Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Arini Namaku - Mini Series

bambangperkoso

Suka Semprot
Daftar
4 Apr 2012
Post
20
Like diterima
2
Bimabet
Permisi semua, Newbie ijin posting.. Mohon cacian dan sarannya

Perkenalkan namaku Arini, umur 18 tahun, sekarang aku tinggal di salah satu Ibu Kota Provinsi yang terkenal dengan mojang geulisnya. Kejadian ini berawal satu tahun yang lalu, hari ini seharusnya menjadi hari yang sangat membahagiakan bagi beberapa orang, tapi tidak denganku.

Jam satu siang aku sudah berada di depan monitor di salah satu warnet di kabupaten P. Satu jam sudah aku termenung, tapi halaman web yang ku tuju tidak juga ada kemajuan. Kalau error ya terus saja berputar-putar. Ku ulangi berkali-kali tetap saja sama. Setengah jam kemudian, akhirnya muncul juga namaku, Arini Syahbandi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Jatinangor.

Lekas ku mengabari orang tua via telepon, mereka senangnya bukan main, segala pujian dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa mereka ucapkan. Tapi tidak denganku, hampa, aku sudah kerasan tinggal di kota ini. Setiap hari terasa sekali liburannya, tidak perlu mengunggah status “need vitamin sea”.

Ketika sampai rumah, seluruh keluarga, orang tua, kakak, dan keponakan menyambut dengan gembira. Baru juga akan masuk rumah, ketiga kakak perempuanku berhambur memeluk. Mereka memang tidak memiliki kesempatan yang sama dengan diriku untuk mengenyam bangku kuliah. Bukan karena orang tuaku tidak mampu, tapi mereka lebih mengarahkan ketiga kakakku untuk mengurusi rumah makan sea food dan penginapan sederhana milik mereka.

“drrrt drrrt drrrt’, getaran handphone terasa di saku celana. Sudah berulang kali Hp ini bergetar, tapi aku tak kuasa untuk mengangkatnya. Aku tau yang menghubungi pasti Bayu, pacarku. Kami telah berpacaran selama dua tahun sejak kelas dua SMA.

Faktor inilah yang membuat diriku tidak terlalu senang, Aku harus berpisah dengan Bayu. Dia menganggap kuliah di kota B tidak ada gunanya. Dia lebih senang tinggal disini, menikmati alam pantai, bercumbu dengan ombak. Pacarku memang sedang berusaha untuk menjadi atlet papan surfing. Selain itu juga dia bisa ikut mengembankan usaha penyewaan alat surfing milik kakaknya.

Tiga bulan berlalu, hari ini akhirnya datang juga, hari terakhirku di kota ini karena besok harus berangkat ke Kota B. Atas inisiatif Bayu, nanti malam akan diadakan acara perpisahan di tepi pantai bersama beberapa sahabat. Dia menjemputku setelah maghrib, ketika sampai di pantai, sudah ada tungku untuk melaksanakan barbeque sambil ditemani beberapa botol bir dan anggur merah.

Semenjak sampai aku sama sekali tidak menyentuh makanan yang disediakan, hanya gelas yang ku pegang memang tidak pernah kosong. Sebagai anak pantai, memang aku sudah terbiasa dengan minuman ini, bir dicampur dengan anggur merah. Tak terhitung berapa gelas yang sudah ku teguk. Hal ini menimbulkan efek panas diseluruh badan, ditambah Bayu yang duduk disebelahku selalu memberikan sentuhan di titik-titik sensitif
Aku memang sudah tidak perawan, Bayu yang pertama kali menggagahiku. Tidak tahu dia belajar dari mana, tapi semenjak perawanku hilang, Aku jadi ketagihan. Rasanya ingin segera saja berpindah ke kamar pacarku dan berpacu sampai pagi. Mengingat nanti apabila sudah kuliah di Kota B, kenikmatan ini akan jarang ditemui.

Dalam keadaan setengah sadar, Bayu memboncengku kearah rumahnya. Setibanya di dalam kamar kami lalu berciuman dengan panasnya, kami melakukan French Kiss seakan lama lagi kami akan bertemu. Lidah kami saling berkejaran, bibir bawah atau atasnya tak lupa kukulum. ÄAAAHHH’ aku mendesah ketika Bayu menyapu belakang telingaku dan tangannya berusaha mengangkat kaosku. Akupun tak mau kalah untuk melepas kaos dan bawahan pacarku ini, aku memang agresif apabila sedang berdua dengan pacarku ini. Setelah menyisakan pakaian dalam, aku merebahkan diri dikasur lalu bayu kembali menyasar mulutku, 10 menit sudah kami melakukan French Kiss. Aku memang tidak putih, tapi hitam manis seperti marion j*la, namanya juga anak tepi laut. Lalu bayu berusaha untuk melepas kaitan bra milikku yang berukuran 34B, setelah terlepas dia langsung menyosor pingggiran payudaraku. Tanganku langsung mengarah ke kemaluan Bayu, kupermainkan meskipun masih menggunakan celana dalam. Lalu jari-jemari bayu masuk ke selangkanganku dan menggosoknya dari luar. “aaaah” “uuuuh” “aaaah” “uuuh” ‘enak banget sayaang’… hanya lenguhan dan racauan yang keluar dari mulutku, meskipun tanganku tidak mau lepas dari K*ontol pacarku.

Lalu dia mulai turun ke bawah dan berusaha untuk menurunkan celana dalamku, aku membantunya dengan cara mengangkat pantatku ke atas. Setelah terlepas, Bayu langung menyerbu kemaluanku dengan mulutku, dengan tangannya tetap memilin putingku. Meskipun aku setengah sadar pengaruh miras, aku berusaha untuk tidak melenguh terlalu keras karena masih ada kakak pacarku dirumah ini.

Setelah 10 menit bermain di kemaluanku, akhirnya sensasi yang membuatku ketagihan datang juga. Mataku terpejam, badanku terangkat sedikit, rasanya memang mirip ketika sedang memakai ekstasi dan dj menaikkan ritmenya. Aku terengah engah, lalu bayu berbaring disebelahku. Dia berusaha menaikkan kembali nafsuku dengan menstimulasi titik lemahku dibalik telinga dan tengkuk leher.

Ketika sudah bergairah kembali, aku kemudian bangkit dari tempat tidur dan mengarah ke kemaluan bayu yang masih terbungkus celana dalam. Karena sudah tidak kuat, ketika sudah beres melepas celana dalam dan memakaikan kondom, aku langsung saja menunggangi kemaluan pacarku.

Karena sudah basah akibat rangsangan pacarku, tidak terlalu sulit ketika akan memasukkan kemaluan pacarku ini. Rasa yang selalu kuingat selalu sama, ketika kemaluan pacarku bergesekan dengan dinding vaginaku ini, gesekan urat-uratnya menggelitik dan membuatku menggelinjang. Kupompa ke atas dan kebawah, ketikaku merasa lelah kuganti dengan maju mundur. “aaaaaah” ketika bayu berubah posisinya menjadi duduk dan mencaplok puting sebelah kiriku. Lima menit berlalu, Bayu menginstruksikan untuk berganti gaya, tanpa melepaskan alat kelamin, kami berganti gaya menjadi misionaris.

Bayu dengan semangat 45 memompakan alat kelaminnya, Dia begitu bersemangat sehingga membuatku merem melek. Ketika mencapai kecepatan maksimal, aku sudah ingin orgasme kembali. Aku sudah tidak karuan, kali ini desahan dan lenguhan tapi bisa ku tahan. Begitu Bayu akan mengeram aku sudah sampai duluan. Aku kembali lemas, dan Bayu menjatuhkan badannya disebelahku. Kupeluk badannya sambil kucium bahunya, tak terasa aku tertidur pulas.

bersambung
 
good stuff....
 
Tepat hari minggu sore aku dan kedua orang tua ku sampai di kediaman om dan tante. Selama menempuh perkuliahan nanti rencananya aku akan tinggal disini. Sebenarnya aku kurang sreg tinggal dengan mereka, ingin menikmati tinggal di kosan sambil belajar mandiri. Tapi tanteku bersikukuh agar aku tinggal dirumahnya, karena dirumahnya tidak ada wanita selain dirinya.

Om dan Tante memiliki tiga orang anak laki-laki, Andri (22 Thn) masih kuliah di salah satu universitas swasta di Kota B, Berlan (16 Thn) baru masuk SMA, dan Dito (14 Thn) masih duduk di SMP. Sebenarnya rumah Om dan Tanteku ini bukan terletak di tengah kota B, tapi diperbatasan dengan wilayah kabupaten. Dari jalan utama, masih harus naik lagi ke daerah atas, dekat dengan gunung M. Udara disini masih sangat dingin, sangat berbeda dengan asal tempat tinggalku.

Seminggu berlalu, akhirnya aku mulai masuk kuliah. Aku disibukkan dengan kegiatan ospek yang sangat melelahkan.
Sebulan berlalu, tidak ada yang sangat special. Tapi udara dingin ini menyiksaku. Lebih tepatnya menyiksa libidoku. Udara dingin ini, membuat diriku sangat ingin dibelai oleh Bayu. Pada suatu malam minggu, aku iseng untuk menghubungi pacarku melalui video call. Tentu saja aku melakukannya dikamar dengan pintu terkunci. Agar lebih aman, aku menunggu tengah malam agar lebih kondusif.

Tujuanku melakukan video call ini apalagi untuk menyalurkan libido hehehehehehe…. Video call kali ini berjalan satu jam, tangan kananku tidak beranjak dari selangkangan. Kadang menggesek clitorisku, memasukkan dua jariku kedalam vagina atau memelintir putingku. Sebenarnya aku kurang puas dengan video call sex ini, aku tidak bisa merasakan urat-urat ko*tol pacarku menggelitik dinding vaginaku. Tapi daripada aku mengkhianati pacarku, tidak ada cara yang lain.

Meskipun tidak terlalu puas, aku sempat lepas kendali pada saat video call sex kali ini. Beberapa kali aku tidak bisa menahan lenguhan atau racauanku. Udara dingin yang menyelimuti, seolah-olah menambah kenikmatan kali ini. Sebenarnya aku sempat melihat ada bayangan kaki melalui celah pintu bawah kamarku. Tapi aku sudah tidak peduli, orgasme menjadi tujuan utamaku.

Di rumah om dan tanteku ini punya kebiasaan yang selalu dilaksanakan setiap hari minggu malam. Om dan tanteku ini mewajibkan seluruh penghuni rumah untuk selalu makan bersama di minggu malam. Tidak ada yang diperbolehkan untuk pergi keluar. Tanteku selalu masak makanan yang spesial, kali ini tanteku memasak hidangan sea food. Mungkin ini salah satu cara yang ditempuh tanteku agar aku betah dirumah ini.

Pada saat makan malam, tanteku ini dengan telaten mengalas makanan kami. Satu demi satu piring kami terisi dengan nasi dan temannya. Untuk hidangan penutup, tanteku membuat pudding yang sangat lezat.

Selesai menyantap makan malam, kami biasanya berkumpul di ruang tv untuk menonton film atau hanya mengobrol. Dito dan Berlan sudah ada duluan duduk di karpet depan tv, sedangkan om dan tante sedang sibuk mencuci perangkat makan yang tadi dipakai.

Aku duduk di sofa depan tv yang berbentuk L, rumah ini terdiri dari dua tingkat. Tingkat pertama terdiri dari tiga kamar, kamar Dito, Berlan dan kamar tamu. Tingkat kedua terdiri dari tiga kamar yang terdiri dari kamar utama, kamar Andri dan kamarku. Om dan tante memang sudah terbiasa tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga.

Tak lama sejak aku duduk di sofa, Andri atau biasa aku panggil A Andri datang ke ruang tv dengan membawa dua cangkir minuman. Satu cangkir berisi kopi dan satu cangkir berisi coklat panas. A Andri memberikan cangkir berisi coklat panas kepadaku. Sepupu-sepupuku ini memang sangat baik sekali kepadaku, mereka sudah menganggapku seperti adik atau kakak bagi mereka.

Dua sepupuku yang lain merasa cemburu, karena hanya diriku yang dibuatkan minuman. Tidak lama setelah menghabiskan cokelat panas, rasa kantuk menyerang diriku. Aku pada pamit kepada mereka untuk menuju kamarku.

Sebelum tidur, seperti biasa aku menjalankan rutinitas sebagai perempuan, memakai segala macam produk perawatan kulit lalu mengganti dengan daster untuk tidur. Pada saat akan turun kembali untuk membawa air putih, sudah menjadi kebiasaan untuk menyimpan segelas air putih di meja samping tempat tidur. Aku terheran sudah ada segelas air minum tidak seperti biasanya. Aku meminum setengah gelas lalu naik ke atas kasur. Tidak terlalu lama aku sudah terlelap.


Pada saat tidur, aku merasakan ada tangan yang mengusap-ngusap pahaku. Usapan paha ini terus berlangsung dan makin naik ke atas. Aku memang tidak terlalu betah untuk menggunakan selimut pada saat tidur. Aku merasakan bahwa tangan tersebut menyingkapkan daster yang kupakai semakin ke atas sampai ke batas buah dada. Aku merasakan sedang mimpi tapi mimpi ini begitu nyata terasa.

Setelah menyngkapkan dasterku, tangan misterius itu mengusap-ngusap payudara dari luar bra. Usapan ini terus berlangsung dan mengarah ke remasan yang lebih kuat. Lalu aku merasakan ada bibir yang mulai mengulum putingku, meskipun kemarin sudah sempat tersalurkan, tapi kuluman-kuluman ini membangkitkan gairahku. Setelah mengulum putingku, tangan itu berusaha menggeser celana dalamku, tapi orang ini tidak berusaha untuk menurunkan celana dalamku.

Lalu ada lidah yang berusaha untuk menyapu garis memek ku, lidah tersebut menyapu dari bawah ke atas dan berlangsung berulang-ulang. Lidah tersebut kembali membuatku mabuk kepayang ketika memelintir klitorisku. “aaaah” “uuuuh” “aaaah” “uuuuh” tak terasa aku melenguh, aku merasa mimpi ini sangat nyata sekali. Tapi akibat lenguhanku ini, orang yang mencoba merangsangku ini menyumpal mulutku dengan benda semacam kain.

Setelah beberapa menit, mungkin, aku merasakan ada semacam benda tumpul yang menggesek-gesek liang senggamaku. Tidak berapa lama, ada dua tangan yang melebarkan pahaku dan benda tersebut menerobos lubang vaginaku, aaaaaaaaahhhhhhh nikmat sekali kurasakan setelah sebulan lubang ini tidak ada yang menengok. Benda ini terasa beda dengan punya pacarku, tapi tetap saja nikmat. Aku merasaakan nikmat sekali pada saat disodok dengan kecepatan tinggi. Tak terasa orgasmeku akan segera datang, aku sedikit mengangkat pinggulku, dan benda tersebut tearasa menyodok dengan kecepatan lebih tinggi. Akhirnya orgasmeku tiba, aku merasakan nikmat yang tidak bisa diungkapkan kata-kata. Aku terengah-engah, tapi benda tersebut tidak berhenti malah menambah kecepatannya. Tidak terlalu lama serangan orgasmeku yang kedua sudah diambang pintu. Aku merasakan lelah yang tiada dua, lalu aku tertidur pulas.

Pada saat bangun, baju dasterku memang sudah acak-acakan. Payudaraku sudah menyembul keluar dari bra, dan celana dalamku terasa lembab. Aku masih merasa kejadian semalam hanyalah mimpi…. Aku menjadi was-was untuk tinggal di rumah ini, siapa yang dengan berani untuk menggagahi pada saat aku tidur.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd