BlackDestiny
Semprot Addict
- Daftar
- 6 Aug 2018
- Post
- 468
- Like diterima
- 76
Pada saat mereka sedang berada di ruang makan untuk mencari cemilan, tiba-tiba Michele bertanya kepada Glennys
“Nys, sebenernya apa sih yang kamu lihat dari Reno?” Tanya Michele penasaran
“Hmmm.. apa ya? Aku juga bingung. Emangnya kenapa Chele? Tumben kamu nanya gitu?” Jawab Glennys sambil membungkuk dan membuka kulkas untuk melihat persediaan cemilan milik Michele.
“Gpp sih, aku agak bingung aja. Dulu kamu ngatain dia lengkap banget. Tapi waktu kamu ngeliat dia sama Vio, nangisnya bisa awet bener kamu.” Jawab Michele.
“Gak tau sih. Aku juga agak nyesel sebenernya ngatain dia. Ya emang dia temen deketku kok. Mama aku aja bisa suka sama dia. Bingung aku.” Jawab Glennys
“Aku kan udah bilang, dia orangnya baik banget. Cara dia mandang kamu itu beda. Aku inget banget waktu Alvin masih deketin kamu. Mukanya itu loh.. haduuuuh.. keliatan banget mesumnya.” Ucap Michele
“Oh ya? Seriusan? Kok kamu gak bilang sama aku sih?” ucap Glennys bingung yang baru saja selesai mencari cemilan dan mengambilnya dari kulkas
“PLAK !!” Bunyi tamparan tangan Michele ke bokong indah milik Glennys
“Aw, sakit Chele. Kamu iseng banget sih?” ujar Glennys melawan
“Bisa-bisanya kamu ngomong kayak begitu. Kata siapa aku gak kasih tahu kamu? Kamu lupa? Kamu yang bilang sendiri.” Ucap Michele
“Serius?” tanya Glennys penasaran
“Aduh Chele. Ini kan Alvin ganteng banget. Masa aku nolak. Lebih ganteng dari mantan aku. Kapan lagi aku dapet kayak beginian?” ucap Michele dengan menirukan cara bicara Glennys dengan menggunakan nada meledek
“HEEEEEH !!! Berani kamu ya ngeledek aku?? Awas kamu ya Chele !!” ucap Glennys
Bercanda mereka akhirnya terhenti ketika ada panggilan masuk ke handphone milik Michele. Saat itu mereka langsung melihat handphone yang ada diatas meja makan, dan terpampanglah nama dari kekasih Michele “RAKA MY LOVE”
“Wuidiiiiih.. My Love nih yeee.” Ucap Glennys meledek
“Weeee.. biarin, daripada jomblo gak ada yang perhatiin.” Ucap Michele sambil menjulurkan lidahnya dari langsung berlari untuk duduk di sofa yang ada di ruang tengah.
Melihat temannya sedang di hubungi oleh kekasihnya, membuat Glennys sedikit sedih. Biasanya dulu Glennys bisa dengan bebas menghubungi Reno untuk menemani sepinya. Sedikit berbeda dengannya saat ini. Melihat Michele. Sedang senang, akhirnya Glennys memilih untuk naik ke kamar Michele dan rebahan untuk menghilangkan rasa capeknya dan tidak lama akhirnya ia tertidur.
Tidak terasa ternyata Glennys sudah tertidur selama beberapa jam. Ia sempat terbangun karena merasakan bahwa ia ingin pipis dan melihat Michele sedang tidur pulas disampingnya. Segeralah ia ke toilet untuk buang air kecil dan ingin segera bergegas tidur. Saat Glennys ingin kembali tidur ia menyempatkan diri melihat handphone dan ternyata ada chat masuk
00.46AM : “Masih bangun?” chat dari Reno
Setelah Glennys kaget melihat chatnya tersebut yang ternyata berasal dari Reno, dan cepat-cepat dia menelpon Reno.
“Hi” jawab Reno
“Hi Ren. Hmm.. Tumben kamu chat aku. Ada apa Ren?” tanya Glennys malu-malu
“Gpp, kangen aja denger suara kamu.” Ucap Reno
“Hmm? Tumben Ren, kenapa?” tanya Glennys
“Gpp, kita udah biasa ngobrol dulu, tiba-tiba kita kayak mutusin hubungan gitu. Gak enak banget Nys, berasa sepi.” Ujar Reno jujur.
“Iiiih.. giliran udah kesepian nyari aku.” Ujar Glennys pura-pura sebal
“Oh, gak boleh ya?” tanya Reno
“Iiih kamu mah.. boleh koj.” Ucap Glennys agak cemberut
Saat Reno dan Glennys sedang saling berbicara lewat telepon, Michele terbangun dari tidurnya karena mendapati suara dari Glennys. Saat menyadari bahwa Glennys sedang berbicara dengan Reno, Michele langsung menggodanya.
“UHUK UHUK.. Aduh batuk denger orang pacaran.” Ucap Michele.
“Eh Michele, kok bangun? Hehehe.” Ucap Glennys
“Eh Michele, kok bangun? Kok bangun? Ya bangunlah, tengah malem pacaran, gak ada hari besok apa? Dasar.” Ucap Michele dengan nada dibuat meledek
“Iiih.. enak aja pacaran, orang Cuma ngobrol doang kok. Ini Reno tiba-tiba telpon.” Ucap Glennys
“Siapa Nys? Kok kamu manggil Michele?” tanya Reno
“Eh iy No, aku lagi nginep di rumah Michele.” Ujar Glennys
“Kamu gak tidur Ren? Udah ganti hari loh. Udah Sabtu nih.” Ujar Glennys
“Kamu gak tidur, kamu gak tidur. Bagus kamu di telpon, nanti dimatiin telponnya nangis lagi, terus ngomong Chele, kok aku gini gini gini yaa?” ledek Michele sambil meniru gaya bicara Glennys
“Iiiiih Michele maaaah.. gangguin aja sih, Ren.. marahin Michele dong.” Ujar Glennys dibuat agak cemberut
“Emoh, kan kita Cuma sahabatan, bukan pacar kamu. Kamu sendiri yang bilang. Masa iya aku negor Michele.” Ujar Reno yang membuat Glennys sedikit shock
Mendengar hal tersebut membuat Glennys terbengong-bengong dan langsung pikirannya tertuju kepada seseorang. Seorang Vio
“Ren.” Sapa Glennys
“Kenapa Nys?” tanya Reno
“Huuuuft..” Glennys menarik nafas dalam-dalam
“Kamu tertarik ya sama Vio?” tanya Glennys to the point
“emang kenapa Nys?” tanya Reno
“Aku gak rela soalnya.” Ujar Michele
Hal ini sontak membuat kaget kedua orang yang mendengarnya. Yang pertama adalah Reno sendiri yang ada di ujung telepon. Ia tidak menyangka Glennys akan cemburu. Yang kedua jelas adalah Michele yang tidak kalah kaget. Michele menyadari bila Glennys menyayangi Reno dan sudah nenyayanginya lebih dari sahabat, tetapi ia tidak berpikir bahwa Glennys akan mengatakan hal itu.
“Emang kenapa? Sah-sah aja dong.” Ujar Reno
“Aku cemburu Ren, aku udah sayang sama kamu. Kamu.. udah nutup hatimu buat aku ya?” tanya Glennys
“gak tahu.” Jawab Reno singkat
“Aku gak bilang gak bisa ngebuka hati aku buat kamu lagi, tapi aku emang masih belum mau ngebuka buat saat ini. Yang jelas satu, aku bisa pastiin ke kamu kalo aku gak akan jadian sama Viona. Karena saat ini aku emang lagi gak mau fokus buat hal itu.” Ujar Reno
Setelah percakapan yang cukup serius malam itu, hari-hari mulai berjalan seperti biasa. Ya.. hari-hari berjalan seperti biasa dengan segala sesuatu menjadi lebih istimewa. Glennys menjadi lebih periang lagi. Ia sudah bisa menjadi dekat lagi dengan Reno seperti sedia kala. Ia telah melakukan tindakan yang menurutnya benar, dengan mencurahkan semua isi hati dan unek-unek yang ada dikepalanya saat ada kesempatan. Selain Glennys, ternyata Vio juga mulai menjadi dekat dengan Reno dengan cara yang sedikit berbeda. Berlandaskan hobi yang sama, mereka juga menjadi sering bermain dan berkumpul bersama. Terkadang Vio juga ikut berkumpul bersama dengan Glennys dan Michele saat bersama dengan Reno.
Kedekatan Reno dengan seorang bernama Vio ternyata membuat hati beberapa orang gusar. Hati yang tidak terima hal tersebut. Hati yang tidak terima paling utama adalah Glennys karena ia takut Vio akan merebut Reno dari sisinya. Walaupun saat ini Reno bukan pacarnya, tetapi Glennys yakin bahwa suatu saat ia akan menjadi dengan Reno, ntah itu untuk pacar, atau untuk hal yang lebih. Hati yang gusar berikutnya adalah hati Vio sendiri. Seiring berjalan waktu dengan kedekatannya dengan Reno, ia juga merasa bahwa Reno lebih cocok dengannya daripada dengan Glennys. Terutama ketika ia mengetahui cerita dibalik Reno dan Glennys. Pada akhirnya semua terlewati dengan baik dan tidak ada perselisihan yang berarti.
Suatu hari, saat mereka sudah memasuki semester genap, mereka sedang sibuk nencari universitas pilihan favorit mereka. Ternyata sedang diadakan pengenalan kampus yang datang ke sekolah-sekolah. Waktu itu Michele dan Glennys sedang berada di Hall sekolah untuk melihat kampus-kampus favorit dan unggulan. Saat mereka sedang sibuk dengan melihat stand suatu kampus, terdengar suara seseoranggil Glennys dan Michele
“Loh? Kalian Glennys sama Michele kan?” jawab seorang cowok
“Iya bener. Eh.. Kak Arthur ya?” tanya Michele
“Iya bener, waaah.. aku malu. Kalian masih inget sama aku. Padahal aku dulu bukan anak yang terkenal.” Ucap seorang cowo yang bernama Arthur yang sedang menjaga stand kampusnya yang ada di luar kota.
Arthur adalah kakak kelas dari Michele, Glennys, dan juga Reno. Arthur sebetulnya cukup terkenal. Bisa dibilang dia terkenal dengan sesuatu yang berbau positif. Berbeda dengan mantannya Glennys yang berbau negatif. Arthur juga termasuk seorang anak yang cukup kaya. Setelah pertemuan mereka di stand kampus, akhirnya Arthur memberanikan diri untuk meminta contact person milik Glennys.
“Boleh aku minta nomermu?” tanya Arthur memberanikan diri
“hmmm.. boleh kok kak, nih nomerku.” Ucap Glennys sambil menyodorkan handphonenya ke Arthur sebagai tanda memberitahukan nomernya agak dicatat oleh Arthur.
Setelah bertukar nomor, akhirnya Glennys dan Michele pergi dari stand tersebut dan mencoba melihat stand yang lain. Saat sedang berjalan menyusuri stand lain, Michele dan Glennys berhenti karena terkejut melihat sesuatu. Sesuatu yang sangat mereka benci. Sesosok mahkluk yang mempunya title “Mantan” dalam kehidupan Glennys. Mahkluk itu adalah. Alvin. Mereka tidak menyangka akan bertemu Alvin lagi di sekolah. Hal paling mengejutkan dari pertemuan mereka adalah atribut yang dipakai. Atribut yang dipakai oleh Alvin adalah almamater yang sama dengan yang dipakai oleh Arthur yang secara kebetulan adalah Universitas swasta favorit yang ingin dimasuki oleh Michele dan Glennys. Saat mereka bertiga saling bertemu, muncul seorang perempuan dengan menggunakan almamater yang sama menyapa Alvin dan membuyarkan lamunan mereka bertiga.
“Kenapa sayang?” tanya si perempuan
“Oh, gpp sayang.” Ucap Alvin kepada perempuan tersebut dan merangkul pinggul perempuan tersebut dan..
“Cup” bunyi kedua bibir bertemu
“Iiih malu tahu.. banyak orang disini.” Ucap si perempuan
“Gpp.” Ucap Alvin singkat yang lalu melirik ke arah Glennys dan Michele sambil memberikan senyuman sinis.
Setelah kecupan sesaat, orang yang terlihat pacar Alvin tersebut langsung buru-buru kembali ke stand tempat mereka menunggu untuk pendaftaran. Melihat tingkah mantannya tersebut, membuat hati Glennys jengah dan rasanya Glennys ingin menampar mantannya tersebut. Saat itu juga Glennys merasa risih dan berkata
“Chele, pergi yuk. Males ngeliat orang gak tahu adat.” Ucap Glennys menyindir
“Eh.. ya udah yuk Nys.” Ucap Michele sambil tangannya ditarik oleh Glennys
Saat mereka sedang buru-buru meninggalkan Alvin, tanpa diduga ternyata Alvin mencegatnya dan membuat Glennys dan Michele cukup takut
“Siapa yang gak tahu adat? Kamu lupa siapa yang punya nafsu lebih gede dulu waktu kita pacaran? Atau kamu lupa, siapa yang paling sering nyosor duluan?” ucap Alvin dengan penuh ejekan
Mendengar hal ini membuat Glennys bebar-benar jengah dan ia langsung berjalan tanpa mempedulikan Alvin sambil menarik tangan Michele. Saat Glennys hendak melintasi Alvin, tangannya digenggam oleh Alvin dan membuatnya sedikit merintih
“Aw.. sakit.” Ucap Glennys
To be Continued..
“Nys, sebenernya apa sih yang kamu lihat dari Reno?” Tanya Michele penasaran
“Hmmm.. apa ya? Aku juga bingung. Emangnya kenapa Chele? Tumben kamu nanya gitu?” Jawab Glennys sambil membungkuk dan membuka kulkas untuk melihat persediaan cemilan milik Michele.
“Gpp sih, aku agak bingung aja. Dulu kamu ngatain dia lengkap banget. Tapi waktu kamu ngeliat dia sama Vio, nangisnya bisa awet bener kamu.” Jawab Michele.
“Gak tau sih. Aku juga agak nyesel sebenernya ngatain dia. Ya emang dia temen deketku kok. Mama aku aja bisa suka sama dia. Bingung aku.” Jawab Glennys
“Aku kan udah bilang, dia orangnya baik banget. Cara dia mandang kamu itu beda. Aku inget banget waktu Alvin masih deketin kamu. Mukanya itu loh.. haduuuuh.. keliatan banget mesumnya.” Ucap Michele
“Oh ya? Seriusan? Kok kamu gak bilang sama aku sih?” ucap Glennys bingung yang baru saja selesai mencari cemilan dan mengambilnya dari kulkas
“PLAK !!” Bunyi tamparan tangan Michele ke bokong indah milik Glennys
“Aw, sakit Chele. Kamu iseng banget sih?” ujar Glennys melawan
“Bisa-bisanya kamu ngomong kayak begitu. Kata siapa aku gak kasih tahu kamu? Kamu lupa? Kamu yang bilang sendiri.” Ucap Michele
“Serius?” tanya Glennys penasaran
“Aduh Chele. Ini kan Alvin ganteng banget. Masa aku nolak. Lebih ganteng dari mantan aku. Kapan lagi aku dapet kayak beginian?” ucap Michele dengan menirukan cara bicara Glennys dengan menggunakan nada meledek
“HEEEEEH !!! Berani kamu ya ngeledek aku?? Awas kamu ya Chele !!” ucap Glennys
Bercanda mereka akhirnya terhenti ketika ada panggilan masuk ke handphone milik Michele. Saat itu mereka langsung melihat handphone yang ada diatas meja makan, dan terpampanglah nama dari kekasih Michele “RAKA MY LOVE”
“Wuidiiiiih.. My Love nih yeee.” Ucap Glennys meledek
“Weeee.. biarin, daripada jomblo gak ada yang perhatiin.” Ucap Michele sambil menjulurkan lidahnya dari langsung berlari untuk duduk di sofa yang ada di ruang tengah.
Melihat temannya sedang di hubungi oleh kekasihnya, membuat Glennys sedikit sedih. Biasanya dulu Glennys bisa dengan bebas menghubungi Reno untuk menemani sepinya. Sedikit berbeda dengannya saat ini. Melihat Michele. Sedang senang, akhirnya Glennys memilih untuk naik ke kamar Michele dan rebahan untuk menghilangkan rasa capeknya dan tidak lama akhirnya ia tertidur.
Tidak terasa ternyata Glennys sudah tertidur selama beberapa jam. Ia sempat terbangun karena merasakan bahwa ia ingin pipis dan melihat Michele sedang tidur pulas disampingnya. Segeralah ia ke toilet untuk buang air kecil dan ingin segera bergegas tidur. Saat Glennys ingin kembali tidur ia menyempatkan diri melihat handphone dan ternyata ada chat masuk
00.46AM : “Masih bangun?” chat dari Reno
Setelah Glennys kaget melihat chatnya tersebut yang ternyata berasal dari Reno, dan cepat-cepat dia menelpon Reno.
“Hi” jawab Reno
“Hi Ren. Hmm.. Tumben kamu chat aku. Ada apa Ren?” tanya Glennys malu-malu
“Gpp, kangen aja denger suara kamu.” Ucap Reno
“Hmm? Tumben Ren, kenapa?” tanya Glennys
“Gpp, kita udah biasa ngobrol dulu, tiba-tiba kita kayak mutusin hubungan gitu. Gak enak banget Nys, berasa sepi.” Ujar Reno jujur.
“Iiiih.. giliran udah kesepian nyari aku.” Ujar Glennys pura-pura sebal
“Oh, gak boleh ya?” tanya Reno
“Iiih kamu mah.. boleh koj.” Ucap Glennys agak cemberut
Saat Reno dan Glennys sedang saling berbicara lewat telepon, Michele terbangun dari tidurnya karena mendapati suara dari Glennys. Saat menyadari bahwa Glennys sedang berbicara dengan Reno, Michele langsung menggodanya.
“UHUK UHUK.. Aduh batuk denger orang pacaran.” Ucap Michele.
“Eh Michele, kok bangun? Hehehe.” Ucap Glennys
“Eh Michele, kok bangun? Kok bangun? Ya bangunlah, tengah malem pacaran, gak ada hari besok apa? Dasar.” Ucap Michele dengan nada dibuat meledek
“Iiih.. enak aja pacaran, orang Cuma ngobrol doang kok. Ini Reno tiba-tiba telpon.” Ucap Glennys
“Siapa Nys? Kok kamu manggil Michele?” tanya Reno
“Eh iy No, aku lagi nginep di rumah Michele.” Ujar Glennys
“Kamu gak tidur Ren? Udah ganti hari loh. Udah Sabtu nih.” Ujar Glennys
“Kamu gak tidur, kamu gak tidur. Bagus kamu di telpon, nanti dimatiin telponnya nangis lagi, terus ngomong Chele, kok aku gini gini gini yaa?” ledek Michele sambil meniru gaya bicara Glennys
“Iiiiih Michele maaaah.. gangguin aja sih, Ren.. marahin Michele dong.” Ujar Glennys dibuat agak cemberut
“Emoh, kan kita Cuma sahabatan, bukan pacar kamu. Kamu sendiri yang bilang. Masa iya aku negor Michele.” Ujar Reno yang membuat Glennys sedikit shock
Mendengar hal tersebut membuat Glennys terbengong-bengong dan langsung pikirannya tertuju kepada seseorang. Seorang Vio
“Ren.” Sapa Glennys
“Kenapa Nys?” tanya Reno
“Huuuuft..” Glennys menarik nafas dalam-dalam
“Kamu tertarik ya sama Vio?” tanya Glennys to the point
“emang kenapa Nys?” tanya Reno
“Aku gak rela soalnya.” Ujar Michele
Hal ini sontak membuat kaget kedua orang yang mendengarnya. Yang pertama adalah Reno sendiri yang ada di ujung telepon. Ia tidak menyangka Glennys akan cemburu. Yang kedua jelas adalah Michele yang tidak kalah kaget. Michele menyadari bila Glennys menyayangi Reno dan sudah nenyayanginya lebih dari sahabat, tetapi ia tidak berpikir bahwa Glennys akan mengatakan hal itu.
“Emang kenapa? Sah-sah aja dong.” Ujar Reno
“Aku cemburu Ren, aku udah sayang sama kamu. Kamu.. udah nutup hatimu buat aku ya?” tanya Glennys
“gak tahu.” Jawab Reno singkat
“Aku gak bilang gak bisa ngebuka hati aku buat kamu lagi, tapi aku emang masih belum mau ngebuka buat saat ini. Yang jelas satu, aku bisa pastiin ke kamu kalo aku gak akan jadian sama Viona. Karena saat ini aku emang lagi gak mau fokus buat hal itu.” Ujar Reno
Setelah percakapan yang cukup serius malam itu, hari-hari mulai berjalan seperti biasa. Ya.. hari-hari berjalan seperti biasa dengan segala sesuatu menjadi lebih istimewa. Glennys menjadi lebih periang lagi. Ia sudah bisa menjadi dekat lagi dengan Reno seperti sedia kala. Ia telah melakukan tindakan yang menurutnya benar, dengan mencurahkan semua isi hati dan unek-unek yang ada dikepalanya saat ada kesempatan. Selain Glennys, ternyata Vio juga mulai menjadi dekat dengan Reno dengan cara yang sedikit berbeda. Berlandaskan hobi yang sama, mereka juga menjadi sering bermain dan berkumpul bersama. Terkadang Vio juga ikut berkumpul bersama dengan Glennys dan Michele saat bersama dengan Reno.
Kedekatan Reno dengan seorang bernama Vio ternyata membuat hati beberapa orang gusar. Hati yang tidak terima hal tersebut. Hati yang tidak terima paling utama adalah Glennys karena ia takut Vio akan merebut Reno dari sisinya. Walaupun saat ini Reno bukan pacarnya, tetapi Glennys yakin bahwa suatu saat ia akan menjadi dengan Reno, ntah itu untuk pacar, atau untuk hal yang lebih. Hati yang gusar berikutnya adalah hati Vio sendiri. Seiring berjalan waktu dengan kedekatannya dengan Reno, ia juga merasa bahwa Reno lebih cocok dengannya daripada dengan Glennys. Terutama ketika ia mengetahui cerita dibalik Reno dan Glennys. Pada akhirnya semua terlewati dengan baik dan tidak ada perselisihan yang berarti.
Suatu hari, saat mereka sudah memasuki semester genap, mereka sedang sibuk nencari universitas pilihan favorit mereka. Ternyata sedang diadakan pengenalan kampus yang datang ke sekolah-sekolah. Waktu itu Michele dan Glennys sedang berada di Hall sekolah untuk melihat kampus-kampus favorit dan unggulan. Saat mereka sedang sibuk dengan melihat stand suatu kampus, terdengar suara seseoranggil Glennys dan Michele
“Loh? Kalian Glennys sama Michele kan?” jawab seorang cowok
“Iya bener. Eh.. Kak Arthur ya?” tanya Michele
“Iya bener, waaah.. aku malu. Kalian masih inget sama aku. Padahal aku dulu bukan anak yang terkenal.” Ucap seorang cowo yang bernama Arthur yang sedang menjaga stand kampusnya yang ada di luar kota.
Arthur adalah kakak kelas dari Michele, Glennys, dan juga Reno. Arthur sebetulnya cukup terkenal. Bisa dibilang dia terkenal dengan sesuatu yang berbau positif. Berbeda dengan mantannya Glennys yang berbau negatif. Arthur juga termasuk seorang anak yang cukup kaya. Setelah pertemuan mereka di stand kampus, akhirnya Arthur memberanikan diri untuk meminta contact person milik Glennys.
“Boleh aku minta nomermu?” tanya Arthur memberanikan diri
“hmmm.. boleh kok kak, nih nomerku.” Ucap Glennys sambil menyodorkan handphonenya ke Arthur sebagai tanda memberitahukan nomernya agak dicatat oleh Arthur.
Setelah bertukar nomor, akhirnya Glennys dan Michele pergi dari stand tersebut dan mencoba melihat stand yang lain. Saat sedang berjalan menyusuri stand lain, Michele dan Glennys berhenti karena terkejut melihat sesuatu. Sesuatu yang sangat mereka benci. Sesosok mahkluk yang mempunya title “Mantan” dalam kehidupan Glennys. Mahkluk itu adalah. Alvin. Mereka tidak menyangka akan bertemu Alvin lagi di sekolah. Hal paling mengejutkan dari pertemuan mereka adalah atribut yang dipakai. Atribut yang dipakai oleh Alvin adalah almamater yang sama dengan yang dipakai oleh Arthur yang secara kebetulan adalah Universitas swasta favorit yang ingin dimasuki oleh Michele dan Glennys. Saat mereka bertiga saling bertemu, muncul seorang perempuan dengan menggunakan almamater yang sama menyapa Alvin dan membuyarkan lamunan mereka bertiga.
“Kenapa sayang?” tanya si perempuan
“Oh, gpp sayang.” Ucap Alvin kepada perempuan tersebut dan merangkul pinggul perempuan tersebut dan..
“Cup” bunyi kedua bibir bertemu
“Iiih malu tahu.. banyak orang disini.” Ucap si perempuan
“Gpp.” Ucap Alvin singkat yang lalu melirik ke arah Glennys dan Michele sambil memberikan senyuman sinis.
Setelah kecupan sesaat, orang yang terlihat pacar Alvin tersebut langsung buru-buru kembali ke stand tempat mereka menunggu untuk pendaftaran. Melihat tingkah mantannya tersebut, membuat hati Glennys jengah dan rasanya Glennys ingin menampar mantannya tersebut. Saat itu juga Glennys merasa risih dan berkata
“Chele, pergi yuk. Males ngeliat orang gak tahu adat.” Ucap Glennys menyindir
“Eh.. ya udah yuk Nys.” Ucap Michele sambil tangannya ditarik oleh Glennys
Saat mereka sedang buru-buru meninggalkan Alvin, tanpa diduga ternyata Alvin mencegatnya dan membuat Glennys dan Michele cukup takut
“Siapa yang gak tahu adat? Kamu lupa siapa yang punya nafsu lebih gede dulu waktu kita pacaran? Atau kamu lupa, siapa yang paling sering nyosor duluan?” ucap Alvin dengan penuh ejekan
Mendengar hal ini membuat Glennys bebar-benar jengah dan ia langsung berjalan tanpa mempedulikan Alvin sambil menarik tangan Michele. Saat Glennys hendak melintasi Alvin, tangannya digenggam oleh Alvin dan membuatnya sedikit merintih
“Aw.. sakit.” Ucap Glennys
To be Continued..
