Lanjut..
" adik kok ngomongnya gitu?memangnya kakak salah apa? " aq segera memeluk Arin yang masih dalam posisi tidur membelakangiku,aku berusaha menenangkannya dalam pelukanku meskipun aq sendiri tidak tau apa kesalahanku sehingga membuat Arin menangis.
" buktinya kakak lebih memilih Devi dari pada Arin " dengan masih sesenggukan menahan isak tangisnya, aku langsung menepuk jidatku sendiri karena nafsu dan belum puasnya aku bermain sama Devi aku sampai lupa bahwa yang kuhadapi anak-anak SMP yang masih labil yang jika dinomor duakan sudah merasa tersisih. Untungnya Devi sudah tidur pulas kelelahan setelah kuhajar habis-habisan,sehingga tidak mendengar pembicaraanku dengan Arin.Aku semakin erat memeluk Arin sambil kubelai rambutnya agar dia bisa cepat tenang.
" bukan begitu dek, tadi kakak kepengen dan kakak lihat kamu pulas banget tidurnya jadi kakak tidak tega ngeganggu tidur kamu "
" bohong! Bilang saja kalo kakak sekarang sudah bosan sama adek sudah tidak sayang sama adek,benerkan? "
Hadeeh..sampai bingung aku mau menjawab pertanyaannya Arin yang merasa tersisih dan dinomer duakan karena aku lebih memilih menggenjot Devi dulu dipagi ini.
" percaya sama kakak dek! Kamu tetap adiknya kakak yang paling kakak sayang,kakak minta maaf ya dek tadi beneran kakak memang tidak mau ganggu tidur kamu " aku terus merayu Arin agar tidak ngambek lagi, bisa gawat kalo ngambeknya kelamaan, bisa-bisa jatah'