BONUS STORY 6
Perth, Australia
13. 22
“Is it all?” tanya Darren melihat barang-barang di dalam dus besar yang hampir penuh, isinya ada peralatan dapur, stationery, dan buku-buku.
Gadis berpostur sedang yang memakai tanktop pink dan hotpants itu membuka-buka lemari dan mengamati sekeliling.
“Yes, I think there is no more” jawab gadis itu.
“How does it feel in your last day here?” tanya Boby yang juga turut mengepak barang-barang itu ke dus.
“Hhhmm... a little bit hard to leave, surelly I’ll miss you guys!” jawabnya tersenyum kecut.
Gadis itu bernama Angel Garcia (24 tahun) asal Filipina, seniornya Darren dari fakultas yang sama. Awalnya mengenal gadis itu dari meminjam buku untuk bahan kuliah, namun bukan Darren namanya bila tidak jual pesona dan akhirnya berhasil mengajak gadis yang lebih tua lima tahun darinya itu bercinta. Bukan hanya sekedar partner seks, mereka juga berteman dan banyak berbagi, Darren sempat ada hati pada gadis itu, namun ia sadar terlalu banyak perbedaan antara mereka sehingga hubungan mereka hanya sekedar teman dan partner seks saja. Angel baru saja lulus dan diwisuda lima hari sebelumnya. Orang tuanya di Filipina memintanya pulang untuk dinikahkan dengan putra rekan bisnis papanya. Angel sendiri sebenarnya ingin bekerja di Australia dan mendapat kewarganegaraan, namun semuanya pupus ketika orang tuanya meminta agar menikah. Ia pun sempat ribut dengan mereka di videocall, namun ia akhirnya menyerah juga karena neneknya yang sudah tua dan sakit-sakitan ingin melihat cucu wanita kesayangannya itu menikah. Beberapa hari lalu juga Darren mendengar curhatannya dan menghiburnya sebagai teman. Hari ini adalah hari terakhirnya di Australia dan ia memanggil kakak beradik itu untuk menyumbang barang-barang yang tidak dibawanya pulang. Bagi yang pernah sekolah di luar pasti tahu tradisi mewariskan barang pada teman yang masih tinggal bila akan pulang ke negaranya. Dua koper besar dan satu travel bag sudah diletakkan di sudut kamar ini, barang-barang di kamar nyaris kosong, sebagian sudah dihibahkan ke teman-temannya dan yang belum diambil dihibahkan pada Darren dan Bobby ini.
“and guys... I really happy to know you two!” ia memeluk Darren lalu adiknya.
“Me too!” balas Darren mengusap punggungnya.
“So do we” kata Boby
“Wanna do it for the last time?” tanya Angel ketika memeluk Boby, matanya memandang sayu dan menggesekkan paha indahnya ke paha pemuda itu, lalu menengok kakaknya di samping.
“Sure!” jawab Boby lalu memagut bibir gadis itu, tangannya meremas pantatnya.
Angel bertindak lebih agresif dengan menyusupkan tangannya ke dalam celana pendek yang dipakai Boby lalu masuk ke balik celana dalamnya dan menggenggam penisnya yang setengah ereksi. Darren memeluk gadis itu dari belakang, disibaknya rambut panjangnya dan diciuminya lehernya yang jenjang. Tangan Darren meremas payudaranya dari luar pakaian, tangannya yang satu menyusup ke hotpants dan celana dalam merambahi vaginanya. Nafas Angel yang sedang bermain lidah dengan Boby semakin memburu seiring libidonya yang naik.
“Why don’t we do it on bed? It’s uncomfortable here!” katanya lalu berjalan ke arah ranjang sambil melepaskan pakaiannya.
Sebelum merebahkan dirinya di tengah ranjang, Angel melepaskan hotpants berikut celana dalamnya hingga tak tersisa apapun di tubuhnya yang mulus itu. Darren dan Boby juga melepaskan pakaian mereka sebelum naik ranjang memperlihatkan tubuh atletis dan penis mereka yang sudah mengacung tegak. Angel langsung memeluk tubuh Darren dan mencium bibirnya, tangannya memegang dan meremas batang penisnya yang sudah tegang. Boby yang berbaring di sisi lainnya melumat payudaranya sambil menggerayangi vaginanya yang berbulu jarang itu. Gadis Filipina itu merasakan sebuah sensasi yang indah, nikmatnya dicumbui dua cowok bertubuh atletis itu, membuatnya terhanyut dalam arus kenikmatan sensual, terlebih ini adalah terakhir kalinya, ia ingin melakukannya sebaik mungkin agar meninggalkan kesan mendalam. Kepala Boby merambat turun ke arah selangkangan. Angel mengerti apa yang akan dilakukannya, maka ia merenggangkan pahanya lebar-lebar, agar pemuda itu leluasa menjilati vaginanya.
“Let me suck yours!” kata Angel melepas pagutannya dari Darren.
“As your wish!” kata Darren menegakkan tubuh dan berlutut di sebelah kepala gadis itu.
Angel meraih batang penis itu dan mulai menjilatnya dari zakar hingga kepalanya. Lalu ia masukkan benda itu ke mulutnya dan dikulum-kulum, sesekali mulutnya melakukan deep throat, menghisap batang penis pemuda itu hingga ke ujungnya.
“Uuugghh... that’s great!” lenguh Darren merasakan nikmatnya sensasi oral seks teman Filipinanya itu.
Angel mengoral penis Darren dengan telaten, sensasi bibir lembutnya yang menyusuri kepala penis dipadukan dengan gelitik lidahnya membuat pemuda itu mendesah-desah nikmat sambil tangannya meremasi payudara gadis itu. Sementara di bawah sana, Boby tak hanya menjilati dan menyedot-nyedot vagina Angel, tangannya pun senantiasa meremas-remas sana-sini. Terkadang meremas payudara, kadang meremas pantat, kadang jemarinya menyelinap ke dalam liang kewanitaan gadis itu.
“Angel... I’m gonna come… I’m coming.. ooggh!” desah Darren
Bukannya berhenti, Angel malah makin langsung kembali menghisap penis Darren hingga akhirnya, cret... crett... beberapa kali sperma pemuda itu menyemprot kencang di dalam mulutnya dan langsung ditelannya dengan lahap. Tubuh Darren mengejang, ujung penisnya agak terasa ngilu saat lidah Angel masih menjilati sisa-sisa sperma yang keluar.
“Love it?” tanya Angel sembari menatap Darren yang terengah-engah, sebagian spermanya masih tersisa di mulut gadis itu.
“I’ll miss your felatio!” kata Darren.
“Okay Boby boy, lay down now!” perintah Angel menarik kepala Boby yang sedang melumat vaginanya.
Pemuda itu mengikuti permintaannya lalu Angel naik ke selangkangannya, tangannya menggenggam penis yang sudah ereksi itu dan mengarahkan ke liang senggamanya. Tak sulit bagi penis Boby melakukan penetrasi karena vagina Angel sudah basah. Dengan sekali dorong ke bawah saja, batang kemaluan Boby amblas ke dalam liang kenikmatannya. Sebentar saja, ia sudah aktif menaik-turunkan pantatnya sehingga batang penis Boby seolah dikocok-kocok oleh jepitan liang senggama gadis itu.
"I’ll never forget the hot moments with you..." kata Boby sambil meremas kedua payudara Angel
"Ooh.. really?" cetus Angel tanpa menghentikan ayunan pinggulnya.
"Yeaah... you are the only Pinoy who made love to me" sahut Boby
“Pinay for female!” Angel mengoreksi, “Darren....oohhh!!” tiba-tiba ia mendesah saat Darren yang sudah memulihkan diri melumat payudara kirinya dan menghisapnya.
Angel tetap melanjutkan aksinya naik-turun di penis Boby, makin lama goyangannya makin liar. Beradunya kelamin mereka membuat darah gadis itu berdesir-desir naik turun, terkadang naik sampai ke kepala, lalu berdesir turun sampai ke lutut, bahkan jari kakinya kadang terkejang-kejang dibuatnya,ditambah lagi jilatan serta hisapan Darren pada payudaranya, putingnya sudah tegang maksimal karenanya, gelombang kenikmatan menjalari syaraf-syaraf tubuhnya, sungguh luar biasa rasanya. Goyangan liar Angel mengantar Boby semakin dekat ke titik orgasme.
“Uuhh... Angel, I’m aahh... almost there!!” desah Boby merasakan penisnya semakin berdenyut-denyut dan tinggal tunggu meledak.
“Inside me.... aahh... aahh!!” erang Angel terus bergoyang.
Satu hujaman dalam hingga menyundul ujung liang vagina Angel membuat pemuda itu orgasme dan mengerang nikmat. Penisnya menyemburkan banyak sekali sperma sampai sebagian meleleh membasahi selangkangan mereka. Akhirnya Angel menurunkan tempo genjotannya dan mencium mesra pemuda tersebut. Lalu Angel menoleh ke arah Darren yang sedang meremasi payudaranya. Tatapan matanya memberi isyarat pada Darren untuk melanjutkan tugas adiknya. Gadis itu turun dari selangkangan Boby, lalu Darren membaringkannya menyamping, betis kiri gadis itu ia naikkan ke bahunya.
“Uuugghh!!” desah Angel ketika penis Darren mulai membenam ke dalam liang vaginanya hingga membuatnya terpejam-pejam nikmat.
Tanpa menunggu lagi, Darren mulai menggerak-gerakkan batang penisnya hingga menimbulkan gesekan-gesekan dengan liang kewanitaannya yang terasa geli-geli enak seperti biasanya. Boby turun dari ranjang, mengambil air dan meminumnya. Kemudian ia merebahkan diri, terlentang di samping kanan Angel. Ketika Darren makin lancar mengayun penisnya, tangan gadis itu merayap ke arah batang penis Boby yang mulai ereksi lagi. Boby menggeser tubuhnya hingga benda itu mendekati wajah Angel yang lalu mulai mengulumnya dengan sepenuh gairah. Boby tampak keenakan dengan perlakuan Angel padanya, sehingga ia mengelusi rambut gadis itu sambil mendesah-desah.
Sementara Darren tak hanya menggenjot, tangannya meremasi payudara hingga membelai turun ke selangkangan, menyentuk klitoris Angel yang lalu dielus-elusnya dengan lembut menambah kenikmatan bagi gadis Filipina itu.
"Hmmpp... ughh... sllurrp", Angel mengerang di sela mengoral penis Boby saat penis Darren menyundul-nyundul dasar rahimnya.
Semua bagian sensitif di dalam rongga vaginanya tergesek sempurna oleh penis Darren dan karena itu Angel semakin bersemangat mengulum penis Boby. Seperempat jam kemudian Angel merasakan gelombang orgasme akan tiba, penis Boby pun makin mengeras di mulutnya, begitupun penis Darren yang mulai berkedut-kedut. Akhirnya, Darren mengernyit, mulutnya agak menganga dan urat-uratnya tampak tercetak di dahinya.
“Uuuhh... cannot hold anymore!!” sahutnya terengah-engah
“Shoot it out, aaahh... aahh... I want it inside me!!” pinta Angel sambil tangannya terus mengocok penis Boby
“Ohh… here it come!” ucap Darren kelabakan. “Aahhh… aku keluar…! Aaakkhhh…!”
Darren menekan penisnya sedalam-dalamnya, wajahnya mendongak, terpejam sambil memegang kuat payudara Angel. Otot pantatnya berkelojotan memompa sperma.
“Oohhh… what a hot sperm Darren… oohh fantastic….” Angel membeliak-beliak merasakan semprotan sperma pemuda itu.
Darren masih terus menyodokkan penisnya yang masih menyemprotkan isinya agar Angel juga menyusulnya ke puncak, nafasnya mendengus-dengus sambil terus menyodok... menyodok... dan....
“Aahhh… yeess... oohh god! I’m cumming… ! Fuck… !” Angel menggelinjang sejadi-jadinya.
Orgasme itu begitu dahsyat dan membuat badannya bergetar hebat.
Boby yang penisnya tengah dikocok terkekeh, “enjoy it, this is our last” ucapnya sambil meremas payudara gadis Filipina itu.
Darren mendiamkan penisnya di dalam vagina Angel untuk memberi kesempatan pada gadis itu menghayati orgasmenya, tangannya memainkan putingnya.
“I hope this will be unforgetable” kata pemuda itu terengah.
“Sure... never forget!” kata Angel bergetar seperti menggigil, “and now Boby boy... finish yours!”
Sementara Darren beristirahat, Boby segera mengambil posisi di antara kedua belah paha gadis itu dan menempelkan kepala penisnya ke bibir vagina. Sekali dorong saja benda itu sudah melesak masuk dibarengi dengan meluapnya cairan putih di sela bibir vagina. Boby menaikkan kedua paha gadis itu ke bahunya dan mulai menggenjot.
“Aahhh… harder... harder!!” Angel menceracau tak karuan..
Boby mempercepat ayunan pinggulnya, tangannya meremas lembut buah dada gadis itu.
“You’re pretty Angel... real pretty!!” puji Boby menatapi wajah Angel yang bersemu merah dan terangsang berat itu.
Gadis itu terus membeliak-beliakkan mata dan menceracau akibat terpaan kenikmatan yang tiada tara. Hingga tak lama kemudian, mereka pun orgasme berbarengan, tubuh keduanya mengejang, penis Boby menancap hingga mentok dan menyemburkan spermanya di dalam.
“Hngghhh…,” Boby menggeram dan ambruk menindih Angel, bibir keduanya bertemu dan berpagutan, senyuman puas tersemat di wajah keduanya.
Satu setengah jam lamanya mereka bercinta. Kini Angel berbaring di antara kakak beradik itu yang memeluknya, tubuh ketiganya sudah basah bersimbah keringat, mata Angel yang redup menandakan kepuasan sekaligus keletihan yang didapatkannya.
“Well... farewell guys!” bergantian Angel mencium pipi kakak beradik itu di kanan dan kirinya, “you two gave me wild memories here!”
“Wish you have happy marriage!” balas Darren mencium kening teman beda bangsanya itu.
Itu adalah pertemuan terakhir mereka dengan Angel karena besoknya mereka ada kelas dan tidak bisa mengantar kepergiannya. Mereka masih kontak lewat medsos, foto pernikahan Angel juga dapat mereka lihat, demikian update status mengenai dirinya hamil. Setahun lebih setelah perpisahan, Darren menerima pesan dari Angel di inbox FB-nya yang membuatnya terhenyak. Pesan itu disertai foto bayi perempuan yang Angel yang telah berusia beberapa bulan.
“I think either you or your bro is Maureen’s real father. I had been positive two weeks before my marriage and that time I hadn’t done it with my hubby. Look at her eyes! Really looks like yours. Thank you for giving me such a lovely creature”
Darren terpaku dengan tangan bergetar sehabis membaca pesan itu.