Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sisi liar yang tak terkendali

Ambisi_bumi

Suka Semprot
Daftar
25 Mar 2022
Post
14
Like diterima
232
Bimabet
Cerita ini hanya fiksi namun di dasari dari pengalaman, fantasi dan referensi dari cerita cerita yang sudah ada, mohon maaf jika banyak kesalahan dari kata kata ataupun pengetikan yang bikin cerita terasa absurd.
Intinya saya mendesign cerita se realistis mungkin agar pembaca bisa ikut membayangkan dan memainkan imajinasinya ketika membaca cerita ini.

-------------🙏😑😑😐😑😑😑🙏-----------
Perkenalkan namaku Andrian laki laki berumur 25 tahun yang memiliki istri bernama Lusi yang berumur 22 tahun memiliki paras cantik dan hidung mancung dengan payudara yang lumayan besar namun tidak kendor dengan cup D dengan perut yg ramping dan pantat tidak terlalu besar namun berisi.
Serangkaian kisah gila kami dimulai ketika saat itu aku yg mempunyai fantasi seks yg nyeleneh menerapkannya kepada Lusi, pada dasarnya Lusi adalah gadis rumahan yg sangat lugu namun punya gairah yang lumayan besar, hingga suatu ketika aku sering memamerkan Lusi pada temanku dengan pakaian tangtop yang belahan dada nya sedikit rendah yang memperlihatkan payudaranya yg montok alhasil temen temenku yg awalnya sok sok'n pamer kemesraan sama pacarnya langsung ribut dengan pacarnya, dan ogah lagi ngajak pasangannya namun mereka mempersilahkan aku buat membawa istriku Lusi untuk ikut kumpul namun ku tolak dengan alasan memang sengaja aku kerjain mereka biar ga sombong.
Awalnya Lusi malu dan sedikit menolak tapi entah kenapa dia juga ikut merasa senang dan tertantang apalagi ketika temen temenku ga bisa lagi memalingkan pandangannya kepadanya walaupun di sampingnya ada pasangannya.
Suatu hari kami berdua berjalan keliling kota menggunakan mobil saat malam Minggu yg penuh ABG aku lihat Lusi matanya terus melihat sepasang cewek dan cowok menggunakan motor besar disana terlihat si cewek berpakaian sedikit minim dengan hanya memakai tangtop namun terlihat perutnya dengan menggunakan hotpant yg minim.
Lusi : yank lihat deh itu.
Aku : iya kenapa sayang? Biarin aja dia pake baju kek gitu toh itu hak dia yg penting aku ga ke goda." Aku yg mencoba menghindari perdebatan.
Lusi : ih bukan itu maksudku tapi ehmm.
Aku : kenapa yank?
Lusi : kalau aku pake kaya gitu kamu marah ga?
Aku : emang kamu ga malu dilihatin kek gitu.
Lusi : ngapain malu. Badan badan aku. Justru aku nanya kira kira kamu ngijinin ga atau cemburu ga kalau aku dilihatin gitu.
Aku : ya jelas cemburu tapi ada rasa bangga juga.
Lusi : nah itu, aku aneh kamu juga aneh jadi kita jodoh hihihi, udah ijo tu ayo maju.
Dari percakapan ini aku mulai tahu ternyata istriku mempunyai kecendrungan eksibisionis tinggal aku mulai membangkitkannya.
Aku mulai mengenalkan dengan video porno eksib sesekali aku memutar video BDSM namun dia sedikit ngeri alhasil aku hold dulu. Dia agak sedikit diam ketika melihat video porno rape dan hardcore.
Nah suatu ketika aku dan Lusi menonton sepak bola karena malam Minggu, Lusi yang kurang mengerti sepak bola dan hanya tahu nama besar klub mencoba taruhan aku mempertaruhkan sebuah kalung mas dengan asumsi jika tim Lusi menang kalung emas akan langsung aku berikan tapi jika Lusi kalah hadiah tetap aku berikan namun Lusi harus telanjang bulat keluar rumah selama 5 menit dengan menuliskan score akhir di kedua toketnya dengan spidol. Awalnya Lusi menolak namun aku mengancam kalau menolak aku ganti hadiahnya jadi cincin doang tapi tetep harus telanjang keluar rumah sambil mukul tiang listrik di sebrang 3x cuma ga perlu 5 menit.
Lusi yang menganggap resiko sama namun hadiah nya lumayan beda tentu memilih yg pertama.
Malam itu bukan keberuntungan tim yg didukung Lusi dan kalah tipis dengan score 0-1 mau ga mau dia harus menerima hukuman. Lusi sudah melucuti pakaiannya dan kini sudah telanjang bulat. Aku yg mencari spidol tidak kunjung menemukannya akhirnya Lusi berinisiatif memakai lipstiknya dan mulai menulis score kosong di payudara kanannya dengan melingkari putingnya dan satu melewati putingnya yg memiliki aerola besar.
Dengan hati hati Lusi mulai keluar rumah, karena ini perumahan baru dan di depan kami masih banyak bangunan yg belum jadi dengan santainya Lusi melenggak lenggok centil sambil mengapit payudaranya dengan tangan agar terlihat menonjol dan menggodaku.
Dia loncat loncat seperti kegirangan dengan payudara yang melambai lambai. Di bawah nya terlihat bulu jembutnya walau sedikit tapi sudah lumayan banyak. Sambil cekikikan dia lari menuju sebrang jalan sambil pose kek piss dan berdecak pinggang bak model. Setelah itu ketika hendak kembali menghampiriku dari sebrang tiba tiba terlihat sorot lampu yang membuat kami panik. Aku menyuruh Lusi untuk lari dan sembunyi. Lusi yang panik mau tak mau harus kembali ke sebrang dan bersembunyi. Namun karena tidak sempat akhirnya Lusi hanya bersembunyi di tumpukan batako yang tingginya hanya satu meter kurang.
Ini moment yang sangat menegangkan, dan tibalah sumber sorot lampu tersebut yang ternyata itu centeng di perumahan kami. Aku basa basi menyapa dan dia pun menyapa balik
Aku : malam pak
Centeng : malem juga pak. Belum tidur.
Aku : belum pak ini mau cari udara segar pak.
Centeng : wah betul pak, malem malem gini jarang kendaraan jadi udaranya bersih.
Aku : betul pak. Hehehehe
Aku mau mengakhiri basa basi ku namun ku urungkan karena centeng tersebut kini menyorotkan ke beberapa bangunan kosong dan sesekali menyorot ke tumpukan batako tempat bersembunyi Lusi. Aku mulai kembali mengajak ngobrol sambil memberi isyarat kepada Lusi untuk tiarap lebih rendah lagi ketika centeng tersebut menengok kearah lain.
Aku ngobrol sekitar 15 menit sampai akhirnya aku menyuruhnya menunggu sebentar dan memberikan uang untuk ngopi. Akhirnya dia pamit undur diri dan kembali ke post.
Lalu aku langsung menghampiri Lusi ternyata dia sudah terengah engah sambil terlentang sambil ngusap ngusap vaginanya.
Aku : kamu kenapa sayang?
Lusi : aku ngcrit sayang, tadi deg-degan tapi malah bikin aku sange yank.
Aku : maksudnya kamu keluar.
Lusi hanya mengangguk tanda mengiyakan tebakan ku. Aku langsung membangunkannya dan langsung membersihkan punggung dan pantatnya dari serpihan bubuk batako dan semen mengering. Setelah itu dia minta di gendong karena lemas. Lalu ku gendong kedalam rumah sambil membersihkan sisa tanah pasir di badan dengan air namun karena lipstik Lusi anti air jadi tidak ikut terhapus dan Lusi berinisiatif menghapusnya dengan cairan pembersih khusus namun keburu ku tolak. Lalu aku menyuruhnya untuk tetap seperti itu sampe besok. Pokoknya jangan Nerima tamu selama sehari full. Selama sehari Lusi hanya makan mie instan karena tidak belanja namun ketika makan malam dia meneleponku menitip makanan .
Karena terus memikirkan istriku yang baru beberapa bulan aku nikahi sedang bugil di rumah sendirian membuat pikiranku tak fokus dan izin pulang cepat dengan alasan khawatir dengan istri sedang sakit akibat kecapean alasanku. Aku akhirnya cepat cepat pulang walau waktu sudah jam 8 malam tak lupa aku membelikan makanan malam. Namun ketika sampai rumah ternyata Lusi tidak ada di rumah dalam hati aku risau, buru buru aku telepon namun di rijek. Aku makin khawatir lalu aku ganti baju untuk siap siap mencari tak lama teleponku berbunyi dan ternyata itu Lusi yg memanggil. Segera aku angkat
Aku : hallo!
Lusi : aghh sayang, sudah pulang?
Aku : kamu dimana? Sama siapa? Kenapa suara mu mendesah gini?
Lusi : aghh hmm sayang, aku disini kalau mau kesini kesini aja aku di sebrang di rumah kosong yg ngadep ke jalan sebelah blok.
Aku langsung menutup teleponku lalu aku mencari satu persatu rumah kosong dan kamarnya setelah mencari ternyata ketemu juga. Ternyata disana Lusi istriku sedang terlentang sambil mengelus elus vaginanya.
Awalnya dia sedikit kaget karena tau itu aku akhirnya dia menarik ku dan langsung membuka celanaku tanpa ancang ancang dia langsung mengulum penis ku dengan sangat agresif.. setelah itu Lusi menyuruhku untuk dibawah dan dia begitu agresif dan langsung memasukan penisku yg sudah ereksi penuh langsung masuk tanpa hambatan karena vagina nya sudah sangat basah. Dia mengerang sebentar ketika penisku amblas masuk ke vagina nya. Namun tak lama dia menyodorkan payudara sebelah kirinya kemukaku sambil meminta untuk digigit putingnya dan tanganku sebelah kiri digenggamkannya ke payudara sebelah kirinya seraya menyuruhku untuk meremasnya.
Lusi : gigit sayang yg keras agghh, aku mulai goyang ya?
Hanya dengan anggukan dia langsung menggerakkan pinggulnya maju mundur sambil terus mengerang agak keras.
Aku sempat protes takut ada yg tahu namun Lusi bersikap bodo amat, justru hal tersebut bikin dia bergairah. Tak berapa lama dia menyuruhku gigit putingnya lebih keras lagi dan tak berapa lama akhirnya dia klimaks/ Big O. Aku membiarkan orgasme nya selesai namun tetap menggigit puting kirinya, beberapa saat setelah selesai orgasme dia ambruk dan merintik kesakitan menyuruhku untuk melepaskan gigitan ku. Akhirnya dia ambruk dan terengah engah sambil memegang puting kirinya. Aku mulai menyingkirkan tubuhnya yg sudah basah oleh keringat dan masih ada bekas tulisan dari lipstiknya.ku rebahkan tubuhnya di tikar tempat kami bersetubuh, lalu ku buka paha nya lebar lebar dan kini saatnya giliranku untuk memompa vaginanya namun tidak kunjung klimaks, aku menyuruhnya untuk pindah ke rumah kita namun Lusi tolak dan ingin tetap disini. Aku menakut nakutinya nanti ada yg tahu terus ikut merkosa, Lusi malah seperti ga peduli dan justru kalau itu terjadi dia sudah pasrah. Malah tadi pas masturb sebelum aku datang dia membayangkan seperti itu. Atas pengakuannya tersebut membuatku cemburu dan aneh nya justru penisku lebih keras dari biasanya. Aku menyuruhnya menceritakan hayalan itu akhirnya dengan suara terpotong potong dan terengah engah akibat pompaanku dia menceritakan hayalan ya yg nakal itu. Dan tak lama aku pun klimaks. Dan ambruk menindih tubuh Lusi. Sambil mengecupku Lusi berbisik " kita ditakdirkan memang untuk berjodoh"
Aku hanya mengangguk tanpa mengerti arti sebenarnya.
Beberapa hari berlalu setelah kejadian itu kami melakukan beberapa kali di tiap rumah yg masih kosong untuk memuaskan fantasi Lusi yg makin hari makin menjadi dengan alasan sebelum rumah itu di isi kita pake dulu buat ngesex. Aku hanya geleng geleng kepala sambil tersenyum memikirkan fantasi Lusi yg makin hari makin parah.
Kini kami tidak bisa lagi melakukan seks di bangunan kosong di depan kami lagi karena sekarang sudah ada beberapa tukang yg melakukan finishing seperti ngecat,pasang keramik dan pasang pintu.
Sambil melamun kulihat Lusi terus melihat ke arah rumah rumah tempat kami pernah ngeseks sambil bergumam " duh kita ga bisa ngeseks diluar lagi."
Aku hanya menimpali nanti kita cari blok yg kosong lagi mengingat masih tahap pembangunan di area belakang blok kami.
Suatu hari aku yg sedang libur mencoba menyapa beberapa tukang yg sedang melakukan finishing, kami ngobrol sesekali menceritakan segala hal hingga suka duka kerja disini jauh dari keluarga, sampe membahas hal mistis yang katanya disini sering terjadi penampakan sosok wanita seperti Wewe gombel. Sempet di kejar tapi selalu ilang ada yg bilang juga itu roh seorang wanita korban perkosaan yang mau balas dendam. Makannya nya kalau ga terpaksa mereka ga akan kerja sampe malem.
Aku yang kurang begitu percaya dengan hal mistis hanya mengangguk untuk menghargai lawan bicara.
Lalu aku menawarkan kopi untuk mereka dan menyuruh Lusi untuk membawakan air panas dengan termos.
Beberapa Minggu telah berlalu kulihat Lusi kini tidak terlalu mementingkan fantasinya lagi mungkin kini sudah fokus ke kehidupan normal namun entah kenapa belakangan ini sering sekali kebangun malem dan bangun lebih siang dariku, namun segala makanan dan perlengkapan ku sudah dia siapkan. Sesekali aku pamit berangkat dia selalu memaksakan diri untuk bangun namun ku cegah takut dia kurang tidur dan sakit. Entah kenapa sekarang pada ketiak Lusi sedikit tumbuh bulu dan putingnya sedikit mancung, mungkin efek KB pikirku.
Hingga suatu hari aku mendapatkan tugas untuk ikut dengan bos keluar kota untuk beberapa hari. Lusi sempet ngeluh namun aku ga bisa berbuat apa apa karena pekerjaan lumayan penting.
Beberapa kami sering teleponan entah itu phone sex atau telepon biasa, singkat cerita aku mulai sibuk dan tidak bisa lagi mengangkat misscall dari Lusi.
Beberapa hari setelahnya aku mulai selesai pekerjaan dan mengabari Lusi sudah siap siap untuk pulang besok hari. Namun Lusi tidak menjawab namun, beberapa kali aku telepon tidak diangkat mungkin dia marah karena kesibukan ku kemarin.
Hingga keesokan harinya aku sampai rumah jam 7 malam di antar oleh supir kantor.
Ternyata di rumah Lusi tidak ada mungkin dia sedang belanja pikirku, sambil menonton tv kudengar suara ketawa dan ada beberapa motor terparkir kulihat beberapa anak muda sekitar 7 orang keluar dari rumah itu sambil ketawa dan mereka pun pergi kini suasana mulai hening kembali.
Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam Lusi tidak kunjung kembali alhasil aku mencarinya hingga sekilas aku menengok ke pintu rumah yg terbuka dimana beberapa anak muda keluar alhasil aku penasaran dan masuk. Disana berserakan bungkus kacang dan beberapa botol bir. Aku shock melihat ada beberapa bungkus kondom dan bungkus obat kuat yg berserakan. Aku cepat buka kamar selanjutnya dan tidak kalah shock ada seorang wanita telanjang sedang duduk dan tangannya terikat keatas dan matanya tertutup kain. Mulutnya disumpal celana dalam. Aku lebih kaget dan ternyata itu adalah Lusi.
Aku langsung membuka ikatan dan melihat nafas dan detak nadinya ternyata masih hidup mungkin pingsan. Badannya dipenuhi sperma kering dan vaginanya sudah gundul serta dijejalkan botol bir yg masih tersisa sedikit. Aku sangat marah dan hendak mencari orang orang tadi namun lusi bangun memelukku dan mencegah aku mencari mereka, karena dia takut ini sampai diketahui banyak orang. Akhirnya aku membawa Lusi ke rumah untuk dibersihkan. Dia tak henti hentinya menangis sambil memeluku dan terus meminta maaf atas kecerobohan ku.
Lalu dia menceritakan awalnya dia meneleponku sambil masturbasi namun tidak diangkat, akhirnya dia melakukan kebiasaannya dulu yaitu masturbasi di rumah kosong itu. Nah entah dari mana anak muda itu datang dan hendak minum minum disitu. Karena tahu disitu ada wanita bugil ya alhasil Lusi jadi budak nafsu mereka.
Lusi hendak ingin bersujud namun aku melarangnya bahwa aku telah memaafkan.
Beberapa hari berlanjut kulihat kejanggalan entah kenapa Lusi justru seperti biasa dan tidak menunjukan rasa trauma, sesekali dia menunjukan rasa kegembiraannya namun aku pura pura tidak menyadari. Hingga suatu hari aku kembali menyidangnya dan mengemukakan kejanggalan ku dan benar saja dia menangis memohon ampun. Aku yg sudah menyiapkan mental tidak begitu tertekan dan yang bikin aku kecewa dia tidak jujur dari awal. Alasan Lusi adalah ingin menjaga perasaan dia benar benar sangat bersalah. Alhasil dia ingin tinggal di rumah orang tua nya untuk merenungi kesalahannya. Aku tidak berkata apa apa sambil meninggalkannya dari ruang tengah dan tidur setelah bangun dan menunjukan sore hari ternyata Lusi sudah pergi dari rumah ini. Beberapa hari aku lalui tanpa Lusi di rumah ini. Beberapa hal aku siapkan kadang kadang Lusi datang membawa pakaian bersih ku dan menukar dengan pakaian kotorku untuk di cuci. Aku sedikit tersentuh dalam kondisi seperti ini pun dia masih memperhatikanku. Seminggu aku pun mulai menimbang dan memutuskan untuk datang ke rumahnya dan menyelesaikan masalah ini.
Aku datang di sambut oleh mertuaku dan aku menanyakan perihal Lusi ke mertuaku tak lama dipanggilah Lusi. Aku di bawa keruangan lain yg lebih tenang.
Aku : mamah ma papah udah tahu?
Lusi : belum. Aku ga mau mereka tambah kecewa ke aku, tapi aku pasrah kalau kamu ingin ceraiin aku. Aku tau aku salah aku tau ini ga akan termaafkan tapi aku mohon kasih aku kesempatan lagi buat memperbaiki kesalahanku.
Aku : aku mau kamu cerita sejujur jujurnya.
Lusi : ok aku jujur sebagai bentuk sebagai bentuk itikad baik aku untuk terakhir kalinya tapi jangan bilang ke mama papaku.
Aku : lagian siapa yang mau menceraikan kamu.
Lusi : hah ! Jadi kamu mau apa kesini?
Aku : ya mau jemput kamu lagian aku udah maafin kamu kok, aku marah kenapa kamu bohong soal itu.
Lusi : tapi kan aku ehh. Udah khianatin kamu, aku ga cerita karena jaga perasaan kamu.
Aku : yaudah ceritanya nanti di rumah, aku juga butuh dilayani.
Lusi : yaudah aku mau pamit ke mamah dan papah.
Akhirnya kami pamit dengan kedua mertuaku dan setelah sampai rumah kami mulai ngeseks lagi kali ini Lusi akan bercerita yang sebenarnya.
Bersambung~~
Kalau rame lanjut part 2
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd