Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akhwat Doyan 2 - REPOST & REMAKE

Status
Please reply by conversation.

#6 Ramuan Cinta



36476587_210674813098245_7998460506635501568_n.jpg


Hanna



“aahhhhh aaahhhhh fuck me hardeeerrr aahhhh uuucchhhhhh.”

“nice bitch! Here’s my cock in your pussy hahahaha”

“ooouuhhhh… I like it.. fuck meeee… ooouuhhh”

“you like it? I’ll fuck you harder”

“aaahhhh…. Aahhh… I wanna cum….”


Suara berisik muncul dari speaker Laptop bu Rahayu atau yang biasa kami panggil bu Ayu yang tengah memutar video porno nya yang lain. Kali ini video yang ku putar berjudul White VS Black. Ternyata maksud dan arti dari judul tersebut adalah Ibu Ayu yang bertubuh putih mulus sedang berhubungan sex dengan seorang laki laki berkulit hitam dan tampaknya dia adalah orang berkebangsaan Afrika. Penis laki laki itu adalah penis paling besar dan panjang yang pernah ku lihat. Bu Ayu terlihat sangat menikmati perselingkuhannya dengan si pria Afrika.

Kepalanya yang tertutupi oleh jilbab krem bergeleng geleng ke kanan dan ke kiri seraya keluar masuknya penis sang pria Afrika itu. video ini telah berlangsung kurang lebih 24 menit dan pria Afrika itu terlihat sangat tenang dan menguasai keadaan. Tak sekalipun terlihat ia akan orgasme sedangkan bu Ayu yang sudah seperti ikan yang diletakan didarat, seakan tak tahan dengan kenikmatan yang ia dapatkan dari hujaman penis si pria Afrika.


Suara Hp bu Ayu pun berbunyi. Ku baca pesan BBM yang baru saja masuk.

“hi, Ayu. Kenapa pesan saya tidak dibalas? Apa kamu marah dengan saya?” kata si pengirim pesan yang bernama Marcus. Aku langsung bertanya tanya apakah Marcus adalah pria yang ada di dalam video ini? Ukuran penis di foto yang ia kirim kemarin sama persis dengan ukuran penis yang ada didalam video ini. Bisa jadi ini memang dia.

“maaf, saya sedang sibuk. Tadi ada suami saya jadi saya tidak bisa balas” dengan beraninya aku membalas pesan yang masuk ke Hp bu Rahayu.

“bukankah suami kamu tahu dengan saya? Dan dia juga senang jika melihat kamu disetubuhi oleh laki laki lain?” dengan cepat balasan pesan itu masuk. Jadi, suami bu Rahayu suka jika istrinya di setubuhi oleh laki laki lain? Kok bisa ada suami seperti itu?

“iya. Maaf. Maksudnya kemarin suami saya lagi minta bantu cuci mobil jadi gak sempet bales” kata ku.

“kamu cuci mobil? Basah pastinya ya? Cuci nya pake jilbab dan kaos kaki saja biar dilihat orang orang dan kamu disetubuhi tetangga tetangga kamu” balasnya. Aku menjadi bingung ingin membalas apa. perkataan nya terlalu melecehkan wanita yang sangat ku hormati.

“saya sudah sangat terangsang. Ingin sekali merasakan tubuh mu lagi pelacur jilbab. Jika kamu tidak bisa ketemu saya sekarang, bagaimana jika kita phonesex saja dulu?” Marcus mengirim pesan lagi.







17796591_990838421049320_5335366386796085299_n.jpg

Rahma



Ku keringkan tubuh ku yang basah sehabis mandi. Masih dengan handuk yang ku ikat di dada ku dan hanya menutupi sebagian dari tubuh yang selama ini ku berikan hanya untuk mereka yang membayar, aku pun duduk sejenak di ruang tamu sambil menonton sebuah video yang semalam ku download hingga aku ketiduran. Karena sudah tak sabar, aku menyempatkan diriku menonton video yang ku download ini.

Adegan demi adegan yang ku lihat membuat darah ku mengalir deras. Vagina ku pun terasa basah ketika melihat penis penis pemeran pria didalam video tersebut yang sedang memperkosa wanita yang memerankan sebagai guru disebuah sekolah. Ya lagipula salah guru nya sendiri yang memakai pakaian seminim itu hingga siswa nya pun tergoda.

Aku makin terangsang melihat video ini, sehingga aku melepas handuk yang melilit tubuh ku dan ku remas kedua payudara ku. tatapan ku tertuju pada kisah sang guru yang diperkosa secara beramai ramai oleh siswa siswa nya. Aku pun membayangkan bagaimana jika diriku yang diperkosa dengan kasar secara beramai ramai oleh siswa ku. aaahhh luar biasa. Membayangkan hal tersebut membuat ku makin terangsang. Lalu ku ambil sebuah botol lotion dank u arahkan bagian tutup atas nya yang berbentuk bulat ke lobang vagina ku. botol lotion itu perlahan masuk kedalam vagina ku yang telah di masuki oleh banyak penis penis pria yang tak begitu ku kenal. Aahhh botol lotion itu makin masuk kedalam vagina ku dan ku maju mundurkan botol tersebut kedalam vagina ku hingga aku merasakan sebuah rasa geli yang nikmat.

Beberapa menit kemudian, aku pun orgasme. Kepuasan yang ku dapatkan kini memang tak sebanding dengan kepuasan dengan disetubuhi secara langsung oleh seorang pria sehingga aku masih merasakan adanya kekurangan dalam kenikmatan ini.


Aku pun memakai pakaian ku karena jam 8 pagi ini aku harus mengajar. Ide nakal kembali berputar dalam kepalaku. Dengan tanpa keraguan dan rasa malu, aku memutuskan untuk tidak memakai pakaian dalam saat mengajar kecualis sebuah half-cup bra yang membuat payudara ku makin terlihat kencang dan menonjol dari balik pakaian syari ku. lalu ku pakai sebuah gamis jersey yang tipis dan jilbab lebar pashmina yang tak sepanjang dan selebar biasanya. Bahan jersey ini membuat lekuk tubuh ku terlihat jelas dari luar gamis terutama pinggul, perut dan pantat ku yang jika aku memakai sebuah celana dalam pasti garis celana dalam tersebut akan terlihat, didukung oleh jilbab pashmina yang panjang nya hanya sebatas siku dan beberapa centimeter dari bawah payudara ku sehingga benjolan payudara ku pun ikut terlihat. Sempurna lah penampilan guru akhwat seksi yang hari ini akan mencoba sensasi memamerkan lekuk tubuh dihadapan siswa STM yang semua nya adalah laki laki. Tak lupa ku pakai sepasang kaos kaki putih yang tingginya hampir mencapai lutut. Untuk memenuhi semua ide gila ku, ku ambil sebuah kantong berisi bubuk obat perangsang dosis tinggi hadiah dari salah satu pelanggan ku. ku teguk air yang telah dicampur dengan bubuk tersebut dan aku pun bersiap pergi ke sekolah.



Untuk menambah sensasi nya, aku memutuska untuk tidak mengendarai sepeda motor ke sekolah. Kali ini aku akan naik bus ke sekolah. Kebetulan bus yang berhenti didepan ku ini sudah sangat penuh dan sesak. Biasanya seorang akhwat pasti akan menghindari naik bus yang sudah sangat penuh, tapi aku malah penasaran untuk mencoba di himpit oleh banyak laki laki didalam bus ini. Karena tangan kanan ku berpegangan pada besi diatas, jilbab ku pun ikut terangkat dan payudara ku pun terlihat terjiplak dari dalam gamis. Tampak putting nya pun ikut menonjol jelas. Jantung ku berdegup kencang, vagina ku terasa gatal kembali. Mungkin ini adalah efek obat perangsang ditambah kondisi erotis yang baru kali ini ku alami. Pikiran ku malah membayangkan bagaimana jika aku diperkosa didalam bus berama ramai oleh penumpang bus ini. Aahhh nafas ku menjadi berat membayangkannya.


Tiba tiba dibagian pantat ku, aku merasakan adanya seseorang yang menempel. Ahh nampaknya aku dilecehkan didalam bus ini. Aku berpura pura tidak tahu. Aku membiarkan saja ia menekan penis nya dipantat ku. goyangan bus seirama dengan goyangan penis nya dibongkahan pantat ku. aku berusaha sekuat mungkin menahan desahan agar tak keluar dari mulutku. ia makin kuat menekan penis nya dan aku pun secara refleks sedikit menggoyangkan pantat ku. ku rasakan pria dibelakang ku ini menjauh. Aahh padahal aku sangat menikmati apa yang ia lakukan padaku. Aahhhh ia lagi lagi menyentuh ku dan kali ini aku dapat dengan jelas merasakan penisnya berada didalam belahan pantatku. Nampaknya ia tahu jika aku tak memakai celana dalam. Ohhh sungguh sebuah sensasi sex yang luar biasa.



Pria itu terus menggesek penis nya di belahan pantat ku dan aku sedikit menunjukan respon ku dengan ikut menekan pantat ku ke penis nya. Namun dia malah menjauhkan penis nya dari pantat ku dan aku tak mungkin mundur kebelakang mengejar penisnya. Dan tak lama kemudian, dia kembali menempelkan penis nya tepat ke bagian belahan pantatku. Kali ini penis nya jauh lebih terasa dan jauh lebih menyentuh belahan pantat ku. ahh nampaknya ia mengeluarkan penis dari celananya. artinya, antara penis nya dan pantat ku hanya dibatasi oleh sehelai kain jersey tipis. jelas terasa bentuk penisnya yang tegang mencabuli pantat ku. syahwat makin mengalir deras dalam aliran darah ku. rasanya ingin sekali berbalik dan memasukan penis nya kedalam vagina ku. aahhh entah obat perangsang nya yang hebat ataukah orang ini yang hebat membuat birahi ku bangkit sehingga ia membuat ku lupa bahwa aku adalah akhwat pelacur yang biasa dibayar untuk memuaskan nafsu bejat para pria, dan kali ini seakan aku yang meminta dipuaskan.



Ia terus menggesek penisnya dengan pelan seiring goyangan bus. Namun sayangnya, aku terpaksa merelakan kenikmatan pagi yang ku dapatkan ini. Aku terpaksa turun karena tujuan ku sudah sampai dan sebagai salam perpisahan, aku menoleh kearahnya dan tersenyum padanya sambil mengedipkan mata dan ku sentuh perlahan penis nya.



“selamat pagi anak anak!” kata ku, didepan siswa STM kelas XI.

“selamat pagi bu!” jawab mereka dengan penuh semangat, padahal biasanya mereka cuek padaku tapi baru hari ini mereka antusias menjawab salam ku dan menatap ku yang berdiri dibelakang meja guru.



Setelah pagi tadi menonton JAV bertema tentang guru yang diperkosa oleh siswa siswa nya, hari ini aku berniat untuk melakukan suatu hal yang tak pernah ku lakukan sebelumnya. Sebagai seorang guru yang memakai jilbab syar’I, tentu selama ini aku menjaga sikap dan prilaku ku dihadapan guru guru lain dan siswa siswa ku meskipun disisi lain aku adalah seorang pelacur. Hari ini, pertama kali nya aku mengajar dengan menggunakan gamis jersey yang sangat memperlihatkan lekuk tubuh ku ditambah dengan jilbab lebar yang panjang nya hanya sebatas pinggangku sehingga benar benar membuat lekuk pinggul dan pantatku terlihat jelas ditambah lagi aku tidak memakai pakaian dalam apapun kecuali push up bra yang membuat payudara ku semakin menonjol dibalik jilbab.



Ah, rasanya seksi sekali. Meskipun aku sering melayani pria pria hidung belang, aku tetap merasa canggung dan berdebar debar berpenampilan seperti ini. Kombinasi obat perangsang, pencabul di bus kota dan penampilan ku kini membuat nafsu ku makin memanas. Vagina ku makin terasa gatal dan ingin sekali ditusuk oleh sebuah penis. Aahh aku malah membayangkan jika semua siswa ku ini menggilir ku dikelas ini.



Aku pun berdiri dan mulai menjelaskan pelajaran. Suara ku agak sedikit mendesah akibat efek obat perangsang yang sedang bekerja. Aku yakin siswa siswa ku pasti sedang berpikiran bahwa aku sedang terangsang.



“ada pertanyaan?” aku duduk diatas meja sambil menyilangkan kedua kaki ku dan tangan kiri ku menopang tubuh ku diatas meja. Semua siswa terdiam. Mereka melotot melihat sikap genit ku padahal sebelumnya aku selalu bersikap dingin pada mereka.



“maaf, bu. Saya telat” suara seorang murid yang berdiri didepan pintu kelas. Pakaian nya amat berantakan dengan kemeja yang tidak dimasukan.



“iya kamu boleh masuk tapi berdiri dulu didepan kelas” kata ku.



Anak itu berdiri didepan kelas. Penampilan nya seperti anak badung. Pakaiannya kusut dan berantakan. Di saku baju nya ku lihat ada dua batang rokok.



“baju kamu kenapa tidak dimasukan” kata ku. tanpa menjawab apapun, anak yang bernama Rendi itu memasukan baju nya.



“ehhh jangan dimasukan. Biar ibu saja yang masukin baju kamu” kata ku. aku berjongkok didepan nya, tepat didepan penis nya. Lalu ku buka celana Rendi mulai dari kaitan hingga resleting.



“jangan bu, malu bu” kata Rendi sambil menahan celananya agar tidak terbuka.

“gak apa.. ibu aja gak malu” kata ku. Saat resleting nya terbuka, ternyata ia tak memakai celana dalam dan penis nya mengacung tepat didepan wajah ku.



Semua siswa didalam kelas bersorak. Entah mereka menyoraki Rendi yang tak memakai celana dalam atau menyoraki ku yang melihat penis Rendi secara langsung dan bahkan dari jarak yang sangat dekat.

“Rendi sange sama bu Rahma”

“kontol nya tegang tuh”

“wah kontol penikmat bokep ngaceng liat bu Rahma”

“menang banyak lu Ren”

“pengen diisep bu Rahma kontolnya”



Kalimat kalimat itu terdengar samar dibalik gaduhnya suara sorakan dan siulan siswa. Mereka tidak tahu jika aku sudah terbiasa melihat penis atau yang biasa disebut dengan kontol. Sehingga aku jelas tak merasa malu apalagi canggung. Penis Rendi pun tegang hingga menunjukan urat urat disepanjang batang nya. Saat ku naiki celana Rendi, penis nya yang tegang keluar dari lubang resleting nya. Mau tak mau, aku memegang penis Rendi dan memasukannya kedalam celana. Suara sorakan yang lainnya semakin gaduh dan heboh.



Setelah Rendi duduk, aku melanjutkan pelajaran. Ahh penis Rendi tadi meskipun tak begitu besar tapi cukup membuat ku semakin terangsang. Nafas ku makin terasa berat dan vagina ku bertambah basah. Nampaknya siswa siswa disini mulai berniat iseng dan kurang ajar kepadaku. Sebelum mereka melakukannya, aku yang akan lebih dulu menggoda mereka.



“Rendi, kamu kan telat. Sini ibu ajarin ya” kata ku. aku berjalan mendekati meja Rendi yang berada di kursi nomor dua dari belakang. Aku berjalan layaknya seorang pragawati, pantat ku bergoyang ke kiri dan kekanan tanpa memperlihatkan garis celana dalamnya karena memang aku tak memakainya.



Sesampainya di bangku Rendi, aku menunduk diatas meja Rendi dengan bertumpu pada kedua lengan ku, semua siswa terpana melihat posisi pantat ku yang ku tunggingkan hingga memperlihatkan belahan pantat ku. aku dapat mendengar suara mereka yang berbisik bisik mengomentari tubuh ku. aku pura pura tak mendengar dan tetap menjelaskan secara privat ke Rendi dengan suara yang halus dan sedikit mendesah. Dan ketika aku berbalik ternyata aku menemukan lima orang siswa sedang mengocok penis nya tepat dibelakang pantat ku. mereka menjadi panic saat aku berbalik.



“kalian berani ya kurang ajar kepada saya?” sekarang juga ikut saya ke ruang BK” ya, selain menjabat sebagai guru Bahasa Indonesiam aku juga merangkap sebagai guru BK disekolah ini. Karena jumlah tenaga pengajar nya masih sedikit dan aku dipercaya bisa member nasehat yang baik kepada siswa karena aku adalah seorang akhwat, maka aku diangkat sebagai guru BK disekolah ini.

Diruang BK, mereka berdiri didepan ku dengan wajah tertunduk.



“kenapa kalian berbuat seperti tadi?” tanya ku dengan tegas dan mereka tak menjawab sepatah kata pun.

“kalian onani dibelakang guru. Jika pejuh kalian mengenai baju ibu, kalian mau mencuci baju ibu? Kalo baju ibu kalian cuci, ibu mau pake apa ngajar nya? Telanjang?” mereka saling memandang satu sama lain saat ku ucapkan kalimat yang sangat bertentangan dengan image seorang akhwat.

“baiklah, karena kalian berani beraninya onani, ibu akan beri kalian hukuman” kata ku.



Aku pergi ke ruang konsultasi dan mengambil sebuah gelas kaca.



“sekarang kalian onani lagi sampai orgasme. Sperma nya kalian masukan kedalam gelas ini” kata ku sambil menyodorkan gelas kaca kepada mereka.

“buat apa bu?” tanya salah satu dari siswa tersebut.

“ibu punya temen yang sekarang lagi meneliti sperma anak remaja seperti kalian. Nah jadi kebetulan pake sperma kalian saja” kata ku.



Mereka lagi lagi saling memandang dan terlihat bingung.



“loh tunggu apa lagi? Cepet kocok kontol kalian. Jangan harap ibu yang ngocokin nya” kata ku.



Satu persatu mereka mulai mengocok penis mereka. mereka masih tetap terlihat canggung dan gerogi melakukan onani didepan ku. aku memandangi penis penis mereka secara seksama dan membuat vagina ku kembali berkedut. Cairan kental pelumas vagina ku makin terasa membasahi selangkangan ku. kemudian aku berdiri dan duduk ditepi meja sambil menyilangkan kedua kaki ku sehingga gamis ku terangkat hingga betis dan memperlihatkan kaos kaki putih yang ku pakai. Lalu ku ambil sebuah pisang yang ku bawa dari rumah. Sambil menonton pertunjukan onani live, aku mengupas pisang tersebut dan memasukannya kedalam mulut ku. aku menciumi dan menjilati pisang tersebut sambil menatap ke arah mereka dengan tatapan binal. Aku mengulum pisang itu selayaknya mengulum penis pria. Ombak syahwat dalam diiriku makin meninggi. Jika aku tak mengingat reputasi ku sebagai guru, aku pasti sudah meminta mereka menyetubuhi ku secara bergantian. Pisang itu masih tetap utuh dan terus ku kecup dan ku hisap diiringi desahan ku yang terdengar samar. Aku menyuruh mereka berdiri mendekat ke meja. Setelah mereka sangat dekat dengan meja, aku pun berbaring diatas meja. Bisa saja sperma sperma mereka akan menyemprot kearah tubuh ku. aku terus mengemut pisang itu sambil memandangi penis penis mereka. ahh payudara ku terasa ingin diremas tapi apakah aku siap jika siswa siswa ku tahu betapa binal nya aku?



Ahh entahlah, aku mulai kehilangan kendali. Aku pun meremas payudara ku dan mereka semakin cepat ,mengocok penis mereka. salah satu dari mereka telah orgasme dan menuangkan sperma nya kedalam gelas kaca yang ku sediakan tadi.



Aku pun turun dari atas meja dan duduk berlutut dihadapan mereka. penis mereka tepat berada dihadapan wajah ku. nampaknya mereka semakin bernafsu melihat ekspresi binal wajah ku yang tepat berada dibawah penis mereka. tak hanya itu, aku juga memainkan lidah ku seakan ingin menjilat penis mereka sambil meremas kedua payudara ku. dibawah sana, vagina ku makin basah dan berkedut meminta sentuhan. Dengan nekat, aku pun meremas vagina ku dari luar gamis ku. aaahhhh.. aku mulai mendesah. Mereka makin mempercepat kocokan mereka dan akhirnya mereka pun bergantian menumpahkan sperma nya didalam gelas.



“sudah lega?” kata ku. mereka hanya mengangguk dan tersenyum.

“apapun yang kalian lihat tadi, jangan ceritakan kepada siapapun. Kalau sampai ada yang tahu kalian akan menyesal” ancam ku dan mereka hanya menjawab dengan singkat.

“baiklah, sekarang atas ucapan terima kasih ibu dan hukuman kalian yang sebenarnya, ibu akan…”

“emmmuuaaaccchhh… mmuuaaacccchh… muuuuuaaaaaccchhhhhhh. Muaaaaaaaaccchhhhh……muaaaaaccchhhhh” aku mencium penis penis mereka bergantian.



“sekarang kalian silahkan duluan masuk kedalam kelas” kata ku.



Setelah mereka meninggalkan ruang BK, aku memastikan tak ada satupun orang yang mungkin telah atau sedang mengintip. Ku ambil gelas berisi sperma itu dan aku meneguk ramuan cinta itu hingga tak tersisa apapun lagi didalam gelas itu.
 
semangat kasih komen dan like

biar om ts nya juga semangat update
 
#7 Bubur

34811322_1320408594769854_6866759726768586752_n.jpg

- Dinda –

Kulanjutkan hariku di kosan baru dengan mandi dan membersihkan diriku dari segala beban yang ada di pikiran dan tubuh. Termasuk beban sperma yang telah mengering di beberapa bagian di wajahku. Hampir saja aku bermasturbasi karena terlalu sering meraba bagian-bagian sensitifku saat mandi.

“Gak perlu pakai daleman ah. Ademm” lalu aku berjalan keluar untuk membeli sarapan. Walau jiwa eksibisionisku sedang on saat ini, tapi masih kuusahakan untuk menahannya dulu. Kecuali jika kepepet sich. Tapi kok kalo kepepet, kok sering ya?.

Baru sampai gerbang kos, kulihat sebuah gerobak bubur ayam lewat.....


“Pagi Non !” sapanya ketika mendekati pagar kostku.

“Pagi Bang !” balasku “Beli satu porsi donk, bang, !”

“Siap, Non”. Sambil membuatkan bubur ayam. Terkadang matanya curi-curi ke bagian tubuhku, terutama dadaku yang tersetting jilboobs pagi ini. kulihat juga sambil pura-pura sibuk mainin hape, padahal geser-geser menu doang. Dia sesekali menelan ludah melihat bentuk indah payudara akhwat jilboobs yang nyeplak bener.

“penghuni baru ya, non? Kok gak pernah lihat sebelumnya?” tanya dia karena baru sadar dia ketangkap basah ngelirik tubuhku.

“iya, bang. Baru pindah beberapa hari ini”

“oohh. Pantes belum pernah lihat non secantik ini di kos-kosan ini”

“ihhh. Abang bisa aja”

Belum selesai membuatkanku seporsi, “duhh kok lama banget ya bikinnya? Sengaja ya biar bisa lama liatin body gue?” pikirku. Lalu ada seorang bapak-bapak mendekat.

“Bungkus dua ya, Dul” katanya

“ehh, halo non cantik” sapanya padaku.

Sama seperti itu bapak penjual bubur, matanya juga kutangkap sedang mengamati tubuhku. Dasar semua cowok sama saja. Timbul niatku untuk menggoda mereka lebih jauh lagi.

“nih non, udah selesai pesanan neng cantik, abang lama2in soalnya biar bisa lebih lama ama non, hehehe”

“hihihi, lebih lama ya, Bang? Emang tahan lama?” godaku yang ternyata membuat mereka terpancing. “eh bentar ya, Bang. Uangku di kamar soalnya. Aku ambilin dulu ya”

“iyadeh, Abang tungguin”

Aku pun masuk ke kosan sambil berjalan yang kubuat seseksi mungkin supaya mereka menelan ludah.

5 menit aku di dalam kos, akupun keluar, “Bang, bisa bantuin nggak? Ini kok kunci kamarku macet ya? Gak bisa buat buka pintu”

“oke deh non. Abang otewe.” Jawabnya. “bentar ya Yok, gue bantuin si eneng dulu. Tunggu bentar” katanya pada pria pembeli sebelahnya yang ternyata bernama Yoyok.

“sepi amat non? Mana yang lain?” tanyanya

“lagi pulang kampong semua, nanti sore mungkin baru balik anak-anak” jawabku sekenanya.

“ohh. Aman berarti ya Non?”

“aman? Maksudnya aman apa Bang?”

“hehehe. Nggak deh. Udah udah… mana non, biar abang yang handle kuncinya”

“ini nih, Bang” sebenarnya alasanku saja sih bawa dia masuk. Nih pintu sebenarnya tidak macet. “saya coba dulu yah bang”

Kumasukkan kunci ke lubang kunci dengan cara yang tidak biasa. Perlahan-lahan sambil agak menunduk padahal gak perlu nunduk-nunduk amat udah bisa, sih. Dan bukan menunduk juga itu, alias agak nungging juga pamer keindahan lekuk bokong. “nih, bang. Susahh” rengekku manja.

Dia memperhatikanku terus sambil berjalan mendekat, sesekali matanya mencuri-curi pandang ke lekuk pantatku yang menantang di balik gamisku yang agak ketat dan tipis, entah dia tau atau tidak bahwa dibaliknya aku tidak memakai apapun lagi.

“gampang gini lho, Non?. Kok gini aja daritadi ribet amat?” tanya dia setelah pintu terbuka.

“wah. Iya. Abang hebat. Bentar yah. Saya ambilin uangnya” kataku sambil berlagak terburu masuk kamar. “it’s show time” kataku dalam hati. Aku pura-pura tersandung dan sudah ku duga, dia menangkapku yang jatuh ke pelukannya.

“Maaf maaf Bang. Soalnya buru-buru mau ambilin uang.” Kataku

“Gak usah buru-buru non. Gak usah dibayar pake uang juga.” Jawabnya

“trus? Pakai apa donk?” tanyaku pura-pura bego

“pakai ini aja ya?” jawab dia sambil meremas payudaraku.

“Kurang ajar !” bentakku sambil menepis tangannya

Tentu ini tidak membuatnya mundur, dengan sigap ditangkapnya kedua tanganku, tubuhku diangkatnya hingga berdiri lalu dihimpit ke tembok di sebelahku. Sesungguhnya berontak dan jeritanku hanyalah pura-pura belaka untuk memanas-manasi nafsunya.


Tangannya yang kokoh dengan mudah mengunci dua pergelanganku lalu diangkat ke atas. Tangannya yang lain meremas dadaku dengan kasar.

“Jangan Bang…hentikan…eeengghh !” erangku meringis karena kerasnya remasan itu, tubuhku masih meronta pelan.

“Diam Non, Non sendiri kan yang mancing-mancing saya begini” katanya berani

Wajahnya mendekatiku mencari-cari bibirku, aku menggeleng-geleng pura-pura menolak dicium olehnya, namun tetap saja akhirnya tidak bisa menghindar dari lumatan bibirnya. Aku bisa merasakan nafasnya yang menderu dan bau badannya yang tidak enak, tapi birahi yang meninggi membuat semuanya terlupakan. Sebentar saja aku sudah memainkan lidahku membalas cipokannya. Tangannya mulai mengelus pahaku yang putih mulus sambil menyingkapi gamisku. Setelah meremas pantatku sejenak, tangannya lalu mengelus vaginaku yang berbulu tipis. Mataku membelakak ketika tangan itu meremas daerah segitigaku dengan jarinya sedikit masuk ke sana, desahan tertahan keluar dari mulutku yang sedang berciuman.

“Ga usah malu-malu Non, udah basah gini kok, ga pake apa-apa lagi, Non juga mau kan” seringainya mesum

“Duhh. Tampang alim-alim gini ternyata dalamnya lonte ya. Beruntung banget dah gue hari ini”

Dia melepaskan pergelanganku setelah aku berhenti meronta dan yakin telah menguasaiku. Dilepaskannya gamisku sehingga kini payudaraku terbuka sudah, bulat kencang dengan puting kemerahannya yang menantang. Dengan penuh nafsu dilumatnya benda itu sambil tangannya menggerayangi pantatku. Aku cuma bisa mendesah-desah dalam posisi berdiri sandaran ke tembok, putingku makin mengeras karena permainan mulutnya yang nakal.

“Ahhh.. hentikan banngghhh.. shhhhh. Nanti ahhh keterrusshaaann”

Tiba-tiba seseorang nongol di pintu dapur dan tercengang melihat adegan di depannya. Orang itu tak lain adalah Yoyok, pembeli bubur ayam tadi, rupanya dia menunggu lama di gerobak gak keluar keluar si abang sehingga masuk untuk mengecek apa yang terjadi, eh…ternyata si abang itu sedang berasyik-ria denganku di depan kamarku.

“Wei…sialan lo, ngentot ga ngajak-ngajak, gua dibiarin sendiri di nungguin pesenan !” kata si Yoyok

“Ayo brohh., kapan lagi ngerasain akhwat lonte kayak gini !” ajak tukang bubur ayam yang terus menggerayangiku

Si Yoyok bergegas mendekati kami sambil melepaskan bajunya, “Gila, kagak kuatir apa kalo ada orang masuk”

Tubuhnya lumayan berisi dengan kulit coklat gelap. Sepertinya dia pekerja kasar. Kini aku dihimpit dari depan-belakang oleh mereka, tubuhku bersandar pada si yoyok yang mendekapku sambil meremasi payudara kiriku serta meraba-raba paha dan pantatku, sedangkan si Dul, penjual Bubur Ayam, merabai pahaku bagian dalam dan mengelus vaginaku.


Dul mengenyot payudara kananku dengan kencang sampai pipinya kembung kempot, tangannya masih mengelusi vaginaku. Si Yoyok mulai menciumi belakang telingaku serta menggelikitik kupingku dengan lidahnya. Hal ini menyebabkan tubuhku menggeliat dan makin mendesah.

Selanjutnya aku disuruh berlutut, lalu mereka membuka celananya di depanku. Aku sempat terpana melihat penis mereka yang sudah berdiri tegak, keduanya keras, berurat, dan hitam. Milik si pembeli sedikit lebih panjang daripada punya si penjual bubur. Dengan hanya memakai jilbab, aku ditodong oleh dua pistol raksasa.

“Ayo Non, pilih aja mana yang mau diservis duluan” kata Yoyok cengengesan

Kugenggam kedua penis itu dan sengaja memainkannya dengan kocokan dan pijatan pada zakarnya agar nafsu kedua orang ini makin membara. Aku tersenyum nakal melihat reaksi keduanya.

“Uuuhh…ohh…asoy banget kocokannya Non !” desah si Yoyok

“iyahh… coy. Nih jilbab.. lonte abisss…” ceracau si Dul

Aku mulai membuka lebar mulutku dan memasukkan penis Yoyok ke dalamnya. Dengan penuh perasaan aku mengulum penis itu sambil tanganku mengocoki penis Dul. Sesaat kemudian aku mengeluarkan penis Yoyok dan beralih ke Dul, sepertinya servis mulutku membuatnya ketagihan, ia menahan kepalaku dengan tangannya seolah tak rela melepasnya.

Aku gelagapan saat si Yoyok menyenggamai mulutku dengan beringas hingga akhirnya dia menyembur ke dalam mulutku, sebagian meleleh ke dagu, namun sebagian besar tertelan. Aku tidak sempat mempraktekkan teknik menyedotku yang lihai hasil tempaan intensif dari Irfan dkk. karena dia terus menyodok mulutku bahkan ketika keluar sampai tersedak aku dibuatnya, begitu kulepas emutanku aku langsung batuk-batuk dan meludahi sisa sperma itu dari mulutku.

Sesaat aku bersimpuh di lantai meminum air yang disodorkan Yoyok dan mengatur kembali nafasku. Kemudian dia merebahkan tubuhku di lantai marmer yang dingin itu dan mencium dan menjamahnya dari wajah hingga berhenti di kemaluanku yang sudah basah, dia menjilat dan mengisapnya dengan lahap. Mulutku mendesis nikmat dan kedua paha mulusku mengapit kepalanya. Kulihat Dul menuangkan air dingin dari kulkas di ruang tengah dan meminumnya, dia juga melihat-lihat isi kulkas, kemudian diambilnya sebungkus susu kental manis dan kembali menghampiri kami. Kulkas itu memang disediakan untuk penghuni kos yang barangkali menyimpan makanan.

“Oii-ooi…kita sarapan sambil ngentot yuk !” sahutnya sambil menyobek ujung kemasan susu itu.

Dibaringkannya aku di sofa ruang tamu. dituangkannya susu itu ke sekujur tubuhku sampai habis, terutama payudara dan vaginaku. Kurasakan dinginnya air susu dan lantai marmer pada tubuhku yang sudah memanas. Bagaikan menyantapku, keduanya menjilati dan mencium tubuhku yang sudah rasa susu itu.

“Mmuuahh…enak banget, jadi manis kaya orangnya !” komentar Dul sambil menjilati vaginaku yang bersusu

“Sluurrpp…slurrp ! kentel-kentel manisss. hehehe” demikian suara mereka menikmati susu pada tubuhku, suara itu dimeriahkan oleh desahan dari mulutku.

“Ahhhh… shhhhh… ahhhhh.. awwshh.. gilaahhh”

“Heh, tambah lagi dong susunya, udah mau habis nih !” pinta Dul pada Yoyok

“Beres, masih ada kok !” kembali si Yoyok membuka kulkas

“Eh bentar ya. Gue masukin dulu gerobak gue ke pekarangan. Bisa berabe kalo ada yang tiba-tiba beli gangguin orang lagi hepi-hepi ini” diapun keluar setelah memakai celananya kembali dengan sempurna.

Yoyok pun kembali dari kulkas dengan satu sachet susu kental manis lagi. “ayo non, berbaring lagi.” Perintah Yoyok. Bersamaan dengan itu si Dul datang setelah membereskan gerobaknya.

“cepet banget?” tanyaku

“Iyalah. Buat non, ya harus buru-buru” jawabnya

“tinggal sebungkus nih, yuk non” ajak Yoyok

“wihh bisa mati lengket gue pagi-pagi gini kalo diginin ama nih orang barbar”pikirku. “oke waktunya balas dendam” saat aku mendadak terpikir sebuah cara baru untuk menikmati oral seks.

“Yokk, sini dehh” Maka kuminta Yoyok untuk berdiri dan menyodorkan penisnya padaku. Kurebut sachet susu tersebut dan kubalurkan ke kontolnya.

“ehhhh… Wah….wah kontol saya mau diapain Non? Ngeri amat” katanya menanggapi tindakanku

Kujawab hanya dengan membuka mulut dan memasukkan penis itu ke mulutku. Hhmmm…nikmat banget, rasa penis original aja udah bikin aku kelepek-kelepek, apalagi ini manis kena susu, kukulum-kulum seperti permen.

Kuisap maju-mundur penis itu, pipiku sesekali menggembung tertekan kepala penisnya. Sementara aku menyepong, si Dul tak bosan-bosannya menggerayangiku dari belakang, payudaraku diremasi dan diputar-putar putingnya, vaginaku diusap-usap, dari permukaan jari-jari itu merambat masuk lebih dalam dan mengorek-ngoreknya.

Yang membuatku tambah gila adalah ketika dia memain-mainkan biji klitorisku persis seperti yang dia lakukan terhadap putingku. Leher dan bahuku juga tidak luput dari cupangan-cupangan yang dilancarkannya hingga meninggalkan bekas cupangan dan ludah. Aku pun makin menggelinjang sambil terus mengeluarkan desahan-desahan tertahan. Tiba-tiba dia mendekap pinggangku dan mengangkatnya ke atas, maka posisiku kini berdiri dengan badan atas menunduk 90 derajat.

Tanpa melepas penis Yoyok, aku melingkarkan tangan pada tubuhnya sebagai penyangga. Dua jari Dul telah membuka bibir vaginaku dan penisnya ditekan masuk ke dalamnya. Badanku mengejang beberapa detik ketika benda itu menerobos vaginaku. Selanjutnya dia memaju-mundurkan pinggulnya dengan ganas sambil melenguh keenakan merasakan jepitan otot-otot vaginaku.

“gimana coy rasanya memek lonte jilbab?” tanya Yoyok

“Hhmmmhh…memeknya enak banget bro, seret dan basah!” serunya sambil meninggikan frekuensi genjotannya. “Sepongannya gimana? ahhhh” Dul menanya balik.


“Servis mulutnya juga yahud, puas banget gua main sama cewek kaya gini, hahaha…!” timpal si Yoyok sambil tertawa-tawa dan menggerayangi payudaraku yang menggantung. Jilbabku yang merupakan satu-satunya kain yang menempel di tubuhku berkibar-kibar dengan hebatnya.

Karena tidak ingin cepat-cepat orgasme si Yoyok menyuruhku melepaskan penisnya, kemudian tubuhku ditegakkan kembali, kini Dul yang menyanggaku dengan dekapannya. Disenggamainya aku dalam posisi berdiri.

“Gua juga kagak bosen ngenyotin nih tokett, mmmhhh !” katanya lalu melumat payudara yang sudah gak putih mulus lagi warnanya itu. Melainkan kemerah-merahan penuh cupangan.

“Ssspp…ssrrpp…!” seluruh payudaraku dilumatnya, putingku dijilat dan dihisapnya, dinikmatinya kedua daging kenyal itu seperti makan es krim.

Sensasi geli juga kurasakan pada lubang dan daun telingaku yang dijilati si Dul yang juga sedang menyetubuhiku dari belakang. Aku cuma bisa mendesah lirih dalam pelukan keduanya, membiarkan tubuhku diperlakukan sesuka mereka. Sekarang aku merasakan adanya desakan dari vaginaku yang ingin segera meledak sehingga aku merapatkan kedua paha meresapi kenikmatannya.

“aaawwww… sshhhh. Ah aha ah aaaaaaawwwhhhhhhhhhhhhh kontoooolll”Akhirnya aku klimaks diiringi erangan panjang, kakiku lemas sekali kalau saja tidak didekap si Dul pasti ambruk. Sebentar kemudian, dia menyusul menyiram vaginaku dengan sperma hangat. Tak kubayangkan betapa banjirnya kemaluanku, cairan kewanitaanku plus spermanya meleleh keluar menyertai penisnya yang masih keluar-masuk dengan kecepatan menurun, daerah pangkal pahaku dan sekitarnya jadi basah oleh cairan itu.

Tubuhku melorot ke bawah mengikuti Dul yang terduduk bersila di lantai. Kusandarkan kepalaku pada dadanya yang sedikit berbulu itu.

“haaafh.. haahh… hahh” terengah-engah aku menikmati orgasme yang baru menerpa.

“Nah, sekarang giliran gua !” sahut yoyok sambil meraih kakiku dan membentangkannya.

Dengan mulus penisnya meluncur masuk ke dalam vaginaku yang sudah basah kuyup. Suara kecipak cairan terdengar setiap kali dia hujamkan penisnya. Sodokannya makin lama makin bertenaga membuat tubuhku terguncang-guncang, akupun sudah kehilangan kendali diri, mataku membeliak-beliak, mulutku menceracau tak karuan mengerang dan mengeluarkan ucapan-ucapan erotis.

Dul yang menopangku terus giat memijati payudaraku, putingku digesek-gesekkan dengan jarinya yang kasar, kadang dipilin dan kadang diemutnya. Penisnya yang mulai bangkit lagi terasa menyentuh punggungku. Dia menundukkan kepala mendekati mulutku hingga bertemu mulutnya. Kami bercumbu panas sekali, lidah kami saling beradu bak sepasang ular kawin.

Lima belas menit kemudian Yoyok membekap badanku ke arahnya dan dia sendiri membaringkan dirinya di lantai, maka posisiku kini telungkup diatasnya. Dengan begitu pantatku menungging ke arah si Dul yang kini membasahi anusku dengan ludahnya dan menekan-nekankan jarinya di sana. “wahh. Bakal kena anal nih” pikirku


“Aaakkhh…!!” aku merintih dan menghentikan goyanganku sejenak ketika si Dul memasukkan penisnya ke anusku., bahu Yoyok kucengkram erat-erat menahan rasa sakitnya.

“ahhkkkkk… pelannn bang.. sakittt” mintaku

“sakitnya Cuma bentar kokkk. Nanti bentar lagi bakal enak kok sayangg” jawab Dul

Rasanya sangatlah menyesakkan ditusuk dua batang perkasa itu, terutama yang bagian anus. Kami bertiga mulai berpacu dalam birahi, rasa perih perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari seluruh tubuh. Sulit dilukiskan perasaanku waktu itu, pokoknya rasanya seperti melayang-layang dengan dilingkupi rasa nikmat yang luar biasa.

Hal ini berlangsung selama duapuluh menit lamanya sampai suatu saat dimana tubuhku bergetar melepas suatu bentuk energi berupa orgasme dahsyat yang menyebabkan tubuhku berkelejotan, tangan dan kakiku terasa kejang-kejang, serta mulutku mengeluarkan erangan panjang. Ini multi orgasme.

“ahhhhkk gilaaa.. kontol kaliannnn enakkkk. Gedee” teriakku ngawurr.

“ehh non, akhwat kok bicaranya kayak gitu?” Dul sok-sokan menasehatiku

“tau ahh. Loe itu lonte akhwat ato akhwat lonte sih?” hina Yoyok padauk

“ahhh. Persetann. Yang penting koontoll” aku gak peduli kata-kata mereka. Mukaku memerah, keringat pun bercucuran membasahi badan kami, akhirnya akupun tergolek lemas di atas tubuh Yoyok setelah gelombang orgasme surut. Sementara itu mereka berdua itu masih terus menggenjot vagina dan anusku.

Akhirnya Yoyok menegakkan tubuhku dan menarik lepas penisnya, kemudian dikocoknya batangnya yang masih tegak itu dekat mukaku, akhirnya cret…cret muncratlah cairan kental itu membasahi wajahku, karena semprotannya kencang dan deras, bukan cuma mukaku saja yang basah, leher, jilbab dan payudaraku pun terkena cipratannya. Tak lama kemudian, si Dul pun mencabut penisnya dari anusku, dibiarkannya aku ambruk telentang di lantai. Dia berdiri di sampingku mengocok penisnya hingga menumpahkan isinya di wajahku jugaku. Makin tebal lapisan pejuh di mukaku.

Puas dan lelah kurasakan sekaligus pada saat bersamaan. Mereka tertawa-tawa melihatku yang terbaring di lantai sambil menggosok-gosokkan sperma merata ke wajahku sambal menjilat-jilat jariku yang belepotan sperma itu.

"Enak non?" Tanya Yoyok sambil tersenyum bangga karena bisa ngentotin akhwat secantik aku

Aku membalas senyuman nakal mereka sambil mengemut jariku yang belepotan sperma.

"Gak jadi makan bubur ayam, bubur pejuh udah enak kok Bang" Jawabku nakal.

"Akhwat ediannn. tapi gua suka kok. jangan bosen-bosen ama kontol kita ya Non" jawab Dul

Sementara aku memulihkan tenaga, mereka mulai berpakaian lagi. Dan aku membersihkan ruangan tempat kami beradu syahwat tadi dan menyemprotkan parfum ruangan.

Beberapa menit kemudian mereka telah kembali berpakaian lengkap dan aku memakai kembali gamisku untuk mengantar mereka keluar kos. Setelah pamitan dan berterimakasih atas kesempatan emas dariku, mereka mulai pergi. “Lha bang dul gak jadi beli bubur?” tanyaku

“lha mau jadi beli gimana? Liat deh yang jualan gak kuat dorong gerobak” katanya sambal menunjuk si Yoyok. “Sialan lo, kagak gitu juga. Bentar gue istirahat dulu” jawab Yoyok.

“ehh udah abang-abang, sorry gak maksud ngusir ya. Tapi kalo lama-lama di kosan cewe gini bakal bikin orang mikir aneh-aneh.” Kataku pada mereka berdua.

Akhirnya mereka mau menerima saranku dan pergi. Sepeninggal mereka aku masuk kamarku dan langsung mandi membersihkan badanku dari aroma persetubuhan barusan. Belum sampai 15 menit, kudengar pintu diketuk, “assalamualaikum” ucap salah satu penghuni kos, Rina.

Beruntungnya aku, lebih lama lagi, bisa diusir aku dari ini kos. “waalaikum salam” jawabku dari dalam kamar.
Rina kira-kira kalau tau aku gini, marah gak ya? atau malah jadi pengen ikut?
Mantabb bener updatenya
 
#6 Ramuan Cinta


36476587_210674813098245_7998460506635501568_n.jpg


Hanna



“aahhhhh aaahhhhh fuck me hardeeerrr aahhhh uuucchhhhhh.”

“nice bitch! Here’s my cock in your pussy hahahaha”

“ooouuhhhh… I like it.. fuck meeee… ooouuhhh”

“you like it? I’ll fuck you harder”

“aaahhhh…. Aahhh… I wanna cum….”


Suara berisik muncul dari speaker Laptop bu Rahayu atau yang biasa kami panggil bu Ayu yang tengah memutar video porno nya yang lain. Kali ini video yang ku putar berjudul White VS Black. Ternyata maksud dan arti dari judul tersebut adalah Ibu Ayu yang bertubuh putih mulus sedang berhubungan sex dengan seorang laki laki berkulit hitam dan tampaknya dia adalah orang berkebangsaan Afrika. Penis laki laki itu adalah penis paling besar dan panjang yang pernah ku lihat. Bu Ayu terlihat sangat menikmati perselingkuhannya dengan si pria Afrika.

Kepalanya yang tertutupi oleh jilbab krem bergeleng geleng ke kanan dan ke kiri seraya keluar masuknya penis sang pria Afrika itu. video ini telah berlangsung kurang lebih 24 menit dan pria Afrika itu terlihat sangat tenang dan menguasai keadaan. Tak sekalipun terlihat ia akan orgasme sedangkan bu Ayu yang sudah seperti ikan yang diletakan didarat, seakan tak tahan dengan kenikmatan yang ia dapatkan dari hujaman penis si pria Afrika.


Suara Hp bu Ayu pun berbunyi. Ku baca pesan BBM yang baru saja masuk.

“hi, Ayu. Kenapa pesan saya tidak dibalas? Apa kamu marah dengan saya?” kata si pengirim pesan yang bernama Marcus. Aku langsung bertanya tanya apakah Marcus adalah pria yang ada di dalam video ini? Ukuran penis di foto yang ia kirim kemarin sama persis dengan ukuran penis yang ada didalam video ini. Bisa jadi ini memang dia.

“maaf, saya sedang sibuk. Tadi ada suami saya jadi saya tidak bisa balas” dengan beraninya aku membalas pesan yang masuk ke Hp bu Rahayu.

“bukankah suami kamu tahu dengan saya? Dan dia juga senang jika melihat kamu disetubuhi oleh laki laki lain?” dengan cepat balasan pesan itu masuk. Jadi, suami bu Rahayu suka jika istrinya di setubuhi oleh laki laki lain? Kok bisa ada suami seperti itu?

“iya. Maaf. Maksudnya kemarin suami saya lagi minta bantu cuci mobil jadi gak sempet bales” kata ku.

“kamu cuci mobil? Basah pastinya ya? Cuci nya pake jilbab dan kaos kaki saja biar dilihat orang orang dan kamu disetubuhi tetangga tetangga kamu” balasnya. Aku menjadi bingung ingin membalas apa. perkataan nya terlalu melecehkan wanita yang sangat ku hormati.

“saya sudah sangat terangsang. Ingin sekali merasakan tubuh mu lagi pelacur jilbab. Jika kamu tidak bisa ketemu saya sekarang, bagaimana jika kita phonesex saja dulu?” Marcus mengirim pesan lagi.







17796591_990838421049320_5335366386796085299_n.jpg

Rahma



Ku keringkan tubuh ku yang basah sehabis mandi. Masih dengan handuk yang ku ikat di dada ku dan hanya menutupi sebagian dari tubuh yang selama ini ku berikan hanya untuk mereka yang membayar, aku pun duduk sejenak di ruang tamu sambil menonton sebuah video yang semalam ku download hingga aku ketiduran. Karena sudah tak sabar, aku menyempatkan diriku menonton video yang ku download ini.

Adegan demi adegan yang ku lihat membuat darah ku mengalir deras. Vagina ku pun terasa basah ketika melihat penis penis pemeran pria didalam video tersebut yang sedang memperkosa wanita yang memerankan sebagai guru disebuah sekolah. Ya lagipula salah guru nya sendiri yang memakai pakaian seminim itu hingga siswa nya pun tergoda.

Aku makin terangsang melihat video ini, sehingga aku melepas handuk yang melilit tubuh ku dan ku remas kedua payudara ku. tatapan ku tertuju pada kisah sang guru yang diperkosa secara beramai ramai oleh siswa siswa nya. Aku pun membayangkan bagaimana jika diriku yang diperkosa dengan kasar secara beramai ramai oleh siswa ku. aaahhh luar biasa. Membayangkan hal tersebut membuat ku makin terangsang. Lalu ku ambil sebuah botol lotion dank u arahkan bagian tutup atas nya yang berbentuk bulat ke lobang vagina ku. botol lotion itu perlahan masuk kedalam vagina ku yang telah di masuki oleh banyak penis penis pria yang tak begitu ku kenal. Aahhh botol lotion itu makin masuk kedalam vagina ku dan ku maju mundurkan botol tersebut kedalam vagina ku hingga aku merasakan sebuah rasa geli yang nikmat.

Beberapa menit kemudian, aku pun orgasme. Kepuasan yang ku dapatkan kini memang tak sebanding dengan kepuasan dengan disetubuhi secara langsung oleh seorang pria sehingga aku masih merasakan adanya kekurangan dalam kenikmatan ini.


Aku pun memakai pakaian ku karena jam 8 pagi ini aku harus mengajar. Ide nakal kembali berputar dalam kepalaku. Dengan tanpa keraguan dan rasa malu, aku memutuskan untuk tidak memakai pakaian dalam saat mengajar kecualis sebuah half-cup bra yang membuat payudara ku makin terlihat kencang dan menonjol dari balik pakaian syari ku. lalu ku pakai sebuah gamis jersey yang tipis dan jilbab lebar pashmina yang tak sepanjang dan selebar biasanya. Bahan jersey ini membuat lekuk tubuh ku terlihat jelas dari luar gamis terutama pinggul, perut dan pantat ku yang jika aku memakai sebuah celana dalam pasti garis celana dalam tersebut akan terlihat, didukung oleh jilbab pashmina yang panjang nya hanya sebatas siku dan beberapa centimeter dari bawah payudara ku sehingga benjolan payudara ku pun ikut terlihat. Sempurna lah penampilan guru akhwat seksi yang hari ini akan mencoba sensasi memamerkan lekuk tubuh dihadapan siswa STM yang semua nya adalah laki laki. Tak lupa ku pakai sepasang kaos kaki putih yang tingginya hampir mencapai lutut. Untuk memenuhi semua ide gila ku, ku ambil sebuah kantong berisi bubuk obat perangsang dosis tinggi hadiah dari salah satu pelanggan ku. ku teguk air yang telah dicampur dengan bubuk tersebut dan aku pun bersiap pergi ke sekolah.



Untuk menambah sensasi nya, aku memutuska untuk tidak mengendarai sepeda motor ke sekolah. Kali ini aku akan naik bus ke sekolah. Kebetulan bus yang berhenti didepan ku ini sudah sangat penuh dan sesak. Biasanya seorang akhwat pasti akan menghindari naik bus yang sudah sangat penuh, tapi aku malah penasaran untuk mencoba di himpit oleh banyak laki laki didalam bus ini. Karena tangan kanan ku berpegangan pada besi diatas, jilbab ku pun ikut terangkat dan payudara ku pun terlihat terjiplak dari dalam gamis. Tampak putting nya pun ikut menonjol jelas. Jantung ku berdegup kencang, vagina ku terasa gatal kembali. Mungkin ini adalah efek obat perangsang ditambah kondisi erotis yang baru kali ini ku alami. Pikiran ku malah membayangkan bagaimana jika aku diperkosa didalam bus berama ramai oleh penumpang bus ini. Aahhh nafas ku menjadi berat membayangkannya.


Tiba tiba dibagian pantat ku, aku merasakan adanya seseorang yang menempel. Ahh nampaknya aku dilecehkan didalam bus ini. Aku berpura pura tidak tahu. Aku membiarkan saja ia menekan penis nya dipantat ku. goyangan bus seirama dengan goyangan penis nya dibongkahan pantat ku. aku berusaha sekuat mungkin menahan desahan agar tak keluar dari mulutku. ia makin kuat menekan penis nya dan aku pun secara refleks sedikit menggoyangkan pantat ku. ku rasakan pria dibelakang ku ini menjauh. Aahh padahal aku sangat menikmati apa yang ia lakukan padaku. Aahhhh ia lagi lagi menyentuh ku dan kali ini aku dapat dengan jelas merasakan penisnya berada didalam belahan pantatku. Nampaknya ia tahu jika aku tak memakai celana dalam. Ohhh sungguh sebuah sensasi sex yang luar biasa.



Pria itu terus menggesek penis nya di belahan pantat ku dan aku sedikit menunjukan respon ku dengan ikut menekan pantat ku ke penis nya. Namun dia malah menjauhkan penis nya dari pantat ku dan aku tak mungkin mundur kebelakang mengejar penisnya. Dan tak lama kemudian, dia kembali menempelkan penis nya tepat ke bagian belahan pantatku. Kali ini penis nya jauh lebih terasa dan jauh lebih menyentuh belahan pantat ku. ahh nampaknya ia mengeluarkan penis dari celananya. artinya, antara penis nya dan pantat ku hanya dibatasi oleh sehelai kain jersey tipis. jelas terasa bentuk penisnya yang tegang mencabuli pantat ku. syahwat makin mengalir deras dalam aliran darah ku. rasanya ingin sekali berbalik dan memasukan penis nya kedalam vagina ku. aahhh entah obat perangsang nya yang hebat ataukah orang ini yang hebat membuat birahi ku bangkit sehingga ia membuat ku lupa bahwa aku adalah akhwat pelacur yang biasa dibayar untuk memuaskan nafsu bejat para pria, dan kali ini seakan aku yang meminta dipuaskan.



Ia terus menggesek penisnya dengan pelan seiring goyangan bus. Namun sayangnya, aku terpaksa merelakan kenikmatan pagi yang ku dapatkan ini. Aku terpaksa turun karena tujuan ku sudah sampai dan sebagai salam perpisahan, aku menoleh kearahnya dan tersenyum padanya sambil mengedipkan mata dan ku sentuh perlahan penis nya.



“selamat pagi anak anak!” kata ku, didepan siswa STM kelas XI.

“selamat pagi bu!” jawab mereka dengan penuh semangat, padahal biasanya mereka cuek padaku tapi baru hari ini mereka antusias menjawab salam ku dan menatap ku yang berdiri dibelakang meja guru.



Setelah pagi tadi menonton JAV bertema tentang guru yang diperkosa oleh siswa siswa nya, hari ini aku berniat untuk melakukan suatu hal yang tak pernah ku lakukan sebelumnya. Sebagai seorang guru yang memakai jilbab syar’I, tentu selama ini aku menjaga sikap dan prilaku ku dihadapan guru guru lain dan siswa siswa ku meskipun disisi lain aku adalah seorang pelacur. Hari ini, pertama kali nya aku mengajar dengan menggunakan gamis jersey yang sangat memperlihatkan lekuk tubuh ku ditambah dengan jilbab lebar yang panjang nya hanya sebatas pinggangku sehingga benar benar membuat lekuk pinggul dan pantatku terlihat jelas ditambah lagi aku tidak memakai pakaian dalam apapun kecuali push up bra yang membuat payudara ku semakin menonjol dibalik jilbab.



Ah, rasanya seksi sekali. Meskipun aku sering melayani pria pria hidung belang, aku tetap merasa canggung dan berdebar debar berpenampilan seperti ini. Kombinasi obat perangsang, pencabul di bus kota dan penampilan ku kini membuat nafsu ku makin memanas. Vagina ku makin terasa gatal dan ingin sekali ditusuk oleh sebuah penis. Aahh aku malah membayangkan jika semua siswa ku ini menggilir ku dikelas ini.



Aku pun berdiri dan mulai menjelaskan pelajaran. Suara ku agak sedikit mendesah akibat efek obat perangsang yang sedang bekerja. Aku yakin siswa siswa ku pasti sedang berpikiran bahwa aku sedang terangsang.



“ada pertanyaan?” aku duduk diatas meja sambil menyilangkan kedua kaki ku dan tangan kiri ku menopang tubuh ku diatas meja. Semua siswa terdiam. Mereka melotot melihat sikap genit ku padahal sebelumnya aku selalu bersikap dingin pada mereka.



“maaf, bu. Saya telat” suara seorang murid yang berdiri didepan pintu kelas. Pakaian nya amat berantakan dengan kemeja yang tidak dimasukan.



“iya kamu boleh masuk tapi berdiri dulu didepan kelas” kata ku.



Anak itu berdiri didepan kelas. Penampilan nya seperti anak badung. Pakaiannya kusut dan berantakan. Di saku baju nya ku lihat ada dua batang rokok.



“baju kamu kenapa tidak dimasukan” kata ku. tanpa menjawab apapun, anak yang bernama Rendi itu memasukan baju nya.



“ehhh jangan dimasukan. Biar ibu saja yang masukin baju kamu” kata ku. aku berjongkok didepan nya, tepat didepan penis nya. Lalu ku buka celana Rendi mulai dari kaitan hingga resleting.



“jangan bu, malu bu” kata Rendi sambil menahan celananya agar tidak terbuka.

“gak apa.. ibu aja gak malu” kata ku. Saat resleting nya terbuka, ternyata ia tak memakai celana dalam dan penis nya mengacung tepat didepan wajah ku.



Semua siswa didalam kelas bersorak. Entah mereka menyoraki Rendi yang tak memakai celana dalam atau menyoraki ku yang melihat penis Rendi secara langsung dan bahkan dari jarak yang sangat dekat.

“Rendi sange sama bu Rahma”

“kontol nya tegang tuh”

“wah kontol penikmat bokep ngaceng liat bu Rahma”

“menang banyak lu Ren”

“pengen diisep bu Rahma kontolnya”



Kalimat kalimat itu terdengar samar dibalik gaduhnya suara sorakan dan siulan siswa. Mereka tidak tahu jika aku sudah terbiasa melihat penis atau yang biasa disebut dengan kontol. Sehingga aku jelas tak merasa malu apalagi canggung. Penis Rendi pun tegang hingga menunjukan urat urat disepanjang batang nya. Saat ku naiki celana Rendi, penis nya yang tegang keluar dari lubang resleting nya. Mau tak mau, aku memegang penis Rendi dan memasukannya kedalam celana. Suara sorakan yang lainnya semakin gaduh dan heboh.



Setelah Rendi duduk, aku melanjutkan pelajaran. Ahh penis Rendi tadi meskipun tak begitu besar tapi cukup membuat ku semakin terangsang. Nafas ku makin terasa berat dan vagina ku bertambah basah. Nampaknya siswa siswa disini mulai berniat iseng dan kurang ajar kepadaku. Sebelum mereka melakukannya, aku yang akan lebih dulu menggoda mereka.



“Rendi, kamu kan telat. Sini ibu ajarin ya” kata ku. aku berjalan mendekati meja Rendi yang berada di kursi nomor dua dari belakang. Aku berjalan layaknya seorang pragawati, pantat ku bergoyang ke kiri dan kekanan tanpa memperlihatkan garis celana dalamnya karena memang aku tak memakainya.



Sesampainya di bangku Rendi, aku menunduk diatas meja Rendi dengan bertumpu pada kedua lengan ku, semua siswa terpana melihat posisi pantat ku yang ku tunggingkan hingga memperlihatkan belahan pantat ku. aku dapat mendengar suara mereka yang berbisik bisik mengomentari tubuh ku. aku pura pura tak mendengar dan tetap menjelaskan secara privat ke Rendi dengan suara yang halus dan sedikit mendesah. Dan ketika aku berbalik ternyata aku menemukan lima orang siswa sedang mengocok penis nya tepat dibelakang pantat ku. mereka menjadi panic saat aku berbalik.



“kalian berani ya kurang ajar kepada saya?” sekarang juga ikut saya ke ruang BK” ya, selain menjabat sebagai guru Bahasa Indonesiam aku juga merangkap sebagai guru BK disekolah ini. Karena jumlah tenaga pengajar nya masih sedikit dan aku dipercaya bisa member nasehat yang baik kepada siswa karena aku adalah seorang akhwat, maka aku diangkat sebagai guru BK disekolah ini.

Diruang BK, mereka berdiri didepan ku dengan wajah tertunduk.



“kenapa kalian berbuat seperti tadi?” tanya ku dengan tegas dan mereka tak menjawab sepatah kata pun.

“kalian onani dibelakang guru. Jika pejuh kalian mengenai baju ibu, kalian mau mencuci baju ibu? Kalo baju ibu kalian cuci, ibu mau pake apa ngajar nya? Telanjang?” mereka saling memandang satu sama lain saat ku ucapkan kalimat yang sangat bertentangan dengan image seorang akhwat.

“baiklah, karena kalian berani beraninya onani, ibu akan beri kalian hukuman” kata ku.



Aku pergi ke ruang konsultasi dan mengambil sebuah gelas kaca.



“sekarang kalian onani lagi sampai orgasme. Sperma nya kalian masukan kedalam gelas ini” kata ku sambil menyodorkan gelas kaca kepada mereka.

“buat apa bu?” tanya salah satu dari siswa tersebut.

“ibu punya temen yang sekarang lagi meneliti sperma anak remaja seperti kalian. Nah jadi kebetulan pake sperma kalian saja” kata ku.



Mereka lagi lagi saling memandang dan terlihat bingung.



“loh tunggu apa lagi? Cepet kocok kontol kalian. Jangan harap ibu yang ngocokin nya” kata ku.



Satu persatu mereka mulai mengocok penis mereka. mereka masih tetap terlihat canggung dan gerogi melakukan onani didepan ku. aku memandangi penis penis mereka secara seksama dan membuat vagina ku kembali berkedut. Cairan kental pelumas vagina ku makin terasa membasahi selangkangan ku. kemudian aku berdiri dan duduk ditepi meja sambil menyilangkan kedua kaki ku sehingga gamis ku terangkat hingga betis dan memperlihatkan kaos kaki putih yang ku pakai. Lalu ku ambil sebuah pisang yang ku bawa dari rumah. Sambil menonton pertunjukan onani live, aku mengupas pisang tersebut dan memasukannya kedalam mulut ku. aku menciumi dan menjilati pisang tersebut sambil menatap ke arah mereka dengan tatapan binal. Aku mengulum pisang itu selayaknya mengulum penis pria. Ombak syahwat dalam diiriku makin meninggi. Jika aku tak mengingat reputasi ku sebagai guru, aku pasti sudah meminta mereka menyetubuhi ku secara bergantian. Pisang itu masih tetap utuh dan terus ku kecup dan ku hisap diiringi desahan ku yang terdengar samar. Aku menyuruh mereka berdiri mendekat ke meja. Setelah mereka sangat dekat dengan meja, aku pun berbaring diatas meja. Bisa saja sperma sperma mereka akan menyemprot kearah tubuh ku. aku terus mengemut pisang itu sambil memandangi penis penis mereka. ahh payudara ku terasa ingin diremas tapi apakah aku siap jika siswa siswa ku tahu betapa binal nya aku?



Ahh entahlah, aku mulai kehilangan kendali. Aku pun meremas payudara ku dan mereka semakin cepat ,mengocok penis mereka. salah satu dari mereka telah orgasme dan menuangkan sperma nya kedalam gelas kaca yang ku sediakan tadi.



Aku pun turun dari atas meja dan duduk berlutut dihadapan mereka. penis mereka tepat berada dihadapan wajah ku. nampaknya mereka semakin bernafsu melihat ekspresi binal wajah ku yang tepat berada dibawah penis mereka. tak hanya itu, aku juga memainkan lidah ku seakan ingin menjilat penis mereka sambil meremas kedua payudara ku. dibawah sana, vagina ku makin basah dan berkedut meminta sentuhan. Dengan nekat, aku pun meremas vagina ku dari luar gamis ku. aaahhhh.. aku mulai mendesah. Mereka makin mempercepat kocokan mereka dan akhirnya mereka pun bergantian menumpahkan sperma nya didalam gelas.



“sudah lega?” kata ku. mereka hanya mengangguk dan tersenyum.

“apapun yang kalian lihat tadi, jangan ceritakan kepada siapapun. Kalau sampai ada yang tahu kalian akan menyesal” ancam ku dan mereka hanya menjawab dengan singkat.

“baiklah, sekarang atas ucapan terima kasih ibu dan hukuman kalian yang sebenarnya, ibu akan…”

“emmmuuaaaccchhh… mmuuaaacccchh… muuuuuaaaaaccchhhhhhh. Muaaaaaaaaccchhhhh……muaaaaaccchhhhh” aku mencium penis penis mereka bergantian.



“sekarang kalian silahkan duluan masuk kedalam kelas” kata ku.



Setelah mereka meninggalkan ruang BK, aku memastikan tak ada satupun orang yang mungkin telah atau sedang mengintip. Ku ambil gelas berisi sperma itu dan aku meneguk ramuan cinta itu hingga tak tersisa apapun lagi didalam gelas itu.
mantab sekali suhu
 
#2 Kamar Nomor 512

photo.php

Hanna

“ikut kami sekarang juga” suara diluar terdengar kasar dan menakutkan. Nampaknya ia adalah panitia keamanan atau sejenisnya. Aku takut jika keberadaan ku didalam sini juga diketahui oleh mereka.



Suara sepatu nya terdengar mendekat kearah bilik toilet ku.



“pintu ini kok terkunci? Ada orang nya?” suara perempuan itu terdengar sangat jelas didepan pintu bilik.



Perempuan itu mengetuk pintu bilik. “ada orang didalam?”

Aku tak berani menjawab. Au takut jika aku dianggap terlibat dalam aksi mesum dua ikhwan dan akhwat tersebut.

“sejak kami datang kesini pintu nya sudah tertutup mbak” jawab si akhwat.



Aku pun memberanikan diri membuka pintu dan terlihat disana seorang akhwat yang berusia diatas 25 tahun berdiri didepan pintu bilik toilet, seorang akhwat berjilbab biru dongker dengan gamis hitam dengan kedua tangannya dipegang oleh seorang akhwat yang memakai jilbab marun dan gamis dongker yang merupakan adik kelas ku dan namanya adalah Retno, dan beberapa ikhwan.



“apa yang anti lakukan didalam?” tanya akhwat itu dengan tegas.

“a..ana tadi buang air” jawab ku dengan gugup.

“anti ikut kami dulu” kata akhwat itu.



Aku pun mengikuti mereka. mereka berjalan kesalah satu ruangan kelas dan menyuruh kami duduk di kursi.



“sesuai laporan, kami mendengar adanya suara desahan dari toilet laki laki dan ketika kami kesana pintu terkunci dari dalam. Dan ternyata setelah kami mendobrak pintu, kalian didalam sedang dalam posisi yang tak lazim. Apakah kalian sudah menikah? Jika sudah tunjukan bukti nya” kata wanita itu dengan penuh ketegasan. Ternyata akhi Anwar yang menjadi pelaku sex di dalam toilet tadi dengan seorang akhwat yang aku tidak kena.



“belum mbak” kata akhi Anwar dengan muka tertunduk.

“apakah dia terlibat dengan apa yang kalian lakukan?” kata akhwat itu dengan menunjuk kearah ku.

“tidak mbak, kami juga tidak tahu jika dia ada didalam bilik” kata akhi Anwar.

“kamu benar tidak ada hubungan dengan mereka?” tanya akhwat itu kepadaku.

“bener mbak. Ana tadi sedang pipis disana karena toilet wanita penuh dan pas ana baru mau keluar, ana denger suara mereka jadi ana batalkan keluar dan menunggu mereka keluar duluan. Ternyata mereka malah melakukan perbuatan seperti tadi” jawab ku yang juga dengan wajah menunduk.



“baiklah, anti boleh keluar kalau begitu” kata akhwat tersebut. Aku pun meninggalkan ruang kelas yang disulap menjadi ruang siding itu. aku berjalan cepat dan tak mau tahu apa yang kemudian akan terjadi dengan dua ikhwan dan akhwat itu.



“Hanna!!! Kemana saja?” teriak seorang akhwat dibelakang ku. tatkala ku menoleh ke sumber suara, Rahma berlari lari kecil menuju ku. dibelakangnya ada Dinda dan ustadzah Azizah berjalan pelan.



“a..ana dari toilet ukh. Ana sakit perut banget tadi” jawab ku.

“acara nya sudah selesai ya mbak?” aku bertanya pada ustadzah Azizah yang berada dibelakang Rahma.

“iya selesai 15 menit yang lalu tadi” jawab ustadzah Azizah.

“ana pamit duluan ya. Adik ana sudah nunggu didepan soalnya” lanjut ustadzah Azizah. Kami pun berpelukan satu sama lain. Dan lagi lagi aku merasakan ustadzah Azizah tak memakai dalaman. Ah mungkin suaminya yang melarang beliau memakai dalaman agar lebih sexy dan mudah disetubuhi. Ah apa yang ku pikirkan? Mengapa aku berpikir sekotor itu.

“gak dijemput suami nya ya mbak?” tanya Rahma.

“suami ana lagi kerja jadi adik ana yang jemput” jawab ustadzah Azizah. Kami pun saling mengucap salam dan ustadzah Azizah berjalan menuju gerbang utama dimana adiknya menunggu.



Kini hanya tinggal kami bertiga, aku, Rahma dan sahabat lama kami Dinda berdiri di tengah koridor berlantai keramik putih.



“yuk kita juga pulang, ana masih ada urusan” kata Rahma.

“iya. Yuk pulang” jawab Dinda.

“ukh, kami belum pernah diajak ke kosan baru nya. Mau dong kapan kapan kesana?” kata ku.

“hmm.. nanti saja ukh kapan kapan main ke tempat ana ya” jawab Dinda.



Kami pun berpisah satu sama lain. Dinda berjalan kaki menuju halte bis sedangkan aku dan Rahma menaiki sepeda motor sambil melambai kearah sahabat yang telah kami rindukan itu.

==============================================


POV Rahma



Jalanan yang becek akibat hujan pagi tadi mengganggu laju sepeda motor ku untuk sampai ke kontrakan Hanna. Namun akhirnya kami sampai juga di sebuah kontrakan berwarna hijau muda itu.



Tanpa masuk kedalam rumah, aku segera pulang karena ada hal yang harus ku kerjakan mengingat sekarang sudah pukul 4;54. Sejenak ku parkirkan sepeda motor ku dipinggir jalan, lalu ku ambil Hp dari dalam tas ku. ku buka pesan yang masuk 15 menit yang lalu.

“ya, dikamar nomor 512” begitulah isi pesan tersebut.



Aku kembali melaju sepeda motor ku menuju salah satu hotel bintang 4 di kota ini. Dengan penuh rasa gembira, aku melangkahkan kaki ku menuju lift dan menekan tombol angka 5. Tak terasa, lift ini sudah berhasil mengantar ku menuju lantai 5 dan aku pun mencari kamar nomor 512.



“tok tok tok” aku mengetuk pintu kamar hotel berwarna cokelat ini.

Pintu pun terbuka dan muncul lah sesosok pria berbadan tambun dalam keadaan telanjang.

“Rahma kan? Silahkan masuk!” kata orang itu.



Aku pun masuk dengan malu malu. Ku letakan tas ku diatas sebuah kursi didekat meja berkaca dikamar itu.

“saya sudah tak sabar menunggu kamu. Ternyata ada juga akhwat yang jadi lonte ya” kata beliau.



Aku hanya tersenyum mendengar ucapan nya yang meledek ku. tapi inilah sisi lain dari seorang Rahma, akhwat yang dikenal shalihah dan alim ternyata juga berprofesi sebagai wanita yang dibayar untuk memuaskan nafsu bejat laki laki hidung belang.



Pria ini memeluk dan mengecup pipi ku dengan penuh nafsu. Kumis nya terasa geli menyentuh kulit pipi ku.

“sabar dong paakkk.. kan saya belum siap” kata ku.

“hehehe.. saya nya gak tahan lagi sayang..” kata bapak itu.

“kita kan belum kenalan”

“oh iya ya.. nama saya Gatot. Nama kamu cantik secantik orang nya” ujar pak Gatot.



Belum lama ia menyebutkan nama nya, pak Gatot memeluk ku lagi dengan lebih erat daripada sebelumnya.

“hmmmm sabar doong paaakkk.. kan saya masih disini” kata ku.

“untuk ngentotin akhwat kayak kamu gak akan ada sabar nya” jawab nya.



Aahhhhh pak Gatot menciumi sekujur wajah ku dan perlahan merambat ke leher dan tangan jahil nya mulai menggerayangi dada ku yang masih tertutup sempurna dengan gamis dan jilbab lebar.



Ciuman nya makin bertambah ganas dan membuat diriku mulai terangsang. Aku pun meraba raba tubuh pak Gatot sedangkan ia tak hanya meraba namun juga meremas remas kedua payudara ku secara bergantian. Ia pun mendaratkan bibir nya di permukaan dada ku sehingga jilbab ku menjadi basah akibat air liurnya. Puas dengan memainkan payudara ku, ia lalu meremas kedua bongkahan pantat ku. ku lihat penis pak Gatot sudah sangat tegang namun sangat kecil. Dengan tanpa malu, aku meraih penis itu dan mengocoknya dengan pelan.



Lalu pak Gatot melemparku ke atas tempat tidur dan menindih tubuh ku. badan nya yang gendut terasa berat menindih ku.


BdCSbb_hU1S4Xwijys1QD3-V4ZzXEQGzrmoYYM0

Rahma


“hmmmpphhh” bibir ku di lumatnya seakan ingin ia makan. Lidahnya berusaha menerobos masuk menemui lidahku. Entahlah aku merasa seperti diperkosa padahal aku adalah budak nya untuk saat ini. Lidah kami pun akhirnya bertemu dan bergulat dengan mesra. Kedua tangan nya sibuk meremas kedua payudara ku yang masih tertutup utuh sedangkan penis nya yang terbuka bebas menyentuh vagina ku yang juga masih tertutup. Penis nya terasa menekan vagina ku yang sudah basah dan berdenyut denyut. Akhirnya ia pun melepas pagutannya dan menciumi wajahku. Kedua tangan nya pun merobek kancing gamis yang ada didepan dada ku. sehingga dengan ia menyingkap jilbab lebar ku, belahan payudara ku pun terlihat dibalik bra berwarna putih bermotif bunga. Dengan penuh semangat ia menciumi kedua payudara ku dan menjilatinya sehingga membuat ku benar benar merasakan kegelian yang amat sangat luar biasa.



Pakaian yang ku pakai telah kusut dan acak acakan. Gamis ku telah tersingkap ke atas pinggang sehingga memperlihatkan celana panjang yang ku pakai dibalik gamis ku serta kaos kaki berwarna krem yang menutupi kaki ku yang juga merupakan aurat ku. lalu pak Gatot pun mendekatkan pinggulnya ke wajah ku. ia mengarahkan penis kecil nya ke wajah ku. aku membuka mulut ku selebar mungkin dan menerima masuknya penis itu kedalam mulutku yang sudah dimasuki penis berkali kali sebelumnya. Pak Gatot menekan pinggulnya sehingga penis kecil itu menyentuh langit langit mulutku. ku mainkan lidah ku disekujur kulit batang penis pak Gatot dan ia pun bergidik kegelian merasakan tarian lidahku.



“ahhh dasar lonteee.. kalo gini saya bisa keluar cepet” protes nya.



Pak Gatot menarik penis nya yang berlumuran air liur ku. ia membersihkan penis nya dari air liur ku dengan jilbab ku.



Pak Gatot sangat terlihat hiperaktif menyiksa ku dengan syahwat. Sedangkan aku tak diberi nya kesempatan untuk menyerang. Nampaknya ia sudah lama memendam syahwat nya sehingga ia seperti serigala kelaparan ini.

Celana panjang ku ditarik oleh pak Gatot, menyisakan celana dalam pink dan kaos kaki setinggi betis.

Ia lalu menciumi kaos kaki ku dengan sangat buas dan perlahan ciumannya bergeser ke betis, lutut dan diselangkangan ku. betapa geli yang ku rasa saat ia mendaratkan ciumannya tepat di tengah tengah vagina ku. bibirnya menyentuh klitoris ku yang masiht tertutup oleh celana dalam yang kemudian ditariknya hingga sobek.



“lonte akhwat, memek kamu sudah basah. Saya masukin kontol saya ya” bisik nya.

“iya pak.. masukin kontol bapak.. aku sudah gak tahan pak” rintih ku.



Pak Gatot pun bersiap siap mengarahkan penis nya kedalam vagina ku. sesuai syarat yang ku berikan, aku tak mau berhubungan dengan pria manapun dan dengan bayaran sebesar apapun jika si pria tak mau memakai kondom. Perlahan ia masukan kepala penis yang terbungkus kondom itu dan sedikit demi sedikit penis itu masuk secara utuh kedalam vagina ku yang sudah sangat basah.



“aahhh rasakan kontol ku ukhti.” Pak Gatot menekan pinggulnya dengan kuat ke vagina ku. tapi, aku tak merasakan begitu nikmat senikmat foreplay yang ia berikan. Penis nya terlalu kecil. Bahkan ku rasa ini paling kecil diantara penis penis yang pernah masuk kedalam vagina ku.



“aahhh ahhh enaaak aaaahhh” aku berpura pura menikmati demi kepuasan pelanggan ku.



Genjotan nya makin kasar namun aku masih tak merasakan sesuatu yang luar biasa dari perzinaan ini. Yang ada aku merasa hambar dan berharap agar ini cepat selesai. Aku memeluk lehernya dan berusaha bangkit. Sehingga kami berdua dalam posisi duduk. Jilbab lebar ku terjuntai kebawah menyentuh batang penis nya yang keluar masuk kedalam vagina ku. aku dengan aktif turut menggoyangkan pinggulku sekalipun aku tak mendapatkan kenikmatan sedikitpun. Dengan pakaian gamis, manset, jilbab dan kaos kaki yang masih menempel ditubuh ku, aku bergerak seliar mungkin untuk membuat pak Gatot cepat mengalami orgasme. Aku menggoyangkan pinggulku maju mundur sambil melumat bibir tua nya yang beraroma rokok. Kedua tangan nya aktif masuk kebalik jilbab ku dan meremas remas payudara ku sekencang mungkin.



“aahhh enaakk memek kamu lonte akhwaaattt” ceracau nya.

“iyaaaa.. kontol bapak juga enaaakkk… entoti aku terus paaakkk” balas ku yang menjadikan genjotannya makin ganas.



Kemudian pak Gatot mendorong ku sehingga aku kembali terlentang keatas kasur dan ia pun mencabut penis nya. Lalu ia dekatkan penis nya ke wajah ku.



“croooottt croootttt” penis nya menyemburkan air mani yang menodai wajah alim ku. sebagian dari air mani nya membasahi jilbab dan tertelan oleh ku.



“enak banget memek kamu. Aku sampe keluar cepet banget” protes nya.

Aku hanya terdiam menikmati hangat nya air mani yang mengalir dipipi ku.



“dddrrrrrrrrtttttttt dddrrrrrrrrrtttttttttttttt” sedari tadi suara getar Hp itu terdengar. Namun tak satupun dari kami memperdulikannya.

Pak Gatot mengarahkan pandangannya ke Hp miliknya yang diletakkan diatas meja.



“halo, iya ma?” kata pak Gatot. Mungkin telepon itu dari istrinya.

“gak bisa ma. Papa lagi masih ada kerjaan sekarang. Mungkin nanti malem papa pulang” lanjutnya. Aku hanya tersenyum saja mendengar orang tua ini berbohong dengan istrinya demi menikmati tubuh wanita muda yang terbalut jilbab syari.

“apa? ya sudah papa pulang sekarang” raut wajahnya berubah panik. Ia segera mematikan telepon dan memakai pakaiannya.



“kok buru buru sih pak? Gak mau lanjut lagi nih?” kata ku. padahal aku hanya sekedar basa basi.

“anak saya ditabrak motor jadi sekarang lagi di rumah sakit. Saya mau kesana sekarang” jawab nya dengan terburu buru memakai baju.

“bapak mesum tapi sayang juga ya dengan anaknya” ledek ku.

“nih uang kamu. Nah ini buat kamu check out dari hotel ini besok ya. Saya langsung pulang sekarang ya” pria tua mesum yang tadi ku lihat berubah drastic menjadi seorang ayah yang sayang dengan anaknya. Lalu ku hitung uang yang tadi ia lempar kepadaku.



Heran? Ada akhwat yang terlibat dalam dunia pelacuran seperti ku? nanti akan aku ceritakan mengapa seorang akhwat seperti ku menjadi seorang pelacur.



Aku melepaskan semua pakaian ku sehingga benar benar telanjang. Aku pun melakukan masturbasi untuk memuaskan syahwat yang tak terpuaskan tadi.



“aaaahhhhh aaaaahhhhh… nikmaaatnya” aku mengocok vagina ku dengan cepat sehingga cairan vagina ku memabasahi sprei putih yang telah kusut ini sama kusutnya dengan pakaian ku.
---------------------------------
Gambarny g bisa d buka hu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd