Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sekarang Sedang Jatuh Cinta (Side story 10)

Ok, siap!
tobat yusa dipending masih pengen maen sama si kidal.
Tobatnya emang kepending, karena...
Nadila kok gitu doang wkwkwk
Ya gitu doang :fiuh:
Wah tumben wa nggak kesal sama Yusa setelah baca update ceritanya, manis banget lagi baikannya. Tapi, nyelamatin Paw itu maksudnya diajak enaena? Awas loh ada yang marah terus thread ini dibakar

"Eheem wizard kid eheem."
Ena ena terus mati nanti Yusanya...

Alias terima kasih, gak nyangka part kali ini dramanya dapet, padahal ngerjainnya tanpa ngedraft karena buru-buru :ampun:
Anjay nadila digitu gituin
Aku ga terima, ga ada yang lain apa? tapi gapapa lah, yang penting ikutan maen deh, semoga aja rada panjang itu side quest sama nadila
Btw, nice update, keep up the good work hu
Haha sebenernya gak tega juga buat nulis sesuatu yg jahat, tapi seperti itu jalan ceritanya...
Part bersama della tadi bagus sih
Secara visual tergambar dengan baik. Keren
Wah saya senang kalau penggambarannya sampai, itu yg saya pengen agar pembacanya bisa berimajinasi dan masuk kedalam ceritanya :kangen:
Heh bajring paw u apain bgzd
Ampun:kacau:
bsngsaaattttt cerita ngeueee tapi dramanya dapet banget, gw mau nagiiiisss :((
Kebetulan authornya penulis FF drama sebelum nyemplung kesini :capek:
Mana ini kok belum ada keributan:baca::baca:
Aman kan? :kacau:
 
Tumben Yusa "sadar" pas diservise Paw. Sering sering "sadar" dong :hore:


Yah, sahabat tapi ngarep dah ini jadinya:sakit:
 
Yusa masih tahap drafting nih...
Karena Yusa lagi sakit dari kamis minggu lalu, cuma kali ini bener-bener lagi drop, pusing sampai vertigo.

Doakan ya secepatnya bakal cerita lagi...

Aduuuhhhh!!

Della mencubit lenganku sambil menyuapkan sesendok sup.

"YUSA SUPNYA DIMAKAN BIAR CEPET SEMBUH! AAAA!!"
 
Yusa masih tahap drafting nih...
Karena Yusa lagi sakit dari kamis minggu lalu, cuma kali ini bener-bener lagi drop, pusing sampai vertigo.

Doakan ya secepatnya bakal cerita lagi...

Aduuuhhhh!!

Della mencubit lenganku sambil menyuapkan sesendok sup.

"YUSA SUPNYA DIMAKAN BIAR CEPET SEMBUH! AAAA!!"


GWRS Yusa alias enak banget, jadian sama siapa, yang ngurusin pas sakit siapa :sori:
 
^
^^
^^^

SF Fiksi kok dipercaya


BTW
Yang situ update, yang sini juga update
Alias Nice update hu. Jarang-jarang Meme dijadiin karakter

Itu Nadiluv kok jahat juga ya :fiuh:

Setahu gue emang sakit. Vertigo dia yang ga sembuh2.

You know entertainment gimana lah... Harusnya begini jadinya begitu. Inget dan waspada, your fantasy slowly become a reality.

Plus si Nat juga lagi kena Sindrom AutoImun, sindrom yang bikin sistem kekebalan tubuh dia malah berbalik nyerang dia, sel2 sehat sama sistem kekebalan tubuh dianggepnya sel jahat makanya gampang sakit. Semoga dia cepat sembuh dan bisa manasin teater lagi.
 
Setahu gue emang sakit. Vertigo dia yang ga sembuh2.

You know entertainment gimana lah... Harusnya begini jadinya begitu. Inget dan waspada, your fantasy slowly become a reality.

Plus si Nat juga lagi kena Sindrom AutoImun, sindrom yang bikin sistem kekebalan tubuh dia malah berbalik nyerang dia, sel2 sehat sama sistem kekebalan tubuh dianggepnya sel jahat makanya gampang sakit. Semoga dia cepat sembuh dan bisa manasin teater lagi.
Spicy Hot ku (':
 
Suhu saya sudah tidak sabarrr
Saya juga gak sabar ini mau cepet-cepet nulis lagi...
Setahu gue emang sakit. Vertigo dia yang ga sembuh2.

You know entertainment gimana lah... Harusnya begini jadinya begitu. Inget dan waspada, your fantasy slowly become a reality.

Plus si Nat juga lagi kena Sindrom AutoImun, sindrom yang bikin sistem kekebalan tubuh dia malah berbalik nyerang dia, sel2 sehat sama sistem kekebalan tubuh dianggepnya sel jahat makanya gampang sakit. Semoga dia cepat sembuh dan bisa manasin teater lagi.
Kalo ngomongin penyakitnya Della mah banyak banget hu haha.

Vertigo, maag, tipus, sinusitis.
Anaknya juga susah makan, apalagi makan nasi, pemilih banget juga soal makanan.
Update selanjutnya paling pengen hujatan lagi.:senam:
Astaga kamu ini...
 
Part 11.5 : Kamulah yang memaafkan diriku (1)



Aku memasuki Hall yg sudah cukup ramai ini. Pagi ini Handshake event berlangsung di Tunjungan Convention Hall. Aku sangat menunggu event ini sejak sampai di Surabaya, ketika akhirnya aku bisa bertemu dengan teman-temanku yg juga datang dari Jakarta. Tapi yg lebih aku tunggu adalah momen aku bisa mengobrol dengan idolaku di bilik Handshake.


“Nah ini nih buronan akhirnya dateng!” Felix menarik tubuhku dan mengalungkan tangannya di leherku.

“anjing emang!” David ikut menjitaki kepalaku

“WOY SEMUANYA, INI NIH PACARNYA GABY!!” Thomas berteriak di tengah Hall ini, membuat semua pengunjung menengok ke arahku. Ada yg dengan wajah penasaran, wajah meledek dan wajah tak bersahabat.

“HAHAHAHA” Mereka berempat tertawa bersamaan.


Kami berempat berkeliling Venue Handshake untuk melihat-lihat. Ada banyak booth yg dapat dikunjungi disini, seperti booth merchandise, booth 2shoot untuk foto bersama member, booth makanan, booth games dan juga booth pembelian music card. Kami sekaligus mencari apakah ada orang-orang yg kita kenal disini, karena mayoritas pengunjungnya adalah fans-fans Surabaya.


“Senpai!” Aku memanggil kenalanku yg sepertinya juga datang, ia dari Jakarta juga.

“Eh Yusa, gw kira lo gak kesini” balas orang itu.

“Kesini lah, Jeketi kan kemaren perform di GO hotel bokapnya” Felix menyambar, dia juga mengenal Senpai.

“Paling bisa emang lo, trus kesini ngapain? Masih butuh Handshake?” Senpai berkata kembali.

“Sendirinya gimana? Masih butuh?” Balasku menyindir.

“Emang anjing kalian, merusak karir orang” Felix menggelengkan kepalanya.

“sadar diri, Thacil sama Rachel lu rusak juga” balas senpai padanya.

“jangan di bahas dong senpai, ampun” Felix mengatupkan tangannya meminta ampun.


Setelah berpisah dengan senpai, kami menuju booth makanan. Kami sengaja tidak sarapan agar bisa membeli makanan disini, itung-itung beli makan bisa sambil ngobrol. Waro > makan.


“Ayo kak dibeli!” Diani menawarkan makanan yg dijual di booth.

“Kak Yusa beli dong!” Julie memanggilku untuk membeli.

“Cie sana beli”

“Beli Sa beli”

“mantap lah dipanggil”


Teman-temanku mendorongku dan memaksaku beli. Julie hari ini mengenakan Kemeja putih oversized nya itu ditambah dengan Bowl dan sebuah choker, seksi sekali.


“Hai kak Yusa, mau beli apa?” kata Julie sambil menatap kearahku dengan bibir sedikit tersungging.

“Eh… itu… mau beli kamu… eh maksudnya mau beli makanan” Balasku terbata-bata karena Julie sedikit menunduk hingga ada sedikit celah yg membuat penasaran.

“Udah pernah liat semua masih kaget kak?” Julie berbisik dan mengedipkan matanya.

“eh gak disini dong ngomongin itu” balasku sambil menyerahkan uang untuk membayar makanannya.

“nanti abis sesi 5 gw kosong sampai sebelum konser. Mau?” tanyanya padaku.

“gw juga kosong sih, tapi yakali…” balasku yg dipotong olehnya.

“nanti gw LINE…” balas Julie.

“EHEM! GANTIAN SAMA YG LAIN” Diani memotong obrolan kami berdua, “Julie nunggu lu tau kak, tapi lu malah jadian sama kak Gaby, harusnya lu tuh mmmhhhgghhgnhhnnnhh…”


Julie membekap mulut diani dan menyuruhku pergi, aku hanya tertawa melihat tingkah dua orang sahabat ini. Teman-temanku menghampiri dan kembali menjitaki kepalaku karena melihatku bersama Julie tadi.


“Yusa anjing, nebar jala mulu!” David berkata dengan kesal.

“Ngobrolin apaan lo sampe bisik-bisik?!” Felix ikut menambahi.

“gak ada puasnya emang!” Thomas kembali menjitaki kepalaku.


Ketika sesi handshake dimulai, kami berpencar sesuai tiket kami masing-masing. Aku mengecek tiket siapa yg kupunya di my page. Julie, Feni, Gaby, Della, Melati, Frieska, Shania, Saktia, Aya, dan Nadila. Ya aku sengaja membeli handshake Nadila karena dia tidak bisa kuhubungi, Della sendiri pun tidak bisa membantu untuk mempertemukan kami berdua. Aku ingin masalah kami berdua cepat selesai, terutama dengan masalah Nadila itu sendiri. Aku tidak ingin dia tenggelam lebih jauh.

Banyak juga yg harus ku kunjungi hari ini untung saja ada yg berbeda sesinya. Sepertinya lebih baik aku menuju Gaby dulu. Memang lebih baik dibuka dengan pacar sendiri, eh kalau di event mah Oshi.


“SAYANG~~” Gaby berteriak ketika aku memasuki biliknya.

“Eh eh ada ada aja kamu” balasku sambil memintanya mengecilkan suara.

“kok kamu mampir, kan udah gak perlu handshake” Gaby menggenggam kedua tanganku sambil menggoyang-goyangkannya ke kanan dan ke kiri.

“esensi dari ngidol adalah bertemu dan bercengkrama dengan idolanya. Kalau aku gak ngidol, esensinya hilang” balasku padanya, “lagipula kan kalau handshake kita bakal penasaran mau ngomong apa”

“ooh gitu yaaaa, pemikiran kamu tuh selalu unik ya” balasnya sambil memberikan cengiran khasnya, “aku suka”

“kalo kamu gak suka, gak mungkin dong jadi pacar kamu” balasku sambil mencubit hidungnya yg langsung dia tahan.

“eiitsss liat liat dong, banyak staff dan security tau” Gaby tertawa kecil.

“dasar fans nakal, mau cubit-cubit member. Aku laporin nih!” tambahnya meledek.

“kan kamu yg mulai sayang…” balasku kesal.

“hehe, hari ini handshake sama siapa aja? Pasti banyak, dasar cowok playboy!” Ia memasang wajah cemberut.

“sama kamu, Della, Feni, Saktia, Shanju, Frieska, Julie… hmmm… kyaknya itu aja” jawabku sambil menghitung dengan jariku.

“Tuhkan banyak! Melati gak?” tanyanya menyelidik.

“ah iya sama Mel!”

“Ihhhh kok sama melati? Ah kan nanti kyak waktu itu lagi…” Gaby semakin cemberut, aduh lucu banget!

“tenang aja sayang, aku gak bakal selingkuh sama Melati. Kan kita juga belom deket” balasku berusaha menenangkannya.

“belom deket? Jadi berharap nanti deket?!” Balasnya ngegas.

“semoga… eh gak, maksud aku semoga deket biar nambah temen baru” buru-buru kuperbaiki maksudku.

“semoga ya, cepet-cepet jadian juga. Bye!” Gaby melepaskan jabatan tangan kami dan menyobeki Tissue yg ada di mejanya, aku tau dia sangat marah saat ini karena kebiasaannya itu telah keluar.

“Dengerin dulu sayang, maksud aku tuh bia…”

“Mas mas abis” Time Keeper menepuk pundakku memberitahu kalau waktu handshake telah selesai.

Ganggu aja bangs*t” makiku dalam hati, “sebentar mas saya mau…”

“abis mas”

“tapi pacar saya lagi ngambek mas”

“Beneran pacar kamu Gab?”

“Bukan!” Gaby membalas cepat.

“udah mas abis, halunya lanjut nanti aja” ia menarikku keluar bilik, aku dapat melihat Gaby menjulurkan lidahnya meledek dari sela tirai penutup bilik.

Time Keeper Sialan!!


Aku berjalan ke bilik selanjutnya, bilik Saktia. Ada Felix temanku yg juga mengantri disana, dia nampak grogi sekali. Menunggu handshake dengan oshi itu memang menyenangkan, grogi tapi seru karena kita akan membayangkan berjuta kemungkinan tentang apa yg akan dibicarakan dengannya.


“duluan Sa, gw belom siap” Felix sedari tadi mengantri didepanku, menyuruhku masuk terlebih dulu ketika sudah sampai di penukaran tiket.

“lah, yaudah ya gw duluan” aku memasuki bilik saktia terlebih dahulu.


Aku memasuki bilik Saktia, tampak Saktia sedang duduk sambil memainkan HPnya. Saktia menoleh sedikit kearah atas karena merasakan ada yg memasuki biliknya dan terkejut ketika melihatku.


“Eh Yusa kamu kesini!” Saktia melompat kecil kegirangan.

“haha iya mampir aja” Balasku.

“Aku hari ini gimana? Cantik gak?” Saktia memperlihatkan pakaiannya padaku sambil sedikit berputar-putar.

“kyaknya lo emang cantik terus deh Sak” balasku sambil melihatnya, dia memang begitu cantik hari ini.

“gini nih yg bikin banyak cewek patah hati sama lo, mulut lo manis banget” kata Saktia sambil mendengus kearahku.

“haha gw kan cuma jujur, tapi bibir lo juga manis” balasku lagi, wajah Saktia memerah.

“eh maksud gw kalo muji orang, bukan itu…” balasku berusaha meluruskan.

“mmmphhh….” Mulutku tersumpal oleh bibirnya yg kini mengecup bibirku.


Saktia mencium bibirku, lidahnya mengait dan beradu melawan lidahku. Decakan-decakan sayup terdengar dari peraduan kami. Saktia menarik kepalaku agar menciumnya lebih dalam. Bilik Saktia berada di paling pojok sehingga tidak terlalu ramai dan minim orang lalu lalang, untung saja.


“Mas abis ma…” Time Keeper itu terbengong melihat kami berdua yg baru selesai berciuman, entah apa yg terakhir kali dia lihat sampai terkejut seperti itu.

“Eh sorry, abis mas” Time keeper itu buru-buru keluar dari bilik.

“Hehe hampir ketauan” Saktia mengelap benang saliva yg menggantung di bibir kami.

“bener-bener lo Sak gak liat situasi” balasku.

“tapi enakan, bye” Saktia melambai padaku dan menunggu orang selanjutnya.

“Mas, lain kali hati-hati jangan di tempat umum” Time Keeper tadi menegurku berbisik.

“iya mas sorry, makasih ya udah tutup mulut” balasku sambil menyelipkan selembar uang di tangannya.


Aku keluar bilik HS dan langsung ditahan oleh Felix yg melihat kearahku.


“ngobrolin apa aja?” Felix bertanya kearahku penasaran.

“ada lah, rahasia” balasku padanya.

“anjir jorok banget itu iler lu lap!” Felix menunjuk sisi bibirku.

“Eh ini bukan iler gw…”

eh maksud gw iya ini karena gw nyerocos aja ngobrolnya” balasku sambil mengelap bibirku.

“jangan jorok dong kalo ngobrol sama Oshi gw, udah sana sekarang gw mau hs” katanya lagi.

“oke bye” aku berjalan keluar dari antrian HS saktia. Hampir ketauan.


Setelah mampir ke bilik Aya dan Frieska, Handshake ku di sesi 1 telah selesai semua. Tinggal menunggu sesi sesi berikutnya, terutama sesi 3 karena aku akan ke bilik Nadila di sesi itu. Aku berjalan jalan mengitari venue ini sambil menunggu sesi 2 dimulai. Di sesi 2 aku memiliki HS bersama Della, Melati dan Shania.


“Hai kak” Shania menyapaku ketika memasuki biliknya.

“namanya siapa?” Shania bertanya padaku sambil menjabat tanganku.

“Yusa” balasku, aduh senyumnya shania!.

“Yusa? Nama panjangnya?” Shania kembali bertanya padaku, senyuman khasnya itu manis sekali.

“Eyusa, Billy Christa Eyusa hehe” balasku lagi.

“Udah gw duga ternyata lo” Shanju melepaskan jabatan tanganku.

“gw minta sama lo buat jaga diri dan nahan diri lo, jangan sampai karir Gaby rusak karena lo” Shanju langsung memberikan ultimatum padaku.

“Gw harap lo gak bodoh, jagain Gaby. Silahkan lo pacaran tapi yg aman” ia menambahkan.

“siap shan!” balasku cepat, Shania tegas sekali.

“yaudah sana, udah abis juga kan HS.” Shania mempersilahkanku pergi.

“inget, lo yg paling pertama gw cari kalo Gaby kenapa kenapa” tambahnya sambil menunjukku yg perlahan keluar dari biliknya.


Aku bergegas pergi dari bilik Shania yg bagaikan rumah hantu buatku, aku tak menyangka Shania akan langsung memberikan ultimatum seperti itu padaku. Tapi aku tau, secara tidak langsung ia mengizinkan dan mendukungku dengan Gaby. Terimakasih Ya Shania Hehe.


“Hai” Della menyapaku.

“Hai juga” balasku padanya.

“hm…” Della hanya menatapku.

“hm…” aku balas menatapnya.

“ngapain kesini?” tanyanya padaku.

“gak tau, kan biasanya juga mampir” balasku.

“Gaby ngambek ya?” tanyanya lagi.

“iya, dia cerita?” tanyaku balik.

“iya, untung aja gw gak jadi pacar lu. Bisa makan hati setiap hari karena kelakuan lu” balasnya mencibir.

“gak usah kompor!” balasku padanya.

“Hahaha, yaudah jangan tambah lu bikin marah. Anaknya emang cemburuan, jangan lupa lo rayu.” balasnya lagi, “pakai mulut lo yg manis”

“manis manis aja kyak udah pernah nyobain aja” balasku padanya kesal.

“udah kan…” balasnya padaku.

“oke jangan dibahas” aku memintanya berhenti.

“Gak usah mesum!” Della menamparku sambil mengusir dari bilik.


Setelah dari bilik Della dan Shania yg menyeramkan, aku berharap di bilik Melati akan lebih baik. Ya seenggaknya tidak ada tudingan apalagi tamparan. Semoga.


“Hai kak, cie akhirnya mampir lagi haha” Melati menyapaku dengan ceria.

“iya nih, udah lama ya” balasku, tangan kami bersalaman.

“Kak Yusa apa kabar?” tanya Melati padaku.

“baik, kamu?”

“baik juga… oh iya selama ini kemana aja? Sibuk ngapain?” tanyanya padaku.

“kuliah aja” jawabku.

“kok gak pernah nonton Team T?” tanyanya lagi.

“kan aku nontonnya Team J Mel” jawabku.

“haha iya iya ngerti kok, soalnya kan mau liat cintaku cie cie” balasnya meledek.

“btw, kangen juga ya dipanggil Mel. Semua orang manggil aku meme, memey, meimei. Tapi cuma kak Yusa yg manggil aku Mel” katanya tersenyum, “unik! Haha”

“ya kebiasaan aja sih, karena emang lebih bagus aja di panggil Mel. Siapa tau kedepannya jadi kyak Melody” balasku.

“haha amin!” balasnya.


Melati tertawa kecil. Melati anak yg begitu ceria dan ramah serta lucu, ini yg membuatku senang berteman dengannya sejak dulu di gereja. Sifatnya itu tidak pernah berubah dari dulu, membahagiakan siapapun yg bertemu dengannya.


“Kak, oy malah bengong haha” Melati menyadarkanku.

“haha sorry sorry” balasku lagi.

“oh iya gw mau nanya” Wajahnya tiba tiba menjadi serius.

“nanya apa?” aku menatapnya penasaran.

“mmm….”

“lu…”


Melati nampak bimbang untuk menanyakannya, ia menggigit bibirnya seperti bingung apakah harus bertanya atau tidak. Ia nampak menimbang-nimbang hati-hati.


“apa Mel, tanya aja. Santai sama gw” balasku mempersilahkan.

“jadi gini… hubungan lo sama Kak Saktia dan Kak Nadila apa?” tanyanya sambil menatap mataku tajam.

“eh… maksud lo? Hubungan apa, gak ada apa-apa” balasku panik.

“gw denger suara aneh dari kamar lo waktu gw lagi jalan-jalan iseng, gw ngintip dan ada lo sama Kak Saktia…” wajah melati perlahan memerah.

“trus juga waktu gw baru balik dari kamar kak Cindy, gw liat lo sama Kak Nadila di koridor…” ia kembali tidak meneruskan kalimatnya.

“Jadi lo… gw gak nyangka kak…” Ia menatapku curiga.


Aku ketahuan!


-Bersambung-
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd