Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY AKU SEORANG SUCCUBUS!?

Mau foksu ke cerita atau lambat banyakin service?


  • Total voters
    128
Fae selidiki reza doooong, masa asyik sendiri sih.. Ehmm
sabar hu~ ntar ku coba lebih ke cerita deh, sedikit atau nyrempet2 aja scene mesum/seks nya :ngacir:

Perutnya semoga ke isi, apakah fae ada benih² cinta?
Jangan lupa tugas seorang istri Hu ngepel nyapu nyuci masak .. Ok
melayani suami juga jangan lupa ya hu, biar suami betah dirumah~
 
Malam2 slonjoran didepan laptop ...
Siapa tahu ketemu game nya terus bisa ikut daftar hik hik hik
 
PART KALI INI SPESIAL, SEMOGA SEMPROTERS SEKALIAN TERPUASKAN
:bacol:


Mulustrasi
Faella/Fae
ME5Z77U_t.jpg


Reza
ME5Z77V_t.jpg


Bejo & Slamet
ME5Z77T_t.jpg


Part 6. Dunia itu Kejam, Aku Butuh Neeva ada Disampingku


Fae
“System, tolong keluarkan aku dari dunia virtual Stories”

System
“Baik, melakukan proses keluar, proses berjalan dalam waktu hitungan 10 detik. Kesadaran kamu akan berkurang dalam beberapa saat, 3...2...1...”

Dalam beberapa saat kesadaranku menghilang, namun berlahan kembali seperti semula. Ku lepaskan helm yang terpasang di kepalaku, ku posisikan diriku dalam keadaan duduk lalu sedikit melakukan gerakan peregangan agar otot-otot di tubuhku tidak kaku. Setelah kurasa benar-benar fokus, aku pun keluar dari capsule dan merapikannya seperti semula. Terasa udara dingin dari arah bawah, saat ku cek ternyata celana dalam ku telah basah dengan cairan being. Ku putuskan untuk mandi, mengenakan pakaian yang nyaman untuk tidur, apalagi kalau bukan daster tanpa mengenakan dalaman dan sehabis itu mulai menyiapkan makan malam.

Huuuh, akhirnya beres juga. Waktu menunjukkan pukul 3 sore, masih ada waktu 2 jam lagi sebelum suamiku pulang. Aku mengambil beberapa buah apel, kupotong kecil-kecil untuk kujadikan cemilan menemaniku menonton tv sembari menunggu suamiku pulang.

Ping pong... Ping pong... Suara bell rumahku berbunyi dimana kuyakin itu adalah suamiku, aku dengan antusias membukakan pintu untuknya. Nampak pria berkacamata dengan dandanan rapi dan aroma wangi bercampur keringat yang sangat memikat ada didepanku, ya dia adalah suamiku Reza. Entah kenapa aku merasa kangen sekali dengannya, dengan manja aku langsung memeluk Reza.

Fae
“Selamat datang sayaaaang~”

Reza
“Aku pulang...” menjawab pelukanku sembari mengelus lembut kepalaku

Kami pun segera masuk kerumah dan menuju ke kamar. Sebagai istri yang perhatian, aku membantu suamiku melepaskan pakaian yang ia kenakan seperti biasanya. Karena sudah menjadi rutinitas setiap pulang kerja pasti dia memilih untuk mandi terlebih dahulu lalu makan baru menghabiskan waktu bersama ku atau dengan kesenanganya. Melihatku senyum-senyum sendiri membuat Reza tak kuasa menahan senyum akan keimutanku dan merasa sedikit keheranan.

Reza
“Ada apa sih sayang, kok kelihatan bahagia banget hari ini...”

Fae
“Eh? Masa sih... Ga ada apa-apa kok... aku kangen aja...”

Reza
“Oooh kangen~”

Fae
“Ih... Oooh kangen doang... jahat banget huft...”

Tiba-tiba Reza mencium bibirku pelan, tidak lama dia melepaskan bibirnya dari bibirku lalu tersenyum manis padaku. Hal itu membuatku sangat senang, jantungku berdebar kencang, wajahku seketika memerah, dibuatnya aku terdiam tak bisa berkata-kata.

Reza
“Aku mandi dulu ya sayang~”

Fae
“Hu’um...” menganggukan kepala

Hwaaaa~ aku merasa hubungan kami kembali seperti saat-saat pacaran dulu. Masih dalam hati yang gembira aku berjalan menuju dapur dan menghidangkan makan malam di meja makan sembari menunggu Reza selesai mandi. Kami pun makan bersama, sembari mengobrol hangat tentang hal-hal yang menyenangkan. Selesai makan seperti biasa aku membereskan piring dan gelas kotor di wastafel. Namun sesuatu tak terduga terjadi, Reza memelukku dari belakang. Dengan manja ia menempelku sembari menggesek-gesekkan penisnya yang sudah keras ke belahan pantatku seolah memberitahuku kalau dia sudah tidak sabar untuk menggauliku.

Fae
“Ah... sayang, sabar dulu... aku masih bersih-bersih... nanti dikamar aja” nada manja

Reza
“Hmmnn... aku mau sekarang... punya ku udah berdiri nih... lagian kan kamu yang minta tadi pagi...”

Fae
“Dasar...”

Aku pun menjinjitkan kakiku, Reza yang menerima lampu hijau dariku langsung mengeluarkan penisnya, ia keataskan daster yang ku kenakan hingga nampak bongkahan pantatku. Tak sabaran ia arahkan penisnya ke bibir vaginaku dan langsung memasukkan penisnya tanpa pemanasan. Jleeeb... Clep... clop... clep... Reza gerakkan pinggulnya maju mundur dengan perlahan. Aku mencoba tetap fokus untuk menyelesaikan cucianku namun sepertinya tak berhasil, kuputuskan untuk menghentikan aktifitas mencuciku dan fokus dengan permainan Reza. Perlahan vaginaku yang kering mulai membasah, ini pertama kalinya kami bermain di dapur dan hal itu membuatku sangat bergairah, kurasakan cairan kenikmatanku semakin membanjiri lubang vaginaku.

Reza seperti tau aku sudah panas, dia mulai menambah temponya sembari mengarahkan tangannya ke payudaraku, perlahan menarikku ke arah badannya dengan gerilya tangannya meremas kedua payudaraku. Cpak cpok... Cpak cpok... Reza mendoggy ku dengan kuat, rasanya nikmat sekali.

Reza
“Uuuh~... enak ga sayang ku entot...”

Fae
“MnnaAaaah~... Aaah, enak banget sayang... kamu kasar banget... aku suka...”

Reza
“Oooh jadi kamu suka aku kasarin? Huh!? Klo gituu... “

Reza melepaskan tangannya dari payudaraku dan fokus memegang pinggulku sembari memperkuat gerakan pistonnya. Dengan kasar dan cepat dia menghenjutkan penisnya ke vaginaku sampai membuatku kesusahan menahan tubuhku. Kurasakan geli dan rasa enak begitu dahsyat, hingga tanpa sadar kakikku menjinjit. Tak berapa lama kurasakan seperti sengatan listrik mengalir didalam tubuhku aku pun mendapatkan orgasme pertama ku. Reza melihat tubuhku yang gemetar langsung tau bahwa aku mengalami orgasme dan memberhentikan gerakkanya tanpa melepaskan penisnya.

Reza
“Keluar ya sayang? Enak?” sambil mencium punggungku

Fae
“Mmmnn... enak banget sayang”

Reza
“Ke sofa yuk sayang, aku mau rasain goyanganmu...”

Kami pun berpindah berjalan perlahan menuju sofa dengan masih dalam keadaan penisnya tertancap ke vaginaku, sesampainya di sofa barulah Reza mencabut penisnya dan kami langsung mengambil posisi WOT. Aku memegang penis Reza dan perlahan memasukkannya ke vaginaku, dengan perlahan aku mulai menggoyang pinggulku sambil menciumi bibir Reza. Clop clap... clop clep... Reza menikmati goyanganku sembari memainkan payudaraku layaknya squishy.

Fae
“Uhh~ sayang, nyoot... isep putingku...” pintaku manja

Reza langsung mengarahkan mulutnya ke arah putingku, ia mulai menjilati putingku dan sesekali menghisap-hisap putingku hingga mancung. Aku yang semakin nafsu mulai memeluk kepala Reza memendamkan kepalanya ke payudaraku dan menambah tempo goyanganku. Aku berasa ini adalah permainan paling liarku selama menikah dengan Reza. Kurasakan penisnya mulai berkedut kencang, sebentar lagi Reza akan ejakulasi. Tiba-tiba Reza meremas pantatku dan mulai memistonku dari bawah. Aku langsung mengarahkan tanganku berpegangan pada sofa untuk menjaga keseimbangan, Pak pok... Cpak cpok... dihantamkan penisnya ke lubang vaginaku dengan kuat.

Reza
“Uhhh... sempit banget, kamu liar banget hari ini sayang... aku suka...”

Fae
“Aaahn~ aaah... ah... “

Reza
“Haah~ aaah... Aku bentar lagi keluar sayang... “

Fae
“MnnAah~ keluarin sayang, masukkin semua... buat aku hamil...”

Reza pun menembakkan cairan hangatnya ke rahimku. Aku tidak tau berapa kali dia tembakkan yang jelas aku rasakan penisnya berkedut hebat di dalam vaginaku. Masih dalam posisi WOT tanpa mencabut penis Reza, aku mencium bibir reza dan mengistirahatkan tubuhku ke badannya.

Reza
“Gimana sayang... masih mau lanjut round ke dua?”

Fae
“Mnnn... kayanya ga usah, aku capek banget, main kali ini liar banget sayang... mana gara-gara kamu aku blom selesai cuci piring tuh...”

Reza
“Hahaha~ yaudah, habis ini kita mandi bareng trus nanti aku bantuin cuci piring deh”

Fae
“Yeaaay~ makasih sayang, makin sayang deh sama suamiku ini hehe~”

Kami pun mengakhiri kegiatan seks pada malam itu. Setelah semuanya beres, aku langsung istirahat bersiap tidur di tempat tidur. Reza? Dia tidur didalam capsule sesuai perjanjian yang telah kami sepakati di pagi hari. Walaupun tidak terlalu sesuai juga sih, karena hanya satu round saja. Meskipun begitu, aku sangat puas sekali.

Aku pun berfikir, bagaimana bisa aku mengetahui apa yang dilakukan suamiku apabila aku tidak bisa online ketika dia online. Betapa bodohnya aku, karena aku baru kepikiran tentang hal ini. Malam itu, aku putuskan untuk memesan online capsule untuk dikirmkan ke rumah esok harinya dan aku pun tidur.

Tak terasa pagi pun tiba, aku jalani rutinitasku seperti biasanya. Tidak beberapa lama setelah suamiku pergi bekerja, capsule yang ku beli pun tiba. Capsule itu diantar menggunakan truk berukuran sedang, aku mempersilahkan dua orang kurir pengantar masuk ke dalam rumahku sekaligus meminta tolong mereka untuk memasangnya di gudang rumah, supaya suamiku tidak mengetahui.

Melihat mereka sibuk melakukan kerjanya, aku pun berinisiatif untuk membuatkan minum dan menyiapkan sejumlah snack untuk mereka. Aku yang antusias dengan capsule milikku, membuatku senang melihat prosesi pemasangan capsule. Dibalik kinerja mereka, aku melihat kedua kurir itu curi-curi pandang ke arahku. Aku tidak curiga dan merasa itu hal yang normal, karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa aku cantik hehe~.

Fae
“Oh iya mas, di ruang tamu sudah saya siapkan minum dan beberapa snack, nanti jangan lupa dimakan yah”

Slamet
“Waaah iya neng, makasih banyak... pasti kami habisin kok... apalagi yang buat cewe secantik neng... pasti enak banget, iya ga Jo”

Bejo
“Iyaa jelas pasti kami habisin kok neng hehe~”

Fae
“Mas bisa aja... kalau begitu saya tinggal dulu ya mas, nanti kalau sudah ke ruang tamu aja”

Slamet & Bejo
“Iya neng...”

Aku pun pergi meninggalkan mereka agar tidak mengganggu pekerjaan mereka dan menunggu mereka di ruang tamu sembari menyeruput teh hangat dan menonton tv.

Slamet
“Wah gila Jo, sexy banget pemilik rumah ini... kamu lihat kan tadi?”

Bejo
“Iyaaa aku lihat Met, si neng ga pake BH kan... putingnya ngejiplak gitu, sexy banget... aku sampe ngaceng liat dia...”

Slamet
“Sama Jo, anggep aja rejeki... kira-kira dia udah nikah belum ya Jo? Pengen aku punya istri kaya dia, pasti tiap hari aku entot, di dapur, kamar, wc, ruang tamu pokoknya di setiap sudut rumah.”

Bejo
“Pasti udahlah masa cewe secantik itu belom nikah... lagian klo belum nikah juga ga akan mau sama kita Met, jadi ga usah banyak berkhayal... buru kita selesaiin ini habis itu makan dan minum sambil liatin si neng...”

Slamet
“Hahahah~ iya juga ya Jo, yaudah ayuk... aku juga pengen liat pentil buletnya lagi...”

Tidak beberapa lama, kurir itupun selesai memasang capsule milikku dan datang keruang tamu untuk menyantap makanan dan minuman yang aku hidangkan. Namun saat melihat ke arah mereka, ada sesuatu yang aneh, kulihat tatapan matanya memandang tajam ke arah payudaraku, aku baru sadar bahwa aku tidak mengenakan apa-apa, dari semalam aku hanya mengenakan daster saja tanpa dalaman. Aku pun langsung menutup payudaraku dengan bantal, dan bersikap seperti biasa sembari menunggu mereka menghabiskan makanan dan minuman.

Slamet
“Wah enak banget, apalagi sambil liat neng jadi makin enak haha~”

Bejo
“Iya ga salah lagi, ini makanan dan minuman yang paling enak selama hidupku haha~”

Mendengar ucapan mereka, dan tatapan penuh nafsu mereka, aku yakin mereka sudah tengang dan sange. Yang benar saja, aku lihat ke arah celana mereka sudah menonjol menjeplak sedikit bentuk penis mereka. Seharusnya hal itu membuatku risih, namun anehnya aku tidak merasa risih sama sekali, aku justru merasa horny.

Slamet
“Neng, kenapa itu neng ditutup pake bantal... kan lebih enak kalau ga ditutup, lagian neng sexy banget ga pake bra...”

Bejo
“Wah bego lu Met, gila lu...” berbicara dalam hati sambil menyikut lengan Slamet

Slamet
“Berisik lu!” berbicara dalam hati sambil menepis lengan Bejo

Aku sangat kaget melihat salah satu kurir itu berani berbicara seperti itu.

Fae
“Maaf, tadi itu ga sengaja... saya lupa mengenakan soalnya semalem habis tidur sama suami...”

Slamet
“Wah enak banget ya suami neng, pasti main berkali-kali yaa... klo saya suami neng pasti neng bakal saya gempur berkali-kali... haha~”

Mendengar dia semakin lancang, entah kenapa membuatku semakin terangsang. Tanpa sadar aku mengatakan hal yang seharusnya tidak perlu, membuat hal semakin kacau.

Fae
“Engga kok... semalem kami hanya main satu kali...EH!?”

Slamet
“HOOOO~ satu kali? Kasian banget... pasti neng ga puas ya, mau ga kita puasin neng?”

Fae
“E...nngga... ga perlu... kalau sudah selesai, silahkan ya mas bisa melanjutkan ke yang lainnya”

Slamet
“Oooo~ sayangnya sepertinya urusan kami belum selesai di sini... apalagi neng dari tadi liatin ke arah kontol kami... aku tau, neng pasti sange kan...”

Perlahan salah satu kurir itu mendekat ke arahku, dan dia langsung menerkamku, mencium bibirku dengan paksa. Aku berusaha keras melawan dan menghidarkan bibirku dari bibirnya

Fae
“Apa yang kamu lakukan, berhenti... atau akan saya laporkan!! TOLONG!!” berteriak namun apa daya karena suaraku kecil, di dalam rumah yang cukup besar aku yakin tidak ada yang mendengar.

Bejo
“WaH bego lu MET!! Ngapain, ntar kita bisa dipecat!!”

Slamet
“EH goblog, gw mending dipecat daripada nyianyiain kesempatan emas kaya gini, lu ga usah sok suci... sini bantu gw, kita garap bareng-bareng si neng sexy ini”

Bejo
“Anjing lu Met!!, lu harus tanggung jawab klo gw ga dapet kerjaan habis ini”

Sekarang tidak hanya seorang, tapi kedua kurir itu menyerangku di ruang tamu, di tempat aku dan suami ku berhubungan semalam. Mereka berhasil membungkamku, mereka menciumi bibirku dan meremas-remas payudaraku. Tubuh kecilku tidak dapat melawan tenaga mereka. Dengan cepat mereka copot daster yang melekat satu-satunya ditubuhku, hingga nampak semua perhiasan yang seharusnya hanya milik suamiku seorang.

Slamet
“Anjing, si neng pake daster doang Jo!! Sexy banget... kontol ku tegang banget asli!”

Bejo
“Iya Met, lihat... memek ama putingnya pink... kaya di film-film bokep jepang Met, klo gini sih gw mending dipecat HAHAHA~”

Salah satu kurir itu langsung mengenyot payudaraku, dia hisap puting kiri ku sampai mancung. Sesekali dia jilat puting dan daerah areola ku namun lebih sering dihisapnya sampai terdengar bunyi hisapan dari arah mulut kurir itu. Sedangkan kurir satu lagi memegangiku dari belakang sambil menikmati bibir dan lidahku.

Bejo
“Woy Met gantian!! Gw juga pengen ngenyot tuh pentil pink... lu jangan embat yang kanan, itu jatah gw... gw ga mau bekas lu”

Slamet
“Iyaa sabar bego, gw baru bentaran ini ngenyotnya... dah lu nunggu ntaran napa, gw ga akan nyosor yang kanan”

Setelah kurir itu puas menghisap payudaraku, mereka pun bertukar posisi. Kini puting kananku dinikmati oleh orang yang bukan suamiku... Uhhh~ bibir, lidah dan kedua payudaraku sudah direnggut dari suamiku, aku tidak tau apa lagi yang akan mereka ambil dari suamiku. Pikiranku kacau, aku semakin terangsang dibuat oleh mereka.

Setelah mereka puas menikmati pepayaku, mereka langsung melucuti pakaian mereka hingga telanjang. Nampak dua kontol besar berurat menghadap ke arahku.

Slamet
“Mumpung kami masih baik, neng bantu kami ya... buruan sepong kontol kami~”

Akupun dengan terpaksa berlutut di hadapan mereka, aku jilati dan hisap penis mereka sembari satunya aku kocok dengan tangan kulakukan secara bergantian tiap beberapa detik agar aku tidak membuat mereka marah. Aroma penis pekerja keras, lebih lembab dan tajam dibanding milik suamiku... Uuuuh~ membuatku semakin horny sampai-sampai vaginaku sedikit basah. Belum lama aku lakukan blowjob kepada mereka, tiba-tiba salah satu dari mereka menyeletuk.

Bejo
“Bego lu Met, ngapain kita gantian gini... klo tangan mah kita dah biasa... itu memek kan nganggur... mending satu ngentotin dia di memek, satu lagi di mulut”

Slamet
“Wah pinter juga lu Jo, baru kepikiran gw HAHAHA~ yaudah gw dulu ya ngentot memeknya, lu mulut dulu... kan gw yang mulai nyerang si neng”

Bejo
“Hahaha~ beres, lagian ini mulut si neng enak juga, keliatannya dia jago soal ngewe”

Slamet
“Pasti lah Jo, pasti cewe begini kerjaanya gonta ganti pacar... suaminya aja bego, mau aja dikasih bekas hahaha~”

Bejo
“Yaelah Met, klo gw dikasih bekas kaya si neng mah kaga akan nolak... terserah dah lu mau ngatain gw bego”

Slamet
“Wah iya juga ya... klo gitu gw juga mau ikutan bego aja HAHAHAH!!”

Fae
“Brengsek, aku ini tidak pernah melakukan hal seperti ini selain dengan suamiku” dalam hatiku tidak terima

Akupun diposisikan mereka dengan posisi doggy, kedua tanganku berpegangan pada paha salah satu kurir itu sembari kontolnya menikmati mulut mungilku dan tentunya lubang kenikmatanku tidak luput di nikmati oleh kontol kurir satunya. Lengkap sudah, semua milik suamiku telah direnggut darinya. PLAK plok... CPLAK cplok... mereka mengentot ku dengan bringas sampai-sampai aku susah mengambil nafas.

Slamet
“UUuuuh enak banget neng memek mu, sempit banget, mana licin gini... kaya nya si neng juga ke enakan Jo kita entotin”

Bejo
“Mulut si neng juga enak banget, seumur-umur ini blowjob yang paling enak yang pernah gw rasain Met”

Tanpa memedulikan diriku mereka dengan kurang ajar menikmati tubuhku sembari membuat asumsi-asumsi mereka semaunya, walaupun tidak bisa dipungkiri aku memang menikmati apa yang mereka lakukan pada tubuhku. Aku merasakan penis merek berdenyut dari arah mulut dan dari arah kemaluanku. Sepertinya mereka akan ejakulasi secara bersamaan. Dengan tenaga terakhir aku mencoba untuk memberontak, agar mereka setidaknya mengampuniku dan membuang spermanya diluar. Namun hal itu tidak sesuai dengan harapanku, mereka semakin menjadi dan malah menikmati perlawananku.

Slamet
“Hohoh~ kayanya si neng tau klo gw mau keluar, tenang neng... aku pastiin semuanya masuk ke memekmu”

Bejo
“Terus neng berontak, enak banget... ada sensasi gigit-gigitnya haha~”

Slamet
“Lagian ngapain berontak sih neng, toh semalem neng udah sama suami. Klo hamil ga akan jadi masalah hahaha~”

Aku tau ini salah, tapi yang dikatakan Slamet ada benarnya. Tetap saja... aku tidak mau klo mengandung anak selain dari suamiku, aku tetap memberontak sampai tenaga ku habis, tapi tetap saja hal itu sia-sia. Mereka menembakkan spermanya kedalam kedua bibirku, bibir atas dan bibir bawahku. Croot... croot... CROOT~

Slamet
“UUUUH~ enak banget neng... sekarang gantian Jo, gw mau rasain mulutnya”

Bejo
“HAAH!! Abisin neng, telen semua sperma abang HAHAH~, yoi Met gw juga dah ga sabar mau rasain memek si neng”

Aku dengan bodohnya mau saja menuruti kemauan mereka, aku telan sperma kental dan hangat mereka. Sedikit asin, sedikit manis, yang jelas aku tidak membenci rasanya. Mereka pun dengan seenaknya bertukar posisi dan mulai memistonku lagi. Aku benar-benar merasakan kenikmatan yang belum pernah ku rasakan, hingga akupun mengalami orgasme. Badanku bergetar hebat sampai-sampai aku kehilangan keseimbangan. Mengetahui hal itu merekapun membawaku berpindah ke sofa, aku dientot dengan posisi gabungan antara WOT dan doggy, aku tidak tau namanya yang jelas aku tetap tidak memegang kendali. Hingga akhirnya merekapun ejakulasi untuk kedua kalinya. Kurasakan rahimku benar-benar penuh. Setelah puas merekapun mengapitku duduk di sofa sambil merokok. Perlahan kurasakan cairan sperma mereka keluar dari kemaluanku membasahi sofa. Mereka dengan santai merokok di samping kanan kiri ku dan memainkan payudaraku sembari sesekali mengenyotnya. Belum puas dengan aksinya, setelah mereka merokok 2 batang, mereka berniat untuk memperkosaku lagi namun aku terselamatkan karena telpon dari atasannya.

Slamet
“Halo bos bagaimana?... OH IYA BOSS BAIK KITA OTW KESANA!!”

Bejo
“Ngapa Met?”

Slamet
“si Bos dapet komplain karena kita kelamaan Jo, ayo buru kita lanjut ke rute selanjutnya”

Bejo
“Ngapain? Katanya lebih baik dipecat daripada nyianyiain si neng?”

Slamet
“Lu bego atau gimana sih, si neng ga akan lapor... lagian dia ga tau kita siapa dan juga disini ga ada CCTV makannya gw brani nyerang dia Jo. Jadi kita aman, dan juga kita udah ngerasain semua. Kita cari mangsa yang lain aja Jo”

Bejo
“Bener juga, untung kita ga manggil pake nama lengkap ya Slamet”

Slamet
“Owalah BAJINGAN BEJO!!”

Bejo
“HAHAHAH~ tenang, si neng ga akan laporin kok. Klo ada laporan tinggal kita bunuh aja serumah”

Slamet
“Pinter juga lu Jo HAHAHAH~”

Bejo
“Makasih ya neng service nya, kamu tetep no 1 di hati aku hahaha~”

Slamet
“Iya makasih ya neng, semoga neng hamil ya... kita udah susah payah bantuin suami neng lho... HAHAHA~”

Merekapun mengenakan pakaian mereka dan meninggalkan rumahku dalam keadaan aku telanjang lemas terduduk di kursi sofa tempatku dan suamiku bercinta semalam. Tak terasa air mataku jatuh ke pipi, aku benar-benar gagal, aku gagal menjaga kehormatanku. Aku merasa hina, aku depresi... aku tidak tau apa yang harus kulakukan, rasanya aku ingin bunuh diri karena telah menghianati suamiku... tangisanku pun pecah. Aku menangis hingga aku sesenggukan dan air mataku tidak lagi keluar. Dengan perlahan dan menahan rasa sakit, aku melangkah menuju pintu rumah dan menguncinya rapat-rapat. Selepas itu, aku menuju ke wc dan menjongkokkan badanku lama sembari mencoba mengeluarkan dan membersihkan sperma yang masuk didalam vaginaku.

Pikiranku blank, aku memutuskan untuk mandi membersihkan badanku lalu membersihkan semua tempat dimana pemerkosaanku berlangsung. Isi kepalaku masih campur aduk, tanpa pikir panjang aku berjalan menuju dapur dan mengambil pisau berencana mau menghabisi nyawaku, namun tiba-tiba perutku sakit, sakit sekali... kurasakan ada sesuatu yang keluar dari kemaluanku. DARAH!! Ya, itu adalah dara menstruasiku. Tubuhku langsung kembali lemas, ku urungkan niat bunuh diriku, aku bersyukur... aku masih dilindungi, aku masih belum dikaruniai anak.

Akupun segera membersihkan diri lagi dan mengenakan pembalut. Aku tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi padaku, aku pun memutuskan untuk memasang CCTV di rumahku dan akan memasangnya saat suamiku ada di rumah. Hatiku masih gusar, aku masih sangat kesal... terutama pada diriku, karena aku menikmati pemerkosaan yang terjadi padaku. Capsule satu-satunya tempat untuk menenangkan diriku saat ini. Aku ingin bertemu dengan teman baikku, aku mau bersandar padanya... iya, teman baikku Neeva.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd