Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
PART 5


Aku melangkah masuk kerumah dengan kaki yang masih terpincang-pincang. Gilang yang sedang bermain ps di ruang tengah pun menyadari hal itu.

Gilang : "mama kenapa?"

Aku : "ngga papa sayang cuman kepleset doang"

Gilang : "ko bisa sih maa?" Sambil membopongku menuju sofa

Aku : "tadi lantai nya licin, ya jatoh deh"

Aku duduk di sofa begitu juga gilang yang duduk disampingku.

Gilang : "Gilang pijitin mau ga ma?"

Aku : "mau dong sayang, ambil lotion nya dikamar mama ya sekalian tas mama nih bawa ke kamar"

Gilang : "mamanya ga sekalian dibawa kekamar, nih?"

Aku : "mama disini aja sayangg, ga kuat mamah kalo naik tangga"

Gilang : "biar gilang yang gendong mah, gmna? Mau ga?"

Aku : "ah emang bisa?"

Tanpa menjawab gilang langsung membopong tubuhku dan membawaku menaiki tangga. Aku hanya tersenyum melihat tingkah anakku yang sudah mulai dewasa ini sambil tanganku merangkul leher gilang.

Aku : " widih kuat juga nih anak mama"

Gilang : "iya dong mah, gilang gitu loh"

Aku : "yauda, buruan mijit nya"

Gilang pun mulai memijit lututku dengan perlahan, sebenarnya aku tidak perlu lagi dipijit karna lututku sudah mendingan palingan nanti malam juga sembuh, tapi karna gilang yang menawarkannya aku jadi tidak bisa menolak, mungkin karna aku yang mulai menyukai anakku yang tampan itu hihi.

Lama kelamaan gilang melemahkan pijitan nya dilutuku , bahkan itu tidak bisa dibilang memijit , mungkin lebih tepatnya itu disebut mengusap,mengelus, dan meraba lutuku, aku tidak menghiraukannya, karna aku juga menyukai apa yang sedang dilakukan anakku ini.

Lama kelamaan gilang mulai berani menaikan elusannya kearah pahaku yang tidak sakit sama sekali, lagi-lagi aku tidak marah dengan gilang karna memang aku sangat menyukainya hihi.

Sekitar 5 menitan gilang terus seperti itu, aku pun mulai bosan dengan permainannya yang begitu-begitu saja, mungkin karna gilang masih belum berani untuk berbuat lebih jauh pikirku.

Dengan naluri kebinalanku yang sudah ada sejak masa-masa sma ini , aku pun berpura-pura tidur supaya gilang lebih berani lagi menggerayangi tubuhku yang sexy ini hihihi.

Dan rencanaku pun berhasil,gilang mulai menggoyangkan tubuhku untuk memastikan aku benar benar tertidur atau tidak. Ketika gilang sudah yakin aku sudah benar benar tertidur ia mulai berani meneruskan aksinya lebih nekat lagi.

Aku membuka sedikit mataku dan kudapati Gilang yang sedang mengelus-elus paha bagian dalamku.
Setelah itu Gilang mulai berani meraba liang vaginaku yang masih tertutup cd itu dengan tangan kirinya sembari mengocok penisnya dengan tangan kanannya. Tak bisa kupungkiri bahwa permainan sederhana Gilang itu membuatku merasa kenikmatan dan bisa menyebabkan aku mengeluarkan desahan kecil walaupun hanya dengan meraba vaginaku dari luar celana dalamku saja.

Gilang mulai mengangkat rokku sampai setinggi pinggangku serta menurunkan cd ku sampai ke lututku, tanpa sadar aku turut membantu anakku itu menurunkan cd ku dengan mengangkat pantatku sedikit keatas.
Setelah berhasil menurunkan cd ku, terpampang lah vaginaku yang putih mulus tanpa cacat itu dengan jelas didepan Gilang anak kandungku sendiri.

Gilang terdiam sekitar 10 detik sambil menatap tajam kearah vaginaku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Ntah kenapa aku merasa senang saat Gilang bengong menatap vaginaku, tapi disisi lain aku masih berpikir kalau Gilang itu adalah anakku, "bagaimana bisa aku melakukan ini dengan anak kandungku sendiri?" Ucapku dalam hati.

Tiba-tiba saja Gilang memecahkan lamunanku, Gilang mulai memposisikan penisnya tepat di selangkanganku, aku ingin menghentikannya tapi disisi lain aku menginginkannya.
Aku tak tau harus berbuat apa, aku pasrah dengan apapun yang bakal dilakukan anakku itu. Dia pun mulai mendorong penisnya lebih dekat lagi sampai kepala penisnya bersentuhan dengan bibir vaginaku.
Aku merasakan sensasi yang luar biasa nikmat ketika kepala penis Gilang menyentuh bibir vaginaku, walaupun Gilang belum memasukkan penisnya ke dalam vaginaku, tapi aku merasakan rasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, apa mungkin karna hal ini dilakukan oleh orang yang tidak lain tidak bukan adalah anak kandungku yang ku kagumi ini? Aku tak tau, yang jelas aku sangat menikmatinya.

Aku sudah ikhlas jika Gilang akan memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Tetapi dugaan ku salah, Gilang tidak melakukan hal itu. Gilang hanya menggesekkan penisnya maju mundur diatas vaginaku layaknya orang bersetubuh, tapi bedanya dia tidak memasukkan penisnya ke liang vaginaku. Aku heran kenapa Gilang tidak memasukkannya, Tapi aku sudah tidak perduli lagi, karna hanya dengan menggesekkan penisnya ke vaginaku saja aku sudah merasakan kenikmatan yang setara dengan bersetubuh.

Aku tidak tahan lagi untuk menahan desahanku , aku mulai mengerang dan mendesah tanpa memperdulikan Gilang.

Aghhh terusssss........ Jangannnhhhh berhennnhtiihhhh.......Ahhhhhhhhh.........ehmmmmmmm............Aghhhhhhhh........gilanggghhhhh......sayanghhhhh......enakkkhhhhh.....bangetthhhhhh......ehhhmmmmmmmmm.....aaaaagggggghhhhhhhh.....terussshhhhhghhh saayaaaanghhhhh...

Saat aku ingin mencapai orgasmeku , gilang tiba-tiba menghentikan aksinya.

Aku : "kenapa berhenti?" Dengan ekspresi cemberut

Gilang : " mah, ini ga salah kan mah? Mama ga marah ya mah?" sepertinya dia terkejut sekaligus bersemangat hihi.

Aku : "ah tau ah" jawabku kesal,karna memang tadi itu aku tanggung sekali dibuatnya.

Gilang pun hanya tersenyum kepadaku dan mulai melanjutkan permainan menggesekkan penisnya

Gilang : " mah, mamah suka ya?" Tanyanya sambil tersenyum

Aku tidak menghiraukannya, aku hanya kembali mendesah merasakan kenikmatan tiada tara ini.

Aku : "Ahhhhhhhhhh.......terusssss sayanggghhhhhhh.......entothhh mamaaahhhhhh.......ahhhhhhh......ehnnaakkhhh bangettthhhhh......"

Gilang : "ehhhhmmmm, enakkhhh bangetthhhh mahhhhh, aghhhhhh.... Ghiiillaaangghhhh sayaaaannnghhhh mamaaahhhh"

Aku : " iyaaaa, sayanghhhhhh mamaaah jugaaaa sayaanghhh......kamuhhhhhh.....ehmmmmmm....aghhhnhhh......terussss....sayanggghh....aghhhh....ehmmmm .....mamaahhhhh.... mauuu....keluarrrhhhhh"

Gilang : "gilanghh....jugaaaaa mauuu keluarrhhhh....ahghhhh"

CROOTTT.......CROOTTT......CROOOOTTTT........

CREEETTTTT......CREEEEETTTTT.....CRETTTTTTT......

Ahhhhhhh...... aghhhhhhhh

Kami berdua pun orgasme secara bersamaan, sperma gilang bertebaran di rokku bahkan ada yang sampai mengenai kemejaku, tetapi aku tak perduli akan hal itu, aku membiarkan sperma gilang yang lengket itu di pakaianku, dan segera membetulkan posisi cd dan rokku.
Kami berdua terlentang di ranjangku dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

Gilang : "ma, mama suka ya gilang gituin?"

Aku hanya menjawabnya dengan senyuman sambil mengelus-elus rambut Gilang.

Aku : "kamu jangan bilang sama papa ya sayang"

Gilang : "iya ma, ga bakal Gilang bilangin, tapi mama boleh kan kita kek begituan lagi?"

Aku : "boleh sayang, tapi ga mama janji lohh, hihi"

Kami berdua tertidur sampai akhirnya aku terbangun sekitar jam 4 sore. Tapi saat itu aku tak lagi mendapati gilang disampingku, kupikir dia sudah keluar dari kamarku, ternyata aku mendengar suara shower di kamar mandiku.
Aku tersenyum karna mengetahui kalo gilang mandi di kamar mandiku, aku berencana ingin memberikan sesuatu yang lebih kepada anak kesayanganku itu.

Aku pun melepas semua pakaian ku termasuk bra dan cd ku dan segera beranjak dari ranjangku untuk menghampiri anakku yang sedang mandi itu. Aku membuka pintu kamar mandiku, dan betapa terkejutnya aku, ternyata yang berada di kamar mandi itu adalah suamiku mas fajar, aku lupa kalo hari ini hari jumat yang mana suamiku pulang lebih cepat. Dia melihatku dengan tatapan keheranan, karna aku memang tidak pernah mau mandi berdua dengan suamiku, walaupun dia selalu memintanya.

Mas fajar : "loh sayang? kenapa telanjang gitu? mau ikut mandi ya?tumben nih mau mandi bareng, yauda sini sini"

Aku benci sekali dengan situasi ini, aku ingin sekali menolak ajakannya, tapi mas fajar bisa curiga kenapa aku datang ke kamar mandi padahal sudah ada dia yang sedang mandi disana. Akupun melangkah masuk kedalam dengan terpaksa.

Dibawah air shower yang menyegarkan itu aku disabuni oleh suamiku, dia menyabuni seluruh badanku tak terkecuali vagina dan payudara ku. Memang dasar aku yang gampang sekali horny atau bagaimana, saat mas fajar menyabuni payudaraku, aku sudah horny berat, tapi akhirnya aku berhasil menahannya. Tetapi tidak untuk vaginaku, saat mas fajar menyabuninya aku sudah terlalu horny dan tak bisa menahannya lagi, Aku langsung mengocok penis mas fajar dengan tangan kananku dan akhirnya aktivitas mandi bersama kami dihiasi dengan persetubuhan kami berdua.

Saat vaginaku di digenjot oleh mas fajar aku memang merasa nikmat, tapi ntah kenapa kenikmatan yang kudapat dari entotan mas fajar tidak ada apa-apa nya dengan gesekan penis anakku di bibir vaginaku, bahkan saar bersetubuh dengan mas fajar aku membayangkan anakku gilang. Aku tak tau apa yang muncul didalam diriku, sampai-sampai aku membayangkan anakku saat suamiku menyetubuhiku, yang jelas aku sangat menikmatinya.

Sore berlalu berganti malam, aku dan suamiku turun kelantai bawah untuk makan malam, saat tiba di meja makan aku tak melihat gilang yang biasanya menunggu kami berdua untuk makan. Kutanyakan kemana gilang kepada bi leha, bi leha mengatakan kalo gilang tadi sudah makan dan pergi dengan pak taryo.

Malam itu setelah makan malam tidak ada kejadian menarik lagi dan akupun memutuskan untuk tidur sampai aku bangun keesokan paginya.




BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
PART 5


Aku melangkah masuk kerumah dengan kaki yang masih terpincang-pincang. Gilang yang sedang bermain ps di ruang tengah pun menyadari hal itu.

Gilang : "mama kenapa?"

Aku : "ngga papa sayang cuman kepleset doang"

Gilang : "ko bisa sih maa?" Sambil membopongku menuju sofa

Aku : "tadi lantai nya licin, ya jatoh deh"

Aku duduk di sofa begitu juga gilang yang duduk disampingku.

Gilang : "Gilang pijitin mau ga ma?"

Aku : "mau dong sayang, ambil lotion nya dikamar mama ya sekalian tas mama nih bawa ke kamar"

Gilang : "mamanya ga sekalian dibawa kekamar, nih?"

Aku : "mama disini aja sayangg, ga kuat mamah kalo naik tangga"

Gilang : "biar gilang yang gendong mah, gmna? Mau ga?"

Aku : "ah emang bisa?"

Tanpa menjawab gilang langsung membopong tubuhku dan membawaku menaiki tangga. Aku hanya tersenyum melihat tingkah anakku yang sudah mulai dewasa ini sambil tanganku merangkul leher gilang.

Aku : " widih kuat juga nih anak mama"

Gilang : "iya dong mah, gilang gitu loh"

Aku : "yauda, buruan mijit nya"

Gilang pun mulai memijit lututku dengan perlahan, sebenarnya aku tidak perlu lagi dipijit karna lututku sudah mendingan palingan nanti malam juga sembuh, tapi karna gilang yang menawarkannya aku jadi tidak bisa menolak, mungkin karna aku yang mulai menyukai anakku yang tampan itu hihi.

Lama kelamaan gilang melemahkan pijitan nya dilutuku , bahkan itu tidak bisa dibilang memijit , mungkin lebih tepatnya itu disebut mengusap,mengelus, dan meraba lutuku, aku tidak menghiraukannya, karna aku juga menyukai apa yang sedang dilakukan anakku ini.

Lama kelamaan gilang mulai berani menaikan elusannya kearah pahaku yang tidak sakit sama sekali, lagi-lagi aku tidak marah dengan gilang karna memang aku sangat menyukainya hihi.

Sekitar 5 menitan gilang terus seperti itu, aku pun mulai bosan dengan permainannya yang begitu-begitu saja, mungkin karna gilang masih belum berani untuk berbuat lebih jauh pikirku.

Dengan naluri kebinalanku yang sudah ada sejak masa-masa sma ini , aku pun berpura-pura tidur supaya gilang lebih berani lagi menggerayangi tubuhku yang sexy ini hihihi.

Dan rencanaku pun berhasil,gilang mulai menggoyangkan tubuhku untuk memastikan aku benar benar tertidur atau tidak. Ketika gilang sudah yakin aku sudah benar benar tertidur ia mulai berani meneruskan aksinya lebih nekat lagi.

Aku membuka sedikit mataku dan kudapati Gilang yang sedang mengelus-elus paha bagian dalamku.
Setelah itu Gilang mulai berani meraba liang vaginaku yang masih tertutup cd itu dengan tangan kirinya sembari mengocok penisnya dengan tangan kanannya. Tak bisa kupungkiri bahwa permainan sederhana Gilang itu membuatku merasa kenikmatan dan bisa menyebabkan aku mengeluarkan desahan kecil walaupun hanya dengan meraba vaginaku dari luar celana dalamku saja.

Gilang mulai mengangkat rokku sampai setinggi pinggangku serta menurunkan cd ku sampai ke lututku, tanpa sadar aku turut membantu anakku itu menurunkan cd ku dengan mengangkat pantatku sedikit keatas.
Setelah berhasil menurunkan cd ku, terpampang lah vaginaku yang putih mulus tanpa cacat itu dengan jelas didepan Gilang anak kandungku sendiri.

Gilang terdiam sekitar 10 detik sambil menatap tajam kearah vaginaku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Ntah kenapa aku merasa senang saat Gilang bengong menatap vaginaku, tapi disisi lain aku masih berpikir kalau Gilang itu adalah anakku, "bagaimana bisa aku melakukan ini dengan anak kandungku sendiri?" Ucapku dalam hati.

Tiba-tiba saja Gilang memecahkan lamunanku, Gilang mulai memposisikan penisnya tepat di selangkanganku, aku ingin menghentikannya tapi disisi lain aku menginginkannya.
Aku tak tau harus berbuat apa, aku pasrah dengan apapun yang bakal dilakukan anakku itu. Dia pun mulai mendorong penisnya lebih dekat lagi sampai kepala penisnya bersentuhan dengan bibir vaginaku.
Aku merasakan sensasi yang luar biasa nikmat ketika kepala penis Gilang menyentuh bibir vaginaku, walaupun Gilang belum memasukkan penisnya ke dalam vaginaku, tapi aku merasakan rasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, apa mungkin karna hal ini dilakukan oleh orang yang tidak lain tidak bukan adalah anak kandungku yang ku kagumi ini? Aku tak tau, yang jelas aku sangat menikmatinya.

Aku sudah ikhlas jika Gilang akan memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Tetapi dugaan ku salah, Gilang tidak melakukan hal itu. Gilang hanya menggesekkan penisnya maju mundur diatas vaginaku layaknya orang bersetubuh, tapi bedanya dia tidak memasukkan penisnya ke liang vaginaku. Aku heran kenapa Gilang tidak memasukkannya, Tapi aku sudah tidak perduli lagi, karna hanya dengan menggesekkan penisnya ke vaginaku saja aku sudah merasakan kenikmatan yang setara dengan bersetubuh.

Aku tidak tahan lagi untuk menahan desahanku , aku mulai mengerang dan mendesah tanpa memperdulikan Gilang.

Aghhh terusssss........ Jangannnhhhh berhennnhtiihhhh.......Ahhhhhhhhh.........ehmmmmmmm............Aghhhhhhhh........gilanggghhhhh......sayanghhhhh......enakkkhhhhh.....bangetthhhhhh......ehhhmmmmmmmmm.....aaaaagggggghhhhhhhh.....terussshhhhhghhh saayaaaanghhhhh...

Saat aku ingin mencapai orgasmeku , gilang tiba-tiba menghentikan aksinya.

Aku : "kenapa berhenti?" Dengan ekspresi cemberut

Gilang : " mah, ini ga salah kan mah? Mama ga marah ya mah?" sepertinya dia terkejut sekaligus bersemangat hihi.

Aku : "ah tau ah" jawabku kesal,karna memang tadi itu aku tanggung sekali dibuatnya.

Gilang pun hanya tersenyum kepadaku dan mulai melanjutkan permainan menggesekkan penisnya

Gilang : " mah, mamah suka ya?" Tanyanya sambil tersenyum

Aku tidak menghiraukannya, aku hanya kembali mendesah merasakan kenikmatan tiada tara ini.

Aku : "Ahhhhhhhhhh.......terusssss sayanggghhhhhhh.......entothhh mamaaahhhhhh.......ahhhhhhh......ehnnaakkhhh bangettthhhhh......"

Gilang : "ehhhhmmmm, enakkhhh bangetthhhh mahhhhh, aghhhhhh.... Ghiiillaaangghhhh sayaaaannnghhhh mamaaahhhh"

Aku : " iyaaaa, sayanghhhhhh mamaaah jugaaaa sayaanghhh......kamuhhhhhh.....ehmmmmmm....aghhhnhhh......terussss....sayanggghh....aghhhh....ehmmmm .....mamaahhhhh.... mauuu....keluarrrhhhhh"

Gilang : "gilanghh....jugaaaaa mauuu keluarrhhhh....ahghhhh"

CROOTTT.......CROOTTT......CROOOOTTTT........

CREEETTTTT......CREEEEETTTTT.....CRETTTTTTT......

Ahhhhhhh...... aghhhhhhhh

Kami berdua pun orgasme secara bersamaan, sperma gilang bertebaran di rokku bahkan ada yang sampai mengenai kemejaku, tetapi aku tak perduli akan hal itu, aku membiarkan sperma gilang yang lengket itu di pakaianku, dan segera membetulkan posisi cd dan rokku.
Kami berdua terlentang di ranjangku dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

Gilang : "ma, mama suka ya gilang gituin?"

Aku hanya menjawabnya dengan senyuman sambil mengelus-elus rambut Gilang.

Aku : "kamu jangan bilang sama papa ya sayang"

Gilang : "iya ma, ga bakal Gilang bilangin, tapi mama boleh kan kita kek begituan lagi?"

Aku : "boleh sayang, tapi ga mama janji lohh, hihi"

Kami berdua tertidur sampai akhirnya aku terbangun sekitar jam 4 sore. Tapi saat itu aku tak lagi mendapati gilang disampingku, kupikir dia sudah keluar dari kamarku, ternyata aku mendengar suara shower di kamar mandiku.
Aku tersenyum karna mengetahui kalo gilang mandi di kamar mandiku, aku berencana ingin memberikan sesuatu yang lebih kepada anak kesayanganku itu.

Aku pun melepas semua pakaian ku termasuk bra dan cd ku dan segera beranjak dari ranjangku untuk menghampiri anakku yang sedang mandi itu. Aku membuka pintu kamar mandiku, dan betapa terkejutnya aku, ternyata yang berada di kamar mandi itu adalah suamiku mas fajar, aku lupa kalo hari ini hari jumat yang mana suamiku pulang lebih cepat. Dia melihatku dengan tatapan keheranan, karna aku memang tidak pernah mau mandi berdua dengan suamiku, walaupun dia selalu memintanya.

Mas fajar : "loh sayang? kenapa telanjang gitu? mau ikut mandi ya?tumben nih mau mandi bareng, yauda sini sini"

Aku benci sekali dengan situasi ini, aku ingin sekali menolak ajakannya, tapi mas fajar bisa curiga kenapa aku datang ke kamar mandi padahal sudah ada dia yang sedang mandi disana. Akupun melangkah masuk kedalam dengan terpaksa.

Dibawah air shower yang menyegarkan itu aku disabuni oleh suamiku, dia menyabuni seluruh badanku tak terkecuali vagina dan payudara ku. Memang dasar aku yang gampang sekali horny atau bagaimana, saat mas fajar menyabuni payudaraku, aku sudah horny berat, tapi akhirnya aku berhasil menahannya. Tetapi tidak untuk vaginaku, saat mas fajar menyabuninya aku sudah terlalu horny dan tak bisa menahannya lagi, Aku langsung mengocok penis mas fajar dengan tangan kananku dan akhirnya aktivitas mandi bersama kami dihiasi dengan persetubuhan kami berdua.

Saat vaginaku di digenjot oleh mas fajar aku memang merasa nikmat, tapi ntah kenapa kenikmatan yang kudapat dari entotan mas fajar tidak ada apa-apa nya dengan gesekan penis anakku di bibir vaginaku, bahkan saar bersetubuh dengan mas fajar aku membayangkan anakku gilang. Aku tak tau apa yang muncul didalam diriku, sampai-sampai aku membayangkan anakku saat suamiku menyetubuhiku, yang jelas aku sangat menikmatinya.

Sore berlalu berganti malam, aku dan suamiku turun kelantai bawah untuk makan malam, saat tiba di meja makan aku tak melihat gilang yang biasanya menunggu kami berdua untuk makan. Kutanyakan kemana gilang kepada bi leha, bi leha mengatakan kalo gilang tadi sudah makan dan pergi dengan pak taryo.

Malam itu setelah makan malam tidak ada kejadian menarik lagi dan akupun memutuskan untuk tidur sampai aku bangun keesokan paginya.




BERSAMBUNG
jejak harus ditinggalkan demi.kelancaran pengecrotan wkkwkw
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd