Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERPEN Terdalam...

asep_cepot

Guru Semprot
Daftar
24 Oct 2019
Post
683
Like diterima
1.869
Lokasi
Somewhere at the crossroads of nowhere
Bimabet
[1]

Baiklah, akan kuceritakan kepadamu tentang seorang perempuan yang kutemui disebuah kedai sederhana.

Perempuan dengan wajah penuh luka cabikan.

Tak ada yang tersisa satu inci pun dari wajahnya, semuanya penuh luka.
Cabikan itu ada yang lewat dari pipi kiri hingga dagu.
Ada yang menggores sebatas kening.
Ada yang melintas melewati hidung.
Ada yang hampir menggaris mata.
Ada yang memanjang dari pelipis kanan sampai pipi.
Wajah perempuan itu teramat berantakan.

Kadang-kadang, dari semua luka yang dimilikinya, ada yang masih mengeluarkan darah.
Pelan, namun pasti...
Mulanya hanya rembes, membuat luka itu seakan-akan bertambah besar. Tapi lama-kelamaan darah menetes juga dari lukanya.


Tak ada seorang pun yang tahu, kenapa wajah perempuan itu penuh luka. Semua orang hanya mampu menebak-nebak cerita. Ada yang mengira, dia terkena kutukan. Ada yang menyangka juga kalau dia adalah korban perkosaan. Ada juga yang menuduh dia mantan seorang preman. Semuanya hanya menduga-duga tanpa pernah berhasil mengetahui apa penyebabnya.

Pernah aku mendengar perempuan itu berbicara sewaktu aku ada dibelakangnya.

Perempuan dengan luka-luka di wajahnya, masih di tempat duduknya yang biasa, di pojok kedai bicara sendirian.

Dia bicara pada malam yang semakin kelam. Dia bicara pada hawa dingin yang semakin menusuk. Dia bicara pada cangkir teh melati di mejanya.
“Bagiku, luka ini tak seberapa. Karena aku yakin. Esok, kelak. Akan ada obat bagi semua luka di wajahku. Tapi luka di dada ini mungkin takkan pernah menemukan obatnya. Meskipun kau datang untuk meminta maaf, dan kembali memujaku”.

Siapa kau yang dimaksudnya?

Aku semakin menajamkan telinga.
Namun tak lagi kudengar kata-kata keluar dari bibirnya yang sebagian rusak karena luka cabikan.

Sepuluh tahun kemudian, tanpa sengaja aku berpapasan di persimpangan dengannya.

Perempuan itu terlihat luar biasa cantik. Tanpa luka. Tanpa darah yang rembes dan menetes. Luka-lukanya kulihat sudah menghilang. Aku sungguh penasaran. Aku ingin bertanya, tapi ragu. Sampai akhirnya kami bertemu di kedai sederhana itu.

"Apa kabar? kau begitu cantik sekarang. Lain dengan 10 tahun yang lalu." sapaku penuh rasa penasaran.

“Kabarku baik-baik saja bang” jawabnya sambil tersenyum.

“Ya Tuhan, senyumnya manis sekali” batinku.
Aku hendak bertanya dan berharap dia mau mengatakan, apa obat yang membuatnya berhasil menghilangkan semua luka di wajahnya.
Belum juga pertanyaan itu terlontar, perempuan itu berkata yang membuatku benar-benar sangat kaget.

"Aku memang berhasil menghilangkan semua luka. Tapi coba abang lihat ini." dia memperlihatkan pipi kanannya yang selama ini tertutup rambut hitam sebahunya.
Aku melihat masih tersisa satu luka di wajahnya. Luka yang memanjang dari pelipis kanan sampai ke pipi. Lukanya malah terlihat sangat, sangat dalam.

"Ini luka dari cinta terdalamku. Sampai sekarang, aku tak pernah bisa menyembuhkannya. Setiap kali kulewati jalan-jalan tempat masa laluku pernah singgah, luka ini akan semakin bertambah parah. Luka ini akan semakin berdarah. Luka pertama, kedua, ketiga, sampai ke seratus bisa aku sembuhkan. Tapi tidak dengan luka terdalamku ini."

Belum hilang kekagetanku, dia berkata lagi
“Maaf bang, aku harus segera pergi” katanya.

Tanpa menghabiskan teh melatinya, dia beranjak, sambil tersenyum pilu dan berlalu

Aku hanya mampu tertegun.


___
[1]
[2]
 
Terakhir diubah:
[2]


"Sejak kapan kau percaya pada mimpi?" tanyaku penuh minat.

"Sejak mimpi mengatakan bahwa aku akan kehilangan ibuku!
Kuharap kau pun percaya pada mimpi-mimpimu!" ucap perempuan itu tegas


“Tapi mimpiku terlalu banyak. Aku pun tak ingat semuanya!" jawabku semakin kebingungan.

“Pasti ada yang kau ingat! Pasti!" katanya kembali meyakinkan, kali ini sambil tersenyum

“Ya Tuhan, senyumnya semakin manis” batinku;

“Entahlah, aku tak yakin mimpiku punya makna," aku menarik nafas.
Ada beban yang ingin aku hembuskan seiring udara yang keluar.

“Percayalah!"

Perempuan tersenyum dan berlalu.
Meninggalkanku kembali tertegun seorang diri.





*percakapan kami pada pertemuan tidak disengaja berikutnya, di kedai yang sederhana itu.
 
terima kasih suhu @JemblemUwu @Gepete & @CakRi76 mudah2 dapet ilham utk bikin lanjutannya 🙏🙇‍♂️


Cinta dari luka terdalam...

Wahhh suhu beneran penyuka BDSM...sampai lukapun bisa menimbulkan cinta 🙏🙇‍♂️

soft scene bdsm itu yg model apa mbak? 50 shades of grey?
keknya lebih asik scenes dari secretary (Maggie Gyllenhaal) deh 🙈
 
[3]



“Mas ini ada titipan” sahut mbak kasir ketika aku baru memasuki kedai itu.

Aku mengerenyitkan dahi, bingung. Mbak kasir yang melihat kebingunganku tersenyum....”ini ada titipan dari mbak cantik yang biasa memesan teh melati dan duduk di meja pojok itu” sambil menunjuk ke arah meja di sudut kedai.

“Ahhhh ternyata dia...” girangku dalam hati.

“Mbak yakin itu dititipkan buat saya?” tanyaku.....

“Yakin dong, ciri-ciri masnya mirip seperti yang dibilang oleh mbak cantik itu” jawabnya yakin.

“Baiklah saya terima, makasih ya mbak”....”O iya sekalian saya pesan yang biasa ya mbak” kataku menerima secarik kertas yang terlipat.

“Pasti secangkir kopi hitam dengan gula semut kan?” Yakin pake banget si mbak kasir ini....padahal saya kan mau memesan makanan....

“Betulll mbak, sampe hafal banget ya” jawabku sambil menahan ketawa....”sekalian tape singkong gorengnya ya mbak”

“Siappp!! silakan duduk dulu mas, nanti pesanannya diantar ke meja” jawabnya, kemudian menyerahkan nota pesanan ke waiter.

“Sejak kapan kedai ini mempekerjakan kasir dari militer?” batinku sambil ngeloyor ke meja biasa dekat meja di sudut.

Kubakar rokok sambil membuka lipatan kertas...
“hmmmm...tulisan tangan yang bagus dan rapih sekali”




selamat ulang tahun

selamat ulang tahun, kepadamu.
akhirnya berjumpa lagi kita di persimpangan tanggal dan bulan yang sama.

setahun telah lewat.
ada yang diam-diam bersijingkat, kenangan yang mencoba mengekalkan dirinya lewat hal-hal sederhana.

mungkin sebuah merk pasta gigi, sabun mandi, atau sebuah kursi bambu yang miring dan makin tua, atau mungkin sebuah tempat, mungkin jalan, yang dilewati hampir setiap pagi.

selamat ulang tahun, kepadamu.
segala peristiwa di masa lalu itu, yang tentu saja ada kamu di dalamnya, hari ini masih juga segar dalam ingatan.
sesuatunya tidak bisa dilupakan begitu saja.
bahkan untuk sejenak lenyap dalam pikiran.

di hari ulang tahunmu kali ini, aku masih juga merasa kamu tak pergi kemana pun.
kamu tetap ada di sini.
bersatu dalam jantungku.

selamat ulang tahun, kepadamu.
rasa sakit yang mengekal dari tahun ke tahun.




Di akhir kalimat terdapat noktah tetesan yang mengering...aku menduga dia menulis sambil menitikan air mata.


Kembali aku hanya bisa menarik nafas dalam-dalam
 
Terakhir diubah:
[5]



“Travel bag-ku telah lama membeku di sudut kamar” perempuan itu berkata.

Kali ini dia berkata sambil menatap mataku dengan sorot yang serius sekali.

“Aku akan kembali memulai perjalanan baru bagi hidupku, aku akan terus melangkah tanpa tahu, kapan dan dimana akan berhenti.”
“Atau dengan siapa akhirnya aku membangun kisah cinta. Yang pasti adalah aku harus tetap melangkah, apa pun yang terjadi.” celotehnya lagi.

Setahun yang lalu, perempuan itu memulai hidup barunya.
Meretas masa depan dengan seribu harapan.

Dan aku, aku masih duduk di sini, di meja sudut kedai ini.
Setia mengirim doa-doa kecil untuknya.
Hanya doa-doa kecil.
Tak lebih, tak kurang.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Loohh looohh menarik ceritanyaaaa, baruuuu bacaaa 🤩😂 cobaaa lanjutt biar bisa nemenin dikala malam saat mata susah terpejam ..
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd