Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Aku, Kamu Dan Dia

Status
Please reply by conversation.
Thanks update- nya, Casper @alif99


Banyak kejutan yang terjadi, ya..!!

Dari cerita ini, ternyata baik Jordy maupun Devi sudah terlahir terlebih dahulu - sebelum Isti di nikahi dan Nadine diceraikan oleh Wijaya.

Moga aja Rey bisa paham dan gak jadi marah besar ke Jordy, karena udah tau posisi yang sebenarnya diantara mereka. Ternyata bukan adik kakak.

Bisa jadi yang diajak nonton oleh Jordy itu adalah adik ipar nya, dan bukan kekasih nya Jordy yang disangka oleh Devi.

Artinya juga kemungkinan wanita itu termasuk adik Devi satu ayah. Kita lihat aja nanti...!!

Mungkin Rey jadi urung marah ke Jordy, mungkin ya..? Tapi rasanya ke Wijaya - Rey akan ada dendam.

Kenapa...?

Ini asumsi aku sih... Rey marah karena Wijaya udah menyia-nyiakan mama Nadine dan Devi, hanya karena Isti.

Dugaan aku.. Karena episode sebelum-sebelumnya Rey disuruh untuk membantu ayah Ricky di kerjaan nya dalam menangani klien-klien nya. Ada kemungkinan salah satu klien ayah Ricky itu adalah Wijaya. Kemungkinan disitu Rey ada siasat untuk membalaskan kejahatan sikap Wijaya tersebut.

Ceritanya belum selesai kan... Tentang masa lalu mereka??

Ditunggu aja kelanjutannya, sapa tau ada kejutan kejutan lainnya. 😁🙏🙏
 
Ikut nyimak kang @alif99
Makasih apdetnya @alif99
suwun updetnya
nitip patok dulu suhu
Lanjutkann suhu...
Suwun alif99
Suwun apdet lanjutannya Om..
Makasih apdetnya lanjoooot
suwun sanget sadayana.
pelik juga yaa
iya ya. ternyata.
Plot twist lagi 😆sungguh membagongkan
yo maap
Thanks update- nya, Casper @alif99


Banyak kejutan yang terjadi, ya..!!

Dari cerita ini, ternyata baik Jordy maupun Devi sudah terlahir terlebih dahulu - sebelum Isti di nikahi dan Nadine diceraikan oleh Wijaya.

Moga aja Rey bisa paham dan gak jadi marah besar ke Jordy, karena udah tau posisi yang sebenarnya diantara mereka. Ternyata bukan adik kakak.

Bisa jadi yang diajak nonton oleh Jordy itu adalah adik ipar nya, dan bukan kekasih nya Jordy yang disangka oleh Devi.

Artinya juga kemungkinan wanita itu termasuk adik Devi satu ayah. Kita lihat aja nanti...!!

Mungkin Rey jadi urung marah ke Jordy, mungkin ya..? Tapi rasanya ke Wijaya - Rey akan ada dendam.

Kenapa...?

Ini asumsi aku sih... Rey marah karena Wijaya udah menyia-nyiakan mama Nadine dan Devi, hanya karena Isti.

Dugaan aku.. Karena episode sebelum-sebelumnya Rey disuruh untuk membantu ayah Ricky di kerjaan nya dalam menangani klien-klien nya. Ada kemungkinan salah satu klien ayah Ricky itu adalah Wijaya. Kemungkinan disitu Rey ada siasat untuk membalaskan kejahatan sikap Wijaya tersebut.

Ceritanya belum selesai kan... Tentang masa lalu mereka??

Ditunggu aja kelanjutannya, sapa tau ada kejutan kejutan lainnya. 😁🙏🙏
ditunggu Kakak, kelanjutannya.
 
Sebelumnya
Page 14



Panjang lebar yang diceritakan Pak Ricky pada Rey, membuat Ibu Nadine kembali nangis mengingat kejadian itu.

“Karena itu, Om Wijaya ceraikan Mama? Rey paham kenapa mama membenci Jordy. Karna Jordy anak haram dari Isti yang ngga tau siapa bapaknya. Sejak kapan mama tau klo Jordy itu anaknya Isti?” Tanya Rey.

“Setahun yang lalu, ketika Devi ingin mengadakan pesta ulang tahun dan mengundang beberapa teman kampusnya. Disitu Devi memperkenalkan Jordy sebagai pacarnya. Mama tanya Jordy, orang tuanya siapa. Mama kaget ketika Jordy bilang dia anaknya Isti dan Wijaya dan adiknya Jimmy. Saat itu, mama tidak bisa mengikuti pesta Devi sampai pesta itu bubar.” Cerita Ibu Nadine sambil menyeka air matanya dengan tissu.

“Devi belum tau sampai saat ini siapa Jordy. Karena itu mama berharap Devi segera putus dari Jordy, karena membuat mama mengingat-ingat masa lalu.” Sambung Pak Ricky.

“Tapi mama ngga sanggup cerita semua sama Devi.” Balas Ibu Nadine sambil menangis.

“Biar Rey yang coba ya ma. Yang penting, mama tenang dulu. Rey usahakan agar Rey bisa cerita sama Devi soal Jordy tanpa bikin mama nangis lagi. Mama udah seperti mama kandung Rey setelah mama Nita meninggal waktu Rey umur 3 tahun.” Ucap Rey langsung beranjak menghampiri Ibu Nadine yang masih mengeluarkan air mata dan di peluknya.

“Tenang ya ma. Rey akan coba.” Sahutnya sambil mencium kening Ibu Nadine.

“Mama pasti tenang kok. Mama punya anak hebat kayak kamu, Rey.” Sambung ibu Nadine.

“Rey keatas dulu ya ma, pa.” Pamit Rey.

“Jangan lupa besok loh.” Pak Ricky mengingatkan Rey.

“Siap Pa.” Rey meninggalkan papa mamanya di ruang makan.

Rey memasuki kamarnya lalu merebahkan diri di kasurnya sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya.



Rey dan Ricky menunggu Nadine di sebuah restoran dalam mall. Rey duduk dengan tenang sambil melihat kearah mandi bola yang dikunjungi anak seusia Rey. Kala itu Rey berumur 7 tahun.

“Pa, Rey boleh main itu, nanti?” tunjuk Rey.

“Boleh. Tapi tunggu sebentar ya. Kita nunggu Tante Nadine dulu ya, kan mau makan bersama.” Jawab Ricky.

Tidak lama Nadine dan Devi kecil yang berumur 3 tahun itu datang menghampiri Ricky dan Rey duduk.

“Hai Mas, Udah lama? Maaf loh kalau telat. Tadi Devi sempat rewel.” Sapa Nadine.

“Enggak. Kita ngga nunggu lama kok. Rey, ini Tante Nadine kalau itu Devi.” Kenal Ricky pada Rey.

“Halo Tante Nadine, halo Devi.” Rey sangat senang menyambut Devi di hadapannya.

“Hai Reynold apa kabar kamu? Devi, ini Kakak Rey.” Nadine langsung duduk sambil memangku Devi.

“Baik Tante. Devi, kita main yuk. Kita main bola-bola itu.” Tunjuk Rey langsung mengajak Devi untuk main.

Devi pun langsung turun dan Rey langsung menggandeng tangan Devi erat-erat Dan berjalan menuju mandi bola.

“Rey, jagain adiknya ya. Jangan jauh-jauh dari papa.” Pesan Ricky pada Rey.

“Ngga biasanya Devi langsung mau diajak main gitu, pasti dia nangis. Mas udah pesen makanan?” tanya Nadine.

“Belum. Aku kan tunggu kamu, biar Rey sama Devi ada kesempatan buat main bersama. Kamu deh yang pesan, aku sambil mantau Rey sama Devi.” Ucap Ricky memberikan kebebasan pada Nadine untuk memilih menu.

Rey dan Devi pun bermain bersama, Rey begitu menjaga Devi hingga Devi bisa tersenyum.

“Aku udah pesen Mas.” Ucap Nadine yang kembali ke tempat duduknya.

Namun Ricky masih memperhatikan Rey dan Devi yang sedang asyik bermain, selintas suara teriakan Devi yang bahagia bermain dengan Rey. Nadine pun memperhatikan Rey dan Devi yang sedang asyik bermain.

“Mereka keliatan bahagia ya Mas.” Ucap Nadine.

“Rey pernah minta sama aku, dia mau adik cewek. Tapi saat itu mamanya sudah meninggal. Aku bisa jawab apa, aku tidak punya pendamping. Lihat tuh Rey bener-bener jagain Devi banget. Aku rasa gedenya Rey bisa jaga Devi.” Ujar Ricky.

“Karena itu tadi aku bilang, ngga biasanya Devi langsung mau diajak main sama Rey. Biasanya paling susah kalo diajak main sama orang lain, kecuali Omanya ya.” Balas Nadine.

“Cocoklah mereka jadi adik kakak yang saling menjaga satu sama lain. Kamu pesen apa?” tanya Ricky.

Rey begitu senang bermain dengan Devi, sesekali Devi dipeluknya membuat Devi tersenyum bahagia.
Tidak beberapa lama, pesanan Nadine pun datang. Nadine menata untuk Rey dan Ricky makan.

“Kkyyaaaaa.....” tiba-tiba Devi menangis karena kena senggol oleh anak yang lebih besar dari Devi.

“Cup.. cup.. kakaknya ngga sengaja. Udah ya.. cup.. cupp.” Rey langsung memeluk Devi untuk meredakan tangisan Devi dan mencium keningnya.

Nadine terkejut mendengar tangisan Devi sedangkan Ricky hanya mengamati apa yang dilakukan Rey.

“Devi nangis Mas, bentar aku jemput mereka.” Panik Nadine yang langsung berdiri untuk menjemput Rey dan Devi namun Ricky mencegah Nadine.

“Jangan. Aku mau liat yang di lakukan Rey terhadap Devi.” Penasaran Ricky.

“Cup.. udah yu.. mainnya udah ya.” Ucap Rey yang masih memeluk Devi dan segera berjalan menuju Ricky dan Nadine.

“Devi kenapa sayang? Kok nangis gini.” Tanya Nadine mengelap tangisan Devi di wajahnya.

“Nttu.. Epi akit.” Ucap Devi dengan suara parau oleh tangisannya.

“Kakak yang tadi enggak sengaja nyenggol Devi.” Sambung Rey.

“Ya udah. Kita makan yuk.” Ajak Ricky pada Rey dan Devi.

Mereka pun menyantap makanan yang dipesan Nadine. Devi yang masih disuapi pun dengan lahap memakannya.



4 tahun kemudian, Devi berumur 7 tahun, sudah duduk di bangku kelas 2 SD dan Rey di kelas 6 SD. Mereka di satu sekolahan yang sama agar mama Nadine tidak terlalu kewalahan menjemput Rey dan Devi. setiap hari, Rey selalu menemani Devi saat istirahat tiba.

“Ade, bekel kamu mana?” tanya Rey.

“Oiya. Ketinggalan di kelas. Bentar Devi ambil dulu ya Kak.” Devi pun segera mengambil bekalnya yang tertinggal di kelas.

“Jangan lari de!” Peringatan dari Rey.

Tidak lama, peringatan Rey itu terjadi. Devi terjatuh ketika berlari, lalu ia menangis. Rey panik lalu segera menolong Devi.

“Ayo de, bangun. Pegang tangan kakak.” Rey segera menolong Devi.

“Sakit kak!!!” Ucap Devi yang kesakitan sambil menangis.

“Tadi kan Kakak bilang jangan lari. Mana liat, ada yang luka ngga? Lutut sama sikut ade nih luka. Ke UKS yuk. Bisa berdirikan?” Rey benar-benar perduli sama adiknya.

Rey memapah Devi yang berjalan berjalan sedikit pincang menuju UKS untuk segera di obati. Jam pulang sekolah pun tiba, Rey dan Devi keluar dari gedung sekolahan menuju gerbang perbatasan antara murid dan orang tua. Dari kejauhan Ibu Nadine terkejut melihat Devi dengan kain kasa yang menempel di lutut kanan.

“Devi, kamu kenapa nak?” Tanya Ibu Nadine panik.

“Ade jatuh ma, waktu dia lupa bawa bekalnya, terus dia lari ke menuju kelas lalu ade jatuh. Terus Rey bawa ke UKS untuk diobati.” Jelas Rey dengan jujur.

“Masih sakit Vi?” tanya Ibu Nadine sekali lagi.

“Dikit. Maaf ya ma. Devi ngga hati-hati.” Jawab Devi.

“Ya sudah, kan Kakak Rey udah obatin kamu. Kita pulang yuk.” Sambung Ibu Nadine yang langsung menggandeng kedua tangan Rey dan Devi menuju mobil yang sudah disiapkan oleh Pak Ricky.




•~ Bersambung ~•

Page 16
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd