Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Story Of Wind [Latest Update : Part 15 - END]

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Tergantung sih,kao emang part ngeue shani/gracia gak ada adegan ketambahan personil mending dibuat anin yg terakhir. Cuma berharap ada adegan shani/gracie di-eue sama yg lain juga soalnya biar ada serunya gitu
 
Mau minta saran dari suhu suhu sekalian

untuk part 09a, 09b dan 09c yang mana nih yang paling ditunggu dan paling bikin penasaran?

saya juga mau coba buat juga main POV sebetulnya

lebih suka story kayak gini, POV cowok atau POV cewek? terus yang mana cerita yang paling cocok dibuat dari sisi POV?

makasih😊
Jejak mantai
 
Terakhir diubah:
Mau minta saran dari suhu suhu sekalian

untuk part 09a, 09b dan 09c yang mana nih yang paling ditunggu dan paling bikin penasaran?

saya juga mau coba buat juga main POV sebetulnya

lebih suka story kayak gini, POV cowok atau POV cewek? terus yang mana cerita yang paling cocok dibuat dari sisi POV?

makasih😊


Penasaran Shani jadi maid sih :)

Dan penasaran pov Aldi :)
 
PART 09a : LOVE IN CHARGE (SHANI STORY)

e303cbd2325f1a0b699ea5ff05c75b85-full.jpg
5rSWME.jpg


Sabtu, 22 Oktober 2016

"Di tempat yang jauhpun langit luas terus membentang, waktu yang sama terus-menerus mengalir"

3 bulan sudah aku mengenal dekat Shani, berawal dari saat ia mengucapkan terimakasih melalui kontak pribadiku karena aku memberikannya sepasang sepatu yang sangat ia inginkan.

Setiap hari aku dan Shani berhubungan via snapchat, sekedar bercerita tentang kegiatannya, atau betapa melelahkannya beraktivitas di ibukota.

Aku jatuh cinta dengan tatapan lembutnya, tatapan ketika ia berkata terima kasih, dan tatapan ketika ia mengeluh akan pekerjaannya.
Ia perempuan yang kuat, ia mampu sukses di karier dan pendidikannya, sebagai seorang teman aku sangat bangga kepadanya.

Beberapa bulan belakangan Shani sering bercerita tentang teman teman kuliahnya yang memiliki pasangan, tetapi ia berbeda dari yang lain, seorang idol tidak boleh memiliki kekasih.

Beberapa kali aku menonton Shani perform teater, termasuk hari ini, aku ingin ia sukses, kesuksesannya lebih berarti dari sekedar perasaan sayang aku kepadanya.

Bagaimanapun, aku akan terus menemaninya dan menjaganya, sampai ia tau betapa berartinya dia untukku

----

Setelah lagu Tooku ni Itemo yang merupakan lagu terakhir di setlist Te wo Tsunaginagara, aku selalu keluar dari teater sebelum hi-touch, untuk sekedar membuat shani tidak menunggu lama.

Lift mengantarkan aku ke basement 3 atau lantai P3, mobilku ada di pojok basement yang agak gelap, beberapa fans yang memiliki hubungan lebih dengan member terkadang juga terlihat di lantai ini, untuk sekedar mengantarkan pulang.

"Gue udah selesai nih, maaf lama tadi ada yang MVP ran" tulis shani di chat
"Oke, gue otw yaa" balasku

Aku langsung menyalakan mobilku dan keluar dari FX Sudirman, lalu memarkirkan mobil di jalanan belakang sebuah hotel yang tidak jauh dari FX Sudirman.

Aku menunggu sekitar 15 menit, sebelum sebuah taksi datang
Shani turun dari taksi tersebut, lalu melambaikan tangan ke Sofia yang ada didalam taksi.

Shani menggunakan kaus putih dan menutup wajahnya dengan masker,

"Yuk" ucapnya ketika ia masuk ke mobilku
aku langsung menjalankan mobilku ke arah harmoni, tempat Shani tinggal.

"Capek?" ucapku
"Udah biasa" ucapnya sambil tertawa kecil
"Kamu kan masih baru, semangat terus ya" ucapku sambil menatapnya sesekali
"Makasih ya, udah mau jadi temen curhat, pasti gue bawel banget ya" ucap Shani
"Iya! tapi nggapapa kok, justru gue seneng lo cerita sama gue, ya artinya lo percaya sama gue" ucapku

"Gue nggabisa kayak gini ke orang lain" ucap Shani
"Maksudnya?" Tanya ku

"Gue gabisa cerita tentang jeketi ke cowok biasa kan, mereka ngga ngerti, kalau mau ke fans juga ngga bisa, jarang ada yang dewasa dan menyenangkan, ya nggatau sih, gue gatau ini salah apa bener, tapi gue ngerasa ngga ada beban cerita sama lo" ucap Shani

"Bilang aja kalo lo nyaman sama gue" ucapku sambil tertawa
"Randi!" Shani kesal sambil meninju lengan kiri ku, wajahnya yang memerah tampak begitu lucu

"Tau nggak, gue juga nggatau loh ini salah apa bener, kadang gue mikir, kira kira fans lain bakal kecewa ngga ya kalo tau lo gue anter jemput, kita teleponan hampir setiap malem, tapi di satu sisi gue ngerasa lo butuh temen cerita, ke orang yang bener bener ngerti masalah lo" ucapku

"Iya gue juga sering mikir gitu, jadi idol itu ngga gampang, nahan perasaan, nahan rasa sedih, kita harus senyum terus, dan senyum ketika lo lagi pengen nangis itu ngga gampang" ucap shani tertunduk

Perjalanan terasa sangat lama, aku merasa momen ini lebih mahal dari biasanya.

"Shan..." ucapku pelan
Shani menoleh kearahku, tanpa mengatakan apapun

"Maafin gue ya buat kejadian kayak ini, dan punya contact sama lo secara pribadi, coba aja waktu itu gue ngga bales chat lo" ucapku
"Ran..." Shani memotong omonganku
"Makasih ya buat kejadian kayak ini, makasih juga udah mau punya contact sama gue secara pribadi, dan makasih juga udah bales chat gue, gue seneng, seneng banget" lanjut Shani

Aku terdiam mendengar kata kata Shani, lalu menatapnya.
Ingin sekali aku mengatakan aku menyukainya dan memintanya untuk menjadi pacarku

"Aku suka kamu" ucap Shani ketika mobilku sampai didepan lobby apartemen nya
Aku terdiam, seluruh tubuhku terasa membeku, aku ingin sekali menjadi kekasihnya, tetapi aku tau ini salah, aku sebagai fans sangat paham apa itu golden rules yang kami percayai selama ini.

Shani hanya tersenyum kearahku, lalu membuka pintu mobil dan ingin keluar dari mobil.
Saat tubuhnya mulai beranjak keluar, aku memberanikan diri menggenggam tangannya, Shani menoleh kearahku

"Shan, please be my girl" Ucapku
Shani masuk kembali kedalam mobil, lalu menutup pintu dan memelukku, aku membalas pelukannya. Tubuh hangatnya sangat membuatku nyaman.

"Yes" ucapnya perlahan, sejak saat ini aku dan Shani resmi berpacaran

----

Senin, 22 Oktober 2019

40fd7e33df560311b4e4654a20256f27-full.jpg
XaoHGC.jpg


Shani sangat cantik malam ini, tiga tahun bersamanya sama sekali tidak membuatku bosan, ia selalu bisa mencairkan suasana meskipun aku jauh darinya.

Aku membuka pintu kamar ketika shani memanggilku dengan foto cosplay maid yang ia kenakan,

Ia duduk di pinggir tempat tidur sambil menutup matanya dengan kedua tangan, tubuhnya yang mulus dan putih membuatnya sangat cocok mengenakan kostum itu.

"Kamu kenapa pake kostum maid?" Ucapku sambil memegang tangannya yang tadinya menutupi matanya
"aku mau malem ini spesial, mau kasih surprise ke kamu" ucapnya
"Kamu cantik banget" ucapku

kemudian aku duduk disampingnya, ia langsung menyandarkan kepalanya ke pundakku.

"Shan" ucapku
bola mata shani yang bulat dibalik kelopak mata yang kecil menatapku.
"I love you" lanjutku
"I love you too" ucapnya perlahan kemudian memelukku.

Kostum maid yang dikenakan Shani membuatnya sangat terlihat sexy, lekuk tubuhnya yang indah dan wajahnya yang putih khas oriental membuat kostum itu sangat sexy untuknya, tak dapat dipungkiri, fantasi ku semakin liar karena membayangkan pacarku adalah seorang maid yang sering ada di film dewasa jepang.

aku memegang pipi shani, ia memejamkan matanya, kemudian aku mendekatkan kepalaku kepadanya, perlahan mencium bibirnya.

shani membalas ciumanku dengan perlahan memasukkan lidahnya ke mulutku, sesekali aku melumat bibir bawahnya yang kecil, matanya sedari tadi terpejam seakan menikmati ciumanku dengannya.

tubuhnya yang kecil merangkulku, tangannya yang lembut sesekali menyentuh leherku.

aku terus melumat bibirnya, kemudian menidurkannya di kasur, dan menciumnya dari posisi atas, sesekali aku menyentuh pinggang dan lengannya, kostum maid yang ia kenakan membuatku lebih mudah menjelajahi tubuhnya.

aku menurunkan ciumanku ke lehernya, lalu tanganku meraba bagian belakang lehernya, dan melebaskan ikat chocker yang ia kenakan, sehingga lehernya terekspos jelas dan aku lebih leluasa mengecupnya.

shani meraba lenganku, sambil menggigit bibirnya karena mungkin ia terangsang dengan rasa geli yang aku berikan di lehernya.

dentuman musik yang keras dari luar pintu seakan sama sekali tidak terdengar, aku menyentuh bagian belakang punggung shani, mencari kait bra untuk melepasnya, tapi ternyata shani sudah tidak menggunakan bra.

Aku lalu menurunkan tali kostumnya dan mulai menurunkan ciumanku ke dadanya, sesekali mengecup dadanya yang mulus, kemudian sampai ke puting kiri shani, aku mulai mengecupnya dan menjilat ujung puting shani yang mulai menegang,

ia menggesekkan kedua pahanya setiap aku mencium putingnya, sesekali aku melihat wajahnya yang horny. Shani menarik kaus ku seakan ingin aku membukanya, aku lalu membuka kaus lalu menurunkan tali kostum sebelah kanan shani dan menurunkan kostumnya sampai ke perut.

Payudara shani terpampang jelas di mataku, payudara yang sangat indah dan berukuran sangat pas, shani menutup wajahnya karena malu saat aku menatap tubuhnya

"Sayang, kenapa ngeliatin sih" ucapnya
"Kamu sempurna, shani" ucapku
Shani kemudian tertawa, seakan mengingat sesuatu
"Matiin lampunya" ucap shani, aku kemudian langsung mematikan sakelar lampu yang ada di sebelah kiri kasur, lalu menyalakan lampu tidur.

aku kemudian melanjutkan foreplay di payudaranya, shani lebih leluasa mendesah karena lampu yang sudah gelap, hanya cahaya lampu tidur yang redup menerangi sudut kamar ini.

sambil terus mencium payudaranya, tangan kananku mulai turun ke paha shani dan merabanya, sesekali mengelitikinya, kemudian mendekat ke vagina shani yang hanya tertutup rok cosplay pendek berwarna hitam dengan renda putih yang besar dibawahnya.

"ssshhh" desah shani ketika jemari ku menyentuh luar vaginanya
tanganku kemudian turun ke bagian bawah vagina shani, lalu menekannya dengan telunjuk, cairan vagina shani mulai meleleh di telunjuk ku, aku menyadari shani sudah horny, sedari tadi karena vaginanya sangat basah.

aku kemudian memasukkan jari telunjuk untuk menyentuh g-spot shani.

"Mmmmmhhh" shani mendesah semakin keras ketika aku menyentuh dan memainkan gspotnya,sesekali pinggulnya menghentak keatas ketika aku memainkan gspotnya.

kemudian ciumanku pindah perlahan ke perut hingga paha shani, kemudian menjilat selangkangannya perlahan, shani mengambil bantal yang ada disampingnya dan menaruhnya dibelakang kepala agar sandarannya sedikit lebih tinggi.

aku kemudian perlahan menjilat vagina nya yang mulus, sesekali aku menggigit pelan gspot shani, ia mendesah semakin kencang ketika jari telunjuk ku ikut masuk kedalam vaginanya, terasa sangat sempit, mungkin karena sudah hampir 1 tahun ia tidak berhubungan seks dengan siapapun.

shani mendesah semakin keras sambil menutup mulutnya, matanya terlihat terbuka sedikit untuk melihat kepalaku yang sedang tenggelam di selangkangannya, tak lama kemudian

"Ahhhh" shani mendesah cukup panjang, lalu aku merasakan cairan vaginanya meleleh di bibirku, beberapa kali mengucur dari vaginanya.

aku langsung mengambil posisi tiduran disampingnya,
shani langsung mencium bibirku, dan seakan tahu apa yang harus ia lakukan, ia meremas penisku dari luar, penis yang sudah tegang dari tadi, melihat kostum cosplay sexy yang dipakainya.

ciuman shani semakin liar, setelah orgasme pertamanya, libido nya semakin naik, aku merasakan tangan kirinya masuk kedalam celana ku.

"sssh" aku mendesah ketika ia menggenggam penisku
shani hanya tersenyum sambil mengocok penis itu perlahan

kemudian ciumannya turun ke dadaku, mengecup dadaku berkali kali di tempat yang berbeda-beda, lalu ciumannya sampai di puting dada ku, menghisap dan menjilatnya.

"fuckk, enak banget" ucapku dalam hati

aku tidak sadar shani sudah mengeluarkan penisku dari celana, agar ia lebih leluasa mengocoknya, sesekali aku membenarkan rambutnya kesamping agar aku bisa melihat wajah cantik itu sedang menjilat puting dada ku.

tak lama kemudian shani menurunkan ciumannya perlahan sambil tidak melepas bibirnya dari dada lalu turun ke perut dan akhirnya sampai ke penis.

ia memainkan penisku dengan lembut sambil mencium setiap bagian selangkanganku, dan sesekali menjilatnya.

shani membenamkan wajahnya di biji kemaluanku, lalu menjilat dan menghisapnya, rasa geli yang luar biasa aku rasakan ketika ia menjilat biji kemaluanku dengan lembut.

lidahnya mulai menjilat dari ujung biji kemaluanku ke ujung penis, lalu mengulumnya, mulutnya yang kecil membuat penisku terasa begitu penuh di mulutnya, rasanya sangat hangat.

shani mulai memaju mundurkan kepalanya, lalu mulai memasukkan perlahan sampai ke ujung tenggorokannya. shani beberapa kali tersedak karena penisku tidak sepenuhnya bisa masuk ke mulutnya.

shani cukup kuat melakukan blowjob yang lama, ia mengulum penisku terus menerus, dan sesekali mengocoknya, sambil melihat kearahku dan mengeluarkan lidah untuk meledekku yang terlihat sangat horny.

setelah 15 menit shani kemudian bangun dan melepas roknya, lalu melepaskan celanaku, sehingga aku dan dia betul betul telanjang bulat.

shani kemudian berjongkok diatasku, lalu ia mengocok vaginanya dengan tangan hanya untuk merangsang cairan vaginanya keluar sebagai pelumas, pemandangan ini sangat indah untukku, melihat kekasihku yang begitu cantik sedang merangsang dirinya sendiri,

beberapa saat kemudian,

"Shhhhh" shani kemudian menggenggam penisku lalu menuntunnya masuk ke vagina yang sudah basah

aku merasa vaginanya sangat menjepit penisku, sangat sempit seperti pertama kali ia melepaskan perawannya untukku, shani mendesah sambil sesekali menarik penisnya keluar, lalu memasukkannya lagi dengan lebih pelan, mungkin rasa perih sedikit dirasakannya ketika penisku masuk ke vaginanya yang sempit

"sakk.. ittt" ucapnya
"pelan pelan aja sayang" ucapku
kemudian ia mengangguk, rambutnya yang panjang menjuntai menutupi sebagian payudaranya.

tak terasa kemudian penisku masuk secara keseluruhan di vaginanya, shani memejamkan matanya, lalu mulai menggoyangkan pinggulnya, gerakan yang sangat sexy karena tubuhnya yang sangat indah, aku ingat saat pertama kali aku berhubungan seks dengannya, gerakan yang sangat sexy itu tetap sama dan menggairahkan

wajah shani sangat cantik dan sexy, ia dipuja banyak orang, disayang oleh banyak orang, tapi malam ini, ia hanya milikku

shani sesekali mendesah karena penisku memenuhi seluruh rongga vaginanya, ia bertumpu pada dadaku dan menggoyangkan pinggulnya memutar.

11f455faecf8309d32dbe94824ca163a-full.jpg


aku menyentuh wajahnya kemudian meremas payudaranya, ia begitu terlihat terangsang ketika payudaranya diremas dan ketika aku mencubit dan memainkan puting payudaranya.

"Mmmmhhhhhh" kemudian shani mempercepat goyangannya
"kamu mau keluar lagi?" ucapku
Shani hanya mengangguk cepat lalu memejamkan matanya.

"Shhhhhhhhhh" shani mengeluarkan satu desahan panjang, kemudian cairan vaginanya meleleh di penisku, tubuhnya kemudian terjatuh di tubuhku yang berkeringat.

aku kemudian memeluknya, shani mencium bahu ku
aku membalik tubuhnya, sekarang tubuh lemas itu ada dibawahku, kemudian aku mengarahkan penisku ke vaginanya yang masih memerah

"sssssshhhhhhhh" shani kembali mendesah, setelah orgasme dua kali, vagina shani terasa lebih hangat, dan tetap sempit.
dengan posisi man on top, shani bisa lebih pasif dan menikmati, ia terpejam sambil mengangkat tangannya dan mencengkram ujung kasur yang ada dibelakang kepalanya

tubuhnya yang mulus terlihat jelas dari posisi ini, leher yang berkeringat, ketiak yang mulus, dan payudara yang bergoyang mengikuti gerakan penisku yang sudah masuk ke vaginanya

aku memainkan tempo seks di posisi ini, pelan kemudian kencang, disaat shani sudah keenakan, aku memelankan temponya lagi, kemudian mengencangkan lagi, aku melakukannya berkali kali untuk membuat shani mengalami hard orgasm, atau orgasme yang tanggung sehingga membuatnya menggila karena aku sengaja beberapa kali membuatnya tidak menyentuh titik orgasme.

"ini yang ketiga, siap siap ya sayang" ucapku
shani tidak menjawab, kemudian aku mempercepat kocokan penisku di vaginanya, shani menggelinjang sambil meremas seprei kasur kamar itu, lalu ia memejamkan matanya sambil mendesah dengan kencang, seakan tidak peduli sedang ada teman temannya diluar kamar

Aku kembali mempercepat gerakan tanpa jeda, shani semakin gila.

"Fuckkkk, ran, ahhhhhh" shani kemudian berteriak keras, aku kemudian mencabut penisku dan "Croooottt" cairan vagina shani menyemprot keluar, badannya kemudian gemetar, ia memiringkan badannya sambil badannya bergetar.

hard orgasme memang sangat nikmat namun sangat melelahkan untuk wanita, ia merasakan badannya sangat lemas, namun aku belum orgasme, shani menyadarinya, ia langsung duduk bersandar di tembok belakang, aku kemudian menggendongnya untuk naik keatas meja yang ada di pojok kamar, ia kemudian duduk di meja itu lalu aku melebarkan kakinya.

aku kemudian memasukkan penisku di vaginanya, posisi meja itu pas didepan penisku,shani hanya mendesah sambil menggigit telunjuknya, tatapannya sangat sexy, membuatku semakin bernafsu untuk mempercepat gerakan penisku di vaginanya.

desahan shani semakin keras, ia sesekali mengusap keringat yang mengucur di dadaku yang memang sangat basah, ia sesekali memejamkan matanya karena rasa nikmat di vaginanya.

aku kemudian menekan penisku ke vagina shani dengan sangat dalam, ia memejamkan mata setiap aku melakukannya

"Ahhhh" aku mendesah setiap kali penisku menyentuh dinding rahim diujung vaginanya.

aku kembali mempercepat gerakan,

"Shani, aku mau keluar" ucapku sambil mendesah dan mempercepat gerakannya
"Keluarin sayang" ucap shani dengan wajah nakal

aku kemudian mempercepat goyangan penisku di vagina shani, aku kemudian merasakan cairan sperma ku sudah ingin keluar, aku kemudian mencabut penisku dari vaginanya, shani langsung duduk bersimpuh tepat dibawah penisku,

aku mengocok penisku dengan cepat, shani terlihat seperti seekor anjing kecil lucu yang sedang menunggu makanan, duduk bersimpuh melihat keatas dengan wajah polos, kedua tangannya ia taruh diatas paha.

"Crooootttt" spermaku sangat banyak keluar malam ini, membasahi seluruh pipi wajah bibir hingga muncrat ke rambutnya

shani kemudian membersihkan penisku dengan lidahnya, sperma ku yang ada di wajah dan rambutnya ia bersihkan dengan tissue.

aku kemudian mengangkat badannya untuk tidur di kasur.
"Terimakash ya sayang" ucapku sambil mengelus rambutnya
"Happy Anniversary ya" ucapnya kepadaku sambil mengecup dadaku yang tepat ada di depan wajahnya
"Happy Anniversary" ucapku.
"Aku ambilin minum ya, kamu pasti capek" ucapku
Shani hanya mengangguk

Aku kemudian memakai celana pendek dan keluar dari kamar, menuju ke dapur untuk mengambil minum, jendela dapur masih terbuka.

aku kemudian melihat kebawah, jendela itu persis mengarah ke ruang duduk -duduk terbuka di samping kolam renang.

80c031706a74a33cbc74cd2412d2769e-full.jpg
5ujiGC.jpg


Aku kaget karena aku melihat anin sedang mengulum penis Kevin, Angga, dan Sammy secara bergantian di ruang terbuka itu, ketiganya berpakaian lengkap, hanya menurunkan celananya sampai ke paha,

Sementara anin sudah telanjang bulat, payudaranya yang besar sangat terkspos apalagi kedua tangannya sedang sibuk mengocok penis sammy dan angga, sementara mulutnya sedang mem blowjob kevin sambil sesekali tersedak karena kevin terus menekan kepala anin untuk mengulum penisnya lebih dalam, Aku ingin menolongnya, tapi darisitu terlihat anin sangat menikmati, sehingga aku membiarkannya saja.

kemudian aku masuk kekamar dan memberikan minum kepada shani, lalu tidur bersamanya tanpa menceritakan apapun tentang hal yang baru saja aku lihat.
 
Terakhir diubah:
waw, thanks updatenya hu

tapi boleh tanya ga? kenapa tanggal show twt yang dipilih tanggal 22 oktober? 😅
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd