Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Wicked Dreams

bos gw numpang neduh yah...balapan bacanya kirain biasa awalnya tapi sampe page 10 jd ga bisa ngomong
titip vina bos..
 
sedihnya si vina....
semoga aja edi ada perasaan khusus kpd vina... meski bukan sepenuhnya... tp vina nya rela
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Selly full rasa, vina full rasa. Mbikin edi bingung stengah mati milihnya, dan jangan lupa, di pembukaan suhu ngasih 2 cewek lagi, ada nindy dan rini..
 
H-1 Natal dirumah sakit sekitar jam 9 pagi.

#

“Halo bang gue denger dari herdi loe tipes?”

Ujar niki di telpon

“hahaha….iyah nih nik”

Balas gue tertawa

“Pinjem dulu nik”

Saut seseorang yang gue kenal suaranya

“Apa sih”

“Bentar nton”

Niki dan anton seperti rebutan telpon

“BOSSS…waduhh kok bisa boss?

“Ntar gue kirimin obat manjur nyembuhin tipes boss”

Ujar anton mengkhawatirkan gue

“H-halo bang banyak minum air putih bang”

Ujar Niki

“Boss hari ini boss langsung gue kirim”

“Tenang aja boss pasti loe sembuh”

“Anton ih…ini kan handphone gue”

“Anton….”

Ujar anton yang sempat berantem rebutan telpon dengan Niki

“Hahaha…iyah-iyah”

Ujar gue tersenyum melirik Vina yang sedang ikut tertawa memperhatikan kelakuan pegawai gue .

#

Ketika kami berdua sampai gereja Vina sempat kaget ngeliat gue yang langsung drop. Doi panic sampai minta teman 1 organisasinya membopong tubuh gue yang udah aduhhh….parah banget bro. Pala gue berasa berat banget, perut gue kram, dan ditambah lagi badan gue tiba-tiba lemes gak berdaya. Gue istirahat di jok belakang mobil sambil melihati vina panic sedang nyetir mobil. Disampingnya ada wanita yang ikut menemani kepanikan doi. Setelah itu semuanya gelap aja. Gue bangun lagi pas badan gue dibopong sama petugas medis lalu tiba-tiba ditusuklah tangan ini pakai jarum infus yang langsung ngebuat mata gue melotot dan bibir ini langsung mengeluh kesakitan.

Dokter mendiagnosis sementara gue dengan penyakit“Tipes” dan harus di rawat inap. Tapi, untuk lebih memastikan lagi mereka sempat mengambil sample darah gue. WADAW. Mampus dah gue kalau tau gue tipes gara-gara obat kuat. Kan jadi gak lucu kedengarannya. Soalnye pikiran gue ini pasti ulah obat kuat yang gue minum tadi pagi. Pasrah lah awak ini. Semoga vina tidak mendengar gue tipes gara-gara apa? Nyokap bokap sempat besuk gue tadi barusan sekitar jam 7 pagi sama adik cewe gue. Disusul sama Nyokapnya vina yang gak lama bawain baju ganti buat anaknya yang pingin stay di rumah sakit nemenin gue.

Herdi dan gilang mau besuk siangan bareng sama ratna dan Daniel partner perusahaan yang udah langanan bikin project di kantor gue. Bisa dibilang mereka berdua ini teman dekat gue. Kita juga yang urusin masalah maintenance karena tenaga IT di perusahaan mereka kurang baik sense nya untuk data center. Nih, orang berdua niat banget mau nyulik karyawan gue buat kerja fulltime di perusahaan tempat mereka berdua bernaung. Tapi, gue tau herdi, gilang, dan angga setia sama bossnya :d. Gue berharap Daniel gak jadi kesini moga-moga tuh orang nabrak tiang pingsan di jalan. :d kalau bisa tiap hari begitu :d

Anton itu adiknya Daniel. Dulunya karyawan di perusahaan tempat Daniel dan ratna bernaung. Entah kenapa doi resign dan pindah ke kantor gue. Gue sempat bilang ke anton gue hanya mampu gaji dia 2x UMR Jakarta yang jelas jauh banget sama gaji dia di perusahaan Daniel dan ratna. Anton orangnya agak random tapi doi ini bisa dibilang multi talent. Gue masih gak ngerti kenapa dia keluar dari perusahaan yang cukup besar dengan bakat dan potensi doi yang luar biasa itu. Ide project kebanyakan dari pemikiran dia yang selalu gue Approve karena memang always brilliant. He just want freedom. That’s all I know from him.

Rico sama tunanganya juga mau dateng ntar sorean. Selly? History miss call dari doi banyak banget di HP gue dan sempat nanyain gue terus. Akhirnya gue harus bohong ke doi ada kerjaan di luar kota. Urgent. :d

#
Musik Intermezo ;d
“Hmm….Ed”

Panggil vina dengan suara yang lembut

“Loe gak mau mandi?”

Lanjutnya dengan tatapan kedua bola matanya yang terlihat anggun itu. Kedua tanganya memegangi erat baskom berisi air hangat yang di taruh di atas pangkuannya.

“Nanti yah”

Ujar gue sibuk membalas pesan sms dari selly

“Siapa?”

Vina yang inggin tau sempat mau ngintip tapi gue langsung matikan aja hp gue

“Teman kok”

Balas singkat gue

“Ohhh..”

Doi yang mengangguk-angguk

“Gue mandiin yah”

Lanjutnya dengan tersenyum manis

“Boleh ga?”

Vina yang menatap dalam mata gue yang rasanya sulit untuk gue tolak

“Okay”

Balas gue tak berdaya menatap wajahnya yang begitu manis itu

#

Gue buka piyama yang sedang gue kenakan dengan berhati-hati karena tangan gue lagi di infus. Vina sempat membantu gue merosotkan baju piyama lengan panjang ini dengan duduk dibelakang. Tau ga sih kalau sakit tipes begitu kulit kena angin berasa nyilu banget nusuk sampai ketulang. Yah, begitulah reaksi wajah gue yang sempat meringis sejenak ketika sudah telanjang dada.

“Eh”

“Kenapa? Kena infus yah?”

Tanya vina

“Enggak dingin banget”

“AC nya matiin aja vin”

Ujar gue yang langsung……

“GRIP!!”

Doi yang memeluk gue dari belakang lalu menyenderkan kepalanya di punggung gue.

“Masih dingin?”

Tanyanya lalu disusul mengecup punggung ini yang hanya bisa ngebuat gue garuk-garuk dahi gue sendiri.

“Nope”

Ujar singkat gue lalu dilanjutkan oleh doi yang menyeka punggung gue ini dengan handuk hangat. Mungkin baru pertama kali ini gue di mandiin cewe timbul rasa malu. Sehingga membuat gue hanya bisa menatap langit-langit kamar VvIP dengan mengangguk-angguk.

“Punggung loe lebar juga yah”

Ujar vina yang telaten membasuh punggung gue

“Suka Nge-gym?”

Tanyanya

“Hahaa….enggak”

“Workout biasa aja kok”

Balas gue yang disusul dengan vina berganti posisi di hadapan gue lalu menyentuh lembut perut gue yang atletis itu. Doi sempat tersenyum sendiri setelah itu melirik gue dengan kedua bola matanya yang lembut. Setelah itu doi menyekah bagian perut dan dada gue dengan wajah yang semakin dekat. Kian mendekat hingga tak terasa hampir sejengkal lalu menatap kedua bola mata ini dengan penuh makna yang dalam. May I kiss you? Yang gue jawab mencumbu lembut bibir manis tipis merah mudanya itu.

Meski hanya cumbuan lembut tapi terasa membekas di jantung ini yang berdegup kencang. Mata doi yang terbenam dengan kepala yang perlahan-lahan berpagut kasih mengikuti gerakan bibir manisnya yang sedang bercumbu dengan bibir ini. Membuat hati ini memuji akan sisi sweet yang doi perlihatkan dihadapan gue. Sehingga memercik batin ini yang terasa inggin menjadikan dirinya seorang kekasih. Tapi, sisi lain dari batin ini berbicara “No” dengan seribu alasan. Kissing ini rasanya menjadi semakin sweet ketika doi menempelkan dahinya dengan kedua bola matanya yang terbenam. Lalu tersenyum lembut yang di padu dengan nafasnya kembang kempis, serasa dirinya baru saja mengenal sisi lain diri gue lebih dalam.

#

Sekitar jam 1 siang…

“Woops….”

kaget seseorang pria yang masuk kedalam kamar VVIP .sambil membawa bingkisan buah-buahan karena sempat berpas-pasan dengan vina saat mau keluar memanggil suster.

“Vinaaaaa”

Suara teriak seru di luar yang sepertinya gue kenal

“ka ratnaaa”

Vina dengan suara happynya menyambut ratna kawan gue diluar.

“Tadi vina yah Ed?”

Tanya seorang pria menengok kearah belakang dengan senyum mempesonanya yang mungkin bisa membuat cewe-cewi meleleh

“Oi…Jaga mata”

Saut gue

“Hahaha…sorry-sorry cantik juga yah vina”

Ujar Daniel kawan gue

“Gak pulkam loe bareng sama adik loe?”

Tanya gue

“Haha…gak…gue udah balik di pindahin tugas di sini”

“Jakarta”

“Rada sibuk gue”

Balasnya duduk di atas ranjang gue dengan kedua bola menatap kearah pintu luar seolah-olah dirinya berharap melihat sesuatu disana.

“Oooh..”

“Grats deh…”

Ujar gue yang lalu bertegur sapa dengan gilang dan herdi yang mengkhawatirkan keadaan gue yang lagi di infus. Usai gue dan karyawan gue bertegur sapa….

“Gimana di Surabaya?”

“Dapet cewe?”

Ucap sindir gue kearah Daniel sang pria playboy ini

“Hahaha…menang banyak”

Ujar Daniel yang berpindah tempat membuka jendela rumah sakit lalu menyalakan rokok

Ask : Karakter Daniel itu seperti apa bro?

Daniel itu teman dekat sekaligus teman nakal gue di Jakarta. Dugem, karokean, nyimeng, dan lain sebagainya :d Kalau ada dia apa aja yang gak bisa jadi bisa. Apa aja yang terkesan mustahil juga bisa doi tangani. Pria multi talent sama seperti adiknya. Bedanya Anton agak random kalau kakaknya ini penuh dengan passion. Mukanya mirip 11/12 mirip seperti bang Chicco Jerikho yang berewokan, hidung mancung ala arab, dan mata coklat tua mirip seperti nyokapnya orang uzbekistan. Kalau adeknya “Anton” lebih mirip kayak bokapnya kelihatan campuran Chinese-nya. Mereka berdua ini abang adek dengan segala perbedaan tapi terlahir campuran Chinese dan uzbe. Yah, pokoknya Daniel ini ganteng maximal lah seperti prince-prince arab. Tapi, Dia bukan tipe cowo ganteng murahan yang suka tebar pesona. Tapi tipikal cowo yang mendekati wanita dengan sisi gantlenya.

“Pantes mak lampir sering ngelarang gue”

“Main ke kantor loe”

Ujarnya lagi

“Loe lagi sembunyiin bidadari toh”

Lanjutnya lagi

“Haha….E-enggaklah”

Balas gue gelagapan yang berasa kegep

“Ed!!”

“Turut berduka yah”

Ujar Daniel yang gue pahami maksudnya yang tau soal mantan gue yang married. Menghembuskan asap rokok keluar jendela membelakangi gue. Melihat pemandangan luar kota Jakarta . Gue bisa pahami doi yang pernah mengalami nasib yang sama seperti gue.

“Haha…It’s okay”

Ujar gue yang lalu melihat vina yang datang dengan wajah yang cemberut menghampiri Daniel

“Rumah sakit”

“Dilarang merokok”

Ujar vina yang langsung menarik batang rokok dari mulut daniel lalu membuangnya keluar, menutup jendela, dan mensemprot ruangan dengan pewangi ruangan. Prilaku vina yang terkesan galak itu sempat membuat Daniel terdiam sejenak dengan wajah yang kebingungan.

“Tuh liat ada smoke detector”

Ujar vina yang menunjuk atas langit yang sempat membuat Daniel terpelangah melihati langit. Baru kali ini gue lihat wajah sohib gue yang kelihataan kayak orang bego.

“Omelin aja vin”

Ujar ratna memanas-manasi

“Kalau bisa loe tabok sekalian”

Ratna yang sepertinya sedang asik teasing mereka berdua yang ngebuat vina sempat diam melihati Daniel yang sedang cengar-cengir bego. Baru kali ini gue ngeliat vina marah dan doi kelihatan cute juga :d

"Ayokk!!"

“Tempeleng vin!!!”

Ratna yang udah mulai kesenangan

“Teteh….pleasee”

Gue yang menegur ratna.

“Hahaha…gue penasaran mau liat si Daniel di tabok cewe”

“Yuk-yuk siniii…..”

Ratna yang menggiring tubuh vina yang sedang emosi dengan wajah semringah lalu mengejek Daniel yang berdiam diri di depan jendela dengan tampang begonya.

ASK : Karakter ratna itu seperti apa bro?

Ratna itu atasan Daniel . bisa dibilang hampir seperti kakak cewenya si Daniel. Umur 34 tapi masih lajang. Doyanya teasing orang/memperkeruh suasana terutama Daniel dan gue. Gue gak ngerti kenapa doi jomblo padahal cantik loh wajahnya mirip kayak mbak maia estianty versi kacamata sampe-sampe ngebikin herdi selalu nurut kalau di panggil ke kantornya. Sepengetahuan gue herdi yang masih kuliah semester akhir mengkagumi sosok ratna. Wanita berpenampilan lembut tapi berjiwa strong atau petarung. Doi juga Suka melihara kucing jenis Maine coon which is se-hobby sama vina sehingga mereka berdua ini cukup akrab. Karena sering beberapa kali bertemu di kantor gue dan kebetulan waktu itu vina pas banget lagi anter makan siang.

“Makan, tidur, minum yang cukup yah ed”

Ujar ratna saat vina pergi keluar

“jangan terlalu dipikirin”

“Yang berlalu sudah….”

“Biarlah berlalu”

Ratna yang membelai lembut rambut gue ibarat gue seperti baru saja punya kakak cewe

“Pokoknya sekarang loe harus bisa move on”

“Oke…”

Ujar ratna tersenyum lembut

“Iyah teteh…”

Balas senyum gue menanggapi wanita lembut asli cimahi ini

“Yuk, niel “

Ajak ratna yang nampaknya pertemuan ini amat begitu singkat

“Jangan gangguin nih couple”

“hehe…Moga-moga jadi yah”

Lanjutnya teasing gue dengan senyum semringah

“Niel…ayuk”

Ajak ratna yang melihati Daniel kelihatan bengong memperhatikan pintu

“Sis….”

Kayaknya gue mau cari yang serius”

Ujar Daniel yang sempat membuat batin ini terasa terganggu akan matanya yang menatap pintu. Rasanya itu gak enak aja bro. seketika itu juga ratna menarik lengan Daniel. Hendak menyeretnya keluar….

“Gilang sama herdi mau ikut?”

Ratna yang menawari memberi tumpangan untuk herdi dan gilang sambil menyeret Daniel keluar

“Boleh-boleh sis”

Ujar gilang yang sedang duduk santai di sofa bersama herdi
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd