Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sweet Potatos (Real Story)

Paling gokil sama binor tahun baruan kemaren. Saat itu masih sore jam 9an, karna GK bsa lama2 buru2 cari tempat sepi buat mojok. Namanya malam taun baru dimana2 rame, setelah muter-muter cari tempat akhirnya Nemu di pojokan ruko yg agak sepi. Akhirnya bisa pelukan, nenen, colmek, blowjob. Keadaan GK bener2 sepi, klo ada yg mau lewat kita stop trus lanjut lagi gitu seterusnya sampe akhirnya crot juga
 
Paling gokil sama binor tahun baruan kemaren. Saat itu masih sore jam 9an, karna GK bsa lama2 buru2 cari tempat sepi buat mojok. Namanya malam taun baru dimana2 rame, setelah muter-muter cari tempat akhirnya Nemu di pojokan ruko yg agak sepi. Akhirnya bisa pelukan, nenen, colmek, blowjob. Keadaan GK bener2 sepi, klo ada yg mau lewat kita stop trus lanjut lagi gitu seterusnya sampe akhirnya crot juga
Kok bisa nyulik binor malem2 hu? Tahun baruan pulak
 
Masih menunggu hu. Yuk boleh lah diceritain sepotong-sepotong lagi.. Udah sampai ngamar kah?
 
Sip siip. Gapapa lanjut cicilin aja dulu hu, kasih kisi-kisi outline kesepakatannya di sini boleh lah ya haha
 
"Kepastian Yang Kutunggu"

Dibawah sinar bulan purnama
'Ku merenung
Satu kisah yang 'ku jalani
Bersamamu

Keindahan dalam bercinta
Tidaklah mudah
Cinta membutuhkan ketulusan
Dan pengorbanan


Pernah denger lagu GiGi yang judulnya "Kepastian Yang Kutunggu" kan ya?
Nah tema cerita kali ini terkait soal kepastian.

Jadi seiring dengan berjalannya waktu tentunya kedekatan ane sama Mrs. L semakin bertambah intim. Dan tau sendiri kan, isi otak laki-laki gimana? Pasti ga jauh-jauh dari mesum. Setelah pegangan tangan, peluk, sun, cium, french kiss, terus ngapain lagi donk?

Di suatu sore, saat kami masih pulang bersama, Mrs. L pernah ingin mengajak diskusi tentang sesuatu hal, namun doi masih sedikit ragu untuk memulainya karena merasa belum siap misal ane tanya balik. Dan setelah ane kejar terus untuk dia sampaikan, doi nanya begini.

"Kira-kira kita mau sejauh apa?"

"Maksudnya?" Tanya ane

"Iya soal keintiman ini" lanjut doi

"Hmmm..kalau aku sih mengalir aja ya, mungkin bisa sampai Having. Tapi misal kamu ga mau, aku ga maksa kok. Yang udah-udah juga aku ga selalu mesti Having Sex" jawab ane diplomatis.

"Iya jangan sampe gitu ya" jawab doi

Hmmm..ane sedikit kecut dengernya, tapi ya udahlah, namanya juga sekedar bahasan pikir ane, daripada doi keder duluan kan.

Oke, berarti ane coba untuk menutup harapan soal HS sama doi. Namun, di suatu malam tidak jauh dari hari pembahasan tadi, saat kita ngobrol via chat dan membahas soal tema itu lagi, doi sempat menyinggung bahwa dia belum memberi keputusan apa2 soal itu.

Hmm..ane merasa seperti mendapat angin segar kembali saat itu. Namun, setelah diskusi panjang lebar, doi akhirnya membuat keputusan tidak mau sampai penetrasi, dengan berbagai pertimbangan. Dan ane okein saat itu, dengan pertimbangan juga tentunya, misalnya ga pake HS aja doi baper, dan jadi pertimbangan buat ane ke depan misal ingin menyudahi ini, biar gimana ane masih suka ga tegaan buat mutusin hubungan, apalagi kami hari-hari selalu berjumpa.

Apakah pembahasan tadi sudah selesai? Belum frengko 🤣🤣. Masih ada bahasan lain, yaitu saat ane menanyakan ya udah batasannya apa? Apakah sampai dengan foreplay saja? Dan doi ternyata masih punya kekhawatiran, takut kebablasan.

Dan akhirnya pembahasan malam itu kami akhiri dengan status menggantung.

Keesokan harinya, saat kami berangkat bareng, seperti biasa kami menepi sebelum masuk menuju pintu tol. Kami berpelukan sejenak, dan saat itu lengan kiri ane yang bertumpu di belakang kursi doi, secara tidak sengaja menyentuh boobs doi. Dan saat kami melanjutkan dengan berciuman, dengan spontan tangan ane meremas lembut boobs doi dari luar kemejanya dan saat itu juga nafas doi terdengar sedikit lebih berat saat kami berciuman. Namun tidak terlihat doi keberatan baik dengan protes atau mengalihkan tangan ane dari boobsnya.

Selesai, dan kami pun melanjutkan perjalanan ke kantor, dan kita sama sekali tidak membahas soal itu selama di jalan. Setibanya di kantor, ane sempat berniat untuk meminta maaf via chat, namun ane urungkan.

Sore hari kami kembali pulang bersama, dan karena waktu masih mumpuni, kami kembali mampir ke sebuah tempat perbelanjaan yang tempat parkirnya outdoor, namun agak sepi. Kami kembali melanjutkan keintiman seperti berpelukan, kiss dan sekarang ditambah grepe boobs.

Dan kembali ane melihat ekspresi doi yang mulai sange dan mendengar sedikit desahannya seperti pagi tadi. Saat kami berhenti sejenak, doi kemudian menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Kenapa sayang?" Tanya ane

"Maluuu" jawab doi

"Hehehe..kalau buka boleh ga?" Tanya ane lagi.

"Jangan ya, aku maluuu.." jawab doi

"Yah..kenapa malu si.." goda ane

"Aku ga bisa..maaf ya" kata doi

"Owh ya udah gpp kok" jawab ane

Tak lama kami beranjak dari tempat tersebut, mengingat hari sudah petang.

Di jalan doi sempet berucap, "maaf ya tadi"

"Kenapa?" Tanya ane

"Ga bisa memenuhi ekspektasi kamu soalnya" jawab doi

"Oh iya, gpp santai aja" jawab ane sambil senyum. Pikir ane toh ini juga baru perdana.

Setelah sampai di rumah, ane chat doi buat meminta maaf soal kejadian tadi pagi dan sore, sekalian mengkonfirmasi tanggapan doi seperti apa.

"Bu saya minta maaf soal tadi pagi sama barusan ya. Mestinya saya nanya dulu apakah ibu berkenan atau tidak seperti itu.

Maaf ya..tapi aku suka 🙈" chat ane ke doi

Dan..ternyata hanya sebatas di read saja sama doi. Dan 45 menit kemudian ane pun coba bertanya kembali. "Ibu marah ya?" Tanya ane

Tak lama kemudian, akhirnya doi membalas chat ane.
"Sori sori lagi sama anak. Maaf ya" balas doi

"Terimakasih ya sudah bertanya atau memikirkan untuk bertanya walopun telat. 😂

I appreciate it." Balasan doi selanjutnya

Ane sedikit merasa lega saat mendapat respon demikian.

"Mmm its okay.

Memang itu titik saya banget. 😂"

"Just be gentle please. 🙏🏼"

Nah karena ane kurang paham dengan maksud just be gentle please, ane pun konfirmasi ulang ke doi soal itu.
Jadi ternyata maksud doi, dia tidak masalah soal grepe tadi, cuma meminta supaya jangan kencang kencang aja meremasnya karena membuat doi menjadi tidak nyaman. Fyi, cup bra doi 38 C 🤤🤤.

Keesokan harinya, kami kembali mengulangi aktivitas di tempat parkiran yang sama. Setelah ritual peluk dan kissing, tambahan aktivitas ane yaitu grepe boobs doi. Namun kali ini, ane coba lagi meminta izin untuk menyentuh langsung boobs doi. Dan ternyata doi memberi lampu hijau. Kebetulan doi mengenakan dress dengan model resleting depan, sehingga memudahkan ane untuk membuka sedikit hingga batas bawah payudaranya. Tangan kanan ane pun mulai menulusup masuk ke dalam baju doi hingga menyentuh bulatan payudara doi...Gotchaaa!!!
Doi pun mulai mendesah, saat ane menyentuh bagian sensitifnya, yaitu di puting. Doi sebelumnya sudah mengkonfirmasi kalau disitulah titik rangsang doi. Sembari mencium doi, ane mulai meremas remas pelan payudaranya dan memillin milin puting susunya.

Nafas doi pun mulai terdengar tidak beraturan, sehingga membuat ane semakin bersemangat menambah intensitas rangsangan di titik tersebut. Namun sepertinya berupaya menahan lenguhannya, yang akhirnya doi cerita khawatir ane ilfill. Padahal memang itulah yang ane tunggu, mendengar desahan lenguhan wanita saat menuju klimaksnya.

"Beb..udah..nanti kentang akunya" pinta doi setelahnya.

"Ya udah aku bantu tuntasin gimana?" Goda ane sambil memilin puting doi sambil memandang wajah sayu doi di kala sange berat.

Hal-hal tersebut akhirnya menjadi rutinitas kami di setiap berintim ria di mobil, namun tentunya menyesuaikan sikon di parkiran saat itu sekiranya aman. Bahkan di hari hari berikutnya, tanpa meminta izin doi, ane langsung menyibakkan bra doi, kemudian melumat puting payudaranya atau menjilatnya. Reaksi serta ekspresi doi tentunya terlihat lebih bernafsu dibandingkan sebelumnya. Desahan nafas doi terdengar lebih tidak beraturan kali ini. Dan setelahnya doi terlihat masih terengah engah seperti orang kelelahan sehabis berlari sambil menutup matanya 😂😂

Setelah kejadian itu, ane semakin berani untuk membahas hal2 tentang bagian tubuhnya, dan so far doi mulai nyaman walau masih ada rasa malu untuk membahas itu. Termasuk meminta PAP doi misalnya, seperti yang tempo hari pernah ane share di postingan sebelumnya, awal mulanya kami sempat berimajinasi saat doi membahas celemek. Membayangkan doi hanya mengenakan celemek, dan tetiba ane peluk dari belakang sambil grepe boobs doi, dan doi tertarik dengan imajinasi ane tersebut. Hingga suatu waktu doi cerita, "aku dah berhasil foto pake celemek lho"

"Mana?" tanya ane

*pict_sent.

Dan seterusnya ane mulai berani meminta foto doi toples di kamar mandi. Awalnya doi sempet minder dengan bentuk bodinya, dan juga boobsnya yang katanya udah kendor dll. Berulang kali ane mesti meyakinkan, kalau ane bakal suka dengan boobs doi, karena ane emang suka dengan model boobs ngondoy ala emak2 🤣.

Benar saja, akhirnya doi berani mengirimkan foto boobsnya paling tidak seminggu sekali setiap ane minta. Biasanya doi menggoda ane bila hendak mandi.

"Aku mau mandi, ikut?"
"Mauuuu...fotoin ya" jawab ane

*pict_sent

Kali ini dengan caption "Beb..gede sebelah, ga adil ni sama yang kanan"

"Hahahaha..besok2 yang kanan aku nenen juga deh" balas ane

Ga lama setelah ane liat penampakan tersebut, langsung doi delete..dan untungnya kecepatan jari ane untuk menyimpan lebih cepat, jadi saja langsung ane amankan di hidden aplikasi. Btw, ane mohon maaf ga bisa share pict doi ya, berat ini tanggungjawabnya karena doi sudah notice kalau kisah doi ini bakal ane jadikan konten cerita 😅. Beberapa kali doi minta share link thread ini, dan sudah menduga duga kalau dia juga menjadi objek dalam thread ane 😅. Tentu saja ane mengelak tuduhan doi tersebut, bisa ribet nanti urusannya.

Mungkin bisa sedikit ane deskripsikan sedikit, ya kurang lebih seperti body emak2 pada umumnya sih, menurut ane sih ga gemuk ga kurus, karena ketolong perawakan doi yang agak tinggi, cup bra 38c..nah kira2 seperti apa silahkan diimajinasikan sendiri ya 🤣🤣.

Ane merasa semakin kesini, jalan untuk menuju step berikutnya semakin terbuka donk.

Tema soal hotel dan check in mulai ane lempar secara smooth ke doi. Mulai dengan cara bercanda, semisal saat doi bilang ngantuk saat di mobil, ane candain "mampir oy* yuk" dan doi meresponnya dengan bercanda "hahahha...takuuuttt"
Dan doi pun menimpalinya dengan cerita temannya yang pernah check in di hotel, namun tidak jelas hotel yang dimaksud hotel bintang berapa yang ternyata ada saja orang iseng (tidak dijelaskan oknum pegawai hotel atau bukan) yang memprofil temannya itu dan menjadikan identitas temannya saat check in sebagai bahan pemerasan. Hingga akhirnya temannya tsb berhasil diperas oleh pelaku, hingga di saat temannya tsb tidak bisa menyanggupi permintaan si pemeras, akhirnya aib nya tsb dibongkar ke pasangan temannya. Dan tentu saja berimbas ke masalah rumah tangga dan pekerjaan temannya.

Ane berusaha menanggapi santai dengan candaan "ya udah hotel bintang 4 deh..minimal bintang 3" sahut ane, doi menimpalinya dengan tertawa saat itu.

Di suatu pagi, saat kami sarapan bareng, doi cerita habis HS dengan suaminya. Malam sebelumnya doi cerita di ane memang sedang berhasrat untuk itu via chat, namun dia ragu untuk meminta ke suaminya saat ane sarankan demikian. Kebetulan suami doi tidur di kamar depan dengan ibunya..iya dengan ibunya 🤣🤣 (ane aja heran) sedangkan doi tidur dengan anaknya di kamar belakang. Doi lanjut bercerita, kalau doi akhirnya sempat WA suaminya malam itu, namun tidak dibaca kemungkinan sudah tidur. Hingga akhirnya saat tengah malam, suami doi menghampiri doi dan saat doi terbangun, suami doi malah menyuruh melanjutkan tidur. Entah bagaimana, akhirnya mereka HS dinihari tersebut. Doi bete habis saat itu, terlihat dari ekspresi doi saat bercerita kepada ane. Cuma 5 menit dari keseluruhan prosesi itu hingga selesai, tambah doi. Yang ada malah bikin repot doi buat keramas saat mandi subuh 🤣.

"Hahahaha..dahlah, emang nasibku kayak gini. Ga usah kasihan ya sama aku" kata doi

Ane cuma cengar cengir saja mendengarnya, antara pengen ketawa tapi juga kasihan.

"Tadi malem aku tawarin tuntasin, ga mau sih" goda ane

"Haaaa...apaan sih" jawab doi sambil mencubit tangan ane.

Siang hari, kembali ane godain doi via chat.

"Ke hotel yuk" chat dari ane
"Haaaa..ngapain" tanya doi sok lugu

"Nuntasin yang semalem" jawab ane
"Hahahahaa..." jawab doi

Beberapa saat kemudian, karena ane tidak mendapat respon yang pasti dari doi, ane delete chat tersebut, dan doi menanyakan kepada ane.

"Kenapa dihapus?" Tanya doi, yang memang tidak senang bila ane menghapus chat.

"Gpp kok" kata ane
"Hmmm..kamu marah ya?" Tanya doi
"Ga kok..setelah kupikir pikir kayaknya ga pantas aja aku ngomong kayak gitu ya, jadi mending kuhapus aja" kata ane

"Maaf ya, aku ga tau mesti bilang apa soalnya" jawab doi

"Ya udah, aku ga usah tanya tanya soal itu lagi kalo gitu ya, ga enak aku" lanjut ane

"Tuh kan jadi gitu.." kata doi

Ane tidak merespon kembali obrolan tadi, hingga beberapa jam ke depan. Dan saat sore hari, ane pulang kantor tanpa mengabari doi. Ceritanya lagi kesel nih, ngambekan 🤣. Oya, kebetulan dr pertengahan januari kemarin, doi sudah tidak berangkat dan pulang bareng lagi sama ane, karena sudah ikut suaminya yang sudah mulai bekerja kembali.

"Kamu sudah pulang ya? Hati2 di jalan ya" chat doi yang ane liat sepintas dari notifikasi di layar hp, saat ane sedang berkendara tidak jauh setelah meninggalkan kantor sore itu.

Bahkan saat ane tiba di rumah pun, ane tidak mengabari doi seperti biasanya, walau doi tetap mengabari ke ane kalau dia sudah dijemput dan sampai di rumah sore itu.
Malam harinya, doi kembali chat ane.
"Lagi apa?"
"Ga lagi ngapain kok" balas ane datar
"Kamu masih marah ya?" Tanya doi
"Biasa aja" jawab ane kembali datar
"Maaf ya kalo bikin kamu kesel" kata doi
"Ya udah kalo kamu emang lagi ga mau ngobrol" lanjut doi.

Ane diamkan sesaat, hingga beberapa saat kemudian ane jelaskan masalahnya.

"Soal HS, kita pernah singgung sedikit sebelumnya..kemudian karena temanya ibu lagi berhasrat namun bingung, ya saya sbg laki normal tergerak donk untuk menawarkan bantuan..kamu ga salah, ga kuanggap mancing2 kok..tp aku pikir2 lagi kayaknya ga sopan aja bilang kyk tadi"

"Kamu merasa ditolak ya?" Tanya Mrs. L
"Jujur ga, tp kyk dipermainkan aja. Tempo hari, saat awal di mobil kita bahas, sepertinya ibu sudah mengambil posisi tidak, tp pas chat malamnya, ngambang lg seolah ada harapan itu bisa. Begitupun kemarin, ibu kan bilang enggak, jangan sampe kebablasan..tp chat semalem ga mau penetrasi, tp pembukanya (foreplay) tanda tanya. Saya bingung jadinya..klo ga mau, ya udah ga aja, saya gpp bu..yg penting jelas, dan saya ga berpikir ada kemungkinan kesitu kan"Jawab ane lagi.

"Aku mau tapi takut, belum siap aja sekarang. Aku merasa aku belum tau apa yang sebenarnya kumau" lanjut doi

Akhirnya kita skip pembicaraan yang tidak menemukan kepastian ini, dan berimbas hingga keesokan harinya. Ane merasa masih menggantung soal ini, karena ane cuma butuh persetujuan "yes or no" tapi doi seperti berputar putar memberi alasan menurut ane saat itu yang tiada menghasilkan kejelasan. Dan ga mungkin juga kan ane bakal terus2an menanyakan kesiapan doi soal ini, dan juga menurut ane apalagi yang bikin doi ga siap, toh sedari awal doi sudah memberi batasan rambu rambu, selain itu apa bedanya siap sekarang dengan nanti, toh sama aja pikir ane 😂😂.

Pagi itu, komunikasi kami boleh dibilang rada hambar dan dingin. Dan sebenarnya siang itu, doi memiliki kegiatan rutin bersama teman teman wanitanya di saat jam istirahat. Sekitar jam 10an, doi chat ane "aku mau bicara langsung, kamu ada waktu ga?" Tanya doi ke ane

"Oke, bisa..mau jam berapa?" Jawab ane

"Jam 11 bisa?" Tanya doi lagi
"Oke, ketemu di parkiran" Jawab ane

Perasaan ane saat itu berkecamuk dan menerka nerka soal apa yang bakal dibahas nanti, dan ane berpikir kemungkinan doi ingin mengakhiri hubungan ini, dan ane mesti siap dan coba ambil hikmahnya bila beneran terjadi.

Jam 11, akhirnya ane turun ke parkiran dan mengabari doi kalau sudah di mobil. Tak lama doi pun turun menyusul ke dalam mobil ane. Ane jalankan mobil dan menanyakan doi, apakah doi mau sekalian makan siang. Namun doi menolak, dan hanya ingin bicara saja. Hmmm..tambah bikin tegang suasana ini, pikir ane. Kemudian sampailah kami di sebuah tempat kecil yang ada tempat makan dan ngopi, yang lokasinya tidak jauh dari kantor. Ane langsung menuju parkiran basement yang tersedia, kemudian memarkirkan kendaraan.

Ane menghela nafas terlebih dahulu.
"Oke, mau aku atau kamu duluan yang ngomong?" Tanya ane

"Kamu aja dulu" jawabnya

"Jadi gini..pertama aku luruskan dulu ya, masalah ini tidak ada kaitan soal perasaan atau hubungan ini, misal kamu ternyata ga mau. Aku cuma bingung aja dengan jawaban kamu yang ngambang, mau tapi belum siap. Aku mikir secara logis, emang bedanya siap sekarang sama nanti apa kalau emang katanya kamu mau (check in)?. Ukuran waktunya kapan kamu siap itu apa, masak aku mesti nanya berkali kali soal ini. Dan misal kamu sudah siap, apa iya kamu akan ngomong tanpa ditanya lagi? Itu aja sih masalahnya. Kalau emang sebenarnya kamu ga mau, ya mending kamu bilang aja daripada jawabnya ngambang gini" kata ane panjang lebar.

"Oke, aku salah bikin kamu jadi mikir kayak gitu. Tapi apa kamu mengerti perasaanku kayak gimana? Kamu cuma mikirnya secara simpel dan logis saja, tapi kamu tau ga perasaanku kayak gimana? Ga semudah itu buat aku memberi kepastian soal ini. Oke, kalau gitu, aku janji akan memberi tahu kapan aku siap tanpa kamu tanya" jelas doi dengan rada emosi.

"Kamu jahat" kata doi lagi sambil sesenggukan menangis.

Ane yang merasa iba, berusaha menenangkan dengan mengelus punggung doi yang sedang meringkuk sambil mengatur emosi dan tangisnya.

"Hmmm..aku jahat ya? Jadi selama ini apa yang kulakukan ga ada artinya ya?" Sahut ane dengan nada pelan sambil merenung

"Maaf..aku ralat soal kata2 jahat itu.." jawab doi yang kali ini menatap ane sambil memegang tangan ane seakan mengiba karena salah ucap.

"Bukan gitu..maaf ya, aku tarik lagi kata2ku tadi..pliss jangan marah" tambah doi lagi

"Hmmm..maaf ya kalo aku udah jahat sama kamu" sahut ane pelan

"Tu kan..udah donk, aku kan udah tarik kata2ku tadi" kata doi jadi merasa bersalah

"Aku boleh minta peluk ga?" Tanya doi

Tanpa mengiyakan, ane langsung menyambut ajakan doi dengan mengajak pelukan selama beberapa saat. Dan kondisi kembali normal. Ane salutnya sama Mrs. L ini, doi sering mengambil inisiatif untuk segera menyelesaikan masalah tanpa berlama lama seperti nyuekin atau diemin. Kadang ane suka merasa ga enak, karena doi sedikit2 suka meminta maaf ke ane. Padahal walau ane kesel atau marah, ya udah ajak aja ngobrol seperti biasa, ga perlu sedikit2 meminta maaf, karena kadang masalahnya juga ga besar2 amat.

Setelah ane pastikan kondisi sudah normal kembali, akhirnya ane ajak meninggalkan parkiran tsb untuk lanjut mencari makan siang. Dalam perjalanan di kala kami ngobrol topik bahasan random, kami sama2 membuat pengakuan, kalau sama2 merasa tadi bakalan saling ingin mengakhiri hubungan, ane kira doi bakal mengajak selesai karena mengira motif ane jalanin hubungan ini sesuai timeline untuk mengajak mesum endingnya, begitu pula doi yang mengira ane yang bakal mengakhiri hubungan karena masalah ini membuat ane kesel karena tidak sesuai dengan ekspektasi ane. Dan kami pun akhirnya tertawa setelah mendengar pengakuan tersebut.

Beberapa minggu kemudian, kebetulan doi akan melakukan perjalanan dinas ke bandung. Ane melihat ada momen untuk mewujudkan hal ini, sambil bercanda kembali ane lempar tema soal check in di kala obrolan malam kami via chat.

"Hmmm..sepertinya aku udah siap" jawab doi menanggapi 😉

Bersambung...
 
Hufftt...akhirnya setelah ane konsep sekian minggu selesai juga..mohon maaf baru sempat apdet, selain kesibukan ane, banyak waktu ane habiskan untuk chat sama doi..kadang kalo ane ngilang agak lama aja, doi suka overthinking..misal ane ngilang lama karena HS sama bini aja doi kesel, kenapa ga bilang kalo mau ngilang 😀. Kan ane jd serba salah, mau bilang ga enak jaga perasaan dia jg, ga bilang malah bikin dia kesel nungguin. So selamat menikmati sajian kentang ane ini 😀😀
 
cerita kentangnya superr hu hahahh

kadang emang yg bikin maju mundur tuh rasa ga enakan itu
belum juga karena kita punya pasangan sendiri

sebagai cowok mungkin ga sebaper itu, bisa langsung cus ngilang kalo emang mungkin ga ada kelanjutan
sebagai cewek mesti baper dulu terlebih yg dari cewek yg keliatannya lurus2 aja

maaf curcol dikit 🤣
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd