PENGAKUANKU SAAT MELAYANI ANDIKA UNTUK KEDUA KALINYA.
6 Bulan berselang, suamiku masih belum mengetahui sejak kedatangan Andika ke rumah dan akhirnya menyetubuhiku di kamar mandi.
Aku tidak dapat menebak apakah suamiku benar-benar sudah mempercayaiku atau dia masa bodo, atau dia sedang menyusun strategi untuk menangkap basah hubunganku dengan Andika.
Hari itu hari mendung dan sepertinya akan turun hujan. Aku masih mengerjakan kegiatan kantorku seperti biasa. Suamiku baru saja mengirim pesan jika dia sudah di rumah. Ya, hubunganku dengan suami memang berangsur membaik, namun tidak pada diriku, aku sudah terjebak dalam permainan Andika di saat aku ingin mengakhiri semuanya.
Sebenarnya aku juga ingin menyudahinya tapi ada hal membuatku maju kena, mundur juga kena.
" Maaf bu kemarin aku dapat wea dari Bayu lagi, menanyakan kepastian pembayaran cicilan " Andika mengirimkan pesan beserta screen shot percakapannya dengan Bayu. Bayu adalah salah satu teman Andika yang telah meminjamkan modal usahaku. Ya beberapa minggu yang lalu aku memberanikan diri meminjam modal sebesar 90 juta , aku terpaksa meminjam karena usahaku semakin lesu, dan sebagian aku gunakan untuk membayar 2 karyawan baru. Sebenarnya aku ingin memberitahu suamiku, namun aku takut, nanti disangkanya uang itu aku berikan ke Andika.
Andika : Bagaimana Tan ? Aku harus jawab apa ?"
Aku: " Bingung mas .."
Andika: Aku ga enak sama Bayu..
Aku: bulan depan gimana mas, aku usahakan setor 15j jt
Andika : hmm gimana ya tan , kan udah 3 bulan diberi tempo
Aku : pusiing maaas
Andika: lho kok gitu sih, aku yang ga enak tahu !!
Aku : maaf mas..
Andika : Tahu gitu dulu aku gak bantu hubungi temanku bu..ini bisnis
Aku : iya mas maaf
Andika : Apa kamu yg telp Bayu saja ?
Aku : ga berani maas..nanti suami bakal tahu..
Andika : Aku kesitu nanti pas jam pulang bu !!
Aku : kok pakai tanda seru segala sih mas?
Andika : Pokoknya jangan pulang sebelum aku kesitu Tan !
Akhir-akhir ini sikap Andika memang mulai berubah sejak hape dan diaryku ditemukan suamiku.
Hari itu akupun seperti bukan bos lagi di mata Andika, aku yang harus menuruti permintaanya untuk menunggu, bukan sebaliknya.
Lama aku menunggu, aku cemas, hari semakin sore, bbrp karyawan termasuk Susi sudah buru-buru pamit pulang karena gerimis sudah mulai turun. Beberapa saat kemudian, aku lihat kelebatan Andika sedang berjalan menuju ruanganku.
Akupun berdiri dan mempersilahkan Andika masuk ke ruanganku yang baru.
" Tan.. Maaf tadi cara bicaraku agak kurang sopan..tapi kamu juga harus tahu posisiku..
Aku hanya diam , aku tahu memang aku yang bersalah belum bisa mengangsur utangku selama 3 bulan terakhir.
" Tolong bantu mas, klo bisa bulan depan aku cicil lagi, aku kan juga harus memikirkan gaji teman2 , termasuk kamu mas"
" Ya gimana tan , waktu itu katamu juga mau kasih aku persekot "
Percakapanku dengan Andika lama-lama membuatku terpancing emosi..
" Belum bisa ya belum bisa mas ..titik !"
" Jangan ngegas gitu dong Tan !"
" Ingat ya Tan, semua tentangmu ada padaku!!
" Maksudmu ?
" Kamu mau Bayu menghubungi suamimu?
" Lhoo..lho..kok gitu sih , kasih aku waktu mas!
" Makanya jangan sok ngegas, aku udah bantuin kamu..aku bisa bantuin nego ulang pembayaran tapi tidak gratis ! "
" Maksudmu mas ? "
Andika menutup engsel kunci ruanganku dan kemudian melangkah mendekatiku.
" Aku tahu Tan, akhir-akhir ini kamu mulai berubah, kamu mau mengakhiri hubungan kita kan? "
Aku hanya diam, ternyata Andika cukup pintar membaca perubahanku..
" Ini kesepakatannya , aku bantu bicara ke Bayu, tapi aku kamu harus mau menuruti permintaanku !"