Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Malam Tahun Baru Dengan Mama

Nungguin mama vina mahh gak masalah lamaan dikit. Asal pas muncul bikin cruwoott......
 
Ini sudah siap untuk update Hu, cuma ko kembali kaya awal ya, ada tulisan dilarang posting, bingung juga apa karena terlalu panjang atau gimana ya, padahal dah pake pc

coba di bagi 2 bro post nya klo terlalu panjang
mungkin bisa
 
Update
Ohh mah payudara mama besar dan kencang, seksi banget” sahutku sambil kembali meremas remas kedua payudara mama.
“Oh…Iki…jangan sayang, Iki…emhmmm” sahut mama. Tanpa membuang waktu lagi aku langsung menghisap putting kiri mama sambil tanganku yang satunya meremas payudara kanan mama.
“Emh...hh…ahh…Iki…emhhh…shhhhh”desah mama semakin menjadi.
“Emh…enak banget Vin susu kamu, payudaramu benar benar bisa membuat siapapun ketagihan” pujiku samba kali ini menjilat bagian puting susu mama sebelah kiri
“Ahhhh….Iki…emmhhh….ahhh…geli sayang” sahut mama
“Enak banget loh Vin, kamu mau coba ga” sahutku
“Ngaco ah gimana caranya” sahutnya
Aku pun langsung meremas payudara kiri mama, dan mendorong ke atas mendekati wajah mama.
“Ah…sakit Iki…ahhh” sahut mama
“Ayo Vin, sekarang turunkan wajahmu dan jilat putingmu” sahutku, dan kulihat kali ini mama mulai menunduk untuk menggapai putingnya sendiri, dan karena paayudara mama besar, tentu saja ini mempermudah mama untuk menggapai putingnya yang kusodorkan kepadanya. Perlahan kulihat mama mulai mengeluarkan lidahnya dan langsung menjilat putingnya sendiri. Benar benar pemandangan yang luar biasa, yang semakin membuat nafsuku semakin bertambah.
Akupun tentu saja tidak mau tinggal diam, dan aku langsung menjilat puting yang sama dengan tempat mama menjilat putingnya, tak jarang lidah kami saling bertautan ketika melakukan aktivitas tersebut, mama sepertinya tidak lama melakukan gaya seperti itu, mungkin dikarenakan pegal juga, sehingga kali ini mama kembali dengan sikap semula dan membiarkan aku mengekploitasi putting dan payudaranya, kulihat tangan kanan mama hanya mengelus elus lembut kepalaku.
Puas aku menghisap putting mama, maka ciumanku kini kuturunkan ke bagian pusarnya, karena kemben yang mama pakai masih menghalangi, aku langsung menurunkan paksa kemben mama dan melepasnya, sehingga kini mama hanya mengenakan cd g-string berwarna hitam, dengan bulu bulu jembut mama yang ada di sekitar cd tersebut, benar benar membuat nafsuku semakin memburu. Tanpa membuang waktu kulebarkan kedua kaki mama, hingga kini vagina mama sudah berada tepat di depan wajahku. Kulihat mama berusaha berontak dengan mencoba menutup rapat kedua kakinya,namun karena tenagaku lebih kuat, akhirnya posisi kaki mama tetap terbuka.
“Ahhh…Iki…kamu mau apa sayang…please jang…ahhhhhhhhh” desah mama kembali ketika aku mulai menjilat permukaan cd g-string mama. Kurasakan cd mama memang sudah mulai basah dan lembab, sepertinya mama mulai terangsang.
“Iki…ahhh…jorok sayangh……emhh…Iki..jangan nak…ahhhh…geli…ahhh” desah mama. Akupun tak menghiraukan desahan mama, dan aku langsung memaksa memasukkan lidahku ke dalam vaginanya, kujilat dan kuhisap semua dinding vagina mama.
“Ahhh…yahhh…ahh…Iki…jangan sayanghhh…please…emhh” desah mama semakin menjadi.
“Maaf mah…iki udah ga tahan…vagina mama benar benar nikmat”sahutku
“Jangan sayang…ini tidak boleh sayang..ahhhhh” desah mama kembali ketika aku tidak memperdulikan omongan mama dan masih melanjutkan aktivitas menjilat dan menghisap vagina mama. Bau aroma vagina yang khas serta rasa sedikit asin di mulutku akibat dari cairan vagina mama membuat aku semakin bernafsu dengan mama. Bahkan sambil menjilat vagina mama aku sudah mulai melepaskan celana jeansku, tak lupa aku juga langsung melepaskan cd g string ama yang masih menghalanginya sehingga dalam waktu singkat aku dan mama benar benar sudah dalam keadaan tanpa sehelai benangpun, sehingga kontolku yang dari tadi berontak ingin keluar, kini berdiri dengan tegak. Kali ini aku langsung menghentikan aktivitasku pada mama, dan mulai menurunkan pinggulnya, namun masih tetap aku menahan kaki mama agar tetap melebarkan kedua kakinya. Aku pun mulai mengarahkan kontolku ke bagian vagina mama namun aku tidak langsung memasukkannya ke dalam vagina mama yang sudah basah. Melihat aktivitasku yang seperti itu mata mamaku tiba tiba tersentak kaget.
“Ikihh…Iki….jangan Iki…please…jangan dimasukkan…ini tabu sayang” sahut mama. Aku tidak tahu apakah mama saat itu sudah mulai sedikit pulih dari mabuknya, atau walaupun mabuk mama masih dapat membedakan batasan batasan yang diperbolehkan olehnya, hanya karena nafsuku sudah sampai puncak, aku tidak memperdulikan lagi apapun.
“Iya tenang mah…rileks ok, Iki kan engga masukin ke dalam vagina mama, Iki kan Cuma mau maen di luarnya aja ko mah” sahutku sambil terus mempermainkan bagian luar vagina mama dengan kontolku dengan menggesek gesekkan kontolku di bagian bibir vaginanya. Penisku ku gesekkan dengan perlahan melewati semua permukaan bagian pinggir vagina mama dari bawah menuju ke atas. Lalu kugesekkan kembali dari atas ke bawah.
Kulihat sepertinya mama sedikit lebih rileks ketika aku memang tidak memasukkan kontolku ke dalam vagina mama. Aku memang sengaja untuk tidak melakukannya, karena aku yakin walaupun secara batin mama menolak, namun reaksi dari tubuh mama justru mengatakan sebaliknya, terbukti dengan posisi gerakan seperti itu kulihat cairan yang keluar dari vagina mama semakin banyak dan becek. Tubuh mama semakin menggeliat geliat tidak beraturan, sepertinya mama sudah semakin tidak bisa menahan rangsangan yang kuberikan.
“Emhhh…ah…Iki…ahhh…Iki…udah sayang…geli…Iki…ahhh…Please…emhh…”desah mama semakin mejadi, namun aku masih dengan sabar tetap menggesek gesekkan kontolku di bibir vagina mama. Kulihat sepertinya rencanaku mulai sedikit berhasil, kali ini tangan kanan mama mulai memegang bibir vagina bagian atas, dan mula melakukan gerakan memutar mutar dengan telapak tangannya. Sepertinya mama mulai tidak tahan dengan rangsangan yang kuberikan. Akupun kini tidak hanya menggesek bagian bibir vagina mama dengan kontolku, namun sedikit aku mulai menekan masuk penisku ke bagian vagina mama, namun tidak sampai masuk, ketika akan masuk, aku langsung segera mengeluarkan kembali penisku agar tidak masuk ke dalam vagina mama.
Hehehe…sampai kapan kamu akan tahan mah” sahutku dalam hati. Tapi memang harus kuakui kegigihan mamaku agar tetap supaya tidak bersetubuh denganku harus kuacungi jempol. Walaupun terlihat menderita, mama sepertinya masih berusaha sekuat tenaga agar tidak sampai terjebak dengan permainan yang kuberikan, mama memang bukan wanita yang gampangan menurutku. Namun semakin sulit mamaku ditaklukkan akupun semakin bergairah agar mama bisa tunduk sepenuhnya terhadapku.
Beberapa waktu berlalu, desahan mama juga semakin menjadi, dan sepertinya mama sudah mulai tidak tahan dengan gerakan gerakan yang aku berikan, kini tangan mama mulai memegang kontolku, dan ketika aku hendak untuk melepaskan kontolku kembali dari lubang vagina mama, tiba tiba batang kontolku digenggam oleh tangan kanan mama.
Loh Vin, ko ditahan sih” sahutku
Emh…ahh…Iki…kamu nakal…masa mama sendiri dimesumin kaya gini” saut mama
Loh kan kata mama jangan dimasukkin, Iki kan cuma nurutin apa kata mama aja” sahutku
Iki…please jangan permainin mama seperti ini” sahut mamaku
“Jadinya boleh ga Iki masukin ke lubang vagina mama kontol Iki” sahutku dengan nada mulai berani kepada mama. Tangan kanan mama yang tadi memegang batang kontolku kutepis, dan kembali aku mulai menggesek gesekkan kembali kontolku di bagian bibir vagina mama.
Emhhh Iki Iki ahh sudah Iki mama udah ga tahan ” sahut mama
Ga tahan kenapa mah, yang jelas dunk, Iki ga denger” sahutku sambil tetap melakukan gerakan yang sama.
“Mama ga tahan ga tahannn” sahut mama terputus
“Ga tahan apa mah?”
“Mama ga tahan pengen dimasukkin” sahut mama
“Apanya yang pengen dimasukin mah” sahutku
“Iki please, jangan permainin mama seperti ini”
“Ya mama ngomong yang jelas dunk kan Iki ga ngerti pengen dimasukin apa” sahutku masih tetap mempermainkan mama
“Mama mama pengen dimasukin kontol kamu” sahut mama. Akhirnya kata kata yang kutunggu dari mamapun keluar. Ya jawaban seperti itu sangat sulit diucapkan mama selama ini, namun setelah perjuangan yang lama akhinya aku bisa mendengar kata kata itu langsung terucap dari mulut mama langsung, walaupun mungkin ditambah bantuan mama yang sudah sedikit mabuk oleh alkohol.
 
update
“Mah…ini mama sendiri yang meminta loh ya” sahutku, kuliat mama hanya mendiamkan saja ucapanku, dan kuanggap mama menyetujui hal itu, maka kaupun langsung mulai mengarahkan kontolku ke lubang vagina mama. Kurasakan lubang vagina mama masih sangat sempit, entah karena memang kontolku yang terlalu besar atau karena vagina mama yang selama ini mungkin jarang banget dieksploitasi oleh papaku, yang pasti baru kepala penisku saja yang mulai masuk ke dalam lubang vagina mama, kurasakan mama menahan sakit dan perih.
“Ahhhhh…emhhhh…Ikihhh…sakit…ahhh…pelan say…” sahut mama mendesah sambil meringis menahan sakit. Akupun tidak langsung memaksa memasukkan kontolku lebih dalam ke dalam vagina mama. Kudiamkan sejenak penisku yang sudah berada di dalam vagina mama, selang beberapa saat, aku mulai mencoba sedikit demi sedikit mendorong kontolku untuk masuk lebih dalam.
“Gila…vagina mama ternyata masih peret seperti ini, bodoh sekali papaku membiarkan vagina yang peret kaya gini” sahutku dalam hati
“Ahhh…ahhh…Ikihhh…ahhhhhh…emhhh…sakit…ahhhhh…ahhh”desah mama semakin mmenjadi, kulihat kali ini mama sedikit mengeluarkan linangan air mata, entah linangan air mata menahan sakit, atau linangan air mata penyesalan karena sudah menyetujui untuk dientot olehku. Aku masih terus berusaha untuk memasukkan sepenuhnya kontolku ke dalam vagina mama. Kulihat kali ini kontolku sudah masuk setengahnya ke dalam vagina mama, namun aku tidak langsung memaksa masuk, setiap aku menekan kontolku lebih dalam kedua tangan mama yang memegang pundakku terasa mencengkram lebih kencang.
“Rileks ya mah, jangan tegang, Iki akan melakukannya selembut mungkin buat mama” sahutku sambil mulai membelai rambutnya, kembali kali ini aku mulai mengeluarkan kontolu dari dalam vagina mama, namun ketika akan keluar, aku langsung memasukkannya kembali sebatas kontolku masuk terakhir, yaitu setengah dari kontolku. Kulakukan gerakan tersebut dengan irama yang pelan dan teratur, sehingga membuat produksi cairan vagina mama semakin banyak dan becek, itu semua semakin memudahkan kontolku untuk lebih masuk ke dalam vagina mama, sampai akhirnya aku yang sudah mulai tidak tahan, langsung memaksa kontolku untuk masuk seluruhnya ke dalam vagina mama.
“Ahhhhhh…..ahhhhhhhhh…Ikihhhh…emhhhhh….ahhhh…sakit Ki…ahhh…jahat kamu….ahhh” sahut mama meringis kesakitan menahan rasa perih akibat sodokkan kontolku yang sepenuhnya sudah bersarang di dalam vagina mama. Aku merasakan dinding vagina mama berkedut kedut menghimpit kontolku, rasanya kontolku seperti sedang dipijat pijat oleh dinding vagina mama.
“Ahhh…mah…nikmat banget…vagina mama enak…emh” desahku mersakan kedutan demi kedutan dinding vagina mama pada kontolku.karena kurasa sudah mulai licin, maka aku mulai berinisiatif untuk menarik kontolku keluar dari vagina mama, namun belum sampai setenagh, aku langsung menghujamkan kembali ke dalam vagina mama. Kini aku mulai untuk menggenjot vagina mama. Cengkraman kedua tangan mama di bahuku semakin kecang. Kulihat kali ini tubuh aku dan mama pun sudah mulai banjir dengan keringat, tubuh mama yang mengkilat oleh keringat, semakin membuat nafsuku pada mama semakin menggila.
“Ahhh…ahhh…ahhh….Iki…ahhh…pelan sayang….ahhh…emhhh…ahhhh…ahhh” desah mama semakin kecang, benar benar seperti desahan film JAV yang sering kutonton. Sepertinya mama memang benar benar mempunyai bakat menjadi bintang film porno. Kedua tangan mama kali ini memegang sprei kasur dengan keras.
“Emhh…ahh…ohh…enak banget mah, vagina mama bener bener masih sempit”pujiku pada mama.
“Oh Iki…ah…sudah…ahhh…emh…plea…se…ahhh” sahut mama, tak lama akupun menghentikan genjotanku pada mama, aku mulai mengangkat tubuhku yang menindih tubuh mama, dan tubuh mama kuposisikan untuk tengkurap, dan posisi aku berada di belakang bokong mama. Kembali kuarahkan kontolku ke dalam vagina mama, ya kali ini aku melakukan doggy style pada mama, dengan posisi seperti ini jepitan vagina mama semakin terasa di kontolku.
“Ahhhh…ahhh…Ikih…emhhh…ahhh…ahh…sudah Iki…ahhh..mama udah ga kuat…ahhh” sahut mama mendesah dan melenguh semakin keras.
“Sabar ya sayang…lama lama juga enak dan nikmat ko, tahan ya mah” sahutku sambil kali ini aku memegang tangan kanan mama dengan tangan kananku, sambil masih tetap dalam posisi doggy style, kulihat payudara mama juga semakin bergoncang dengan cepat akibat dari hentakan hentakan kontolku, keringat dari tubuh mama juga sudah mengucur deras membasahi seluruh tubuh mama.
“Ahhhh…mah…iki juga udah ga tahan mah…sabar ya sayang…iki juga sudah mau keluar…ahh…ah…” desahku mulai tidak tahan dengan rangsangan rangsangan yang diberikan oleh vagina mama pada kontolku. Mendengar aku yang sudah mulai mau keluar, kulihat mama sedikit mulai panik, mama berusaha untuk melepaskan genggaman tanganku, dan berusaha melepaskan kontolku dari dalam vaginanya.
“Ahhh…Iki…ah…jangan sayang…please angan dkeluarin di dalam…please…ahh…ahhh”desah mama
“Ya sudah, Iki ga akan keluarin di dalam vagina mama, Cuma sebagai gantinya Iki keluarin di wajah mama aja ya” sahutku masih terus memaksa menggenjot tubuh mama dari belakang.
“Ahhh…ahhh…kurang ajar kamu Iki…emhh…mama ga mau dua duanya” sahut mama
“Ya sudah kalau begitu Iki keluarin di dalam vagina mama aja ya” sahutku
“Jangan…jangan…please…mama ga mau hamil” sahut mama memohon agar aku tidak mengeluarkan spermaku di dalam vagina mama. Aku tidak menghiraukan desahan dan erangan mama, aku tetap masih menggenjot tubuh mama dari belakang.
“Ah…ah…Ya sudah Iki…kamuh boleh mengeluarkan spermamu di wajah mama…ah…ahh…mama udah ga tahan Iki…Iki…ahhhhh” sahut mama mengerang dengan keras sepertinya mama sudah mencapai orgasme. Vagina mama kurasakan semakin menjepit dengan keras kontolku, dan semakin membuatku tidak bisa menahannya, dan croottttt…crott…crottt…spermaku langsung menyembur dengan keras di rahim mama, aku yang awalnya hendak mengeluarkan kontolku, malah tidak sempat untuk mengeluarkannya dari vagina mama.
“Ikihhhh…ahh…ahhh…emhhh…apa yang kau lakukan nak…kamu kekluar di dalam…ahhhh” sahut mama panik dan kali ini kulihat mama kembali menangis menyesali apa yang sudah dilakukannya.
“Hiks…hikss….jahat kamu Iki…kenapa kamu keluarin di dalam…hiks…hiks” sahut mama sambil menangis. Akupun hanya tertunduk menyesali apa yang sudah kulakukan.
“Maafin Iki mah, iki bener bener khilaf, tadi iki ingin cepat mencabut, Cuma ga sempat” sahutku
“Plakkk…”tiba tiba sebuah tamparan keras mengenai pipiku kembali.
“Bener bener brengsek kamu, mama sebel sama kamu, tega banget kamu Iki, kamu sudah memperkosa mama kamu sendiri” bentak mama. Akupun terdiam ketika ama berkata seperti itu, dan tiba tiba mama langsung berbalik badan mengambil selimut, dan menutupi tubuhnya, kemudian memunggungiku sambil masih tetap menangis, tak berapa lama sepertinya tangisan mamapun sudah berhenti, dan terlihat sepertinya mama sudah mulai tertidur, mungkin mama terlalu lelah akibat dari pergulatan kami berdua tadi, ditambah memang umur mama yang memang sudah kepala empat.
Saat seperti ini aku memang tidak bisa memaksa mama untuk memaafkanku, sepertinya aku harus memberi waktu mama. Akupun langsung bergegas memakai pakaianku kembali, dan duduk di sofa yang ada di kamar. Kulihat waktu sudah menunjukkan jam 1 pagi, karena mabuk akupun sudah tak ingat sudah berapa jam aku mengentot dengan mama di ranjang. Ada perasaan menyesal juga bagaimana aku memperlakukan mama tadi, namun bagiku semua sudah terlanjur, kini aku hanya menunggu reaksi dari mama nanti ketika dia sudah bangun.
Lama berpikir membuatku mulai merasakan kantuk, sehingga tak lama aku tertidur pula. Sampai tak berasa ketika aku membuka kembali mataku, kulihat jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, dan kulihat mama sudah kembali memakai pakaian seperti biasa, dengan kaos putih dilapis dengan cardigan dan celana panjang, mama sudah duduk di tepian ranjang. Akupun berusaha menghampiri mama.
“Mah…masalah kemarin malam Iki minta maaf” sahutku
“Cukup Iki, mama benar benar benci sama kamu, tega kamu Iki” bentak mama sambil mulai menahan air mata.
“Mah…Iki benar benar khilaf, maafin Iki mah” sahutku
“Sudah cukup, sekarang cepat kamu beresin barang barangmu, dan mama mau segera pulang” sahut mama dengan nada keras.
Akupun langsung segera mandi dan mengemasi semua barang barangku, sehingga singkat cerita ketika aku sudah siap semua, tanpa berkata sepatah katapun mama langsung membuka pintu kamar, dan langsung keluar menuju ke mobil. Akupun hanya berpamitan dengan teman temanku melalui whatsapp, dengan alasan ada urusan keluarga yang mendadak, dan juga memang dikarenakan situasi saat itu yang memang tidak memungkinkan untuk menemui mereka, karena sepertinya teman temanku masih tertidur di kamarnya masing masing.
Selama dalam perjalanan, kulihat mama hanya terdiam, dan tidak berkata sepatah katapun terhadapku, sepertinya mama benar benar marah dan kecewa terhadapku.
Dan begitu sampai di kosku, mama langsung mengemasi barang barangnya dan langsung keluar dari kosku, dan langsung menaiki taksi yang kebetulan lewat di depan rumah.
“Mah…tunggu mah…mama mau ke mana…biar Iki antar” sahutku mengejar mama
“Sudah cukup Iki, kamu ga usah antar mama, mama benar benar kecewa denganmu” sahut mama dengan masih mencoba menahan air mata, sambil tetap marah dan langsung menaiki mobil. Aku hanya dapat memandang mobil yang ditumpangi mama menjauh dari pandanganku. Sepertinya aku benar benar membuat mama kecewa berat terhadapku.
Aku masuk ke dalam kamar kosku dan ketika memasuki kamar, kulihat hanya tumpukan pakaian pakaian seksi yang kubelikan buat mama, sepertinya mama tidak membawa semua pakaian yang kubeli di butik pakaian waktu itu. Entah sampai kapan keadaan ini akan terus seperti ini.
TAMAT
Apakah cerita ini pantas untuk dilanjut? Jika banyak yang request untuk dilanjut ane akan coba buat lagi, hanya saja mungkin dengan part dan judul yang baru, karena ane sepertinya harus menyesuaikan dengan judul yang ane buat, karena judul yang ada sudah tidak memungkinkan untuk dipakai, kan malam tahun barunya sudah lewat. Hanya saja sepertinya untuk part yang baru ane akan menyelesaikannya sampai tamat terlebih dahulu, biar ga dikejar kejar
Akhir kata, terima kasih kepada semua Suhu yang sudah mensupport ane selama ini sehingga cerita ini selesai dan tamat, walaupun endingnya agak menggantung, itu semua hanya untuk menyesuaikan dengan judul yang ada. Ane menyadari selama menulis mungkin banyak tulisan ane yang berantakan dan mungkin beberapa ada yang tidak menyukai ceritanya, sekali lagi ane mohon maaf dikarenakan ane masih nubie, mungkin dari cerita ane yang pertama ini akan ane jadikan bahan untuk lebih berkembang di cerita ane selanjutnya. Ane berharap dengan keluarnya cerita ane ini dapat lebih merangsang para suhu di sini untuk membuat cerita incest yang baru yang sudah mulai punah dan terpinggirkan dengan ide ide yang fresh dan bukan tinggal copas dan mempaste di forum tetangga, akhir kata mohon maaf jika selama membuat cerita ini ada perkataan dan mungkin komen ane yang kurang berkenan di hati para suhu sekalian.
Salam Semprot
 
Masa ane dapat pertamax?

Thx updatenya om
Selamat atas label TAMAT-nya, tambahan ending part klo ente fikir menyesuaikan dengan momen tahun barunya.
Setori berikutnya dibikin di thread baru aja sekalian walaupun karakter yang sama masih ada semua
 
PERTAMAX..
Endingnya bagus hu,gak ketebak..
Moga ada lanjutannya
 
Wah asli Manteb ceritanya suhu... di update ke judul baru aja suhu buat sekuel sendiri yaaa ... buat mamanya akhirnya ketagihan ama ikii
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Meski akhirnya bs crot, tp endingnya ta disangka.
Monggo dibuat sequelnya.
Mamanya ga jd hamil krn tdk masa subur, tp kangen entotan anaknya, atau terserah suhu.
Kamu selalu mendukungmu
:beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd