Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ada cinta di pulau tak berpenghuni

Udah trlalu jauh ke critanya mlh jadi ketagihan nih ma tiap partnya ..Lanjutkan broo
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Kali ini andika yakin ada yang tidak beres dengan desi. Ia yang curiga dan secara spontan memegang kening desi , “Ya Allah…. kamu demam. Istirahatlah saja malam ini. Tidurlah. Dan besok kamu akan baik-baik saja. Dan jangan berpikir yang macam-macam”.

“Sepertinya ini bukan demam biasa. Ini racun ular yang mengigitku. Dan hanya Tuhan yang tahu kapan aku akan mati. Mungkin besok pagi, atau besok sore…. entahlah. Kurasa satu-satunya kesenangan yang ada saat ini hanya berhubungan seks denganmu. Dan kumohon, kau bersedia melakukannya.” desi menatap andika dengan wajah ketakutan.

Andika menyadari kondisi gadis itu. Tapi ia tidak dapat melakukannya. “Kamu jangan bodoh. Kamu sakit. Dan ini demam biasa. Ular yang mengigitmu tidak beracun. Kalau itu beracun kamu pasti sudah sekarat,” andika berkata dengan penuh keyakinan meskipun dalam hatinya juga takut bahwa apa yang dikatakan desi merupakan sebuah kebenaran. “Lagipula kamu akan menyesal jika membuang keperawananmu dan kamu kembali sehat besok pagi. Dan jika hal itu terjadi, kamu pasti membunuhku seolah aku yang memanfaatkan keadaanmu.” Andika berusaha bercanda sekaligus mengoda desi dalam satu waktu.

“Hmm…. Apakah kamu yakin tidak mau melakukannya?” desi ragu dengan perkataan andika barusan.

“Ya. Lagipula rencanaku adalah keluar dari pulau ini, kemudian mengajakmu makan malam, dan jika kemudian kamu jatuh cinta denganku, terus menikah. maka aku bisa melakukannya kapanpun yang kuinginkan. Bagaimana menurutmu?” andika berkata sambil tersenyum.

Desi tertawa terbahak-bahak dengan jawaban andika “Ha ha ha ha…… Alasan yang buruk mas dika.”

“Aku serius…. Menurutku itu bukan mustahil kan!. Sepertinya aku mulai menyukaimu. Meskipun sebenarnya sikapmu benar-benar menyebalkan.”

“Sudahlah. Berhentilah mengodaku. Dan pergilah tidur. Dan jika aku mati besok pagi karena ini bukan demam biasa, maka arwahku akan mengejarmu karena perkataanmu. Arwahku akan menuntut kamu nikahi.” desi berbaring. Dan entahlah mengapa ia merasa senang. Lagipula ia pun mulai menyukainya sejak beberapa jam yang lalu. Dan malam ini ia merasa benar-benar beruntung.

Andika beranjak dari tempat duduknya. “Aku tidak ingin tidur. Aku mau berjalan-jalan lagi sebentar dan tidak mau menganggu tidurmu. Selamat malam.”

Andika kembali berjalan lagi. Pikirannya semakin pusing setelah berbincang dengan desi. Kini ia punya masalah dengan persediaan makanan, memikirkan cara meninggalkan pulau ini jika tim penyelamat tidak kunjung datang, dan tambahan satu lagi, gadis itu demam. Bagian terburuknya adalah jika demam tersebut benar-benar akibat gigitan ular, maka sudah pasti nyawanya tidak akan tertolong lagi.

“Ya Allah…. Semoga saja hanya demam biasa.” Dan andika menangis terisak-isak untuk pertama kalinya sebagai pria dewasa. Ia bahkan sudah lupa kapan terakhir menangis, mungkin saat ia masih duduk di kelas 3 atau 4 SD Karena ayahnya memukulnya gara-gara kenakalan yang tidak terkendali. Dan tangisan yang sekarang merupakan bentuk dari rasa malunya sebagai lelaki yang tidak bisa menjaga seorang gadis. Bagaimana pun juga, ia merasa bertanggung jawab atas keselamatan gadis yang telah diseretnya dari pantai saat dia pingsan beberapa hari yang lalu.
 
Di lokasi yang berbeda

hampir 4 hari setelah kejadian kapal tenggelam akibat hujan badai itu. Seluruh tim SAR berupaya mencari dan menyisir lokasi tenggelamnya kapal yang mengangkut wisatawan tersebut. Namun masih belum ada titik terang apakah seluruh para korban tenggelam itu meninggal atau ada yang masih hidup. Hanya mukjizat apabila ada yang masih selamat. Sebab kebanyakan sudah di temukan dengan keadaan sudah tak bernyawa dan terakhir korban sudah membusuk di laut. Pada saat sang kapten tersebut memberi perintah kepada ABK nya. Tiba tiba salah satu anak buahnya melaporkan " Lapor, ada pulau terletak di barat daya kapten "
" Laporan di terima, lakukan penyisiran. Mungkin ada korban yang terdampar di sana " perintah Kapten kepada ABK.
Para ABK segera menjalankan perintah Pimpinan mereka dan menuju ke pulau tersebut.
" Semoga saja ada yang masih selamat dan bertahan di pulau itu " ucap sang kapten kapal sambil memakai teropong binokular miliknya menghadap ke pulau itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd