Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Aku, Kamu Dan Dia

Status
Please reply by conversation.
Gantiiin dong page nya.... 😜 g sabar nunggu perkembangan cerita nya
Sabar Kak.
Dorong dorong
Asyik didorong.
Ayo yuk page 19... Yuk dibantu guys dibantuuuu
Trima kasih
Yok bisa yok
Thanks updatenya suhu
Lanjut ke 19
Absen maning...
Siap next? Lanjut yaa 7 lagi
 
Pada kenapa sih ini..?
Cadangan gas sama bensin?
Owh.. mau lebaran. Pantesan persiapan gas sama bensin.
:Peace:
 
Bimabet
Sebelumnya
Page 17



Esoknya Rey yang sudah rapi memakai kemeja dan celana bahan, begitu gagah. Segera ia membawa jas dan keluar kamar menuju ruang makan. Pak Ricky dan Ibu Nadine sedang sarapan. Rey pun segera gabung di meja makan tersebut.

“Wah, kok mirip papa waktu muda sih? Ganteng banget anak mama.” Puji Ibu Nadine.

“Papanya aku kok, jadi sama gantengnya.” Balas Pak Ricky.

“Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pasti sama-sama ganteng dong ma.” Sambung Rey sambil mengambil selembar roti dan mengolesi dengan selai kacang favoritnya.

“Selamat Pagi semuanya.” Sapa Devi yang menghampiri meja makan.

“Eh, anak mama udah bangun. Udah sikat gigi belum?” Tanya Ibu Nadine.

“Apaan sih ma, kayak anak kecil aja harus diingetin.” Jawab Devi yang langsung duduk disamping Rey.

“Ngga ada nasi goreng ma?” tanya Devi mencari-cari.

“Biasanya juga kamu bangun jam setengah delapan, jadi mama ngga masakin.” Sambung Ibu Nadine.

“Nanti aja deh ma, Devi yang masak. Makan roti aja dulu.” Balas Devi.

“Sejak kapan loe bisa masak Vi?” tanya Rey penasaran.

“Sejak loe tinggalin gue Kak. Gue coba masak sendiri. Walau rasanya masih aneh sih.” Jawab Devi sambil mengoles roti dengan selai coklat.

Mereka pun sarapan bersama, saatnya Pak Ricky dan Rey pun harus segera berangkat.

“Papa berangkat dulu ya ma. Devi, papa ke kantor dulu ya.” Pamit Pak Ricky.

“Rey juga ya ma. Vi, gue brangkat dulu ya. Rajin belajarnya.” Pamit Rey dan langsung mencium kening Devi.

Rey dan Pak Ricky pun meninggalkan ruang makan dan Devi. Sementara Ibu Nadine ikut mengantarkan Pak Ricky sampai di pintu rumah.

Tidak berapa lama, Ibu Nadine pun kembali ke meja makan, sambil merapihkan piring dan gelas.

“Jadi ngga bikin nasi gorengnya?” tanya Ibu Nadine.

“Jadi ma. Sekalian buat bekel aku ya ma.” Balas Devi.

Devi dan Ibu Nadine pun sambil menapihkan meja makan lalu beranjak menuju dapur.



“Gimana ruangannya?” tanya Pak Ricky pada Rey yang sedang duduk di kursi.

“Nyaman pa. Terima kasih ya. Papa udah kerja keras buat aku sama Devi.” Jawab Rey.

“Sudah kewajiban seorang papa buat anaknya. Kamu juga nanti begitu. Jam 10, kita ketemu sama klien papa ya. Mereka mau datang, bicarakan soal perpanjangan kontrak. Papa balik ke ruangan dulu ya.” Sambung Pak Ricky dan meninggalkan Rey.

Pukul 10 pun hampir tiba, Rey mulai bersiap-siap menemui klien Pak Ricky. Rey pun meninggalkan ruangannya.

“Pak Reynold, Bapak Pandu dan asistennya sudah menunggu di ruang rapat.” Lapor Vina, asisten dari Pak Ricky.

“Bapak Ricky sudah kesana?” tanya Rey.

“Kamu nunggu papa? Yuk bareng kesana. Vina siapin minuman dan cemilannya, bawa keruangan rapat” Ucap Pak Ricky yang datang dari arah sebaliknya.

“Ya aku malu pa. Karyawan baru disini.” Balas Rey.

“Selama ada papa, kamu akan baik-baik saja.” Jawab Pak Ricky.

Mereka pun menuju ruang rapat bersama-sama.
Bapak Pandu dan Asistennya sudah menunggu disana dan Pak Ricky beserta Rey menemui mereka.

“Selamat Siang Pak Pandu. Senang ketemu lagi dengan dirimu.” Sapa Pak Ricky.

“Selamat siang sobat!” Wah. Siapa nih? Reynold ya?” tanya Pak Pandu.

“Iya. Ini anak sulung saya Reynold. Reynold ini Pak Pandu dan....” Kenal Pak Ricky pada Pak Pandu.

“Ini Renata, anak sulungku juga. Dia mau belajar bisnis katanya.” Kenal Pak Pandu pada Pak Ricky dan Rey.

Seperti petir di siang bolong, Rey terkejut melihat Renata ada dikantor papanya tersebut.

“Reynold?” tanya Renata yang hendak bersalaman pada Rey.

“Kamu kenal sama Reynold?” Tanya Pak Pandu.

“Rey ini ma...” ucapan Renata terpotong.

“Mahasiswa satu kampus sama Renata waktu di Aussie. Apa kabar?” Rey pun langsung menyelak ucapan Renata.

“Ayo duduk. Dunia sempit ya. Kita bahas kontrak saja.” Sambung Pak Ricky.

Hampir 2 jam mereka membahas soal kontrak kerja dengan Pak Pandu. Tak dinyana, Renata bahagia bisa bertemu dengan Rey, mantan pacar sejak kuliah di Australia.

“Makan siang disini ya. Sebentar, saya panggil Vina dulu.” Ucap Pak Ricky yang meninggalkan Rey bersama Pak Pandu dan Renata.

“Kalian pernah kenal kenapa papi ngga tau?” tanya Pak Pandu pada Renata.

“Kami kan kenal di Aussie, apa perlu papi juga harus tau. Kan cuma temen pi.” Balas Renata.

“Kita beda fakultas Om.” Balas Rey.

“Kalau begitu, sekarang kalian bisa kerja sama. Siapa tau kerjasamanya bisa jadi selamanya.” Tembak Pak Pandu.

“Papi apaan sih!” ucap Renata sedikit memelankan suaranya.

Tidak lama Pak Ricky pun kembali ke ruangan rapat.

“Maaf lama. Lanjut ya, sambil menunggu makan siang.” Ujar Pak Ricky.

Mereka pun kembali membahas pekerjaannya namun mata Renata terus mencuri perhatian pada Rey.



“Oh Yank.. hebat banget kamu. Terus Yank. Oohhh..” desah seorang wanita yang sedang menikmati lidah dari seorang lelaki.

“Mmmhh... sslluupp... memek wanita ternikmat.. nikmat sayang?” tanya Jordy yang asyik melumati vagina wanita tersebut.

“Enakk.. enakk banget.. aaah.. terusss.. biarkan aku keluar di mukut kamu Yank. Aaahhh.. kamuu hee...baatt..!” Racau wanita itu.

Tidak lama, wanita itu pun orgasme dengan meliuk-liukan tubuhnya. Jordy penuh semangat menelan semua cairan yang keluar dari vaginanya.

“Sayang, masukin ya kontolku. Pengen genjot kamu, sayang.” Pinta Jordy.

“Ayo Yank, masukin Yang... kontol kamu perlu jepitan dari mekiku.” Semangat wanita itu yang lansung memposisikan dirinya menungging di hadapan Jordy.

“Oohh sayang.. kamu tahu yang kusuka..” ucap Jordy setelah melihat pinggul di hadapannya.

“Pplaaakk... pplaakk...” Pantat wanita itu di pukulnya.

“Aaahhh... more Yank... aaahh... terusss...” Pinta wanita itu.

Sambil memasukan penis Jordy kedalam vaginanya dan sesekali Jordy menampar pantatnya.

“Aahhh.. shiittt.. kamu lebih binal sayang.. aku lebih suka kamu dibandingkan Devi yang cupu itu.. oohh.. rasakan kontolku sayang.” Ucap jordy yang langsung memaju mundurkan penisnya dalam vagina wanita itu.

“Aaahhh... genjoti aku terus Yang. Aku mau jadi istrimu... oohh... kontolmu enak banget Yang.. aaahhh.. aaaahhhh...” ucap wanita tersebut.

“Iya sayang.. aaarrgghh.. jepit banget memekmu.. aaahh.. aaahhh..” kenikmatan itu terus dirasakan Jordy sampai ia mengeluarkan lahar putih diatas pinggul pacarnya.

“Ohhh.. aku ga tahan liat kamu nungging gitu, Wi. Seksi banget pantat kamu.” Puji Jordy.

“Terima kasih ya Yank. Kamu paling mengerti yang apa aku inginkan. Soal istri, aku serius loh. Aku memang ingin nikah muda.” Balas Pratiwi yang langsung memeluk Jordy terkapar disampingnya.

“Iya sayang. Pelan-pelan ya. Sementara, pikirkan kuliah kita dulu. Wi, kamu jangan marah ya. Kalau aku pengen coba anal sama kamu, gimana? Aku penasaran apa rasanya anal.” Sambung Jordy membuat Pratiwi terkejut.

“Anal? Gila kamu ya. Resiko banget. Anal itu harus dengan kesepakatan.” Jawab Pratiwi.

“Ya aku mau sepakat sama kamu. Kita coba anal ya?” ujar Jordy.

“Aku ngga siap Yank. Jangan sekarang ya, kita bicara nanti saja. Kamu capek, tidur dulu deh.” Jawab Pratiwi yang berpikir mengenai anal tersebut.

Jordy pun tertidur di pelukan Pratiwi yang sudah memberinya kepuasan. Hari itu, nampaknya Jordy bolos dari kuliah bersama Pratiwi, adik kelas yang kesemsem dengan Jordy sejak awal ia liat di lapangan basket.



•~ Bersambung ~•

Page 20
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd