Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Anna Series: Teman-teman kantorku

chachinku

Semprot Baru
Daftar
23 Jan 2014
Post
31
Like diterima
20
Lokasi
Medan
Bimabet
Senang rasanya akhirnya dapat bekerja, setelah 4 tahun kuliah. Gaya hidup baru, suasana baru, dan tentu saja teman-teman baru.

Namaku Anna, 22 tahun, dan sekarang ini bekerja di sebuah perusahaan asuransi yang terkenal di J*k*rt*. Sekarang ini aku masih menikmati masa-masa sendiri. Memang sejak kuliah aku tidak pernah berpacaran. Entah mengapa buat aku itu hanya menjadi beban saja. Dan memang cukup berhasil waktu yang aku gunakan untuk kuliah sangat maksimal dan aku mendapat predikat cumlaude dari salah satu ptn terkenal di jakarta. Tidak gampang menolak godaan untuk berpacaran, apalagi dengan wajah dan tubuh yang aku miliki. Kalau dari wajah, mungkin saya tidak putih namun eksotis. Dan yang menarik dariku tentu saja tubuh aku, tinggiku 165, dengan berat 60, ukuran bra 36C. Tapi yang paling membuat pria-pria tertarik adalah pantatku yang seksi. Memang lekuk tubuh ini telah memberi keuntungan yang sangat banyak untukku, mulai dari teman-teman cowok yang rela membantu tugas, sampai perusahaan yang beramai-ramai memberi aku pekerjaan hanya karena yang interview tertarik melihat 'asset'ku. Tapi tentu saja yang kupilih adalah perusahaan yang top!

Hari pertama aku bekerja, betapa terkejutnya aku kalau perusahaan ini banyak memiliki pegawai yang cantik-cantik. Lebih mirip gudang model daripada perusahaan tempat bekerja. Tapi walaupun begitu, mereka tetap profesional dalam pekerjaannya. Aku merasa akan mudah untuk bergaul dengan mereka. Sebulan berlalu, aku sudah memiliki teman baik yang sering kuajak bekerja sama, makan, dan hang out sehabis kerja. Ada 2 orang yang akrab denganku, Monica dan Shanti. Mereka sangat baik sekali kepadaku. Mungkin karena kami bertiga sama cantiknya. Monica, 24 tahun, sendiri agak kurus, putih, kacamata dan rambut panjang bergelombang. Payudaranya tidak begitu besar, perkiraanku 34C, namun karena tubuhnya yang kurus, dia kelihatan sangat seksi. Dan Shanti, 28 tahun, bisa dibilang "cewe montok" dengan ukuran dada yang besar dan agak gemuk membuat dia sering jadi incaran cowok-cowok kalau kami jalan bertiga.

Suatu hari, saya dipanggil bos saya, Pak Joni. Umurnya 38 tapi masih terlihat seperti 28, mungkin karena dia gemar berolah raga. Sudah menikah dan punya anak. Saya cukup terkejut juga dengan panggilan itu karena tidak biasanya dia memanggilku secara personal. Aku segera naik ke lantai atas dan masuk ke kantornya, cukup besar. Dia dengan ramah menyambutku. Awalnya hanya berbasa basi namun tiba-tiba raut mukanya berubah menjadi serius. Dia menunjukkan sebuah dokumen yang pada awalnya menurutku biasa saja, namun ternyata ada kesalahan. Perusahaan merugi ratusan juta akibat kesalahan itu dan parahnya itu adalah kesalahanku. Aku terdiam begitu mengetahui tentang dokumen itu. Aku hanya bisa tunduk dan berharap tidak terjadi apa-apa. Pak Joko pun terdiam.

Kemudian aku memohon kepada Pak Joko, "Kira-kira apa solusinya ya pak?".

Responnya cukup membuatku semakin down "Dari saya tidak ada! Ini masalah uang dan sangat terlihat. Susah untuk ditutupi"

Aku berkata "Pak uang segitu saya mana punya pak." Pak Joko tidak bisa menjawab.

Aku hanya terdiam dan ingin menangis. Mengetahui hal itu, Pak Joko berkata "Kalau kamu butuh waktu, silahkan"

Aku keluar ruangan dan menuju ke toilet wanita. Aku cari bilik yang kosong dan aku menangis di sana. Tiba-tiba ada orang ynag masuk ke dalam toilet dan aku berusaha menahan suaraku. Setelah mendengar mereka berbicara, aku sadar itu ternyata Monica dan Shanti. Aku langusng keluar dan mereka pun terkejut melihatku menangis. Shanti langsung memelukku dan bertanya ada apa. Aku ceritakan semua yang terjadi dan merekapun terdiam

"Sayang, kita pasti bantu, pasti ada solusinya, kamu tenang dulu ya" kata Shanti

Monica pun berkata hal yang sama "Jangan menyerah ya, Anna, kami ada kalau kamu butuh bantuan"

Kami bertiga pun terdiam. Kemudian Monica memeluk aku dengan erat. Cukup lama dia memelukku. Dia juga mengusap rambutku. Aku sempat merasa aneh namun kupikir "Ah dia hanya sayang padaku"

Tapi kemudian dia mulai menghembuskan nafasnya di telingaku. Geli rasanya. Kemudia dia berbisik "Aku sayang kamu Anna, aku sayang kamu" Kemudian dia mencium pipiku. Dan tiba-tiba saja bibir kami saling berpagutan. Aku terkejut tapi masih terlalu lemah untuk melawan. Awalnya aku hanya pasrah, namun kemudian aku juga menikmatinya"

"mmmm... mmm" hanya itu yang keluar dari mulut kami berdua. Tangan monica pun sudah tidak di rambutku lagi. Dia mulai turun ke pundakku, kemudian dia membuka blazerku dan mengelus payudaraku dari luar. Anehnya Shanti hanya diam menikmati pemandangan ini sambil tersenyum. Aku melepas bibirku dari bibir monica, dan aku bertanya "Maaf monica, tapi aku bukan lesbi"

Sambil tersenyum dia membalas, "Aku juga, Na, Aku punya pacar kok"

"Terus ini apa dong"

"Ya kamu menikmatinya kan? Aku juga, berarti kita bi, hahaha"

Monica dan Shanti tertawa. Aku sempat tertegun bingung selam 3 detik, namun kemudian ikut tersipu malu. Aku tidak bisa bohong. Aku menikmatinya. Apa aku bi? Aku tidak peduli.

Kami mulai berpagutan lagi, kali ini lebih ganas lagi. Monica mendudukkanku di tempat cuci tangan sambil terus menciumku. Akupun tak mau kalah. Aku buka blazernya dan sekarang kami hanya memakai kemeja putih tipis kami. Aku berusaha membuka kancing monica, namun susah sekali. Dia sedikit tertawa dan membantuku. Begitu selesai, aku buang kemejanya ke arah shanti. Shanti hanya bisa terdiam menikmati kami sambil bersandar di pintu agar jangan ada orang masuk.

Aku mengelus perut dan payudara monica yang masih dibungkus bra. Tangnku masuk ke dalam bhnya dan mencubit pelan pentilnya. Dalam hati aku mengaggumi payudara Monica. Bulat kencang, tidak terlalu besar namun ideal. Monica melepas sendiri bhnya dan membisikkan ke telingaku "gigit sayang" sambil mecubit pentilnya. Aku senyum dan mendekatkan mulutku ke payudaranya. Aku hisap dan gigit sengan buas, bergantian kiri dan kanan. Monica sangat menikmati gigitanku. Dia mengambil tanganku dan menggigit2 jariku seolah-olah itu adalah permen.

"ssshhhh.. enak sayang... ssshh... gigit dikit sayang"

2 menit aku menggigit dan menghisap payudaranya, kemudian dia mendorongku dan berkata "sekarang giliranku" Aku kira dia akan bermain-main dengan payudaraku tapi aku salah. Dia buka kakiku, dilepasnya g-string ku. Kemudia dia ambil dan dia cium, "wangi, Shan". Shanti hanya tertawa. Kemudian dia berkata "are you ready honey?" Aku hanya mengangguk pelan sambil menggigit jariku.

DIa mendekatkan mulutnya ke vaginaku, dan ooooh... begitu dia mulai menjilatnya dengan pelan, aku merasa nikmat. Semakin lama, jilanyannya semakin cepat. Akupun tak tahan lagi menahan suaraku

"aaahhhhaaah, Mon, enak Mon"

Shanti agak terkejut. Dia kemudian tertawa. Aku hanya bisa menikmati jilatan Monica. Semakin lama semakin enak saja. Kemudian aku melihat Shanti. Aku melihatnya dengan lama, berharap dia mengerti maksudku. Aku ingin dia ikut bermain, mencium bibirku sambil memaikan payudaraku. Dan benar saja, dia mau. Dia mengunci pintu toiletnya dan mendekati aku. Kami berciuman namun ternyata Shanti ingin mempermainkanku dulu. Dia menarik bibirnya. Aku berusaha mendekat namun dia menjauh sambil tersenyum. Dia menggodaku "mau bibir aku sayang". Aku hanya bisa mengangguk. Dia kemudian menciumku sambil tangannya masuk ke dalam kemejaku. dielus2nya dadaku dan kemudian dia masuk ke bhku. Kami berciuman cukup lama dan dia memain2kan payudaraku.

Dan 5 menit kemudian aku merasakan ada sensasi aneh di vaginaku. Serasa ingin pipis. Kemudian aku berkata kepada Monica "Mon bentar Mon bentar". Sepertinya Monica tau apa yang terjadi. Dia melepas jilatannya namun jarinya memainkkan vaginaku. Dia mulai mengocoknya dan 10 detik kemudian aku merasakan sensasi yang luar biasa. "Ini namanya orgasme sayang" bisik monica di telingaku. Sementara Shanti hanya tersenyum sambil menggigit bibirku.

Aku lemas, aku jatuh dan dudku di lantai sambil mengelus vaginaku. Aku tersenyum kepada mereka. Dan mereka bilang "Masih sedih sayang". Aku hanya tertawa kecil dan berkata "makasih Mon, Shan". Aku mulai berpikir, "inikah rasanya orgasme, enak sekali, apakah aku lesbi, ah tidak mungkin, aku masih suka melihat pria, mungkin Monica benar, aku bi"

Kami terdiam beberapa menit sambil tersenyum.

Namun tiba-tiba Shanti menjerit "ANNA! AKU PUNYA IDE!"

--- Bersambung ---

Pt 2: Solusi Nikmat -> https://v1.semprot.com/threads/1036663?-Anna-Series-2-Solusi-Nikmat
 
Terakhir diubah:
salah kamar kayanya nih...
harusnya di cerita bersambung kan...
 
Singkatan-singkatan di tulis biasa saja ya Gan, jangan disingkat. Mis: menggigit2, dielus2nya, memain2kan, dll.

Di beberapa kata ada yang pakai kata "saya" yang lainnya pakai kata "aku". Yang konsinten saja ya Gan.

Satu lagi, nanti kalau lanjutan ceritanya di thread baru dikasih link ya. Kalau yang enak sih di thread ini saja. :bata:

Maaf, atas sedikit masukannya ya Gan. :ampun:
Ceritanya :jempol: Ayo, lanjutkan.. :semangat: :semangat:
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mana lanjutanya??????????????
 
Lg enak2 melitir toil tiba2 abis..lanjut suhu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd