Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Life and Slavery of Widya

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Buseeeetttt kayak apa ya jadinya tuh meki ma anus si liana
Jangan2 abis ini tangan bisa masuk tuh ke meki ma anusnya hehehehe longar2 dah
 
Buseeeetttt kayak apa ya jadinya tuh meki ma anus si liana
Jangan2 abis ini tangan bisa masuk tuh ke meki ma anusnya hehehehe longar2 dah

Hehe, kira2 gimana ya? Boleh juga tuh dimasukin ke cerita...
 
Genre kesukaan ane ini gan, slavery

Lanjutkan suhu...
 
Ayo Hu lanjut di fisting anal ama vegi nya, Liana ama Widya nya...
 
Untuk update, mohon bersabar ya. Hehe, lagi disusun. Plus juga memenuhi permintaan beberapa suhu di sini. Agar updatenya agak panjangan dikit. So, hopefully, update nanti dapat memenuhi ekspektasi dari beberapa pihak :D
 
Part 13

“Bwaahhhh, Hoooeeek, hoeeekkk!!” suara itu muncul dari mulut Liana yang baru saja dijejali oleh kemaluan laki-laki. Entah sudah berapa laki-laki yang menjejalkan kemaluannya di mulut wanita 39 tahun itu. Liana sendiri tidak lagi tahu berapa banyak. Yang jelas, perutnya sekarang terasa penuh dengan cairan-cairan sperma kental dari para budak pekerja dermaga.

Para budak pekerja dermaga itu tak mau memasukan kemaluannya ke dalam vagina dan anus Liana. Karena kedua lubang itu baru saja dimasuki oleh penis Girno. Seorang pria gila yang tubuhnya dipenuhi kutil dan penyakit kulit. Mereka tentu saja tak mau sampai tertular penyakit kulit yang sangat menjijikan seperti yang dimiliki Girno. Entah bagaimana nanti keadaan Liana setelah ini.

“Haha, antri, yang sabar ya.” Kata seorang budak. Ia melesak-lesakan kemaluannya ke dalam mulut Liana sambil menjambaki rambut wanita itu sekenanya. Liana yang terpasung itu tak mampu melawan dan berbuat apapun.

“Yang cepet oi, kita juga udah kebelet.” Kata yang lain.

“Iya, ini dah ngaceng dari tadi.”

Sementara itu Girno yang tadi sempat istirahat sepertinya sudah mulai pulih lagi. Kemaluannya yang besar dan penuh dengan kutil-kutil itu sudah berdiri tegak kembali.

“Aduh, jangan, ampun, jangan disana lagi.” Kata Liana dengan suara yang tidak jelas karena mulutnya disumpal oleh kemaluan laki-laki. Mengapa Liana meronta-ronta? Rupanya Girno sudah memposisikan kemaluannya untuk kembali menembus lubang dubur Liana. Lubang dubur Liana masih terasa sakit dan bahkan lecet karena persetubuhannya tadi. Dan rasa sakit itu kembali menjadi-jadi ketika Girno mulai menekan masuk kemaluannya.

a21e441219722474.jpg

Liana​

“Tidak, hmmmphhh!! Jangan, ampuunnn!!!” Jerit Liana.

Namun Girno tidak menggubris jeritan kesakitan dari Liana. Ia justru dengan wajahnya yang idiot itu merasa begitu gembira menyodok-nyodokan kemaluannya di liang anus wanita itu.

Kini mulut dan lubang dubur Liana digunakan secara bersamaan. Tubuh wanita itu hanya dapat tersentak-sentak mengikuti irama sodokan demi sodokan di kedua lubang tubuhnya. Tapi penderitaan Liana tidak hanya sampai di sana. Sesekali, para budak itu juga menariki paku di puting susu Liana. Sehingga membuat Liana semakin meronta kesakitan.

“Kasihan ini, tetek yang satunya.” Celetuk seorang budak.

“Iya, yang satu dipasangi anting-anting, yang satunya ndak.”

“Pasangin donk.”

“Oke ayo kita pasangin.”

Liana-pun panik ketika seseorang menyiapkan lagi satu buah paku berukuran kecil. Keadaan paku itu sama parahnya dengan yang sebelumnya. Permukaannya sudah berwarna orange dan cukup berkarat.

Blesss, tanpa basa-basi, paku itu ditancapkan ke puting susu Liana yang satunya. Lianapun menjerit pilu, jeritan kesakitan Liana bahkan terdengar serak karena sudah terlalu sering ia menjerit di malam ini.

“Hu hu hu, sakit, ampun, sakiiitt.” rintih Liana ketika paku itu benar-benar sudah menembus kulit puting susunya. Entah apa jadinya luka di puting susu Liana, kedua paku yang menancap di sana keadaannya sudah karatan. Dan bekas luka itu tentu dengan mudah akan menimbulkan infeksi.

Darah menetes dari puting susu Liana yang ditusuk paku itu. Sungguh miris dan kasihan sekali keadaan Liana. Baru beberapa hari yang lalu ia adalah seorang wanita terhormat dan terpandang. Sekarang ia hanya menjadi bahan bulian bagi para budak itu.

Beberapa budak mulai tidak dapat menahan nafsunya. Mereka lalu ikut mengerumuni Liana dan menggunakan payudaranya yang menggantung atau punggungnya yang mulus itu meskipun nampak bertato untuk melampiaskan nafsu mereka. Di gesek-gesekannya kemaluan mereka di tubuh Liana. Bahkan mereka tak segan menarik-narik puting susu Liana yang tertancapi paku.

“Hmmmphhhh!!! Emppphhhh!!! Sakit, ampun, kasihani aku. Hmmmpphhh!!” Jerit Liana.

Namun para budak itu tak ada yang mengubris Liana. Mereka hanya ingin menjadikan tubuh Liana sebagai pelampiasan nafsu mereka.

Tangan Liana yang terbelenggu pasung itupun lama kelamaan dipaksa ikut melayani nafsu para budak itu. Jari-jarinya yang tak dapat bergerak karena pergelangannya dipasung dipaksa untuk mengocok batang-batang kemaluan para budak. Dengan begitu, tubuh Liana dipakai empat sampai lima orang sekaligus dalam satu waktu.

“Girno enak, Girno enak, Girno enak.” Ceracau orang idiot itu sambil menyodoki lubang dubur Liana. Lubang dubur Liana nampak begitu mengenaskan. Lubang yang tadinya sempit itu dipaksa membuka lebar-lebar mengikuti besarnya kemaluan Girno. Bercak-bercak darah nampak di sana, tanda bahwa organ bagian dalam dubur Liana mengalami luka cukup serius.

“Eh, tu memeknya ngganggur.” Kata seorang budak wanita.

“Iya tuh, ndak ada yang pengen make?” Kata budak wanita yang lain.

“Pengen sih, tapi takut ah, kena penyakit kayak Girno itu.” Kata beberapa budak laki-laki.

Salah satu budak wanita punya ide untuk menyiksa Liana lebih jauh. Ia ambil sebuah botol minuman bekas yang leher botolnya sudah pecah. Botol itu sudah kotor bukan main, karena ia ambil dari tumpukan sampah tidak jauh dari tempat itu.

“Jejalin ini aja, biar lubang itu ikut dipakai juga.” Kata si budak wanita.

Para budak wanita lain setuju.

Liana yang sempat tahu bentuk dari botol itu hanya dapat menjerit dan memohon untuk dilepaskan. “Jangan, tolong, kalian jangan kelewatan, aku bisa mati. Aku mohon.” pinta Liana.

Tapi sekeras apapun Liana memohon, para budak itu sudah terlanjur terbawa suasana benci untuk menyiksa Liana.

Botol minuman itupun dipaksa masuk ke dalam lubang vagina Liana. “Kamu kan sudah punya anak, dan udah mulai berumur, jadi kamu ndak bakal butuh lagi rahim kamu.” Kata budak yang mendorong masuk botol minuman yang ujungnya sudah pecah itu.

“Ampun, hu hu hu, ampun. Sudah, aku mohon jangan masukan lagi.” jerit Liana yang mulai merasakan ujung botol yang tajam itu merangsek masuk ke kemalauannya.

Ujung botol yang pecah itu rupanya cukup tajam. Sehingga ketika dipaksakan masuk akan merobek-robek dinding kemaluan Liana. Benar saja, hanya dalam beberapa saat, Liana merasa kemaluannya perih bukan main.

“Tolong, jangan, ini sudah keterlaluan, aku bisa mati, tolong hentikan.” rengek Liana.

Tapi para budak wanita itu justru terus melesakan botol yang ujungnya pecah itu ke dalam kemaluan Liana. Bahkan ia memasukannya hingga ujungnya mentok ke bibir rahim wanita itu.

Liana kembali menjerit kesakitan ketika dirasa ujung botol yang tajam itu menabrak dinding rahimnya. Ujung botol yang tajam itu tentu saja melukai dinding rahim Liana. Entah seberapa parah luka itu, dan entah bagaimana Liana setelah ini.

“Sudah, tolonglah, kasihani aku. Aku juga manusia seperti kalian.” rintih Liana.

“Kamu itu bukan manusia, kamu itu budak. Seperti kami.” Kata seorang budak wanita.

“Dulu waktu kamu belum menjadi budak, kamu ndak pernah kan ngomong kayak gini ke budak?” Kata budak wanita yang lain.

Liana tahu jika sepanjang hidupnya ia memang memandang budak sebelah mata. Walaupun ia sendiri tak pernah memperlakukan mereka secara kejam. Budak-budak di rumah Liana sendiri dahulu tidak mempunyai keistimewaan, mereka diperlakukan selayaknya budak biasa. Hanya saja Liana memang memberi mereka makan dan baju yang cukup layak untuk ukuran budak.

Ada beberapa orang yang cukup baik hati di dunia ini. Mereka melepaskan budak-budak mereka jika para budak itu telah mengabdi pada kurun waktu tertentu. Tapi Liana sendiri belum pernah melakukannya. Ia masih memandang budak seperti kebanyakan orang lainnya. Budak adalah barang yang bisa diperjual belikan. Dan mereka statusnya lebih rendah daripada manusia pada umumnya.

“Errrgghhhh, hmmmpphhhh!!! Sakit, Hmmmmppphhh!!!” Jerit Liana ketika para budak wanita itu mulai memaju mundurkan botol itu di dalam kemaluan Liana.

Sebagai gambaran saja, kemaluan wanita dimasuki botol minuman saja sebenarnya sudah sakit. Karena kontur botol minuman yang keras dan tidak rata. Ditambah lagi, ujung botol ini pecah dan sangat tajam. Hal itu membuat dinding-dinding kemaluan Liana menjadi sobek dan berdarah-darah.

Benar saja, hanya dalam beberapa waktu, botol yang tadinya berwarna bening itu kini sedikit ditempeli bercak-bercak coklat. Tanda jika darah dari dinding kemaluan Liana yang robek tertempel di sana. Liana benar-benar merasakan sakit di kemaluannya. Rasa sakit itu mungkin setara dengan rasa sakit ketika ia dahulu melahirkan Widya.

Rasa sakit di kemaluan Liana benar-benar tak tertahankan. Ia bahkan sampai tanpa sadar terkencing-kencing. Liana tak bisa membedakan lagi, cairan itu murni air kencingnya atau hasil dari orgasme yang ia alami.

“Wah, ngecrot lagi ini perek.”

“Ternyata emang dia doyan disiksa kayak gini.”

“Emang sekali perek murahan, selamanya ya perek murahan.”

Sungguh hancur perasaan Liana, ia tidak hanya disiksa sedemikian rupa, namun juga dihina. Ia tidak tahu lagi jika hasil penyiksaan ini akan membuat tubuhnya cacat selamanya. Ia bahkan tidak tahu jika para budak ini akan melepaskannya setelah ini, atau justru membunuh dirinya sekalian.

“Ugggghh, enak banget nih, uggghhhhh. Telen semua, telen semua.” Ceracau seorang budak sambil membenamkan kemaluannya sedalam mungkin ke kerongkongan Liana.

Satu lagi budak yang selesai menuntaskan hawa nafsunya. Cairan spermanya yang kental dan berbau menyengat itu merangsek masuk ke dalam kerongkongan Liana. Liana sudah tidak tahu, laki-laki itu orang keberapa yang telah menyemprotkan spermanya ke dalam mulutnya. Yang jelas, belasan masih menunggu giliran.

Tubuh Liana sudah lunglai tidak karuan. Penyiksaan demi penyiksaan ini sudah di luar batas kekuatan yang ia miliki. Ia hanya berharap jika mereka tidak membunuhnya, karena ia masih ingin bertemu dengan putrinya, Widya. Liana masih ingin menjaga dan merawat putrinya itu. Meskipun masa depan mereka berdua mungkin tidak lagi dapat cerah.

“Orrghhhh, Girno mau sampe, Girno mau sampai.” Kata si orang idiot itu.

Salah seorang budak wanita justru meminta Girno untuk mencabut kemaluannya dan memasukannya kembali ke dalam kemaluan Liana yang baru saja dijejali botol.

“Keluarin di sana, siapa tahu tu perek bisa hamil lagi.” Katanya dengan begitu entengnya.

Girno tanpa basa-basi melesakan kembali kemaluannya ke lubang vagina Liana yang sudah hancur itu. Dan tak berapa lama kemudian, iapun menyemprotkan air mani-nya di sana.

“Urggghhhh, enak, ini enak, Girno suka, Girno suka.” Kata Girno dengan nada bicaranya yang idiot itu sambil melesakan dalam-dalam kemaluannya di vagina Liana.

Liana hanya dapat pasrah menerima semprotan air mani kedua dari Girno di dalam lubang vaginanya. Entah apakah cairan itu akan membuahinya kelak. Liana memang sudah berusia 39 tahun, namun tidak menutup kemungkinan ia masih bisa hamil. Namun, hamil dari seorang seperti Girno adalah sebuah hal yang sama sekali tidak pernah Liana pikirkan sebelumnya.

“Enak, Girno suka, Girno suka nyemprot di memek.” Kata Girno lagi.

Para budak yang ada di sekita Lianapun tertawa-tawa melihat tingkah laku Girno.

Salah satu budak wanita rupanya masih ingin mengerjai Liana lebih jauh lagi. Dan ia menemukan sebuah alat yang cocok, alat itu adalah sebuah permen.

“Girno, kamu suka permen kan?” Kata budak wanita itu.

“Suka, Girno suka permen.” Kata orang idiot itu sambil mencabut batang kemaluannya yang mulai lunglai dari vagina Liana. Cairan berwana putih kekuningan bercampur coklat dari darah vagina Liana mengucur dengan cukup deras ketika batang kemaluan itu dicabut. Warna kecolatan semi merah itu menandakan jika memang kemaluan Liana luka cukup parah.

“Nah kalau kamu suka permen ini, nih ambil.” Kata budak wanita itu.

Tanpa Liana sadari, permen itu tadi dimasukan ke dalam lubang anus Liana. Tidak hanya itu, budak wanita itu menggunakan semacam tongkat kecil untuk menenggelamkannya ke dubur Liana. Tak ayal, permen itupun masuk cukup dalam.

“Tidak jangan tolong.” Jerit Liana lagi ketika ia mulai tahu apa yang akan mereka lakukan terhadap dirinya. Dan benar saja, budak wanita itu menyuruh Girno untuk mengambil permen itu dengan tangannya.

“Ayo ambil Girno, pakai tangan ya.” Kata budak itu.

“Girno mau ambil permen, Girno mau ambil permen.” Kata orang idiot itu sambil mulai mengobrak-abrik lubang dubur Liana dengan jarinya.

Liana-pun menjerit-jerit pilu. Setelah lubang kemaluannya hancur, mereka rupanya ingin juga merusak lubang duburnya. Lianapun menjerit-jerit dan memohon kepada para budak itu untuk melepaskannya. Namun mereka tak menggubris jerit tangis wanita itu. Mereka hanya ingin melihatnya tersiksa, mereka ingin melihatnya hancur.
 
Waduh serem banget Liana sampe digituin :galau:
Kalo Liana out gimana ya kehidupan Widya selanjutnya dan apa reaksi dari negara kalau ada budak negara yang out karena disiksa oleh budak lain ???? :bingung:
 
Waduh, liana nya jgn smp mati ya hu, tokoh idola ane itu... :((:matabelo:
 
Wah veginya udah rusak ama beling mana bs dipake lg Hu...
Siksaan nya jgn sampe ngerusak aset nya Hu...,spt ditetesin lilin, pentil nya dibakar api tp jgn sampe gosong, vegi nya dilumuri cabe...
 
Waduh, hahaha, banyak yang comment kasihan Liananya. Iya hu, untuk yg eps ini ada memang sadisticnya. Ada plot-nya sih nanti, hehe. Pengennya sih agak diterusin. Cuman nanti malah ndak tau kapan bisa update. Makanya segini dulu, maaf-keun kalau jadi banyak yg tidak berkenan 🙂
 
Jagan di rusak dulu suhu si liana nya. Biarkan budak lain ikut nyiksa. Gimana jadinya jika lianan di perkosa girno 24 jam nin stop
 
Wahh alhirnya selesai juga baca sampai sini

Suka banget sama ceritanya hu.. semoga sampai tammatya hu..

Kalau berkenan, bisa ditambahkan utk si widya atau liana utk mengumpulkan 1 botol berisi sperma dan dibawa utk bekal minum
 
This is awesome...
I love this kind of torture and sadism....
keep it up bro...
make Liana suffers more
 
Lanjut Hu...
Ngomong2x di part sblm ini ktnya Widya nya ada yg peluk dr blkg, ayo dilanjut Hu, Widya nya disiksa puting, klit, vegi, anal nya, diperawanin vegi ama analnya...
 
Bimabet
Lanjut Hu...
Ngomong2x di part sblm ini ktnya Widya nya ada yg peluk dr blkg, ayo dilanjut Hu, Widya nya disiksa puting, klit, vegi, anal nya, diperawanin vegi ama analnya...

Hehe, ada kok lanjutannya, di part 14 ya nanti...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd