Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku Yang Binal : Berpetualang Mencari Kepuasan

PART 3 : RATU SEJAGAD

Jam sekolah sudah berakhir, aku bersiap-siap untuk pulang.

Tiba-tiba seorang teman kerjaku yang juga menjadi guru olahraga di sekolah tempat aku mengajar yang bernama Pak Ferdi, menghampiriku. "Bu Yanti, mau ikut ga?" Tanyanya.

"Kemana?" Jawabku singkat.

"Karaokean di Mall Square sama teman guru yang lain" Katanya.

Biasanya aku suka menyanyi sendiri di rumah sambil membayangkan seolah olah sedang karaokean dengerin musik dari youtube.

"Oya? Kapan?" Tanyaku lagi. Sambil berjalan keluar dari ruang guru.

"Ya sekarang. Inikan Jumat. Besok Sabtu kan libur jadi bisa istirahat." Jawabnya sambil mengikutiku keluar dari ruang guru

"Ayo aja. Emang sama siapa saja" Jawabku singkat.

"Sama Pak Ade, Pak Johan, Pak Lukman dan Bu Indri" jawabnya dengan senyum.

"Okay kalo ada Bu Indri" ucapku.

"Emang jam berapa?" Aku bertanya lagi.

"Malam sih jam nya. Kamu mau pulang dulu?" Jawabnya.

"Iya.... Aku kan pake baju seragam kerja. Mana ga bawa jaket" Kataku.

Iya, dihari-hari tertentu kalau hatiku sedang badmood, aku memang suka tiba-tiba membuka kemeja seragam kerja. Aku tinggal pakai BH lalu sweater yang agak ketat. Aku sedikit punya jiwa eksibisionis

"Iya ga apa-apa. Nanti kami tunggu di rumah Pak Ade saja. Berangkat sama sama naik mobil ke Mall Square," Ajak Pak Ferdi

Pak Ferdi ke parkiran sekolah, mengambil motornya. Aku juga mengambil motorku sambil menyapa beberapa teman yang masih ada di halaman sekolah.
Sesampainya di rumah aku lalu langsung merebahkan tubuh ke sofa biru yang ada di ruang tenga rumahku. Ku pejamkan mataku untuk istirahat sejenak guna menyiapkan energi. Energi untuk bernyanyi dan berjoget. Sambil memejamkan mata aku juga membayangkan lagu dangdut koplo apa yang akan aku nyanyikan nanti. Entah mengapa aku suka sekali dengan dangdut koplo. Mungkin bisa bergoyang dan berdendang.

Tidak terasa waktu menunjukkan jam 17.00 langsung aku terbangun dari tidur di sofa biru. Buru buru aku buka lemari baju. Kupilih baju model dress warna putih terusan lengan panjang tentunya karena aku berhijab. Untuk bh aku pilih warna hitam dan cd g-string warna hitam juga.

Dengan berdendang lirih aku masuk kamar mandi untuk membilas tubuh ini dengan air segar. Setelah mandi aku pun menuju meja riasku untuk berdandan. Kusapu bibir ku dengan lipstik merah. Tidak tebal tapi pasti menggoda. Bedak kupoles di pipi chubby ku. Tidak lupas alis mata ku pasang. Walau aku janda tapi aku pengen penampilanku harus menarik.

Akhirnya selesai juga. Lekuk tubuhku dibungkus dress terusan warna putih sungguh membuat aku kagum ketika bercermin.

Kuputuskan berangkat menggunakan Grab Mobil ke rumah Pak Ade. Tempat berkumpul sebelum menuju ke Mall Square.

Untuk gambaran tokoh di cerita ini adalah sebagai berikut :

1. Pak Ade Guru Kesenian. Usia 31 Tahun. Status LDR belum menikah
2. Pak Ferdi Guru Olahraga. Usia 30 Tahun. Status LDR belum menikah
3. Pak Johan Guru Matematika. Usia 53 Tahun.
4. Pak Lukman Guru Komputer. Usia 42 Tahun. Idola para guru se provinsi.
5. Bu Indri Bagian TU. Usia 45 Tahun. Menikah belum punya anak.

Sesampainya di rumah Pak Ade sudah pada berkumpul. Akhirnya kami pun berangkat menggunakan mobil Pak Lukman menuju ke Mall Square. Dengan komposisi tempat duduk sebagai berikut :

Depan : Pak Lukman dan Pak Johan
Tengah : Saya dan Bu Indri
Belakang : Pak Ferdi dan Pak Ade

Lanjut Part 4
 
Di tempat karaoke sudah pula banyak orang yang sedang melakukan pendaftaran untuk booking room ataupun yang sudah selesai menyanyi di room. Semua laki-laki. Pada saat Pak Ade sedang melakukan booking room, aku minta ijin ke teman teman untuk ke toilet. Aku tiba tiba sakit perut.

Disalah satu pojokan toilet, kulihat banyak botol bear dan beberapa botol anggur merah dan anggur putih. Ternyata itu gudang tempat menaruh minuman.
Aku berdiri di depan toilet yang sepertinya ada orang di dalam. Ada seorang pemuda hitam kekar yang juga sedang menunggu antrian buang hajat. Untuk membuang rasa jenuh akhir nya kami saling berkenalan.

Aku berkenalan dengan pemuda hitam kekar, namanya Hardi. Dia ramah sekali, terlihat sedikit mabuk. Hardi menuju ke ruang tempat menaruh minuma tadi. Entah mau ngapain.
Tak lama, dari arah belakang, muncul 3 orang perempuan yang juga memakai seragam waitress sambil tertawa-tawa. Mereka lalu melihatku. Aku tersenyum. 3 perempuan itu lalu menuju ruang para pemandu karaoke.

"Mereka pacar-pacarnya 3 orang yang suka kumpul disini juga Bu." Kata Hardi tiba-tiba sedikit mengagetkanku.
"Oh." Suara yang keluar dari mulutku hanya itu.

Tiba-tiba dari pintu room karaoke nomor 121 keluar seorang laki-laki tinggi dan tegap, ditangannya penuh tatto. Ruangan itu persis depan toilet yang sedang aku berdiri menunggu. Ternyata aku mengenal dia. Dia orang yang telah memberikan kepuasan padaku di malam itu. Atau diperkosa ya. Entahlah. Buru buru aku masuk ke toilet untuk buang hajat dan menghindar dari bajingan itu.

Didalam toilet aku gelisah. Bagaimana kalau dia mengenal aku. Aku nanti harus bagaimana. Berkecamuk pikiran di dalam hati dan otak. Setelah buang hajat selesai aku keluar dari toilet. Dan ternyata bajingan itu masih ada di depan toilet.

Dia melihat padaku dan tersenyum, lalu menghampiriku, berdiri disamping kananku. Hardi yang berdiri di samping kiriku menganggukan kepalanya dan tersenyum pada bajingan itu. Semua yang berpapasan dengan nya pun begitu. Sepertinya, bajingan itu disini juga sangat disegani.
"Bu Yanti?, kamu disini juga? Ngapain?" Tanya nya sambil mencolek daguku.

"Iya. Temenku kerja mengajak aku karaokean disini." Jawabku sambil tersenyum semanis dan semanja mungkin. Gila koq bisa aku bersikap manis ke bajingan ini. Atau memang benar kata orang sekali kena kontol gede pasti persetan dengan logika.

"Iya, hati-hati ya? Kalo kamu disini, nanti aku bantu jagain ibu disini kalo gitu." Katanya. Lalu dia berbisik di telingaku, "panggil aku Koge"

Aku akhirnya ijin berpamitan untuk bergabung dengan teman temanku. Sampai waktu yang ditunggu datang.
Kami akhirnya mendapatkan room nomor 123. Pas di sebelah room nya Koge. Emmmm nama yang aneh.

Acara sudah dimulai. Kami bersuka ria. Aku pun ikut bernyanyi berdendnag bersama teman temanku. Lagu demi lagi kami nyayikan secara bergantian atau dengan duet. Beberapa kali Pak Ade, Pak Lukman dan Pak Ferdi berjoget bersamaku. Kadang tubuh kamu bersentuhan. Sedangkan Pak Johan sedang aktif merayu Bu Indri di pojok sofa. Bu Indri masih malu malu untuk bernyanyi sambil berjoget.

Tiba tiba pintu room kamu terbuka, ada sosok Koge berdiri di depan pintu sambil berkata "Maaf apakah di room ini ada yang bernama Bu Yanti". Teman temanku awalnya yang lagi asyik bernyanyi dan berjoget otomatis berhenti lalu mengatakan ada apa Pak.

"Ini ada informasi kalau Bu Yanti disuruh pulang ke rumah karena ada berita dari saudara nya" ujar Koge masih di depan pintu

Aku yang dicari akhir nya berkata "Iya Pak... Saya Yanti. Bapak darimana tahu nama saya. Dan bapak dapat info darimana kalau ada berita dari saudara saya" aku bertanya dengan takut tetapi harus bisa menahan diri.

"Sudah Ibu saya antar pulang karena ada Devi ponakan ibu yang sedang menunggu di ruang tunggu depan" Koge menjelaskan padaku. Di kemudian hari tenyata Koge tahu aku punya keponakan yang bernama Devi dari secarik kertas yang ada di tasku waktu aku di perkosa nikmat Ama dia.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd