Part 08 : Lollipop
"Aku ngga sabar mau ketemu kamu"
"Sabar ya Ran, minggu depan aku kesana kan"
"Oh iya, nanti sekalian aku lock resort buat temen-temen kamu juga, berapa orang jadinya?"
"Hmmm, aku, anin, kevin, angga, sammy, teruss gracia sama aldi, tapi mereka main doang sih udah ngebooking hotel juga, kan Aldi baru ulang tahun" ucap Shani di video call
"Loh anin cewe sendirian dong?" tanya Randi
Shani mengangguk
"Waduh bahaya banget" ucap Randi
"Ya gapapalah, lagian dia maksa ikut sih, tadinya kan mau kita-kita doang"
"Hmmm, yaudah nanti aku lock kamar lebih yang agak luas buat anin ya"
"Ciee, mentang mentang dulu dia oshi kamu" ucap Shani bercanda
"Haha iya itu kan dulu bangeeeet waktu awal awal kalian masuk jeketi"
"Nanti ketemu kamu dia masih inget kamu ngga ya?" tanya Shani
"Kayaknya engga, aku kan udah lama banget ngga ke Jakarta, dia juga ngga kenal kenal banget aku" ucap Randi
Randi dan Shani telah menjalin hubungan cukup lama, hampir 3 tahun, dari awal setlist Te Wo Tsunaginagara,
tadinya Randi adalah seorang fans JKT48, tapi dua tahun yang lalu ia harus pergi ke bali seusai kuliah di Jakarta, karena ia harus meneruskan bisnis resort milik keluarganya di pulau dewata.
Randi dan Shani awal berkenalan di bilik handshake, lalu berlanjut ke hubungan pribadi sampai akhirnya mereka berpacaran.
Randi seringkali mendengarkan curhatan shani seputar kariernya, termasuk memberikan saran yang dewasa untuk Shani, Randi sangat mengerti kondisi karier Shani karena ia juga seorang fans, dan itu adalah alasan Shani memilih Randi.
Ketika berpacaran dengan fans, Shani tidak perlu menjelaskan apa yang harus dilakukan, Randi betul betul tau batasan apa saja yang harus dihindari, sampai sekarang hubungan mereka berdua pun tidak diketahui siapapun, yang tau hubungan mereka berdua hanyalah Gracia.
"Sayang, aku ngantuk nih" ucap shani lemas
"Yaudah kamu tidur gih, jangan lupa share foto dulu di twit**ter, pasti fans kamu pada nuungguin, tugas kamu tuh bikin fans kamu seneng" ucap Randi
"Pilihin dong, aku share yang mana ya?" tanya Shani kepada Randi sambil menunjukkan dan menggeser barisan foto di layar handphone Xiaomi yang ia akan gunakan khusus untuk twit**ter.
"Stop, yang itu aja" ucap Randi
"Hmmmm, oke" ucap shani sambil mulai memposting fotonya di twit**ter
"yaudah aku tidur ya" ucap Shani
"Goodnight sayang, semangat ya besok performnya, see you next week" ucap Randi
-------
"Aku pake baju ini bagus ngga nanti?" tanya Gracia sambil menunjukkan gaun pantai berwarna putih dengan belahan rendah
"Hmm, ini bagus nih" Aldi menunjuk sebuah baju berwarna hitam yang ada disamping baju yang dipilih Gracia
"Iiiih, dresscodenya kan putih" ucap Gracia
"Yaudah, yang tadi aja bagus" Ucap Aldi sambil bermain handphone
"Yaudah, kamu lagi ngapain sih?" ucap Gracia sambil mendekatkan matanya ke layar handphone Aldi
Aldi dengan cepat mengganti tampilan layarnya menjadi instagram, dan ia langsung menscroll timelinenya
"Liat instagram" ucap Aldi
"Oooohh, serius bagus ini? yaudah aku beli ya" ucap Gracia
Aldi mengangguk
"Beeeep..." Aldi menerima telepon
"yes?" ucap Aldi
"Di, vodka, whiskey terus apa lagi?" ucap Kevin di telepon
"Terserah lu, jangan gue nitip wine ya buat dikamar gue" ucap Aldi
Gracia menempelkan telinganya mendekati handphone Aldi
"Yaudah, btw temennya gracia jadi ikut kan? si Anin itu" Tanya Kevin
"Jadi, kenapa emang?" tanya Aldi
"Cakep banget gilaa, gue tadi liat Instagramnya" ucap Kevin sambil tertawa
"Lo bertiga macem macemin Anin awas aja, dia sahabatnya cewe gue" ucap Aldi memperingatkan
"Yah di, yaudah yaudah sorry deeeeh" ucap Kevin di telepon
"Yaudah" ucap Aldi sambil menutup teleponnya
Gracia menoleh kearah Aldi
"Kamu nggapernah gitu ke temen temen aku yang lain" Ucap Gracia sambil menatap Aldi
"Gimana maksudnya?" tanya Aldi sambil berjalan menuju kasir untuk membayar pakaian Gracia
"Iya, kamu belain Anin banget tadi, dulu kita pernah liburan sama Okta, kamu bolehin aja tuh anak anak ngegilir Okta" ucap Gracia heran
"Ya beda, Anin kan masih anak kecil gitu, kalo Okta mah kan emang udah bandel, tukang mabok" ucap Aldi menjelaskan
"Hmmm, yaudah, awas ya kamu kalo macem-macem" ucap Gracia
"Kamu ngomong apasih sayang, liat coba ke kaca nih" ucap Aldi sambil memegang bahu Gracia dan memintanya menatap kaca yang persis ada di sebelahnya
"Liat, cowok bodoh mana yang mau macem macem sama perempuan kayak gitu" Ucap Aldi sambil menunjuk kearah kaca
Gracia tersenyum
------
"Ih manasih!" Ucap Anin kesal
ia mencari cari bikini yang ia beli setahun yang lalu. Membuka beberapa koper yang ada di kamar kosnya
"Hmm nah ini diaa!" ucap anin sambil menggenggam bikini berwarna kuning.
"Coba aaah" ucap anin
Anin langsung melepas kancing piyama nya, dan kemudian menurunkan piyama sehingga dadanya terpampang jelas
"Mhhh, Mhhh" anin menarik narik ikat belakang bikini itu
Bikini itu sudah tidak muat untuknya, karena ukuran payudaranya sudah sangat berbeda dengan setahun yang lalu
"Yaampun masa harus beli lagi sih, kan udah bentar lagi berangkat" ucap anin
-------
Beberapa Hari kemudian,
"Gracia, besok aku flightnya kan sore, nanti kamu jemput aku mau ngga?" ucap Anin
"Iya iya nanti gue jemput" jawab Gracia
"Aku udah beli bikini" ucap Anin sambil berbisik
"Buat apaan?" tanya Gracia bingung
"Kita ke bali kaaaan?" jawab Anin
Gracia mengangguk
"Masa ke bali ngga pake bikini sih? kan kita udah gede" ucap Anin
Gracia dan Shani tertawa terbahak-bahak
"Anin sayang, adikku, resortnya di ubud, ngga ada pantai" ucap Shani sambil tertawa
"Kenapasih ngga bilang?!" ucap Anin kesal
"Makanya kamu tuh nanya dulu" Gracia masih tertawa
"Ya aku mana tau, kan bali pantainya banyak" ucap Anin sambil mengerutkan wajahnya
Gracia dan Shani masih belum bisa menahan tawanya
"Yaudah, nanti aku pake di kolam renang aja" ucap Anin
"Iya iya terserah kamu deh, tapi awas ya nanti banyak cowonya kamu jangan sexy-sexy" ucap Shani
"Hmmm, gimana ya aku emang udah dasarnya sexy jadi susah gitu" ucap Anin
"Plaaakk" tiba tiba tangan mendarat di kening anin
"Gracia sakiiiitt ih" anin mengusap keningnya
Lalu mereka bertiga tertawa bersama.
"Eh btw gue balik duluan ya!" ucap gracia beberapa menit kemudian
"Hmm oke! Aldi udah jemput?" tanya Shani
Anin hanya melirik kearah Gracia.
"Hmm, engga kok, dia mau packing katanya, duluan ya!"
Gracia kemudian berlari keluar tempat latihan
sebuah mobil Outlander putih berhenti didepan Gracia, kemudian ia naik ke mobil tersebut
"Capek banget kayaknya lo" ucap Brian
"Haha iya, latihan hari ini capek banget, padahal gue besok mau cabut ke Bali" jawab Gracia
"Flight jam berapa?"
"Jam 7 pagi"
"Wah pagi banget, yaudah nanti tuh jangan main hp dulu, langsung tidur aja"
"Hmm iya, btw makasih ya udah mau nganter pulang" ucap Gracia
"Apasih, kita tuh udah lama banget ngga ketemu, justru gue yang bilang makasih karena lo udah mau gue jemput" jawab Brian
Gracia terdiam
"Oh iya, besok sama cowok lo juga?" Tanya Brian
"Iya bri"
"Ohh gitu, yaudah bagus deh"
"Loh kenapa bagus?" Tanya Gracia bingung
"Ya nggapapa, gue lebih khawatir kalo lo ngga sama cowok lo, kalo lo sama cowok lo kan berarti ada yang jagain" ucap Brian
"i... iya sih"
"Oh iya, gue punya ini nih" Brian menyodorkan lolipop rasa susu kepada Gracia
"Lo masih inget?" ucap Gracia
"Haha, dulu ini senjata paling ampuh kalo lo ngambek sama gue, gue cuma beliin ini lo pasti udah berhenti ngambek, kalo sekarang kayaknya udah ngga mempan" Ucap Brian
"Tapi kan gue lagi ngga ngambek" jawab Gracia
"Gue bisa bikin lo ngambek cuma pake satu foto" jawab Brian sambil menahan tawa
"Coba apa" tantang Gracia
"nih" ucap Brian setelah mencari sebuah gambar di Handphonenya
"Ihhhhh awas lo ya Brian!!!" ucap Gracia
Foto itu adalah foto ondel-ondel, Gracia sangat takut dengan ondel ondel,
lalu mereka berdua tertawa sambil mengemut lolipop masing masing sambil melirik satu sama lain, lalu mereka tertawa kembali.
-----
"Sayang, Udah sampe nihhhh" Ucap Aldi sambil mengelus kepala anin yang masih tertidur di mobil
"Hmmmm" Anin langsung membangunkan tubuhnya dan memeluk Aldi
"Sampai ketemu besok ya sayang" Ucap Aldi
"Iya sayang, besok aku harus nahan mental nih" ucap Anin
"Tuhkan kamu sih"
"Aku bercanda kok, tenang aja, kamu gausah pikirin aku ya, kamu seneng seneng aja nanti" ucap Anin menenangkan
-----
"Aku udah dkamar nih, Yesss besok kita ketemu" Ucap Shani di telepon
"Haha aku ngga sabar banget nih" Jawab Randi
"By the way aku udah siapin kamu sesuatu" ucap Shani
"Apa?" tanya Randi
"Adadeh, ngga surprise dong nanti" ucap Shani meledek
"Yaudadeeeeehhh" jawab Randi
"Yaudah sana kamu mandi, terus ganti baju, terus jangan lupa ngabarin fans kamu kalo mau tidur" ucap Randi
"Siap Boss!" jawab Shani
"Oh iya, Sayang" Ucap Shani
"ya?"
"Happy Anniversary" Ucap Shani
"Oh kita Anniv ya hari ini?" Tanya Randi
"Kamu pasti lupa kan" ucap Shani
Randi terdiam sebentar
"Knock Knock" pintu apartemen Shani diketuk
"Sebentaar" ucap Shani sambil berlari kearah pintu
Saat Shani membuka pintu, ada sebuah bunga di bawah kakinya, sebuah rangkaian bunga yang sangat besar
"Rand... Randi..." ucap Shani di telepon, telepon itu sudah dimatikan oleh Randi
Shani mengambil rangkaian bunga tersebut, bunga yang sangat indah, ratusan bunga mawar putih, tetapi ada satu rangkaian bunga daisy ditengahnya, dan diselipkan sebuah surat.
Shani mengambil surat tersebut
Selamat Malam Shani,
Pasti lelah ya hari ini? Bekerja seharian, menunggu bintang jatuh egois yang tidak kunjung datang, haha.
Aku tidak akan pernah lupa hari ini,
Terimakasih untuk 3 tahun yang indah, walaupun penuh dengan kerahasiaan.
Terimakasih telah menerima sikapku yang menyebalkan dan sering tidak bisa menemanimu.
Tapi ini aku lakukan untuk kita, suatu saat nanti.
Karena kutahu menikahimu tidaklah mudah,
aku tahu tempat tinggal impianmu,
aku tahu destinasi wisata favoritmu,
aku tahu mobil kesukaanmu,
aku tahu kamu sangat cantik jika menggunakan gaun dan perhiasan yang indah,
itu semua membutuhkan diriku yang lebih dari sekarang,
oleh karena itu, aku akan menjadi layak untukmu, suatu saat nanti.
aku sangat menyayangimu, Shani...
ps: maaf ya aku mematikan telepon, karena jika aku tidak lakukan itu, mungkin kita akan mengobrol lebih panjang dan kamu akan tidur lebih larut, aku tidak ingin kamu melakukannya, selamat malam sayang
Randi,
pria menyebalkan yang sudah 3 tahun bersamamu
To be Continued