Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Wicked Dreams

Bimabet
kl edy memilih selly... bakalan ada perasaan gimana gitu.. karena selly udah pernah dgn daniel/rudi sampai punya anak lagi....
sedang daniel serius mau mendapatkan vina sebagai istri...
trus edi bagaimana...??
soal angga.... skrg sudah terjerat dlm kenikmatan dgn rini... secara tdk lgsg kesalahan edi yg jerumusin angga... sampai angga menjauhi keluarganya dan lebih memilih bersama2 rini dlm kenikmatan... apa niki bs buat angga lepas dr rini2 atau sebaliknya buat angga malah lebih suka karena rini hyper dan bisex ...

ditunggu kelanjutannya suhuu
 
Music intermezo
Di pinggir pantai, belakang hotel anyer– Gue dan angga duduk menikmati angin malam sambil melihati ombak laut yang berdesir lembut.

“Rokok”

Tawar gue

“Gak bang”

Balas tolaknya

“SSH..”

Deep inhales* sambil mencerna pikiran yang hendak di sampaikan

“Fuhh….”

“Kenapa kau begini?”

“Kasihan mamak kau”

Ujar gue dengan logat khas sempat membuat angga hanya diam saja. Lalu doi pun berkata….

“Kau yang bikin aku begini bang”

Balasnya dengan kepala yang menunduk serta tangan yang sibuk bermain pasir pantai

“Hei…Awak tak menyuruh kau ngentot cem babi sange seperti itu”

Ujar gue

“Terus cem mana lagi?”

“Kau suruh aku jadi seperti apa bang?”

“Capeklah awak ini terus kau katai culun lah, cupu lah, gak gantle lah”

Balasnya dengan kesal sambil melempar debu pasir

“TEMBAKLAH NIKI”

“KAU SUKA SAMA DIA KAN?”

“JANGAN KAU JADI PENGECUT SEPERTI ITU”


Ujar gue berteriak lantang menanggapi sepupu gue ini

“KALAU AKU DI TOLAK”

“CEM MANA BANG?”

“HAH?....KAU TAU DIA SUKA SAMA GILANG!!!!”


Sautnya dengan berteriak lantang menatap gue dengan kedua bola mata yang melotot dan berair.

“NGA!! “

“Di tolak itu urusan belakang brother”

Ujar gue dengan kalimat dengan nada suara yang mulai terjaga seiiring emosi yang pergi begitu saja terbawa oleh angin pantai di bulan desember.

“Yang penting kau sampaikan dulu perasaan mu itu”

Ujar gue

“Jangan sampai loe nyesel seperti gue”

“Loe udah tau kan”

Lanjut gue yang dibalas kepala angga yang mengangguk-angguk paham soal mantan gue. Tapi, sorot matanya masih menatap tajam kearah depan.

“Akh, kau banyak cakap bang”

“Kau sendiri juga terus nyakitin si Vina”

“Kasihan Awak ni ngeliat si vina”

“Kau terus beri dia harapan palsu”

Ujar angga dengan tersenyum sinis yang sebagai karyawan di kantor gue ,Doi tau betul bagaimana vina hampir setiap saat datang ke kantor gue.

“Tampang kau bolehlah Tampan”

“Tapi, seenggaknya awak ini tak seperti kau”

Ujarnya lagi yang langsung membuat diri ini…..WTF

“TAU APA KAU?”

“HAH? “

“BABIK KAU YAH “


Ujar gue dengan suara lantang memegangi erat kaos angga. Entah emosi dari mana itu datang kembali dengan energy yang benar-benar membikin wajah ini berang.

“Ayok pukul aku bang”

“Bila perlu sekalian kau keluarkan aku”

“Kenapa kau marah?”

“HAH?”

“BERARTI BENAR KAN APA YANG AWAK CAKAP INI?”


Ujar angga menantang gue yang sempat di perhatikan oleh orang-orang seperti nelayan yang sempat berlalu lalang.

“Ei ei ei ei…”

Ujar seorang laki-laki yang berpenampilan seperti nelayan hendak inggin menengahi urusan kami berdua

“Sudah-sudah jangan berantem”

Salah seorang nelayan yang sempat memegangi lengan ini berusaha untuk melerai

“Lepasin bang”

“Urusan keluarga”

“Jangan ikut campur bang!!”

Gue yang menatap kesal pria hitam keling itu bersama dengan temannya sedang menarik-narik badan ini.

“Sudah-sudah biarkan saja mereka ribut”

“Ini mau saya pinjamkan Golok?”

“Hahaha….”

Ujar beberapa laki-laki yang berpenampilan seperti nelayan tertawa seolah-olah mengejek kami berdua yang sempat membuat angga mencuri kesempatan melepaskan tangan ini yang sedang mengrip kaos doi hingga sobek, lalu pergi begitu saja meninggalkan gue.

Usai angga pergi gue hanya bisa duduk terdiam melihati ombak pantai yang berdesir lembut. Menghabiskan sisa rokok yang ada, lagi, dan lagi. entah sampai kapan gue harus beranjak dari tempat ini. Hingga tak sadar 1 pack rokok sudah habis gue hisap yang dibantu oleh hembusan angin malam bulan desember ini. Feeling ini rasanya amat begitu similar ketika gue duduk sama mantan gue di tepi pesisir pantai Honolulu~Hah really miss her :d
 
Terakhir diubah:
Wah bagus ceritanya.. :mantap:
Banyak :nenen: bertebaran :):)

Ditunggu kelanjutanya bang...
Diurus danielnya bang..
mau enak2 sama cewe2 nakal, pas nikah malah cari cewe baik.. mesti diperhitungkan itu bang..
 
Real story' emang paling bikin baperan... wkwkwkwk

Ayoo Ed, bahagian si Vina...:panlok4:
 
Sekitar jam 1 malam di hotel

Gue sempet ngelihat selly sudah tertidur lelap di atas ranjang .Malam ini rasanya gue gak bisa tidur. Jadi gue putuskan untuk bersantai sejenak di beranda hotel. Nge-beer, smoke, dan nyemil ngeliatin desir ombak malam pantai anyer di lantai atas hotel. Gue ingget ini destinasi terakhir kita pas gue mau BO selly. Lucu juga pada akhirnya gue kesini juga, jadi sempat gue ketawa sendiri. Gue sempat balik kekamar ambil 2 hp doi yang lagi gue sita. Percuma. Di password dan gue gak bawa laptop untuk decrypt. Kalau OS android gampang , tapi ini BB dan 1 lagi pakai HP jadul model nokia gitu yang harus pakai sandi. Jadi akhirnya gue geletakin gitu aja diatas meja.

“SSH..”

Deep inhales* merasakan penat yang tiap hari terus bermunculan ini. Dari vina, Daniel, dan sepupu gue yang mengalami perubahan jadi hyper seperti ini. Damn…I made a mistake. Andai gue gak ketempat rekomendasi Daniel ajakin sepupu gue. Pasti gak akan seperti ini jadinya. Gue jadi gak enak sama tante lina kalau gue bikin anaknya jadi begini. Gue sempat baca-baca sms. Disana ada pesan dari vina yang pingin tau gue lagi apa? Dimana? Yang kira-kira 10 jam lalu belum gue bales. Rasanya tangan ini hendak inggin menekan icon tlp yang terdapat diatas kotak msg. Tapi, akhirnya bergerak otomatis mencet keypad virtual membalas pesan sms darinya. Sempat beberapa menit gue tungguin. Berharap doi bales sms gue sambil buka pesan unread lainya yang saat itu dari sis ratna.

Music Intermezo :d

#

“Ed, gue mau cerita”

“Loe tlp gue aja yah..

“jam brp aja oke”

“Gue lagi lembur kok say”


Ujar ratna di sms yang langsung ngebuat gue telpon doi.

“Halo sis…”

Gue yang langsung menelpon doi

“Haiii…..”

Suara doi yang begitu energik meski gue tlp malam

“Masih di kantor?”

Tanya gue

“Hehe…iyah, ini ditemenin sama ciko…”

“Meaww!!!”

Ujar sis yang sempat gue dengar suara kucing

“Gak ada Daniel kan?”

Ujar gue dengan suara sembunyi-sembunyi yang sempat ngebuat sis loading sejenak

“Daniel udah molor ”

cakap bisik sis ratna

“Gimana kalau loe cabut keluar dulu sis”

Ujar gue agak risih kalau ada Daniel yang satu ruangan sama doi

“Hehehe….parno banget yah loe”

“Oke…sekalian bikin kopi deh gue”

Balas ratna yang sempat gue dengar suara langkah high heels doi

“So, udah sampai mana Daniel”

“Gangguin hidup loe?”

Tanya sista yang bikin gue ketawa

“Hahahaha…..anjing tuh anak”

Tawa gue

“Hehe…”

“Daniel yah”

“Gue udah ngerasa ini bakal kejadian kok ed”

Ujar sis ratna di telpon yang hanya bisa buat gue diam mendengarkan doi berbicara

“So, Maafin gue yahhh sayangg”

Balas sis dengan nada suara yang manja-manja genit gimana gitu

“haha….it’s okay sis”

Tawa gue

“Siapa mbak?”

Saut suara seorang pria dibelakang sis yang sepertinya gue kenal suaranya

“Itu herdi sis?”

Tanya gue

“Hehe….iyah…”

“Bentar yahhh..”

Ujar sis ratna

“Boss loe, ini loe mau bicara?”

Lanjutnya seperti lagi nawarin tuh handphone nya ke si herdi

“Ogah ah, ntar di suruh pulang”

Ujar herdi

“Iyah, dia mau bantuin gue nyusun laporan data product bulan November sampai desember”

“Karyawan gue kan pada ambil cuti”

“Katanya biar kerjaan gue cepet kelar aja”

“Hehehe…sweet banget yah pegawai loe”

Ujar sis ratna di telpon yang gue tau kerjaan itu buat anak management

“Herdi….herdi”

“Loe yakin mau terima sis?”

“Loe tau kan kalau dia-“

Lanjut gue yang inggin berkata sesuatu

“Jangan Ahhh… say”

“hehe…”

“Masih berondong…”

“Tenang aja kok “

“Herdi pasti gue kasih bonus…hehe”

Ujar sela sis yang tau kata apa yang hendak mau gue sampaikan ke doi.

“Sampai mana yah kita tadi…”

“Ahh….Daniel”

“My sweetie cute little brother”

“Hehe….”

Lanjut sis ratna

“Loe tau….”

“baru kali ini loh gue liat Daniel seserius ini”

“Ngomongin soal cewe ke gue”

Ujar sis ratna yang bikin gue hanya “SSH..” menghirup asap rokok dengan tenang.

“Dia selalu tanya soal vina ke gue”

“Sampai penasaran kenapa ini cewe kok seringgg… banget dateng ke kantor loe”

Cakap sis ratna di telpon

“Ahh…damn”

Gue yang hanya bisa menghela nafas sambil memegangi dahi ini

“Gue bilang kalau vina itu calon loe”

“Jangan gangguin dia…Awas loh gue gebok!!”

Cakap sis ratna yang sempat membuat wajah ini semringah

“Loe juga tauu kann..”

“Daniel di mutasi ke Surabaya”

Ujar sis ratna

“Iyah gue tau”

“Gue heran kenapa tuh anak kok bisa balik ke Jakarta”

“Bukanya dia jadi branch manager disana”

Ujar gue

“Iyah, dia drop itu”

“Minta balik ke Jakarta jadi bawahan gue lagi”

“Setelah dia ketemu langsung sama vina di pet shop”

“Ada guee kok…jadi tenang aja…hehe”

Ujar sis ratna sambil tertawa kecil

“Pet shop?”

“Kapan sis?

Tanya gue penasaran yang sepengetahuan gue nih bocah baru ketemu ama vina sekali di rumah sakit.

“Ingget pas Daniel mau main ke kantor loe…”

“Hehe….itu tuhh…pas loe lagi umpetin vina”

Ujar sis ratna yang bikin gue berasa malu

“Haha…iyah-iyah”

Tawa tengsin gue yang sis ratna kok tau banget modus gue.

“Nah, besoknya dia jadi supir gue”

“Anterin gue ke pet shop”

“Ketemu deh sama vina”
Cakap sis ratna yang bikin gue ahh…damn.

“Abis itu vina dimodusin?”

tanya gue

“Hehe…enggak kok”

“Loe tau…”

“Baru kali ini, gue liat anak buah gue yang playboy ini...”

“Antengggg bangett..”

“Cuman bisa dieeemmm aja…gue pikir nih si berewok lagi sakit”

“Abis itu kita jalan-jalan ke kelapa gading”

“Vina mau nyari gift buat loe”

“Udah di kasih belum?”

Tanya sis ratna

“Apa sis?”

Tanya balik gue penasaran karena gue sama sekali belum terima gift apapun dari vina. Gift Christmas pun doi juga gak ngasih apa-apa ke gue.

“Ohh…belum”

“Udah lama loh padahalan”

“Yah udah biar nanti surprise aja deh”

“Hehe….”

Ujar sis ratna

“Abis itu si Daniel sering banget minta foto vina ke gue”

“Katanya buat semangat aja”

Cakap sis ratna

“Ed….”

“loe tau kan Daniel itu serius banget orangnya kalau lagi ngejar something”

Ujar sis ratna dengan nada suara yang super serius

“Iyah gue ngerti sis”

Balas gue yang tau banget sohib gue ini emang lagi incer posisi branch manager dan gue juga gak bisa bayangin dia drop itu posisi begitu aja karena seorang wanita.

“Gue sekarang gak bisa jadi tembok lagi buat loe”

“sorry yah……”

Ucap sis ratna di telpon

“SSH…”

Deep inhales* mamen

“Fuhh…..”

“It’s okay sis….”

Balas gue sambil memandangi langit yang rasanya tak ada bintang yang menyisahkan hanyalah desir lembut angin pantai.

“Gue dukung loe berdua”

“Goodluck deh pokoknya”

“Oke deh..gitu aja…”

“Hehe…kerjaan gue gak kelar-kelar nanti”

“semangat yah Ed”

Tutup akhir sis ratna di telpon

“Oke… sis”

Ujar singkat gue

---TUT---
 
Terakhir diubah:
ga kebayang kalo danil mau ngambil vina...kenapa gw ikutan mikir...ed..ed..
 
cem mana lah jadinya lae ini?

Hahah tak tau lah awak ni.....:d

Wah bagus ceritanya.. :mantap:
Banyak :nenen: bertebaran :):)

Ditunggu kelanjutanya bang...
Diurus danielnya bang..
mau enak2 sama cewe2 nakal, pas nikah malah cari cewe baik.. mesti diperhitungkan itu bang..

:d

Real story' emang paling bikin baperan... wkwkwkwk

Ayoo Ed, bahagian si Vina...:panlok4:

Minum Aqua dulu biar gak baper :d

ga kebayang kalo danil mau ngambil vina...kenapa gw ikutan mikir...ed..ed..

:d
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
nah loe... khan daniel bener2 incar vina... sktg tergantung edinya nih... mau ama vina apa selly... karena vina memang suka dgn edi.. jd mudah buat edi mengalahkan daniel dlm perebutan vina..
gw seh harap itu trik daniel supaya edi bisa jd benar2 mau dgn vina... dah sekongkol dgn ratna...
cuman gimana nasib nya selly...

ditunggu kelanjutannya suhuu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd