Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Story Of Wind [Latest Update : Part 15 - END]

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part 12 : Angel's Heart

Biarkan hujan membasahi tanah,
Biarkan pelangi yang sabar datang setelah hujan reda,
Biarkan jejak langkah itu terlihat samar,
Tersapu oleh derasnya hujan yang menghantam tanah.

Untukmu,
Berjalanlah menuju pelangi,
Lalu bertahanlah dan resapi setiap warna yang melambangkan cinta,
Biarkan aku sendiri disini, dibawah derasnya hujan,
Untuk menunggu pelangiku hadir setelah kamu pergi.

jfPj5E.jpg


Aldi kembali ke tengah tengah kerumunan, kepalanya tertunduk, matanya terlihat sembab,
"Kamu kenapa?" ucap Gracia sambil menggenggam tangannya.
"Aku nggapapa kok" jawab Aldi sambil tersenyum.

Malam semakin larut, sang purnama menunjukkan keindahannya, anak-anak muda itu terus menatap sang bulan yang terang di bulan desember, tanpa sadar ada yang hilang diantara mereka.

"Anin lama banget ya" tanya Shani
"Iya, dia kemana ya?" saut Randi
"Katanya ganti baju, udah hampir satu jam loh ini" ucap Gracia dengan wajah bingung, sambil melihat layar handphonenya.

"Nomornya ngga aktif" Gracia semakin panik.
"Aku cari ya" Aldi kemudian berlari kearah tempat parkir. Kemudian mereka semua menyusul Aldi mencari Anin.
"Aldi! tunggu kita ikut" ucap Angga disusul teman temannya

Mereka semua berlari, menuju tempat parkir yang gelap, hanya ada suara ombak malam yang menderu menemani derap langkah mereka.

"Aniiiiin!" teriak Aldi

Mereka berpencar, Angga menghampiri mobil yang tadi membawa Anin.

"Mobilnya kekunci" jawab Angga.
Kemudian mereka melongok kedalam mobil, tidak ada siapapun.
"Kuncinya mana?" Tanya Sammy
"Ya di Anin lah" jawab Angga.

Kemudian seseorang berjalan menghampiri mereka.

"Permisi, Masnya lagi pada ngapain ya?" ucap seseorang itu
"Ehmm, gini pak, kita nyari temen kita, mobil kita juga kekunci, kuncinya sama dia, bapak security disini ya?" ucap Gracia
"Oh iya, saya Kadek, yang punya mobil ini siapa?" ucap Pak Kadek
"Oh iya pak Kadek, ini mobil saya" jawab Randi
"Bisa lihat STNK nya?" tanya pak Kadek

Randi kemudian mengambil STNK mobil itu di tas kecilnya lalu menyerahkan kepada Pak Kadek.

"Oh, iya benar, ini kuncinya, tadi temen masnya ngasih ke saya katanya nemu kunci mobil" Ujar Pak Kadek
"Terus orangnya kemana pak?" tanya Randi
"Waduh saya ngga nanya, tapi kelihatannya buru-buru sih tadi" jawab Pak Kadek.
"Sambil nangis tadi saya sempat tanya tapi dia ngga jawab" lanjut Pak Kadek
"Oh iya yaudah ayo cepet kita cari mungkin belom jauh" Aldi kemudian menyelak

Lalu mereka masuk ke mobil masing masing setelah berterimakasih kepada Pak Kadek.

"Kita ikutin lo ya Ran" Ucap Aldi
"Kita ke resort dulu kali ya? Mungkin dia kesana" ucap Randi
Mereka kemudian setuju

"Eh tapi mobil Angga ke bandara aja" ucap Randi
"Hah? Bandara?" Angga kaget mendenngarnya
"Gue takut Anin langsung ke bandara" ucap Randi
"Hmm yaudah oke" ucap Angga kemudian masuk ekdalam mobil van yang ia gunakan.

7dQPgQ.jpg


Mobil Randi dan Aldi melaju kencang menerobos jalanan yang sepi, keringat mengucur dari dahi Aldi, Gracia melihatnya, ia sadar Aldi sangat panik, bahkan Gracia tidak pernah melihat Aldi sepanik ini.

Gracia hanya menggenggam tangan Aldi yang menempel pada persneling mobil.

"Tenang ya, dia pasti ketemu kok" ucap Gracia sambil tersenyum
Aldi kemudian membalas senyuman Gracia, kemudian Gracia mengusap keringat Aldi dengan tissue.

Aldi sadar, ini semua salahnya, apa yang bisa dilakukan gadis kecil yang sedang patah hati di pulau yang asing baginya?

Aldi sangat khawatir, ia melupakan segala rasa kecewanya, yang ia inginkan hanya Anin selamat dan dapat melihat senyumannya lagi.

"Kamu khawatir banget ya Di kayaknya" ucap Gracia
Aldi hanya menengok kearah Gracia.
"Kenapa" ucapnya.

"Iya, dari tadi kamu gelisah banget, sampe keringetan gini, kayaknya Anin itu penting banget ya buat kamu" ucap gracia sambil menundukkan kepalanya.

"Gre... dia itu.." ucap Aldi
"Aku nggak masalah kok, kalaupun diantara kalian terjadi sesuatu" potong Gracia sambil tersenyum, tatapannya kosong, kearah jalanan gelap yang hanya disinari lampu mobil.

"Kamu tau ngga, aku sadar aku se membosankan itu, aku juga sadar kamu udah mulai ngga nyaman dengan hubungan ini, bukankah cinta yang sesungguhnya akan hadir untuk memberikan ruang agar saling bahagia? Kalau memang aku bukan jadi alasan buat kamu bahagia, artinya hubungan kita ngga baik baik aja" lanjut Gracia.

Aldi hanya terdiam.

"Cari Anin di, tolong cari dia, kalau memang kamu tadi lari ngejar Anin disaat kita lagi berdua, itu artinya dia penting buat kamu, dan kalau dia hilang karena obrolan kalian berdua, kamu punya tanggung jawab buat nemuin dia di, Anin masih terlalu polos buat kamu perlakuin kayak aku" lanjut Gracia sambil airmatanya mengalir.

Gracia kemudian mengangkat kepalanya, lalu menatap Aldi yang sedang menyetir.

"Aku tau kok orang yang selama ini ditunggu sama Anin setiap pulang teater itu kamu,
aku juga tau orang yang buat kamu mau buru buru pulang di hari ulang tahun kamu itu Anin,
Aku juga tau orang yang kamu fikirkan disaat kita di hotel semalam,
disaat kamu sendiri duduk di pojok kamar.
Aku belum tidur saat itu, aku liat kamu gelisah banget, kamu pasti khawatir kan sama dia?" ucap Gracia

"Di, aku tau semuanya, tapi aku memilih diam, karena mungkin awalnya memang aku mikir kalian jahat sama aku.
Tapi aku pikir lagi setiap malam, kalau hati kamu memang bukan buat aku, kenapa aku harus marah?

Tolong jaga dia ya, dia udah aku anggap adik aku sendiri, sekarang kita cari Anin bareng bareng ya, saat dia udah ketemu, tolong jangan sakitin dia seperti kamu nyakitin aku sekarang ya Di, please" ucap Gracia sambil kembali tersenyum.

Terlihat air matanya kian deras mengalir, Aldi diam membisu dan tidak bisa berkata apapun, air matanya kemudian mengalir, Anin benar jika ia bilang Gracia cepat atau lambat akan tau.

"Tadi pagi aku cerita tentang kita berdua sama Anin, aku cerita kamu baik banget sama aku, dia sama sekali ngga bisa lihat mata aku, aku tau dia sedih, aku cuma mau pastiin apa dia benar-benar sayang sama kamu.
Di, Anin kecil yang selama ini aku sayang sekarang udah dewasa, dia sayang loh sama kamu, tolong jangan lakuin hal yang sama kayak yang kamu lakuin ke aku ya suatu saat nanti, kamu harus bisa jaga dia" ucap Gracia

Aldi menangis, air matanya semakin jelas terlihat dari pantulan kaca yang mobil yang ada didepan matanya.

"Kita cari dia dulu ya" ucap Aldi sambil menahan tangis
Gracia mengangguk, kemudian mengusap tangan Aldi yang sedari tadi ia genggam.

Mobil itu melaju kencang menerobos jalanan yang sepi, sunyi, hening seakan seluruh udara yang menghantarkan suara enggan menemani perjalanan mereka.

Gracia masih terus menggenggam tangan Aldi, ia ingin menenangkannya, walaupun hatinya sangat sakit.

Tak lama kemudian mobil itu sampai di resort Randi, terlihat gelap seakan tidak ada orang didalamnya. Kemudian mobil Randi menyusul dibelakangnya, mereka semua masuk kedalam resort, lalu Aldi berlari mencari Anin.

Aldi berlari menelusuri seluruh sudut resort Randi, ia tidak bisa menemukan Anin.

Gracia, Randi dan Shani pun ikut mencari, tetapi Anin memang sepertinya tidak kesana. Tas dan baju baju Anin masih ada dikamarnya.

"Aduh kemana sih dia" ucap Shani
"Udah kamu tenang ya, dia pasti pulang kok" jawab Randi sambil memeluk Shani.

Gracia hanya terdiam menyandarkan punggungnya ke pintu kamar Anin yang terbuka, sementara Aldi menopang kepalanya dengan kedua tangan sambil tertunduk di kasur kamar Anin.

*Beep*
Handphone Gracia berdering, sebuah telepon dari Angga masuk.

"Angga, gimana?"
"Nggaada, gue ngga liat Anin sama sekali"
"Yaudah lo balik kesini aja deh, lagian baju-bajunya masih disini kok" ucap Gracia
"hmm okay"

Lalu telepon itupun terputus, Shani yang daritadi menelpon hp Anin mulai menunjukkan wajah putus asa. Seakan ia sudah ingin menyerah karena panggilan teleponnya tidak pernah diterima oleh Anin.

"Udah, kita tunggu aja ya" ucap Randi.

Waktu terus berlalu, tidak terasa sudah satu jam sejak mereka sampai di Resort Randi. Kemudian suara mobil terdengar kedalam resort Randi.

Aldi kemudian langsung bangun dan berlari keluar menghampiri suara mobil itu. Mobil itu adalah mobil Angga, bersama Kevin dan Sammy.

"Nggaada di, kita udah cari ke semua bagian bandara, Anin ngga ketemu" ucap Kevin yang baru turun dari mobil.

"Kita ngobrol bentar yuk" ucap Aldi kepada Kevin sambil merangkulnya.

Sammy dan Angga melihat mereka berdua, "Kalian masuk aja" Ucap Aldi.

---

Aldi membawa Kevin ke taman yang cukup sepi di depan gerbang resort, taman itu adalah bekas taman bermain anak, terlihat ada ayunan yang sudah usang, dan jungkat jungkit yang sudah berkarat.

"Bukkkk" Aldi langsung meninju wajah Kevin
Kevin tersungkur di tanah, Aldi kemudian berjalan menuju kevin dan kemudian menendang pinggang Kevin beberapa kali.

"Woy!!!!!!" ucap Kevin sambil tangannya menahan tendangan Aldi.
Kevin kemudian berhasil bangun dan meninju wajah Aldi.

"Dhuakk" Aldi mundur beberapa langkah, sebelum ia kemudian membuat Kevin kembali tersungkur karena pukulannya.

"Aldi lo gila ya" ucap Kevin sambil terus menahan tendangan Aldi yang menghujam pinggangnya.

"Lo yang gila, lo apain Anin semalem?" ucap Aldi sambil membangunkan Kevin sambil mencekek Kevin dan menyudutkannya ke tiang lampu taman.

"Jawab Anjing!" ucap Aldi sambil tinjunya sekali lagi masuk ke pipi Kevin.

"Maafin gue di" ucap Kevin.
Aldi kemudian semakin keras mencengkram leher Kevin.
"Di, gue temen lo, lepasin di, gue bisa mati" ucap Kevin sambil nafasnya tersenggal.

"Gue udah bilang sama lo, jangan apa-apain Anin" ucap Aldi sambil menghantam pipi Kevin
"Di maafin gue" Kevin berteriak sambil nafasnya tersenggal.

Aldi kemudian melepaskan cengkraman tangannya di leher Kevin, Kevin kemudian langsung tersungkur di tanah, Aldi kemudian duduk di tanah, sambil menundukkan kepalanya.

Kevin mengatur nafasnya beberapa saat.

"Di gue minta maaf, kita khilaf di" ucap Kevin
"Kita?" ucap Aldi sambil menoleh
"Iya, Gue, Angga sama Sammy bener bener ngga sengaja ngelakuin itu, kita mabok banget di semalem" ucap Kevin

"Anjing" ucap Aldi sambil airmatanya mengalir, ia menunduk, ototnya mengeras, kemudian ia memukul tanah beberapa kali.

"Di....." ucap Kevin sambil memegang punggung Aldi, aldi menangkisnya
"Jangan sentuh gue" ucap Aldi

"okee.. okee... gue minta maaf di, gue tau gue salah, tapi Anin nya juga kok yang...." ucap Kevin
"Diem lo, anjing" ucap Aldi membentak.

10 menit berlalu, Aldi hanya diam dan sesekali memukul tanah, seakan menyesali segala yang terjadi.

ia tidak mempedulikan Kevin yang sudah perlahan berjalan masuk ke Resort sambil memegangi pipinya yang memar karena hantaman tangan Aldi.

Aldi kemudian tetap duduk diatas rumput yang cukup tebal, keringatnya bercucuran, rasa cemas menguasai dirinya. Ia sangat takut terjadi sesuatu dengan Anin.

------

Lampu mobil kemudian menerangi tubuh Aldi, sebuah sorotan dari kejauhan dan suara mesin yang mendekat memberikan isyarat ada mobil yang datang.

Kemudian mobil itu berhenti tepat didepan gerbang, seorang wanita turun, lalu melewati Aldi yang sedang duduk sambil tertunduk.

Aldi menoleh kearah punggung wanita itu,
"Anin" ucapnya.
Wanita itu kemudian berhenti melangkah.

Aldi berdiri lalu berjalan menghampirinya, Anin tetap tidak menoleh.
"Aku.... minta maaf" ucap Aldi.
Anin menghela nafasnya.

"Kamu ngga perlu minta maaf" ucap Anin
"Semuanya udah terlanjur, mending kamu perbaikin hubungan kamu sama Gracia" lanjut Anin sambil meneruskan langkahnya.

"Gracia udah tau semuanya" ucap Aldi
Anin kembali menghentikan langkahnya, lalu menoleh

"Kamu gila" ucap Anin
"Dia tau sendiri, aku ngga bilang apa-apa" jawab Aldi sambil menunduk.
"Aku nggatau kedepannya gimana, yang jelas, ini salah" ucap Anin sambil masuk kedalam gerbang resort.

Anin terus berjalan, menjauhi Aldi yang hanya diam, Aldi hanya menatap Anin berjalan menjauhi pandangannya.

------

"Aniiiiiiiiin!" ucap Shani yang melihat Anin memasuki pintu resort, lalu ia berlari dan memeluk Anin.

Gracia tersenyum,
Angga yang sedang mengompres luka di pipi Kevin pun menoleh kearah Anin.

"Yaampun kamu tuh darimana? nggapapa kan?" Ucap Shani
"Nggapapa kok, aku tadi nggaenak badan makanya pulang duluan, aku gaenak ganggu kalian" Ucap Anin

"Aku istirahat dulu ya" ucap Anin sambil berjalan ke kamarnya, ia sama sekali tidak berani menatap Gracia.

Anin berlalu, menutup pintu kamar, lalu mematikan lampu kamarnya.

---------

PCHg6b.jpg


"Anin"
ucap Gracia mengetuk pintu kamar Anin.

"Gue tau lo belum tidur, semuanya yang lain udah tidur kok nin, ngobrol yuk" ucap Gracia

Anin berfikir sebentar, lalu membukakan pintu untuk Gracia. Gracia kemudian masuk kekamar Anin, dan duduk di pinggir kasur.

Anin merebahkan tubuhnya, ia sangat takut.

"Gre, gue minta maaf ya" ucap Anin
"Buat?"
"Buat semuanya, gue bener-bener minta maaf banget" lanjut Anin

"Tau ngga, gue sayang banget sama Aldi, Aldi adalah satusatunya orang yang bisa ngeyakinin gue kalo semua orang itu butuh cinta" ucap Gracia sambil menghela nafasnya.

"Gre" potong Anin

"Dia dulu romantis banget Nin, dia sering ngasih gue bunga, nganterin makanan, ngerawat gue waktu sakit, dia baik banget, gue sempet ngerasa ngga jadi pacar yang baik buat dia, gue masih sering bohong, masih sering marah-marah ngga jelas" ucap Gracia

"Sekarang, dia udah bahagia lagi, dia udah bahagia karena elo nin. Lo sahabat gue, gue tau ini sakiiit banget, tapi gue gamau kehilangan sahabat gue, gue yakin lo pasti udah mikir mateng-mateng sebelum ngambil keputusan buat deket sama Aldi, dan sekarang" lanjut Gracia.

"Saat kita sampai di Jakarta, gue bakal putusin Aldi, gue bakal relain dia pergi ke pelukan orang yang dia sayang" lanjut gracia sambil duduk disamping Anin lalu mengelus rambut Anin perlahan.

"Gre... Gue sekarang udah sadar kalau ini salah, walaupun lo ngelepas dia, gue nggaakan segampang itu buat jalanin sama dia, gue nggamau jalanin sama orang yang ngga berani ambil keputusan, gue nggamau kalian putus Gre" jawab Anin.

"Nin, gue putus bukan karena lo bakal jadian sama dia, gue putus karena dia udah selingkuh, dan menurut gue, sama lo ataupun bukan, itu sama aja kok, sekuat apapun lo nahan cowok buat selingkuh, dia tetep akan selingkuh kalau dia mau, sebesar apapun lo ngasih cowok kebebasan, dia nggaakan selingkuh kalau dia emang nggamau selingkuh" ucap Gracia sambil tersenyum

"Greee, maafin gue" Anin kemudian menangis sambil memeluk Gracia
"udah ya Nin, gue maafin lo kok, anggap aja ini pembelajaran buat kita" jawab Gracia sambil mengelus rambut Anin, air matanya pun menetes perlahan.

-----

Hari berganti, meja makan yang biasanya bersuasana hangat kali ini terasa lebih dingin dari biasanya, Anin tidak bicara, begitupun Aldi, yang lain seakan mengerti bahwa ini bukan saatnya untuk bercanda ataupun sekedar menghangatkan suasana.

mereka kemudian pulang ke Jakarta dalam situasi yang sama, Gracia dan Aldi sudah resmi putus, sementara Anin masih terus diam, sama sekali tidak berinteraksi dengan Aldi, waktu terasa sangat lama.

Pesawat membawa Aldi, Gracia, Anin, Angga, Kevin dan Sammy pulang ke kota Jakarta, sementara Shani baru akan pulang esok hari.

Sesampainya di bandara, Anin langsung memesan mobil online untuk pulang. Ia seakan langsung menghilang dari pandangan yang lain, ia ingin segera bergegas sebelum segala sesuatunya menjadi lebih buruk.

Tak lama kemudian Aldi menghampiri Gracia saat berdiri di depan pintu masuk lobby terminal mereka di bandara.
"Aku antar ya" ucap Aldi
"Nggausah, aku dijemput mama kok" jawab Gracia

Aldi kemudian berjalan menjauh, bersama Angga, Kevin dan Sammy.
Gracia menunggu sendirian.

Tak lama kemudian sebuah mobil datang menghampiri Gracia. Lalu seseorang didalam mobil itu keluar sambil membawa bunga.

"Mrs Shania Gracia" ucapnya sambil memberikan bunga
"Apasih briaan" ucap Gracia sambil tertawa kecil
"Ini kenapa pake bunga segala" lanjut Gracia

"Hmmm, kenapa ya, menyambut kamu yang pulang dengan selamat" jawab Brian sambil tersenyum

Gracia membalas senyuman Brian, lalu mereka berdua masuk ke mobil, mobil pun menjauh dari bandara, menjauh dari perjalanan penting yang telah mereka lewati.

"Aku putus" ucap Gracia

(To Be Continued)
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd