Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Adopted by Tiffany Young

Karena sudah pindah page dua, izinkan ane untuk meneruskan cerita ini😁


Adopted by Tiffani Young - Episode 2

Anjiiing. Aku masih gak nyangka. Kaki mommy yang selama dua tahun ini cuman bisa aku bacolin, kita bisa aku crotin.

Sejak malam yang beruntung itu, hampir tiap hari aku lampiasin nafsuku ke kaki mommy. Tapi dia juga kasih syarat boleh coli didepannya, asal belajarku rajin. Jadi biasanya aku belajar dulu dan refreshing melepas penat setelah sibuk belajar ya coli sambil liat kakinya mommy.

Sejak malam itu, aku enggak cuman coli di kamar. Pernah mommy lagi masak, dan aku angkat satu kakinya lalu coli dan crot di telapak kakinya. Gila seksi banget telapak mommy setelah seharian pake heels, pake sepatu, malemnya merah banget telapaknya fak. Bayanginnya aja aku udah sange sendiri. Enggak cuman di dapur waktu lagi masak, pernah juga waktu mommy lagi mandi, aku yang sange pagi-pagi nekat masuk cuman buat coli di depan kakinya. Pokoknya, semua serba kaki mommy. Yang paling gila itu pernah aku lagi dianterin mommy ke sekolah, eh tiba-tiba sange. Kan brengsek banget ya. Daripada sekolah gak fokus, aku langsung bilang aja ke Mommy.

"Mommy, adek sange nih."
"Hah yang bener aja kamu, tadi malem kan udah sange." Jawab mommy sambil nyetir.
"Habisnya kakinya mommy seksi bangettt."
"Ada-ada aja, itu lho kaki mommy lagi nyetir di bawah sana, masak keliatan."
"Mommy... adek coli ya..." Pintaku. "Ini udah keras banget." Ujarku sambil melihatkan tonjolan di celana seragam sekolah.
"Dek... kok bisa sih, udah keras banget itu ya?" Jawab mommy sambil melirik celanaku.
"Yaudah sana coli, tapi mommy lagi nyetir, gak bisa kasih kaki." Lanjutnya.
"Gak papa mommy." Setelahnya aku langsung buka resleting celanaku dan mulai coli. Biar gak keliatan dari luar, olahraga tanganku aku tutupi dengan tas yang aku bawa. Sekitar lima menit, hasratku memuncak, sperma sepertinya sudah sangat siap untuk dikeluarkan.
"Mommy pinggirin dulu mobilnya mommy.... adek mau crot." "Yaudah crotin ajaa" "Maunya di kaki mommyyyy"
Hebatnya, mommy nurutin permintaanku. Beliau menepi di daerah yang cukup sepi, tak terlihat dari kamera cctv yang banyak terpasang di jalanan Seoul.
"Mommy harus gimana?" Tanyanya setelah mobil sudah berhenti.
"Siniin kakinya mommy ahhhh udah gak tahan bangettt" Mommy langsung melepaskan sneaker yang dipakai dan mendekatkan kedua kakinya ke kontolku.
"Yaudah keluarinnn buruan keburu kamu telat." Perintah mommy. "Ayo adek sayang, keluarin di kaki mommy" Shitttt. Mommy mengatakannya dengan nada menggoda. Emang Tiffany Young ini tahu banget cara bikin anak angkatnya crot.
"MOMMYYYY ADEK KELUAR DI KAKI MOMMYYYY" Teriakku dan yak, semburan2 spermaku mendarat di jari-jari kakinya dan bahkan saking deras semburannya, ada yang sampai mengenai legging yang ia pakai.
"Ah dek gilaa yaa. Mommy mau pilates ini celananya malah kena sperma astaga."

Itu kejadian sekitar minggu lalu.

Sialnya, sudah beberapa hari terakhir ini Mommy tidak di rumah. Ia sedang ke Amerika untuk menggelar konser di sana. Yah... tur kecil-kecilan katanya. Sekalian ada acara fan meeting.

Selama lima hari ini pula aku kembali ke cara lama, coliin stiletto hitam seorang Tiffany Young. Btw selain mommyku, bacol favoritku di SNSD adalah si maknae, tante Seohyun. Aku sebenernya sudah obsessed sejak tante Seohyun sejak aku nonton filmnya doi di Netflix, Love and Leashes. Gila banget. Bisa-bisanya tante berperan kayak gitu. Sebelum nonton film itu, aku sudah cukup sering perhatiin kakinya setiap ketemu, tapi yaudah cuman sebatas tertarik tapi tidak obsessed. Eh setelah nonton itu, level obsesiku ke Tante Seohyun meningkat. Tapi ya sebatas bacolin (dan diam-diam ngerekam kakinya waktu lagi ketemu) aja. Gak tau gimana caranya buat melangkah lebih lanjut.

Cuman, setelah aku diijinin coliin kaki mommy, aku jadi mikir kalau mungkin aja ada peluang buat crot di kaki tante Seohyun.

Buat yang gak tau film Love and Leashes, jadi di sana Tante Seohyun berperan jadi cewek yang 'nurutin' kemauan rekan kerjanya untuk jadi dom. Yes, rekan kerjanya terobsesi didominasi dan Tante Seohyun menjadikan dia 'slave'nya. Anjir aku kaget tante mau meranin kayak gitu. Karena tante Seohyun sendiri terkenal sebagai maknae polos kan. Bahkan dijuluki maknae paling lurus di SM. Tapi film itu merubah pandanganku ke dia hahah.

Sejak nonton itu juga, setiap aku les vocal di gedung SM, aku selalu berharap ketemu sama tante Seohyun. Tapi ya sulit, dasarnya aja Tante (kayak mommy), udah enggak berada di naungan SM. Pernah sih waktu itu ketemu sekali, aku gak tau tante ada urusan apa di agensi, tapi kita sempet ngobrol. Sialnya, waktu itu tante pake sneakers jadi ya aku gak bisa ngerekam kakinya wkwk

Seperti hari ini. Aku les vocal di SM. Aku berharap bisa ketemu Tante Seohyun atau Tante Yoona (yah kalo tante Yoona gak usah ditanya ya. Sejak awal aku kagum banget sama kecantikannya. Gila. Bisa ya secantik itu. Mana kakinya buagussss banget lagi), tapi seperti biasa harapanku semu. Lagian ngapain juga mereka ke SM wkkw Tante Yoona jelas sibuk shooting.

Cuman yang membedakan kunjunganku hari itu dengan hari-hari sebelumnya adalah..... member Red Velvet dan Aespa lagi ada di gedung itu. Cukup jarang mereka ada di gedung tempatku les vocal karena sebenarnya, tempat latian mereka, termasuk recording dan lain-lain dengan tempat les vocalku itu ada di gedung yang beda. Cuman hari itu, keduanya latian di gedung ini. Sebentar lagi akan ada tour SM Town dan gedung ini memiliki ruangan dengan kapasitas yang memadai untuk latihan 'berjamaah'. Karena enggak cuman Red Velvet dan Aespa aja. Ada beberapa boygrup naungan SM yang juga ikut bergabung ke latian.

Meskipun sama-sama sering ke SM, aku jarang banget dapat kesempatan buat ketemu sama member-member Red Velvet atau Aespa sehingga aku kurang kenal dengan mereka. Ya pernah sih dikenalin Mommy beberapa tahun yang lalu. Kalo gak salah itu di acara internal SM buat merayakan debutnya Aespa. Sejak saat itu, pertemuanku dengan member2 dua grup itu bisa diitung jari. Pernah sih beberapa kali papasan di basement dan saling sapa, cuman that's it. Ya balik lagi juga karena beda gedung ya jadi sulit buat ketemu.

Malam itu, setelah les vocal, aku memilih untuk duduk di sekitaran lobi. Ada coffeeshop khusus pegawai SM juga di sana, cuman aku lagi malas lah ngopi atau minum manis-manis, jadi aku duduk di salah satu sofanya aja. Sambil mengisi waktu, aku coba untuk mengerjakan beberapa soal latihan matematika. Yah biar keliatan keren aja kalo ada noona noona yang dateng wkwk. Ketika sedang kebingungan menjawab soal-soal sin cos blablabla, aku merasakan seseorang duduk di sofa yang berseberangan dengan tempatku duduk. sepertinya orang itu sedang bermain game karena suara dari gadgetnya bisa ku dengar. Ketika aku mendongak, anjir. Winter brooo.

Kalo aku adalah anak SMA biasa yang sibuk fanboy, Winter ini bisa disebut sebagai biasku. Sejak Aespa debut, aku suka banget sama Winter. Lucu banget Itau wkwkwk Aku menyadari keimutan dan kelucuan Winter tuh waktu dateng ke acara internal SM dulu, yang aku diajak mommy. First Impressionku liat Winter sih dia tipe-tipe anggota girl group yang kayaknya savage gitu, kayak rap line yang biasa judes, cool. Tampilan luarnya kan kayak gitu. Cuman ketika aku denger Winter ngomong, apalagi lagi bercanda sama member Aespa lainnya, aduh lucu banget wkwkkw

Sejak itu aku juga jadi sering ikutin konten-konten Aespa di Youtube. Nontonin vlognya, variety show yang ada mereka, dan juga konten-konten lain. Karena itu, aku jadi tambah gemes sama Winter noona wkwkwk gila pak, gemesin banget deh mbak2 satu itu. Mana dia satu-satunya introvert di Aespa kan, jadi tambah menarik aja wkwk

Apa aku pernah bacolin Winter? Enggak wkwk aku tertarik ke dia itu dari hati, bukan karena nafsu. Jarang weh aku kayak gini wkwkw sejak aku di Korea, kenal beberapa cewe korea di kelas, enggak ada yang bener-bener bikin hatiku tertarik. Paling ya cewek2 cantik di sekolah itu berakhir sebagai objek fantasiku aja, enggak ada niatan dari aku buat mendekati mereka apalagi buat pacaran. Tapi Winter ini beda. Sumpah rasanya pengen aku pacarin deh wkwkw padahal ya aku tiga tahun lebih muda dari dia. Mana dia udah jadi idol terkenal aku masih anak SMA wkwk

Nah nah nah, sekarang, Winter ada di depanku, sendirian pula. Aku harus ngapain? Aku sapa kah? Diem aja? Aduhhh bingung. Eh lagi bingung-bingungnya, mulutku malah improve sendiri.

"Kak Winter?" Aku kaget sendiri setelah bilang gitu. Yang dipanggil? Meninggalkan matanya dari layar hape dan menatapku. Tatapannya bingung. Mungkin dalam hatinya "Ini siapaa bocah kok bisa masuk ke sini?"

Tidak ingin doi menerka lebih lama, aku memutuskan untuk memperkenalkan ulang diriku, yah meskipun dulu pernah kenalan tapi kan itu udah lama banget ya.

"Aku Vino, kak. Anaknya Mommy Tiffany." Kataku yang disambut gumaman "ohh" keras darinya.

"Vino sekarang udah gede ya!" Jawabnya kemudian. Iya, pertemuan pertama dan mungkin satu-satunya pertemuan properku sama Winter ini ya waktu debutnya Aespa itu. Tahun 2019 waktu itu aku masih 15 tahun wkwk

"Hehehe iya kak." Jawabku. Grogi banget woi. Otakku ayolah mikir, cari topik gitu lho.

"Ngapain di sini? Sama Tiffany Sunbae kah?" Untung dia yang cari topik wkwk ya meskipun basa-basi aja karena aku anaknya seniornya.

"Enggak kak, aku emang rutin ke sini dua kali seminggu, ada les vocal." Aku bisa denger suaranya yang bergetar. Woi, jangan cupu-cupu amatlah jadi cowoo.

"Ooooh" Aduh Kak Winter, suara ohhnya aja lucu banget astaga woi kak bisa stop jadi imut gak siii. Mana pipinya tembeb banget lucuu wkwkw

Malam itu Winter pake kaos training yang ditutup dengan outer. Masker yang menutupi mulutnya tidak cukup menampung pipinya yang lucu banget itu. Dan yang paling aku suka, beberapa bulan terakhir ini Winter rambutnya pendek sebahu. Aduhhh menambah damage aja.

"Mau lanjut jadi idol yaaa? Nyusul jejak mommy?" Tanyanya setengah tertawa kecil. Aduh bahkan ketawa aja imut lho Kak Winter ini. Helppp melting saya.

Wkwkwk Vino in his fanboy era kalo gitu namanya.

Pertanyaan itu aku jawab dengan lumayan panjang wkwk aku jelasinlah kalo aku enggak mau jadi idol. Mau fokus belajar dan kuliah, kerja kantoran biasa. Setelah menjelaskan semua itu aku jadi insecure sendiri. "Aduh aku annoying gak ya." Biasalah, aku sering baca di internet. Katanya cowo kalo di depan cewek yang disuka emang tiba-tiba jadi bodoh, insecure-an, overthinking. Relate ternyata wkwk

Setelanya kita basa-basi sedikit sampe akhirnya beberapa langkah kaki berjalan ke arah meja kami. Aku liat ke sumber suara dan damnnnnnn. Pertama aku lihat Karina, okelah. Tapi setelahnya, ada Irene sama Joy! Gila sih. Kalo dua nama ini baruu. Aku mengagumi kecantikan mereka, sekaligus kakinya wkkw jadi sering aku bacolin juga hahah. Meskipun Joy ini jarang banget anjir posting foto di ig yang keliatan jari-jari kakinya.

"WInter di sini ternyataa" Kata Joy dengan nada riangnya.
"Minjeong ini parah banget, malah jadi sunbaenya kan yang beli kopi" Kata Karina ke WInter. Saking akrabnya memang Karina dan Winter ini selalu pake nama asli kalo ngobrol.
"Hahah apaan sih Karina, gak papa kan uri Winter lagi capek." Kali ini Irene yang angkat suara.

"Heheh terima kasih eonni" Kata Winter setelah menerima kopi yang disodorkan Karina.

Irene ini sejak pertama aku sudah aku perhatiin sejak pertama aku dikenalin sama mommy ke doi. Ketika aku terjerumus ke dunia perbokepan, Irene gak ketinggalan jadi bacol wajib. Yaa minimal seminggu sekali-lah. Gantian sama slot aku bacolin Tante Yoona dan artis-artis Korea lain. Eh sekarang bacol wajibku ini nongol dan duduk di dekat tempat dudukku.

Jadi tempat aku sama Winter ngobrol itu terdiri dari empat sofa yang saling membentuk kotak. Di tengah-tengahnya ada meja yang kini dipakai Irene, Joy, dan Karina untuk menaruh kopi yang aku yakin baru saja mereka beli dari coffeeshop di lobi gedung. Nah dari sofa empat sofa tadi, aku dan Winter duduk berseberangan. Karina lantas duduk di sebelahnya sementara Irene dan Joy duduk di sofa sebelah kananku. Mereka lantas mengobrolkan hal-hal seputar latian tadi. Aku yang ada di sana merasa kikuk. Selain karena jadi satu-satunya orang asing di situasi itu, tapi juga karena aku dikelilingi bacol-bacolku wkwkkw aduh mesum banget aku. Tapi ya gimana. Selain Irene, Joy ini juga beberapa kali aku bacolin. Karina pun juga.

"Oh iya kaki!" Pikirku. Aku ini mesum wkwk setiap ada cewek pasti mataku langsung tertuju ke kaki. Begitu juga malam itu, setelah tersadar aku langsung liat ke kakinya Joy dan Irene dan anjirr..... mereka pake sandal tanpa kaos kaki! Kalo Karina sama Winter aku gak tahu ya karena kan kehalang meja. Tapi kalo Joy sama Irene, aduh.... kontolku keras seketika.

Joy ini kan putih banget ya dan ternyata kakinya juga putih banget woi, sumpahhh mulus banget. Kuteks berwarna biru tua terlihat kontras dengan kaki putihnya. Sementara Irene tidak terlalu putih, kakinya juga gak terlalu besar, tapi woi bentuk jarinya itu lho, aku suka banget.

Lagi asik melirik ke arah kaki mereka berdua, eh Joy yang duduknya lebih deket ke aku tiba2 menyilangkan kaki kanan ke atas kaki kirinya. Jadinya sekarang kakinya lebih jelas lagi aku lihat. Anjirrr, mana dia mainin sandalnya lagi. Woi, kontolku tiba2 jadi keras banget ini.

"Rekam, aku harus rekam ini momen langka. Kakinya Joy sama Irene coooy" Kataku dalam hati.

Lagi ambil hape dan siap-siap buat rekam candid, eh Winter tiba-tiba manggil aku.

"Ini Vino, kakak kakak. Anaknya Tiffany sunbae" tiga wanita lain di depanku sontak melihat ke arahku. Hape yang udah aku siapin buat rekam kakinya Joy terpaksa harus aku singkirkan.

Malam itu aku sange sih, cuman akhirnya kedistract karena obrolanku sama mereka. Yaaah obrolan basa-basi kayak gimana sekolahku, mau ngapain setelah lulus sekolah dan lain-lain. Mereka juga gak ketinggalan nanyain kabar mommy. Sampe akhirnya mereka harus balik latihan lagi.

Mereka udah pergi, tapi banyak kesan tentang mereka yang masih tertinggal di sini. Aku jadi tambah suka sama Winter woi! Wah bener-bener kayaknya aku jadi fanboynya Winter deh ini. Kayak kalian bayangin gak sih punya kakak tingkat cewek yang lama udah kalian kagumin dan pantau, eh tiba-tiba bisa ketemu dan ngobrol wkwk pasti perasaannya campur aduk ya. Pengen kenal lebih lanjut, tapi bimbang. Insecure bosss. Mana dalam kasus ini cewenya Winter lagi. Idol Korea. Member Aespa. Aduhhh. Aku harus gimana coba? Follow-followan IG? Gak mungkin. Pertama, member Aespa gak punya akun instagram pribadi. Kalau punya pun, masak ya bisa ngefollow aku wkwk umumnya followingnya idol korea tuh cuman member2, sama beberapa rekan sesama idol atau aktor/aktres.

Gimana lagi coba bisa deket sama Winter? Minta nomor hp? Tambah gak mungkiiiinnn. Cara satu-satunya ya minta comblangin Mommy wkwkw

Tapi selain akrena Winter, pikiranku terpecah juga sama kakinya Joy dan Irene woiii. Astagaaa. Mikirin kaki mereka aja bikin aku sange lagi.

Akhirnya aku mutusin buat cepet-cepet pulang. Mau coliiii.

Waktu sampe apart, aku kepikiran buat minta bantuan mommy. Meskipun dia lagi Amerika, tapi bisa kan sambil video call. Yang penting liat kakinya mommy aja wkwkw Lantas, aku kirim kakao talk ke mommy. Intinya nanya mommy lagi apa dan bisa bantuin enggak.

Eh sial, mommy lagi ada acara.

"Serius nih mau coli sekarang? gak nungguin mommy aja?" Katanya di Kakao Talk, dengan emotican menjulurkan lidah, menggodaku.
"Mommy pulang kapan emang?" Tanyaku.
"Tiga hari lagi sampe Korea."

Tiga hari? Anjirrr masih lama dongg.
"Yaudah sana coli, tapi mommy gak bisa bantu yaaa" Jawabnya lagi, masih edan emoticon-emoticon yang menggodaku.

Ah sial.

"Yaudah adek gak coli, tapi kasih hadiah spesial ya." Aku mencoba. Siapa tau kan bisa dapet footjob atau handjob atua bahkan blowjob dari mommy waktu doi udah balik hahah

"Dihh, hadiah apa emang hahah" Tanyanya. "Gak mau ah" Mommy melanjutkan.

"Gak mau tahuu pokoknya adek colinya nungguin mommy aja deh." Aku akhirnya gak jadi coli. Aku punya ide, dan ide ini baru bisa terlaksana kalo nafsuku lagi memuncak banget.

***

Tiga hari sudah berlalu. Hari itu aku excited parah! Akhirnya mommy balik. Akhirnya aku bisa crot di kaki mommy!

Keren juga aku. Tiga hari enggak coli setelah liat kaki Joy dan Irene di depan mata. Meskipun setiap pagi bangun tidur kontolku selalu keras, tapi aku bertahan. Aku harus keluarin ini di kakinya mommy.

Sepanjang hari, aku sudah enggak fokus dengan semua-semua yang aku lakukan. Makanya ketika bel jam pulang sekolah berbunyi tanda kelas tambahan sudah selesai, aku langsung buru-buru keluar kelas, naik bis, dan pulang.

Masih jam 7 dan Mommy sampai Korea jam 8. Wah bisa-bisa sampe apart tengah malem. Biar gak ketiduran, dan untuk pemanasan, aku menonton koleksi JAVku di harddisk. Genre favoritku? Jelas foot fetish. Meskipun susah mencari JAV yang benar-benar fokus ke fetishku, tapi aku berhasil mengumpulkan ratusan giga jav dan hampir semuanya berhubungan dengan foot fetish atau footjob.

Empat video sudah aku liat, tepat jam 11 malam, mommy datang. Akhirnyaaa dahagaku berhari-hari akan puas juga.

"Eh Vino belum tidur?" Tanya mommy mendapatiku keluar kamar menyambut kedatangannya.
Aku tidak menjawab pertanyaan mommy. Justru, aku menunjuk ke arah boxer yang aku pakai. Tanpa celana dalam sehingga menampakkan kontolku yang udah benar-benar keras itu.

"Gila anak mommy udah nafsu banget ya kayaknya." Goda mommy. "Bentar ah mommy mandi-mandi bersih-bersih dulu." Lanjutnya.

"Jangaaaaan" kataku spontan.
"Ayoo mommy sekarang aja, adek udah gak tahaan. Berhari-hari gak coli."

"Haduuh, yaudah deh. Tapi jangan lama-lama ya. Mommy keburu mau mandi ini."
"Iya siap Mommy. Kan sekalian nanti kakinya bersihin dari spermaku." Mommy tersenyum mendengar kalimatku. "Anak mommy sekarang nakal ya bahasanya blak-blakan" Ujarnya setengah tertawa.

"Kan diajarin mommy." bersamaan dengan itu, aku copot boxerku.
"Wow!" Pekik mommy kagum. "Vino, mommy udah sering liat kontolmu tapi kenapa masih kaget terus ya heheh. Besar banget."

Setelah itu, Mommy lantas duduk di sofa ruang tengah dan menyilangkan kakinya. Sudah hapal ternyata.
"Ayo adek, coli. Keluarin semua yang udah kamu simpen ke kakinya mommy." Instruksi yang langsung aku kerjakan sepenuh hati.
"Basahin tanganku, mommy." Pintaku sambil menadahkan tangan kiriku di depan bibirnya.
"Juh" Mommy lantas memberikan ludahnya ke tanganku. Yes, hampir setiap aku coli, pasti aku jadikan ludah mommy sebagai pelicinnya.

Tanpa buang waktu, aku langsung menggerakkan tanganku ke atas bawah, menyusuri centimeter demi centimeter kontol tegakku ini.

Meskipun begitu, aku sebisa mungkin menahan untuk tidak cepat keluar. Karena menurutku inilah saatnya. Saat di mana kaki mommy harus menyentuh kontolku secara langsung.

Maka, aku sengaja menahan untuk tidak keluar. Sudah lima menit, sepuluh menit, lima belas menit.

"Kok gak keluar-keluar sih Vinooo" Protes Mommy. "Ayooo keburu mommy capeek mau mandi dan tiduur." Lanjutnya.

"Kayaknya kalo gini bakal susah keluarnya mommy..." Kataku. Ini sudah aku rencanakan.

"Hah kok bisa gitu... Biasanya kan cepet."

"Gak tau mommy....."
"Hmm... adek tahu sih biar cepet keluar diapain" Lanjutku.

"Diapain emang?"
"Elus-elus kontolku pake kakinya mommy... pasti cepet keluar."

"Hah jangan ah, kan kita udah janji." Tolaknya tegas.
"Ayolah mommy... adek udah sange banget pasti langsung cepat keluar."
"Jangan ya sayang..." Tapi kini nadanya sudah tidak selugas sebelumnya. Aku mencium ada peluang.

"Plis mommy..." Pintaku. Ia tidak langsung menolak dengan tegas dan cenderung sedang berpikir.

Karena menurutku hampir 100 persen mommy mau (tapi malu), aku langsung inisiatit menggenggam kaki kanannya.
"Kakimu bagus banget mommy" kataku. Setelahnya aku tidak membuang waktu untuk mulai memasukkan jari-jari indah itu ke dalam mulutku.

"Ahhh Vino!" Pekik Mommy kaget. "Ih Vino jijik tauuu, kaki mommy kotor. Jangan lanjutin yaa" Kata-kata mommy itu tidak aku gubris. Aku sibuk menikmati kaki yang selama ini cuma bisa aku lihat tanpa bisa aku pengang, apalagi aku jilat-jilat.

Kini, lidahku menyusuri jari kaki mommy satu persatu. Sela-sela jarinya juga tidak luput dari sapuan lidahku. Mommy yang tadinya memekik kegelian, kini seperti sedang menikmatinya.

Di tengah kegiatanku, aku mendongak melihat wajahnya. Fix, mommy menikmati kakinya aku jilat dan isap. Kenapa aku berkata begitu? Aku lihat mommy memejamkan mata sembari menggigit bibir bawahnya. Melihat itu aku semakin semangat dan menjilat kakinya dengan tempo cepat. Mulai dari kaki kanan, lalu pindah ke kaki kirin.

"Uhhh Vinoooo." Erang mommy pelan. Sadar bahwa ini sudah benar-benar lampu hijau, langsung aku arahkan kaki kiri yang bebas dari mulutku untuk menyentuh kontolku.

"Keras banget kan mommy" "Bangettt Vinoo" Lalu aku naik turunkan kaki kirinya di kontolku. Beberapa kali aku arahkan jari-jarinya untuk menggenggamnya. Di atas, aku mendengar desahan kenikmatan semakin intens keluar dari mommy. Tangannya sudah tidak diam dengan kaku melainkan meraba-raba payudaranya sendiri. Gilaaa seksi banget!

"Sekarang dua kaki yaa mom." Kemudian kaki kanannya aku arahkan untuk bergabung menjamah kontolku.
"Mommy, jepit kontolku pake kakinya mommy yaa." Pintaku.
"Gimana? gini?" Ia meletakkan kontolku tepat di antara kaki kiri dan kaki kanannya.
"Iya mommy... sekarang naik turunin" Mommy langsung menuruti perintahku. Gilaaaaa kakinya kerasa enak banget arghhhh lembutttt. Sumpah kalo gini aku gak bisa tahan lama nih.

"Ahhh enakk, Vinoo?" Tanya mommy di tengah erangannya. Kini salah satu tangannya sudah menyelinap ke balik dress yang ia kenakan.
"Enak banget mommyyy... mommy kok jago sih footjobnya? Udah pernah yaa?"

"Belum sayang... ini pertama kaliii" Wow sebuah kehormatan aku memerawani kaki seorang Tiffany Young.

Setelahnya hanya desahan demi desahan yang menggema di ruangan itu. Sudah lima menit dan mommy beberapa kali berhenti karena pegal. Kalau sedang berhenti menaik turunkan dua kaki, mommy improve dengan memainkan salah satu kaki saja. Yang jelas, kakinya tidak pernah lepas dari kontolku.

"Mommy, ganti posisi yuk."
"Ganti gimana?"

Aku langsung membalikkan badanku. Kini posisinya mommy duduk di sofa. Sementara aku masih duduk di lantai, namun senderan ke sofa tempat mommy duduk. Posisi mommy berada di belakangku, dengan posisi dudukku yang lebih rendah. Lantas, aku jepitkan lagi kaki mommy di kontolku dan aku maju mundurkan. Tentunya setelah aku jilati keduanya sehingga basah dan licin. Sementara kedua tangan mommy aku arahkan ke putingku.

"Sambil elus-elus putingku mommy." Ia menurutinya.

Gila enak banget ini. Rangsangan datang dari bawah dan dari putingku. Sumpaaaaaaaah enakkk.

"Ahhh mommy enakkk banget iniii."
"Enakk? mommy kencengin yaa?" Lantas ia menaik turunkan kakinya dengan kecepatan (hampir) penuh. Jari-jari tangannya juga tidak henti-hentinya memainkan putingku.

Di tengah keenakan yang aku alami, aku mendongak ke atas, dan aku kepikiran salah satu adegan JAV yang sangat aku sukai.

"Mommy, ludahin adek dong..."
"Hah jangan aneh-aneh ah."
"Plissss" aku langsung membuka mulut. Tiffany Young akhirnya luluh. Ia juga membuka mulut dan membiarkan ludahnya mengalir bebas masuk ke mulutku.
"AHHHH ludahnya mommy enakkkk" Tidak puas hanya sekali, aku menelan ludah mommy berkali kali, sambil ludah terakhir aku arahkan ke tanganku untuk membasahi kontolku. Kakinya juga tidak ketinggalan aku jilati agar semakin licin.

"Mommy, aku keluarin yaa. Tapi kencengin lagi kocokannya." Mommy hanya mendesah sembari mempercepat kakinya.
"Uhhh ayo Vino, keluarin. Keluarin di kaki mommy. Keluarin di kaki mommy yang lagi ngocok kontolmu ini, sambil tangan mommy mainin putingmu."

Gilaaaa mommy jago banget dirty talknya arghhhh

"Arghhh mommy brengseeek enak banget mommyyyyy"

Gila bro, sumpah rasanya enak banget. Kalo aku liat ke bawah, aku mendapati kaki Tiffany Young yang sedang memakai kuteks warna pink itu sedang naik turun di kontolku. Kakinya rasanya enak banget sumpah. Yah, aku gak punya pembanding lain karena ini footjob pertamaku. Tapi gak boong, ternyata footjob seenak ini, apalagi ini seoarang member SNSD anjir yang lagi kasih aku footjob.

Sementara kalo liat ke arah dadaku, aku bisa merasakan betul puting kanan dan kiriku sedang disentuh-sentuh oleh jari telunjuknya. Sumpah rangsangan ini bikin tambah enak ajaaa. Apalagi kalo aku liat ke atas, aku mendapati wajah cantik mommy lagi mendesah keenakan, bahkan kita sempat kontak mata yang bikin sensasinya bertambah.

"Arghhh mommyyy mau keluarrr"
"Keluarin Vinooo, keluarin di kaki mommyyyy. Kamu beruntung vinooo, banyak orang cuma bisa fantasiin mommyyy"
Mendengar kalimat terakhir itu, spermaku gak tertahan lagi.

Ia keluar dengan kencangnya. Saking tinggi semburannya, ada sperma yang mengenai pundakku dan pahanya mommy. Saking tingginya, hampir kena mukaku juga.

"Wow Vino! Banyak banget!"

***

Teaser episode 3:

"Mommy udah lega belum?"

"Mommy gampang, Vino"
"Masturb Mom... Masturb plis Vino mau liat."
Tanganku memegang tangan mommy dan langsung mengarahkannya ke klitoris mommy.

"Ahh aku keras lagi mommy. Kita masturb bareng ya!"

:kumis:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd