Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akibat Tugas Akhir

Status
Please reply by conversation.
Makin seru nih cerita selingkuhnya.

Hampir aja ke 'GAP' sama suami tante Sinta. Lancrootkan hu.. :adek:
 
Mantap jiwa nih cerita
Ngomong2 si rere gak diembat sekalian jg hu? Hahaha
Ditunggu next updatenya
 
hancur kasana' telor dek.............. nyimak...........lanjutken gan.......
 
anjaaaaaaaay gw ikutan deg2an waktu hampir ketahuan....
penulisanya asik suhu,,baca nya enak bisa naik turunin emosi...ditunggu lanjutanya
 
Matahari bersinar terang di ufuk timur, kala kedua mata mulai terbuka dari gelapnya mimpi, telinga gue merasakan ketukan di balik pintu kamar dimana harum semerbak bumbu-bumbu bercampur menjadi satu menusuk hidung (wah bisa juga punya jaga2 indah, kirain mesum doang).

'dek.. dek Fery bangun dong, rudi-rudi.'ucap suara tersebut yang adalah suara Tante Sinta.
'ia Tante.. sebentar' ucap gue sembari membangunkan Rudi yang masih tertidur disamping gue.

Beberapa kali gue mencoba membangunkannya namun tak kunjung berhasil, sehingga gue membukakan pintu dan Tante Sinta sendiri yang membangunkan Rudi, ternyata membangunkan Rudi ada triknya dan itu dilakukan Tante Sinta yang menarik anaknya untuk duduk lalu di usap belakang punggungnya hingga Rudi terbangun.

'ayo nak, mandi sarapan terus kesekolah' ucap Tante Sinta pada Rudi yang dengan masih mengantuk berjalan mengikuti induknya.
'kamu juga fer', mandi gih, trus sarapan, yang lain udah siap2' ucap Tante Sinta nakal melewati gue sambil di sentil si Joni yang masih bangkit seperti biasanya saat masih pagi.

Untungnya si Rudi masih kantuk tak tau apa yang ibunya lakukan, gue akhirnya juga mengikuti kata Tante Sinta yang kemudian mandi dan menuju ruang makan dimana om Riadi, indi, Rere serta Tante Sinta dan Rudi sudah duduk Disana.

'ow yah katanya nggak jadi pulang hari ini yah' ucap om Riadi sembari menghambil sarapan.
'ia pah, soalnya Indi sama Rere harus ambil data yang keluapaan yah bisa sore lagi atau malam di kebun' ucap Indi menjawab pertanyaan ayahnya..
'ya udah ndi, manfaatin waktu aja dengan baik' ucap om Riadi.

Sarapan pagi itu akhirnya berakhir, dimana Tante Sinta akan mengantar Rudi sekolah, om Riadi berangkat bekerja sedangkan Indi dan Rere pergi ke kebun, gue yang boring menunggu dirumah akhirnya memutuskan untuk keluar juga, sembari berolah raga, untungnya gue belum makan berat, hanya meminum kopi sambil mengecap kue kering, sehingga sangat cocok untuk berjogging.

Gue memutari perkampungan yang masih asri tersebut menyapa setiap pejalan kaki yang lewat dengan senyuman dan anggukan dan dengan ramah mereka membalas gue, beda banget dengan di kota yang hidup masing2 bahkan untuk saling menegur saja meski berpapasan pun tak dilakukan. Gue mulai menyusuri berbagai tempat yang sejuk pagi itu hingga akhirnya gue kembali kerumah Indi, dimana apa yang gue tunggu belum juga datang.

'wah masih ada kesempatan buat makan dan mandi nih ' pikir gue yang kembali berkeringat usai berolahraga. Setelah makan gue menuju kamar mandi tak lupa gue meminum sebuah 'vitamin' yang gue yakin akan menambah keganasan gue nantinya.

'sory jon, gue maksain loe hari ini yah, hari terakhir soalnya, gue yakin loe kuat' ucap gue pada si Joni setelah meminum pil penambah stamina.

Dengan cepat si Joni bereaksi bangkit dari tidurnya, ternyata effect obat yang gue beli saat melintasi jalan menuju rumah Indi dari tempat om Rizal lumayan cepat juga, bahkan kepala si Joni memerah, saat gue usap menandakan aliran darah banyak tertuju Disana, gue lumayan lama mengusap tubuh gue saat akhirnya gue keluar kamar mandi hanya dengan handuk putih yang biasa gue kenakan, lumayan nampak lucu saat bagian depannya menonjol akibat si Joni yang bangkit, ini pertama kalinya gue menggunakan obat kuat dan nggak pernah tahu efek yang ditimbulkan seperti apa. Jantung gue hampir copot saat gue dikagetkan dengan sosok wanita diatas tempat tidur gue.

'ahh.. Tante kagetin aja, udah balik Tan' kata gue pada sosok yang adalah Tante Sinta.
'ia sayang udah dari tadi, Tante dengar kamu nyanyi di kamar mandi, sambil suara air menguyur yah Tante tungguin deh disini, wow punya kamu udah tegang aja sayang' ucapnya melihat si Joni yang menunjuk kedepan namun masih terbalut handuk.
'hehe ia Tante, kayaknya minta jatah,'
'mmhh sini dong' goda Tante Sinta yang memanggil gue menuju tempat tidur.

Gue menghampirinya dan seperti orang kesurupan ia melepas handuk gue dan tanpa banyak tanya melumat si Joni yang sudah sangat merah disana. Entah mengapa hisapan Tante Sinta yang biasa nikmat kurang terasa di kontol gue, yang seperti semi mati rasa, meski begitu ia tetap tegang dan keras..

'ohh Fer, mhh Tante udah nunggu buat hari ini' ucapnya saat mengocok halus kontol gue sambil menengadah melihat gue.
'tante nggak capek ? Semalamkan habis bertempur'
'kamu yah ngintip aja untung nggak ketahuan, gimna permainan Tante semalam ?'
'wah hot banget Tante jadi kebayang, si Joni susah tidur'
'haha. Kamu sih jahat sama Tante, mhh owh namanya Joni yah' ucap Tante Sinta nakal sambil menyentil kontol gue.
'ahh Tante jangan disentil dong kan sakit' ucap gue yang memang merasakan sakit tapi tak terlalu perih.

Gue kemudian duduk disampingnya Tante Sinta yang masih lengkap dengan dasternya, entah mengapa gue sangat bernafsu hari ini mungkin karena obat yang gue minum, tanpa ampun gue lumat bibirnya sembari tangan gue menggerayangi tubuhnya dimana ia tak lagi mengenakan dalaman sehingga dengan mudah gue melucuti dasternya tersebut.hingga akhirnya sama-sama bugil, sama seperti gue Tante Sinta juga sangat bernafsu, ada sekitar 5 menit kami saling melumat dan bermain dengan daerah sensitif pasangan masinhg-masing dimana Tante Sinta terus mengocok si Joni sementara gue, bermain dengan toket dan memeknya yang sudah sangat basah. Entah mengapa gue seperti ingin langsung mengeksekusinya tapi masih bisa gue tahan. Tante Sinta kemudian memposisikan gue bersandar pada kepala tempat tidur sementara ia yang sudah diatas tempat tidur menunduk dan kembali mengulum si Joni dengan lahapnya.

'ahhh mmmhh sssttt enak Tan hisapan Tante nikmat' ucap gue menikmati hisapannya pada Joni.
'mhh fer, kok merah banget yah punya kamu, Tante juga rasa makin besar dan panjang keras banget lagi' ucapnya yang merasakan apa yang gue rasakan pada perubahan si Joni.
'munhkin udah kangen Tante si Joni, makanya kayak gini tan'
'ahh kamu bisa aja' ucap Tante Sinta melanjutkan pekerjaannya.

Karena sepi gue berani mendesah dan melenguh nikmat dengan suara nyaring membuat ruangan dimana kami berada terasa nikmat.

'ohh YESS.. mmhh ssshh aahhh enakk.. mmhh yahhh.. sssst'
'fer, kamu kenapa kayak enak banget gitu, desahan kamu buat Tante makin horni tau' ucap Tante Sinta yang sejenak berhenti karena desahan vulgar gue.
'ia tante sayang nikmat banget,' ucap gue kembali Tante Sinta mengulum kontol gue.

Saat sedang beroperasi pada si Joni Tante Sinta tak menyadari perubahan ekspresi gue sesaat, tapi gue melanjutkannya dengan memejamkan mata, menunggu saat2 dimana apa yang sudah gue tunggu terjadi. Hisapan di kontol gue masih terasa kuat begitu juga dengan genggaman di kontol gue hingga akhirnya gue merasakan gerakan itu terhenti dengan tiba-tiba suara hening pun terjadi diruangan tersebut, desahan gue hentikan dan hisapan Tante Sinta hentikan bahkan tangannya tak menggenggam si Joni. Inilah saat2 yang gue tunggu. Mata gue terbuka melihat kedepan gue wajah Tante Sinta mengerut terkejut, wajahnya yang tadi berfokus keselangkanagna gue sekarang berbalik arah, matanya tajam menatap pintu didepan gue yang berada dibelakangnya.

Wajah itu bertambah pucat melihat sosok wanita sedang berdiri menonton perbuatan, yah Indi tepat berdiri pada pintu kamar yang terbuka lebar menyaksikan Tante Sinta dan gue yang bugil Disana.

'eehhh... Indi..: ucap Tante Sinta bergetar sedikit ketakutan dan terkejut.

Indi hanya berdiri menatap sambil menganggukkan kepala dan berkata 'ohh' katanya simpel tapi mampu membuat Tante Sinta meloncat dari tempat tidur mengambil handuk dan terduduk ditepian

'indi mama bisa jelaskan' bergetar tubuhnya dan bibirnya saat mengucapkan itu. Indi tak menjawab hanya diam.
'indi maafin mama ini salah mama, Fery nggak salah, mama yang menggodanya, maafin mama sayang, mama khilaf, mama minta maaf' ucapnya yang membuat gue kagum karena ia bahkan membela gue disaat seperti ini. Indi pun masih tak menjawab hanya matanya lurus memandang kami.

'mama mohon ndi, maafin mama, mama tahu mama nggak pantas dapatkan ini tapi makan mohon' ucapnya yang mulai berderai air mata. Kasihan juga gue melihat Tante Sinta ini, sama halnya dengan gue Indi sepertinya tak tega sehingga ia mendekati mama tirinya tersebut
'loh kenapa nangis ma, bukannya nikmat di entot Fery' ucap Indi sembari duduk disampingnya, mengusap air mata mama tirinya. Tante Sinta tertunduk sambil air matanya jatuh.

'tenang aja ma, Indi nggak marah kok, Indi ngerti posisi mama kayak gimana, mama masih membutuhkan kehanngatan lelaki' ucap Indi menenangkan Tante Sinta yang nampak kaget dan binggung dengan ucapan Indi.
'indi hanya marah karena Indi keduluan sama mama, padahal udah lama Indi naksir Fery' ucapnya yang membuat Tante sinta semakin bingung wajahnya terangkat melihat indie.
'ia kan fer ?' ucap Indi bertanya pada gue yang mulai tersenyum dipojokan hingga akhirnya menghampiri Tante Sinta, dimana gue dan Indi mengapitnya.
'ia Tante, sebenarnya Indi sudah tahu hubungan kita' ucap gue.
'hhaaa.. maksudnya ?' ucap Tante Sinta yang terkejut.
'ia ma, indi sudah tahu kok dan indi nggak permasalahkan itu, ayo fer, kamu lanjutin aja' ucap indi namun tante sinta masih bingung dengna situasi yang ia hadapi.

gue lalu mengelus kembali tubuh tante sinta yang terlihat kikuk, sementara itu tante sinta melihat tajam kearah gue seperti menginginkan jawaban atas pertanyaan terbesarnya.

'ayo tante, kita lanjutin lagi, si indi hanya pengen liat aja' ucap gue kemudian menidurkan tante sinta. diatas kasur setelah itu gue mulai menjamah toket tante sinta dengan sebelah putingnya gue kenyot dan sebelahnya gue pilin, sementara tangan gue satunya mengelus paha dalam tante sinta hingga berakhir mengelus memeknya, indi kemudian berpindah kesisi sebelahnya mengelus rambut mama tirinya.

'bener kok ma, indi cuman pengen liat aja, mhh tubuh mama seksi sekali pantas saja fery bisa jatuh hati, ayo fer, di oral dong udah capek2 mama sinta nyukurnya' kata indi memerintah gue mengoral mamanya.

dengan sigap gue turun berjongkok sembari membuka lebar selangkangan tante sinta dan menyapu memeknya yang tercukur halus itu. entah bagaimana wajah tante sinta tapi yang gue tahu dibeberapa sapuan lidah gue diasempat mendesah. indi mengelus kepala gue sembari memeberi gue semangat untuk terus mengoral mamanya yang kini mulai basah memeknya.

'ohh ssstt mhh' desah tante sinta yang kini mulai terdengar setelah tadi terpendam untuk beberapa saat.
'ohh fer sabar dulu' ungkap tante sinta yang kemudian bangkit dari tidurnya sehingga ia duduk tegak didepan gue dan disamping indi,
'kenapa ma' tanya indi,
'sabar dulu, mama perlu penjelasan dari kalian berdua' ungkapnya yang akhirnya gue dan inid menceritakan secara umum apa yang terjadi beberapa waktu belakangan.

sama kagetnya dengna gue, tante sinta tak menyangka ini bisa terjadi apalagi melibatkan anggota keluarnya yaitu indi, hingga akhirnya ia bisa mencerna segala penjelasan gamblang kami. indi pun sempat kaget mendengar pengakuan tante sinta yang tak gue ceritakan padanya bagaimana tante sinta sangat menginginkan anak dan mengijinkan gue menjadi bapak biologis nantinya, dan sama halnya dengan tante sinta indi tak mempermasalahkan itu.

'oke mama mengerti, tapi ingat ini menjadi rahasia kita bertiga jangan sampai ada yang tahu apa lagi papa kamu indi'
'tenang aja ma, indi nggak bakalan buka suara kok' akhirnya kesepakatan dan saling pengertian mereka terjalin dengan baik sesuai denga rencana gue dan indi ketika berada di rumah kebun om rizal.

setelah kesepakatan itu kami melanjutkan permainan kami dimana tante sinta mengijinkan indi untuk bergabung. 'oh.. akhirnya fantasi gue tentang 3some berhasil terealisasikan, melawan 2 wanita penuh nafsu gue sudah mempersiapkannya dengan berolahraga ringan dan mengkonsumsi obat kuat.

gue kembali menelentangkan tante sinta sembari menikmati memeknya, sementara indi mulai mencopot pakaiannya satu persatu. indi kemudian memposisikan dirinya tidur terlentang seperti tante sinta dimana dihadapan gue sudah ada dua memek siap santap yang satunya sudah basah yang satunya siap dibuat basah. jemari tangan kanan gue memainkan memek indi sementara jemari tangan kiri gue memainkan memek tante sinta dimana bibir gue secara bergantian pindah mengunjungi memek mereka.

'ahhh mmhh sssttt mmmh ah' desah kedua wanita itu bersamaan maupun bergantian hingga akhirnya tante sinta mencapai puncaknya terlebih dahulu di ikuti indi beberapa saat kemudian. secara rasa cairan mereka berdua memiliki karakteristik tersendiri tapi sama-sama enak untuk di nikmati.
''ahhhhhhhhhhhh' erang tante sinta.
'uuhhhhhhhhhh' erang indi

gue dan tante sinta mengakui ini sebuah sensasi baru dalam kehidupan seks kami yang dimana adalah pengalaman pertama kami, berbeda dengan kami berdua indi meski tak mengakui kalau ini bukan pertama kalinya bagi dia melakukan 3 some tapi dari cara dia kami sama-sama tahu indi berpengalaman dalam urusan 3 some ini. dimana saat pergantian posisi gue yang di oral dengan sigap indi mengambil posisi mengalah dengan memblow kedua zakar gue sementara tante sinta memblow kepala dan batang si joni.

sungguh luar biasa dihadapan gue kedua wanita ini saling merebut joni yang terlihat senang di kerumuni cewk-cewek dimana lidah mereka bergantian membelainya. sebenarnya dibanding tante sinta gue lebih senang sepongan indi lebih terarah dan teratur tapi karena tante sinta begitu bernafsu nampak ia yang mendominasi, akhrinya setelah lama memblow si joni yang tak tahu diri ini karena belum juga meludah akhirnya mereka berhenti melakukannya. mereka berdua berunding siapa yang akan menjadi target selanjutnya dan akhirnya tersepakati tante sintalah yang akan mendapat service joni.

'udah mama aja yang diatas indi pengen rasain oralnya si fery habisnya enak banget'
'ow gitu.. mama malah lebih suka sijonny' ungkap tante sinta dan indi yang mempunyai favorit mereka masing-masing.

kemudian tante sinta menaiki tubuh gue yang terlentang sementara indi menduduki wajah gue.
'blesss...' 'mmmhhh' desah gue saat kontol gue menghujam masuk memek tante sinta. sementara desahan gue tak begitu lama terjadi karena indi sudah membenamkan memeknya di depan gue dalam posisi berjongkok dengan lutut kaki menopangnya.

tante sinta dan indi saling berhadapan dimana keduanya sama-sama mengoyangkan pinggulnya menikmati sensasi di memek mereka masing masing. dibanding indi entah mengapa gue lebih senang mengenjot dan digenjot tante sinta, ada sensasi tersendiri yang tak didapat oleh gue dari indi meski dinding memek indi lebih rapat tapi memek tante sinta begitu nikmat gue rasa. fokus gue terbagi menjadi dua antara menikmati memek tante sinta dan merangsang memek indi, dimana keduanya sangat gue nikmati. kedua wanita ibu dan anak itu mengeroyok gue dengan kenikmatan tiada tara yang mereka berikan. tapi kenyataan berkata lain meski dikeroyok joni tetap tegar dimana dimulai dari indi yang akhirnya mencapai puncaknya, ia mengerang hebat berpelukan dengan tante sinta kala memeknya ia tekan kearah wajah gue dan cairan cintanya tumpah membasahi setengah wajah gue.

'ohhh shit nikmat banget fer' ungkapnya yang kini berbaing disamping gue sembari tante sinta terus bergoyang diatas tubuh gue.
'ooh fer.. mhh nkmat baget tante mau keluar nih' ungkaonya yang kemudian memeluk gue hebat dengan cengkramannya takpernah tante sinta seperti ini bahkan ia memberi gue oleh oleh sama seperti indi ketika punggunggue tergores kukunya.

'ahhhhhhhhh' lenguhnya panjang kemudian akhirnya bergetar dan lemas diatas tubuh gue.

gue bangga dengan pekerjaan gue dan juga joni yang akhirnya bisa bertahan dari aksi keroyokan dan membuat 2 korban tergeletak diatas kasur..
apakah keperkasaan joni dan gue aka erus berlanjut ?

BERSAMBUNG.
 
Terimakasih sudah mendukung cerita ini suhu2... Ow yah karena masih ada waktu luang akhirnya bisa saya update juga..
Selamat menikmati suhu2 sekalian...

Update berikutnya page 21 yah.. Maklumi saja suhu2.. minta ketersediaan waktunya menanti... Keep semproters..
 
Ayo ferry bikin bunting tante shinta dan indi...

Eh iya apakah Rere juga bakalan di eksekusi oleh ferry...

Perlu diikuti nih, bakalan banyak kejadian yg diluar dugaan bisa terjadi.

thanks updatenya, di tunggu update selanjutnya.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd