kalkinos
Semprot Baru
Selamat Pagi, Siang, Malam Para Suhu dan Semproters!!
Newbie disini mau mencoba berbagi tulisan karya newbie yang masih banyak kurangnya ini, sebuah cerita fiksi yang newbie tulis berdasarkan imajinasi newbie sendiri, jika ada kesamaan nama dan lokasi atau apapun itu semua hanyalah kebetulan semata. Mohon maaf jika ada tulisan yang salah ketik atau penulisan yang berantakan.
kiripik dan saran sangat terbuka, mohon bimbinganna para suhu !!
INDEX PART
Newbie disini mau mencoba berbagi tulisan karya newbie yang masih banyak kurangnya ini, sebuah cerita fiksi yang newbie tulis berdasarkan imajinasi newbie sendiri, jika ada kesamaan nama dan lokasi atau apapun itu semua hanyalah kebetulan semata. Mohon maaf jika ada tulisan yang salah ketik atau penulisan yang berantakan.
kiripik dan saran sangat terbuka, mohon bimbinganna para suhu !!
INDEX PART
Part 1. Semuanya Berawal Disini (Post 1) < Suhu sedang baca part ini
Part 2. Apakah Ini Awal Dari Sebuah Takdir
Part 3. This Is Love In The First Sight ?
Part 4. Almost Is Never Enough
Part 5. Aggressive ?
Part 6. She Was So Mysterious
Part 7. Sesuatu Yang Kita Lupakan
Part 8. Marni Update !!
Part 1. Semuanya berawal disini
Hai perkenalkan nama gw bagas anwar, gw adalah anak tunggal dari orang tua yang bisa di bilang sangat sukses sebagai pengusaha, bisnisman atau apapun itu namanya, karena itu gw ngk pernah mikirin dan merasakan berharganya dan susahnya mencari uang. Tapi yang membuat gw berbeda dengan anak anak orang kaya lainnya adalah, gw itu orangnya ngk hedon dan borju, ngk suka buang buang uang dari party siang malam seperti yang lainnya (walaupun tidak semua anak orang kaya seperti itu yaa) tetapi gw sangat suka bergaul dengan siapapun, baik itu tukang sapu sampai anak pejabat selama mereka menghargai gw, gw akan lebih menghargai mereka.
Tapi di balik itu semua hanya segelintir orang yang tau siapa gw, anak siapa gw, se-kaya apa gw. bahkan teman SMA gw hanya sahabat dekat aja yang tau siapa gw sebenarnya. Karena menurut gw kalau orang orang tau siapa gw, anak siapa gw, maka orang orang bersikap ke gw berdasarkan background gw dan menurut gw orang baik ke gw karena melihat hal itu merupakan sikap yang penuh dengan kepalsuan, sedangkan gw disini mencari hubungan pertemanan yang sehat dan jujur, Oke skip dulu sampai disitu.
Saat ini umur gw 17 tahun yang baru lulus di salah satu SMA terkenal di ibu kota, gw disini tinggal hanya berdua dengan “teman” gw yang sebenarnya adalah bodyguard atau ajudan yang orang tua gw berikan buat gw. namanya hendrikus, orang timur yang memiliki badan tegap dan kulit sawo matang, kenapa orang tua gw memberikan gw body guard ? ya itu karena kedua orang tua gw tinggal di US untuk keperluan bisnis dan pekerjaan mereka.
Setelah lulus SMA gw memutuskan untuk kuliah di salah satu universitas swasta di jakarta dan lebih memilih untuk nge-kost, gw menyewa 2 kamar karena yang satu lagi untuk si hendri (panggilan hendrikus). Disini gw meminta hendrikus memperkenalkan diri hanya sebagai teman gw, karena dia kebetulan ber-umur tidak jauh dari gw sekitar 21 tahun, dan gw meminta hendri untuk tidak ikut campur urusan gw kalau itu masih dalam batas wajar.
Gw nge kost di salah satu kost an yang bisa di bilang sangat sederhana, kost bertingkat 5 dengan caffe di lantai 1 dan kamar pembantu serta jemuran pakaian di lantai 5, sebenarnya ada lantai ke 6, tetapi sangat kecil dan hanya ada tangki penampungan air disani, hari pertama gw pindah pindah ke kost ini di bantu hendri untuk mengangkat barang barang.
“hen, abis angkat barang ini, lo langsung urus pindahan barang barang lo aja, sisanya biar gw yang urus sendiri”kata gw ke hendri
“siap boss, tapi yakin boss ? barang2 nya masih banyak lho, lagian barang saya cuman sedikit kok” jawabnya
“heh,, jangan panggil gw bos,, panggil aja gw bagas, jangan sampe ketawan siapa lo sama penghuni kost sini”
“ahh iya,, maaf boss, ehhh gass,, ehh bagas,,” jawab dia dengan terbata bata dan nada yang terlihat kaku
“yaelah,, santai aja kali hen,, jangan gagap gituu, anggep aja gw temen seumuran lo”
“yaa tapi maaf ya gas,, kalau kurang aja, gw ngk ada maksut kurang ajar sama sekali ke lo gas” jawab hendri yang mencoba untuk tenang dan terbiasa dengan cara bicaranya menjawab omongan gw
“nahhh gitu kan lebih enak di denger,, lagian lo ngk kurang ajar kok,, kan gw yang suruh, yaudah,, gw lanjut beres beres yaa,, lo urus barang lo aja”jawab gw
Dan hendri pun keluar kamar dan mengangkut barang barang milik dia ke kamar nya sendiri
“fiiuuhhh,, banyak juga barang gw yakk,, baru kerasa capeknya beres beres barang” gumam gw dalam hati
Maklum bro,, gw di rumah biasa pakek pembantu, semua udah beres semua udah siap, tapi untuk pertama kalinya gw bisa hidup mandiri dan bebas jauh dari orang tua setelah berdebat cukup hebat dengan orang tua gw yang memaksa gw untuk ikut dan kuliah di US
Flash back 5 hari yang lalu
“kamu yakin ngk mau ikut papa mama ke US ?” tanya bokap ke gw
“iya pah,, bagas mau hidup di jakarta, mau hidup sederhana, mau belajar hidup mandiri” jawab gw
“hhmmpp papa boleh tau alasan kamu kenapa kamu memilih jalan hidup seperti ini ?” lanjut bokap
“iya pah,, papa kan dulu sering cerita bagaimana mama papa dulu hidup susah, membangun usaha keluarga sampai sukses seperti ini, bagas juga pingin ngerasain hidup seperti itu maa,, paa, bagas pingin belajar dari bawah seperti mama papam bagas ngk mau terima gitu aja semua harta yang mama papa berikan ke bagas “ jawab gw dengan penuh keyakinan
“tapi kalau kamu kenapa kenapa gimana ? Ibu kota itu keras lho gas,, mama cemas kalau kamu kenapa kenapa disini, dan dari US ke jakarta itu perjalanan nya bukan sebentar, mama takut,, kamu anak mama satu satunya” jawab mama yang terlihat mulai terisak dan menangis
“maa paa,, tolong ngertiin bagas, bagas ingin hidup mandiri, bagas ingin menjadi orang yang sukses karena usaha bagas sendiri” jawabku kembali meyakinkan bokap nyokap
Lalu bokap pun memeluk nyokap yang terlihat menangis
“sudah mah,, biarkan anak kita memilih jalan hidupnya sendiri, harusnya kita bangga sebagai orang tua, anak kita mau hidup mandiri dan bukan hanya mau menerima harta yang kita berikan selama ini” ucap bokap yang mencoba menenangkan nyokap
“tapi pah,,, kalau bagas kenapa kenapa gimana ? ngk ada yang jaga dia disinii” tangis nyokap dalam pelukan bokap
“okeh kalau begitu, papa akan penuhi keinginan kamu, tapi dengan beberapa syarat” ucap bokap ke gw
“hhmmppp apa itu pah ?” jawab gw dengan sedikit bingung dan penasaran dengan apa yang akan bokap syaratkan ke gw
“satu, papa mau kamu pegang ATM yang mama papa kasih ke kamu, kamu disini fokus kuliah dan bergaul mencari pengalaman tapi papa ngk mau kamu kerja dulu. Dua, papa akan titip hendrikus ke kamu, untuk jaga kamu kalau ada hal hal yang tidak di inginkan terjadi. Tiga, apapun yang terjadi, mau itu baik atau buruk kamu harus segera kabarin mama papa “ ucap bokap menyebutkan satu persatu persyaratannya.
“hhmmpppp,,” aku mulai mencerna persyaratan yang bokap berikan
“kalau kamu ngk sanggup untuk memenuhi persayaratan dari papa mama, kamu lebih baik ikut papa mama ke US dan kuliah disana” lanjut papa sedikit mengancam
“atm ? okay,, ngk masalah, hendrikus ? yaa selama dia ngk ganggu privasi gw sih oke oke aja, ngabarin bokap nyokap ? ahhh pasti itu mah” ucap gw dalam hati sambil berfikir
“oke pah,, deal”jawab gw tegas
“tapi pah,, bagas itu anak kita satu satunya, penerus keluarga kita” jawab nyokap yang masih tidak rela dengan keputusan gw
“mahh,, biarkan anak kita berlajar dan mencari jati dirinya, kita doakan dia agar menjadi anak yang sukses dan selalu dalam lindungan tuhan”jawab bokap mencoba menenangkan nyokap
“bagas,, sini peluk mama,,” ucap mama
Dan gw pun menghampiri nyokap untuk memeluknya
“kamu jaga diri ya nak, ingat pesan mama selama ini ke kamu, kalau ada apa apa segera hubungi om eric biar bisa bantu kamu secepatnya,(om eric merupakan adik laki laki dari bokap gw, merupakan seorang pengusaha di bidang perbankkan dan hukum, disini bang eric yang bakalan banyak bantu gw di jakarta dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan hukum) kalau kamu ngk betah segera hubungi mama ya nak,, biar mama bisa langsung urus kepergian mu ke US, lalu bla bla bla “ sangat banyak pesan yang di berikan nyokap ke gw dan tanpa sadar gw pun mulai menangis di pelukan nyokap, namun dengan segera gw menghapus air mata itu, karena gw ngk ingin terlihat lemah di depan bokap nyokap
Hai perkenalkan nama gw bagas anwar, gw adalah anak tunggal dari orang tua yang bisa di bilang sangat sukses sebagai pengusaha, bisnisman atau apapun itu namanya, karena itu gw ngk pernah mikirin dan merasakan berharganya dan susahnya mencari uang. Tapi yang membuat gw berbeda dengan anak anak orang kaya lainnya adalah, gw itu orangnya ngk hedon dan borju, ngk suka buang buang uang dari party siang malam seperti yang lainnya (walaupun tidak semua anak orang kaya seperti itu yaa) tetapi gw sangat suka bergaul dengan siapapun, baik itu tukang sapu sampai anak pejabat selama mereka menghargai gw, gw akan lebih menghargai mereka.
Tapi di balik itu semua hanya segelintir orang yang tau siapa gw, anak siapa gw, se-kaya apa gw. bahkan teman SMA gw hanya sahabat dekat aja yang tau siapa gw sebenarnya. Karena menurut gw kalau orang orang tau siapa gw, anak siapa gw, maka orang orang bersikap ke gw berdasarkan background gw dan menurut gw orang baik ke gw karena melihat hal itu merupakan sikap yang penuh dengan kepalsuan, sedangkan gw disini mencari hubungan pertemanan yang sehat dan jujur, Oke skip dulu sampai disitu.
Saat ini umur gw 17 tahun yang baru lulus di salah satu SMA terkenal di ibu kota, gw disini tinggal hanya berdua dengan “teman” gw yang sebenarnya adalah bodyguard atau ajudan yang orang tua gw berikan buat gw. namanya hendrikus, orang timur yang memiliki badan tegap dan kulit sawo matang, kenapa orang tua gw memberikan gw body guard ? ya itu karena kedua orang tua gw tinggal di US untuk keperluan bisnis dan pekerjaan mereka.
Setelah lulus SMA gw memutuskan untuk kuliah di salah satu universitas swasta di jakarta dan lebih memilih untuk nge-kost, gw menyewa 2 kamar karena yang satu lagi untuk si hendri (panggilan hendrikus). Disini gw meminta hendrikus memperkenalkan diri hanya sebagai teman gw, karena dia kebetulan ber-umur tidak jauh dari gw sekitar 21 tahun, dan gw meminta hendri untuk tidak ikut campur urusan gw kalau itu masih dalam batas wajar.
Gw nge kost di salah satu kost an yang bisa di bilang sangat sederhana, kost bertingkat 5 dengan caffe di lantai 1 dan kamar pembantu serta jemuran pakaian di lantai 5, sebenarnya ada lantai ke 6, tetapi sangat kecil dan hanya ada tangki penampungan air disani, hari pertama gw pindah pindah ke kost ini di bantu hendri untuk mengangkat barang barang.
“hen, abis angkat barang ini, lo langsung urus pindahan barang barang lo aja, sisanya biar gw yang urus sendiri”kata gw ke hendri
“siap boss, tapi yakin boss ? barang2 nya masih banyak lho, lagian barang saya cuman sedikit kok” jawabnya
“heh,, jangan panggil gw bos,, panggil aja gw bagas, jangan sampe ketawan siapa lo sama penghuni kost sini”
“ahh iya,, maaf boss, ehhh gass,, ehh bagas,,” jawab dia dengan terbata bata dan nada yang terlihat kaku
“yaelah,, santai aja kali hen,, jangan gagap gituu, anggep aja gw temen seumuran lo”
“yaa tapi maaf ya gas,, kalau kurang aja, gw ngk ada maksut kurang ajar sama sekali ke lo gas” jawab hendri yang mencoba untuk tenang dan terbiasa dengan cara bicaranya menjawab omongan gw
“nahhh gitu kan lebih enak di denger,, lagian lo ngk kurang ajar kok,, kan gw yang suruh, yaudah,, gw lanjut beres beres yaa,, lo urus barang lo aja”jawab gw
Dan hendri pun keluar kamar dan mengangkut barang barang milik dia ke kamar nya sendiri
“fiiuuhhh,, banyak juga barang gw yakk,, baru kerasa capeknya beres beres barang” gumam gw dalam hati
Maklum bro,, gw di rumah biasa pakek pembantu, semua udah beres semua udah siap, tapi untuk pertama kalinya gw bisa hidup mandiri dan bebas jauh dari orang tua setelah berdebat cukup hebat dengan orang tua gw yang memaksa gw untuk ikut dan kuliah di US
Flash back 5 hari yang lalu
“kamu yakin ngk mau ikut papa mama ke US ?” tanya bokap ke gw
“iya pah,, bagas mau hidup di jakarta, mau hidup sederhana, mau belajar hidup mandiri” jawab gw
“hhmmpp papa boleh tau alasan kamu kenapa kamu memilih jalan hidup seperti ini ?” lanjut bokap
“iya pah,, papa kan dulu sering cerita bagaimana mama papa dulu hidup susah, membangun usaha keluarga sampai sukses seperti ini, bagas juga pingin ngerasain hidup seperti itu maa,, paa, bagas pingin belajar dari bawah seperti mama papam bagas ngk mau terima gitu aja semua harta yang mama papa berikan ke bagas “ jawab gw dengan penuh keyakinan
“tapi kalau kamu kenapa kenapa gimana ? Ibu kota itu keras lho gas,, mama cemas kalau kamu kenapa kenapa disini, dan dari US ke jakarta itu perjalanan nya bukan sebentar, mama takut,, kamu anak mama satu satunya” jawab mama yang terlihat mulai terisak dan menangis
“maa paa,, tolong ngertiin bagas, bagas ingin hidup mandiri, bagas ingin menjadi orang yang sukses karena usaha bagas sendiri” jawabku kembali meyakinkan bokap nyokap
Lalu bokap pun memeluk nyokap yang terlihat menangis
“sudah mah,, biarkan anak kita memilih jalan hidupnya sendiri, harusnya kita bangga sebagai orang tua, anak kita mau hidup mandiri dan bukan hanya mau menerima harta yang kita berikan selama ini” ucap bokap yang mencoba menenangkan nyokap
“tapi pah,,, kalau bagas kenapa kenapa gimana ? ngk ada yang jaga dia disinii” tangis nyokap dalam pelukan bokap
“okeh kalau begitu, papa akan penuhi keinginan kamu, tapi dengan beberapa syarat” ucap bokap ke gw
“hhmmppp apa itu pah ?” jawab gw dengan sedikit bingung dan penasaran dengan apa yang akan bokap syaratkan ke gw
“satu, papa mau kamu pegang ATM yang mama papa kasih ke kamu, kamu disini fokus kuliah dan bergaul mencari pengalaman tapi papa ngk mau kamu kerja dulu. Dua, papa akan titip hendrikus ke kamu, untuk jaga kamu kalau ada hal hal yang tidak di inginkan terjadi. Tiga, apapun yang terjadi, mau itu baik atau buruk kamu harus segera kabarin mama papa “ ucap bokap menyebutkan satu persatu persyaratannya.
“hhmmpppp,,” aku mulai mencerna persyaratan yang bokap berikan
“kalau kamu ngk sanggup untuk memenuhi persayaratan dari papa mama, kamu lebih baik ikut papa mama ke US dan kuliah disana” lanjut papa sedikit mengancam
“atm ? okay,, ngk masalah, hendrikus ? yaa selama dia ngk ganggu privasi gw sih oke oke aja, ngabarin bokap nyokap ? ahhh pasti itu mah” ucap gw dalam hati sambil berfikir
“oke pah,, deal”jawab gw tegas
“tapi pah,, bagas itu anak kita satu satunya, penerus keluarga kita” jawab nyokap yang masih tidak rela dengan keputusan gw
“mahh,, biarkan anak kita berlajar dan mencari jati dirinya, kita doakan dia agar menjadi anak yang sukses dan selalu dalam lindungan tuhan”jawab bokap mencoba menenangkan nyokap
“bagas,, sini peluk mama,,” ucap mama
Dan gw pun menghampiri nyokap untuk memeluknya
“kamu jaga diri ya nak, ingat pesan mama selama ini ke kamu, kalau ada apa apa segera hubungi om eric biar bisa bantu kamu secepatnya,(om eric merupakan adik laki laki dari bokap gw, merupakan seorang pengusaha di bidang perbankkan dan hukum, disini bang eric yang bakalan banyak bantu gw di jakarta dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan hukum) kalau kamu ngk betah segera hubungi mama ya nak,, biar mama bisa langsung urus kepergian mu ke US, lalu bla bla bla “ sangat banyak pesan yang di berikan nyokap ke gw dan tanpa sadar gw pun mulai menangis di pelukan nyokap, namun dengan segera gw menghapus air mata itu, karena gw ngk ingin terlihat lemah di depan bokap nyokap
Terakhir diubah: