PART 4
Keesokan Harinya….
Aku bangun pagi, sekitar jam 07.30. aku berniat untuk duduk diteras rumah. sambil menjaga warung. seperti biasa, kedua orang tua ku pergi bekerja. tinggalah aku sendirian. aku melihat kembali wanita pujaan ku yaitu Ibu Lutfi sedang menjemur pakaian
https://www.imagebam.com/view/ME4PN6F
Aku yang sedang memainkan game di hapeku. tibatiba saja ada yang datang membeli sesuatu.
Ternyata suara Ibu lutfi yang datang membeli di warungku.
“Mau beli apaaa sayang?” ucapku menggodanya
“Ibu gak ingin beli apa apa, ibu hanya mau ngobrol sama kamu” ucapnya dengan wajah yang serius
“Ngomong apa bu?” ucapku bingung
“Mau ngomong disini apa didalam?” ucapku
“kalau disini takut ada yang melihat bu,” ucapku
“Udah disini aja” kata bu lutfi
“Didalam saja bu” kataku sambil menarik tangan Bu lutfi
“Kenapa harus disini sih jay!” ucapnya dengan nada kesal
“ibu mau ngomong apa?” ucapku
“Ibu mau tanya, kenapa kamu bisa melakukan zina seperti itu ke ibu?” tanya bu lutfi
“yang semalam?” jawabku
“iyaaaa!” ucapnya
“jay kan udah bilang, jay sayang sama ibuuu lutfi” ucapku
“Gak usah bohong! kamu cuma mau mencari kesempatan doang kan?“ucapku
“jay jujurr buuu! jay sayang sama ibu lutfi!” ucapku meyakinkannya
Aku menatap bu lutfi dan memegang kedua tanganya, untuk meyakinkan kalau aku memang benar benar jatuh cinta padanya.
“Jadi, Bu lutfi gak usah khawatir. jay bakalan sayang dan cinta sama ibu” ucapku sambil memegang kedua tangannya
“Tapi ibu kan sudah punya suami dan punya anak jugaa jayy.” ucapnya
“Tenang saja bu, jay paham kok dengan situasi ibu yang saat ini, tapi jay janji, akan terus tetep sayang sama ibu Lutfi” kataku
“manggilnya jangan Bu lutfi jay. panggil dewi aja” ucapnya
“Hmmmm.. tapi jay mau nya manggil sayang, gimana dong?” ucapku sambil tertawa
“Husshhhh…. nanti kalo tetangga pada tau gimana?” kata Ibu lutfi sambil mencubit pinggangku
“Tenang bu, aman hehehe” ucapku sambil tertawa
Kulihat Ibu lutfi tersenyum ketika ku bilang kalau aku beneran serius dan sayang dengan nya. Lalu, Bu lutfi pun pergi pulang.
“Jay, ibu pulang duluyaa.” ucapnya
“tunggu bu! aku manggil ibu dewi aja ya?” kataku
“iyaa. terserah kamu jay”ucapnya
Sepertinya hati Ibu lutfi sudah mulai luluh dengan ku. Ini saat nya aku mengambil kesempatan untuk lebih jauh berhubungan dengan nya. Ketika Ibu lutfi ingin berjalan keluar, aku tarik dan ku peluk lalu ku cium
bibirnya.
“hmmm…ssllrrrpppp…ssslllrrppp”
“Jaayyy,, sshhh … udah ahh nanti aja” kata bu lutfi sambil melepas ciumanku
“okee deh bu. jay tungguyaaa” ucapku
Lalu bu lutfi pun pergi pulang. Entah kenapa, hati ku merasa tenang mendengar Bu lutfi tak marah atau kesal kepadaku. Aku pun melanjutkan aktivitasku menjaga warung.
POV IBU LUTFI
Pagi itu aku bangun jam 05.30. seperti biasa, menyuci dan menyiapkan sarapan untuk suami ku serta anak ku. Ketika aku sedang menjemur, tibatiba aku kepikiran kejadian semalam dengan jay. awalnya memang aku merasa risih dan jijik, ketika jay menjamah tubuhku. tetapi semalam itu aku seakan menikmati tempo nya.
Aku yang sedang menjemur, kepikiran untuk menyudahi semua ini. aku mencoba berbicara dengan jay. langsung saja aku berjalan kerumah nya.
“Jay, Ibu mau ngomong sesuatu” tanyaku
“Ngomong apa jay?” jawabnya
“kita sudahi saja perzinahan ini!” ucapku
“gak bisa bu! jay sayang sama ibu” ucap jay
“bohong! kamu cuma penasaran doang sama ibu!” ucapku
“enggak bu, jay serius sayang sama ibu!” ucapnya
Setelah berbicara panjang lebar dengan jay, aku pun memutuskan untuk pulang kerumah, takut kalau nanti tetangga melihatku berduaan dengan jay.
Lanjut ke cerita …
1 BULAN KEMUDIAN..
Siang itu sekitar pukul 12.40 suasana disekitar kontrakan ku memang sepi, karena mungkin sebagian ada yang memanfaatkan waktu untuk tidur siang, ada juga yang memanfaatkannya untuk sekedar menonton tv.
Aku yang sedang menjaga warung, tibatiba notif pesan WA di hape ku muncul. Ternyata pesan WA dari Ibu lutfi
“Assalamualaikum jay” Pesan dari Ibu lutfi
“Waalaikum salam Dewi sayang” balasku
“Gimana kabar kamu?” tanya bu lutfi
“alhamdulilah baik bu. Ibu sendiri gimana?“ balasku
“Kurang baik jay.” balasnya
“kok kurang baik bu? ada apa?” tanyaku
“Lagi kurang enak badan nih jay” balasnya
“Ibu sakit???” tanyaku
“Sepertinya si. tapi ibu sering mual mual jay” balasnya
“Sudah dibawa kedokter bu?“ tanyaku lagi
“Belum sih. suami ibu belum pulang. nanti aja” balasnya
“Yaudah, jay kerumah ibu ya” balasku
Lalu, tak ku balas pesan Ibu Lutfi. aku bergegas ke rumah nya. aku tak peduli orang mau melihat atau engga. intinya aku tak mau Ibu lutfi sampai sakit.
Ketika aku sudah berada di depan rumah bu lutfi, akupun mengetuk pintu tersebut.
“Tok..Tok..Tokk. assalamualaikum bu” ucapku
“Waalaikumsalam, loh jay? ngapain?” ucapnya
“Ibu Dewi sakitt??” tanyaku
“cuma pusing sama mual doang jay” ucapnya
“jay bawa kedokter ya buuu” ucapku
“ndak usah jay, merepotkan kamu nanti” ucapnya
Aku yang sudah berhadapan didepan Ibu lutfi, tak tega kalau aku harus menyetubuhi nya lagi. karena terlihat dari wajah beliau sedang menahan sakit.
“suami ibu kerja kan?” ucapku
“iyaa jay. suami ibu kerja, anak ibu juga lagi dirumah sodaranya” balasnya
“yauda, ayuk bu jay antar ke dokter.” ucapku
“gak usah jay. nanti ibu minta temenin suami ibu saja” ucapnya
“lohh nanti malah makin parah bu” balasku
Aku pun membawa Ibu Lutfi ke dokter. Sesampainya di klinik. Langsung lah dokter memeriksa Bu lutfi.
“hmmm… selamat! ibu sedang mengandung anak.” ucap dokter Serli
“Hah? apa dok? sss..saaaya mengandung? maksud dokter hamil?
“iyah benar . ibu lutfi sedang mengandung anak, kurang lebih 3 minggu”
Betapa kaget wajah dari Ibu lutfi. ia tak tau harus berbicara apa nanti ke suaminya. dan aku pun terkejut dengan ucapan dokter serli.
“Ini suami atau anaknya Bu?” tanya dokter seri seraya menunjukan pandanganya kepadaku.
“Iyaa dok. saya anak nya Bu lutfi” jawab ku.
“Selamat ya dek! ibu mu sedang mengandung adik mu” ucap dokter serli.
Setelah itu, Aku dan Ibu lutfi pamit untuk pulang. Sampai lah dirumah ku. suasana yang masih sepi nampak terlihat di sekitaran kontrakanku.
“Bu, ibu kenapa?” tanyaku kepada bu lutfi
“Gak apa apa jay, cuma ibu bingung bilang ke suami nantinya” balasnya dengan wajah murung
“Yaa kalau gitu jangan bilang bilang suami ibu dulu. ini cukup jadi rahasia kita saja” balasku
“atau, nanti ibu harus main dengan suami ibu yang rutin” balasku untuk menenangkan beliau.
Ibu lutfi pun diam saja. lalu langsung pergi kerumahnya.
“APAKAH IBU LUTFI AKAN MENJADI BUDAK SEXKU?”
NANTIKAN KISAH SELANJUTNYA…
SALAM! JAYA JAYA JAYA