak keatas melihat Mbah Tono yang buruk rupa.
Awalnya aku ragu mengulum kontol Mbah Tono, aku tidak bisa membayangkan sperti apa rasa kontol Mbah tua tukang kebun ini. Aku menciumi nya dulu perlahan mulai dari batang nya, pelir nya, dan ke kepala kontol nya lalu aku mulai mengulum kontol tua bangka ini
"Anjingggg, Anjinggg enak banget gilaaa, Bangsat ini mulut apa memek, anget banget nikmat, ahhhhhh" erang Mbah Tono keenakan sambil berteriak.
Mungkin Joko diluar kamar mandi kaget mendengar aku berteriak dan segera membuka kamar mandi melihat aku sedang memblowjob kedua lelaki ini. Joko mulai mengocok kontolnya sendiri.
Selama setengah jam aku terus mengulum kontol mereka berdua, sesekali Mamat menarik ku keatas untuk mencium ku, begitupun Mbah Tono. Namun ditengah permainan, Joko menghampiri kami, dan membuang sperma nya di payudaraku cukup banyak, lalu dia keluar dan sepertinya dia tidur karna kelelahan.
Tak lama Mbah Tono tidak kuat dan menarik wajah ku memasukan kontol nya kedalan mulutku, lalu dia memuntahkan sperma nya sangat banyak hingga beberapa menit. Aku sempat ingin muntah karna rasanya yang sangat aneh dan banyak sekali hingga tertelan. Kemudian aku fokus ke kontol Mamat berharap ini segera berakhir.
Mbah Tono lalu tiduran di lantai kamar mandi dan mulai mengangkat tubuhku sedikit naik saat berjongkok, rupanya dia ingin menjilati vagina ku yang bersih tanpa bulu sedikitpun.
Awalnya aku merasa sangat geli dan nikmat, aku menaik turunku pinggang ku sesuai irama yang aku suka, namun Mbah Tono tidak sabar dan langsung menarik tubuhku kebawah. Vagina ku jadi santapan bagi Mbah Tono.
Tak butuh waktu lama, setelah 5 menit aku orgasme dan cairan cintaku langsung diminum habis oleh Mbah Tono. Aku mengeluh keenakan sampai mengeluarkan kontol Mamat dari mulutku, Ia pun langsung menggendong ku dan menancapkan kontol nya ke vagina ku dan membuang sperma nya didalam.
Setelah berdiam sebentar mereka berdua langsung keluar kamar mandi sementara aku harus mengulangi mandi ku dari awal lagi.

Setelah merasa cukup, aku keluar dari kamar mandi dan melihat Mamat sedang bergegas akan pulang sambil menggerutu
"Dasar istri sialan, baru juga mau seneng² udah marah marah disuruh pulang. Dipikir kangen apa sama istri? taik. Mendingan sama Arum disini nyaman banget." ucap Mamat marah
"Mas mau pulang? ihh jahat banget istrinya ditinggalin, Arum bobonya sama Mas Joko aja nih jadinya" tanya ku sekaligus menggoda nya.
"Sabar ya sayangkuu, istri tua Mas udah marah. dia gatau habis ini Mas mau cerain dia hahaha. Sampai ketemu lagi besok Sayangku cintaku. muach" sambil dia mencium ku lalu keluar dari Kost ku.
"Hari ini kita jadi bobo berdua aja ya Arum sayanggg" kata Joko bahagia.
Aku sebenarnya sedikit kecewa karena Mamat pulang, aku lebih suka jika harus ditiduri 2 orang. Oiya kan ada Mbah Tono ya, aku ajak aja dia menginap disini.
"Iya nih Mas berdua aja sepi kan, Mbah Tono ikut bobo disini aja yaaa, nanti sama Mas Joko boboin Arum. Mau kan?" tanya ku pada Mbah Tono
"Waduh, Memang Mbah rencana mau nginep disini Rum, tanpa disuruh pun hahaha" jawabnya
Sialan memang dia sudah berencana untuk menginap disini, andai tadi Mamat tidak pulang, aku akan ditiduri 3 lelaki sekaligus.
"Yaudah yuk kita bobo sekarang aja, udah jam 11 Arum ngantuk. Ayo Mas, Mbah sini naik ke kasur, biar Arum bobo ditengah" ajak ku ke mereka berdua.
Aku langsung memposisikan diriku di kasur dan masuk kedalam selimut, seperti biasa ketika mau tidur aku hanya menggunakan tanktop saja dan CD.
Mbah Tono pun langsung menyusul, sebelum masuk kedalam selimut juga, Mbah Tono melepas semua pakaian nya sehingga dia telanjang dan langsung mendusel dusel padaku.
"Mas gamau bobo, ayo ih Mas udah malemm" tanyaku pada Joko.
"Bentar Sayang, Mas mau telpon temen dulu lagi ada urusan." jelasnya
"Ih apaan malem² gini sok sibuk. Yaudah Arum sama Mbah duluan yaaa" jawabku

Karena hanya sedang berdua didalam selimut, aku berbaring saling berhadapan dengan Mbah Tono, dia pun asik sekali memeluk ku sambil menggesakan wajahnya ke payudaraku. Karena mungkin terlalu sange, dia mencaplok payudara ku walaupun terbungkus dengan tanktop ku. Cukup lama dia mengunyah payudaraku ini, tidak terasa sakit karena giginya ompong. Aku pun merasakan kontolnya yang sangat tegang menyundul paha ku yang mulus.
"Sayangg, Mbah udah tua, mau nenen boleh? orang tua butuh susu biar sehatt" minta Mbah Tono
"Tapi kan Arum ga keluarin asi sayang, lagian kalo mau nen gapapa, sini aku bukain"
Aku menurunkan belahan tanktop ku sehingga menyembulah payudaraku ini.
"Yeeeyy Nenennn" girang Mbah Tono
Mbah Tono pun asik sekali nenen padaku sampai payudaraku yang sebelah kanan ini sudah basah oleh air liurnya setelah beberapa menit.
Baru saja mau tertidur, Joko bergabung masuk kedalam selimut
"Udah bobo kamu? Mas bikin kaget ya?" tanya Joko
"Engga kok Mas, ini malah aku yang boboin Mbah Tono hahaha. liat kayak anak kecil dia lagi nenen terus bobo" Mbah Tono memang langsung tertidur saat nenen padaku, mulutnya masih penuh dengan payudara Mahasiswi Cantik yang semok ini.
"Yaudah yuk bobo sayang, muach" ajaknya sambil kita berciuman
"Ehmm, Mmhhhh" Mbah Tono sedikit terganggu karena aku terlalu banyak bergerak saat berciuman dengan Joko. Dengan sigap aku langsung mengelus elus kepala nya agar dia tidak jadi terbangun. Kita pun tidur bertiga dengan aku menyusui Mbah Tono dan Mas Joko memeluk ku dari belakang sambil menciumi leher ku yang jenjang.
 
Wooooow.....

Makasih apdetnya Suhu! Muangstaaabh!
 
manteeebb..... mungkin beberapa mulustrasi adegan bisa menambah fokus, suhu...!!

d tunggu kelanjutannya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd