Astuti
Ustad Yasin baru saja terbangun. Dia berharap apa yang dia lihat tadi hanya mimpi buruk saja. Dia membuka kedua mata dia dan saat ini dia berada di dalam kamar tamu. Kedua tangan dia tidak bisa bergerak sama seperti kedua kaki dia. Mendadak pintu kamar dibuka. Seorang wanita yang tak lain adalah istrinya masuk bersama seorang perawat perempuan yang nanti akan mengurus pria yang bernasib tragis ini.
Ratna berkata, "Nah. Mira, sekarang kamu tolong rawat dia ya. Dia sudah lumpuh total. Lucas sudah mempekerjakan kamu dan saya rasa kamu tau harus apa. Paham?"
"Baik ibu." Jawab Mira dengan lembut.
Mira adalah asisten dari dokter "gelap" yang melakukan kebiri terhadap Adit. Lucas menyuruh suster itu untuk merawat suami Ratna yang nyawanya sudah bisa dibilang sudah di ujung tanduk. Mira segera melepas semua pakaian ustad Yasin dan memandikan pria tua itu. Semua dilakukan di depan Ratna..
"Gak bapak gak anak; sama saja. Burung kecil. Sampah! Pantas lah aku main sama Lucas yang perkasa." Bentak Ratna yang melihat najis kemaluan suaminya itu.
Ratna segera meninggalkan ruangan itu. Setelah Mira melakukan tugasnya, dia membantu lelaki tua itu untuk duduk di kursi roda. Tampak Mira akan membawa ustad Yasin ke sebuah ruangan dan akan ada pertunjukan di sana. Dengan terpaksa lelaki tua yang sudah tak berdaya itu harus menyaksikan pemandangan horor di depan dia dan dia semakin merana karena tidak ada yang bisa dia perbuat.
Flashback waktu itu...
Setelah ustad pingsan saat itu, dia dibawa ke rumah sakit dan dia di rawat selama 2 minggu. Soal uang? Ah bukan masalah bagi Lucas yang sejatinya seorang bandar narkoba. Adit sementara itu hanya ada di rumah menangis nasib dia. Dia kini sudah jadi banci. Kemaluan kecil dia sudah tidak bisa dipakai lagi selain kencing dan ejakulasi.
Adit teringat saat sekolah, dia memiliki seorang pujaan hati bernama Astuti, wajahnya cantik dan berkulit putih mulus serta taat beragama. Namun sayangnya Astuti tidak tertarik dengan Adit karena dia tidak cukup jantan dan menolak cinta Adit. Astuti akhirnya memilih Dimas yang terkenal karena nakal tapi ganteng.
Fatia juga tahu kalau Adit jatuh hati kepada perempuan itu dan Astuti kini sudah "rusak" oleh Dimas; ya sama seperti Fatia dan uniknya, Astuti bersama Fatia menjadi teman baik alias "partner in crime". Dia mendapatkan ide bagus dan dia menceritakan ide dia ke sang ibu serta Lucas.
"Aduh. Bagus sekali ide kamu nak. Hahaha." Kata Lucas penuh tawa. Dia puas kalau Fatia kini semakin gila.
Sekarang
Di ruangan itu, ya ruangan utama di mana ustad Yasin biasa tidur bersama Ratna; kini dia sedang menyaksikan pemandangan horor. Bukan hantu tapi kehancuran keluarga dia. Meski dia sudah lumpuh total, dia masih bisa melihat dan berpikir. Air mata mengalir deras melihat betapa hancur keluarga dia yang sudah dia bina selama ini.
Di dalam ruangan itu ada Adit, Astuti, Lucas dan Fatia serta sang ratu alias Ratna.
F: Fatia
R: Ratna
As: Astuti
A: Adit
L: Lucas.
F: Astuti. Lihat tuh Adit. Dia gak cuma dah jadi banci tapi anak mami. Tuh mau dimandiin mamanya. Ya kan Adit?
A: II... i. Iya. Aku .. mau dimandiin umi..
As: aduh malu ah. Dah besar masih dimandiin mama. Ahaaha. Eh dia masih ada kemaluan gak sih? Ahahahha.
R: aduh Astuti. Makin binal deh. Tante dah tahu kamu ada bakat binal. Hehehe. Bentar ya. Banci ini mau dimandiin dulu. Sini. Banci. Cepet. Tuh tank top kamu lepas. Celana dalam kamu enak kan? Licin. Lepas gih.
Lucas hanya diam duduk merokok tertawa melihat kegilaan ini. Tak hanya itu, ada banyak botol minuman keras dan beberapa bungkus serbuk putih yang diyakini narkoba, entah itu sabu kek kokain kek atau apapun itu, pokoknya nilainya sudah ratusan juta atau mungkin miliar an.
Adit segera melepas pakaian dia tapi dia merasa malu karena ada Astuti yang masih dia suka.
A: umi. Malu. Ada Astuti. Itu aku keliatan.
R: bah!! Kemaluan apa? Sini umi buka semua pakaian kamu.
Ratna segera melepaskan semua pakaian Adit sampai telanjang bulat dan Adit yang tubuhnya kurus itu digendong oleh Ratna di bahunya. Adit merapatkan kedua kaki dia agar kemaluan dia tidak terlihat oleh Astuti; pertahanan Adit yang terakhir dan pastinya sia². Adit sendiri masih menggoyangkan kedua kaki dia seperti masih mencoba melawan tapi percuma saja.
R: Astuti sayang. Yuk sini. Penasaran kan dia jantan apa betina? Coba tebak?
A: betina tante.. hehee.
R: kita lihat bersama ya.
Ratna menyelipkan tangan dia di antara kedua kaki Adit yang tertutup rapat itu dan memegang penis Adit.
R: salah. Jantan tuh. Tuh burung nya.
Penis Adit digenggam oleh Ratna dan ditarik. Penis itu dipamerkan oleh Ratna di depan Astuti.
As: aduh duh duh. Lebih kecil dari keponakan saya, tante. Aduh Adit. Burung apaan itu? Aduh... pantas dah kamu jadi cewek hehehe. Duh lucunya burung itu. Tante. Saya pegang ya
R: oh boleh. Hehehe.
Astuti memegang penis Adit dan memainkan nya juga menarik penis kecil itu. Adit merasa begitu terpukul. Dia sudah dewasa tapi masih dimandikan ibunya di depan gadis yang dia cintai juga dipermalukan sedemikian rupa di hadapan Astuti yang sedang melihat kemaluan dia yang kecil itu bahkan gadis itu sudah tahu kalau Adit telah dikebiri secara kimia.
Astuti mengamati dan memainkan penis itu dengan pandangan agak jijik dan tertawa geli serta mencibir. Adit bisa melihat expresi wajah Astuti dan adit semakin sedih melihat betapa tidak berdaya nya diri dia di depan gadis cantik yang masih menjadi pujaan hatinya.
Adit juga tahu Astuti tidak "semurni" dulu alias sudah tidak perawan tapi Adit masih mau bersama dia tapi secara fisik, Adit sudah tidak berdaya karena dia sudah dikebiri kimia dan dia sendiri terlihat tidak berdaya layaknya anak kecil di depan sang pujaan hati yang juga sudah tidak menganggap dia lelaki jantan.
Bagi Adit, dia merasa sangat malu dan sedih sampai menangis karena harga diri dan kebanggaan dia sudah hancur. Pertama, Adit tahu kalau Astuti telah mengetahui dirinya sudah dikebiri kimia; itu sudah membuat Adit merasa bukan lelaki sejati. Kedua; kemaluan kecil dia dipamerkan di depan Astuti yang sudah menghina dan merasa jijik dengan ukuran atribut kejantanan dia. Ketiga; Adit akan dimandikan di hadapan Astuti; ini membuat Adit merasa dia tidak cukup dewasa alias seperti anak kecil yang mencintai perempuan dewasa meski secara fisik, Adit dan Astuti seumuran namun d mata Astuti; Adit hanya seperti anak kecil yang belum bisa mandi sendiri dan akan dimandikan ibunya di hadapan sang pujaan hati.
As: ih banci. Kamu gak bisa berdiri lagi ya? Masak cowok gak berdiri sih kalau dipegang sama cewek? Ah.. banci. Gak jantan. Kamu juga kurus banget sampai digendong mama kamu. Mana mau dimandiin pula di depan aku. Gak kebayang kalau kamu jadi suami aku, masak dimandiin mama di depan aku? Nanti malam pertama malah kabur ke mama kamu lagi. Mana burung kecil banget. Sudah sunat padahal. Tuh kamu saja masih digendong mama kamu, gimana bisa gendong aku? Kamu secara fisik saja dah seperti perempuan, kulit mulus banget. Emang selama ini kamu masih dimandiin mama ya? Duh... lucunya. Manja. Masih pakai pampers lagi?
R: kan dia sudah dikebiri. Ya gak dibuang sepenuhnya sih. Biar masih bisa ejakulasi tapi gak bisa berdiri oh sama kencing aja. Ah dia memang manja. Duh anak mama. Senang ya dimandiin mama? Tuh Astuti aja geli lihat kamu. Malu tuh. Burung kamu dipegang sama dia. Yuk Astuti. Masuk ke dalam, temani tante mandiin dia.
As: aduh. Kasihan. Sakit ya? Aduh duh. Kecilnya burung ini. Elus elus ah burung kecil ini. Aduh.. anak mama mau dimandiin ya? Duh... anak mama. Kamu gak akan bisa menikmati perempuan. Di dalam meki cewek tuh hangat banget deh. Enak. Kamu belum pernah dan gak akan pernah bisa karena yang boleh dan bisa hanya lelaki sejati. Kamu bukan lelaki sejati. Kasihan. Eh tante; pantat dia pasih perawan gak? Hehehe
A: huhuhu. Sakit. Itunya disuntik. Sakit. Huhuhu. Mama... umi... huhuhu... tuti. Jangan lihat aku dimandiin. Malu. Ahhhh umi..
R: ah. Sudah nggak. Dia malah senang saya sodomi. Mendesah sampai crot. Hehehe. Yuk banci. Mama mandiin. Duh masih nangis. Sini sayang. Malu ah. Da gede. Masih dimandiin. Kamu da bujangan eh gadis. Masak blm bisa mandi sendiri? Senang mama mandiin ya? Astuti liat aja ya pas kamu dimandiin. Duh... masak nangis sih? Lagian kamu dah bukan lelaki sejati. Eh gak boleh melawan. Mau umi mandiin gak? Mau umi sayang gak?
A: iya umi. Aku senang dimandiin umi. Malu umi. Astuti jangan liat
R: ah dia sudah lihat dan pegang. Malu apa? Yuk Astuti sayang. Lihat banci ini dimandiin.
As: asik hehehhe. Anak mami dasar banci. Hehehe. Ihhh ada nenen nya. 32 a itu mah bisa pakai loh tante.
R: iya. Besok umi belikan kamu bh ya nak. Hehehe. Masak pakai kemben sama mini set terus. Duh. Mulai montok.
A: iya umi. Makasih umi..
Adit segera dimandikan di hadapan Astuti yang tersenyum geli melihat Adit.
As: idih. Lucunya. Dimandiin mama. Aduh... manis deh. Duh burung kecil dipegang mama tuh. Duh malu tuh... ih malu ih. Telanjang di depan aku sama masih dimandiin. Dah besar padahal. Aduhh manisnya. Mulus banget kayak cewek ih badannya. Montok dada nya. Tapi kok ada burung sih? Kebiri kimia? Ahhh gak mau. Buang dong. Heheheh.
Adit menunduk malu tak berani melihat Astuti yang berpakaian lengkap itu.
Setelah dimandikan, adit kembali digendong di bahu Ratna dan dibaringkan di ranjang.
As: aduh .. burungnya. Lucu hehehe. Main in dulu ah.
Astuti menarik burung kecil itu dan memainkan buah zakar Adit yang merupakan atribut kejantanan Adit satu satunya. Fatia merekam adegan itu semua. Bahkan payudara Adit diremas oleh Astuti
As: ah. Banci. Dah montok tuh nenen dia. Duh. Pentil nya aja mancung. Berdiri. Kamu terangsang ya? Hehehe. Kamu kenapa gak dikebiri total? Biar jadi perempuan tulen.
A: aku takut. Uhhh...
R: nah Astuti nanti dientot sama om Lucas ya? Hehehe. Nanti Adit biar tante yang entot. Nih Astuti. Coba liat pantat Adit. Kita angkat kakinya ya.
Astuti mengangkat kedua kaki Adit sampai anus dia terlihat jelas dan Ratna mengambil sebuah bulu ayam dan mengelusnya di lubang pembuangan Adit itu. Reaksi Adit?
"Aaaahhhh umi... ahhhhh geli... uhhhh enak umi.. lagi....hhhh.. ohhhh..." kata Adit di luar kesadaran dia dan kedua tangan Adit malah meremas payudara dia yang mulai montok seperti anak gadis remaja.
Astuti tertawa keras. Adit begitu menikmatinya sampai tidak sadar ada Astuti yang sedang menonton adegan itu.
Astuti kini sedang membayangkan penis Lucas yang besar itu...
As: aduh. Burung hitam besar punya om Lucas nanti masuk. Jantan banget. Beda sama adit ya tante. Hehehe. Adit mulai montok tuh dadanya. Manis. Nanti aku bantu kamu dandan ya. Hehehe.
R: Adit. Yuk. Menungging. Umi dah siap nih. Kamu menungging gih.
Semua selain ustad itu sudah tahu apa yang harus diperbuat karena semua sudah direncanakan dari awal. Adit menungging dan Astuti melepas semua pakaian dia sampai telanjang bulat. Adit begitu sedih karena sang pujaan hati sudah rusak serta dia tidak akan bisa menikmati keindahan tubuh Astuti karena dia sudah bukan lelaki sejati lagi setelah dikebiri.
Kemudian Lucas berdiri melepaskan pakaian dia juga. Ustad Yasin hampir pingsan tapi suster Mira kembali memberikan suntikan agar lelaki stroke itu kembali "bugar"; semacam kopi yang diminum oleh orang yang mengantuk.
Astuti sudah siap. Dia sudah terangsang sejak dia melihat Adit dimandikan. Astuti dan Adit sama-sama menungging berhadapan sehingga Adit bisa melihat kecantikan wajah Astuti yang sudah telanjang dan masih memakai jilbab nya. Astuti tersenyum melihat Adit yang sudah menjadi banci.
As: tuh Adit. Kamu lucu dan manis deh. Hehehe. Kita akan dientot bersamaan cuma kamu lewat lubang belakang dan aku lewat lubang depan. Eh cowok dientot? Banci itu mah. Ahahhaa.
A: II.. i iya Astuti. Aku sudah dikebiri waktu itu. Aku bukan cowok lagi. Aku banci. Huhuhuhu... aku cinta kamu, Astuti. Tapi aku.
As: sudahlah. Relakan kepergian aku ya. Aku bisa mencintai kamu meski kamu bukan lelaki sejati tapi aku mau dibuahi pria tulen dan burung besar. Lelaki jantan perkasa, bukan lelaki eh banci seperti kamu. Aku mau jadi selir om Lucas dan mungkin kamu akan dikebiri total sampai habis sisa kejantanan kamu. Kita tidak akan bisa bersama tapi aku juga lesbian kok. Nanti kita bisa bercinta sebagai pasangan sejenis karena saat itu kamu sudah dikebiri total alias dah jadi perempuan. Tuh mama kamu lagi mengoleskan baby oil di pantat kamu. Kita akan dientot bersama sama.
Astuti membelai wajah Adit dan menyeka air mata dia sebagai penghiburan untuk Adit yang mungkin dalam waktu dekat akan segera dikebiri total dan harus menerima nasib dia kalau dia akan diubah menjadi perempuan juga harus merelakan kepergian Astuti yang akan dinikmati lelaki jantan alias Lucas; yang akan menjadikan Astuti selir nya. Hati Adit hancur total menerima takdir dia. Adit membayangkan nanti Astuti akan dinikmati lelaki tua alias Lucas dan dirinya akan dijadikan perempuan dan sudah tidak berdaya saat ini.
As: tahan ya. Pasti sakit deh. Aku juga harus tahan soalnya punya om Lucas.. aduh... jantan sekali.
Tak lama kemudian Ratna yang memakai dildo di pinggang itu dan Lucas segera memasukan penis mereka. Astuti dan Adit mulai berteriak saat benda itu memasuki vagina mereka. Oh Adit lewat pintu belakang.
Adit berteriak mendesah seperti gadis kecil yang baru merasakan kenikmatan seks.
"Ohhhhhh oooohhh" Teriak Adit
"Ahhhh om Lucas.. enaknya... ohhhhh...."
Lucas itu kemudian meremas payudara Astuti dan gadis cantik itu semakin terangsang. Baik Lucas maupun Ratna berlomba siapa dulu yang akan membuat pasangan mereka orgasme. Ratna semakin mempercepat gerakan dia dan Lucas juga tak mau kalah. Otot otot kekar Lucas terlihat begitu tegang dan mengerikan.
"Auh!!!! Umi!!!! Adit keluar umi.... ohhhh..." Teriak Adit.
Ratna tidak peduli dan dia tersenyum puas. Sperma Adit keluar dengan deras. Adit menangis layaknya gadis kecil. Astuti terus mendesah keras sampai cairan cinta dia juga keluar deras. Lucas berhenti. Mereka berdua tertawa puas. Hal itu membuat Ratna berhenti memperkosa Adit.
"Sialan!!! Babi!!! Kalah aku. Ahahhaa." Tawa Lucas.
Ratna dan Lucas kini memindahkan adit dan Astuti dengan menngendong mereka ke tepi ranjang. Fatia? Dia sedang merekam itu semua di hp dia. Setelah itu kini Ratna melepaskan semua pakaian dia dan Lucas kini mulai menikmati tubuh Ratna di depan ustad Yasin.
Bapak tua itu dipaksa suster Mira melihat semua kejadian itu. (Saya tidak akan menulis adegan seks karena kita semua tahu itu seperti apa)
Parahnya adalah Lucas akan segera membuat Ratna hamil di hadapan suami resminya. Cairan sperma itu dibuang deras di dalam vagina Ratna dan kedua kaki Ratna diangkat tinggi oleh Lucas agar Ratna hamil. Melihat kejadian itu, ustad Yasin sangat sedih karena sang istri akan hamil.
Adit sementara itu sedang duduk bersandar di tubuh Astuti. Tangan Astuti kini sedang meremas dan memainkan penis Adit.
As: aduh Adit. Senang ya jadi banci? Sayang kamu gak akan bisa membuahi wanita karena kamu gak jantan. Kamu senang kan dikebiri?
A: iya. Aku sendiri memohon ke dokter cantik itu supaya aku dikebiri sama dia. Uhhhh..
As: duh suara kamu kayak cewek sekarang. Hehehe
L: heh! Ustad sialan!!! Bini mu enak. Hamil nih dia. Ahahahhaha!!! Enaknya... ohhhh...
Ustad Yasin begitu kaget dan serangan jantung akhirnya mengakhiri perjalanan hidup pria tua itu. Dia diam tak bergerak dan sayang sekali suster Mira tidak menyadari hal itu karena dia mengira kalau lelaki itu hanya diam saja.
Setelah puas, Adit kini dimandiin langsung oleh Astuti dan Adit diajarkan langsung oleh gadis itu cara memandikan perempuan karena Adit sudah tidak jantan sehingga perempuan normal cukup nyaman dan aman kalau mereka harus telanjang dan disentuh oleh Adit yang sudah seperti kasim.
Setelah dimandikan, Fatia dan Astuti memakaikan Adit pakaian dalam perempuan alias lingerie seksi berwarba merah muda yang sudah disiapkan Astuti serta dirias sampai adit terlihat begitu cantik layaknya perempuan. Siapapun akan tertipu dan yakin kalau Adit itu perempuan yang cantik meski bawahnya masih ada penis.
As: ahhh cantiknya. Hehehe.
F: iya. Foto dulu sini buat profil kamu. Biar bo kamu makin laku keras. Hehehe
Adit dipaksa berpose layaknya wanita dan Adit juga tidak diizinkan memakai bra dan celana dalam sehingga puting susu dia menonjol dari balik gaun itu. Mereka semua tertawa keras. Adit sudah pasrah menerima nasib dia.
"Gawat!! Pak Yasin meninggal dunia!!!" Teriak suster Mira.
"Ah biar saja. Nanti tinggal kubur saja." Kata Ratna.
"Bodo amat. Biar saja. Tinggal telp rumah duka saja. Ratna kau urus dia nanti. Hahaha. Malam ini kita semua mabok²." Teriak Lucas seperti baru saja memenangkan perang.
2 hari kemudian ustad Yasin dimakamkan dan kegilaan keluarga itu terus berlanjut. Astuti kini menerima tawaran Lucas menjadi istri mudanya dan Ratna juga sudah jadi istri dia...
As: Adit. Ingat ya. Kebiri total. Nanti ada hadiah buat kamu.
Adit pasrah tidak bisa melawan. Dia dipastikan akan dijadikan perempuan. Sejak hari itu, Adit sudah dipaksa memakai bra. Tampak Adit terlihat tidak nyaman tapi tidak bisa berbuat banyak dan kalau mau kencing juga harus duduk atau jongkok. Astuti juga mengajarkan Adit cara bersikap seperti perempuan seperti cara duduk dsb.
Meski demikian, Adit sudah boleh dibiarkan tidur bersama (status uji coba) oleh Ratna dan Lucas dengan 1 kondisi; kemaluan dia harus digembok. Malam hari saat mereka berdua tidur bersama untuk pertama kalinya, Adit disuruh Astuti telanjang bulat dan Ratna serta Fatia berada di kamar itu untuk memastikan bahwa Adit sudah betul² siap dikebiri total.
Adit disuruh menungging dan Astuti mulai mengambil sebuah bulu ayam yang dieluskan di lubang pantat Adit. Banci itu mulai mendesah dan kemaluan kecil dia tidak berubah. Kini Astuti akan memperkosa Adit. Dildo itu dipakai Astuti di pinggang dan lubang pantat Adit dioleskan baby oil; sama seperti waktu itu saat Astuti dan Adit dientot bersamaan.
Adit mendesah layaknya seorang gadis. Suara Adit sendiri sudah seperti perempuan dan setelah disodok berkali²; Adit akhirnya meraih orgasme dia dengan mengeluarkan cairan sperma dia tapi penis itu tetap saja kecil. Astuti tersenyum sinis dan agak jijik melihatnya.
As: tuh kan. Dibilang kebiri total. Tapi gpp sih. Burung dia dah gak berguna. Heheheh.
A: uh.. Astuti, aku boleh gak pegang dada kamu sama lihat kamu telanjang?
As: anak kecil mana boleh ih. Tuh kan. Nakal. Eh aku mau tanya. Boleh gak anak cowok kecil melihat perempuan dewasa mandi?
A: gak boleh tapi aku kan bukan anak kecil.
As: eh nakal. Anak kecil alias bocah kayak kamu mah mana boleh dan kamu saja masih dimandiin mama. Ingat kan? Aku belum masih mandiin kamu. Aku dah bisa mandi sendiri tuh. Artinya kamu masih anak mami. Masih anak kecil. Gak boleh pegang dan lihat. Dah gih. Belajar tidur pakai gaun malam ya. Aku pakai kaos aja. Bh lepas aja. Sini. Kalau nakal, nanti aku gak mau mandiin kamu lagi. Kamu kan masih anak kecil, masih aku mandiin dan kadang mama kamu juga masih mandiin kamu.
R: adit! Kamu nakal. Gak boleh bobo sama Astuti. Nanti kalau dah dikebiri total ya. Sini sama mama bobo. Fatia bobo sama Astuti. Sini. Mama gendong.
Adit menjadi sedih harus berpisah dengan Astuti. Padahal itu adalah saat terakhir Adit atau kesempatan emas Adit untuk bersama Astuti sebelum dia dikebiri total alias dijadikan perempuan karena Adit masih mau "menikmati" Astuti dengan sisa sisa "kejantanan" yang dia punya.
Adit kemudian digendong Ratna di bahunya dan Adit menangis seperti anak kecil yang disuruh tidur sendiri.
"Umi.. gak mau.. gak mau... mau ama Astuti.. umi... ampun umi... huhuhu." Tangis Adit.
"Udah ah. Ama umi saja bobo. Nanti umi kasih nenen. Mau?" Kata Ratna
"Mau..." Jawab Adit
"Ihh nenen. Manja. Kayak baby. Hehehe. Dah gih sana. Nenen ama mama kamu. Hehehe." Ledek Astuti yang segera menutup pintu kamar dia dan mengunci nya.
Hanya sebatas itu saja Adit bisa berbuat. Cuma bisa dimandikan saja oleh Astuti dan Adit blm boleh menyentuh serta melihat Astuti telanjang.
Hari demi hari berlalu, Adit sudah terbiasa memakai bra dan tank top bahkan kencing saja sudah selalu duduk seperti perempuan. Adit semakin seperti perempuan sejati sampai dia mulai tertarik dengan lelaki ganteng daripada wanita cantik. Memakai rok sudah tidak aneh lagi bagi dia.
2 bulan kemudian....
Ratna sudah mengandung anak Lucas. Astuti dan Ratna senantiasa berhubungan seks setiap malam di kamar itu. Rumah itu sudah diambil alih cuma cuma oleh Lucas alias diberikan gratis dr Ratna. Fatia sudah pergi bersama lelaki lain yang tak jelas ke kota lain.
Adit? Dia memutuskan untuk melakukan kebiri total alias membuang habis penis dia dan diganti vagina sehingga adit resmi menjadi wanita sejati tapi tak bisa mengandung. Dia kini menjadi budak seks semua anak buah Lucas dan Adit wajib melayani mereka semua. Payudara adit juga semakin montok berisi.
Tidak ada lagi pakaian lelaki yang ada di tubuh Adit. Rok sudah menjadi pakaian dia sehari ² dan selalu memakai gaun malam menerawang ketika dia berada di tempat markas Lucas agar menjadi bahan cuci mata para anak buah Lucas.
1 tahun setelah kejadian itu
L: ahahaha. Terima kasih bang!! Barang aku terbaik punya. Uangnya saya terima bang. Ahahaa..
Adit setelah menjadi perempuan
Lucas baru saja selesai melakukan transaksi narkoba. Ratna sedang berada di dalam mobil bersama anak dia yang baru lahir juga ada Astuti yang menemani nya. Lucas masuk ke dalam mobil.
"Nanti kita pesta besar. Hahahaha." Teriak Lucas melaju dengan mobil mewahnya....
DOR!!!!!!!
Sebuah peluru menembus kepala Lucas. Dia oleng dan mobil itu jatuh ke jurang meledak membunuh semua penumpang di dalam sana termasuk bayi itu.
Fatia? Dia dibunuh oleh kekasihnya yang pergi bersama dia saat itu dan pelaku masih status buron.
Adit? Dia malah menikah dengan seorang lelaki yang mau menerima dia apa adanya. Adit sudah mengganti nama dia menjadi Astrid. Sudah hilang semua rasa gairah dia terhadap perempuan. Dia akhirnya menjadi depresi dan bunuh diri...
Tamat