Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Wicked Dreams

Ini yang di oprrek Sely terus suhu .... Rininya kapan suhu

:nenen::nenen::nenen:
 
Pagi hari H-4 sebelum natalan di UG parkiran sebuah gedung di Jakarta.

#

“Oi..dimana loe?”

Tanya Rico ditelpon

“Ada Vina ga?”

Gue yang langsung to the point yang ngebuat si rico loading sejenak.

“Ada bro”

Ujar singkat rico

“Aaahh…..”

Nafas gue yang berkeluh kesal dengan jidat yang menempel di stir mobil lalu garuk-garuk kepala

“Hahaha”

“Udah disiapin nih sama si vina….”

Tawa rico di telpon

“Breakfast special buat loe”

Ujar lanjut rico ngebuat gue aduh…makin males. Gilang sempet ngelirik gue dengan wajah yang aneh. Karena memang bossnya lagi aneh.

“Yah, udah deh gue kesana”

Ujar singkat gue

“Oke, gue tunggu yah bro”

---TUT----

“Gimana boss?”

“Masuk aja kita?”

Tanya gilang

“Iyah, yok”

Ajak gue keluar dari mobil

#

Di lobby gedung kantor yang cukup megah itu gue sempat mengambil Pass ID visitor dan sempat nih beberapa karyawati ngelirik gue dan gilang yang berpakaian cukup rapih mengenakan jas kemeja slim fit. Buset rapih banget bro? Yup, Soalnya kita mau persentasi dihadapan direksi. Sebenarnya nih data project tinggal gue langsung oper aja ke rico dan si rico sendirilah nanti yang persentasi menjelaskan UX dan UI app yang team gue buat beserta evaluasi yang udah gue susun rapih dihadapan direksi. Tapi, tiba-tiba aja direksi minta gue datang persentasi. Yah, sudahlah memang formalnya seperti itu kan kalau di luar negeri. Gue dan gilang sempat duduk anteng di sofa depan ruang meeting. Kaki gilang gak bisa diem jingkrak-jingkrak sendiri sambil membaca isi file yang doi buat sendiri untuk persentasi nanti. Maklum ini perusahaan cukup besar dan gue bisa pahami kalau doi agak sedikit nervous.

“Santai aja bro”

Ujar gue yang melirik kaki doi yang jingkrak-jingkrak sendiri

“He-hehe”

“Iyah bos”

Balas gilang menyegir asam yang selanjutnya…

“Heyyy….Ed”

Sapa suara wanita yang gue kenal sepertinya “Oh, my godddd” hati ini berkeluh kesah.

“Hey”

Balas sapa gue dengan senyum palsu

“Yuk, breakfast dulu”

Ajak vina dengan senyum menawan doi

“Ehmm…”

Deham doi yang sempat melirik gue malu-malu kucing ketika gue dan gilang berdiri menghampiri doi

“Hmmm…”

“Gue udah Siapin breakfast”

“Buat loe….loh ed”

Ujar doi ketika kami bertiga menelisir lorong kantor dan kadang mata doi malu-malu ngelihatin gue yang ada disampingnya.

“Makasih yah”

“Kebetulan gue juga lagi laper”

Ujar gue dibalas senyum doi yang menawan

“Mami sama papi”

“Gimana kabarnya ed?”

Ujar doi menanyai kondisi ortu gue

“Baik kok Vin”

Balas singkat gue

“Ooohh….”

Doi dengan kepala yang mengangguk-angguk

“And you…”

“How about you?”

Tanya vina dengan senyum menawannya

“I’am okay”

Balas singkat senyum gue

“Rico ada vin?”

Tanya gue mengalihkan perhatian

“Ada kok ed”

“Hmmm….kok loe gak nanyain gue?”

Balas gadis pintar ini inggin cari perhatian

“You’ll be okay”

Ujar gue menghentikan langkah lalu menatap doi yang sedang melirik gue malu-malu

“Thanks…hehe”

Balas vina dengan tersenyum manis

#

ASK : Vina itu siapa bro?

Vina yah..kalau mau tau cewek chinese tajir yang pententang-pententeng bawa tas hermes di mall kelapa gading. Postur tubuh langsing ideal, kulit putih mulus terawat, selalu silau kalau jalan bagaikan seorang model professional diatas catwalk yang Bikin cowo-cowo cuman bisa ngelirik aja tapi minder PDKT. Yah, inilah vina putri komisaris perusahaan tempat gue menyerahkan project tutup akhir tahun ini. Doi cantik sih bro…cantik maximal bagaikan seorang putri dari kerajaan lama tiongkok. Gue juga tau banyak yang ngincer doi apalagi yang naksir cowo-cowo Chinese ganteng aktivis gereja yang satu organisasi sama doi. Tapi, bukan berarti gue naksir sama doi. Karena hati ini tetap setia dengan mantan gue dulu yang kawin sama pilot.

Gue ketemu vina pas bulan januari di gereja. Dikenalin sama nyokap waktu itu yang langsung ngajak jalan-jalan ke mall. Semenjak itu doi sering main ke kantor gue. Kadang anterin gue makanan nenggok gue. Sampai kepergok sama mantan gue yang akhirnya ngebuat kita sempat marahan. Gara-gara ini si rico kenal baik sama gue karena sering di ajak vina main ke kantor gue buat modus. Vina belum gue apa-apain dan gue bukan tipikal cowo PK . Meski udah punya cewe gue menghormati Vina kok yang gue tau naksir sama gue. Gak ngerti juga gue kenapa doi naksir sama gue yang super sibuk ini dan selalu cuekin doi. Apalagi gue bukan keturunan Chinese :d . Sampai bikin gue pingin ngumpet rasanya kalau ketemu sama doi.

Gue duduk di sofa sambil meminum segelas coffee yang di ambilkan oleh vina. Di samping gue ada rico sama gilang yang lagi asik ngobrol. Gue sempat sibuk bbman sama selly yang lagi gue umpetin dirumah.

“Asik banget”

“Siapa ed?”

Ujar vina pingin tau

“Hmmm?”

“Enggak, temen kok”

Balas singkat gue sambil meneguk nikmat coffee dan melirik pesan BBM dari selly yang lagi manja.

“Oooh…”

“Hey, ini di makan dulu breakfastnya”

Ujar doi yang mengeluarkan kotak bento gitu yang diletakan di pangkuannya. Lalu menata apik diatas meja. Terang dong ngebuat gilang dan rico ngelirik baper karena mereka berdua cuman makan nasi kotakan.

“Wah, banyak banget nih”

Ujar gue yang menghargai doi

“Hehe...ini semua gue yang masak lohh”

Cakap vina menampikan kotak bento yang isinya variasi ada ayam goreng, telur dadar, tempe, dan sayur kangkung makanan gue suka.

“Kok kita gak dibuatin Vin?”

Ujar rico menggoda vina yang langsung membuat doi senyum manis nan anggun menselipkan rambut hitam kemerahanya kedaun telinganya.

“Mungkin kita beda bang”

Saut gilang ikut menggoda vina

“Oh, iyah-yah bro”

“Keluar aja yuk bro”

Balas rico yang mengajak gilang keluar ruangan yang semakin membuat gue pusing memegangi dahi gue dengan kepala yang menunduk aja.

#
Music Intermezo menggambarkan suasana
Gue sempet ngambil makanan yang disediakan oleh doi diatas meja. Tak ada satupun kata yang keluar dari bibir kami berdua. Vina juga sempat melirik gue dengan tatapan kedua bola matanya yang hitam menawan khas oriental itu. Sehingga ngebuat gue harus menjatuhkan pandangan ini karena jika terlalu lama akan gawat. Bisa ngebuat gue terbius oleh wajah doi yang memang menawan dan anggun. HALAH, langsung ajalah comot pakai tangan. Ujar batin gue yang langsung mencomot nasi beserta lauk pauk dengan tangan gue.

#

“Eh…”

“Ini ed sendoknya”

Ujar vina memberi gue sendok yang ternyata doi genggam sejak dari tadi.

“Gak usah”

“Udah pakai tangan aja”

Ujar gue langsung melahap nasi dan lauk

“Jangan….”

“Kotor ed”

doi yang tadinya di depan gue pindah tempat kesamping gue

“Ini pakai sendok ”

Lanjutnya ngasih gue sendok dan garpu

“Hmh…”

Dengus nafas gue dengan wajah tersenyum

“Udah terlanjur vin”

Lanjut gue memamerkan tangan gue yang udah belepotan sehingga ngebuat vina sempat menjatuhkan sendok dan garpu itu kepangkuannya.

#

Sekian menit sempat berlalu dengan kami berdua yang saling diem-dieman. Gue juga ngunyah makanan dengan kepala manggut-manggut sambil melihati isi ruangan istirahat karyawan ini. Mau nengok kekanan aduh jangan deh. Mending gini aja.

#

“Nanti acara di rumah loe yah”

Tanya vina

“Iyah”

Balas singkat gue sambil mengunyah nasi

“Loe gak sibuk kan ed?”

Tanyanya dengan nada suara yang lembut

“Gak lah”

“Acara keluarga mana mungkin gue sibuk”

Ujar gue

“Mau sesibuk apapun kerjaan gue”

“Pasti gue mampir kok”

Lanjut gue

“Haaah…”

Hembusan nafas lega doi

“Thank goodness deh”

Doi yang memegang anggun dadanya yang begitu gue lirik aduhh mak ampun mau keluar dari sini sampe ngebikin gue sok sibuk melihati arloji gue.

“Enak ga ed?”

Ujar vina yang semakin bergeser agak sedikit nempel badan gue

“Enak kok vin”

Cakap gue dengan kepala manggut-manggut

“Ini cobain dulu tempenya”

Ujar vina yang mengambil tempe di kotak bento dengan tangan manis putih mulusnya lalu menyuapi gue yang terang aja gak bisa gue tolak. Karena tempenya agak lumayan besar jadi gue gigit setengah dulu, lalu sisanya? Doi makan dengan wajah yang tersenyum manis. Habis itu doi langsung mengambil tissue mengelapi bibir gue.

“Thanks yah”

Ujar gue dengan tersenyum mengambil paksa tissue yang mengelapi bibir gue selanjutnya gue mengelapi bibir gue sendiri.

“You’re welcome”

Balas doi dengan wajah yang tersenyum lalu sekian detik kemudian doi menundukan kepalanya. Meratapi sedih sendok dan garpu yang ada dipangkuan roknya.

#

Suasana menjadi diam-diam pasif gak jelas gitu sampai akhirnya rico menjadi penyelamat gue. AH, akhirnya datang juga. Ujar batin gue yang berasa lega banget begitu itu pintu ada yang buka. Bento dari vina gue habisin sampai bersih. Gue menghargai orang dan gak mau nyakitin hati doi juga yang udah capek-capek masak. Di ruangan ini gue dan gilang menyempatkan waktu untuk briefing. Habis itu barulah kami berdua langsung FIGHT persentasi dihadapan direksi. Semua berjalan aman-aman aja meski gilang agak sedikit nervous. Tapi habis itu ngalir aja menjelaskan konsep project yang kita buat sesuai dengan jalurnya.

#

Di Garden belakang gedung biasa tempat karyawan istirahat sekitar jam 12 siang.

TOK~TOK~TOK

Bunyi suara high heels yang terdengar terburu-buru

“Co loe liat edi ga?”

Tanya suara wanita yang gue kenal

“Udah balik kali sama gilang”

Ujar rico

“Oooh…”

“Thanks yah”

Ujar wanita itu meninggalkan rico tanpa sedikit basa-basi.

~sekian puluh detik kemudian~

“Oi…Udah cabut tuh vina”

Saut rico memberitau gue yang sedang ngumpet nyusruk dibalik dedaunan yang berbentuk persegi.

“Hahaha…”

“Kayak bocah loe”

Ujar rico yang ngelihatin gue susah payah meloncati dedaunan berbentuk persegi yang setinggi pingang gue.

“Hahhh…”

Gue akhirnya lega duduk di bangku taman sambil menyalakan sebatang rokok

“Fuhhhh…’

Deep inhales mamen melepas penat

“Kenapa gak loe pacarin aja tuh si tuan putri?”

Ujar rico teasing gue

“Hahaha gak lah”

Balas gue dengan tawa lepas yang diakhiri dengan memijit dahi gue sendiri

“Sabar yah bro”

Saut rico menepuk-nepuk pundak gue tau soal mantan gue yang nikah yang gue balas dengan kepala gue yang manggut-manggut.

“Oi…grats ye udah tunangan aje loe”

Ujar gue melihati cincin silver yang sedang rico kenakan.

“Hahaha….Thankyou ….Thankyou”

“Sorry yah bro gak bisa undang”

“Acara sakral keluarga”

Minta maaf rico yang gue pahami

“Slow brother”

Balas singkat gue menepuk-nepuk pundak rico

“Jadi kapan loe nyusul sama si vina?”

Ujar rico teasing gue lagi

“Haha…gila loe”

“Janganlah bro!!”

“masih banyak cowo yang worth it selain gue diluar sana buat dia”

Ujar gue melihati suasana garden yang cukup sejuk dengan interior minimalis modern.

“Gue tadinya mikirnya juga begitu”

“Tapi, gue kasihan sama vina bro”

“dia udah sayang banget sama loe”

Ujar rico panjang lebar sambil menghisap dalam asap rokoknya

“Fuhhhh….”

Rico yang menghembuskan asap rokoknya dengan lega

“Yahhh….”

“Sampai akhirnya bikin gue nyerah”

Lanjut rico yang sempat ngebikin gue shock bingung mau ngomong apa sama kawan baik gue ini.

“Sorry brother”

Saut gue yang udah speechless

“Ahh…santai”

“Loe udah ngeliat hasil nyerah gue kan”

“Hahaha”

Ujar rico dengan tertawa lepas memamerkan cincin tunangan doi

“Ntar gue traktir minum yah”

Ujar gue

“Hahaha…”

“Boleh-boleh”

Balas rico dengan tawa lepas ciri khas doi yang memang dewasa bangetlah

“Gue cabut dulu yah”

Lanjut rico dengan menepuk-nepuk pundak gue

“Sip-sip brother”

Ujar gue yang diakhiri homie handshake dengan my bro

“OI….loe udah cukup worth it kok buat vina”

Cakap rico menghentikan langkahnya

“Sekali-sekali ajak si vina jalan”

“Bikin dia seneng bro”

Lanjutnya lalu meninggakan gue

#

Siang hari itu kota Jakarta tidak sepanas seperti biasanya. Gue masih nyantai duduk dibangku taman sambil menyambung rokok gue yang sebentar lagi akan habis. Keluh kesah yang gue keluarkan bersamaan dengan asap rokok di mulut dan hidung gue. Merupakan wujud kalau gue sedang dalam keadaan yang memang lagi galau. Entah sampai kapan perasaan galau ini terus ngebikin gue menghindar terus dari vina. Rasanya kok males yah gue datang ke acara natalan keluarga nanti. Rasanya baru kemarin gue ketemu sama mantan. Dan rasanya juga kantornya dekat dari sini. Mann….really miss her…

Sore hari dikantor…

Gue duduk diam didepan meja desk. Hujan rintik-rintik diluar ngebuat gue kayaknya asik aja bengong gitu. Di kantor cuman ada gue ama herdi. Si herdi lagi asik main dota. Tadinya mau ajakin gue. Tapi kayaknya otak gue gabut ntar jadi kalahan lagi. Ntah, kenapa akhirnya gue buka-buka google searching jasa counseling pasutri.
 
Terakhir diubah:
huih mantahppp bs pertamax...
thanks updatenya suhuuu...


dinantikan kelanjutttannya suhuuu
semangatt ... keep semproott

:ampun::ampun::ampun:
:mantap::semangat::beer:
 
Tokoh nindy, apakah yang menikah dgn pilot? Atau belum muncul?
Makasih bro bro :beer: yang udah baca semoga menikmati. untuk tokoh tokoh yang belum muncul harap sabar yah pelan-pelan:Peace:


this video was removed for violating our TOS
:hua:

Ini cerita top abis...alur mudah dcerna....
Yang pasti baru ini cerrbung Ada pict n vid nya...
Berasa FR .....

Ada swing dgn rini g om? Atau 3S mungkin xixixi



Oh....sama apesnya kita om....


Ini cerita top abis...alur mudah dcerna....
Yang pasti baru ini cerrbung Ada pict n vid nya...
Berasa FR .....

Ada swing dgn rini g om? Atau 3S mungkin xixixi



Oh....sama apesnya kita om....

Wah telat :malu: nanti juga ada lagi hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd