Javinci21
Semprot Lover
- Daftar
- 19 Jan 2017
- Post
- 232
- Like diterima
- 356
Namaku riki, biasa dipanggil Iki, aku berumur 20 tahun, dan kuliah di salah satu universitas swasta di grogol. AKu merupakan orang daerah tepatnya Semarang. Keluargaku boleh dibilang cukup kaya, dan aku merupakan anak tunggal, sehingga wajar jika kedua ortuku sangat memanjakanku, khususnya mama. Di Jakarta aku kos di salah satu kawasan elit di grogol. Kamar kosku boleh dibilang cukup luas dengan kamar mandi di dalam. Papaku seorang bisnisman super sibuk yang selalu keluar negri untuk kerjaannya, dan mama menurutku wanita yang cantik berusia 40, banyak yang bilang wajah mama mirip kayak artis Sopia Latjuba yang semakin berumur, semakin terlihat hot dan menggoda. Nama mamaku Vina, payudara mama ukuran 34d dan masih terlihat kencang di umurnya yang sekarang, dengan tinggi 170cm dan body langsing serta kulit putih, wajar jika banyak pria yang tertarik dengan mama, terkadang jika mama pergi ke pasar selalu saja ada yang menggoda mama, baik dengan siulan maupun dengan rayuan, namun mama tidak pernah menanggapi semuanya itu, dan hanya menanggapi dengan senyuman saja. Walaupun mama dianugrahi tubuh yang montok dan aduhai, mama selalu memakai pakaian yang sopan jika keluar rumah, sepertinya mama memang tidak pernah mengenakan atau punya baju yang seksi. Mama juga rajin ke tempat ibadah, dan juga punya jiwa sosial yang tinggi. Aku mempunyai hubungan yang dekat dengan mama. Terkadang mama selalu menjadi tempat curhat dari setiap permasalahan yang kuhadapi, dan nasehat dari mama memang selama ini sangat membantuku. Dengan sifat keibuannya mama selalu membantuku jika dalam masalah. Aku sendiri mempunyai hasrat seks yang tinggi, termasuk juga dengan mama. Mama selalu kujadikan objekku ketika aku sedang onani, aku selalu membayangkan sedang bersetubuh dan bercinta dengan mama. Mungkin ini tak lepas dari kelainanku yang lebih menyukai wanita berumur, dan juga seringnya aku mengakses film porno jepang khususnya yang menceritakan hubungan seks mama dan anaknya. Semakin sering aku menonton film incest jepang, semakin besar hasratku untuk ngentot dengan mama. Di laptopku banyak foto-foto mama yang banyak diantaranya kufoto tanpa sepengetahuan mama, dan terkadang aku suka mengedit wajah mama untuk di masukkan ke gambar porno yang di gambar tersebut banyak posisi seks seorang wanita jepang yang berpakaian super seksi kutukar wajahnya dengan wajah mama, hasilnya luar biasa, aku bukan saja bisa membayangkan mama yang berpakaian seksi tapi juga dapat melihat seandainya mama dalam posisi dientot dan memakai pakaian seksi.
Ok, langsung saja, aku akan menceritakan hubungan seksku dengan mama, dimana ini berawal dari kunjungan mama ke kosku. Mama memang sering mengunjungi kosku sekedar untuk melihat dan memantau bagaimana keadaanku. Biasanya mama berkunjung satu atau dua bulan sekali. Dan biasanya jika akan mengunjungiku, mama selalu memberitahuku lebih dulu. Namun pada kunjungan pada bulan Desember, mama tidak memberitahuku akan ke jakarta. Saat itu mama menelponku melalui hpku.
"Halo Iki, mama baru mendarat di Jakarta nih, bisa kamu tolong jemput mama" sahut mama.
"Loh...mah, ko tumben mama datang dadakan, ga bilang Riki dulu lagi" sahutku.
"Iya...papamu mendadak mau meeting dengan orang di Singapur, jadinya mama pikir daripada mama sendiri di rumah, mending mama ke Jakarta aja deh nemuin kamu, emang kamu ga kangen ya sama mama"sahut mama.
"Ya kangen lah, ya sudah, Iki jemput mama sekarang ya" sahutku. 1 jam kemudian aku baru tiba di bandara Soekarno Hatta, dan langsung menuju starbuck coffe, karena mama menungguku di situ. Dari jauh aku sudah melihat mama yang sedang duduk sambil memainkan hpnya, saat itu mama mengenakan pakaian terusan berwarna putih, dengan dipadu kemeja putih dan juga mengenakan sepatu high heels dengan warna yang sama. Penampilan mama saat itu sangat anggun. Diam diam aku memfoto mama dengan menzoom kameraku, mumpung mama tidak sadar dengan kehadiranku, dan lumayan menambah koleksi wajah mama di laptopku. Setelah puas memfoto, aku langsung menghampiri mama.
"Hai mam...sory, lama yah nunggu"sahutku.
"Hai Iki...duh mama udah ampir berjamur nungguin kamu disini"sahut mama.
"Ah mama...wajah cantik kaya mama, jamur mana berani nempel"puji ku.
"Wah...anak mama sekarang udah bisa ngerayu dan ngegombal ya" sahut mama.
"Loh...Iki ngomong apa adanya ko, emang mama cantik"rayuku.
"Udah ah...kamu ini ngegodain mama terus, yuk kita pulang, mama gerah nih kelamaan nunggu kamu" sahut mama.
"Iya mah, sini Iki bawain bawaan mama" sahutku. Akhirnya aku dan mama langsung menuju ke mobilku.
"Oh ya Ki, ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?" Sahut mama memulai pembicaraan di dalam mobil.
"Belum mah...belom ada yang cocok" sahutku sambil nyetir mobil
"Ah...masa anak mama ganteng kaya gini masih belom punya pacar"sahut mama.
"Ya memang belom ketemu yang cocok aja sih mah" sahutku.
"Loh memangnya tipe wanita yang kamu pengenin itu kaya gimana sih"tanya mamaku dengan penasaran.
"Emhhh...kaya gimana ya...yah minimal kaya mamah aja deh, cantik, pengertian, dan seksi"godaku pada mama.
"Ihhh...Iki...kamu dah pinter ngegombal dan godain mama ya" sahut mama.
"Ih... siapa yang ngegodain mamah, kan mama nanya tipe cewe yang Iki suka kaya gimana, ya Iki jawab"sahutku.
"Masa udah nenek-nenek kaya gini dibilang seksi, konyol ih kamu"sahut mama dengan nada sedikit manja dan merendah. Kulihat wajah mama juga sedikit merah tersipu malu.
"Mah, Iki itu ga bohong, mama masih cantik ko menurut Iki, lagian kalau dibanding sama temen kampus Iki yang wanitanya, kalah jauh mah dibanding sama wajah mama"pujiku.
"Benarkah mama masih cantik say? Makasih ya Iki, kamu tuh bener bener bikin mama jadi salting deh"sahut mama dengan wajah malu.
"Oh iya Iki, ini kan udah mau akhir taun, bentar lagi kamu libur semester kan, kita pulang ke Semarangnya bareng aja ya, kamu ga ada acara kan akhir taun?"tanya mama.
"Emhhh...sebenernya siy Iki diajakin temen kampus ke puncak sih mah, cuma Iki males ah" sahutku
"Loh kenapa? Kalau kamu memang sudah ada acara ga apa apa loh, mama ga mau ganggu acara sama temen kamu, mama ga apa apa ko pulang sendiri" sahut mama
"Ga ah mah, lagian mereka itu semuanya pergi dengan pacarnya masing masing, kalau Iki pergi yang ada malah diledekin dan cuma jadi nyamuk doank, mending Iki nemenin mama di rumah" sahutku.
Bersambung...
Sory jika tulisan dan alur cerita banyak yang ngaco dan ga sesuai, maklum, mohon like, kritik dan sarannya dari para suhu sekalian, mudah mudahan direspon baik
Ok, langsung saja, aku akan menceritakan hubungan seksku dengan mama, dimana ini berawal dari kunjungan mama ke kosku. Mama memang sering mengunjungi kosku sekedar untuk melihat dan memantau bagaimana keadaanku. Biasanya mama berkunjung satu atau dua bulan sekali. Dan biasanya jika akan mengunjungiku, mama selalu memberitahuku lebih dulu. Namun pada kunjungan pada bulan Desember, mama tidak memberitahuku akan ke jakarta. Saat itu mama menelponku melalui hpku.
"Halo Iki, mama baru mendarat di Jakarta nih, bisa kamu tolong jemput mama" sahut mama.
"Loh...mah, ko tumben mama datang dadakan, ga bilang Riki dulu lagi" sahutku.
"Iya...papamu mendadak mau meeting dengan orang di Singapur, jadinya mama pikir daripada mama sendiri di rumah, mending mama ke Jakarta aja deh nemuin kamu, emang kamu ga kangen ya sama mama"sahut mama.
"Ya kangen lah, ya sudah, Iki jemput mama sekarang ya" sahutku. 1 jam kemudian aku baru tiba di bandara Soekarno Hatta, dan langsung menuju starbuck coffe, karena mama menungguku di situ. Dari jauh aku sudah melihat mama yang sedang duduk sambil memainkan hpnya, saat itu mama mengenakan pakaian terusan berwarna putih, dengan dipadu kemeja putih dan juga mengenakan sepatu high heels dengan warna yang sama. Penampilan mama saat itu sangat anggun. Diam diam aku memfoto mama dengan menzoom kameraku, mumpung mama tidak sadar dengan kehadiranku, dan lumayan menambah koleksi wajah mama di laptopku. Setelah puas memfoto, aku langsung menghampiri mama.
"Hai mam...sory, lama yah nunggu"sahutku.
"Hai Iki...duh mama udah ampir berjamur nungguin kamu disini"sahut mama.
"Ah mama...wajah cantik kaya mama, jamur mana berani nempel"puji ku.
"Wah...anak mama sekarang udah bisa ngerayu dan ngegombal ya" sahut mama.
"Loh...Iki ngomong apa adanya ko, emang mama cantik"rayuku.
"Udah ah...kamu ini ngegodain mama terus, yuk kita pulang, mama gerah nih kelamaan nunggu kamu" sahut mama.
"Iya mah, sini Iki bawain bawaan mama" sahutku. Akhirnya aku dan mama langsung menuju ke mobilku.
"Oh ya Ki, ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?" Sahut mama memulai pembicaraan di dalam mobil.
"Belum mah...belom ada yang cocok" sahutku sambil nyetir mobil
"Ah...masa anak mama ganteng kaya gini masih belom punya pacar"sahut mama.
"Ya memang belom ketemu yang cocok aja sih mah" sahutku.
"Loh memangnya tipe wanita yang kamu pengenin itu kaya gimana sih"tanya mamaku dengan penasaran.
"Emhhh...kaya gimana ya...yah minimal kaya mamah aja deh, cantik, pengertian, dan seksi"godaku pada mama.
"Ihhh...Iki...kamu dah pinter ngegombal dan godain mama ya" sahut mama.
"Ih... siapa yang ngegodain mamah, kan mama nanya tipe cewe yang Iki suka kaya gimana, ya Iki jawab"sahutku.
"Masa udah nenek-nenek kaya gini dibilang seksi, konyol ih kamu"sahut mama dengan nada sedikit manja dan merendah. Kulihat wajah mama juga sedikit merah tersipu malu.
"Mah, Iki itu ga bohong, mama masih cantik ko menurut Iki, lagian kalau dibanding sama temen kampus Iki yang wanitanya, kalah jauh mah dibanding sama wajah mama"pujiku.
"Benarkah mama masih cantik say? Makasih ya Iki, kamu tuh bener bener bikin mama jadi salting deh"sahut mama dengan wajah malu.
"Oh iya Iki, ini kan udah mau akhir taun, bentar lagi kamu libur semester kan, kita pulang ke Semarangnya bareng aja ya, kamu ga ada acara kan akhir taun?"tanya mama.
"Emhhh...sebenernya siy Iki diajakin temen kampus ke puncak sih mah, cuma Iki males ah" sahutku
"Loh kenapa? Kalau kamu memang sudah ada acara ga apa apa loh, mama ga mau ganggu acara sama temen kamu, mama ga apa apa ko pulang sendiri" sahut mama
"Ga ah mah, lagian mereka itu semuanya pergi dengan pacarnya masing masing, kalau Iki pergi yang ada malah diledekin dan cuma jadi nyamuk doank, mending Iki nemenin mama di rumah" sahutku.
Bersambung...
Sory jika tulisan dan alur cerita banyak yang ngaco dan ga sesuai, maklum, mohon like, kritik dan sarannya dari para suhu sekalian, mudah mudahan direspon baik
Terakhir diubah:
