Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sekarang Sedang Jatuh Cinta (Side story 10)

2702568063b28062220362930515eb9c331ef081.png

"Kak Yusa, mandi yuk?"

27025681d40cde96ed17d7d3e55209e913350da5.png

"gak mau mandi bareng kak? Biar sekalian"

27025679a06411063a276795631dbc1fd92e62ca.png

"cintaku, bilasin rambutku dong"

27025678c54301cb70e8ce02251563697c7b2f2e.jpg

"kamu Yusa kan... bareng?"
Wah ini! Siap wkwkkw! eh bentar... kok...
 
Hehe :hore:
Wah ini! Siap wkwkkw! eh bentar... kok...
Eh loh eh :kacau:
Bikin cinhap basah kuyup keliatannya sabi hu ;)
Yusa mau setia sama gaby, tapi netizen selalu memaksa untuk... :hua:
Siap nunggu part selanjutnya
Sabar menanti:capek:
baru nyadar, klo cewek yg dipake yusa ini member tim j. main-main lah ke akademi, cicipi desertnya
Hmmm... Sepertinya saya Just for J haha. Ada melati ada nadila kok di cerita ini hehe
author-nya team j defender gans
Waduh gak gitu juga :ogah:
Akademi paling Lala
Yori sih sebenernya...
Mprieskuuuuu~ :((
Mpriesku :kangen:
 
Kyaknya suhu salah kamar deh. Yg suka bikin nangis mbul mah si dimas mesum :ogah:

Eh iya salah....niatnya mau komen di sebelah mhahahaha. Maklum gw keseringan bolak balik thread ini kali-kali aja suhunya khilaf ada update lagi
 
Semua pada manggil 'Yusange'
Siapa sih yang pertama kali manggil gitu? :pandaketawa:
 
Part 11.5: Kamulah Yang Memaafkan Diriku. (2)




27031881c80ea06f63aa3d80021ea1b9fbc133b8.jpg


“gw gak nyangka kak kalau lo se bejat itu” Melati menatapku dengan kecewa, matanya berkaca-kaca.

“Mel, gw bisa jelasin…” Aku memohon padanya.

“jelasin apa? Itu semua jelas, gw liat dengan mata kepala gw sendiri kak.” Melati menyelak perkataanku, “okedeh, coba lu jelasin sekarang sebelum gw kasih tau kak Gaby dan Kak Della”


Melati mempersilahkanku untuk menjelaskan, namun ia sepertinya tidak benar-benar akan mendengarkanku. Ia tetap menatapku dengan kecewa dan curiga, aku bagaikan seorang terpidana yg sebentar lagi ketok palu baginya.


“Jadi…” aku menghela nafas panjang.

“iya gw akuin kalo apa yg lo liat benar-benar gw, tapi yg dengan Nadila itu semua unsur ketidak sengajaan” jelasku padanya.

“gak sengaja apa? Mana ada orang begitu gak sengaja.” balasnya tak percaya.

“jadi saat itu gw lagi nunggu lift buat balik ke kamar abis nganterin Gaby, lalu Nadila…” aku menghentikan kata-kataku.

“lalu?” Melati memintaku meneruskan.


Tidak, aku tidak bisa menjatuhkan harga diri Nadila disini. Aku tidak boleh membongkar rahasia Nadila maupun merendahkannya ke sesama member, apalagi dia ada Juniornya.


“lalu gw liat Nadila sendirian, akhirnya gw tarik lah dia dan gw paksa buat ngasih gw Blow Job. Tapi akhirnya gw sadar dan ngelepasin dia…” aku berbohong, “gw khilaf Mel”


Melati menatapku tak percaya, ia menutup mulutnya dengan kedua tangan terkejut. Kekecewaan semakin terpancar di matanya.


“Kalo.. Kalo kak Saktia? Gak mungkin.. Karena kalian sampai..” tanyanya, suaranya bergetar.

“Kalo Saktia, itu karena gw dan dia…”

“Mas abis” Time Keeper memotong perkataanku.

“Mel, please jangan lapor sebelum gw selesai jelasin semuanya. Sampai lo menilai sendiri gimana, tolong jaga rahasia ini” aku memohon kepada melati sebelum akhirnya pergi dari biliknya.


Aku berjalan dengan kepala dipenuhi pikiran. Belum selesai dengan Nadila, sekarang ditambah lagi masalah baru. Kepergok oleh Melati yg jujur dan polos, terancamnya hubunganku dengan Gaby karena itu. Bodoh sekali aku ini, terlalu terbawa nafsu hingga tidak sadar akan sekitar.


“Mas, masuk mas antriannya jadi panjang” Staff menyuruhku segera memasuki bilik HS Feni.


Aku memasuki bilik HS itu dengan gontai, semangatku sudah terkuras akibat HS dengan Melati tadi.


“Kak Yusayang!” Feni menggenggam tanganku cepat.

“Hai” balasku pelan.

“Kak Yusayang kenapa? Gak mau ketemu Feni ya?” Feni cemberut menatapku.

“eh bukan gitu, cuma lagi ada pikiran aja. Maaf ya” balasku berusaha tersenyum.

“cerita atuh sama Mpen. Masa masih mau tutup-tutupin dari aku” Feni tersenyum padaku berusaha menghibur.

“maaf Fen, ini gak bisa aku ceritain ke kamu.” Balasku lagi.

“ih Kak Yusa, masih aja ada yg ditutupin dari Mpen. Mpen aja udah dibuka buka sama Kak Yusa” Feni menatapku genit.

“haha yg ini emang gak bisa diceritain untuk saat ini, maaf ya Fen.” Keceriaan Feni benar-benar ia pancarkan ke semua orang. aku kembali tersenyum kecil, Setidaknya untuk saat ini aku telah melupakan tentang Melati.

“Kak Yusa teh mesum!” Feni pura pura terkejut ketika tanganku ia tarik sendiri ke dadanya.

“Eeeh ngapain?!” Aku terkejut ketika jariku dia sentuhkan keujung payudaranya yg masih terbungkus Sabrina putihnya.

“nggghhh… kak Yusa ngapain nnggghh…” Feni mengerang karena putingnya ia mainkan dengan tanganku.

“mmhh… biar gak desah.” Feni mengulum jariku yg menganggur.

27031879ffe7fcc6f052753a1324f1ac1e26e062.jpg


Feni memperlakukan jariku seperti penis, dilahap habis jariku. Diemut, dijilati bahkan digigiti pelan, kepalanya maju mundur menghisap jariku. Jariku telah basah oleh liurnya. Mata Feni menatapku sayu. Nafsu telah memenuhi kepalanya saat ini.


“Fen kamu ngapain, jangan disini” Aku terkejut dengan perlakuannya, namun tanganku tidak bisa menahan untuk tidak mengikuti permainannya.


“ngghhh… jangan kak mmmhhh….” Feni terus mengerang, putingnya telah mengeras.


“Nnnnnnnggggghhhhhhhhh……….” Feni menggigit jariku, ia mencapai orgasmenya ketika putingnya kupilin cepat.


“Aaaaduuh!” Aku menarik jariku yg memerah karena gigitannya.


Nafas Feni tersengal-sengal, berdirinya sedikit goyah sekarang. Ia tersenyum sambil menatapku sayu.


“hhh… becek deh… aduh tegang gini, berantakan juga. keliatan gak ya?” Feni memperhatikan tubuhnya.

“nanti diliat fans kamu trus mereka mikir macem-macem. Kamu sih” aku menggodanya sambil kembali mencubit putingnya.

“nanti aku teh diperkosa orang gimana? Kak Yusa teh nakal tangannya!” namun Feni membiarkan tanganku yg tak henti memainkan putingnya.

“nakal ya mulutnya!” balasku sambil menarik keras putingnya.

“aaaaaahhhhh…. Nakal… entar malem kak Sinka pulang, aku sendirian di kamar” Feni memilin sendiri putingnya yg menganggur.

“trus?” tanyaku menggodanya.

“dateng diem-diem ya kak” Feni mendekatkan kepalanya ke telingaku.


Feni mengambil tissue dan mengelap keringatnya yg bercucuran, tak lama kemudian Timekeeper memberitahu kalau waktu HSku telah habis. Setelah aku keluar dari bilik, aku melihat Feni meminta izin untuk ke toilet sebentar.

Ini lah saatnya, aku bergegas menuju bilik Nadila. Dengan tiket handshake yg aku rasa cukup untuk menyelesaikan masalah ini, aku berjalan dengan mantap ke biliknya. Antrian di bilik Nadila cukup ramai, beberapa dari fans Nadila yg sedang mengantri menatap kearahku dan ada yg berbisik bisik. Mungkin karena aku pertama kali HS dengan Nadila sehingga mungkin mereka penasaran.
Setelah mengantri, kini giliran ku untuk HS dengan Nadila. Aku menarik nafas panjang agar lebih tenang sebelum memasuki biliknya.


Nadila’s POV

27031880a74e6b11cb5396d30875c27dfcafc060.jpg


Hari yg menyenangkan sekali, bertemu dengan fans-fansku yg datang ke bilikku dan membeli banyak handshake. Juga ini Handshake pertama setelah aku terpilih menjadi Undergirls di single terbaru. Bonus yg aku dapatkan akan semakin banyak saja, bisa menutup semua keperluanku dan ibuku. Sepertinya hari ini juga “fans”ku akan datang, beberapa fans spesial yg mendapatkan perlakuan lebih dariku. Memang ini melanggar aturan, tapi yg pasti aku butuh uang dari situ.


“Halo Akito-san” sapaku pada orang jepang yg baru saja memasuki bilikku.


Dia adalah fans jepangku yg setia dan mendapat perlakuan lebih dariku, dia selalu memberikan uang yg lumayan banyak padaku. Kami berbicara cukup lama karena ia juga yg menghabiskan handshake ku dan memberikan Vote sehingga aku bisa terpilih sebagai Undergirls.


“Nadila-chan, saya ingin datang kamu ketempat saya. Malam” kata Akito-san padaku dengan bahasa Indonesia yg buruk.

“seperti biasa, 2 juta untukmu” Kata Akito-san dengan senyuman mesum di wajahnya.

“Baik Akito-san, tapi saya boleh minta tambah sedikit uang?” pintaku.

“bisa bisa, kita lihat nanti” balasnya lagi.


Setelahnya Akito-san meninggalkan bilikku, yg kuhantar dengan senyum manis yg kubuat. Kemudian aku kembali menekuk wajahku, jijik dan marah memenuhi hati dan pikiranku. Sejujurnya aku jijik dengan mereka, aku jijik dengan diriku sendiri yg sekotor ini. Tapi aku harus melakukan ini, demi mereka.


“2 juta ya, berarti tinggal 18 juta dan bunganya 6 juta lagi ya, untung uang semester udah dibayar. Sedikit lagi bu, tahun depan pasti Nadila lunasin!” Ia berkata dalam hati dengan senyum getir di wajahnya.



Aku kembali melayani setiap fansku yg datang, mendengarkan mereka bercerita, menceritakan sesuatu pada mereka, bercanda, bernyanyi bersama dan lainnya. Membuatku melupakan segala masalah yg aku punya saat ini, fans-fansku selalu membuatku senang dan menghiburku tanpa mereka peduli bagaimana aku dibelakang. Entah ini sudah orang keberapa yg handshake denganku, aku kembali mengeluarkan senyumku dan menyapa orang yg memasuki bilikku.


“Hai Ka…” aku menyapanya dengan ramah namun dalam sekejap senyumku itu berubah 180 derajat.

“Ngapain lagi sih lo! Gw udah bilang kalo kita udah selesai!” Aku menggebrak meja, emosiku langsung memuncak melihatnya, meskipun ini Handshake tetapi tangan kami sama sekali tidak berjabatan.

“oh, jangan-jangan lo jadi tertarik sama gw dan berharap lebih. Emang cowok tuh otaknya di selangkangan semua!” tambahku.

Udah lo gak usah banyak bacot. Langsung ke intinya aja, gw juga muak sama lo. Tapi gw cuma pengen ini semua selesai!” balas Yusa, orang yg berhasil membuat moodku hancur saat ini.

“gw tau beberapa hal dari Della, dia udah cerita soal kesulitan lo dan beban yg lo punya. Della bilang bahwa lo emang struggle dengan uang, tapi dia gak tau dari mana lo bisa menutup utang nyokap lo.” tambahnya sebelum aku sempat membuka suara.

“dan sepertinya, gw tau gimana cara lo nutup itu semua…” tambahnya lagi sambil memasukan kedua tangannya kedalam kantong.

“Trus masalah lo apa? Hubungannya sama lo apa? Oh gw tau, lu mau ngatain gw? Mau hujat gw? Silahkan. Gw gak peduli lo mau memandang gw seperti apa, karena gw tau lo cuma cowok bajingan!” balasku padanya dengan penuh amarah.

“Hahaha, Nadila akan tetap jadi Nadila ya.” balasnya lagi sambil tertawa yg membuatku bingung.

“gw cuma mau kasih ini buat lo, seenggaknya lo harus berhenti ngelakuin itu semua. amplop ini tinggal lo serahin ke administrasi kampus, yg ini tinggal kasih ke nyokap lo.” ia menyerahkan 2 buah amplop diatas mejaku.


Yusa meninggalkan bilik handshake ku begitu saja, panggilan dan teriakan ku hanya dibalas dengan lambaian tangannya. Aku menatap punggung Yusa yg meninggalkan bilikku. Setelah sesi handshake ku telah selesai, aku menunggu sejenak didalam bilik sampai sesi berikutnya di mulai. Kini aku memegang dua amplop yg ada di atas mejaku, kubuka salah satu amplop berwarna coklat itu. Seperti semacam dokumen namun ada sebuah cap resmi dari sebuah perusahaan.


“PT. Eyusa Group… perusahaan ayahnya Yusa?” aku membacanya pelan saat membuka amplopnya.


dengan ini PT. Eyusa Group memberikan beasiswa 100% kepada mahasiswa/i berprestasi :


Nama: Nadila Cindi Wantari

Universitas: Universitas K* I****

Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial Politik

Jurusan: Hubungan Internasional

Angkatan: 2016/2017


Demikian surat ini dibuat…



Aku tak percaya membaca ini semua, apakah ini mimpi?
Bagaimana bisa dia melakukan ini semua?
Ini pasti kerjasama dengan Della, transkrip nilai dan bahkan pas fotoku semuanya terlampir disana. Hanya tinggal tanda tangan dariku untuk melengkapi ini semua. Apakah aku harus menerimanya?
” Nadila tak percaya.

gak bisa, ini semua dari Yusa. Pasti cowok itu punya niat lain, semua cowok sama aja! Busuk!” kembali pikiran berkecamuk didalam kepalanya.


Ia berfikir sejenak. Wajah ibu dan adik adiknya terlintas di kepalanya, wajah bahagia mereka yg sudah lama tak ia lihat memenuhi kepalanya. Ego dan perasaan berperang di hatinya. Ia tau ia harus menerimanya namun ia tidak ingin menerima ini karena Yusa.


“gw harus menerima ini, anggap ini buat masa depan gw dan ini semua karena kepintaran gw. Walaupun ini semua karena Yusa, tapi tetap aja karena nilai gw yg bagus makanya beasiswa ini disetujui.” ia berkata dalam hati, penyangkalan masih ia lakukan.


Ku buka amplop kedua, lebih kecil seperti surat. Namun surat ini sangat tebal dan cukup berat. Aku membukanya perlahan, penasaran dengan apa isi didalamnya. Kubuka amplop itu dan kuambil isinya, kotak dan besar. Kutarik keluar isinya dari amplop. Ternyata itu adalah uang yg amat sangat banyak. Aku menghitung uang yg ada didalam sana.
satu juta, lima juta, sepuluh juta...
29 juta 350ribu!
Selembar surat jatuh dari dalam amplop itu, sebuah surat yg di tulis dengan tangan itu kuambil dan kubaca. Sepertinya ini surat dari Yusa.


Hai Nadila.

Gw cuma nyapa aja, bukan mau sok kenal. Jangan lu robeok dulu surat dari gw, meskipun gw tau lo benci sama gw.
Gw penasaran sebenernya kenapa sih lo bisa sebenci itu sama gw? Karena yg pernah gw lakuin cuma nyari Della di kostannya, mungkin karena kesan pertama yg buruk itu. Seorang fans yg tanpa rasa bersalah mengetuk kostan seorang member, gw mohon maaf ya. Tapi pasti sekarang lu udah tau kan alasan kenapa gw bisa melakukan itu, gw harap lu udah lupain yg waktu itu dan yg di kereta.
Oh iya balik ke intinya…
Gw gak nge judge lo, dan gw gak memandang lu macam-macam. Tapi gw cuma mohon agar lo gak merendahkan diri lu lagi, apapun alasannya. Gw gak mau lu terjerumus, tenggelam dan merusak diri lu sendiri. Gw ingin lu bangkit kembali jadi pribadi yg lebih baik dan berubah.
Jadi gw udah tau ceritanya dari Della, gw mohon maaf kalau gw harus cerita ke Della se detail-detailnya. Jadi Della udah tau soal di koridor waktu itu. Dari situ kita berdua berkesimpulan sama…
Lo terpaksa ngelakuin itu semua demi keluarga lu, gw tau dari Della soal usaha ibu lu yg gagal, ditipu dan bangkrut. Gw turut berduka akan hal itu. Jadi gw harap dengan ini, gw bisa sedikit aja ngeringanin beban lu. Maaf gw lancang ngelakuin ini. Tapi gw harap dengan uang ini, lu berhenti ngelakuin itu semua dan keluarga kalian bisa bangkit lagi.
Mungkin gw gak bisa ngasih banyak, gw sama Della cuma ada tabungan segini. Ini pun udah semua, sorry kalo masih kurang. Semoga ini bisa membantu nyokap lo dan keluarga lo.


Yusa Tampan Koki Masa Depan.


Tangisan ku tak terbendung ketika aku telah membaca seluruh suratnya. Surat dari Yusa sedikit terbasahi oleh air mataku. Tangisanku pecah di bilik Handshake ini, beberapa staff hanya melihat kearahku yg sedang menangis.


“Kenapa?! Aku yg udah sejahat ini?!”
“Kenapa setelah semua yg aku lakuin ke kamu, justru kamulah yg memaafkan diriku?!”
“kenapa kamu justru tetap baik seperti itu?!” Nadila mengutuk dirinya sendiri sambil menangis.

“Nad…” seseorang memelukku dan menenangkanku, ia mengusap punggungku.

Yusa?” aku tak menyangka Yusa ada disini, Ia membalas pelukan itu dan menangis dalam pelukan orang itu, mungkin hanya bayanganku saja.

“Ini gw Della” Della masih menenangkanku didalam pelukannya.

“Ya itulah Yusa. Meskipun dia bego, mesum, plin plan, cuek, dan nyebelin. Tapi dia itu baik Nad. Dia baik banget.” kata Della padaku.

“Tapi Dell… gw udah sejahat itu sama dia… kenapa?!” Balasku terisak.

“ya tanpa alasan, karena dia baik aja.” balasnya lagi.

“gak mungkin Dell, semua laki laki sama aja, bejat! busuk!” Aku masih menyangkalnya.

“berhenti berfikir begitu, lu cuma terjebak di bayangan kelam saat ayah tiri lu ninggalin ibu lu dan nipu keluarga lu. Tapi masih banyak laki laki baik diluar sana.” Della mengusap air mataku.

“dan lu beruntung ketemu Yusa. Seberuntung gw ketemu dia” Della tersenyum kecil, “kebaikannya itu yg bikin gw suka sama dia dari pertama kali gw ketemu, 18 tahun yg lalu”


Nadila tertegun mendengar kata-kata Della. Perlahan seluruh kegelapan di hatinya mulai memudar, kegelapan yg pernah membuatnya lupa akan indahnya kehidupan dan cinta. Yg membuatnya menutup hatinya dari dunia luar. Yg membuatnya berfikir bahwa orang lain hanyalah alat, cinta hanyalah alat untuk ia gunakan agar mendapatkan uang. Kini ia kembali dapat merasakan cinta dari orang lain. Rasa cinta yg selama ini ia anggap sebagai kutukan, rasa cinta yg pernah membuat ibunya terbutakan oleh laki laki. Ia kembali merasakan hangatnya cinta itu, bukan lagi rasa sakit yg diberikan embel embel cinta. Cinta dari fans-fansnya yg selama ini dia buang mentah-mentah, kini mulai kembali mengisi dirinya. Berkat Yusa, ia kembali merasakan bahwa hidup itu indah, cinta itu indah.


“Yusa, Terima kasih banyak” Nadila berkata dalam hati.


Nadila’s POV end


“nggghhh… Oouuuuhhhh….”


Ku goyang pinggulku cepat, ku pompa vagina gadis yg terbaring dibawahku dengan cepat. Sedangkan mulutku menjilati vagina gadis yg sedang berdiri didepanku sambil membuka vaginanya sendiri.


“aaaaaahhhh terussss….” tubuh Gadis Manado ini terguncang menerima hujaman dari penisku.

“aaaahhh geli memek gw Sa!” racau gadis Sunda yg membenamkan vaginanya di wajahku.


Apakah aku akan kuat meladeni mereka berdua?


-bersambung-
 
Terakhir diubah:
Eh iya salah....niatnya mau komen di sebelah mhahahaha. Maklum gw keseringan bolak balik thread ini kali-kali aja suhunya khilaf ada update lagi
sudah khilaf jadi update deh~
Mprieskuuu udah pakai daster nih, udah siap di kelonin :)
49907092_2080422522249240_1085341378342005104_n.jpg
fotonya gak muncul...
Semua pada manggil 'Yusange'
Siapa sih yang pertama kali manggil gitu? :pandaketawa:
lo hu! :marah:
Padahal dalam pengamatan saya, anda ini seorang J Defender :cendol:

BTW
DuhgCb8VYAAdckt.jpg:large

DtpiE6TV4AAFaWK.jpg

DtpiFeXVAAAw28I.jpg





Huft :fiuh: https://v1.semprot.com/threads/1303102/page-13#post-1899686247
saya fans team J biasa aja kok, hanya menyesuaikan judul, latar, dan pemeran aja hehe...
 
Bimabet
Wkwkwk parah emang yusange 3some sama member, btw karna POV dalam ceritanya kan 2, kalo bisa dibuat pembatas yang jelas terutama karena di POV Nadila yang POV 1 dan 3 yang campur aduk.
iya nih lupa cross check lagi. jadinya ada POV author sama POV Nadila nyampur. malah jadi bingung benerinnya setelah di post dan baca ulang, haduh kurang teliti :sendirian:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd