Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bosenin nggak sih?

  • Nggak sih, ceritain sampai ke akarnya dan seluruh kejadiannya walau nggak banyak adegan panasnya

    Votes: 74 85,1%
  • Bosenin, kelamaan, langsung ke intinya aja.

    Votes: 13 14,9%

  • Total voters
    87
  • Poll closed .
Bimabet
Bab 8
STRATEGI ROKADE CATUR


"Maaf om, saya kurang tau soal masalah temen saya, tapi kalau om butuh bantuan saya buat menceritakan kronologi kejadian, saya usahakan om, Cuma saya tidak melihat langsung kejadiannya, hanya mendengar cerita dari versi Renata dan Putra, om" kataku pada ayah Alda alias Renata ini. Entah apa yang membuat Renata alias Alda ini mengubah nama pemberian orang tuanya.
"Ya sudah kalau begitu nanti om tolong dikabari kalau Putranya sudah kembali". jawab Papa Alda sambil mengemasi barangnya dan bersiap pergi.
Terlihat papa Alda meninggalkan berberapa lembar uang diatas meja untuk Alda.
"Mas Elvin... Kangen" kata Alda sambil wajahnya merajuk dan menarik tanganku.
"Kamu itu siapa sebenernya, Alda apa Renata?" Tanyaku tegas.
"Alda dong" jawabnya sambil mengelus-elus wajahku.
"Kenapa papamu bilang Renata?" Tanyaku lagi.
" Ya namaku Renata tapi panggilannya Alda"
Aku percaya-percaya saja dengan jawabannya.
Tiba-tiba alda menarik wajahku, didekapnya dan dikulumnya bibirku.
"Eh, jangan disini, ini tempat umum" jawabku sambil mengelak.
"Aku cuma kangen mas". Jawab Alda dengan manjanya.
"Bentar, mas mau kebawah dulu" kataku pada Alda, dan Alda pun mengangguk.
"Mas, biasa titip yakult ya itu uangnya diatas meja". Kata Alda sambil menunjuk lembaran uang tadi.
Enak sekali jadi anak orang kaya batinku dalam hati sambil mengambil selembar uang seratus ribuan dan meninggalkan Alda dikamarnya.
Tak lama aku melihat papa Alda sedang duduk di cafetaria sambil meminum segelas kopi, setelah mengambil berberapa pack yakult akupun menghampirinya.
"Vin, om nggak yakin bisa laporin polisi atau nggak, cuma sebagai orang tua, om harusnya menuntut pertanggung jawaban temenmu." kata Papa Alda.
"Kenapa gitu om?" Tanyaku
"Renata yang minta dijemput sama Putra"
Deg, seketika aku terdiam. Logikaku pun berkata demikian tapi ternyata benar, Alda yang meminta jemput.
"Oya om, maaf mau tanya, kenapa Renata selalu minta dipanggil Alda?"
"Renata punya gangguan mental vin" jawabnya."
"Dulu kata psikiaternya sakitnya itu bipolar dan borderline personality disorder". tambahnya.
(Gangguan mental berkepribadian ganda dan suka menyakiti diri sendiri ketika merasa tertekan atau stress)
Seketika aku terdiam. Akupun berusaha memaklumi.
"Om minta nomor rekeningmu ya, nanti om transfer biaya rumah sakitnya" tambahnya lagi
Tak lama setelah itu akupun berpamitan dan meninggalkannya sendiri.
"Kok lama mas?" Tanya Alda.
"Tadi di kantin gaada yakult, aku nyebrang ke indomaret" jawabku sambil menuangkan 2 botol yakult ke gelas lalu memberikannya pada Alda.
"Me, udh enakan belum badannya" tanyaku?
"Udahlah, masa belum" jawabnya sambil tertawa.
"Masa sih? Itu mukanya masih pucat" timpalku.
"Sini tangan mas klo ga percaya" kata Alda sambil meraih tanganku.
Diarahkannya tanganku ke dahinya
"Ga panas kan?" Jawabnya sambil tersenyum.
Akupun membalas senyuman manisnya itu. Betapa leganya aku melihat orang yang aku cintai ini kembali ceria.
Alda pun kembali mengelus wajahku dengan tangannya dan mendekatkannya ke wajahnya,
"Mas, janji jangan tinggalin aku ya" katanya lirih.
Aku pun mengangguk. Bibir kami pun bersentuhan, mulai ku kulum pelan bibirnya, kuraba payudaranya sambil Kupelintir dan kumainkan putingnya yang mungil itu, Menerima perlakuanku napasnya mulai memburu dan badannya mulai menggelinjang keenakan sampai-sampai kasur rumah sakit berdecit-decit karena gerakannya itu.
"Mas, meme sayang mas" katanya sambil menggeliat dan menggelinjang keenakan.
Akupun mulai meraba bagian sensitifnya, kumainkan biji klirotisnya, suara Alda mulai meracau, mendesah keenakan. Melihat ekspresi Alda nafsu birahikupun tak tertahankan, seketika kupelorotkan celananya kujilati vagina nya yang mulai basah itu. Aku sendiripun tak tahan ingin segera memasukkan kontiku yang sudah mengeras maksimal ini ke liang kenikmatan Alda. Tapi ditengah-tengah nafsu itu, aku tersadar bahwa ini public area, ini tempat umum, pintu kamar rumah sakit yang tak terkuncipun membuat siapapun bisa masuk. Akupun tak mau kejadian yang sama dengan Elvina terulang kembali. Seketika itu aku menghentikan aksiku pada Alda dan menuju kamar mandi untuk coli sendiri.
Alda pun yang kutinggalkam secara tiba-tiba pun kebingungan.
Setelah nafsuku terpuaskan berkat tangan kananku, akupun keluar kembali ke tempat Alda.
"Mas coli?" Tanya Alda sambil tertawa.
"Sampe sebegitunya takut ketahuan orang"tambah Alda.
Aku tau Kamar VIP Alda ini hanya ada dia sendirian tanpa ada orang lain. Hanya saja itu tadi, pintu yang terkunci membuat perasaan was-wasku mengalahkan nafsu birahiku.

Malamnya Alda menyuruhku membelikannya makanan, tapi aku menolak dan menyuruhnya memakan makanan yang disediakan oleh rumah sakit.
"Mas mau pulang, nanti mas gaboleh keluar lagi sama ayah mas"
"Mas punya uang?" Tanya Alda.
Akupun menggeleng menjawabnya.
Nih sambil menyodorkan tiga lembar seratus ribuan.
"Ah nggak, buat apa ini?" Tanyaku
"Ya buat pegangan mas" jawabnya
"Nggak lah, aku kan kerja" jawabku
"Kerja kok disini dari pagi?" Jawab Alda sambil tersenyum.
"Udah bawa aja, biar ga dimarahin calon mertuaku nanti" tambah Alda sambil tersenyum.
"Yaudah kalau dipaksa" jawabku sambil mengambil uang yang disodorkannya.
Aldapun tertawa melihat tingkahku.
"Makasih ya mas, Love you, sampe rumah kabarin" kata Alda lagi.
"Iya meme sayang" jawabku sambil bersiap siap.
Setelah itu kucium Alda dan berpamitan pulang,
Saat pulang jarum jam menunjukkan pukul setengah 8 malam. Kusempatkan mampir ke tempat Elvina, tapi aku tidak melihat adanya tanda kehadiran orang tuanya disana.
"Darimana by?" Tanya Elvina
"Ya menurutmu?" Jawabku.
"Ayo makan", sambil mengajakku masuk kerumahnya.
"Papa kemana non?" Tanyaku
"Udah balik kemarin" jawabnya
"Maaf ya by soal kemarin." tambahnya.
Elvina tampak cantik dibalut baju santai tanktop putih dengan celana pendek yang memperlihatkan pahanya yang putih. Disitu nafsu yang tak tersampaikan pada Alda kembali muncul.
Setelah makan malam, akupun melihatnya duduk dikamarnya sambil memainkan mobile legends di hpnya. Disitu kecemburuanku muncul ketika kulihat dia berbicara seperti menelepon dengan berberapa pria yang ada di game nya. Tapi akupun berusaha positive thinking, dan sisi jahilku pun kumat. Kutarik tangannya kuraba paha putihnya itu sambil sesekali kujilati lehernya.
"Kamu masih haid"? Tanyaku pelan berbisik di telinganya.
Diapun menjawab dengan menggeleng.
Mengetahui jawabannya akupun menggerayangi payudaranya diapun tampak menahan suaranya supaya tidak terdengar mendesah di telepon itu.
"Bentar by nanti aku afk" kata Elvina sambil menjauhkan kepalaku.
Akupun melanjutkan aksiku ditengah tengah permainannya game nya itu. Tampak dia sedang berusaha berkonsentrasi ke game nya sambil terus menahan serangan rangsangan bertubi-tubi dariku.
Mulai kusingkap tanktop nya, kujilati putingnya dia hanya bergerak menahan napas supaya tidak terdengar mendesah. Sambil terus berusaha fokus ke game nya.
Kupelorotkan celana pendeknya itu, kujilati vaginannya tampaknya dia sudah tidak bisa menahannya, suara meracaunya mulai keluar dan desahan desahan itu terdengar oleh teman - teman di game nya. Akupun tidak memperdulikan itu, diletakkan hp yang terus terdengar suara berberapa laki-laki dari game nya yang memanggil. Tapi tampaknya Elvinapun tidak memperdulikannya. Dia mulai menekan kepalaku kedalam vaginannya seakan isyarat untuk terus menjilatinya. Akhirnya kukeluarkan kontiku lalu kumasukkan ke vagina Elvina yang telah basah itu. Bles.. disertai suara erangan dari Elvina yang membuat nafsuku semakin menjadi-jadi kumaju mundurkan kontiku dambil terus menjilati dan mengulum payudara Elvina . Suara teman game Elvina mulai terdengar tertawa, "na,kalau lu lagi ngent*t matiin game nya, buat orang kepingin aja". Elvina yang sudah kalut dalam nafsunya tidak memperdulikan omongan temannya. Desahan desahan terus keluar dari mulut Elvina, lebih kucepatkan tempo sodokanku, elvina meraih kepalaku, didekapnya aku dan dikulumnya bibirku penuh nafsu sambil berteriak ahhh ahhh.... Vagina Elvina mengejang dan semakin menyempit disertai cairan keluar dari vaginannya terasa melumuri konti ku. Lalu diapun terkaar lemas, tinggal aku yang terus menyodok vaginannya tanpa ampun. Melihatnya terkulai lemas dan pasrah, kuraih payudaranya ku sedot kuat kuat sampai akhirnya crott.... Cairan spermaku keluar kedalam rahim Elvina....
Aku yang tanpa sadar keluar didalam pun langsung panik. Kembali kusedot cairan sperma dari vaginannya yang membuat Elvina kembali kegelian. Lalu kumuntahkan di tisu. Lalu akupun terkulai lemas disamping Elvina. Kami pun berciuman, kukatakan bahwa aku mencintainya.

Tak lama, terdengar suara nada dering hp ku, diambilkannya hp ku lalu seketika itu Elvina melemparkannya ke wajahku dengan wajah marah.
"Alda lagi? sayang?" Teriaknya disertai isakan yang mulai terdengar.

Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Akhirnya. Setelah sekian lama. Untung sempet pasang patok disini.. lanjut hu. Semoga lancarr .
 
wih critane ruet koyok jembut ra tau di pangkas
ntapp wes
 
Ceritanya klo ga ada drama ga seru kaya nya ya...hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd