Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

AKU KATRIN SI ISTRI HAUS SEKS (Lanjutan Namaku Katrin Dan Ini Kisahku) Update 8 Mei 2024 Page 87

Bimabet
Part 9

Saat kami sedang larut dalam birahi ini, tiba-tiba pintu saung ini dibuka. Dan masuklah dua pria yang berkulit coklat kehitaman dan dari perawakannya sepertinya di kisaran usia 40-50an tahun. Aku dan Kakek Warjo kontan saja kaget tapi kami tidak berusaha menutupi diri kami.

“Wah wah lagi ena ena ni ya di saung.”, ujar si pria yang berkepala plontos.

“Body si cewe putih banget. Amoy ya ini?”, tanya pria satunya yang rambutnya cepak.

“Iya dek. Amoy ini. Kalian mau ikutan?”, ujar kakek Warjo yang lalu menanyakan apakah mereka mau ikut seks dengan kami.

Hmm, aku yang memang hypersex ini tentu saja tidak menolak jika digangbang begini. Main dengan tiga pria tentu saja lebih mengasyikkan dan memuaskan ketimbang 1. Karena seks dikeroyok begini membuat titik-titik sensitif tubuhku akan dirangsang bersamaan.

“Iya, ikut ah. Kapan lagi ngentot sama amoy.”, ujar si plontos sambil mulai menanggalkan pakaiannya.

“Iya, mimpi apa semalem bisa main sama amoy sebening ini. Hahaha.”, timpal si cepak yang juga sudah melepaskan baju dan celananya.

Mereka pun tidak sabar lagi dan segera mendekatiku. Maka kakek Warjo pun mengangkat tubuhku lalu mengubah posisi seks kami menjadi posisi reverse cowgirl. Si plontos dan cepak pun segera menempelkan kontol mereka ke pipiku dari kiri dan kananku. Aku yang tahu keinginan mereka segera menggenggam dua batang kejantanan yang berwarna hitam serta berbau keringat menyengat ini. Kukocok-kocok sesaat dan lalu aku mulai mengulum kontol si plontos yang di kiriku ini. Tidak lama aku gantian memblowjob penis si cepak. Terus bergantian aku memberikan servis oral sex pada penis mereka. Jadilah mereka pun menceracau keenakan dengan seponganku.

“Uhhh anjing enaknya mulut kau moy..”, komentar si plontos.

“Ahh.. sepongannya jago nih. Uda biasa nyepong kontol pasti ya moy..”, ceracau si cepak mengomentari teknik blowjobku.

“Mmmhhh…mmmmhhh…mmmm..”, dari mulutku hanya terdengar suara desahan teredam oleh kontol si cepak selagi memekku disodok oleh kontol kakek Warjo.

Kedua tangan pria yang namanya belum aku tahu ini tidak diam saja dan mereka meremas-remas bongkahan susuku yang ikut bergoyang seirama gerakan naik turun tubuhku ini. Mereka sepertinya begitu gemas dengan buah dadaku yang bulat putih dengan pentil pink yang mancung. Terasa bagaimana jari-jari tangan mereka yang memilin dan mencubit puting susuku ini.

“Teteknya alus banget moy.. jadi ga sabar pengen nyusu. Hak hak hak.”, celoteh si cepak sambil tertawa norak.

“Iya nih, alus. Pentilnya aja merah muda gini. Punya amoy emang beda yak sama punya bini kita yang itam pentilnya. Hehe.”, timpal si plontos berkomentar dengan kurang ajarnya.

Akhirnya 5 menit kemudian aku mulai merasakan kedutan-kedutan pada dinding memekku menandakan orgasmeku yang hampir tiba. Aku pun mendesah makin kencang, “Ahh ahh.. bentar lagi aku nyampe.. ahh ahhh!”. Kakek Warjo ternyata juga sudah mau ejakulasi dan ia pun berujar, “Ahh bentar neng.. kita keluar barengan aja.. uhh.. tahan ya neng..”.

“Aahh iya kekhh.. ahh ahh.. dikit lagi.. ngghhh.. iyahhh aahh ahhh..”, rintihku yang sudah kewalahan menahan ledakan orgasme ini.

“Ahh.. saya keluar neng.. ahh..ughh!”, ceracau kakek Warjo yang lalu menyodokkan penis perkasanya dalam-dalam di rongga vaginaku. Disemburnya liang senggamaku dengan spermanya yang putih kental dan hangat dari batang kejantanannya.

Kulepaskan kuluman mulutku di penis si plontos di ambang klimaks seksualku. “Nggh… aku juga keluarrhhhh… Aaaahhhhhhhhh!!”, pekikku dengan badan berkelojotan beberapa kali hingga jadi melengkung ke belakang. Buah dadaku yang ikut membusung pun jadi serbuan remasan tangan dari dua pria yang tadi sedang kublowjob.

“Uhhh.. puas bisa pejuin memek rapet ni amoy. Nah dek lu cobain memeknya.”, ucap kakek Warjo yang kemudian menarik penisnya dari vaginaku.

“Siap pak. Giliran kami sekarang. Huehehe.”, jawab si plontos sambil menyeringai mesum.

“Mulut atasnya aja enak gitu apalagi mulut bawahnya ya. Hak hak hak.”, timpal si cepak yang diikuti gelak tawa si plontos dan kakek Warjo.

“Yang jelas mulut bawahnya becek terus dan empot empot ayam dek. Hahaha.”, kini kakek Warjo yang sedang duduk di kursi ikut bicara mengomentari liang kewanitaanku. Sungguh beda dengan sikapnya yang awal-awal mengantarku ke pulau ini yang seperti sosok seorang ayah. Ya mungkin memang sifat buasnya muncul setelah mendapat “daging lezat”. Haha.

Si Plontos dan si Cepak yang belum kebagian jatah seks ini pun tidak sabar lagi. Kontol mereka yang memang sudah ereksi maksimal karena dari tadi kumanjakan dengan servis mulutku pun tampak mengacung gagah. Kulihat batang kejantanan si Plontos yang panjang tapi diameternya tidak terlalu wah. Dan milik si Cepak yang tampak berurat serta diameternya amat lebar tapi dari segi panjang standar saja.

Segera mereka pun mengerubutiku bagaikan hewan buas yang sedang menyergap mangsanya. Aku yang masih terengah-engah hanya pasrah membiarkan mereka berbuat sesukanya dengan tubuhku. Dimulai dari si Cepak yang mengenyot pentil susuku dengan bibir tebalnya. Dan si Plontos yang menggesek-gesekkan kontolnya ke bibir vaginaku.

Tidak sampai semenit kemudian si Plontos pun sudah mulai mendorongkan pinggulnya ke vaginaku. Aku yang di posisi berbaring telentang ini pun mengangkangkan kakiku untuk menerima hunjaman kontol panjang milik Plontos. Tidak susah masuknya kontol si Plontos karena memang miliknya tidak terlalu besar dibanding punya kakek Warjo.

“Uhh enak memek kau moy. Siap ya bapak entot sekarang.”, ujar si Plontos yang segera memulai sodokan penisnya di vaginaku.

‘Slrrupppp.. slrrrppppp’, suara hisapan bibir tebal si Cepak yang masih terus menikmati gunung kembarku yang bulat padat ini.

“Tetek lu bagus banget moy.. sllrrppp.. Padat dan kencang.. slrrpp… Demen bapak.”, komentar si Cepak di sela kenyotannya di pentil susuku. Tangan si pria ini juga meremas-remas payudaraku dengan kuat sambil mengisap putingku. “Ni pentil slrrrppp mancung banget.. slrrppp.. merah muda gini.. slrrrpppp.. gemesinn..”, celoteh si Cepak lagi.

“Lubang meki ni amoy juga asoy. Berasa empot empot ayamnya. Haha.”, komentar si Plontos.

Lalu si Cepak yang puas menikmati buah dadaku pun kini memposisikan dirinya di atas dadaku. Ia lalu duduk dan mengatur penisnya di antara buah dadaku. Oh, dia ingin titfuck rupanya. Lalu ia pun mendorongkan payudara kiri dan kananku menjepit kontolnya di tengah. Tampak buah dadaku bagai roti putih yang menjepit sosis hangus berwarna hitam. Tanpa menunggu lagi, ia pun segera menggoyang pinggulnya maju mundur seolah menyetubuhi buah dadaku.

“Uhh toket gede gini emang enak buat jepit kontol. Hak hak hak.”, ceracau si Cepak sambil ketawa-tawa.

Sekitar 5 menit aku digenjot Plontos di posisi misionaris sambil memberikan servis boobjob pada kontol si Cepak. Tiba-tiba si Cepak pun menyudahi menyodok belahan payudaraku ini. “Duh uda ga tahan gua pengen ngentotin ni amoy. Bareng aja ya Gus.”, ujar si Cepak.

“Ya udah. Gua mau ganti lubang kalo gitu. Pengen cobain boolnya. Hehe.”, timpal si Plontos yang lalu mencabut penisnya dari vaginaku.

Kemudian mereka berdua yang sudah sangat nafsu ini segera memposisikan tubuhnya masing-masing untuk seks double penetration. Dimulai dari si Cepak yang membaringkan dirinya dan kemudian ia mengangkat tubuhku supaya menaiki kontol temannya itu. Aku pun membantu dengan mengatur posisi selangkanganku supaya tepat mengarah turun ke batang kejantanan si Cepak yang sudah ereksi maksimal itu.

‘Bles’, suara kontol si Cepak yang sudah tertanam di vaginaku. “ahhh.. gila.. sempitnya punya lu moy..”, ceracau si pria berambut cepak ini. Kini si Plontos membasahi tangannya dengan ludahnya lalu mulai diusap-usapkannya tangannya ke lubang pantatku sebagai cairan pelumas. Si Cepak lalu memudahkannya dengan menarik tubuhku di pelukannya sehingga kini aku sudah di posisi menelungkup. Aku yang sudah pasrah hanya bisa bersiap menerima masuknya penis si pria yang bahkan belum aku kenal namanya ini ke liang anusku.

Setelah dirasa boolku cukup pelumas si Plontos pun mulai mendorong kontolnya memasuki liang analku. Berkali-kali ia mencoba tapi tidak berhasil karena licin. Baru akhirnya beberapa saat kemudian batang hitamnya itu bisa menembus duburku. Jadilah kini dua kontol pria berkulit coklat kehitaman ini sudah bersarang di memek dan boolku.

Hanya beberapa detik mereka beradaptasi dengan sempitnya dua lubang tubuhku, si Cepak dan Plontos pun mulai memompa memek dan anusku. Awalnya mereka menyodok dengan tempo pelan dan terus meningkat kecepatannya. Dua batang kejantanan dari pria paruh baya ini kini sedang keluar masuk menggenjot vagina dan anusku dengan begitu cepat. Sungguh kasar permainan mereka yang menyodok terus dengan sangat kuat dan cepat.



“Oohhh ohhh ohhhh ohhh..”, aku melenguh-lenguh merespon rasa enak yang kudapat dari kontol dua pria paruh baya ini.

“Ada susu gantung nih depan mata. Bapak nyusu dulu. Hak hak hak.”, celoteh si pria berambut cepak dan lalu kurasakan bibir tebal dan hitamnya segera mencaplok puting susuku yang sudah keras ini. ‘sllrrppp.. slrrprpp.. slrrrppp..’, suara kuluman bibir dan jilatan lidah pria ini yang sedang bercokol di pucuk payudaraku.

“Ssshhhh ohh pakkhh ngghhh..”, rintihku keenakan saat putingku yang sensitif ini dikenyot dengan nafsu si Cepak.

“Keenakan noh si amoy. Demen dia nenennya diisep. Haha. Isep terus dek. Haha.”, komentar kakek Warjo saat mendengar eranganku barusan.

“Siap pak. Haha.”, timpal si Cepak yang terus menyodok dan menyusu di putingku. Ohh, terasa sensasi geli nikmat saat si Cepak menggigit pelan pentil susuku. Ahh ternyata si Cepak giginya ompong. Jadi saat ia menggigit putingku yang kena itu gusinya. Harus kuakui sensasi digigit dengan gusi itu sangat berbeda. Rasa nikmatnya sangat dahsyat seperti mengalirkan aliran listrik geli bercampur enak ke tubuhku. Aku pun spontan jadi melenguh dengan begitu sensual, “Ngghhh.. terus pakhh.. isep pentilku.. aahhh.. enakhh.. ahhhh…”.

Genjotan dua kontol dari dua pria yang sedang mensandwich tubuhku ini memberikan kenikmatan luar biasa. Aku melenguh keras melampiaskan gairah seksualku yang membara. Apalagi rangsangan di titik sensitifku seperti putingku yang sedang dihisap-hisap si Cepak. Dan si Plontos yang memainkan bibir memekku dengan jari-jarinya.

Tanpa disadari, pintu saung ini dibuka dan masuklah seseorang yang diikuti orang yang satunya. Aku, si Plontos dan Cepak yang sedang asyik bercinta ini tidak menyadari kehadiran mereka. Kakek Warjo pun baru menyadari ketika pintu sudah dibuka dan mereka sudah berjalan masuk.

Betapa kagetnya kami yang melihat sepasang pria dan wanita itu yang mana mereka juga sudah setengah telanjang dan saling berpelukan. Dan yang agak mencengangkan pasangan ini sangat jelas berbeda ras. Dimana yang pria adalah pribumi dengan kulit yang hitam terbakar matahari dan yang wanita bermata agak sipit dan kulit putih yang kemungkinan keturunan chinese sepertiku juga. Dari perawakannya wanita ini mungkin baru berumur 20an tahun. Sedangkan si pria terlihat sudah agak tua, mungkin di atas 50 tahun. Sungguh sangat kontras penampilan mereka.

Si wanita yang hanya sisa mengenakan bra dan celana pendek itu tampak tersenyum nakal melihat aku dan dua pria yang sedang di posisi seks double penetration ini. Sepertinya wanita muda ini juga sepertiku, seorang hyper seks yang senang bersetubuh dengan pria-pria kalangan bawah dan non chinese tapi perkasa. Hmm, dari keadaan ini dapat ditebak bakal pesta seks nih. Baru kali ini aku akan terlibat di orgy begini dan jumlah pria yang total 5 orang. Bakal asyik nih. Hihi.

Yang pria lalu berkata, “Wah lagi ena ena nih. Gabung ya kami. Kirain saung ini kosong tadi padahal dah siap ekse ni amoy seksi. Taunya ada yang duluan ngewe disini. Pesta dah.”.

Kakek Warjo lalu menimpalinya. “Gapapa dek. Makin rame makin asoy. Hak hak hak.”, ujarnya dan lalu tertawa norak.

Si wanita muda yang belum kukenal namanya ini pun mulai melepaskan celana pendeknya sekaligus celana dalamnya seraya berkata, “Nah asyik orgy seks nih.. bakal puas dah gua.”. Dan lalu ia menanggalkan branya juga hingga ia pun sudah bugil polos. Tubuhnya yang langsing dan putih mulus pun terpampang jelas. Buah dadanya bulat padat dan selangkangannya ditumbuhi rambut kemaluan yang lebat.

“Wihh mimpi apa dah ya bisa ngewein dua amoy. Hahaha.”, ujar si Cepak sambil diikuti tawa riuh pria lain.

Saung ini pun bakal menjadi saksi pesta seks yang liar. Si wanita muda itu tersenyum mengerling nakal ke Kakek Warjo dan Si Cepak seolah sedang merayu mereka. Ia yang sudah bugil total ini tampak masih menenteng tas slingbag Louis Vuittonnya sebelum ia lalu meletakkannya di lantai. Segera si wanita pun dengan liarnya berjongkok di depan si pria tua yang tadi masuk bersamanya. Si gadis muda ini pun segera memblowjob kontol pria berkulit kehitaman itu. Dari gaya menyepongnya terlihat si gadis ini sudah sangat terbiasa dan bahkan bisa disebut mahir dalam menservis oral sex pria.

Sekitar 3 menitan diblowjob lalu si gadis menghentikan sepongannya dan berkata, “Yuk pakhh.. entot akuhh… memekku uda pengen disodok kontol bapakh nich..”. Mendengar itu si pria pun sontak menarik si wanita itu sambil meremas buah dadanya yang berukuran sedang itu. Ia menggandeng si gadis itu ke dekat kami. Kini si pria dan wanita itu pun kini sudah berada di sebelah kami. Pria paruh baya itu segera berbaring di atas lantai saung yang ia beri alas dengan pakaiannya. Kulihat pria itu yang mulai mengatur posisi si gadis cantik untuk memulai seks di gaya Woman On Top itu. Gadis yang berkulit putih itu pun segera menduduki kontol pria yang kulitnya coklat gelap itu.



“Oohh.. peret banget memek neng Phani.. Ayok neng digoyang atuh kontol bapak..”, komentar si pria paruh baya itu yang tampak meresapi nikmatnya jepitan vagina gadis muda itu.

“Ngghhh iya pakhh.. kontol bapak juga panjang.. sampe berasa mentok ni ke rahimku.. aahh ahh ahhh..”, ujar gadis bernama Stephanie itu yang lalu segera menaik turunkan tubuhnya dan mendesah-desah keenakan. Kulihat kalung berbentuk salib di leher gadis cantik ini yang bergoyang seirama goyangannya.

“Wih wih goyangannya boleh juga ya amoy yang sana. Jadi penasaran pengen cobain. Hahaha.”, komentar si Cepak yang disambut gelak tawa kakek Warjo.

“Boleh dong bang. Nanti bapak juga mau coba amoy yang sono. Hue he he.”, ujar pria yang sedang bersetubuh dengan Stephanie itu sambil terkekeh.

Terlihat tubuh putih mulus khas gadis keturunan chinese yang sedang bergoyang menunggangi penis hitam dari seorang pria pribumi yang sungguh berbeda jauh usianya. Benar-benar menggetarkan birahiku menonton langsung seks interracial begini. Begitu kontras warna kulit pria itu dan Stephanie yang bagaikan terang dan gelap.

Aku sendiri juga sedang merasakan enak disetubuhi dua kontol di memek dan anusku. Gesekan cepat dari batang kejantanan Si Plontos dan si Cepak di dalam dinding lubang vagina dan pantatku memberikan sensasi nikmat. Aku pun makin keras merintih akibat enaknya didouble penetration begini.

Sungguh panas yang sedang terjadi di dalam saung ini dimana ada lima insan manusia yang berpacu dalam birahi. Aku dan si Stephanie yang berkulit putih dan dari kalangan atas ini sedang digarap oleh tiga pria pribumi berkulit gelap. Suara desahan dan erangan sensual dari mulut kami makin menambah panas pesta seks di saung pantai ini. Andaikan ada yang menonton tentunya bakal langsung horny juga. Bahkan liveshow orgy sex kami berlima ini tidak kalah dengan adegan di film bokep Jepang.

Sambil terus bersetubuh dengan Stephanie, tangan pria yang memang tepat di sampingku ini menyusup masuk di antara himpitan Si Plontos dan Si Cepak. Ia lalu meremas-remas buah dadaku yang putih bulat ini. Dan lalu tangan satunya meraih payudara Stephanie yang sedang naik turun memompa memeknya itu. Lalu pria itu pun berkata, “Asyik juga nih ngentot sambil remas dua tetek amoy yang berbeda. Hahaha.”,

“Terus kencangan yang mana pak teteknya?”, tanya Si Cepak dengan begitu kurang ajarnya seolah bagian tubuh kami ini barang yang bisa seenaknya dibanding-bandingkan.

“Hmmm, kencengan punya neng Stephanie nih. Tapi kalo gede sih gedean punya si cici. Hahaha.”, ujar si bapak itu sambil tertawa mesum. Memang ukuran buah dada gadis ini tidak terlalu besar, mungkin perkiraanku ukurannya 32B.

“Mana-mana pengen coba remes juga.”, ujar Si Plontos yang lalu menjulurkan tangannya ke arah payudara Stephanie. Tangannya pun segera meremasi buah dada si gadis itu dan tangan satunya meremas buah dadaku yang kanan.

“Wah iya ya kencengan dikit punya si eneng. Kalo punya cici emang lebih besar toketnya. Yang jelas sih tetep alus lah. Ha ha ha.”, komentar si Plontos yang baru saja membandingkan buah dadaku dengan Stephanie.

Si Cepak juga ikutan menjamah payudara Stephanie dan berkomentar, “Iya kenceng banget nih tetek neng. Tapi tetek cici juga ane doyan koq. Montok gini. Hak hak hak.”. Lalu ia mengenyoti pentil susuku yang memang tepat di depan wajahnya itu. “Pentil cici enak buat diemut gini. Sayang belum ada susunya. Hak hak hak.”.

Pria yang sedang menikmati memek Stephanie lalu berkata, “Abis ni gantian ya kita ngewein amoynya. Hehe.”.

“Wah otong kakek bangkit lagi nih gegara ngeliat kalian ena ena. Hak hak hak.”, ujar si kakek Warjo yang dari tadi hanya menonton itu seraya berjalan mendekati kami.

“Hmmm, neng Stephanie ya namanya?”, ujar si kake Warjo berbasa-basi padahal sudah jelas ia ingin menyetubuhi gadis berkulit putih ini.

“Ngghhh iyahh bener kek. Sshhh.. aaah punya kakek panjang juga yahhh ahh ahhh..”, jawab Stephanie bercampur desahannya sambil matanya melirik ke batang penis Kakek Warjo.

“Iya dong neng. Punya kakek ga cuma panjang tapi juga keras dan tahan lama loh. Hak hak hak.”, celoteh si kakek Warjo sambil menyeringai memamerkan giginya yang sudah agak ompong.

“Ih masa sih. Buktiin dong kek.”, ujar Stephanie yang menantang kakek Warjo.

“Yo wes kakek buktiin. Tapi memek neng masih keisi kontol atuh. Gimana dong neng?”, tanya kakek Warjo yang sepertinya sedang menggoda Stephanie.

“Ihhh kakekhhh.. ngghh.. kan ada boolku masih nganggur.. ngghh ahh ahhh ayo kekhh.. sodokk boolku.. buktiin keperkasaan kakekhh.. sshhh oohh oohhh..”, ujar Stephanie yang begitu binalnya sambil tangannya meremasi buah dadanya seraya menatap sayu ke kakek Warjo.

Mendengar ucapan si gadis cantik itu tentu saja kakek Warjo jadi makin semangat. Ia segera berjalan mendekat ke gadis cantik itu. Dan Stephanie pun dengan begitu nakalnya berkata di sela desahannya, “Aahh ahh.. sini kekhh.. ngghh ahhh.. aku mau isep kontol kakek dulu biar basah ya.. ngghh…”.

Kakek Warjo pun tentu saja senang mendengar itu dan segera menodongkan batang kejantanannya ke muka Stephanie yang sedang ngeseks dengan pria paruh baya di bawahnya. Bibir Stephanie pun mulai mengecup pelan lubang kencing kontol si kakek berkulit kehitaman ini. Setelah itu si gadis muda itu menjilati penis beruban si kakek Warjo, dimulai dari bagian kepala kontol terus ke lehernya dan sampai buah zakarnya tidak ada yang luput dari servis lidah Stephanie. Barulah setelah itu si gadis berkulit putih mulus itu menyepong kontol Kakek Warjo. Di tengah erangannya, Stephanie memblowjob dengan begitu semangat sampai pipinya kempot saking kuatnya ia menghisap batang penis di dalam mulutnya.

Sekitar 3 menit, kakek Warjo yang pun memberi kode ke Stephanie untuk menghentikan kulumannya. Si supir speedboat itu pun segera ke belakang Stephanie dan memposisikan gadis itu jadi menungging menempel ke badan pria yang belum aku tahu namanya itu. Lalu kakek Warjo menyiapkan liang anus Stephanie supaya mudah untuk ia penetrasi. Terlihat area sekitar liang anus itu yang warnanya begitu pink karena kulit Stephanie yang memang sangat putih. Dan batang penis kakek Warjo yang sudah ereksi maksimal itu pun mulai menerobos rongga anus Stephanie yang rapat itu.

Aku sendiri kini sudah di ambang orgasme karena panasnya seks double penetration ini dan ditambah menonton liveshow pria itu dengan Stephanie. Tanpa bisa kutahan, badai orgasme itu pun meledak. Otot vaginaku berkontraksi dengan hebat selagi cairan orgasmeku menyembur. Tubuhku pun berkelojotan beberapa kali dan aku menjerit melampiaskan kepuasan birahi ini, “Oohhh aku keluarrr.. Aaaaahhhhhhhhhhh!”. Aku langsung membaringkan tubuhku ke dada si Cepak. Aku pun terengah-engah setelah klimaks seksual yang luar biasa ini.

Dan kudengar Stephanie yang menceracau keenakan karena disebutuhi di vagina dan anusnya. “Aahh ahhhh iyahhhh enakhhh.. kontol kalian enakhhh.. teruss… entot aku sepuasnya.. ahh ahhh!”, begitu liarnya si gadis cantik itu yang meluapkan kenikmatannya bagai seorang pelacur. Sungguh liar Stephanie ini padahal wajahnya termasuk tipe lugu. Siapa sangka dari mukanya yang terlihat anak baik-baiki begini bisa seliar ini. Memang benar don’t judge a book by its cover, hihi. Dan sepertinya wajahnya tidak asing, aku seperti pernah melihat Stephanie dimana ya.

Tidak lama Stephanie pun menjerit keras dengan tubuh yang bergetar-getar tanda ia sudah mencapai klimaksnya. “Aku nyampe… Oooohhhhhhhh!!”, suara sensual yang keluar dari mulut Stephanie. Wajah gadis itu begitu sayu dengan mulutnya yang membentuk huruf O ketika ia melepaskan erangan kepuasannya.

“Hehe, uda crot aja nih neng?”, goda Kakek Warjo ke Stephanie yang masih ngos-ngosan selepas orgasme.

“Ngghh iya kek.. enak soalnya dikontolin dua batang sekaligus gini..”, jawab Stephanie dengan jujur dengan muka sayunya.

“Ni amoy emang jago ngentot pak.”, ujar pria yang masuk bersama Stephanie ini.

Lalu kakek Warjo dan pria itu terus memacu penis mereka keluar masuk vagina dan anus Stephanie. Aku sendiri juga terus disodok dengan tempo cepat oleh Si Plontos dan Si Cepak. Aku dan Stephanie pun merintih-rintih merespon rasa enak yang kami dapat dari kontol-kontol pejantan kami masing-masing.

Sambil terus memompa memekku, Si Cepak memilin-milin puting susu kananku dengan dua jari tangan kanannya. Sedangkan Si Plontos mengarahkan tangannya menjamah memekku, menambah nikmat yang kudapat dari persetubuhan threesome ini. “Ahhh.. ahh.. terus pak.. ahh.. enak.. ahh.. ahhh..”, ceracauku yang sedang digenjot dua pria pribumi di atas kasur saung ini. Sekitar 10 menit kemudian aku pun orgasme lagi. Tubuh putihku ini pun mengejang hebat di antara himpitan dua tubuh hitam. Kedua tungkai kakiku bergetar-getar saat dilanda orgasme ini. “Aaahhhhhh.. ohh yesss aku keluarrr… aaahhhhhhh!!”, jeritku saat sedang mengalami orgasme. Aku yang masih lemas ini tidak dibiarkan istirahat dan kedua pria ini terus menggenjot memek dan anusku. Sodokan mereka begitu beringas tanpa ampun membuatku amat kewalahan.

Tapi tidak sampai semenit kemudian, Si Plontos pun menggeram. “Uhhhh anjingg uda ga tahan.. bool ni amoy peret gila!”, ceracaunya dengan keras. ‘crot crot crot’ Dengan seenaknya ia menumpahkan spermanya ke dalam liang pantatku. Setelah itu si Plontos pun mencabut penisnya yang sudah lemas dan duduk di lantai tidak jauh dari tubuhku dan si Cepak yang masih menyatu.

Si Cepak pun kini terus menggempur memekku dengan kontol kerasnya. Lalu ia mengganti posisi kami menjadi gaya misionaris dan menggenjot dengan cepat. Sepertinya ia juga sudah mau ejakulasi nih. Aku pun berinisiatif menggerakkan pinggulku dengan gerakan mengaduk supaya makin menjepit penisnya lebih erat. Gaya ulekan pinggulku itu membuat Si Cepak pun menceracau, “Ohhh enakk moy goyangan lu.. makin peret ni meki lu moy..”.



Akhirnya sekitar 5 menit kemudian terdengar suara geraman kuat dari Si Cepak. “Aahhh terima pejuku moy..”, ujar si Cepak yang lalu menghunjamkan dalam-dalam penis panjangnya itu di memekku. Kurasakan ada semburan lendir hangat dan banyak yang mengisi rahimku.

Akhirnya sudah tuntas juga dua pria ini memuaskan nafsu birahinya. Aku pun istirahat sambil lalu menonton seks threesome Stephanie dengan dua pria itu. Kini Stephanie makin keras mendesah-desah karena dirinya sedang disodok-sodok dengan cepat oleh Kakek Warjo dan pria yang aku belum tahu namanya itu. Dan kini pria itu sedang mengenyot pentil susu Stephanie yang berwarna pink itu. Tampak bibir tebal pria itu mengisap-ngisap dengan kuat seolah sedang menyusu. Tangannya meremas-remas buah dada Stephanie yang tidak sedang ia cumbu.

“Ngghhh iyahhhh ahh enakhh.. isep terus putingku pak.. ohhh ohhh ohhhh..”, rintihan erotis si gadis cantik itu sambil meremasi rambut pria yang sedang mengulum puting susunya itu.

Kulihat Kakek Warjo yang sedang asyik menciumi punggung penuh peluh Stephanie. Lidahnya juga tampak asyik menjilati kulit mulus basah si gadis keturunan chinese itu. Kakek Warjo terus mencumbu hingga mencapai leher Stephanie yang jenjang.

“Ohhh bapak dah mau ngecrot nih neng Phani..”, ujar si pria yang sedang menggenjot memek Stephanie.

“Ssshhhh ahhh iyahhh pakhh.. ngghhh.. aku juga dikit lagihh crot juga.. ahh ahh.. terussss… ahh ahhh”, lenguh Stephanie yang badannya tampak makin seksi berkilat oleh keringat itu.

“Iya neng Phani.. mau minum peju bapak lagi kaya biasa?”, tanya si pria paruh baya itu. Wah sepertinya Stephanie memang sudah sering ngeseks dengan pria ini dan suka minum sperma sampai si pria bertanya “kaya biasa”.

“Ngghh ahhh iya pakhh.. crot di mulut aku ajahh.. ahh ahhh aku mau.. ahh minum peju bapakhh.. ahh ahhh..”, rintih Stepahnie dengan ekspresi muka yang sangat binal.

“Baiklah kalo gitu neng Phani.. ughhh..”, ujar pria itu yang lalu segera mencabut penisnya dari vagina Stephanie. Ia pun segera menyodorkan kontol hitamnya itu ke Stephanie yang sudah membuka lebar-lebar mulutnya. Penis itu pun dikulum gadis berparas cantik itu dengan liarnya. Kepala Stephanie pun bergerak maju mundur seolah gerakan bersetubuh antara mulutnya dengan penis si bapak itu.

“Aaahhhh bapak crot… nihh peju bapak buat neng Phani!!!”, teriak pria paruh baya itu di ambang ejakulasinya.

Tampak pria itu pun bergetar saat penis perkasanya sedang menembakkan sperma ke mulut Stephanie. Kulihat bagaimana mulut gadis berambut panjang itu sedang meneguk habis peju dari kontol pria paruh baya itu. Sungguh liar sekali Stephanie ini. Aku saja tidak selalu mau menelan sperma dari pria yang bermain.

“Uhhh asoy memang neng Phanie. Hehe.”, celoteh pria paruh baya itu yang segera duduk beristirahat di samping si Cepak dan Plontos.

Kini tinggal Kakek Warjo yang masih belum ejakulasi. Si Kakek Warjo pun mengganti posisi seksnya dengan Stephanie. Ia kini duduk dan lalu ia memposisikan Stephanie duduk di pangkuannya dengan berhadap-hadapan. Gadis berwajah lugu itu pun segera menaiki penis kakek Warjo.

“Nah gini kan enak bisa nyusu. He he he.”, kata kakek Warjo yang lalu meremas-remas buah dada Stephanie sebelum lalu mengisap pentil susu kiri gadis itu.

“Nggghh enakhh kekhh.. terusshhh.. ssshhhh..”, desah Stephanie yang keenakan oleh emutan bibir kakek Warjo di pucuk payudaranya. Tampak daging mungil di tengah bukit payudara Stephanie yang sudah mancung itu sedang dikenyot-kenyot penuh nafsu oleh kakek itu.

Si sopir speedboat itu sambil masih tetap mengisap-ngisap puting Stephanie, dengan semangat terus menghentakkan kontolnya ke memek Stephanie.

‘Plok Plak Plok Plak!’, suara keras kulit si gadis keturunan chinese dengan si kakek tua keturunan melayu yang terus beradu dengan cepat.

“Sllrrrpp.. Hmm.. gemes kakekhh sama pentil lu neng..”, ujar kakek Warjo yang sedang asyik mengenyot pentil Stephanie.

“Sssshhhh.. kalo gemesss isep terus aja kekhh.. aahh ahh..”, timpal Stephanie yang sudah terbuai birahi itu.

“Siap neng.. he he he.”, jawab Kakek Warjo singkat dan kembali mengulum pentil susu si gadis cantik itu.

Kulihat kakek Warjo yang semakin gencar menyodok-nyodok memek Stephanie yang ditumbuhi rambut kemaluan yang lebat. Terus saja bibir kakek Warjo mencumbu buah dada gadis cantik yang padat itu. Dan tidak lama kemudian Stephanie pun kembali mencapai orgasme. “Ngghhh kekhh.. aku mau keluarr..”, ceracau gadis cantik itu dengan tubuh putih mulusnya yang berkelojotan.

Hanya berselang beberapa detik setelah Stephanie klimaks, kakek Warjo juga ternyata sudah mau orgasme. Ia pun buru-buru mencabut penisnya dan menyodorkannya ke wajah Stephanie yang sedang terengah-engah. Gadis itu walau masih agak lemas tetap bangkit dan duduk di depan selangkangan kakek. Ia lalu segera menyepong kontol kakek Warjo.

Tak lama kemudian, kakek Warjo pun orgasme. “Aahhh mau ngecrot.. abisin peju kakek ya neng cantik.. Ooohhh..”, ceracau kakek Warjo yang berejakulasi selagi diblowjob Stephanie.

Tampak Stephanie yang membiarkan tembakan sperma kakek supir speedboat itu memasuki mulut dan terus ke kerongkongannya. Gadis berambut panjang itu tampak menelan semua peju kakek Warjo hingga tak ada yang keluar dari mulutnya. Sungguh binal Stephanie ini yang begitu doyan minum sperma. Stephanie pun lalu berbaring untuk istirahat. Kulihat liang pantat dan vaginanya yang baru saja menampung kontol itu tampak basah dan agak membuka.



Selesailah pesta seks ini walau aku tahu ini baru ronde 1. Karena para pejantan ini pasti ingin bertukar pasangan. Dengan Si Plontos dan Si Cepak yang ingin menyetubuhi Stephanie. Dan aku sendiri akan melayani nafsu pria paruh baya tadi ngeseks dengan Stephanie itu.

Sambil istirahat kami pun ngobrol-ngobrol tentang bagaimana bisa terlibat seks. Ternyata Stephanie memang sudah “langganan” bercinta dengan pria yang akhirnya memperkenalkan dirinya itu. Nama pria paruh baya ini adalah Adi. Si pak Adi ini adalah supir speedboat, sama seperti kakek Warjo. Dan awal mula bagaimana pak Adi bisa menikmati tubuh indah Stephanie adalah karena keinginan Stephanie sendiri. Gadis itu yang menggoda pak Adi dengan modus diantar ke pulau dan menemaninya dan akhirnya setelah seks pertama itu, mereka mengulanginya beberapa kali. Mereka juga selalu melakukannya di saung ini karena saung ini sangat jarang didatangi orang-orang. Aku juga menceritakan bagaimana niatku yang ingin bersetubuh dengan kakek Warjo dan aku yang menggoda kakek itu dengan minta dipijit.

Sekitar 15 menit kami mengobrol ini, akhirnya si Plontos yang membuka suara, “Yuk kita ngewe lagi. Uda ngaceng lagi kontol gua ngeliat dua amoy bugil gini. He he.”.

“Iya, gua juga nih. Hak hak hak.”, ujar si Cepak yang segera bangkit dari duduknya dan mendekati Stephanie.

“Eh gimana kalo mainnya jangan di saung lagi?”, celoteh Stephanie yang mengusulkan kami main di tempat lain.

“Wah mau dimana lagi neng Phani? Disini uda paling aman.”, tanya pak Adi dengan raut bingung.

“Ih ya di pantai dong pak. Hi hi.”, jawab Stephanie cepat. “Soalnya saungnya juga sempit kurang leluasa kan.”, sambungnya lagi.

Memang benar, saung ini sebenarnya begitu penuh sesak oleh kami berenam. Tapi ya masa iya main di tepi pantai begitu? Sungguh gila ide Stephanie ini.

“Kalo di luar entar ketahuan orang gimana tuh neng?”, tanya kakek Warjo.

“Tenang aja kek. Kita mainnya ntar di belakang saung jadi ketutup deh dari arah pantai. He he.”, jawab Stephanie sambil tersenyum nakal.

“Oh ya uda. Yuk lah. Uda ga tahan gue pengen sodok memek amoy ini.”, ujar si Cepak sambil menggrepe selangkangan Stephanie.

“Aku juga ga tahan pengen ngerasain dientot batang bapak..”, balas Stephanie dengan binalnya.

Pak Adi pun membuka pintu dan melihat keadaan. Setelah memastikan di luar tidak ada siapa-siapa, kami berenam pun segera keluar dan berjalan ke arah belakang saung yang memang hanya ada pohon-pohon saja..


~ BERSAMBUNG ~
 
mantappp apdetannya .... hahaha ...

Thanks apresiasinya hu :beer:


Thanks apresiasinya hu :cendol:

Buat crot di pagi hari

Makasih apdetnya @thanosduh

Sama" suhu :)

lets the orgy continue...
Sayangnya kurang satu player, jadi masing masing lubang di katrin dan stephany bisa dipuasin tiga penis sekaligus, hehehe

Yes dude :beer:
Iya hu ini pas prianya segitu. hehe
 
Thanks suhu ketambahan phani yg ga kalah binal 😍

Iya hu, nanti akan ada sidestory Phani jg. Selebgram berwajah innocent yang hypersex. ;)
Yang punya fantasy dengan St*phanie Ag*tha bole DM ya. :cim:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd